You are on page 1of 14

DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.

131-144

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Disampaikan : 18 September 2020


Direview : 10 Oktober 2020
Volume 10 No 2 - Oktober 2021 Diterima : 14 Desember 2020
http://journal.unpar.ac.id/index.php/jrsi/index
ISSN 2339-1499 (online) – ISSN 0216-1036 (print)

Integrasi Servqual, Kano dan QFD dalam Meningkatkan Kualitas


Pelayanan di Sekolah Tinggi XYZ

Abdul Fatah1, Teguh Aprianto2


1,2)
Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 378, Bandung 40235
Email: abdulfatah@sttbandung.ac.id,gerakantanganmu417@gmail.com

Abstract

The service quality at XYZ High School is still not in accordance as expected. There are still queues for
registration, payments, length of academic service, parking capacity, lecture room, library access,
security, and etc. This study is conducted to find out the service quality of XYZ high school towards the
students' satisfaction. The methods used in this research are the integration method of Servqual, Kano
and Quality Function Deployment (QFD), using 5 Servqual dimensions, those are Tangible, Reliability,
Responsiveness, Assurance, and Empathy. The gap value of all service attributes provided is negative.
It means that the service performance still can't fulfill the students' expectation. Based on the integration
calculation of the Servqual, Kano and QFD methods, there are 16 of 31 service attributes need to be
improved. The easy attribute in accessing information by online can become priority with the important
level of 23.17 by constructing an online integrated information to become the priority technical response
which is conducted for the improvement with the percentage of 21.04%.

Keywords: service quality, kano, quality function deployment

Abstrak

Kualitas pelayanan di Sekolah Tinggi XYZ masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan, misalnya
masih terjadi antrean pendaftaran, pembayaran, lamanya pelayanan akademik, daya tampung parkir,
ruang kuliah, akses perpustakaan, keamanan, dan lain-lain. Pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas pelayanan Sekolah Tinggi XYZ terhadap kepuasan mahasiswa. Adapun metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode integrasi Servqual, Kano dan Quality Function
Deployment (QFD), dengan menggunakan 5 dimensi Servqual, yaitu Tangible, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Nilai gap seluruh atribut pelayanan yang diberikan bernilai
negatif yang berarti kinerja pelayanan masih belum mampu memenuhi harapan dari mahasiswa.
Berdasarkan perhitungan integrasi metode Servqual, Kano dan QFD, atribut pelayanan yang perlu
dilakukan perbaikan sebanyak 16 dari 31 atribut pelayanan. Atribut mudah dalam memperoleh informasi
secara online menjadi prioritas dengan nilai importance level 23,17 dengan membangun pusat informasi
terpadu secara online menjadi prioritas respons teknis yang dilakukan untuk perbaikan dengan bobot
21,04%.

Kata kunci: service quality, kano, quality function deployment

Pendahuluan lama untuk menghasilkan tatanan baru. Inovasi


Era revolusi industri 4.0 adalah satu demi inovasi dalam segala sektor industri
tahapan masa yang hadir dengan membawa tersebut mau tidak mau juga telah masuk ke
gelombang yang disebut disrupsi yaitu suatu ranah pendidikan, sehingga kemudian muncul
kondisi dimana perubahan yang terjadi di dunia pilihan bagi pendidikan yaitu untuk berubah
industri berlangsung sangat cepat, mendasar, atau musnah. Digitalisasi dalam dunia
dan bahkan terkesan mengaduk-aduk pola pendidikan dapat kita lihat melalui adanya

