You are on page 1of 12

KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS E-MARKETPLACE PERJALANAN

IBADAH UMROH PADA PT. SARANA TRANSWISATA TEKNOLOGI

Oktoyadi

si_okto@yahoo.com
Alumni Pascasarjana Perbanas Institute

Sri Wahyuni
sri.wahyuni@perbanas.id
Dosen Pascasarjana Perbanas Institute

The purpose of this paper is to analyze and find out the business feasibility of umra
travelling e-marketplace development by PT Sarana Transwisata Teknologi, viewed from
market and marketing aspect and environmental aspect. The problems that arise in the
implementation of umrah worship trips in Indonesia have encouraged PT Sarana
Transwisata Teknologi to provide the e-marketplace that offers quaranteed umrah pilgrimage
products. The feasibility analyzis of the idea of iGoUmroh e-marketplace business in the
Umrah pilgrimage industry was conducted by using the concept of strategic management and
competitive advantage. Based on observations and interviews with actors in the Umrah travel
industry, it is concluded that iGoUmroh e-marketplace is feasible as it has a competitive
advantage over its competitors in the form of guarantees from the official guarantor
institution for the products offered in e-marketplace. However, iGoUmroh must always
innovate to be able to create new competitive advantages in order to survive and lead in the
industry for organizing umrah pilgrimages.

Key words: e-marketplace,competitive advantage, business feasibility, market and marketing


aspect, environmental aspect.

SSN: 2541-6669 145


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

1. Pendahuluan dengan harga yang murah. Dengan harga


paket yang murah ini banyak calon jamaah
Jumlah jamaah haji yang berasal yang mendaftar kepada PPIU.
dari Indonesia terus mengalami
pertumbuhan dengan kuota jamaah haji per Untuk mencegah terulangnya kasus-
tahun mencapai rata-rata 221 ribu jamaah. kasus tersebut, Kementerian Agama RI
Menurut data Kementerian Agama melakukan pembenahan dengan:
Republik Indonesia pada bulan Oktober a. Peraturan Menteri Agama No. 8
tahun 2018, jumlah pendaftar jamaah haji Tahun 2018, tanggal 13 Maret
mencapai 3.894.833 jamaah. Dengan kuota 2018 tentang Penyelenggaraan
sebanyak 221 ribu jamaah per tahun, maka Perjalanan Ibadah Umroh
lama antrian untuk dapat menunaikan b. Moratorium penerbitan izin baru
ibadah haji pada saat ini mecapai rata-rata bagi Penyelenggara Perjalanan
17 tahun. Ibadah Umroh berlaku sejak 27
Panjangnya masa antrian ibadah April 2018
haji berdampak pada meningkatnya c. Menyiapkan Sistem Informasi
jumlah jamaah umroh dari Indonesia. Pengawasan Terpadu Umrah dan
Berdasarkan data Kementerian Haji dan Haji Khusus (SIPATUH) yang
Umrah Kerajaan Arab Saudi diketahui memberikan ruang bagi calon
bahwa visa umrah yang dikeluarkan bagi jamaah untuk memantau rencana
jamaah dari Indonesia berjumlah 875.958 perjalanan ibadah umrahnya.
pada 2017, meningkat dari tahun 2016
yang berjumlah 699.612 jamaah. Akan tetapi langkah yang diambil
oleh Kementerian Agama RI tidak dapat
Potensi ekonomi yang cukup besar menyelesaikan kerugian yang dialami oleh
ini mendorong hadirnya penyelenggara- korban-kroban penipuan PPIU.
penyelenggara ibadah umrah. Menurut Kementerian Agama RI hanya bertindak
Kementerian Agama RI pada Mei 2018, sebagai regulator dan tidak berkewajiban
terdapat 937 Penyelenggara Perjalanan mengganti kerugian tersebut. Selain itu,
Ibadah Umrah (PPIU). Selain yang langkah ini belum dapat memulihkan
terdaftar, terdapat pula PPIU yang tidak kepercayaan masyarakat terhadap
terdaftar di Kementerian Agama RI. penyelenggara perjalanan ibadah umrah,
Berbagai cara pembayaran dan karena tidak ada jaminan keamanan dana
promosi yang digunakan menghasilkan calon jamaah seandainya tidak dapat
jumlah peserta yang besar. Namun, diberangkatkan.
ketiadaan pengawasan yang ketat membuat Untuk mendukung perbaikan atas
beberapa PPIU menyalahgunakan dana kondisi penyelenggaraan perjalanan ibadah
perjalanan ibadah umrah dari jamaah, yaitu umrah tersebut, PT Sarana Transwisata
dana digunakan untuk peruntukan di luar Teknologi (STT) hadir dengan
biaya yang timbul dalam perjalanan ibadah menyediakan digital platform berbentuk e-
umroh. Di antaranya, dana digunakan marketplace perjalanan ibadah umrah. E-
untuk investasi lain, bahkan untuk marketplace yang dibangun diberi nama
kebutuhan konsumtif pemilik PPIU. iGoUmroh. E-marketplace iGoUmroh
Selain penyalahgunaan dana, berupaya menjadi tempat bagi ekosistem
penerapan skema Ponzi yang diberlakukan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah.
oleh beberapa PPIU menyebabkan PPIU Selain menjadi tempat bagi
tidak dapat memberangkatkan calon ekosistem penyelenggaraan perjalanan
jamaah umrah yang telah mendaftar. ibadah umrah, e-marketplace iGoUmroh
Dengan menggunakan skema Ponzi, PPIU menawarkan juga paket-paket perjalanan
dapat menjual paket perjalanan umrah ibadah umrah dengan jaminan

