You are on page 1of 9

AT – TADBIR

JURNAL ILMIAH MANAJEMEN

Homepage: ojs.uniska.ac.id/attadbir

ANALISIS KINERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA


Herlina Lusiana
Fakultas Ekonomi Uniska Banjarmasin
Jl. Adhyaksa No. 2 Kayu Tangi Banjarmasin Kalimantan Selatan
e-mail: Lusiana.muyoto@gmail.com

Abstract
Along with the rapid progress in science and technology, indirectly affect the advance of the
broadcasting industry, which is a tool of an audio visual information, one of them is TVRI
Banjarmasin South Kalimantan station which is a public broadcasting instution under the auspices
of the goverment. Competition is quite significant, and TVRI South Kalimantan should pay more
attention to the performance of its employees in order to provide expected productivity.The research
approach that used by the researcher is a fenomenalogy approach through qualitatif way, with 87
PNS employees and 46 random non PONS respondents. To analyze the employees performance the
researcher used five indicators consist of loyalty variable, work performance, responsibility, team
work, and initative. To analyze to the work productivity the researcher emphasized on work
concentration variable, punctuality of work entry, style of leadership, result of work as expected and
level of education, also skilld in completing the work. After collecting data and its process, the
result from five respondents of TVRI’s employees show that from five performance indicators only
two indicators indicate positive value that are loyalty and team work, whereas another three
indicator indicate negative value, there are work performance, responsibility and initative. In
productivity ony one that shows positive value that is work concentration, while the punctuality of
work entry, style of leadership, results of work as expected and level of education, and skills on
completing the work show negative value as shown from the result of TVRI South Kalimantan
employee respondents.

Keywords: Employee performance and work productivity

Abstrak
Seiring dengan kemajuan yang cukup pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, secara
tidak langsung berpengaruh pada majunya industri penyiaran yang merupakan alat informasi
melalui audio visual, salah satunya adalah Stasiun TVRI Kalimantan Selatan yang merupakan
lembaga penyiaran publik dibawah naungan pemerintah. Persaingan yang cukup signifikan,
membuat TVRI Kalimantan Selatan harus lebih memperhatikan kinerja karyawannya agar dapat
memberikan produktivitas yang diharapkan. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
dengan suatu pendekatan fenomenologi dengan cara kualitatif, dengan populasi penelitian sebanyak
87 orang karyawan Non PNS dan diambil responden secara acak sebanyak 46 karyawan Non PNS.
Untuk menganalisis kinerja karyawan digunakan 5 indikator yang terdiri dari variabel kesetiaan,
prestasi kerja, tanggung jawab, kerja sama, dan prakarsa. Setelah proses pengumpulan data dan
pengolahannya didapat hasil, dari responden karyawan TVRI Kalimantan Selatan, menunjukkan
bahwa dari 5 indikator kinerja hanya terdapat 2 indikator yang menunjukkan nilai positif yaitu
kesetiaan dan kerja sama, sedangkan 3 indikator lainnya menunjukkan nilai negatif yaitu prestasi
kerja, tanggung jawab dan prakarsa. Pada produktivitas yang menunjukkan nilai positif hanya pada
variabel konsentrasi kerja, sedangkan variabel ketepatan waktu masuk kerja, gaya kepemimpinan,
hasil pekerjaan sesuai dengan harapan dan tingkat pendidikan keterampilan menunjukkan nilai
negatif. Sebagaimana ditunjukkan dari hasil responden karyawan TVRI Kalimantan Selatan.

Kata kunci: Kinerja Karyawan dan Produktifitas kerja.

