How Tidal Currents Happen

Tidal currents, as their name suggests, are generated by tides. Tides are
essentially long, slow waves created by the gravitational pull of the
moon, and to a lesser degree, the sun, on the earth's surface. Since the
moon is so much closer to the earth than the sun, its pull has more
influence on the tides.

The moon's gravitational pull forces the ocean to bulge outwards on opposite sides
of the earth, which causes a rise in the water level in places that are aligned with the
moon and a decrease in water levels other places. This rise in water level is
accompanied by a horizontal movement of water called the tidal current.

Although tides and tidal currents don't have much impact in the open oceans, they
can create a rapid current of up to 15.5 miles (25 kilometers) per hour when they
flow in and out of narrower areas like bays, estuaries and harbors. Fast tidal currents
toss sediment around and affect plant and animal life. Currents also may transfer a
fish's eggs from an estuary out into the open sea or carry nutrients that the fish
needs from the sea into the estuary.

When the tide is rising and the flow of the current is directed towards the shore, the
tidal current is called the flood current. When the tide is receding and the current is
directed back out to sea, it is called the ebb current. Because the relative positions of
the moon, sun and earth change at a known rate, tidal currents are predictable.

Terjemahan:

Bagaimana Arus Pasang Surut Terjadi

Arus pasang surut, seperti namanya, dihasilkan oleh pasang surut. Pasang surut
dasar merupakan gelombang yang panjang dan lambat yang diciptakan oleh tarikan
gravitasi bulan dan untuk tingkat yang lebih rendah, matahari, di permukaan bumi.
Karena bulan jaraknya lebih dekat ke bumi daripada matahari, tariknya lebih
berpengaruh pada pasang surut.

Tarikan gravitasi bulan memaksa laut untuk menonjol keluar di sisi berlawanan dari
bumi, yang menyebabkan kenaikan tingkat air di tempat-tempat yang sejajar dengan
bulan dan penurunan kadar air di tempat lainnya. Kenaikan permukaan air disertai
dengan gerakan horisontal dari air inilah yang disebut dengan arus pasang surut.

Meskipun pasang surut dan arus pasang surut tidak memiliki banyak dampak di
lautan terbuka, mereka dapat menciptakan arus cepat hingga 15,5 mil (25 kilometer)
per jam ketika mereka mengalir masuk dan keluar dari area sempit seperti teluk,
muara dan pelabuhan. Arus pasang surut cepat dapat melemparkan sedimen di
sekitar dan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Arus juga dapat
mentransfer telur ikan dari muara keluar ke laut lepas atau membawa nutrisi yang
dibutuhkan ikan dari laut ke muara.

Ketika air pasang naik dan aliran arus tersebut mengarah ke pantai, arus pasang
surut disebut disebut arus pasang. Ketika air pasang surut dan arus diarahkan
kembali ke laut, hal itu disebut arus surut. Karena perubahaan posisi yang relatif
sama dari bulan, matahari dan bumi dapat diketahui, arus pasang surut dapat
diprediksi.

Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca Contoh Explanation Text
di atas tentang "How Tidal Currents Happen", semoga bisa menambah pemahaman
sobat sekalian tentang apa itu Explanation Text dan cara membuatnya. Apabila ada
suatu kesalahan baik berupa penulisan, isi, maupun terjemahan dari artikel di atas,
mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangna
lupa like dan share juga ya sobat. ^^English is Fun^^

Lihat juga Contoh Explanation Text lainnya, di sini.

https://id.glosbe.com › Dictionary Indonesia › Indonesia-Inggris Dictionary
Konsep Dasar Pemetaan Fotogrametri

Pengadaan data geo-spasial dalam rangka pemetaan suatu daerah / kawasan antara
lain dapat dilakukan melalui metode :

 Terrestrial ( pengukuran langsung di lapangan )

 Fotogrametri ( pemotretan udara )
 Penginderaan Jauh
 GPS

Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang

menggunakan foto udara sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan
pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun
peta foto. Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan
memanfaatkan data geo-spasial yang diperoleh melalui pemotretan udara.