SSN: 2541-6669 146


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

keberangkatan atau jaminan uang kembali


100% bila terjadi kegagalan berangkat b) Aspek Pasar dan Pemasaran
ibadah umroh. Hal ini diharapkan dapat Menurut Kotler & Keller (2012),
memberikan rasa aman dan pemasaran merupakan langkah untuk
mengembalikan kepercayaan calon mendidentifikasi dan memenuhi
jamaah umrah kepada penyelenggara kebutuhan manusia dan kebutuhan
perjalanan ibadah umrah. sosial.
Artikel ini ditujukan untuk Setelah melakukan segmentasi,
menganalisis kelayakan pengembangan penetapan pasar sasaran, dan posisi pasar,
bisnis e-marketplace perjalanan ibadah langkah berikutnya adalah perusahaan
umrah oleh PT Sarana Transwisata menjalankan kegiatan pemasaran yang
Teknologi (STT), dari aspek pasar dan tepat dengan bauran pemasaran. Bauran
pemasaran, serta aspek lingkungan. pemasaran memiliki tujuh elemen, yaitu
produk, harga, tempat, promosi, people,
2. Telaah Pustaka process, dan physical evidence. Ketujuh
Studi kelayakan bisnis merupakan elemen ini menjadi kunci dalam
salah satu cara untuk mengetahui risiko- memasarkan produk kepada pasar sasaran.
risiko yang dapat timbul dan memberikan
gambaran bagi pelaku usaha mengenai apa Dalam tahapan menyusun rencana
saja yang harus dilakukan dalam bisnis, harus diperhatikan kondisi pasar, di
menghadapi risiko-risiko bisnis. Suliyanto antaranya meliputi (1) profil konsumen;
(2010), mendefinisikan studi kelayakan (2) potensi serta prospek pertumbuhan
bisnis sebagai penelitian yang bertujuan pasar di masa yang akan dating; (3) pangsa
utnuk memutuskan apakah sebuah ide pasar yang ada saat ini serta kemungkinan
bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. perubahan di masa yang akan datang; (4)
Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk karakteristik konsumen; (5) kondisi
dilaksanakan jika ide tersebut dapat pesaing; (6) keunggulan kompetitif yang
mendatangkan manfaat yang lebih besar dimiliki; dan (7) rencana pemasaran saat
bagi semua pihak (stakeholders) ini dan yang akan datang.
dibandingkan dampak negatif yang Pengembangan bisnis e-
ditimbulkan. Menurut Kasmir dan Jakfar marketplace perjalanan ibadah umrah
(2012) studi kelayakan bisnis adalah suatu harus memiliki manajemen dan rencana
kegiatan yang mempelajari sarana strategis agar dapat bertahan bahkan
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis memimpin dalam area industri.
yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak atau tidaknya usaha Menurut David & David (2015),
tersebut dijalankan. manajemen strategis dapat didefinisikan
Aspek-aspek yang biasanya dikaji sebagai seni dan sains dalam
dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek memformulasi, mengimplementasi, dan
hukum, lingkungan, pasar dan pemasaran, mengevaluasi keputusan lintas fungsional
aspek teknis dan operasional, manajemen yang membuat organisasi dapat
dan organisasi, serta keuangan. Artikel ini memperoleh tujuannya. Manajemen
hanya membuat analisis terhadap aspek strategis berfokus pada pengintegrasian
lingkungan serta pasar dan pemasaran. manajemen, pemasaran, keuangan dan
akuntasi, produksi dan operasi, penelitian
a) Aspek Lingkungan pengembangan, serta sistem informasi
Menurut Suliyanto (2010) aspek untuk memperoleh kesuksesan organisasi.
lingkungan mencakup (1) lingkungan Sementara menurut Barney & Hesterly
operasional; (2) lingkungan industri; (2015), strategi perusahaan didefinisikan
dan (3) lingkungan jauh.