59
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

PENDAHULUAN Perumusan Masalah


Seiring dengan kemajuan yang cukup Dari uraian diatas maka latar belakang dari
pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan masalah ini adalah :
teknologi, secara tidak langsung berpengaruh 1) Bagaimana cara menganalisa kinerja
pada majunya industri pernyiaran yang karyawan pada TVRI Kalimantan Selatan.
merupakan alat informasi melalui audio 2) Apakah kinerja karyawan TVRI
visual. Salah satunya adalah TVRI Kalimantan Selatan dapat meningkatkan
Kalimantan Selatan yang merupakan salah produktivitas kerja.
satu lembaga penyiaran publik yang
memberikan pelayanan informasi kepada Tujuan dan Manfaat Penelitian
masyarakat. Jika pada perusahaan yang Dari latar belakang dan perumusan masalah
diproduksi adalah barang atau jasa, maka lain diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
halnya TVRI sesuai dengan fungsinya yaitu (1)Untuk mengetahui bagaimana kinerja
sebagai alat komunikasi pemerintah. karyawan pada TVRI Kalimantan Selatan.
Walaupun berada dalam naungan (2)Sejauh mana kinerja karyawan dapat
pemerintah, tetapi TVRI Kalimantan Selatan meningkatkan produktivitas kerja pada
mengalami persaingan yang cukup TVRI Kalimantan Selatan.
signifikan, karena banyaknya berdiri stasiun- Sedangkan manfaat penelitian ini adalah
stasiun televisi swasta yang ikut mewarnai untuk :
penyiaran televisi ditanah air. Dalam hal ini
tentunya diperlukan orang-orang yang ahli (1) Sebagai bahan bagi TVRI Kalimantan
dibidangnya seperti kameramen, reporter, Selatan, guna mengevaluasi dan
teknisi, operator, pengarah acara. Dan perencanaan kedepannya agar lebih
mereka dituntut untuk mampu memberikan sukses lagi.
kontribusi yang optimal dalam (2) Dapat mendorong bagi karyawan agar
penyelenggaraan suatu produksi. meningkatkan kinerjanya.
Pada umumnya setiap karyawan (3) Bagi penulis, sangat berguna untuk
memiliki latar belakang dan perilaku yang menerapkan ilmu teori dan
berbeda dalam pekerjaan yang dapat dilihat mengaplikasikannya serta dapat menjadi
dari setiap individu. Perilaku merupakan kata sumber bagi peneliti lain.
kunci, sebab dalam pekerjaan sangat banyak (4) Publikasi ilmiah dalam jurnal lokal yang
perilaku yang muncul yang menyebabkan mempunyai ISSN atau jurnal nasional
sebuah hasil. Selain itu organisasi juga perlu terakreditasi seperti jurnal .... Universitas
mengetahui sejauh mana kinerja Islam Kalimantan (UNISKA).
karyawannya, hal ini dilakukan bukan hanya Pengayaan bahan ajar atau diktat.
untuk kepentingan bagi organisasi semata
namun juga berguna bagi karyawan yang TINJAUAN PUSTAKA
dinilai, 1. PENELITIAN TERDAHULU
Peningkatan kinerja karyawan secara Penelitian yang dilakukan oleh Fika
perorangan akan mendorong kinerja sumber Yuwana Isbani (2008) tentang pengaruh
daya manusia secara keseluruhan, yang penilaian kinerja terhadap produktivitas kerja
direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. pegawai studi kasus pada Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Simalungun

