Professional Documents
Culture Documents
1. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya,
Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
2. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya,
Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
AK16.KHIKMATULLAELI@mhs.ubpkarawang.ac.id, mumun.maemunah@ubpkarawang.ac.id
Abstract
BMT or Baitul Maal wa Tamwil is a non-financial islamic financial institution in the form of a
cooperative. In KSPPS BMT NUS KC Karawang there are various financing products. Murabahah financing is
a product that is in great demand by members of the KSPPS BMT NUS KC Karawang. Murabahah financing is
a sale and purchase transaction by stating the origin price of an item and the profits derived by the seller based
on an agreement between the seller and the buyer. This practical work article discusses the Analysis of
Murabahah Financing at KSPPS BMT NUS KC Karawang. The analysis focused on the procedures and
feasibility of murabahah financing and strategic planning carried out by KSPPS BMT NUS KC Karawang to
anticipate murabahah financing substandard. . The writing in this article uses a descriptive method whereby
data collection techniques are derived from standard operational procedures (SOP) and murabahah financing
documents at KSPPS BMT NUS KC Karawang. Based on the analysis of the implementation of the Job Training
shows that the implementation of murabahah financing in KSPPS BMT NUS KC Karawang does not provide
goods that are traded but financing in cash. The analysis of the feasibility of financing is carried out
qualitatively based on the documents for financing requirements and a direct description of the business. During
the implementation there where still members of murabahah financing that where substandard at the time of
installment payments. The strategy is carried out by implementing savings activities for members and visiting
members intensely whose funding will be due.
Dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin kompetitif di era digital dan
globalisasi. Maka lulusan Perguruan Tinggi harus memiliki kesiapan dan keterampilan dalam
menghadapi keprofesionalan pekerjaan sesuai dengan bidang yang digelutinya. Dikarenakan
hal tersebut, maka universitas menetapkan mata kuliah kerja praktik agar mahasiswa
memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan dikampus. Kerja praktik juga bertujuan
agar mahasiswa memiliki gambaran dan pengalaman ketika memasuki dunia kerja.
Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dalam
bentuk kredit (konvensional) atau pembiayaan (syariah) kepada masyarakat yang
membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, modal kerja maupun investasi.
Mayoritas penduduk Negara Indonesia memeluk agama Islam. Sehingga dibutuhkan adanya
lembaga keuangan yang mampu memenuhi keperluan masyarakat dalam kegiatan konsumsi
maupun bertransaksi sesuai dengan prinsip syariah. Salah satu Lembaga Keuangan Syariah di
Indonesia adalah Baitul Maal wa Tamwil (BMT).
BMT merupakan lembaga keuangan syariah nonperbankan berbentuk koperasi. Pada
prinsipnya BMT berperan untuk mengembangkan usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha makro dan mikro dengan mendorong
kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya. Dan saat ini, jenis transaksi
pembiayaan murabahah sangat dominan dijalankan oleh lembaga keuangan syariah.
Dominannya produk murabahah dalam pemenuhan pembiayaan pada lembaga keuangan
syariah dikarenakan masyarakat lebih menyukai, dan potensi pasar yang membuat pelaku
lembaga keuangan mengembangkan produk ini. BMT Nusa Ummat Sejahtera merupakan
salah satu BMT yang mampu menyalurkan produk pembiayaannya.
BMT Nusa Ummat Sejahtera (NUS) merupakan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan
Syariah (KSPPS) yang berpusat di Semarang dan memiliki lebih dari 100 kantor cabang.
Salah satunya adalah KSPPS BMT NUS Kantor Cabang Karawang. Ada berbagai produk
simpanan dan pembiayaan yang ditawarkan oleh KSPPS BMT NUS Kantor Cabang
Karawang seperti simpanan wadi’ah, simpanan pendidikan, simpanan qurban/aqiqah,
simpanan umroh, simpanan pelunasan haji, simpanan pensiunan, simpanan berjangka,
pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, dan
pembiayaan haji/umroh. Dari berbagai macam produk yang ditawarkan KPPS BMT NUS
Kantor Cabang Karawang, pembiayaan murabahah yang mendominasi dari total pembiayaan.