ISSN: 2541-6669 147


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

sebagai bagaimana perusahaan meraih terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak,


keunggulan bersaing. mulai dari hulu ke hilir.
David & David (2015) pun Dalam melakukan integrasi
menjelaskan bahwa proses manajemen vertikal, perusahaan dapat melakukan open
strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu innovation bersama produsen dan
formulasi strategi, implementasi strategi distributor. Jinhyo (2017) berpendapat
dan evaluasi strategi. dalam rangka mempertahankan
kelangsungan perusahaan, perusahaan
Keunggulan bersaing dapat perlu berkolaborasi dengan lingkungan
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang eksternal. Inovasi yang terbuka dapat
secara khusus dilakukan perusahaan dilakukan bersama pemasok, pembeli dan
dibandingkan dengan perusahaan pesaing. saluran distribusi.
Ketika perusahaan mampu melakukan hal
yang tidak bisa dilakukan oleh pesaing, hal E-Commerce mulai muncul pada
tersebut menggambarkan keunggulan tahun 1990-an melalui adanya inisiatif
bersaing (David & David, 2015). untuk mengubah paradigma transaksi jual
Keunggulan bersaing berkelanjutan harus beli dan pembayaran dari cara
diusahakan melalui adaptasi perubahan. konvensional ke dalam bentuk digital
elektronik berbasikan komputer dan
Perusahaan harus memperhatikan jaringan internet (Pratama, 2015).
aturan persaingan dicakup dalam lima
kekuatan bersaing, yaitu masuknya E-Business merupakan bentuk
pesaing baru, ancaman dari produk transformasi dari prose-proses di dalam
substitusi, kekuatan tawar dari pembeli, suatu organisasi untuk mewujudkan
kekuatan tawar dari pemasok, dan customer value dengan memanfaatkan
persaingan di antara pesaing-pesaing yang teknologi, aplikasi dan paradigma berbasis
ada (Porter 1998). komputer.
Untuk meningkatkan kekuatan Archer & Gebauer (2000)
perusahaan, perusahaan dapat melakukan mendefinisikan e-marketplace sebagai
integrasi vertikal. Barney & Hesterly virtual marketplace yang mempertemukan
(2015) menjelaskan bahwa integrasi pembeli dan penjual untuk saling bertukar
vertikal adalah sebuah strategi yang informasi mengenai produk, layanan dan
memperkenankan perusahaan untuk harga, kemudian saling bernegosiasi dan
mengambil kendali atas pemasok atau hingga terjadinya transaksi bisnis.
distributornya dalam rangka meningkatkan
kekuatan perusahaan dalam pasar,
mengurangi biaya transaksi dan 3. Tahapan Studi Kelayakan
mengamankan saluran pasokan atau
distribusi. 3.1 Tahap Penemuan Ide
Tahapan ini berisi proses
Penyelenggaraan perjalanan ibadah menganalisis kebutuhan pasar jenis produk
umrah merupakan suatu rangkaian pasokan yang dibutuhkan dan peluang usaha.
(supply chain) yang berawal dari
pembentukan paket ibadah umrah hingga Dalam penelitian ini, ide
distribusi penjualan. Pujawan & pengembangan e-marketplace iGoUmroh
Mahendrawathi (2017) menjelaskan bahwa oleh PT Sarana Transwisata Teknologi
Supply Chain Management (SCM) adalah adalah dengan cara mengamati kebutuhan
metode atau pendekatan untuk mengelola pasar dalam mendapatkan produk paket
aliran produk, informasi, dan uang secara perjalanan ibadah umrah bergaransi.