60
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

bahwa terdapat pengaruh penilaian kinerja meningkatkan produktivitas karyawan


terhadap produktivitas pegawai dari diperlukan peranan yang sangat besar dari
perhitungan determinant diperoleh hasil organisasi. Peranan ini dapat diwujudkan dari
sebesar 13,61% yang berarti bahwa beberapa bentuk berikut ini seperti fasilitas
produktivitas pegawai disebabkan oleh Kerja, remunerasi, pelatihan dan pendidikan
adanya penilaian kinerja, selebihnya 86,39% serta situasi kerja.
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini, seperti METODE PENELITIAN
kecerdasan emosional, insentif/bonus, Menurut jenis penelitian, penelitian ini
kesehatan dll. merupakan penelitian kuantitatif. Metode
penelitian yang dipakai adalah metode
survey. Dengan metode ini data dikumpulkan
2. LANDASAN TEORITIS
a. Pengertian Kinerja berdasarkan jawaban responden atas daftar
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara pertanyaan yang peneliti ajukan melalui
(2009:67) kinerja adalah secara kualitas dan pengisian daftar pertanyaan (kuesioner)
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai kepada sejumlah responden. Adapun jenis
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan penelitian ini adalah dengan suatu
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. pendekatan fenomenologi kualitatif yang
Menurut Wibowo (2010:7) kinerja adalah ditemukan di lapangan kemudian
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dikembangkan pemahaman secara mendalam
dicapai dari pekerjaan tersebut. dan alamiah.
b. Aspek-aspek kinerja 1. Pengumpulan Data
Malayu. S. P Hasibuan. (2006;5)
mengemukakan bahwa aspek-aspek yang Dalam usaha mengumpulkan data pada
dinilai kinerja adalah kesetiaan, prestasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreatifitas,
kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, a. Library Research
prakarsa, kecakapan, dan tanggung jawab. Yaitu metode pengumpulan data dengan
cara membaca literatur-literatur untuk
c. Pengertian Produktivitas Kerja mengetahui lebih mendalam mengenai teori-
Produktivitas kerja adalah suatu ukuran teori yang berhubungan dengan penulisan ini.
dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang
dengan proses input sebagai masukan dan b. Field Research
output sebagai keluarannya yang merupakan Yaitu kegiatan yang dilakukan dengan
indikator daripada kinerja karyawan dalam mengadakan penelitian langsung kelapangan
menentukan bagaimana usaha untuk atau perusahaan untuk memperoleh data-data
mencapai produktivitas yang tinggi dalam primer yang diperlukan dan juga
suatu organisasi. Muchdarsyah (2003 ;16) mengadakan wawancara dengan pimpinan
karyawan perusahaan. Pengumpulan data
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi
yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
produktifitas kerja
Sebagai pribadi dan sebagai karyawan (1) Wawancara, yaitu pengumpulan data
dipengaruhi oleh faktor intern yaitu dalam dengan cara mengadakan wawancara
pribadi karyawan tersebut dan juga faktor
ekstern yaitu organisasi. Untuk bisa

61
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

langsung kepada pimpinan atau 3. Pimpinan yang disiplin dan selalu


karyawan perusahaan. menjaga hubungan baik dengan
(2) Kuesioner adalah pengumpulan data karyawan.
dengan terlebih dahulu menyusun daftar 4. Hasil pekerjaan sesuai dengan harapan.
pertanyaan yang diajukan kepada 5. Tingkat pendidikan dan keterampilan
responden sehingga arah penelitian atau membantu dalam menyelesaikan
data-data yang dibutuhkan terarah dan pekerjaan.
sistematis.
(3) Observasi, adalah pengamatan 3. Populasi dan Sampel
dilapangan, hal ini bertujuan untuk Populasi penelitian ini adalah seluruh
mendapatkan gambaran umum karyawan non PNS yang bekerja pada TVRI
perusahaan tentang kegiatan kinerja dan Kalimantan Selatan yang terdiri dari 87
fasilitas yang dimiliki oleh TVRI orang dan diambil sampel sebanyak 46 orang
Kalimantan Selatan. . Pemilihan responden dilakukan secara acak
(4) Analisis Data dan selama kurun waktu 1 bulan..
Data yang berhasil dikumpulkan Pengambilan jumlah responden dengan
kemudian dianalisa dengan cara menggunakan rumus Slovin :
membandingkan dan mengkaji ulang
N
dengan mengggunakan dasar-dasar n 
teoritis yang menjadi acuan penelitian ini 1  N e2
untuk mendapatkan pemecahan masalah Dimana :
yang ada serta berguna dalam menarik n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
kesimpulan dan saran yang diberikan. e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditoleransi,
2. Variabel Penelitian yaitu 0,1 %.
Variabel dalam penelitin ini adalah
kinerja, dengan indikator yang merupakan 4. Teknik Penentuan Skor
aspek-aspek penilaian kinerja karyawan yang Untuk menentukan skor jawaban
diambil dari DP3 TVRI Kalimantan Selatan, responden digunakan skala likert yaitu
yaitu : responden diminta pendapatnya mengenai
setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu hal.
1. Kesetiaan Setiap responden dapat melihat salah satu
2. Prestasi Kerja alternatif jawaban yang tersusun berdasarkan
3. Tanggung Jawab bobot jawaban dengan klasifikasi sebagai
4. Kerja Sama berikut :
5. Prakarsa
Variabel produtivitas, terdiri dari lima - Sangat setuju =5
pernyataan sebagai berikut : - Setuju =4
- Netral =3
1. Berusaha untuk berkonsentrasi dalam - Tidak Setuju =2
bekerja. - Sangat Tidak Setuju =1
2. Ketepatan masuk kerja.