131
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

konsep digital learning, online courses, e-book, mampu meningkatkan kualitas pelayanan
dan sistem informasi akademik terpadu. Pada terhadap mahasiswa agar kebutuhannya
pendidikan tinggi, digital learning merupakan terpenuhi. Dengan bertambahnya mahasiswa,
wujud disrupsi pendidikan yang memiliki mengakibatkan beberapa masalah, seperti
kemampuan untuk mengubah secara terjadinya antrean pada saat pembayaran, luas
mendasar bagaimana proses pembelajaran lahan parkir yang tidak mencukupi, pelayanan
(Hartanto et al., 2019) akademik yang masih kurang memuaskan,
Kepuasan pelanggan memiliki pengaruh ketersediaan buku-buku di perpustakaan, dan
positif dan signifikan terhadap keputusan untuk lain-lain. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk
menggunakan layanan dan merupakan faktor melakukan penelitian terhadap kualitas
utama dalam menentukan daya saing industri pelayanan di Sekolah Tinggi XYZ. Sehingga
dan seiring dengan kemajuan teknologi juga dapat mengetahui prioritas dari kualitas
akan berdampak pada persaingan yang pelayanan yang harus ditingkatkan sesuai
semakin ketat dan memberikan peluang besar dengan keinginan dari mahasiswa.
bagi konsumen untuk menemukan produk
berkualitas dengan harga relatif terjangkau Metodologi
(Oktafiara et al., 2017). Tinjauan Literatur
Sebuah organisasi harus senantiasa Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap yang berpengaruh dengan produk, jasa,
konsumen, agar mampu bersaing dengan manusia, proses dan lingkungan yang
perusahaan lain. Semakin banyak konsumen memenuhi atau melebihi harapan. Sehingga
terpenuhi kebutuhannya, semakin besar definisi kualitas pelayanan dapat diartikan
kemungkinan konsumen tersebut menjadi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
pelanggan, yang akan kembali lagi untuk keinginan konsumen serta ketepatan
mendapatkan produk atau jasa yang kita penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
berikan. Karena persepsi dan harapan setiap konsumen (Tjiptono, 2011). Kualitas layanan
konsumen berbeda, maka perusahaan harus atau service quality (SQ) dalam konseptual
benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya kontemporer adalah perbandingan dari harapan
konsumen inginkan dan mengetahui prioritas yang dipersepsikan (E) dengan kinerja layanan
dari beberapa dimensi kualitas pelayanan yang yang dirasakan (P), sehingga menimbulkan
harus dipenuhi. Banyak aspek yang menjadi persamaan SQ = P - E. Konseptualisasi kualitas
pertimbangan seseorang dalam menentukan layanan ini berawal pada paradigma harapan
sebuah produk atau jasa. Selain harga dan yang tidak terpenuhi. Sebuah bisnis dengan
kualitas dari barang itu sendiri, juga kualitas layanan yang tinggi akan memenuhi
mempertimbangkan kualitas pelayanan yang atau melebihi harapan pelanggan sementara
diberikan. Tidak sedikit barang-barang atau tetap kompetitif secara ekonomi. Bukti dari studi
jasa yang berkualitas tetapi tidak bisa bertahan empiris menunjukkan bahwa peningkatan
lama dikarenakan kualitas pelayanan yang kualitas layanan dapat meningkatkan
buruk. profitabilitas dan daya saing ekonomi jangka
Adanya Revolusi Industri 4.0 menjadi panjang. Peningkatan kualitas layanan dapat
tantangan tersendiri bagi pendidikan tinggi di dicapai dengan meningkatkan operasional
Indonesia. Perguruan tinggi harus mampu proses, mengidentifikasi masalah dengan cepat
menyesuaikan dengan perkembangan dan sistematis, membangun validitas dan
Revolusi Industri 4.0, misalnya reorientasi keandalan pengukuran kinerja layanan,
kurikulum, metode pembelajaran, penggunaan pengukuran kepuasan pelanggan, dan hasil
teknologi informasi, infrastruktur, sarana, dan kinerja lainnya (Tam et al., 2017).
prasarana lainnya. Kondisi ini memaksa Kualitas pelayanan memiliki beberapa
Sekolah Tinggi XYZ untuk senantiasa dimensi atau unsur kualitas pelayanan. Unsur-
melakukan perbaikan di berbagai bidang, agar unsur kualitas pelayanan merupakan hasil
kualitas pelayanan terhadap para pihak terkait penelitian dari teori kualitas pelayanan yang
khususnya mahasiswa menjadi lebih baik. disampaikan oleh A. Pasuraman dan kawan-
Sekolah Tinggi XYZ selama beberapa kawan. Sebagai salah satu tokoh pionir dalam
tahun terakhir mengalami kenaikan mahasiswa pengukuran kualitas pelayanan, Pasuraman
yang signifikan, sehingga pihak lembaga harus
132
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

mencetuskan lima dimensi servqual walaupun dengan meningkatkan kinerja


(Parasuraman et al., 1985) yaitu tangibles, atribut pelayanan.
reliability, responsiveness, assurance, dan b. One-dimensional atau performance
empathy. quality
Metode Servqual dibangun atas adanya Kategori ini bersifat linier artinya jika
perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi kinerja atribut pelayanan tinggi maka
pelanggan atas layanan yang nyata mereka akan mendorong tingginya tingkat
terima (Perceived Service) dengan layanan kepuasan pelanggan. Begitu pula
yang sesungguhnya diharapkan oleh sebaliknya, jika kinerja atribut pelayanan
pelanggan (Expected Service). Selisih antara rendah maka tingkat kepuasan
persepsi dengan harapan disebut dengan pelanggan akan menurun.
“Gap”. Kegagalan dalam penyampaian jasa c. Attractive atau excitement quality
dapat didefinisikan ke dalam 5 gap Kepuasan pelanggan akan naik secara
(kesenjangan), yaitu: Gap 1 merupakan signifikan dengan meningkatnya kinerja
kesenjangan antara harapan pelanggan dan atribut pelayanan. Namun pelanggan
persepsi manajemen, Gap 2 merupakan tidak akan kecewa jika atribut pelayanan
kesenjangan antara persepsi manajemen dan tersebut tidak diberikan.
spesifikasi kualitas jasa, Gap 3 merupakan d. Indifference
kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa Kepuasan pelanggan tidak akan
dan penyampaian jasa, Gap 4 merupakan terpengaruh kinerja dari atribut pelayan.
kesenjangan antara penyampaian jasa dan e. Reverse
komunikasi eksternal, dan Gap 5 merupakan Pelanggan semakin tidak puas dengan
kesenjangan antara jasa yang diterima meningkatnya kinerja atribut pelayanan.
pelanggan dan jasa yang diharapkan f. Questionable
(Parasuraman et al, 1990) Kadang kala konsumen merasa puas
atau tidak puas jika atribut pelayanan
diberikan/tidak diberikan.

QFD dikembangkan di Jepang oleh Yoji


Akao pada tahun 1972 (Gupta & Srivastava,
2012). QFD (Quality Function Deployment)
adalah salah satu alat kualitas yang digunakan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan menerjemahkan kebutuhan pelanggan
Gambar 1. Gap model of service quality ke kebutuhan teknis. Selain itu, QFD juga
(Jing-Hua et al., 2009) digunakan untuk memberikan inovasi perbaikan
dalam rangka untuk meningkatkan kepuasan
Model Kano dikembangkan oleh Noriaki pelanggan. QFD memungkinkan penyedia jasa
Kano pada tahun 1984. Model Kano merupakan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan,
suatu model yang bertujuan mengategorikan menentukan tanggapan atas kebutuhan
atribut-atribut dari produk atau jasa pelanggan, dan menentukan prioritas perbaikan
berdasarkan seberapa baik produk/jasa untuk mencapai efektivitas maksimum.
tersebut mampu memuaskan kebutuhan Bagian terpenting dalam QFD adalah
pelanggan (Wijaya, 2018). Atribut-atribut membangun house of quality (HOQ). HOQ
layanan dalam Model Kano dibedakan menjadi berfungsi sebagai matriks perencanaan produk
beberapa kategori (Chen et al., 2008): yang terdiri dari kebutuhan pelanggan,
a. Must be atau basic quality kebutuhan teknis, dan analisis kompetitor.
Merupakan kriteria dasar yang harus Singkatnya, HOQ memberikan informasi
dipenuhi. Pelanggan akan kecewa tentang penetapan target dan prioritas
apabila kinerja atribut pelayanan yang perbaikan (Hartono et al., 2013). House of
diberikan rendah atau atribut pelayanan
Quality (HOQ) adalah salah satu matrix pada
dihilangkan. Tetapi tidak terlalu metode QFD (Quality Function Development)
memberikan kepuasan berlebih yang digunakan untuk menerjemahkan

