You are on page 1of 8

JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No.

3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900


ISSN ONLINE : 2502-2032

Upaya Peningkatan Kemampuan Aparat Desa dalam


Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah di Desa
Basron Bachtiar1)
1)
Jurusan Psikologi, Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi ( STIPSI ) WD Bina Sriwijaya
Jln. Mayjen HM. Ryacudu No. 24 ( 8 Ulu), Palembang 30252
Email : basronanadoyya@gmail.com1)

ABSTRACT

The purpose of this study was to find out the efforts to increase the capacity of village officials in the implementation of
government administrative duties in Terate Village and to find out the factors that influence efforts to increase the
capacity of village officials in carrying out administrative tasks in Terate Village. In this study the data was collected by
Interview, Observation and Study of Documents against the Head of Terate Village as a key informant (key informant),
Secretary of the Terate Village and three heads of affairs. Analysis of the data in this study will be carried out in depth
as an effort to find and organize systematically the results of observations, interviews and other information to improve
the understanding of researchers about the case under study. The results of this study indicate that: efforts to increase
the capacity of the Terate Village apparatus in carrying out the tasks of government administration, in particular the
village administration which include: a. Employee discipline development b.) Education and training c.) Work
motivation d.) Career development. Efforts to improve the capacity of the Terate Village apparatus are due to the
conditions of carrying out village government duties due to several factors that surround village officials. The factors in
question are the lack of skills / abilities of each village apparatus in connection with these tasks, the low level of work
discipline in terms of time, the lack of guidance to the apparatus, supervision and ineffective control, and unfavorable
working conditions.

Keywords : Village Apparatus, Government Administration

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya peningkatan kemampuan aparat desa dalam pelaksanaan
tugas administrasi pemerintahan di Desa Terate dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi upaya
peningkatan kemampuan aparat Desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan di Desa Terate. Pada
penelitian ini data dikumpulkan dengan Wawancara, Observasi dan Kaji Dokumen terhadap Kepala Desa Terate
sebagai informan kunci (key informan), Sekretaris Desa Terate dan tiga orang kepala urusan. Analisis data dalam
penelitian ini akan dilakukan secara mendalam sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara dan informasi lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : upaya peningkatan kemampuan aparat Desa Terate dalam pelaksanaan tugas
administrasi pemerintahan, khususrnya administrasi pemerintahan desa yang meliputi antara lain : a.) Pembinaan
disiplin Pegawai b.) Pendidikan dan pelatihan c.) Motivasi kerja d.) Pengembangan karir. Upaya peningkatan
kemampuan aparat Desa Terate dikarenakan kondisi pelaksanaan tugas pemerintahan desa disebabkan oleh beberapa
faktor yang melingkupi Aparat desa. Faktor-faktor yang dimaksud adalah minimnya keterampilan/kemampuan setiap
Aparat desa sehubungan dengan tugas-tugas tersebut, masih rendahnya disiplin kerja ditinjau dari aspek waktu,
minimnya pemberian bimbingan terhadap aparat, pengawasan dan, pengendalian yang tidak efektif, serta kondisi kerja
yang kurang mendukung.