62
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

HASIL DAN PEMBAHASAN b. Indikator Prestasi Kerja


1. Kinerja Karyawan TVRI Kalsel Pada indikator prestasi kerja, responden
Disini peneliti akan memulai untuk diminta untuk memberikan tanggapannya
melihat secara kualitatif mengenai kinerja mengenai hasil pekerjaan yang telah mereka
karyawan TVRI Kalsel dengan lakukan.
memfokuskan pada 5 indikator yang telah
ditentukan, yaitu indikator kesetiaan, prestasi Dapat dijelaskan karyawan yang
kerja, tanggung jawab, kerjasama dan menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang
prakarsa.asil (6,5%), karyawan yang menyatakan setuju
sebanyak 4 orang (8,7%), karyawan yang
Dan hasil yang didapat adalah sebagai menyatakan netral sebanyak 18 orang
berikut : (39,1%), karyawan yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 21 orang (45,7%), dan tidak
a. Indikator Kesetiaan ada karyawan yang menyatakan sangat tidak
Dari responden sebanyak 46 orang yang setuju.
merasa nyaman bekerja pada TVRI Kalsel
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 6 Dari pernyataan diatas mengenai
orang (13%), yang menyatakan setuju kemampuan dan pengetahuan yang baik
sebanyak 18 orang (39,1%), yang dalam indikator prestasi kerja maka dapat
menyatakan netral sebanyak 16 orang dikatakan bahwa karyawan TVRI Kalsel
(34,8%), yang menyatakan tidak setuju belum memiliki kemampuan dan
sebanyak 5 orang (10,9%), dan yang pengetahuan yang baik
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (2,2%). c. Indikator Tanggung Jawab
Pada indikator tanggung jawab,
Dari pernyataan diatas berdasarkan pada responden diminta untuk memberikan
rasa nyaman dalam bekerja, maka dapat tanggapannya mengenai tanggung jawab
dikatakan bahwa sebagian besar karyawan mereka atas pekerjaannya.
merasa nyaman dalam bekerja pada TVRI
Kalsel, dibuktikan dengan perbandingan Dapat dijelaskan bahwa tidak ada
yang cukup jauh antara setuju dan tidak karyawan yang menyatakan sangat setuju,
setuju. Rasa nyaman dalam bekerja karyawan yang menyatakan setuju sebanyak
dikarenakan lingkungan kerja yang nyaman 13 orang (28,3%), karyawan yang
didukung dengan peraturan yang longgar menyatakan netral sebanyak 12 orang
sehingga karyawan merasa nyaman dengan (26,1%), karyawan yang menyatakan tidak
lingkungan kerja tersebut, walaupun ada saja setuju sebanyak 17 orang (37%), dan
karyawan yang menyatakan netral sebanyak karyawan tidak ada karyawan yang
16 orang (34,8%) hal ini dikarenakan menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4
karyawan tersebut tidak memiliki cara orang (8,7%).
pandang terhadap suasana kerjanya. Untuk
Dalam perusahaan dapat dibayangkan
itu pimpinan perlu secara rutin memberikan
jika produksi tidak selesai pada waktu yang
bimbingan, pengarahan dan berbaur dengan
telah ditetapkan maka akan terjadi banyak
karyawan untuk menambah rasa nyaman
kerugian, begitu juga TVRI Kalsel yang
karyawan dalam bekerja.
menginginkan semua rencana berjalan lancar