Gambaran umum pembuatan geo-informasi dengan metode fotogrametri

Mengapa metode fotogrametri banyak dipakai dalam pembuatan geo-informasi ?

karena :

 Obyek yang terliput terlihat apa adanya

 Produk dapat berupa : peta garis , peta foto atau kombinasi peta foto-peta
garis
 Proses pengambilan data geo-spatial relatif cepat

 Efektif untuk cakupan daerah yang relatif luas

Sebagai bahan dasar dalam pembuatan geo-informasi secara fotogrametris yaitu
foto udara yang saling bertampalan (overlaped foto). Umumnya foto tersebut
diperoleh melalui pemotretan udara pada ketinggian tertentu menggunakan
pesawat udara.

Foto Udara dan Jenis Kamera

Foto Udara adalah citra fotografi hasil perekaman dari sebagian permukaan bumi
yang diliput dari pesawat udara pada ketinggian tertentu menggunakan kamera
tertentu. Foto udara yang dipergunakan dapat berupa foto udara metrik, yaitu foto
udara yang diambil dengan kamera udara metrik (biasanya berukuran 23 x 23 cm).
Foto udara jenis ini sangat tinggi ketelitiannya karena kamera foto dibuat khusus
untuk keperluan pemetaan dengan ketelitian tinggi dan resolusi citra foto yang
sangat baik. Pada kamera metrik dilengkapi dengan titik-titik yang diketahui
koordinatnya (disebut sebagai titik Fiducial Mark) yang akan dipakai sebagai
acuan / referensi dalam pengukuran dimensi objek. Jenis foto lainnya adalah foto
non-metrik, yaitu foto yang dihasilkan dari kamera non-metrik (kamera biasa atau
kamera khusus). Biasanya ukuran foto yang dihasilkan lebih kecil dari foto metrik.
Kamera ini biasa dipakai untuk keperluan pengambilan foto secara umum, dan
pemotretan udara dengan menggunakan pesawat kecil atau pesawat model.
Ketelitian yang diperoleh tidak sebaik kamera metrik dan daerah cakupan jauh
lebih kecil.

Foto udara selanjutnya diklasifikasikan sebagai foto udara vertikal dan foto udara
condong. Foto udara vertikal, yaitu apabila sumbu kamera pada saat pemotretan
dilakukan benar-benar vertikal atau sedikit miring tidak lebih dari 3˚. Sebagian
besar dari foto-foto udara termasuk dalam jenis foto udara vertikal. Tipe kedua dari
foto udara yakni foto udara condong (oblique) yaitu apabila sumbu foto mengalami
kemiringan antara 3˚ dan 90˚ dari kedudukan vertikal. Jika horizon tidak tampak,
disebut condong / miring rendah. Jika horizon tampak, disebut condong tinggi /
sangat miring.
 Jenis foto udara

Keuntungan foto udara vertikal dibandingkan dengan foto udara condong

1. Skala foto vertikal kira-kira selalu tetap dibandingkan dengan skala foto
condong. Ini menyebabkan lebih mudah untuk melakukan pengukuran-
pengukuran pada foto dan hasil yang diperoleh lebih teliti.
2. Untuk keperluan tertentu foto udara vertikal dapat digunakan sebagai
pengganti peta.
3. Foto udara vertikal lebih mudah diinterpretasi dari pada foto udara condong.
Ini dikarenakan skala dan obyek-obyek yang lebih tetap bentuknya, tidak
menutupi obyek-obyek lain sebanyak yang terjadi pada foto udara condong.

Keuntungan foto udara condong dibandingkan dengan foto udara vertikal

1. Foto udara condong meliputi kawasan yang lebih luas dari pada kawasan
yang diliput oleh suatu foto udara vertikal.
2. Jika lapisan awan seringkali menutupi suatu daerah yang tidak
memungkinkan dilakukan dengan pemotretan vertikal, maka dapat
dilakukan dengan pemotretan condong.
3. Beberapa obyek yang tidak dapat dilihat / tersembunyi dari atas pada foto
udara vertikal, misalnya : obyek dibawah bangunan tinggi, dapat terlihat
pada pemotretan condong.

Skala Foto Udara

Pada foto udara dikenal skala foto, yaitu skala rata-rata dari foto udara. Disebut
skala rata-rata, karena sifat proyeksi pada foto udara adalah perspektif (sentral),
berpusat pada titik utama (principal point). Dengan demikian skala di masing-
masing titik tidak akan sama, kecuali bila foto udara tersebut benar-benar tegak
dan keadaan permukaan tanah sangat datar. Besarnya skala rata-rata ditentukan
oleh tinggi terbang dan tinggi permukaan bumi serta besar focus kamera.