ISSN: 2541-6669 148


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

3.2 Tahap Penelitian a. Calon jamaah umrah sebagai


Dalam tahap ini dilakukan buyer.
penelitian lebih mendalam mengenai b. PPIU sebagai seller atau supplier.
ide usaha yang telah disusun dengan c. Tenaga penjual sebagai alternatif
menggunakan metode-metode dan saluran penjualan
teori yang relevan, dimulai dari d. Bank dan payment gateway.
pengumpulan data sampai pada e. Lembaga pembiayaan.
pembuatan laporan hasil penelitian. f. Maskapai penerbangan.
Data dan informasi yang g. Land arrangement provider.
dihimpun hanya dibatasi pada aspek h. VISA provider.
lingkungan serta aspek pasar dan i. Lembaga Penjamin.
pemasaran. j. Asuransi Perjalanan.
Tahapan penelitian meliputi k. Kementerian Agama Republik
langkah-langkah pengumpulan data, Indonesia, sebagai regulator
pengolahan dan analisis data, serta penyelenggaraan perjalanan
penulisan laporan penelitian. ibadah umrah.

3.3 Tahap Evaluasi Maskapai penerbangan, land arrangement


Dalam tahap ini dilakukan provider, dan VISA provider bertindak
evaluasi terhadap aspek lingkungan serta sebagai supplier bagi PPIU.
aspek pasar dan pemasaran dengan bobot
nilai masing-masing adalah 50%. Dari sini
akan diperoleh apakah ide bisnis tersebut
layak atau tidak untuk dijalankan dengan
kriteria berikut:.
1 = Sangat tidak layak
2 = Tidak layak
3 = Cukup layak
4 = Layak
5 = Sangat layak
Ide bisnis dinyatakan layak apabila E-marketplace iGoumroh
memperoleh nilai akhir minimal 3. merupakan suatu tempat (digital platform)
bagi entitas yang terlibat supply chain
penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah.
3.4 Tahap Pelaksanaan Proyek Di dalamnya entitas yang satu dengan
Tahapan ini untuk menindaklanjuti entitas yang lain dapat saling berinteraksi,
hasil evaluasi dengan menyusun strategi sesuai dengan hubungan dan alur
jangka panjang untuk perkembangan usaha prosesnya. Selain entitas yang terlibat
dengan memperhatikan kondisi dan dalam supply chain, juga terdapat entitas
peluang yang ada. yang mendukung entitas lainnya, seperti
bank, payment gateway, dan lembaga
4. Analisa Data pembiayaan, yang dapat membantu
A. Gambaran Umum Objek Penelitian kebutuhan dan aktivitas keuangan.
E-marketplace iGoUmroh Jika digambarkan dalam suatu alur
merupakan suatu sistem yang rantai nilai, maka penyelenggaraan
mempertemukan entitas-entitas yang perjalanan ibadah umrah sebagai berikut:
terlibat dalam penyelenggaran
perjalanan ibadah umrah. Ekosistem
penyelenggaraan perjalanan ibadah
umrah memiliki entitas, di antaranya:

ISSN: 2541-6669 149


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

menginginkan kepastian berangkat ke


tanah suci atau mendapatkan kembali
dananya bila gagal berangkat.

d) Lingkungan Pegawai
Kebutuhan e-Marketplace
iGoUmroh terhadap tenaga kerja
dapat dikelompokkan kedalam tiga
B. Aspek Lingkungan bagian, yaitu bagian pengembangan
produk dan pemasaran, support dan
B.1 Lingkungan Operasional operasional, serta teknologi informasi.
a) Lingkungan Pesaing
E-marketplace iGoUmroh memiliki B.2 Lingkungan Industri
beberapa pesaing di antaranya:
a) Persaingan Antar Perusahaan
Analisis persaingan antar
perusahaan dilakukan terhadap:
i) Rantai nilai perusahaan
Meskipun berada dalam cakupan
industri yang sama, iGoUmroh
memiliki perbedaan dengan
kompetitornya. iGoUmroh
Sumber: Masing-masing situs, diakses menghubungkan rantai pasokan
pada 31 oktober 2018. yang lebih panjang dari
pesaingnya, dan memiliki potensi
Masih terdapat e-marketplace lainya,
namun yang menjadi pengamatan dalam integrasi vertikal yang lebih besar.
penelitian ini adalah 3 penyelenggara .
(PPIU) di atas
ii) Keunikan
b) Lingkungan Pemasok iGoUmroh saat ini menjadi satu-
Dari 937 PPIU yang telah satunya marketplace yang telah
mendapatkan izin dari Kementerian bekerja sama dengan Lembaga
Agama Republik Indonesia, 15 PPIU telah Penjaminan Syariah.
bergabung dengan e-marketplace
iGoUmroh, serta 33 PPIU telah mendaftar iii) Potensi pendatang baru
dan sedang dalam proses verifikasi. PPIU Salah satu ancaman bagi pelaku saat
yang tergabung telah melalui proses ini adalah adalah kehadiran
assessment atas persyaratan untuk pendatang baru, baik berupa
mendapatkan izin prinsip dari Lembaga perusahaan startup maupun
Penjamin. perusahaan besar.

c) Lingkungan Pelanggan iv) Kegunaan dan fungsionalitas


Target pelanggan bagi e- layanan e-commerce
Marketplace iGoUmroh adalah masyarakat Menggunakan parameter faktor
beragama Islam yang memiliki kegunaan dan faktor
kemampuan ekonomi untuk dapat fungsionalitas (Calisir &
membiayai perjalanan ibadah umrah yang

ISSN: 2541-6669 150


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

Bayraktroglu, 2010), keempat e-


marketplace yang diteliti memiliki b) Lingkungan Teknologi
kekuatan yang relatif seimbang, Platform iGoUmroh berupaya
yaitu iGoUmroh (1,686), membantu PPIU untuk mengelola
pergiumroh.com (1,705), data sesuai dengan kebutuhan data
ihram.asia (1,585), dan dalam SIPATUH yang dikelola oleh
safabooking.com (1,622). Kemenag RI. Hal ini akan
menciptakan efisiensi bagi PPIU
b) Kekuatan Pemasok sebagai pelaku industri maupun
Kemenag RI sebagai regulator.
Kehadiran e-marketplace iGoUmroh
disikapi PPIU sebagai:
i) Saluran baru penjualan. B.4 Kesimpulan Aspek Lingkungan
ii) Penghambat arus masuk uang.
iii) Solusi memperkuat atau Penilaian untuk aspek lingkungan
memperbaiki kepercayaan calon yang dimiliki PT STT:
jamaah.
Skor
Aspek 1 2 3 4 5
No
c) Kekuatan Pembeli Penilaian
Faktor yang menjadi 1 Kondisi X
pertimbangan calon jamaah dalam lingkungan
memilih paket perjalanan ibadah pesaing
umrah di antaranya (1) harga paket 2 Kondisi X
perjalanan ibadah umrah; (2) waktu lingkungan
keberangkatan; (3) kota awal pemasok
keberangkatan; (4) fasilitas hotel dan 3 Kondisi X
jarak hotel ke masjid; (5) jenis dan lingkungan
maskapai penerbangan; serta (6) pelanggan
pembimbing. 4 Kondisi X
lingkungan
d) Barang Substitusi pegawai
Paket perjalanan ibadah umrah 5 Kondisi X
merupakan paket perjalanan yang lingkungan
unik, tidak memiliki barang substitusi, barang
karena lokasi dan tata cara substitusi
pelaksanaannya telah ada 6 Kondisi X
ketentuannya dalam agama Islam. lingkungan
ekonomi
7 Kondisi X
B.3 Lingkungan Jauh lingkungan
teknologi
a) Lingkungan Ekonomi
Dengan hadirnya e-marketplace
iGoUmroh, diharapkan dapat Dari penilaian aspek lingkungan
menciptakan efisiensi bagi ekosistem diperoleh nilai 3,86. Artinya, proyek
penyelenggara perjalanan ibadah pembangunan e-marketplace iGoUmroh
umrah, melalui tersedianya saluran ditinjau dari aspek lingkungan layak
pertukaran informasi di antara entitas untuk dijalankan.
di dalam ekosistem.

ISSN: 2541-6669 151


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

Untuk meningkatkan meningkatkan dengan (modal dan


Lembaga tenaga kerja)
kelayakan pada kriteria lingkungan Penjaminan
pemasok, iGoUmroh dapat melakukan - Telah
open innovation bersama pemasok yang bekerjasama
dengan bank
bertujuan menghasilkan produk yang yang
lebih menguntungkan bagi kedua belah berkomitmen
pihak dan menjadikan lebih tercipta memasarkan
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
komunikasi antara iGoUmroh dengan - Jumlah - Produk umrah - Masuk ke
pemasok. jamaah bergaransi komunitas
umrah - Pemasaran - Promosi
Untuk meningkatkan kelayakan cenderung online secara selektif
meningkat - Pemasaran melalui media
pada kriteria lingkungan pegawai, - Segmen offline sosial
iGoUmroh dapat melakukan perencanaan pasar - Menyelenggar
penyediaan pegawai dengan tradisional akan acara/
dan program
memperhatikan capacity planning atas millenial bersama
rencana kerja yang disusun serta anggaran Ancaman Strategi ST Strategi WT
biaya yang dialokasikan. (T) - Inovasi - Meningkatk
- Pesaing berkelanjuta an kualitas
mengadop n pelayanan
si - Kontrak
C Aspek Pasar dan Pemasaran keunikan kerjasama
iGOUmro dan
C.1 Segmentasi Pasar h membuat
Dalam menentukan segmen pasar inovasi
bersama
yang hendak dituju, iGoUmroh melakukan
segmentasi pada segmentasi geografis dan
segmentasi psikografis. Berdasarkan analisis SWOT
ditentukan bauran pemasaran e-
C.2 Target Pasar marketplace iGoUmroh.

E-marketplace iGoumroh a) Product


menetapkan dua target pasar yaitu (1) E-marketplace iGoUmroh
tradisional, masyarakat paruh baya hingga memasarkan produk-produknya dengan
lanjut; dan (2) millenial, masyarakat tagline “Pelopor Online Marketplace
berusia relatif muda dan sangat familiar Umroh Indonesia, Dengan 100% Money
dengan teknologi. Back Guarantee”.

C.3 Positioning b) Place


E-Marketplace iGoUmrah Mengingat target pasar yang terbagi
menempatkan diri sebagai satu-satunya e- dua, yaitu tradisional dan technology-
marketplace yang menawarkan Paket minded, iGoUmroh melakukan dua
Perjalanan Ibadah Umrah Bergaransi, pendekatan untuk memasarkan, yaitu
dengan Jaminan 100% Uang Kembali. online dan offline.

c) Promotion
C.4 Strategi Pemasaran Melakukan promosi melalui media
Dalam menyusun strategi sosial dan penyelenggaraan acara bersama
pemasaran, digunakan analisis SWOT. atau sosialisasi ke dalam suatu komunitas.

Kekuatan (S) Kelemahan d) Price


- Telah (W) Menetapkan fee penjualan tetap,
menjalin - Keterbatasan sehingga PPIU memiliki keleluasaan
kerjasama sumber daya
menentukan harga produknya.