63
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

tanpa adanya penundaan waktu, terutama dengan tanggung jawab yang lebih
dalam penyiaran sangat dihindari kegagalan menantang, dan angka tertinggi ada pada
karena bisa berakibat fatal. karyawan yang menyatakan netral yang
berarti mereka ragu-ragu akan pernyataan
d. Indikator Kerjasama tersebut dan kebanyakan mereka yang netral
Pada indikator kerjasama responden memang belum punya keberanian untuk
diminta untuk memberikan tanggapannya, tugas-tugas baru karena pengetahuan dan
mengenai sejauh mana kerja samanya kepada keterampilan yang masih terbatas, dan angka
rekan kerja lain. tertinggi berikutnya adalah karyawan yang
dapat dijelaskan bahwa tidak ada menyatakan sangat tidak setuju, memperjelas
karyawan yang menyatakan sangat setuju, bahwa mereka belum siap untuk tugas-tugas
yang menyatakan setuju sebanyak 33 orang yang baru. Dengan tugas-tugas baru tentu
(71,7%), yang menyatakan netral sebanyak 7 memerlukan tingkat pengetahuan dan
orang (15,2%), yang menyatakan tidak setuju keterampilan yang berbeda pula, jadi perlu
sebanyak 6 orang (13 %). pembekalan yang lebih matang agar dapat
diselesaikan dengan baik. Pengetahuan dan
Berdasarkan pernyataan diatas maka wawasan menjadi modal utama dalam
dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki menyelesaikan tugas baru, oleh karena itu
kerja sama yang baik dengan rekan kerja karyawan perlu menambah pengetahuannya.
lainnya, dibuktikan dengan angka tertinggi Dengan didukung teknologi yang serba
ada pada karyawan yang menyatakan setuju. canggih diharapkan karyawan dapat
Kerjasama merupakan salah satu cara untuk memanfaatkannya untuk meningkatkan
cepat mencapai sebuah tujuan yang kinerja mereka.
diinginkan oleh organisasi, dapat
dibayangkan jika dalam suatu perkumpulan 2. Produktivitas Karyawan TVRI Kalsel
tidak terdapat kerja sama tentu tujuan yang Disini peneliti akan memulai untuk
diinginkan sulit tercapai. melihat secara kualitatif mengenai
produktivitas karyawan TVRI Kalsel dengan
e. Indikator Prakarsa melihat dari 5 variabel yaitu :
Pada indikator prakarsa responden
diminta untuk memberikan tanggapannya a. Selalu Berusaha Untuk
mengenai bagaimana prakarsa yang telah Berkonsentrasi Dalam Bekerja
mereka berikan untuk TVRI Kalsel. Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang
Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
(8,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 24
menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang
orang (52,2%), yang menyatakan netral
(4,3%), karyawan yang menyatakan sangat
sebanyak 16 orang (34,8%), yang
tidak setuju sebanyak 17 orang (37%),
menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang
karyawan yang menyatakan netral sebanyak
(4,3%), dan tidak ada karyawan yang
27 orang (58,7%), dan tidak ada karyawan
menyatakan sangat tidak setuju.
yang menyatakan setuju dan tidak setuju.
Berdasarkan pernyataan diatas maka
Berdasarkan pernyataan diatas maka
dapat dikatakan bahwa usahanya untuk
dapat disimpulkan bahwa karyawan belum
berkonsentrasi dalam bekerja cukup baik
mampu menyelesaikan tugas-tugas baru

64
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

karena angka tertinggi ada pada karyawan c. Senang Bekerja Karena Sikap
yang menyatakan setuju. Suasana yang Pimpinan Yang Disiplin dan Selalu
nyaman dan tentram sehingga mampu Menjaga Hubungan Baik Dengan
menciptakan konsentrasi sangat penting Karyawan
untuk membuat semangat kerja agar bisa Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
fokus pada satu tugas. Bila seorang karyawan menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang
tidak mampu berkonsentrasi penuh pada (8,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 8
pekerjaannya, maka semangat kerja yang dia orang (17,4%), yang menyatakan netral
miliki akan menjadi sia-sia, karena tidak sebanyak 19 orang (41,3%), yang
akan mampu menghasilkan efektivitas dan menyatakan tidak setuju sebanyak 13 orang
produktivitas kerja seperti yang diharapkan (28,3%), dan yang menyatakan sangat tidak
oleh perusahaan. setuju sebanyak 2 orang (4,3%).