Skala foto udara berbeda dengan skala peta pada umumnya. Peta adalah
gambaran / presentasi dari permukaan bumi dengan skala tertentu. Sifat proyeksi
pada peta adalah orthogonal.

Oleh karena foto udara mempunyai skala yang bervariasi, maka untuk membuat
peta dengan skala dan geometri yang benar, foto udara tersebut harus diproses
terlebih dahulu, disebut sebagai proses restitusi foto udara. Pengertian restitusi
adalah mengembalikan posisi foto udara pada keadaan seperti pada saat pemotretan
dengan proses orientasi (orientasi dalam, relatif, absolut). Pada keadaan tersebut
sinar-sinar yang membentuk objek secara geometris telah benar dan dapat dipakai
untuk membuat peta dengan cara restitusi tunggal (rektifikasi) ataupun dengan cara
restitusi stereo (orthofoto).

Untuk keperluan restitusi foto tersebut (tunggal maupun stereo) diperlukan titik-
titik kontrol yang diketahui koordinatnya pada sistem foto dan sistem referensi.
Titik-titik kontrol tersebut diperoleh sebagai hasil pengukuran di lapangan dan
proses triangulasi udara.

Stereoskopis

Pengelihatan stereoskopis memungkinkan kita untuk melihat suatu obyek dalam

bentuk 3 dimensi dari dua perspektif yang berbeda, seperi foto udara yang diambil
dari kedudukan kamera yang berbeda.

Sepasang foto udara yang stereoskopis terdiri dari dua foto yang berdekatan dan
saling bertampalan. Overlap atau pertampalan kemuka, yaitu daerah pertampalan
antara foto-foto yang berurutan pada suatu jalur terbang. Side lap atau pertampalan
ke samping, yaitu daerah pertampalan antar jalur / strip yang saling bersebelahan.
Besarnya pertampalan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Untuk keperluan
pemetaan, overlap biasanya 60 ± 5%, dan untuk side lap biasanya ditentukan 20 ±
5%. Pada daerah pertampalan akan dapat dilihat citra permukaan bumi tiga dimensi
dalam skala yang lebih kecil, yang biasa disebut model. Untuk mendapatkan
gambar stereoskopis, digunakan sebuah alat stereoskop yang merupakan alat optis
binokuler.

Rektifikasi

Rektifikasi dilakukan apabila permukaan tanah yang terpotret itu relatif datar
dengan asumsi ∆ h pada setiap titik pengamatan <>

Rektifikasi adalah suatu re-eksposur dari suatu foto sehingga kemiringan-

kemiringan (tilt) yang terdapat pada foto tersebut menjadi hilang dan sekaligus
mengatur skala rata-rata foto yang satu dengan yang lainnya.

Dengan rektifikasi, kita membuat foto menjadi benar-benar tegak / tanpa

kemiringan dan skala rata-rata yang pasti sesuai dengan skala yang dikehendaki
dari setiap foto. Adapun foto hasil pemotretan udara umumnya dilengkapi dengan
data-data ketinggian yang sebanding dengan skala dari foto, akan tetapi ketinggian
tersebut dinyatakan dalam bacaan altimeter yang kasar, sehingga akan memberikan
harga skala foto rata-rata yang sangat kasar pula. Demikian pula halnya dengan
data kemiringan yang dapat dibaca melalui nivo kotak yang terdapat pada tepi foto,
inipun tidak dapat memberikan data kemiringan yang teliti.

Kemiringan-kemiringan dan ketidaktepatan skala pada saat pemotretan akan

menyebabkan penyimpangan posisi planimetris yang benar pada foto. Pekerjaan
rektifikasi ini dilakukan dengan suatu alat yang dinamakan rectifier. Umumnya
foto-foto hasil rektifikasi ini digunakan untuk pembuatan peta foto melalui
penyusunan mosaik dari foto-foto rektifikasi.