Kata kunci : Aparat Desa, Administrasi Pemerintah

95
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

1. Pendahuluan penulis, menunjukkan bahwa kemampuan aparat Desa


Terate dalam pelaksanaan tugas terutama dalam
A. Latar Belakang Masalah menyiapkan bahan dan informasi yang dibutuhkan untuk
Pembangunan nasional yang multi dimensi secara kepentingan perencanaan pembangunan, hasilnya masih
pengelolaannya melibatkan segenap aparat minim atau belum terlaksana secara optimal. Hal ini
pemerintahan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat terbukti dari pelaksanaan tugas-tugas administrasi yang
daerah bahkan sampai ditingkat desa.Komponen atau tidak terlaksana dengan baik dan konsisten sesuai
aparat dimaksud hendaknya memiliki kemampuan yang ketentuan, baik administrasi umum, administrasi
optimal dalam pelaksanaan tugasnya. penduduk, maupun administrasi keuangan.
Tepatlah kiranya jika wilayah desa menjadi sasaran Belum tersedianya informasi atau pencatatan
penyelenggaraan aktifitas pemerintahan dan administrasir secara baik sebagaimana tersebut diatas,
pembangunan, mengingat pemerintahan desa merupakan maka hal itu terjadi karena adanya pengaruh berbagai
basis pemerintahan terendah dalam struktur faktor, antara lain terutama faktor kemampuan sumber
pemerintahan Indonesia yang sangat menentukan bagi daya aparat desa sebagai penyelenggara yang belum
berhasilnya ikhtiar dalam Pembangunan nasional yang optimal. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan
menyeluruh. desa yang terpenting adalah bagaimana pemerintahan
Mengingat kompleksnya aspek-aspek atau bidang desa mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,
yang hendak dibangun ditingkat pemerintahan terendah mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa,
tersebut, maka salah satu aspek yang terlebih dahulu dan mampu meningkatkan daya saing desanya.Hal
perlu dibangun adalah peningkatan kemampuan aparat tersebut hanya mungkin terwujud apabila urusan yang
pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas-tugas menjadi kewenangan desa dapat terlaksana dengan
administrasi pemerintahan, disamping memperkuat baik.Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam
partisipasi masyarakat dan kelembagaannya serta aspek- implementasinya terdapat berbagai permasalahan yang
aspek lainnya. langsung maupun tidak langsung menghambat
Hal tersebut sangat penting, karena pemerintah desa pelaksanaan urusan-urusan pemerintahan tersebut.
beserta aparatnya adalah sebagai administrator Kapasitas yang masih rendah merupakan bagian dari
penyelenggara utama aktifitas pemerintahan, permasalahan yang ditunjukkan di lapangan.Diantaranya
pembangunan dan kemasyarakatan maupun sebagai masih belum optimalnya aspek kelembagaan,
pembina ketentraman dan ketertiban di wilayah sumberdaya manusia, maupun manajemen pemerintahan
kekuasaannya. Karena itu, peranan mereka demikian desa. Pada tahun 2008 Pusat Kajian Kinerja Otonomi
penting dan banyak menentukan maju mundurnya suatu Daerah, telah melaksanakan Kajian Peningkatan
unit pemerintahan.Oleh sebab itu diperlukan aparat desa Kapasitas Pemerintahan Desa, kajian ini telah
yang benar-benar mampu dan dapat bekerjasama dalam menghasilkan cetak biru (blueprint) yang memuat
pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. strategi-strategi penyelesaian masalah (problem solving)
Keberadaan aparat desa yang juga diserahi tugas penyelenggaraan pemerintahan desa dan menyusun
dibidang administrasi, menduduki posisi yang sangat modul-modul peningkatan kapasitas pemerintahan desa.
penting karena sebagai organ pemerintahan yang paling Lebih lanjut modul-modul tersebut merupakan hasil
bawah mengetahui sacara pasti segala kondisi dan identifikasi aspek kapasitas yang perlu ditingkatkan yaitu
permasalahan yang ada di wilayahnya, maka input pada Perencanaan & Penganggaran Desa, Keuangan Desa,
pemerintah kecamatan yang menyangkut berbagai Penyusunan Kebijakan Desa, Kepemimpinan Kepala
keterangan dan informasi sangatlah dibutuhkan dalam Desa dan Manajemen Pelayanan Desa.
pengambilan kebijaksanaan daerah maupun nasional
untuk kebutuhan pembangunan secara menyeluruh. 2. Pembahasan
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Suryaningrat
(1992:108) mengemukakan bahwa “Desa sebagai bahan A. Pengertian Administrasi
keterangan dan sumber data dan bahan keterangan yang Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa
diperoleh dari desa seringkali digunakan untuk rencana latinad+ministrare, suatu kata kerja yang berarti
daerah oleh karena itu data buatan atau data keterangan melayani, membantu, menunjang, atau memenuhi.
harus dihindarkan karena dapat menggagalkan tujuan Istilah ini berasal dari kata benda administratio dan kata
Negara”. sifat administratifus. Untuk Indonesia yang tepat
Dengan demikian aparat desa dalam pelaksanaan digunakan istilah administrasi.
tugasnya sehari-hari, terutama yang berbuhungan dengan Rangkaian kegiatan yang digolongkan sebagai
penyajian data dan informasi yang dibutuhkan, semakin administrasi mencakup: (1) dilakukan oleh sekelompok
dituntut adanya kerja keras dan kemampuan yang orang (2 orang atau lebih); (2) berlangsung dalam suatu
optimal guna memperlancar pelaksanaan tugas kerjasama; (3) dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pemerintahan. tertentu yang telah ditetapkan. Ketiga faktor inilah yang
Berangkat dari pemikiran tersebut, dikaitkan dengan merupakan tanda pengenal atau ciri khas dari
kondisi rill sementara Aparat Desa Terate, Kecamatan administrasi yang apabila faktor-faktor tersebut disingkat
SP.Padang, Kabupaten OKI sebagai tempat penelitian adalah sekelompok orang, kerjasama, dan tujuan
yang direncanakan ini, menurut pengamatan awal tertentu. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa kerjasama

96
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

adalah rangkaian perbuatan yang dilakukan bersama- 3. Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan
sama secara teratur oleh lebih seorang yang data dan informasi mengenai pengelolaan keuangan desa
menimbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi pada Buku Administrasi Keuangan, terdiri dari:
apabila dilakukan oleh masing-masing seorang diri. a. Buku Anggaran Penerimaan;
Administrasi diartikan sebagai suatu proses tata b. Buku Anggaran Pengeluaran Rutin;
kerja penyelenggaraan atau dengan perkataan lain c. Buku Anggaran Pengeluaran Pembangunan;
sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan secara d. Buku Kas Umum;
teknis. e. Buku Kas Pembantu Penerimaan;
Administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan f. Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin; dan
sekelompok orang dalam suatu usaha kerja sama untuk g. Buku Kas Pembantu Pengeluaran Pembangunan.
mencapai suatu tujuan tertentu. 4. Administrasi Pembangunan adalah kegiatan
Administrasi adalah proses penyelenggaraan kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan,
untuk mewujudkan rencana/keputusan yang telah dibuat sedang, dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi
agar menjadi kenyataan, dengan cara mengatur kerja dan Pembangunan, terdiri dari:
mengarahkan orang-orang yang melaksanakannya. a. Buku Rencana Pembangunan;
Ada dua persepektif umum mengenai ruang lingkup b. Buku Kegiatan Pembangunan;
dari administrasi. Perspektif yang pertama adalah c. Buku Inventaris Proyek; dan
perspektif makro yang meliputi proses penentuan tujuan, d. Buku Kader – Kader Pembangunan /Pemberdayaan
alokasi sumber daya, dan koordinasi kegiatan untuk Masyarakat.
pencapaian tujuan organisasi. Penekanan dari perspektif 5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
ini terutama pada aspek filosofis tentang apa tujuan dan atau yang disebut dengan BPD adalah kegiatan
makna kehidupan, apa tujuan yang kita inginkan dan pencatatan data dan informasi mengenai BPD, terdiri
bagaimana mencapainya, serta bagaimana seharusnya dari:
orang berperilaku. Perspektif selanjutnya adalah a. Buku Data Anggota BPD;
perspektif mikro, yang menerangkan perilaku b. Buku Data Keputusan BPD;
administrasi sebagai sikap, pendekatan, persepsi, dan c. Buku Data Kegiatan BPD;
nilai-nilai yang dianut oleh para administrator. Stephen d. Buku Agenda BPD; dan
P. Robbins (1976) mengatakan bahwa perilaku e. Buku Ekspedisi BPD.
administrasi dipengaruhi oleh sejarah organisasi, norma- Rangkaian kegiatan yang digolongkan sebagai
norma pendidikan, dan pengalaman. administrasi mencakup: (1) dilakukan oleh sekelompok
orang (2 orang atau lebih); (2) berlangsung dalam suatu
B. Administrasi Desa kerjasama; (3) dimaksudkan untuk mencapai tujuan
Administrasi Desa menurut Peraturan Menteri Dalam tertentu yang telah ditetapkan. Ketiga faktor inilah yang
Negeri Nomor 32 Tahun 2006 adalah keseluruhan proses merupakan tanda pengenal atau ciri khas dari
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai administrasi yang apabila faktor-faktor tersebut disingkat
penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada Buku adalah sekelompok orang, kerjasama, dan tujuan
Administrasi Desa. tertentu. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa kerjasama
Jenis dan bentuk Administrasi Desa menurut adalah rangkaian perbuatan yang dilakukan bersama-
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006: sama secara teratur oleh lebih seorang yang
1. Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data menimbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi
dan informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Desa apabila dilakukan oleh masing-masing seorang diri.
pada Buku Administrasi Umum, terdiri dari: Administrasi adalah proses penyelenggaraan kegiatan
a. Buku Data Peraturan Desa; untuk mewujudkan rencana/keputusan yang telah dibuat
b. Buku Data Keputusan Kepala Desa; agar menjadi kenyataan, dengan cara mengatur kerja dan
c. Buku Data Inventaris Desa; mengarahkan orang-orang yang melaksanakannya.
d. Buku Data Aparat Pemerintah Desa; Administrasi juga dapat diartikan sebagai :
e. Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa; a. Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan dengan
f. Buku Data Tanah di Desa; cara untuk menyelenggarakan tujuan yang telah
g. Buku Agenda; dan ditentukan semula;
h. Buku Ekspedisi. b. Suatu proses lazim terdapat dalam segenap usaha
2. Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan bersama, baik usaha berskala besar maupun kecil-
data dan informasi mengenai penduduk dan mutasi kecilan;
penduduk pada Buku Administrasi Penduduk, terdiri c. Suatu proses pengorganisasian dan bimbingan orang-
dari: orang agar dapat melaksanakan suatu tujuan khusus;
a. Buku Data Mutasi Penduduk Desa; d. Suatu proses penyelenggaraan dalam setiap usaha
b. Buku Data Induk Penduduk Desa; kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
c. Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir tujuan-tujuan tertentu. (Syafiie, Tanjung, Modeong,
Bulan; dan 1999:17).
d. Buku Data Penduduk Sementara. Berdasarkan pengertian tersebut dan apabila
dikaitkan dengan aktifitas ditingkat desa, maka berbicara

97
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

tentang administrasi desa berarti yang dimaksud dengan kesanggupan, kekuatan dan keterampilan teknik maupun
"administrasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan sosial yang dianggap melebihi dari anggota biasa.” Lebih
oleh penyelanggara pemerintahan desa untuk mencapai lanjut, Syarif (1991:8) menyebutkan beberapa jenis
tujuan pemerintahan, seperti antara lain, baik dalam kemampuan yang antara lain : kecerdasan, menganalisis,
menggerakkan partisipasi dalam pembangunan dan bijaksana mengambil keputusan, kepemimpinan /
terwujudnya demokrasi Pancasila secara nyata guna kemasyarakatan dan pengetahuan tentang pekerjaan.
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Mengacu pada pengertian dan jenis kemampuan
Mengacu pada pengertian diatas berarti konsep tersebut di atas, maka dalam suatu organisasi
administrasi terbagi dalam dua pengertian yaitu pemerintahan Desa senantiasa perlu memiliki suatu daya
administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam kesanggupan, keterampilan, pengetahuan terhadap
arti luas. Administrasi dalam arti luas berarti segenap pekerjaan dalam pengimplementasian tugas-tugas dan
proses kegiatan untuk mencapai tujuan sedangkan fungsi masing-masing aparat Desa.Kemampuan yang
administrasi dalam arti sempit adalah segenap penulis maksudkan adalah kemampuan yang dilihat dari
penyelenggaraan kegiatan tulis menulis, Surat menyurat, hasil kerjanya atau kemampuan kerjanya.
beserta penyimpanan, pengurusan masalah-masalah dan Kemampuan kerja seseorang menurut Tjiptoherianto
segala pencatatannya dilaksanakan oleh aparat dalam arti (1993:36) mengemukakan bahwa "kemampuan kerja
pencapaian tujuan (Widjaya,1992:88). yang rendah adalah akibat dari rendahnya tingkat
Selanjutnya konsep/pengertian pemerintah dan pendidikan, dan latihan yang dimiliki serta rendahnya
pemerintahan dalam kajian sistem pemerintahan derajat kesehatan".
Indonesia, pemerintah dibedakan dengan istilah Sementara itu, menurut Steers dalam (Rasyid,1992:6)
pemerintahan. Menurut Saparin (1996:21) untuk bahwa "kemampuan aparatur pemerintah sebenarnya
membedakan pengertian kedua konsep tersebut, maka tidak terlepas dari pembicaraan tingkat kematangan
perlu diterangkan secara etimologis, yaitu : aparatur yang didalamnya menyangkut keterampilan
a. Pemerintah adalah kata nama subjek yang berdiri yang diperoleh dari pendidikan latihan dan pengalaman”.
sendiri, contoh Pemerintah Daerah. Berdasarkan pandangan tersebut jelas bahwa
b. Pemerintah adalah kata jadian yang disebabkan kemampuan seseorang, dalam hal ini aparat desa dapat
karena subjeknya mendapat akhiran "an" yang dilihat dari tingkat pendidikan aparat, jenis latihan yang
artinya pemerintah sebagai subjek melakukan tugas- pernah diikuti dan pengalaman yang dimilikinya.Secara
tugas atau kegiatan, dimana cara melakukan kegiatan konsepsional hal ini diperkuat dari pandangan Steers
itu disebut pemerintahan. tersebut sebelumnya bahwa untuk mengidentifikasi
Ada dua persepektif umum mengenai ruang lingkup apakah Kegiatan dalam organisasi dapat mencapai
dari administrasi. Perspektif yang pertama adalah tujuannya salah satunya yang harus mendapat perhatian
perspektif makro yang meliputi proses penentuan tujuan, adalah orang-orang yang ada dalam urganisasi tersebut.
alokasi sumber daya, dan koordinasi kegiatan untuk Selanjutnya Steers berpendapat bahwa pada
pencapaian tujuan organisasi. Penekanan dari perspektif kenyataannya anggota organisasi yang merupakan faktor
ini terutama pada aspek filosofis tentang apa tujuan dan yang mempunyai pengaruh yang paling penting dalam
makna kehidupan, apa tujuan yang kita inginkan dan pencapaian tujuan organisasi disebabkan orang-orang
bagaimana mencapainya, serta bagaimana seharusnya itulah yang menggerakkan roda organisasi.
orang berperilaku. Perspektif selanjutnya adalah Anggota organisasi yang dimaksud adalah aparat
perspektif mikro, yang menerangkan perilaku desa yang merupakan faktor yang paling menentukan
administrasi sebagai sikap, pendekatan, persepsi, dan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan
nilai-nilai yang dianut oleh para administrator.Stephen P. kepadanya.
Robbins (1976) mengatakan bahwa perilaku administrasi Pemerintah Desa memiliki peran signifikan dalam
dipengaruhi oleh sejarah organisasi, norma-norma pengelolaan proses sosial di dalam masyarakat. Tugas
pendidikan, dan pengalaman. utama yang harus diemban pemerintah desa adalah
Dari uraian diatas nampak istilah pemerintah bagaimana menciptakan kehidupan demokratik,
menunjuk kepada aparat yaitu para pelaksana memberikan pelayanan sosial yang baik sehingga dapat
pemerintahan, sedang istilah pemerintahan menunjuk membawa warganya pada kehidupan yang sejahtera, rasa
pada aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh tenteram dan berkeadilan. Guna mewujudkan tugas
pemerintah.Hal ini berarti "Pemerintahan" adalah tersebut, pemerintah desa dituntut untuk melakukan
keseluruhan tindakan atau kegiatan aparat pemerintah perubahan, baik dari segi kepemimpinan, kinerja
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. birokrasi yang berorientasi pada pelayanan yang
berkualitas dan bermakna, sehingga kinerja pemerintah
C. Konsep Kemampuan Aparat Desa desa benar-benar makin mengarah pada praktek good
Istilah "kemampuan" mempunyai banyak makna, local governance, bukannya bad governance.
Jhonson dalam (CeceWijaya,1991:3) berpendapat bahwa Peluang untuk menciptakan pemerintahan desa yang
"kemampuan adalah perilaku yang rasional untuk berorientasi pada good local governance sebenarnya
mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi dalam konteks transisi demokrasi seperti yang dialami
yang diharapkan". Sementara itu, menurut Kartono oleh bangsa Indonesia sekarang terbuka cukup lebar.Hal
(1993:13) bahwa “kemampuan adalah segala daya, ini setidaknya didukung oleh kondisi sosial pasca