b. Ketepatan Waktu Masuk Kerja Berdasarkan pernyataan diatas mengenai


Pada pernyataan ketepatan masuk kerja, gaya kepemimpinan, dapat dikatakan bahwa
responden diminta untuk memberikan kebanyakan karyawan kurang senang bekerja
tanggapannya, Dapat dijelaskan bahwa karena sikap pimpinan yang menurut mereka
karyawan yang menyatakan sangat setuju belum bisa memotivasi karyawan.
sebanyak 1 orang (2,2%), yang menyatakan Gaya kepemimpinan merupakan salah
setuju sebanyak 7 orang (15,2%), yang satu faktor yang mempengaruhi kinerja,
menyatakan netral sebanyak 12 orang kepemimpinan di TVRI Kalsel mengarah
(26,1%), yang menyatakan tidak setuju pada gaya kepemimpinan yang cenderung
sebanyak 19 orang (41,3%), dan yang bersifat autokrasi dimana pimpinan membuat
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 7 keputusan secara sepihak, dibutuhkan
orang (15,2%). pemimpin yang mampu berbaur dengan
karyawan dan memberikan contoh yang baik
Pada pernyataan ketepatan waktu masuk agar dapat memberikan cerminan baik dalam
kerja dapat dikatakan bahwa masih banyak sikap disiplin maupun moralitasnya sehingga
karyawan yang masuk kerja tidak tepat menjadi panutan bagi karyawan dalam
waktu, karena angka tertinggi ada pada meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuan
karyawan yang menyatakan tidak setuju. organisasi.
Ketepatan waktu berkaitan dengan
kedisiplinan karyawan, salah satu faktor yang d. Hasil Pekerjaan Sesuai Dengan
membuat karyawan kurang disiplin adalah Harapan
aturan yang masih longgar sehingga Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang
karyawan merasa aman walaupun datang menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang
terlambat. Dengan adanya ketaatan (4,3%), sedangkan karyawan yang
peraturan, atas kesadaran masing-masing menyatakan setuju sebanyak 7 orang
yang akan membentuk disiplin diharapkan (15,2%), yang menyatakan netral sebanyak
akan mendorong berkembangnya 23 orang (50%), yang menyatakan tidak
produktivitas. setuju sebanyak 14 orang (30,4%), dan tidak
ada karyawan yang menyatakan sangat tidak
setuju.

65
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

Berdasarkan pernyataan diatas dapat kebanyakan karyawan TVRI Kalsel memiliki


dijelaskan bahwa hasil kerja yang dilakukan tingkat pendidikan SMA atau SMK dan
belum sesuai dengan apa yang diharapkan hanya 1 orang sebagai responden yang
TVRI Kalsel. Ada berbagai faktor yang memiliki tingkat pendidikan S2.
menjadi penyebab salah satunya adalah
tenaga kerja karyawan yang belum ahli Produktivitas kerja karyawan TVRI
dibidangnya, hal ini terkait dengan program Kalsel dapat dikatakan kurang baik karena
pelatihan yang belum dioptimalkan karena dari lima variabel hanya terdapat satu
hanya diadakan satu tahun sekali dan variabel yang menunjukkan nilai positif yaitu
karyawan yang diikutsertakan juga terbatas, konsentrasi kerja sedangkan variabel yang
bukan hanya itu dalam produksi acara masih lainnya seperti ketepatan masuk kerja, gaya
belum dapat memenuhi harapan masyarakat kepemimpinan, hasil pekerjaan sesuai dengan
publik, misalnya acara hiburan yang masih harapan, dan tingkat keterampilan pendidikan
tergolong sederhana. menunjukkan nilai yang negatif.
Produktivitas kerja karyawan merupakan
unsur penting dalam sebuah organisasi,
e. Tingkat Pendidikan dan
dengan produktivitas yang rendah maka hasil
Keterampilan Membantu Dalam
yang akan didapat dari kinerja karyawan ini
Menyelesaikan Pekerjaan
Dapat dijelaskan bahwa karyawan yang juga rendah. Namun produktivitas ini
menyatakan sangat setuju 3 orang (6,5%), sifatnya fluktuatif. Hal ini ditentukan oleh
yang menyatakan setuju sebanyak 5 orang kondisi produktivitas individu tersebut dalam
(10,9%), yang menyatakan netral sebanyak organisasi.
23 orang (50%), yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 15 orang (32,6%), dan tidak KESIMPULAN DAN SARAN
ada karyawan yang menyatakan sangat tidak Kesimpulan
setuju. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Berdasarkan pernyataan diatas dapat di atas dapat disimpulkan beberapa hal yang
dikatakan bahwa kebanyakan karyawan terdiri dari
belum merasa terbantu atas keterampilan dan 1. kinerja karyawan TVRI Kalsel yang
pendidikan yang telah mereka miliki, karena diukur dari beberapa indikator yaitu
karyawan yang menyatakan tidak setuju lebih kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab,
banyak dibanding dengan karyawan yang kerja sama, dan prakarsa, dapat
menyatakan setuju, dan angka tertinggi ada disimpulkan bahwa terdapat beberapa
pada karyawan yang menyatakan netral indikator yang relevan atau menunjukkan
dimana mereka merasa ragu-ragu atau biasa nilai positif yaitu pada indikator kesetiaan
saja atas keterampilan dan pendidikan yang dan kerja sama, sedangkan indikator yang
mereka miliki. Pendidikan memang tergolong tidak relevan atau menunjukkan
membantu dalam menunjang kinerja agar nilai negatif yaitu prestasi kerja, tanggung
lebih baik lagi karena dengan pendidikan jawab, dan prakarsa.
yang tinggi maka pengetahuan akan 2. Produktivitas karyawan diukur dari lima
bertambah luas sehingga mampu melakukan variabel yaitu, konsentrasi kerja, ketepatan
pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan waktu masuk kerja, pimpinan yang
organisasi. Pada kenyataannya memang disiplin dan menjaga hubungan baik