133
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan Pengintegrasian konsep servqual dan Kano ke


teknis yang harus dipenuhi. dalam QFD dapat dilihat pada Gambar 3.
Pembuatan HOQ terdiri dari tujuh langkah Dengan mengintegrasikan konsep
(Baki et al., 2009), yaitu : Servqual ke dalam QFD, maka QFD bertindak
a. Mendefinisikan Voice of customer atau sebagai proses perencanaan untuk
customer need (whats) menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke
b. Mendefinisikan tingkat prioritas dalam persyaratan organisatoris. Penerapan
konsumen (customer priority level) QFD dapat mengurangi waktu desain sebesar
c. Penilaian kompetitor (competitive 40% dan biaya desain sebesar 60% secara
assement) bersamaan dengan dipertahankan dan
d. Menentukan aspek teknis yang ditingkatkannya kualitas desain (Wijaya, 2018).
diperlukan (technical requirement)
(hows)
e. Membuat relationship matrix
f. Membuat correlation matrix
g. Menentukan target value

Gambar 2 berikut menunjukkan bagian-


bagian dari house of quality.

Gambar 3. Kerangka integrasi servqual dan kano


ke dalam QFD

Alur Penelitian
Untuk mempermudah memecahkan
persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan
terlebih dahulu langkah-langkah yang
Gambar 2. House of quality (HOQ) diperlukan untuk memecahkan masalah
(Russel & Taylor, 2003) tersebut. Tahapan-tahapan metodologi
penelitian ini digambarkan seperti berikut:
Urgensi Integrasi metode Servqual, Kano
dan QFD
Konsep servqual digunakan untuk
mengetahui gap antara persepsi dengan
ekspektasi atau harapan konsumen. Kepuasan
konsumen dapat dicapai dengan memberikan
kualitas pelayanan yang baik. Oleh sebab itu
perusahaan harus mengetahui pelayanan yang
diinginkan dan diharapkan konsumen. Untuk
dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan
dan diharapkan konsumen dapat menggunakan
metode QFD. QFD menerjemahkan apa yang
dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang
dihasilkan perusahaan.
Namun, keinginan konsumen bisa
berbeda-beda, oleh sebab itu perusahaan
harus mengetahui atribut-atribut produk atau
jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa
tersebut mampu memuaskan kebutuhan
konsumen. Sehingga integrasi servqual dan
metode Kano dapat dilakukan sebagai
input/voice of customer dalam metode QFD. Gambar 4. Alur penelitian

134
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Pengumpulan Data Atribut dalam kuesioner Servqual


Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan 5 dimensi Servqual
adalah data hasil penilaian kuesioner dari dari Parasuraman, yaitu: Tangible (bentuk fisik),
mahasiswa Sekolah Tinggi XYZ angkatan Reliability (Keandalan), Responsiveness
2016. Pembuatan kuesioner menggunakan (Ketanggapan), Assurance (Jaminan), dan
google forms. Sedangkan penyebaran Empathy (Empati). Terdiri dari 31 atribut
kuesioner dilakukan secara online, dikarenakan pertanyaan.
kondisi saat ini yang masih pandemi Covid 19. Adapun atribut pertanyaannya adalah
a. Kuesioner Servqual sebagai berikut pada Tabel 1.

Tabel 1. Kuesioner servqual

Dimensi Harapan Persepsi


No. Atribut Pertanyaan
Servqual
TH KH CH H SH TP KP CP P SP
1 Tampilan Gedung Perkuliahan Menarik
2 Fasilitas Ruang Perkuliahan Memadai
3 Fasilitas Umum Tersedia
4 Tampilan Staf Karyawan Menarik
5 Tampilan Dosen Menarik
6 Tangible Ruang Kuliah Online Tersedia
Infrastruktur Sistem Pembelajaran Online
7
Tersedia
8 Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tersedia
9 Perpustakaan Online Tersedia
10 Tampilan Website Kampus Menarik
11 Tampilan Sistem E-Learning / Oasis Menarik
12 Pelayanan Akademik Ramah
13 Dosen Mampu Mengajar dengan Baik
14 Ada Pembayaran Secara Online
15 Ada Bimbingan Online
Materi Kuliah Sesuai Dengan SAP Dan Soal
16
Ujian
Reliability
17 Dosen Ramah
Mudah Dalam Memperoleh Bahan
18
Perkuliahan
Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara
19
Online
Penggunaan Sistem Pelayanan Online /
20
Oasis/ E-Learning Mudah

21 Pelayanan Akademik Cepat


Respon-
22 Dosen Cepat Dalam Merespons
siveness
23 Tanggap terhadap Permasalahan Mahasiswa
24 Data Pada Sistem Aman
25 Assu- Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan
26 rance Kampus Aman
27 Ada Peluang mendapatkan beasiswa

Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi


28
Dengan Akademik Secara Online

Adanya Kemudahan Komunikasi dengan


29
Bagian Keuangan Secara Online
Empathy
Adanya Kemudahan Komunikasi Dengan
30
Dosen Secara Online
Ada Usaha Memahami Kebutuhan
31
Mahasiswa
Keterangan: TH - tidak mengharapkan, KH - kurang mengharapkan, CH - cukup mengharapkan, H -
mengharapkan, SH - sangat mengharapkan; TP - tidak puas, KP - kurang puas, CP - cukup puas, P - puas, SP
- sangat puas.