Hal ini dikarenakan sistem penentuan marginnya yang transparan sehingga dalam murabahah
harga pokok dan keuntungan disepakati diantara kedua belah pihak. Disamping itu,
pembiayaan murabahah mempunyai persyaratan yang mudah dan praktis.
Dalam pemberian pembiayaan diperlukan analisis kelayakan pembiayaan oleh KPPS
BMT NUS Kantor Cabang Karawang dengan tujuan agar pembiayaan yang diberikan benar–
benar aman dalam arti pihak penerima pembiayaan memiliki kemauan dan kemampuan dalam
memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya. Penilaian kelayakan pembiayaan bertujuan
untuk menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan dan memudahkan
pengawasan. Jika penyaluran dana mengalami kerugian maka akan berdampak pada
terganggunya kegiatan operasional KPPS BMT NUS Kantor Cabang Karawang. Oleh karena
itu, penilaian kelayakan menjadi penting agar pemberian pembiayaan memiliki awal dan akhir
yang baik.
Tujuan
Metode
Tinjauan Teoritis
Menurut Kasmir (2008: 115-119) prosedur pemberian pembiayaan secara umum dapat
dibedakan antara peminjam perseorangan dengan peminjam oleh suatu badan hukum,
kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif.
1) Pengajuan berkas-berkas.
Pemohon mengajukan permohonan pembiayaan yang dituangkan dalam suatu proposal,
dengan dilampiri berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan.
2) Penyelidikan berkas.
3) Wawancara 1.
Penyelidikan kepada calon peminjam dengan berhadapan langsung untuk meyakinkan
apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang dibutuhkan .
4) On the spot.
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan.
5) Wawancara II.
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan setelah dilakukan on
the spot di lapangan.
6) Keputusan pembiayaan.
Menentukan apakah pembiayaan akan diberikan atau ditolak.
7) Penandatanganan akad pembiayaan.
Sebelum pembiayaan dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad
pembiayaan, mengikat jaminan dengan hipotek, surat perjanjian atau pernyataan yang
dianggap perlu.
8) Penyaluran/ penarikan dana adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening
sebagai ketentuan sekaligus atau secara bertahap.
Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan
Pembahasan
Kedudukan yang diberikan perusahaan pada saat pelaksanaan kerja praktik adalah
berada dibawah bagian Staff Administrasi, khususnya admin 2. Admin 2 merupakan admin
yang bertanggung jawab atas informasi dan pendataan mengenai berkas pembiayaan.
Koordinasi pelaksanaan kerja praktik dengan kepala cabang sebagai Pjs. Manager yang
bertanggung jawab dalam persetujuan pembiayaan ditingkat cabang dan Staff Marketing (AO)
yang memberikan sumber informasi mengenai pembiayaan kepada calon anggota.
Selain peran account officer dalam menganalisis suatu kelayakan pembiayaan. Untuk
dapat merealisasikan sebuah pembiayaan juga diperlukan adanya peran dari staff administrasi
yang khusus menangani berkas pembiayaan. Staff administrasi berfungsi sebagai kontrol yang
melakukan pengecekan apakah berkas-berkas yang ada sudah sesuai dengan persyaratan yang
berlaku. Agar tidak ada berkas yang terlewat maka staff administrasi harus membuat data
checklist pembiayaan yang harus dipenuhi.
Apabila semua berkas yang dibutuhkan sudah lengkap, maka staff administrasi akan
membuat SKKP, akad pembiayaan, dokumen identitas debitur, dokumen agunan, dan
dokumentasi hasil survey. Dalam membuat dokumen kelengkapan seperti diatas maka staff
administrasi dituntut harus teliti dan membuat data seaktual mugkin sesuai dengan berkas
yang ada. Karena dokumen tersebut akan digunakan didalam akad pembiayaan, maka tidak
boleh ada kesalahan dalam penulisan informasi identitas debitur ataupun informasi lainnya
yang berhubungan dengan akad pembiayaan. Apabila ada kesalahan dalam penulisan sebagai
sumber informasi maka akan berakibat fatal.