ISSN: 2541-6669 152


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

dibanding
e) People pesaing
Membutuhkan tiga kelompok tenaga 4 Kemampuan X
kerja, yaitu tenaga pemasaran, tenaga
operasional dan tenaga teknologi mendistribusika
informasi. n produk yang
f) Process lebih efisien
E-Marketplace iGoUmroh harus
mampu menyediakan sistem aplikasi yang dibandingkan
mudah digunakan dan dapat memberikan pesaing
banyak kepada pelanggan maupun PPIU.
5 Kemampuan X
g) Physical Evidence mempromosika
E-Marketplace iGoUmroh pun
mempersiapkan platform yang aman n produk yang
digunakan bagi seluruh entitas ekosistem
lebih efektif
perjalanan ibadah umrah.
dibandingkan
C.5 Kesimpulan Aspek Pemasaran
Penilaian untuk aspek pasar dan pesaing
pemasaran yang dimiliki PT STT:

Skor Dari penilaian untuk aspek


N Aspek lingkungan, diperoleh nilai 3,8. Jadi,
o Penilaian proyek pembangunan e-marketplace
1 2 3 4 5 iGoUmroh ditinjau dari aspek pasar
dan pemasaran layak untuk
1 Kemampuan X dijalankan.
mencapai
Perang harga kadang-kadang sulit
penjualan yang dihindari dalam industri, iGoUmroh
menguntungka dapat melakukan open innovation
pada integrasi vertikal bersama entitas
n pemasok untuk menghasilkan biaya
2 Kemampuan X yang lebih rendah atau harga yang
lebih menguntungkan.
menghasilkan
Evaluasi keseluruhan proyek
produk yang dilakukan dengan menghitung seluruh
lebih baik nilai dari kedua aspek studi kelayakan,
sebagai berikut.
dibandingkan
pesaing N Aspek Sko Bobo Nila
o r t i
3 Kemampuan X
menentukan 1 Evaluasi 3,80 50 % 1,90
harga yang Aspek
lebih baik Lingkunga

ISSN: 2541-6669 153


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

n Berdasarkan hasil analisa aspek


pasar dan pemasaran, iGoUmroh
2 Evaluasi 3,86 50 % 1,93 harus menyusun prioritas target
Aspek pasar yang akan diraih, yaitu target
pasar tradisional melalui strategi
Pasar dan penjualan offline. Dan prioritas
Pemasaran yang lebih rendah kepada target
pasar millenial melalui strategi
Total 3,83 penjualan online.
Hal ini sejalan dengan lebih
besarnya kontribusi penjualan
secara offline dibandingkan dengan
Dari hasil perhitungan nilai penjualan secara online.
tertimbang diperoleh nilai 3,83. Hal iGoUmroh dapat mengembangkan
ini menunjukkan bahwa penilaian inovasi bersama PPIU sebagai
keseluruhan dari kedua aspek yang pemasok untuk menciptakan
dikaji dalam studi kelayakan produk yang menarik. Selain itu,
menunjukkan bahwa bisnis e- optimasi saluran penjualan perlu
marketplace iGoUmroh cukup layak dilakukan melalui pendekatan
untuk dijalankan. dengan komunitas atau institusi.

5. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang Saran-saran yang diberikan bagi


telah dilakukan dapat diambil manajemen e-marketplace iGoUmroh
kesimpulan sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

a) Aspek Lingkungan a. Perlu disempurnakan integrasi


Berdasarkan hasil analisa aspek vertikal dalam lingkungan pemasok.
lingkungan, e-marketplace Untuk memperbesar nilai atau
iGoUmroh memiliki keunikan yang kekuatan perusahaan dan
dapat menjadi keunggulan untuk mengurangi biaya transaksi,
bersaing, yaitu e-marketplace yang iGoUmroh dapat mengembangkan
menjual paket umrah bergaransi strategi integrasi vertikal. Saat ini
dan e-marketplace yang terlibat masih belum ada e-marketplace
dalam supply change management yang menggarap secara penuh
penyelenggaraan perjalanan ibadah cakupan integrasi vertikal dengan
umrah. pemasok.
Namun iGoUmroh harus senantiasa
waspada dan terus berinovasi untuk b. Promosi dan saluran distribusi
tetap memiliki keunggulan dan perlu dipertahankan dengan baik.
keunikan. Para pesaing senantiasa Untuk menjaga awareness
memantau, melakukan perubahan masyarakat terhadap kehadiran
dan penyempurnaan yang dapat iGoUmroh, promosi secara berkala
menjadi ancaman bagi tetap perlu dilakukan, baik melalui
kelangsungan bisnis iGoUmroh. acara-acara talkshow, silaturahmi,
atau kunjungan ke kampus atau
b) Aspek Pasar dan Pemasaran dunia pendidikan. Selain promosi
secara langsung, promosi melalui