135
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

b. Kuesioner Kano yang menyatakan kondisi yang diharapkan oleh


Atribut pertanyaan dalam Kuesioner Kano responden jika atribut-atribut suatu produk atau
menggunakan pertanyaan yang sama dengan jasa terpenuhi/tersedia. Sedangkan
Kuesioner Servqual. Pada kuesioner Kano, Disfunctional Question menyatakan kondisi
terdapat dua jenis pertanyaan yaitu Functional yang dirasakan jika fasilitas atau layanan tidak
Question dan Disfunctional Question. terpenuhi/tidak tersedia. Kuesioner Kano dapat
Functional Question merupakan pertanyaan dilihat padaTabel 2.

Tabel 2. Kuesioner kano

No. Atribut Pertanyaan S M N T TS


Tampilan Gedung Perkuliahan Menarik
1
Tampilan Gedung Perkuliahan Tidak Menarik
Fasilitas Ruang Perkuliahan Memadai
2
Fasilitas Ruang Perkuliahan Tidak Memadai
Fasilitas Umum Tersedia
3
Fasilitas Umum Tidak Tersedia
Tampilan Staf Karyawan Menarik
4
Tampilan Staf Karyawan Tidak Menarik
Tampilan Dosen Menarik
5
Tampilan Dosen Tidak Menarik
Ruang Kuliah Online Tersedia
6
Ruang Kuliah Online Tidak Tersedia
Infrastruktur Sistem Pembelajaran Online Tersedia
7
Infrastruktur Sistem Pembelajaran Online Tidak Tersedia
Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tersedia
8
Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tidak Tersedia
Perpustakaan Online Tersedia
9
Perpustakaan Online Tidak Tersedia
Tampilan Website Kampus Menarik
10
Tampilan Website Kampus Tidak Menarik
Tampilan Sistem E-Learning/Oasis Menarik
11
Tampilan Sistem E-Learning/Oasis Tidak Menarik
Pelayanan Akademik Ramah
12
Pelayanan Akademik Tidak Ramah
Dosen Mampu Mengajar dengan Baik
13
Dosen Tidak Mampu Mengajar dengan Baik
Ada Pembayaran Secara Online
14
Tidak Ada Pembayaran Secara Online
Ada Bimbingan Online
15
Tidak Ada Bimbingan Online
Materi Kuliah Sesuai Dengan SAP Dan Soal Ujian
16
Materi Kuliah Tidak Sesuai Dengan SAP Dan Soal Ujian
Dosen Ramah
17
Dosen Tidak Ramah
Mudah Dalam Memperoleh Bahan Perkuliahan
18
Tidak Mudah Dalam Memperoleh Bahan Perkuliahan
Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara Online
19
Tidak Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara Online
Penggunaan Sistem Pelayanan Online / Oasis/ E-Learning Mudah
20
Penggunaan Sistem Pelayanan Online / Oasis/ E-Learning Tidak Mudah
(lanjut)

136
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Tabel 2. Kuesioner kano (lanjutan)


No. Atribut Pertanyaan S M N T TS
Pelayanan Akademik Cepat
21
Pelayanan Akademik Tidak Cepat
Dosen Cepat Dalam Merespons
22
Dosen Tidak Cepat Dalam Merespons
Tanggap Terhadap Permasalahan Mahasiswa
23
Tidak Tanggap Terhadap Permasalahan Mahasiswa
Data Pada Sistem Aman
24
Data Pada Sistem Tidak Aman
Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan
25
Tidak Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan
Kampus Aman
26
Kampus Tidak Aman
Ada Peluang mendapatkan beasiswa
27
Tidak Ada Peluang mendapatkan beasiswa
Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi Dengan Akademik Secara Online
28
Tidak Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi Dengan Akademik Secara Online
Adanya Kemudahan Komunikasi dengan Bagian Keuangan Secara Online
29
Tidak Adanya Kemudahan Komunikasi dengan Bagian Keuangan Secara Online
Adanya Kemudahan Komunikasi Dengan Dosen Secara Online
30
Tidak Adanya Kemudahan Komunikasi Dengan Dosen Secara Online
Ada Usaha Memahami Kebutuhan Mahasiswa
31
Tidak Ada Usaha Memahami Kebutuhan Mahasiswa

c. Sampel selanjutnya adalah melakukan pengolahan


Populasi dalam penelitian ini adalah data.
Mahasiswa angkatan 2016 yang berjumlah 369 a. Uji Validitas
Mahasiswa. Terdiri dari 176 Mahasiswa Teknik Uji validitas dilakukan terhadap semua
Industri, 133 Mahasiswa Teknik Informatika, pertanyaan pada setiap responden. Setelah
dan 60 Mahasiswa Desain Komunikasi Visual. dilakukan Uji Validitas, dengan tingkat
Penentuan ukuran sampel pada penelitian kepercayaan 95%, maka semua data variabel
ini menggunakan Rumus Slovin, yaitu: dinyatakan Valid, dimana r hitung > r tabel.
Tabel 3 menampilkan hasil uji validitias.
! b. Uji Reliabilitas
𝑛 = "#!.(& !) Pers. 1
Setelah dilakukan uji validitas, langkah
Dimana :
selanjutnya yaitu melakukan Uji Reliabilitas.
n = Jumlah Sampel
Dimana dasar pengambilan keputusannya,
N = Jumlah Populasi
dikatakan Reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha>
e = Toleransi Error
6.0. Hasil perhitungan menunjukkan nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60,
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
sehingga data kuesioner tersebut dinyatakan
369
𝑛= reliabel. Tabel 4 menampilkan hasil uji
1 + 369. (0,10( )
reliabilitas.
𝑛 = 78,68 ≈ 79 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Hasil dan Diskusi
Sehingga, dengan tingkat toleransi kesalahan
10% didapat bahwa ukuran sampel pada Untuk mengetahui nilai gap dari kinerja dan
penelitian ini adalah sebesar 79 Mahasiswa. harapan mahasiswa terhadap pelayanan yang
diberikan, maka dilakukan pengolahan data
Pengolahan Data kuesioner servqual. Tabel 5 menunjukkan nilai
Setelah dilakukan pengumpulan data, gap bernilai negatif untuk semua atribut
pembuatan, penyebaran kuesioner, langkah pelayanan. Ini menunjukkan bahwa semua

137
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

kinerja pelayanan yang diberikan pihak kampus Jika (one-dimentional + Attractive + must
masih di bawah harapan dari mahasiswa. be) > (Indifferent + reverse + questionable)
maka grade diperoleh dari yang paling
Tabel 3. Hasil uji validitas maksimum dari (one-dimentional,
Harapan Persepsi Attractive, mustbe)
No. Jika (one-dimentional + Attractive + must
r r Ket. r r Ket.
Atribut
tabel hitung tabel hitung be) < (Indifferent + reverse + questionable)
maka grade diperoleh dari yang paling
1 0,221 0,723 Valid 0,221 Valid
0,515 maksimum dari (Indifferent, reverse,
2 0,221 0,752 Valid 0,221 Valid
0,548 questionable).
3 0,221 0,751 Valid 0,221 0,594 Valid
4 0,221 0,288 Valid 0,221 Valid
0,521 Adapun hasil dari penentuan kategori Kano
5 0,221 0,263 Valid 0,221 0,517 Valid
untuk semua atribut Servqual dapat dilihat pada
6 0,221 0,489 Valid 0,221 0,507 Valid
Tabel 6.
7 0,221 0,631 Valid 0,221 0,479 Valid
8 0,221 0,682 Valid 0,221 Valid
Tabel 6 menunjukkan bahwa atribut
0,479
9 0,221 0,603 Valid 0,221 Valid
layanan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 14, 15, 16, 21, 22,
0,539
10 0,221 0,478 Valid 0,221 Valid
23, 30 dan 31 termasuk ke dalam kategori
0,648
11 0,221 0,580 Valid 0,221 0,703 Valid Indifferent. Atribut layanan 6, 8, 9, 12, 13, 18,
12 0,221 0,591 Valid 0,221 0,668 Valid 20, 24, 26, 27, 28 dan 29 termasuk ke dalam
13 0,221 0,571 Valid 0,221 0,493 Valid kategori One Dimentional. Atribut layanan 10,
14 0,221 0,586 Valid 0,221 0,560 Valid 17 dan 19 termasuk kategori attractive. Atribut
15 0,221 0,691 Valid 0,221 0,465 Valid layanan 25 termasuk kategori must be.
16 0,221 0,764 Valid 0,221 0,619 Valid
17 0,221 0,508 Valid 0,221 0,511 Valid Integrasi Servqual, Kano dan QFD
18 0,221 0,720 Valid 0,221 0,464 Valid Metode QFD digunakan untuk mengetahui
19 0,221 0,787 Valid 0,221 0,638 Valid prioritas rencana teknis yang digunakan dalam
20 0,221 0,693 Valid 0,221 Valid
0,666 memenuhi kebutuhan mahasiswa (customer
21 0,221 0,775 Valid 0,221 Valid
0,741 requirement). Pengolahan data metode QFD
22 0,221 0,633 Valid 0,221 Valid
0,522 diawali dengan menentukan atribut perbaikan
23 0,221 0,794 Valid 0,221 0,722 Valid
(what).
24 0,221 0,676 Valid 0,221 0,498 Valid
Atribut perbaikan ini merupakan hasil
25 0,221 0,759 Valid 0,221 0,505 Valid
perhitungan integrasi metode Servqual dan
26 0,221 0,644 Valid 0,221 0,329 Valid
27 0,221 0,67 Valid 0,221 Valid
Kano, dimana atribut ini yang memiliki nilai gap
0,480
28 0,221 0,666 Valid 0,221 Valid
lemah/negatif (weak) dan termasuk kedalam
0,741
29 0,221 0,677 Valid 0,221 Valid kategori Kano A (attractive), O (one
0,727
30 0,221 0,581 Valid 0,221 0,563 Valid dimentional), dan M (must be), yaitu :
31 0,221 0,652 Valid 0,221 0,655 Valid 1. Ruang kuliah online tersedia
2. Infrastruktur wifi/ internet kampus
Tabel 4. Hasil uji reliabilitas tersedia
Nilai 3. Perpustakaan online tersedia
Nilai
Jenis Cronbach's 4. Tampilan website kampus menarik
Cronbach's Keterangan
Kuesioner Alpha 5. Pelayanan akademik ramah
Alpha
(minimum)
6. Dosen mampu mengajar dengan baik
Harapan 0,949 0,6 Reliabel
Persepsi 0,931 0,6 Reliabel 7. Dosen yang ramah
8. Mudah dalam memperoleh bahan
perkuliahan
Langkah selanjutnya adalah menentukan
9. Mudah dalam memperoleh informasi
kategori Kano untuk semua atribut Servqual
secara online
berdasarkan functional dan dysfunctional
10. Penggunaan sistem pelayanan online /
Question. Dalam menentukan kategori Kano
oasis/ e-learning mudah
untuk tiap-tiap atribut layanan atau pertanyaan,
11. Data pada sistem aman
menggunakan Blauth Formula sebagai berikut :
12. Ada peluang dalam memperoleh
pekerjaan

138
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Tabel 5. Nilai gap dari kinerja dan harapan mahasiswa


Dimensi
No. Atribut Pertanyaan Kinerja Harapan Gap
Servqual
1 Tampilan Gedung Perkuliahan Menarik 2,44 3,81 -1,37
2 Fasilitas Ruang Perkuliahan Memadai 2,47 3,95 -1,48
3 Fasilitas Umum Tersedia 2,03 3,80 -1,77
4 Tampilan Staf Karyawan Menarik 3,04 3,46 -0,42
5 Tampilan Dosen Menarik 3,47 3,73 -0,27
6 Tangible Ruang Kuliah Online Tersedia 2,34 3,28 -0,94
7 Infrastruktur Sistem Pembelajaran Online Tersedia 2,28 3,48 -1,20
8 Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tersedia 2,19 3,91 -1,72
9 Perpustakaan Online Tersedia 2,14 3,76 -1,62
10 Tampilan Website Kampus Menarik 2,89 3,77 -0,89
11 Tampilan Sistem E-Learning / Oasis Menarik 2,95 3,87 -0,92
12 Pelayanan Akademik Ramah 2,96 4,11 -1,15
13 Dosen Mampu Mengajar dengan Baik 3,32 4,39 -1,08
14 Ada Pembayaran Secara Online 2,95 4,05 -1,10
15 Ada Bimbingan Online 2,97 3,92 -0,95
16 Reliability Materi Kuliah Sesuai Dengan SAP Dan Soal Ujian 2,92 4,11 -1,19
17 Dosen Ramah 3,57 4,29 -0,72
18 Mudah Dalam Memperoleh Bahan Perkuliahan 2,99 4,33 -1,34
19 Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara Online 2,97 4,32 -1,34
Penggunaan Sistem Pelayanan Online / Oasis/ E-Learning
20 3,19 4,41 -1,22
Mudah
21 Pelayanan Akademik Cepat 2,67 4,25 -1,58
22 Responsiveness Dosen Cepat Dalam Merespons 3,08 4,38 -1,30
23 Tanggap terhadap Permasalahan Mahasiswa 2,80 4,35 -1,56
24 Data Pada Sistem Aman 2,99 4,30 -1,32
25 Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan 2,76 4,43 -1,67
Assurance
26 Kampus Aman 3,28 4,29 -1,01
27 Ada Peluang mendapatkan beasiswa 2,67 4,43 -1,76
Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi Dengan
28 2,82 4,27 -1,44
Akademik Secara Online
Adanya Kemudahan Komunikasi dengan Bagian Keuangan
29 2,73 4,24 -1,51
Emphaty Secara Online
Adanya Kemudahan Komunikasi Dengan Dosen Secara
30 3,16 4,37 -1,20
Online
31 Ada Usaha Memahami Kebutuhan Mahasiswa 2,67 4,41 -1,73

Tabel 6. Penentuan kategori kano seluruh atribut


No Dimensi Atribut Layanan Kategori Kano
1 Tampilan Gedung Perkuliahan Menarik Indifferent
2 Fasilitas Ruang Perkuliahan Memadai Indifferent
3 Fasilitas Umum Tersedia Indifferent
4 Tampilan Staf Karyawan Menarik Indifferent
5 Tampilan Dosen Menarik Indifferent
6 Tangible Ruang Kuliah Online Tersedia One Dimentional
7 Infrastruktur Sistem Pembelajaran Online Tersedia Indifferent
8 Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tersedia One Dimentional
9 Perpustakaan Online Tersedia One Dimentional
10 Tampilan Website Kampus Menarik Attractive
11 Tampilan Sistem E-Learning / Oasis Menarik Indifferent
12 Pelayanan Akademik Ramah One Dimentional
13 Dosen Mampu Mengajar dengan Baik One Dimentional
14 Ada Pembayaran Secara Online Indifferent
Reliability
15 Ada Bimbingan Online Indifferent
16 Materi Kuliah Sesuai Dengan SAP Dan Soal Ujian Indifferent
17 Dosen Ramah Attractive
(lanjut)

139
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Tabel 6. Penentuan kategori kano seluruh atribut (lanjutan)


No Dimensi Atribut Layanan Kategori Kano
18 Mudah Dalam Memperoleh Bahan Perkuliahan One Dimentional
19 Reliability Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara Online Attractive
20 Penggunaan Sistem Pelayanan Online / Oasis/ E-Learning Mudah One Dimentional
21 Pelayanan Akademik Cepat Indifferent
22 Responsiveness Dosen Cepat Dalam Merespon Indifferent
23 Tanggap terhadap Permasalahan Mahasiswa Indifferent
24 Data Pada Sistem Aman One Dimentional
25 Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan Must Be
Assurance
26 Kampus Aman One Dimentional
27 Ada Peluang mendapatkan beasiswa One Dimentional
Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi Dengan Akademik Secara
28 One Dimentional
Online
29 Emphaty Adanya Kemudahan Komunikasi dengan Bagian Keuangan Secara Online One Dimentional
30 Adanya Kemudahan Komunikasi Dengan Dosen Secara Online Indifferent
31 Ada Usaha Memahami Kebutuhan Mahasiswa Indifferent

13. Kampus yang aman 7. Adanya Kemudahan Dalam


14. Ada peluang mendapatkan beasiswa Berkomunikasi Dengan Akademik
15. Adanya kemudahan dalam Secara online, nilai importance level
berkomunikasi dengan akademik 12,31
secara online 8. Perpustakaan Online Tersedia, nilai
16. Adanya kemudahan komunikasi importance level 12,18
dengan bagian keuangan secara online 9. Mudah Dalam Memperoleh Bahan
Perkuliahan, nilai importance level 11,62
Langkah selanjutnya menentukan Prioritas 10. Data Pada Sistem Aman, nilai
Perbaikan (Importance Level of What) dan importance level 11,33
Adjusted Imprortance. Nilai Importance level of 11. Penggunaan Sistem Pelayanan Online /
what merupakan hasil perkalian Gap Score Oasis/ E-Learning Mudah, nilai
dengan tingkat kepentingan. Sedangkan nilai importance level 10,71
Adjusted Imprortance di dapat dari hasil 12. Pelayanan Akademik Ramah, nilai
perkalian antara Importance level of what importance level 9,48
dengan bobot skor kano, dengan ketentuan: 13. Dosen Mampu Mengajar dengan Baik,
score 4 untuk kategori A (attractive), score 2 nilai importance level 9,45
untuk kategori O (one dimentional), dan score 1 14. Kampus yang Aman, nilai importance
untuk kategori M (must be). level 8,69
Tabel 7 menunjukkan nilai prioritas 15. Ada Peluang Dalam Memperoleh
perbaikan, dengan urutan prioritas sebagai Pekerjaan, nilai importance level 7,40
berikut: 16. Ruang Kuliah Online Tersedia, nilai
1. Mudah Dalam Memperoleh Informasi importance level 6,14
Secara online, nilai importance level
23,17 Untuk mengatasi atribut perbaikan tersebut,
2. Ada Peluang mendapatkan beasiswa, langkah selanjutnya menentukan Respons
nilai importance level 15,59 Teknis (How). Respons teknis merupakan
3. Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus perbaikan pelayanan yang dilakukan pihak
Tersedia, nilai importance level 13,47 kampus untuk memenuhi kebutuhan
4. Tampilan Website Kampus Menarik, nilai mahasiswa. Respons teknis ini hasil diskusi
importance level 13,37 dengan pihak kampus, yaitu:
5. Adanya Kemudahan Komunikasi dengan a. Membangun pusat informasi terpadu
Bagian Keuangan Secara online, nilai secara online
importance level 12,78 b. Memperbanyak kerja sama untuk
6. Dosen yang Ramah, nilai importance beasiswa
level 12,38 c. Meningkatkan kualitas internet/wifi
kampus

140
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Tabel 7. Nilai prioritas perbaikan


Importance Adjusted
Score
No Atribut Layanan level of Kategori Kano Importance
Kano
what Level

6 Ruang Kuliah Online Tersedia 3,07 One Dimensional 2 6,14


8 Infrastruktur Wifi/ Internet Kampus Tersedia 6,73 One Dimensional 2 13,47
9 Perpustakaan Online Tersedia 6,09 One Dimensional 2 12,18
10 Tampilan Website Kampus Menarik 3,34 Attractive 4 13,37
12 Pelayanan Akademik Ramah 4,74 One Dimensional 2 9,48
13 Dosen Mampu Mengajar dengan Baik 4,73 One Dimensional 2 9,45
17 Dosen yang Ramah 3,10 Attractive 4 12,38
18 Mudah Dalam Memperoleh Bahan Perkuliahan 5,81 One Dimensional 2 11,62
19 Mudah Dalam Memperoleh Informasi Secara Online 5,79 Attractive 4 23,17
Penggunaan Sistem Pelayanan Online / Oasis/ E-
One Dimensional 10,71
20 Learning Mudah 5,35 2
24 Data Pada Sistem Aman 5,67 One Dimensional 2 11,33
25 Ada Peluang Dalam Memperoleh Pekerjaan 7,40 Must Be 1 7,40
26 Kampus yang Aman 4,35 One Dimensional 2 8,69
27 Ada Peluang mendapatkan beasiswa 7,80 One Dimensional 2 15,59
Adanya Kemudahan Dalam Berkomunikasi Dengan
6,16 One Dimensional 2 12,31
28 Akademik Secara Online
Adanya Kemudahan Komunikasi dengan Bagian
6,39 One Dimensional 2 12,78
29 Keuangan Secara Online

d. Menjadikan website kampus lebih hidup dengan bobot 7,25%, menjadikan website
(up to date) kampus lebih hidup (up to date) dengan bobot
e. Membangun sistem pelayanan online 6,99%, memperbanyak sumber-sumber
terpadu beasiswa dengan bobot 5,99%, meningkatkan
f. Meningkatkan kualitas dosen dengan kualitas internet/wifi kampus dengan bobot
pelatihan-pelatihan dosen 5,97%, meningkatkan kualitas dosen dengan
g. Membangun perpustakaan online pelatihan-pelatihan dengan bobot 5,40%,
h. Meningkatkan keamanan kampus meningkatkan sistem Data Security dengan
i. Memperbanyak kerja sama dengan bobot 4,44%, memperbanyak kerja sama
institusi lain (BUMN, swasta, dll) dengan institusi lain (BUMN, swasta,dll) dengan
j. Meningkatkan infrastruktur perkuliahan bobot 4,18%, meningkatkan program magang
online bersertifikat dengan bobot 3,03%,
k. Meningkatkan sistem Data Security meningkatkan keamanan kampus dengan
l. Menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, bobot 2,88%, meningkatkan infrastruktur
sopan dan santun) perkuliahan online dengan bobot 2,04%,
m. Membuka perkuliahan online meningkatkan sosialisasi sistem pelayanan
n. Meningkatkan Sosialisasi sistem dengan bobot 2,04%, dan membangun jaringan
pelayanan Alumni dengan bobot 0,82%.