Target Pembiayaan Murabahah pada KSPPS BMT NUS KC Karawang
Setiap pekerjaan yang dilakukan, baik oleh account officer maupun staff administrasi
pasti ada permasalahan yang muncul sebagai kendala dalam proses pembiayaan dan harus
dicari jalan keluar penyelesaiannya. Berikut ini permasalahan yang penulis temui selama
melaksanakan kerja praktik di KSPPS BMT NUS KC Karawang :
1) Terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia di BMT seperti ATK.
2) Nasabah banyak dari kalangan menengah kebawah sehingga untuk proses kelengkapan
persyaratan cukup lama, karena ada berkas yang harus melalui proses pembuatan atau
pembaruan terlebih dahulu.
3) Marketing atau account officer ikut membantu calon nasabah yang memiliki kendala
dalam berkas persyaratan, sehingga peluang untuk mendapatkan calon anggota yang baru
lebih sedikit dan target susah dicapai.
4) Marketing atau account officer yang kurang menguasai teknologi seperti komputer,
sehingga menghambat proses kelengkapan data seperti pembuatan informasi gambaran
laporan keuangan calon nasabah yang memiliki usaha.
5) Staff administrasi yang kurang teliti dalam pembuatan dokumen akad sehingga
menghambat proses realisasi pembiayaan.
6) Setelah adanya proses analisis kelayakan dan realisasi pembiayaan masih ada salah satu
anggota yang mengalami kredit macet.
Walaupun terdapat kendala-kendala tersebut, operasional BMT masih dapat berjalan. Namun
pihak BMT terus mencari solusi dan berupaya mencari jalan keluar bagi setiap masalah yang
dihadapi. Berikut beberapa cara sebagai solusi yaitu :
1) Menambah sarana dan prasarana secara bertahap dan terencana dengan menanyakan
kebutuhan dari masing-masing karyawan.
2) Memberikan target waktu kepada calon anggota dalam melengkapi berkas yang
dibutuhkan untuk pembiayaan.
3) Sebagai account officer harus sering melakukan sosialisasi yakni menjalin kekeluargaan
kepada calon nasabah, menjalin kerjasama dengan sekolah atau perusahaan, dan
menggandeng UKM-UKM diwilayah Karawang. Dengan strategi seperti ini target
lending pembiayaan bisa dioptimalkan agar tercapai.
4) Perlu diadakannya training dan pelatihan tentang sistem operasional untuk seluruh
pegawai KSPPS BMT NUS KC Karawang guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan meningkatkan kinerja yang lebih baik.
5) Analisis kelayakan pembiayaan terhap calon anggota harus dimaksimalkan lagi dengan
berpedoman pada prinsip 5C dan 7P.
6) Staff administrasi harus lebih tenang dalam proses pembuatan dokumen pembiayaan, tidak
terburu-buru dan fokus untuk menghindari adanya kesalahan.
Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kerja praktik yang telah dilakukan dan dengan tersusunnya
laporan kerja praktik yang berjudul Analisis Pembiayaan Murabahah Pada KSPPS BMT
Nusa Ummat Sejahtera Kantor Cabang Karawang ini, maka dapat diambil kesimpulan
diantaranya :
1) Prosedur pembiayaan murabahah di KSPPS BMT NUS KC Karawang tidak pernah
menyediakan barang yang diinginkan anggota. Secara keseluruhan calon anggota
mengajukan pembiayaan kepada BMT kemudian dari pihak BMT akan mencairkan dana
sebesar yang diinginkan anggota dan anggota tersebut wajib membayar angsuran setiap
bulannya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Dana tersebut untuk menambahkan
modal usaha atau keperluan lain anggota. Hal ini merupakan prosedur pembiayaan yang
berlaku di KSPPS BMT NUS baik pusat maupun cabang.
2) Analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh account officer di KSPPS BMT NUS
KC Karawang bersifat analisis kualitatif dengan melakukan analisis dan penilaian dari
segi karakter calon anggota, modal dan usaha yang dimiliki calon anggota apakah akan
mencukupi pembayaran angsuran pembiayaan, jaminan yang dimiliki harus memiliki nilai
lebih besar dari pembiayaan yang diajukan oleh calon anggota, serta kondisi lingkungan
ekonomi calon anggota yang mendukung dan letak yang strategis, masih dalam jangkauan
KSPPS BMT NUS KC Karawang.
3) Analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh account officer di KSPPS BMT NUS
KC Karawang belum maksimal karena masih terdapat anggota yang pembayaran angsuran
pembiayaannya kurang lancar.
4) Analisis kelayakan pembiayaan yang tepat dan akurat terhadap data pembiayaan,
pembuatan perjanjian yang benar, pengikatan jaminan merupakan suatu tidakan
pencegahan terjadinya pembiayaan yang bermasalah.
5) Kerjasama dari semua bagian juga merupakan kunci suksesnya realisasi pembiayaan
murabahah dan kelancaran pada tagihan pembiayaan.
6) Perencanaan strategis yang dilakukan oleh KSPPS BMT NUS KC Karawang untuk
mengantisipasi pembiayaan murabahah kurang lancar atau macet adalah dengan membuat
daftar tagihan jatuh tempo yang dipasang dimeja kerja masing – masing account officer
yang berfungsi sebagai pengingat. Dan dengan mendatangi secara intens 3 hari sebelum
tanggal jatuh tempo agar pembayaran angsuran pembiayaan oleh anggota berjalan lancar
dan tepat pada waktunya.
7) Kontrol account officer terhadap usaha yang dijalankan anggota dengan cara
bersilaturahmi dan melihat perkembangan usaha anggota merupakan perencanaan
strategis KSPPS BMT NUS KC Karawang untuk meminimalisir kurang lancarnya
pembayaran angsuran pembiayaan.
8) KSPPS BMT NUS KC Karawang belum mampu memenuhi target pembiayaan
murabahah yang diberikan oleh kantor pusat, sehingga perlu bekerja keras untuk dapat
memenuhi target tersebut.
Saran
1) Pengadaan training tentang prosedur pembiayaan yang baik dan operasional secara
keseluruhan untuk seluruh pegawai KSPPS BMT NUS KC Karawang guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kinerja yang lebih baik.
2) Dalam menganalisis calon anggota, seorang account officer harus menerapkan prinsip 5C
dengan lebih serius agar dapat meminimalisir terjadinya pembiayaan yang bermasalah.
Selain berpedoman pada prinsip 5C juga dapat diterapkan penilaian pembiayaan dengan
analisis 7P.
3) Pengawasan terhadap pembiayaan yang ada serta melakukan pengawasan terhadap
kelayakan anggota pembiayaan agar pelaksanaan pembiayaan berjalan maksimal.
4) Sebagai account officer harus sering melakukan sosialisasi yakni menjalin kekeluargaan
kepada calon nasabah, menjalin kerjasama dengan sekolah atau perusahaan, dan
menggandeng UKM-UKM diwilayah Karawang. Dengan strategi seperti ini target
pembiayaan murabahah bisa dioptimalkan agar tercapai.
Daftar Pustaka
Wasilah, Sri Nurhayati. 2014. Akuntansi syariah di indonesia edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.
KSPPS BMT NU SEJAHTERA. 2016. “SEKILAS TENTANG PROFIL KOPERASI
SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH NUSA UMMAT SEJAHTERA.”
http://bmtnusejahtera.blogspot.com/p/a.html.
Centania Pramudina. 2017. “Fungsi Jaminan Dalam Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada
BPRS Suriyah Cabang Kudus.” http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7272.
Astuti, Asri Fitri. 2015. “Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Sukowati Sragen Cabang Boyolali.”
E, Sarjana Ekonomi S. 2017. DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DEARAH
( Studi Kasus Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas ) SKRIPSI Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar.