Professional Documents
Culture Documents
Homepage: ojs.uniska.ac.id/attadbir
Abstract
Along with the rapid progress in science and technology, indirectly affect the advance of the
broadcasting industry, which is a tool of an audio visual information, one of them is TVRI
Banjarmasin South Kalimantan station which is a public broadcasting instution under the auspices
of the goverment. Competition is quite significant, and TVRI South Kalimantan should pay more
attention to the performance of its employees in order to provide expected productivity.The research
approach that used by the researcher is a fenomenalogy approach through qualitatif way, with 87
PNS employees and 46 random non PONS respondents. To analyze the employees performance the
researcher used five indicators consist of loyalty variable, work performance, responsibility, team
work, and initative. To analyze to the work productivity the researcher emphasized on work
concentration variable, punctuality of work entry, style of leadership, result of work as expected and
level of education, also skilld in completing the work. After collecting data and its process, the
result from five respondents of TVRI’s employees show that from five performance indicators only
two indicators indicate positive value that are loyalty and team work, whereas another three
indicator indicate negative value, there are work performance, responsibility and initative. In
productivity ony one that shows positive value that is work concentration, while the punctuality of
work entry, style of leadership, results of work as expected and level of education, and skills on
completing the work show negative value as shown from the result of TVRI South Kalimantan
employee respondents.
Abstrak
Seiring dengan kemajuan yang cukup pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, secara
tidak langsung berpengaruh pada majunya industri penyiaran yang merupakan alat informasi
melalui audio visual, salah satunya adalah Stasiun TVRI Kalimantan Selatan yang merupakan
lembaga penyiaran publik dibawah naungan pemerintah. Persaingan yang cukup signifikan,
membuat TVRI Kalimantan Selatan harus lebih memperhatikan kinerja karyawannya agar dapat
memberikan produktivitas yang diharapkan. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
dengan suatu pendekatan fenomenologi dengan cara kualitatif, dengan populasi penelitian sebanyak
87 orang karyawan Non PNS dan diambil responden secara acak sebanyak 46 karyawan Non PNS.
Untuk menganalisis kinerja karyawan digunakan 5 indikator yang terdiri dari variabel kesetiaan,
prestasi kerja, tanggung jawab, kerja sama, dan prakarsa. Setelah proses pengumpulan data dan
pengolahannya didapat hasil, dari responden karyawan TVRI Kalimantan Selatan, menunjukkan
bahwa dari 5 indikator kinerja hanya terdapat 2 indikator yang menunjukkan nilai positif yaitu
kesetiaan dan kerja sama, sedangkan 3 indikator lainnya menunjukkan nilai negatif yaitu prestasi
kerja, tanggung jawab dan prakarsa. Pada produktivitas yang menunjukkan nilai positif hanya pada
variabel konsentrasi kerja, sedangkan variabel ketepatan waktu masuk kerja, gaya kepemimpinan,
hasil pekerjaan sesuai dengan harapan dan tingkat pendidikan keterampilan menunjukkan nilai
negatif. Sebagaimana ditunjukkan dari hasil responden karyawan TVRI Kalimantan Selatan.
59
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
60
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
61
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
62
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
63
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
tanpa adanya penundaan waktu, terutama dengan tanggung jawab yang lebih
dalam penyiaran sangat dihindari kegagalan menantang, dan angka tertinggi ada pada
karena bisa berakibat fatal. karyawan yang menyatakan netral yang
berarti mereka ragu-ragu akan pernyataan
d. Indikator Kerjasama tersebut dan kebanyakan mereka yang netral
Pada indikator kerjasama responden memang belum punya keberanian untuk
diminta untuk memberikan tanggapannya, tugas-tugas baru karena pengetahuan dan
mengenai sejauh mana kerja samanya kepada keterampilan yang masih terbatas, dan angka
rekan kerja lain. tertinggi berikutnya adalah karyawan yang
dapat dijelaskan bahwa tidak ada menyatakan sangat tidak setuju, memperjelas
karyawan yang menyatakan sangat setuju, bahwa mereka belum siap untuk tugas-tugas
yang menyatakan setuju sebanyak 33 orang yang baru. Dengan tugas-tugas baru tentu
(71,7%), yang menyatakan netral sebanyak 7 memerlukan tingkat pengetahuan dan
orang (15,2%), yang menyatakan tidak setuju keterampilan yang berbeda pula, jadi perlu
sebanyak 6 orang (13 %). pembekalan yang lebih matang agar dapat
diselesaikan dengan baik. Pengetahuan dan
Berdasarkan pernyataan diatas maka wawasan menjadi modal utama dalam
dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki menyelesaikan tugas baru, oleh karena itu
kerja sama yang baik dengan rekan kerja karyawan perlu menambah pengetahuannya.
lainnya, dibuktikan dengan angka tertinggi Dengan didukung teknologi yang serba
ada pada karyawan yang menyatakan setuju. canggih diharapkan karyawan dapat
Kerjasama merupakan salah satu cara untuk memanfaatkannya untuk meningkatkan
cepat mencapai sebuah tujuan yang kinerja mereka.