Selanjutnya dikembangkan lebih lanjut Kesimpulan


dengan menyusun Matriks HOQ, lihat Gambar Setelah dilakukan pengolahan data dan
5. analisa, maka dapat ditarik beberapa
Berdasarkan HOQ yang sudah dibuat, kesimpulan yaitu:
didapatkan urutan prioritas respons teknis 1. Berdasarkan Metode Servqual, nilai gap
sebagai berikut : membangun pusat informasi seluruh atribut pelayanan yang diberikan
terpadu secara online dengan bobot 21,04%, pihak kampus bernilai negatif atau kinerja
membangun sistem pelayanan online terpadu pelayanan masih belum mampu memenuhi
dengan bobot 12,06%, membuka perkuliahan harapan dari mahasiswa.
online bobot 8,88%, membangun perpustakaan 2. Berdasarkan Integrasi Metode Servqual,
online dengan bobot 7,89%, menerapkan 5S Kano dan QFD, atribut pelayanan yang perlu
(senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dilakukan perbaikan adalah atribut yang

141
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

memiliki kinerja rendah, yaitu atribut yang


mempunyai nilai gap negatif pada metode

Gambar 5. House of quality (HoQ)

142
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

3. Servqual dan termasuk kategori A meningkatkan sistem Data Scurity (bobot


(attractive), O (one dimentional), dan M 4,44%), memperbanyak kerja sama dengan
(must be) pada metode Kano. Kemudian institusi lain (BUMN, swasta, dll) (bobot
dilakukan perhitungan importance level, 4,18%), meningkatkan program magang
sehingga urutan perioritas atribut bersertifikat (bobot 3,03%), meningkatkan
pelayanannya adalah mudah dalam keamanan kampus (bobot 2,88%),
memperoleh informasi secara online (nilai meningkatkan infrastruktur perkuliahan
importance level 23,17), ada peluang online (bobot 2,04%), meningkatkan
mendapatkan beasiswa (nilai importance Sosialisasi sistem pelayanan (bobot 2,04%),
level 15,59), infrastruktur wifi/ internet dan membangun jaringan Alumni (bobot
kampus tersedia (nilai importance level 0,82%)
13,47), tampilan website kampus menarik
(nilai importance level 13,37), adanya Daftar Pustaka
kemudahan komunikasi dengan bagian Baki, B., Basfirinci, C. S., Cilingir, Z., & Murat
keuangan secara online (nilai importance AR, I., (2009). An application of integrating
level 12,78), dosen yang ramah (nilai SERVQUAL and Kano's model into QFD for
importance level 12,38), adanya kemudahan logistics services: A case study from Turkey.
dalam berkomunikasi dengan akademik Asia Pacific Journal of Marketing and
secara online (nilai importance level 12,31), Logistics, 21(1), 106-126.
perpustakaan online tersedia (nilai Chen, C. C., & Chuang, M. C. (2008).
importance level 12,18), mudah dalam Integrating the Kano model into a robust
memperoleh bahan perkuliahan (nilai design approach to enhance customer
importance level 11,62), data pada sistem satisfaction with product design.
aman (nilai importance level 11,33), International Journal of Production
penggunaan sistem pelayanan online/ oasis/ Economics, 114(2), 667-681.
e-learning mudah (nilai importance level Gupta, P., & Srivastava, R. K. (2012).
10,71), pelayanan akademik ramah, (nilai Integrating SERVQUAL and Kano model
importance level 9,48), dosen mampu into QFD for customer satisfaction of the
mengajar dengan baik (nilai importance hotel service industry. MIT International
level 9,45), kampus yang aman (nilai Journal of Mechanical Engineering, 2(1), 45-
importance level 8,69), ada peluang dalam 54.
memperoleh pekerjaan (nilai importance Hartanto, C.F.B, Rusdarti, & Abdurrahman.
level 7,40), dan ruang kuliah online tersedia (2009). Tantangan Pendidikan Vokasi di Era
(nilai importance level 6,14). Revolusi Industri 4.0 dalam Menyiapkan
4. Implikasi dari penelitian ini memberikan Sumber Daya Manusia yang Unggul.
rekomendasi kepada Sekolah Tinggi XYZ Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
untuk meningkatkan kualitas pelayanan UNNES.
berdasarkan prioritas respons teknis Hartono, M., Chuan, T. K., & Peacock, J. B.
sebagai berikut: membangun pusat (2013). Applying kansei engineering, the
informasi terpadu secara online (bobot Kano model and QFD to services.
21,04%), membangun sistem pelayanan International Journal Services, Economics
online terpadu (bobot 12,06%), membuka and Management, 5(3), 256-274.
perkuliahan online (bobot 8,88%), Jing-Hua, L., Lei, X., & Xiu-Lan, W. (2009). New
membangun perpustakaan online (bobot service development using GAP-based
7,89%), menerapkan 5S (senyum, salam, QFD: a mobile telecommunication case.
sapa, sopan dan santun) (bobot 7,25%), International Journal of Services Technology
menjadikan website kampus lebih hidup (up & Management, 12(2), 146-174.
to date) (bobot 6,99%), memperbanyak Oktafiara S, A., Hidayat, W., & L, S., (2017).
sumber-sumber beasiswa (bobot 5,99%), Effect of Price, Promotion, and Service
meningkatkan kualitas internet/wifi kampus Quality on Customer Satisfaction (Study at
(bobot 5,97%), meningkatkan kualitas dosen Astra Motor Siliwangi AHASS0002
dengan pelatihan-pelatihan (bobot 5,40%),
143
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Workshop Semarang). Journal of Business Tam, P. T. & Thuy, B. V. (2017). The Industry
Administration. 4.0 Factor Affecting The Service Quality Of
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A, & Berry, L. Commercial Banks In Dong Nai Province.,
(1985). A Conceptual Model of Service European Journal of Accounting Auditing
Quality and Implication for Future Research, and Finance Research, 5(9), 81-91.
Journal of Marketing. Tjiptono, F. (2011). Strategi Pemasaran.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. Yogyakarta: Andi Ofset.
(1990). Delivering quality service: balancing Wijaya, T. (2018). Manajemen Kualitas Jasa.
customer perceptions and expectations. Jakarta: PT Indeks.
New York: The Free Press.
Russel, R. S. & Taylor, B. W. (2003). Operation
Management. New Jersey: Prentice Hall.

144

You might also like