98
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

otoritarianisme Orde Baru yang melahirkan liberalisasi yang terjadi pada masyarakat desa karena adanya
politik yang memungkinkan seluruh elemen masyarakat gerakan pembangunan desa perlu diimbangi pula dengan
di desa secara bebas mengekspresikan gagasan-gagasan pengembangan kapasitas Pemerintahan Desanya,
politiknya. Begitu pula dukungan pemerintahan transisi sehingga keinginan mempertahankan posisi tawar
pasca Orde Baru dengan membuat regulasi melalui UU menawar dengan pihak luar desa yang relatif seimbang
No. 22 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan oleh dapat terus dipertahankan (Sadu Wasistiono, 2006: 4).
UU No.32 Tahun 2004 yang sedikit lebih maju Lebih lanjut Sadu Wasistiono mengatakan bahwa, tanpa
dibandingkan dengan regulasi sebelumnya di masa Orde adanya Pemerintahan Desa yang kuat, Desa dengan
Baru yang syarat dengan penyeragaman dan masyarakatnya hanya akan menjadi obyek permainan
pengekangan sosial. ekonomi maupun politik dari pihak-pihak luar desa yang
Meskipun demikian, adanya perubahan sosial-politik relatif lebih kuat posisinya.
dalam masa transisi demokrasi ini tidak dengan serta Langkah kongkrit upaya pengembangan Desa antara
merta dapat merubah dalam sekejap wacana dan kinerja lain berupa lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun
pemerintahan desa ke dalam visi demokratisasi dan good 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan
local governance. Sekalipun strukturnya mengalami pengganti berbagai peraturan perundangan mengenai
perubahan, dimana saat ini pemerintahan desa tidak lagi pemerintahan desa. Salah satu tujuan dikeluarkannya
bercorak korporatis dan sentralistik pada kepemimpinan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 adalah guna
Kepala Desa, akan tetapi kultur dan tradisi paternalistik memodernisasikan Pemerintahan Desa agar mampu
yang memposisikan Kepala Desa sebagai orang kuat dan menjalankan tiga peranan utamanya, yaitu sebagai
berpengaruh masih begitu melekat dengan kuat. Realitas struktur perantara, sebagai pelayan masyarakat serta
ini memang tidak dapat dilepaskan sebagai bagian dari agen pembaharuan.
proses konstruksi sosial yang begitu mendalam sehingga Sebagai konsekuensi negara hukum, perubahan
membuat daya kognitif warga desa seringkali terasa format politik dan sistem pemerintahan harus
kesulitan dalam membuat terobosan-terobosan baru yang ditindaklanjuti dengan perubahan peraturan perundang-
sejalan dengan semangat perubahan ketika berbenturan undangan di bidang politik dan pemerintahan dengan
dengan kebijakan seorang Kepala Desa. dilakukannya perubahan peraturan pelaksanaan yang
Kondisi ini sedikit banyak juga dipengaruhi pula oleh mengatur Desa. Uniformitas yang diregulasi oleh UU
lemahnya human resources di desa yang populasinya No. 5 tahun 1979 selama dua dekade, direformasi
relatif kecil dan sangat terbatas. Sebab itu guna melalui UU No. 22 tahun 1999 yang memberikan
mendobrak kebekuan atau stagnasi sosial ini diperlukan peluang kehidupan lebih demokrasi pada tataran struktur
terobosan dari kekuatan luar untuk bermitra atau saling pemerintahan paling depan tersebut. Selanjutnya dengan
bekerja sama dengan aktor-aktor dan lembaga-lembaga diterapkannya UU No. 32 tahun 2004 tentang
potensial di desa dalam melakukan perubahan sosial Pemerintahan Daerah diharapkan akan semakin
menuju ke arah situasi yang lebih baik dibandingkan menyempurnakan paradigma penyelenggaraan
dengan sebelumnya. Pemerintahan Desa.
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
D. Konsep Administrasi Pemerintahan Desa Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa sebagai
Sebelum menjelaskan konsep / pengertian pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001
administrasi pemerintahan terlebih dahulu perlu tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa
dijelaskan konsep "administrasi dan pemerintahan". sebagai regulasi yang mengatur tentang Desa setelah
Menurut Siagian (1991:2) "Administrasi adalah setahun berlakunya UU No. 32 Tahun 2004.
keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan- Salah satu konsekuensi logis dari amanat Peraturan
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,
umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih terutama aktivitas Pemerintah Desa sebagai pelayan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masyarakat, maka diundangkanlah Peraturan Menteri
sebelumnya. Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Dewasa ini, peranan Pemerintah Desa sebagai Administrasi Desa yang membantu aparat dan perangkat
struktur perantara, yakni sebagai penghubung antara Pemerintah Desa di dalam proses pencatatan data dan
masyarakat desa dengan pemerintah dan masyarakat di informasi berbagai urusan penyelenggaraan
luar desa tetap dipertahankan, bahkan ditambah dengan Pemerintahan Desa.
peranan lainnya yaitu sebagai agen pembaharuan. Desa
atau dengan nama lainnya yang sejenis menurut E. Tugas dan Fungsi Pemerintah Desa
konstitusi memperoleh perhatian istimewa. Berbagai Mengingat unit pemerintahan desa adalah bagian
bentuk perubahan sosial yang terencana dengan nama integral dari pemerintahan nasional, maka pembahasan
pembangunan guna meningkatkan harkat dan martabat tentang tugas dan fungsi pemerintah desa tidak terlepas
masyarakat desa diperkenalkan dan dijalankan melalui dari tugas dan fungsi pemerintahan nasional seperti yang
Pemerintah Desa. telah diuraikan dalam Undang-Undang nomor 32 tahun
Pemerintahan Desa perlu terus dikembangkan sesuai 2004 pada pasal 127 tentang tugas pokok Kepala Desa
dengan kemajuan masyarakat desa dan lingkungan yaitu :
sekitarnya. Dengan perkataan lain, perubahan sosial 1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa

99
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

2. Pemberdayaan masyarakat perubahan penduduk, keamanan serta sosial


3. Pelayanan masyarakat ekonomi.
4. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum d. Melaksanakan hal-hal yang sudah menjadi keputusan
5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan ditingkat desa.
umum e. Melaksanakan kerjasama dengan instansi ditingkat
Menurut Zainun (1990:3-5) terdapat empat kunci Desa dan menyelesaikan permasalahan yang
pokok tugas dan fungsi administrasi dan manajemen berhubungan dengan tanah,
pemerintahan Indonesia yaitu : 2. Tugas bidang pelayanan umum, meliputi
1. Perumusan dan penetapan kebijakan umum, a. Pemberian bermacam-macam izin, seperti izin
2. Kepemimpinan, tempat tinggal, izin meninggalkan desa, izin usaha
3. Pengawasan, dan izin pendirian bangunan.
4. Koordinasi. b. Memberikan macam-macam keterangan seperti :
Keempat fungsi administrasi dan manajemen ini akan bukti diri, keterangan catatan kepolisian dan
diterapkan pada setiap tingkat pemerintahan yang ada sebagainya.
dalam susunan pemerintahan negara Republik Indonesia. 3. Tugas bidang ketatausahaan, meliputi :
Berdasarkan tugas fungsi pemerintahan tersebut, berarti Dokumentasi data, keadaan wilayah, laporan
pemerintah desa sebagai bagian integral dari keuangan dan lain-lain.
pemerintahan nasional juga menyelenggarakan fungsi- Sementara itu, menurut instruksi Mendagri Nornor
fungsi tersebut meskipun dalam ruang lingkup yang 21 Tahun 1992, pada pasal (2) ditegaskan bahwa "desa
lebih sempit. Oleh unit pemerintahan desa seperti halnya mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan
pemerintah desa sebagai unit pemerintahan terendah pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dalam
mempunyai 3 fungsi pokok yaitu : rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan umum dan
1. Pelayanan kepada masyarakat urusan pemerintahan daerah dan wilayahnya.
2. Fungsi operasional atau manajemen pembangunan, Untuk menyelenggarakan tugas tersebut (pasal 2)
3. Fungsi ketatausahaan atau registrasi (Sawe,1996:99) Desa mempunyai fungsi (pasal 3), yaitu :
Keseluruhan tugas dan fungsi administrasi a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya
pemerintah desa tersebut, tidak akan terlaksana dengan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan dan
baik, manakala tidak ditunjang dari aparatnya dengan pembinaan kemasyarakatan.
melaksanakan sebaik-baiknya apa yang menjadi b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan
tanggung jawab masing-masing aparat. pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung
Menyadari betapa pentingnya tugas administrasi jawabnya.
pemerintahan desa, maka yang menjadi keharusan bagi c. Melakukan usaha dalam rangka peningkatan
Kepala Desa dan aparatnya adalah berusaha untuk partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat.
mengembangkan kecakapan dan keterampilan mengelola d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan
organisasi pemerintahan desa termasuk kemampuannya Ketentraman dan ketertiban wilayah.
untuk melaksanakan tugas-tugas dibidang pemerintahan, e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan
pembangunan dan kemasyarakatan. kepada pemerintah.
Selanjutnya menurut Beratha (1992:37)
mengemukakan bahwa tugas pemerintah desa termasuk F. Populasi dan informan Populasi
dalam menjalankan administrasi adalah : Populasi merupakan keseluruan objek yang menjadi
1. Tugas bidang pemerintahan target untuk di teliti. Populasi sangat di butuhkan dalam
2. Tugas bidang pelayanan Kepala masyarakat. penelitian untuk mendapatkan data penelitian atau
3. Tugas bidang ketatausahaan. gambaran yang di selidiki. Dalam penulisan tesis ini
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas penelitian yang di gunakan dangan cara survei dengan
tentang tugas-tugas administrasi pemerintahan tersebut maksud meneliti suatu populasi dengan mengambil
dijelaskan sebagai berikut : sampel .dalam hal ini populasi yang akan di pilih adalah
1. Tugas bidang pemerintahan, meliputi : pertanian dalam kebijakan keuangan desa untuk
a. Registrasi meningkatkan upaya kemampuan aparat desa dalam
Registrasi dilakukan dalam berbagai buku register melaksanakan tugas Administrasi Pemerintahan Desa
mengenai berbagai hal dan peristiwa yang Terate Kab. OKI .informan kunci yang akan dijadikan
menyangkut kehidupan tindakan masyarakat responden dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Dan
berdasarkan laporan yang diperoleh melalui sub Sekretaris Desa sedangkan pendukung adalah kepala
pelayanan umum dari masyarakat yang APBDes Desa Terate Kab.OKI , Tokoh Masyarakat dan
berkepentingan. Masyarakat setempat.
b. Tugas-tugas umum meliputi : menerima dan
melaksanakan instruksi-instruksi dan petunjuk- G. Informan Penelitian
petunjuk dari pemerintah kecamatan dan pemerintah Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini
kabupaten mengenai pemerintahan, tugas-tugas meliputi 1 (satu) orang Sekretaris Desa, 1 orang Kepala
teknis, ; ketertiban, kesejahteraan dan keamanan, Dusun, maka kami menetapkan Kepala Desa Terate
c. Membuat laporan periodik mengenai keadaan dan sebagai informan kunci (key informan).

100
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

H. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data untuk memperoleh kesimpulan yang lebih obyektif dari
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, baik suatu penelitian.
data primer maupun data sekunder, dipergunakan Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan
beberapa teknik secara mendalam sebagai upaya mencari dan menata
1. Wawancara, yaitu melakukan tanyajawab langsung secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan
dengan para informan, dengan menggunakan pedoman informasi lainnya untuk meningkatkan pemahaman
wawancara. peneliti tentang kasus yang diteliti.
Sumber-sumber data yang akan diwawancarai dalam
penelitian ini adalah: 3. Kesimpulan
a. Kepala Desa Terate sebagai informan kunci (key
informan). Berdasarkan uraian sebelumnya terutama uraian Pada
b. Sekretaris Desa Terate. Dan bab hasil penelitian dan pembahasan, dikaitkan dengan
c. Tiga orang Kepala Urusan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat
2. Observasi, yaitu secara langsung mengamati obyek ditarik beberapa Kesimpulan pokok sebagai berikut :
yang menjadi kajian, terutama mengamati secara Upaya peningkatan kemampuan aparat Desa Terate
langsung masing-masing aparat dalam pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan,
sehari-hari disamping mengamati cara kerja dan hasil khususrnya administrasi pemerintahan desa yang
kerja mereka. meliputi antara lain :
3. Kaji Dokumen, yaitu menelaah dokumen-dokumen 1. Pembinaan disiplin Pegawai
laporan hasil pelaksanaan tanggung Jawab masing- 2. Pendidikan dan pelatihan
masing aparat. 3. Motivasi kerja
4. Pengembangan karir
I. Keabsahan Data Upaya peningkatan kemampuan aparat Desa Terate
Untuk menjaga keabsahan data di gunakan 4 macam dikarenakan kondisi pelaksanaan tugas pemerintahan
Kriteria yaitu desa disebabkan oleh beberapa faktor yang melingkupi
1. Kredibilitas Data Aparat desa. Faktor-faktor yang dimaksud adalah
Kriteria ini dilaksanakan dengan melakukan minimnya keterampilan/kemampuan setiap Aparat desa
pencarian sehingga tingkat kepercayaan penemuannya sehubungan dengan tugas-tugas tersebut, masih
dapat terpenui/tercapai.Selain itu dilakukan member rendahnya disiplin kerja ditinjau dari aspek waktu,
check yaitu data yang diperoleh dari nara sumber minimnya pemberian bimbingan terhadap aparat,
dilakukan kembali cross check kepada nara sumber yang pengawasan dan, pengendalian yang tidak efektif, serta
lain.Data diperoleh dari Kepala Desa Terate Kab.OKI. kondisi kerja yang kurang mendukung.
2. Transferabilitas Data
Agar hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada Saran
situasi dan lokasi yang berbeda maka data yang
diperoleh harus bias ditransfer ke Kabupaten/desa lain. Untuk lebih meningkatkan kemampuan
3. Dependabilitas Data penyelenggaraan administrasi pemerintahan di Desa
Dalam proses ini peneliti menyediakan bahan-bahan Terate, khususnya tugas-tugas administrasi desa, ada
seperti hasil wawan cara, gambar / foto dan data-data beberapa saran pokok yang dapat dijadikan
sekunder berupa dokumen yang berkaitan dengan pertimbangan adalah sebagai berikut :
penelitian . data-data ini kemudian di konsultasikan 1. Hendaknya pemerintah kabupaten, melakukan
kepada Dosen pembimbing melalui diskusi untuk kegiatan/pelatihan keterampilan bagi Aparat
menganalisis dan mensintesis data . baik berupa pemerintah desa, dengan maksud agar supaya dari
interelasi data , tapsiran , kesimpulan maupun pola hasil pelatihan tersebut diharapkan dapat
hubungan dengan literature beserta proposisi- meningkatkan kemampuan/keterampilan mereka
proposisinya . dalam berbagai aspek yang menjadi tugas dan
4. Confimabilitas Data tanggung jawabnya.
Untuk memperoleh kepastian , dilakukan konfirmasi 2. Sebagai aparat (pegawai negeri) yang telah
dengan Dosen pembimbing , apakah kesimpulan yang di mengangkat sumpah dan janji, hendaknya dapat
tarik berasal dari data yang di peroleh. meningkatkan aktualisasinya sebagai seorang
pelayan publik (public service) dalam hal
J. Analisis Data kedisiplinan dari segi waktu kerja yang telah
Analisis data penelitian merupakan langkah yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten.
sangat kritis dalam melakukan penelitian yang bersifat 3. Hendaknya pemerintah lebih meningkatkan kualitas
ilmiah, karena dari analisis data itulah akan didapatkan dan kuantitas dukungan terhadap penyelenggaraan
arti dan makna dalam memecahkan masalah-masalah pemerintah ditingkat desa, baik dukungan berupa
yang akan diteliti. Data yang terkumpul selama peneliti bimbingan teknis administrasi maupun pengawasan
melakukan penelitian, akan diklasifikasi, dianalisis dan dan pengendalian.
diinterpretasikan secara mendetail, teliti dan cermat 4. Hendaknya di antara para Aparat desa dapat
menciptakan suasana yang penting serta

101
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 04 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032

memperbaiki kondisi kerja yang dapat mendukung


pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari, oleh karena itu
setiap aparat perlu meningkatkan dedikasi dan
komitmennya sebagai abdi masyarakat, abdi negara
dan abdi bangsa.

Daftar Pustaka

Anonim, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


Tentang Pemerintahan Daerah. Dharma Bhakti.
Jakarta
Anonim, Instruksi Mendagri Nomor 21 Tahun 1992
tentang Pedoman Pelaksanaan Pemerintahan
Daerah, Setneg, Jakarta
Anonim, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 279 Tahun
2003 tentang Tugas dan Fungsi Kantor Kelurahan
Kabupaten Konawe.
Amirin, Tatang M. 1990. Menyusun Rencana Penelitian,
Rajawali Press Jakarta
Beratha, I Nyoman. 1992. Desa, Masyarakat Desa dan
Pembangunan. Ghalia Indonesia. Jakarta
Kartono, Kartini. 1993. Pemerintahan dan
Kepemimpinan. Rajawali Press. Jakarta
Rasyid, M. 1992. Pembangunan Kualitas dan Usaha-
Usaha Peningkatan Aparatur Pemerintah.
Universitas Tadulako Palu
Sawe, Jamaluddin. 1996. Konsep Dasar Pembangunan
Pedesaan. APDN Press. Bandung
Saparin, Sumber. 1996. Tata Pemerintahan dan
Administrasi Pemerintahan Desa.Ghalia Indonesia.
Jakarta
Siagian, SP. 1991. Administrasi Pembangunan. Haji
Masagung.JakartaSingarimbun, Masri dan Sofyan
Efendi. 1984. Metode Penelitian Survey. LP3ES.
Jakarta
Syarif, Roesli. 1991. Teknik Manajemen Latihan dan
Pembinaan. Bina Aksara. Bandung
Tjiptoherianto, Prijono. 1993. Pembangunan Sumber
Daya Manusia. Prisma. Jakarta
Widjaya, AW. 1992. Pemerintahan Desa dan
Administrasi Desa. Rajawali Press. Jakarta

102

You might also like