ISSN: 2541-6669 154


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

media sosial, seperti Facebook, New Jersey: Pearson Education,


Instagram, Twitter juga dapat Inc.
dilakukan secara berkala. Fortino, G. and Russo, W. (2004). A
Statecharts-based Software
Keterbatasan Penelitian Development Process for Mobile
Agents. Information and Software
Studi ini memiliki keterbatasan, yaitu Technology. 46. 907-921.
baru melihat dua aspek kelayakan Hunger, J. D. & Wheelen, T. L.
bisnis, yakni aspek lingkungan serta (2017). Strategic Management
aspek pasar dan pemasaran. Idealya, and Business Policy:
analisis kelayakan bisnis juga Globalization, Innovation and
mencakup aspek hukum, teknis/ Sustainability, Global Edition.
operasi, organisasi dan manajemen, New Jersey: Pearson Education,
serta keuangan. Inc.
Kashmir dan Jakfar. (2003). Studi
Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi,
DAFTAR PUSTAKA Cetakan ke-12. Jakarta:
Predanamedia Group
Ali, H. 2008. Marketing. Media Lavassani, K., Movahedi, B. & Kumar,
Pressindo. Yogyakarta V. (2008). Transition B2B e-
Archer, N.; Gebauer, J. (2000). Marketplace Enabled Supply
Managing in the Context of the Chain: Readiness Assessment and
New Electronic Marketplace. Success Factors, International
Proceedings 1st World Congress Conference on Inormation
on the Management of Electronic Resources Management, 5 17-017.
Commerce, Hamilton, Ontario, Luca, M. (2017). Designing Online
Canada. Marketplaces: Trust and
Basu, A. & Muylle, S. (2007). How to Reputation Mechanisms, Harvard
Plan E-Business Initiatives in Business School Working Paper,
Established Companies, MIT 17-017.
Sloan Management Review, 49. Palmer, J. W. (2002). Web Site
28-36. Usability, Design, and
Barney, J.B. & Hesterly, W. S. (2015). Performance Metrics. Information
Strategic Management and Systems Research, 13 (2), 151-
Competitive Advantage: Concepts 167.
and Cases, 5th Edition. Essex: Porter, M. E. (1998). Competitive
Pearson Education Limited. Strategy: Techniques For
Calisir, F., Bayraktaroglu, A. E., Analyzing Industries And
Gumussoy, C. A., Topcu, Y. I. & Competitors. New York: The Free
Mutlu, T. (2010). The Relative Press
Importance of Usability and Pratama, I P. A. E. (2015). E-
Functionality Factors for Online Commerce, E-Business dan
Auction and Shopping Web Sites, Mobile Commerce Berbasiskan
Online Information Review, 34 Open Source. Bandung: Penerbit
(3), 420-439. Informatika
David, F.R. & David, F. R. (2015). Pujawan, I N. & Mahendrawathi.
Strategic Management: A (2017). Supply Chain
Competitive Advantage Approach, Management Edisi 3. Yogyakarta:
Concepts and Cases, 15th ed. Penerbit ANDI

ISSN: 2541-6669 155


Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Volume 3 No.2 2019

Solihin, I (2014). Pengantar Bisnis.


Jakarta : Erlangga
Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan
Bisnis, Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Yang, M. (2012). Supply Chain
Management under E-Commerce
Environment, International
Journal of Innovation,
Management and Technology, 3
(3), 210-212.
Yun, J. (2017). Editorial Open
Innovation in Value Chain for
Sustainability of firms.
Sustainability. 9 (5). 811.
10.3390/su9050811.

Sumber Internet

eShopWorld.com. (2018). Insights


into the growth of Indonesian
eCommerce with payment methods,
target audiences, marketing, social
media, economy and logistics all
profiled, Diperoleh pada 10
November 2018, dari
https://www.eshopworld.com/blog/in
donesia-ecommerce-insights-2018/

ISSN: 2541-6669 156

You might also like