Pembuatan peta foto dari mosaik hasil penyusunan foto hasil rektifikasi hanya bisa
dilakukan untuk daerah yang relatif datar, oleh sebab itu untuk daerah yang
mempunyai perbedaan tinggi (bergunung) akan timbul pergeseran relief yang
mempunyai arah radial terhadap titik utama.

Orthofoto (Rektifikasi Differensial)

Pembuatan peta foto untuk daerah yang bergunung dikerjakan dengan proses
orthofoto, dimana dengan orthofoto ini dilakukan re-eksposur secara orthogonal
per bagian-bagian kecil dari foto, sehingga kemiringan, skala dan pergeseran relief
dapat dikoreksi. Proses orthofoto akan menjadikan foto dalam proyeksi
orthogonal. Seperti peta, foto ortho hanya mempunyai satu skala (walaupun dalam
medan yang beraneka), dan seperti foto karena menyajikan medan dengan
gambaran sebenarnya (tidak berwujud garis dan simbol).

Orthofoto dilakukan apabila permukaan tanah yang dipotret itu bergunung dengan
asumsi ∆ h pada setiap titik pengamatan > 0,5 % x tinggi terbang terhadap tinggi
rata-rata pada foto yang bersangkutan.

Pada pandangan sekilas, orthofoto tampak sama dengan foto perspektif. Tetapi
dengan membandingkan orthofoto dan foto perspektif daerah yang sama, biasanya
dapat diamati bedanya

Orthofoto ialah foto yang menyajikan gambaran obyek pada posisi orthogonal
yang benar, oleh karena itu orthofoto secara geometris ekuivalen dengan peta garis.
Orthofoto memperlihatkan gambar-gambar fotografis yang sebenarnya dan dapat
diperoleh detail yang lebih banyak. Karena suatu orthofoto adalah benar secara
planimetris, maka dapat dianggap sebagai sebuah peta atau lebih tepat disebut peta
orthofoto, dapat digunakan untuk melakukan pengukuran langsung atas jarak,
sudut, posisi dan daerah tanpa melakukan koreksi bagi pergeseran letak gambar.
Hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan diatas foto perspektif.

Orthofoto dibuat dari foto udara melalui proses yang disebut rektifikasi diferensial,
yang meniadakan pergeseran letak oleh kemiringan fotografik dan relief. Hasil
proses ini dapat menghilangkan berbagai variasi skala foto dan pergeseran letak
gambar oleh relief maupun kemiringan.
Pergeseran letak oleh kemiringan sumbu kamera terjadi pada tiap foto yang pada
saat pemotretannya bidang foto miring terhadap bidang datum. Rektifikasi untuk
menghapus efek kemiringan sumbu dan hasilnya berupa ekivalen foto tegak. Akan
tetapi ekivalen foto tegak masih mengandung skala yang tidak seragam yang
diakibatkan oleh pergeseran letak gambar sehubungan dengan perubahan relief,
kecuali bagi medan yang benar-benar datar. Di dalam proses peniadaan pergeseran
letak oleh relief pada sembarang foto, variasi skala juga dihapus sehingga skala
menjadi sama bagi seluruh foto. Tiap foto yang skalanya tetap bagi seluruh bagian
merupakan orthofoto yang memiliki kebenaran planimteris sama dengan peta.
Harus diingat bahwa meskipun pergeseran letak oleh medan yang berbeda telah
dikoreksi, masih ada satu keterbatasan orthofoto yang berupa pergeseran letak oleh
relief bagi permukaan tegak seperti tembok bangunan yang tak dapat ditiadakan.

Relief Displacement

Pergeseran relief adalah perpindahan atau pergeseran pada posisi fotografis dari
suatu bayangan benda yang disebabkan karena permukaan bumi yang tidak rata
atau disebabkan karena benda tersebut mempunyai ketinggian terhadap suatu
datum.

Dengan memperhatikan datum yang ada, maka dapat dikatakan :

 Jika sebuah titik terletak di bawah datum, maka arah pergeserannya ke

dalam.
 Jika sebuah titik terletak di atas datum, maka arah pergeserannya ke luar

Relief Displacement

Disarikan dari Mata Kuliah Fotogrametri: Ir. Sawitri Subiyanto, MSi

lan

Fotogrametri atau aerial surveying - atau dalam bahasa inggris "photogrammetry" merupakan teknik
pemetaan dengan media foto udara. Hasil pemetaan tersebut secara fotogrametrik berupa peta foto
serta tidak dapat langsung dijadikan dasar maupun lampiran penerbitan peta. Pemetaan secara
fotogrametrik tidak bisa lepas dari referensi pengukuran melelaui terestris, mulai berdasarkan
penetapan ground controls atau titik dasar kontrol sampai kepada pengukuran ke batas tanah. Batas-
batas tanah tersebut diidentifikasi pada peta foto yang wajib diukur di lapangan.
Berdasarkan para Ahli Van Hoeve Fotogrametri merupakan Suatu metode dan cara untuk
mengkonstruksikan ke bentuk, ukuran & posisi pada benda-benda tertentu yang berdasarkan
pemotretan dengan tunggal ataupunstereoskopik.

Kelebihan penggunaan fotogrametri adalah:

1. Dapat merekam objek yang terdapat di permukaan bumi dalam luasan yang besar.

2. Bisa digunakan untuk menganalisa dinamika suatu keadaan dari waktu ke waktu melalui
interpretasi, pengorbanan yang
diperlukan (waktu, biaya dan tenaga) menjadi lebih murah.

3. Dapat untuk merekam dan menyajikan data yang tidak bisa dilihat melalui menggunakan mata
telanjang seperti sinar tampak, ultra violet & infra merah.

4. Bisa teliti detail-detail tertentu apabila menggunakan suatu pemilihan kombinasi yang tepat : jenis
film, filter, kamera dan parameter-parameter lain.

Sejarah fotogrametri sebagai sains diawali jauh sebelum diketemukannya fotografi. Diantaranya

Aristhoteles pada tahun 350 SM menemukan sistem pemroyeksian citra secara optis. Dr. Brook
Taylor dan J.H. Lambert juga memperkenalkan prinsip perspektif untuk pembuatan peta. Dalam
perkembangan kamera dan fotografi ada sejumlah nama lainnya yang tidak tidak disebutkan satu
persatu.

Fotogrametri menggunakan foto udaranya secara mudahnya dipaparkan oleh Louis Daguerre berasal
dari Paris pada tahun 1839 dengan proses fotografik secara langsung. Seorang Perancis lainnya
yaitu Colonel Aime Laussedat pada tahun 1849 melalui foto udara untuk pemetaan topografi lalu
dikenal sebagai bapak fotogrametri. Pada saat itu pemotretan menggunakan wahana balon udara &
layang-layang besar.

Penemuan pesawat udara dari Wright bersaudara pada tahun 1902 menerbangkan fotogrametri
udara menjadi modern saat itu. Dengan aplikasi pembuatan peta topografi pemotretan menggunakan
pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya yaitu pada tahun 1913.
 Basic Concept Mapping Photogrammetry

Basic Concept Mapping Photogrammetry

Procurement of geo-spatial data in order mapping of an area / region, among others, can be
done through methods:

1. Terrestrial (direct measurements in the field)

2. Photogrammetry (aerial)
3. Sensing
4. GPS

Photogrammetry is a method of mapping the earth's surface objects that use aerial
photography as a medium, where interpretation is the object and measuring geometry for the
next generated line maps, digital maps and map images. Generally, photogrammetry is the
geo-information technology by making use of geo-spatial data obtained through aerial
photography.

The general picture of making geo-information with photogrammetric method Why

photogrammetric method is widely used in the manufacture of geo-information? because:

1. Objects that are observed visible what their

2. Products can be: a line map, the map image or a combination of photo-map outline
maps
3. The process of geo-spatial data capture relatively fast
  Effective for a relatively wide area coverage
As a basic ingredient in the manufacture of geo-information fotogrametris that
overlap each other aerial photos (overlaped photos). Generally, the image is obtained
through aerial photography at a certain height using the aircraft.

Air Photo and Camera Type

Aerial photography is recording the image of a portion of the earth's surface is covered by
aircraft at high altitudes using a particular camera. Aerial photographs that are used can be
either metric aerial photographs, namely aerial photos taken by the metric aerial cameras
(usually measuring 23 x 23 cm).Aerial photograph of this type of precision is very high
because of a photo camera made specifically for mapping purposes with high accuracy and
resolution photo image very well. In the metric camera equipped with points of known
coordinates (referred to as a fiducial point Mark) which will be used as a reference / reference
in dimensional measurement object. Other types of photos are non-metric photograph, the
image produced from non-metric camera (regular camera or a special camera).Usually the
size of the resulting image is smaller than the metric photo. The camera is usually used for
the purpose of capturing images in general, and aerial photography using small aircraft or
aircraft models. The accuracy obtained is not as good as the metric camera and a much
smaller area of coverage.

Aerial photography is further classified as vertical aerial photography and aerial photography
skew.Vertical aerial photographs, ie when the axis of the camera at the time of the shooting is
done completely vertical or slightly tilted no more than 3 ˚. Most of the aerial pictures
included in this type of vertical aerial photographs. The second type of aerial photographs
that aerial photographs skew (oblique) ie if the axis tilt between 3˚ experienced photo and 90˚
from the vertical position. If the horizon is not visible, so-called skew / tilt low. If the horizon
appears, called skew high / very skewed.

Type aerial photos

The advantage compared to the vertical aerial photo aerial photo skew

1. The scale of the vertical photograph always remains roughly compared to the scale
skew photo. This leads to easier to make measurements on the photos and the results
obtained more closely.
2. For certain purposes vertical aerial photographs can be used instead of the map.
3. Vertical aerial photographs are easier to interpret than on aerial photographs
skew. This is because the scale and objects more permanent form, it does not cover
other objects as much as occurs in aerial photographs skew.

Advantages of aerial photos leaning compared to vertical aerial photography

1. Aerial photographs skew covers a wider area than the area covered by a vertical aerial
photographs.
2. If the cloud layer often covers an area that is not possible to do with the shooting
vertically, it can be done with the shooting skew.
3. Some of the objects that are not visible / hidden on the top of the vertical aerial
photographs, for example: the objects under high-rise buildings, can be seen at
shooting skew.

Scale Aerial Photo

In aerial photographs known photo scale, the scale of the average of aerial
photographs. Called average scale, because of the nature of aerial photographs are projected
on the perspective of (central), centered on the main (principal point). Thus the scale at each
point will not be the same except when the aerial photos are straight and the state of the land
surface is very flat. The magnitude scale is determined by the average high-flying and high
surface of the earth and the great focus camera.

Scale aerial photography is different from the scale of the map in general. Map is an
overview / presentation of the Earth's surface with a certain scale. Personality is the
orthogonal projection on the map.

Therefore, aerial photographs have varying scale, to create a map with a scale and geometry
are correct, aerial photographs should be processed first, called the process of restitution of
aerial photographs. Definition of restitution is to restore the position of aerial photography on
the circumstances, such as during a photo shoot with a process orientation (the orientation,
relative, absolute). In such circumstances the rays that form the objects geometrically correct
and can be used to create a map by means of a single restitution (rectification) or by way of
restitution stereo (orthofoto).

For the purposes of restitution the photo (single or stereo) necessary control points of known
coordinates to the photo system and the reference system. Control points were obtained as a
result of field measurements and aerial triangulation process.
Stereoscopic

Stereoscopic vision allows us to see an object in three-dimensional form from two different
perspectives, are like aerial photos taken from different camera positions.

Pair stereoscopic aerial photographs which consists of two photographs adjacent and overlap
each other. Overlap or pertampalan prominent, namely the area pertampalan between
successive pictures on a flyway. Side lap or pertampalan to the side, which is the area
between lines pertampalan / strips side by side. The amount pertampalan usually expressed in
percent (%). For mapping purposes, the overlap is usually 60 ± 5%, and for the side lap is
usually determined 20 ± 5%. In pertampalan region will be viewable three-dimensional
image of the Earth's surface in a smaller scale, which is commonly called a model. To obtain
stereoscopic images, use a tool stereoscope which is a binocular optical instrument.

Rectification

Rectification is done when the photographed ground surface is relatively flat with the
assumption Δ h at each observation point <>

Rectification is a re-exposure of an image so that the tilt-slope (tilt) contained in the image is
lost and at the same scale the average photo with one another.