diinginkan oleh organisasi, dapat
dibayangkan jika dalam suatu perkumpulan 2. Produktivitas Karyawan TVRI Kalsel
tidak terdapat kerja sama tentu tujuan yang Disini peneliti akan memulai untuk
diinginkan sulit tercapai. melihat secara kualitatif mengenai
produktivitas karyawan TVRI Kalsel dengan
e. Indikator Prakarsa melihat dari 5 variabel yaitu :
Pada indikator prakarsa responden
diminta untuk memberikan tanggapannya a. Selalu Berusaha Untuk
mengenai bagaimana prakarsa yang telah Berkonsentrasi Dalam Bekerja
mereka berikan untuk TVRI Kalsel. Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang
Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
(8,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 24
menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang
orang (52,2%), yang menyatakan netral
(4,3%), karyawan yang menyatakan sangat
sebanyak 16 orang (34,8%), yang
tidak setuju sebanyak 17 orang (37%),
menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang
karyawan yang menyatakan netral sebanyak
(4,3%), dan tidak ada karyawan yang
27 orang (58,7%), dan tidak ada karyawan
menyatakan sangat tidak setuju.
yang menyatakan setuju dan tidak setuju.
Berdasarkan pernyataan diatas maka
Berdasarkan pernyataan diatas maka
dapat dikatakan bahwa usahanya untuk
dapat disimpulkan bahwa karyawan belum
berkonsentrasi dalam bekerja cukup baik
mampu menyelesaikan tugas-tugas baru
64
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
karena angka tertinggi ada pada karyawan c. Senang Bekerja Karena Sikap
yang menyatakan setuju. Suasana yang Pimpinan Yang Disiplin dan Selalu
nyaman dan tentram sehingga mampu Menjaga Hubungan Baik Dengan
menciptakan konsentrasi sangat penting Karyawan
untuk membuat semangat kerja agar bisa Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
fokus pada satu tugas. Bila seorang karyawan menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang
tidak mampu berkonsentrasi penuh pada (8,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 8
pekerjaannya, maka semangat kerja yang dia orang (17,4%), yang menyatakan netral
miliki akan menjadi sia-sia, karena tidak sebanyak 19 orang (41,3%), yang
akan mampu menghasilkan efektivitas dan menyatakan tidak setuju sebanyak 13 orang
produktivitas kerja seperti yang diharapkan (28,3%), dan yang menyatakan sangat tidak
oleh perusahaan. setuju sebanyak 2 orang (4,3%).
65
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
66
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
dengan karyawan, hasil pekerjaan sesuai 4. Peraturan pada TVRI Kalsel diharapkan
dengan harapan, tingkat pendidikan dan lebih dipertegas terutama dalam ketepatan
keterampilan. Dari lima variabel tersebut, waktu masuk kerja, sehingga dapat
hanya terdapat satu variabel yang relevan menciptakan kedisiplinan menuju sikap
yaitu selalu berusaha untuk berkonsentrasi profesional. Dengan adanya peningkatan
dalam bekerja, sedangkan pada variabel ketaatan tenaga kerja merupakan priorotas
lainnya tergolong tidak relevan yaitu pada utama dalam rangka peningkatan loyalitas
variabel ketepatan masuk kerja, pimpinan kerja pada TVRI Kalsel.
yang disiplin dan menjaga hubungan baik
dengan karyawan, hasil pekerjaan sesuai DAFTAR PUSTAKA
dengan harapan dan tingkat pendidikan Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67),
keterampilan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan.
Saran Heidjrachman Ranupandojo dan Suad
Berdasarkan pada serangkaian proses Husnan Manajemen Personalia”
penelitian yang telah dilalui oleh penulis, (1984:122-127)
maka berdasarkan kondisi tersebut penulis Husein Umar, 2008, Desain Penelitian
mengajukan beberapa saran sebagai berikut : MSDM dan Perilaku Karyawan:
Paradigma Positivistik dan Berbasis
1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan Pemecahan Masalah, Ed.1-1,
TVRI Kalsel, diperlukan motivasi PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
terhadap karyawan seperti memberikan Malayu SP Hasibuan, 2003, Manajemen
sarana dan prasarana yang lebih baik lagi Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,
secara kualitas maupun kuantitas dan juga Yogyakarta.
penghasilan karyawan yang diharapkan Nitosemito, 1992, Manajemen Personalia,
sesuai dengan beban kerja dan kebutuhan Ghalia Indonesia, Jakarta.
hidup. Prof. dr. Wibowo, S.E., M.Phil, 2007
2. Program pendidikan dan pelatihan perlu Manajemen Kinerja, Ed.3,
diupayakan sehingga semua karyawan PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
dapat diikutsertakan, dengan harapan Rivai, Veithzal “Performance apprasial, PT
karyawan dapat menggali potensinya dan Raja Grafindo, Persada Jakarta : 2005
diaplikasikan untuk meningkatkan
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A.,
produktivitas secara nyata. 2008. Perilaku Organisasi Buku 1,
3. Diharapkan adanya perubahan gaya Salemba Empat, Jakarta.
pimpinan agar lebih demokrasi bukan Sondang P Siagaian, 2001, Manajemen
autokrasi, dimana gaya pimpinan yang Sumber Daya Manusia, Edisi ke 1
demokrasi selalu melibatkan karyawan Cetakan Ketiga, PT. Bima Aksara,
dalam setiap pengambilan keputusan Jakarta.
sehingga karyawan merasa dihargai dan T. Hani Handoko, 1987, Manajemen
secara tidak langsung akan membuat Personalia dan Sumber Daya Manusia.
situasi kerja lebih nyaman karena BPFE: Yogyakarta.
pimpinan mampu berbaur dengan Triton, PB, 2009, Mengelola Sumber Daya
karyawan. Manusia, Oryza, Yogyakarta.
67