66
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

dengan karyawan, hasil pekerjaan sesuai 4. Peraturan pada TVRI Kalsel diharapkan
dengan harapan, tingkat pendidikan dan lebih dipertegas terutama dalam ketepatan
keterampilan. Dari lima variabel tersebut, waktu masuk kerja, sehingga dapat
hanya terdapat satu variabel yang relevan menciptakan kedisiplinan menuju sikap
yaitu selalu berusaha untuk berkonsentrasi profesional. Dengan adanya peningkatan
dalam bekerja, sedangkan pada variabel ketaatan tenaga kerja merupakan priorotas
lainnya tergolong tidak relevan yaitu pada utama dalam rangka peningkatan loyalitas
variabel ketepatan masuk kerja, pimpinan kerja pada TVRI Kalsel.
yang disiplin dan menjaga hubungan baik
dengan karyawan, hasil pekerjaan sesuai DAFTAR PUSTAKA
dengan harapan dan tingkat pendidikan Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67),
keterampilan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan.
Saran Heidjrachman Ranupandojo dan Suad
Berdasarkan pada serangkaian proses Husnan Manajemen Personalia”
penelitian yang telah dilalui oleh penulis, (1984:122-127)
maka berdasarkan kondisi tersebut penulis Husein Umar, 2008, Desain Penelitian
mengajukan beberapa saran sebagai berikut : MSDM dan Perilaku Karyawan:
Paradigma Positivistik dan Berbasis
1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan Pemecahan Masalah, Ed.1-1,
TVRI Kalsel, diperlukan motivasi PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
terhadap karyawan seperti memberikan Malayu SP Hasibuan, 2003, Manajemen
sarana dan prasarana yang lebih baik lagi Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,
secara kualitas maupun kuantitas dan juga Yogyakarta.
penghasilan karyawan yang diharapkan Nitosemito, 1992, Manajemen Personalia,
sesuai dengan beban kerja dan kebutuhan Ghalia Indonesia, Jakarta.
hidup. Prof. dr. Wibowo, S.E., M.Phil, 2007
2. Program pendidikan dan pelatihan perlu Manajemen Kinerja, Ed.3,
diupayakan sehingga semua karyawan PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
dapat diikutsertakan, dengan harapan Rivai, Veithzal “Performance apprasial, PT
karyawan dapat menggali potensinya dan Raja Grafindo, Persada Jakarta : 2005
diaplikasikan untuk meningkatkan
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A.,
produktivitas secara nyata. 2008. Perilaku Organisasi Buku 1,
3. Diharapkan adanya perubahan gaya Salemba Empat, Jakarta.
pimpinan agar lebih demokrasi bukan Sondang P Siagaian, 2001, Manajemen
autokrasi, dimana gaya pimpinan yang Sumber Daya Manusia, Edisi ke 1
demokrasi selalu melibatkan karyawan Cetakan Ketiga, PT. Bima Aksara,
dalam setiap pengambilan keputusan Jakarta.
sehingga karyawan merasa dihargai dan T. Hani Handoko, 1987, Manajemen
secara tidak langsung akan membuat Personalia dan Sumber Daya Manusia.
situasi kerja lebih nyaman karena BPFE: Yogyakarta.
pimpinan mampu berbaur dengan Triton, PB, 2009, Mengelola Sumber Daya
karyawan. Manusia, Oryza, Yogyakarta.

67

You might also like