By rectification, we make photos into truly upright / without slope and average scale that is
sure to suit the desired scale of each photo. The photos of aerial photography are generally
equipped with elevation data that is comparable to the scale of the photograph, but the
altitude expressed in altimeter readings were rough, so it will give the price of the average
image scale is very rude as well. Similarly, the slope of the data that can be read through nivo
box located on the edge of a photo, even this would not provide data slope carefully.

The slope-slope and inaccuracies scale at the time of shooting will cause deviations
planimetric position right on the photo. This rectification job done with a device called a
rectifier. Generally photos of rectification is used for creating maps through the preparation
of photo mosaic of photographs of rectification.

Mapmaking photo mosaic outcome of the preparation of photo rectification results can only
be done for areas that are relatively flat, and therefore for regions with high distinction
(mountainous) there will be a shift relief which has a radial direction towards the main point.

Orthofoto (Rectification Differential)

Mapmaking photos for mountainous area orthofoto done with the process, which is done with
orthofoto re-exposure orthogonal per small parts of the picture, so the slope, scale and shift
can be corrected relief. Orthofoto process will make the images in orthogonal
projection. Such as maps, ortho photo has only one scale (albeit in diverse fields), and like
the photo because it presents a true picture of the terrain (intangible lines and symbols).
Orthofoto done when the soil surface in the photographs were mountainous assuming Δ h at
each point of observation> 0.5% x high fly to the average height of the photograph in
question.

At first glance, the picture looks the same orthofoto perspective. But by comparing orthofoto
and perspective photograph the same area, usually can be observed difference

Orthofoto photo is presenting a picture of the object at the position orthogonal correct,
therefore orthofoto geometrically equivalent to a line map. Orthofoto shows photographic
images of real and can be obtained much more detail. For a planimetric orthofoto is true, then
it can be considered as a map, or rather a orthofoto map, can be used to make direct
measurements over distances, angles, positions and areas without correction for shifting the
location of the image. This of course can not be done above picture perspective.

Orthofoto made from aerial photographs through a process called differential rectification,
which negates the layout by the tilt shift photographic and relief. The results of this process
can eliminate a wide variety of photo scale and location of the picture by the relief shift or
tilt.

Shifting the location of the camera tilt axis occurs at each photo during photo shooting field
tilted to the plane of the datum. Rectification to remove the effect of the tilt axis and the
result is equivalent to an upright picture. However equivalent vertical photo still contain
scales are not uniform due to a shift in the location of the image with respect to changes in
relief, except for the terrain is completely flat. In the process of annihilation shift the location
of the relief on any photos, scale variations are also removed so that the scale be the same for
the whole picture. Each photo scale fixed for the whole section is orthofoto possess the truth
planimteris together with a map. It should be remembered that although a shift in the location
of the different fields has been corrected, there is one limitation orthofoto in the form of relief
for shifting the location of the upright surfaces such as walls of buildings that can not be
eliminated.

Relief Displacement

Relief shift is a shift or a shift in the position of a photographic shadows caused by the earth's
surface is uneven or caused because the object has a height to a datum.Having regard to the
datum that is, it can be said:If a point lies below the datum, then the direction of the shift
into.If a point lies above datum, then the direction of the shift to the outside

Relief Displacement
Photogrammetry or aerial surveying - or in English "photogrammetry" is a technique of
mapping with aerial photography media. The photogrammetric mapping results in the form of
maps and photos can not be directly used as a base or attachment publishing
map. Photogrammetric mapping can not be separated from those through terrestrial reference
measurements, start by fixing ground controls or the base point of control until the
measurement to the boundary. The boundaries of the land identified on map photo shall be
measured in the field. Based on the expert Van Hoeve Photogrammetry is a method and a
way to construct to shape, size and position on certain objects which is based on a photo
shoot with single or stereoscopic.

Excess use of photogrammetry are: 

1. Can objects that are contained in the earth's surface in large quantities. 
2. Can be used to analyze the dynamics of a situation from time to time through the
interpretation, the necessary sacrifices (time, cost and power) became cheaper. 
3. Able to record and present data which can not be seen with the naked eye as visible
light, ultra violet and infra red. 
4. Can meticulous certain details when using an appropriate combination election: the
type of film, filters, camera and other parameters. 
Bibliography :

www.beritacnn.com › Geograf
arryprasetya.blogspot.com/.../konsep-dasar-pemetaan-fotogrametri....