You are on page 1of 8

Vol 5 No 4, Desember 2021

KEBIJAKAN KERINGANAN KREDIT BAGI NASABAH LPD DESA


ADAT KESIMAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Dewa Ayu Utari Pramaitha1 dan I Komang Agus Ariana2


ayuyutari@gmail.com 1
agusariana@undiknas.ac.id 2
Universitas Pendidikan Nasional Denpasar 1,2
Jl. Bedugul No.39, Sidakarya, Kec. Denpasar Sel, Kota Denpasar, Bali 80224

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has had a huge economic, social and political impact on all countries
in the world. Indonesia is one of the most affected countries, especially on the economic side.
During the Covid-19 pandemic, the decline in community activities was felt. This is currently
happening to one of the LPDs in Bali, namely the Kesiman Traditional Village LPD. During
the Covid-19 pandemic, the Kesiman Traditional Village LPD experienced a decline in
savings and deposits which resulted in decreased credit distribution and was hampered. Due
to the Covid-19 pandemic, many people have experienced layoffs (Termination of
Employment) and lost their income so that they cannot set aside their income for savings and
cannot even pay their credit. Therefore, the banking world, including the LPD, has issued a
policy in providing credit relief to its customers during the Covid-19 pandemic, one of which
is the Kesiman Traditional Village LPD. The solution that can be given to problems that
occur at the research location is based on a circular announcement regarding loan
installment payments for debtors affected by Covid-19, the Kesiman Traditional Village LPD
can (if needed) provide policies to debtor customers in the form of credit restructuring. The
existence of credit restructuring is an improvement effort carried out in credit activities for
debtors who have difficulty fulfilling their credit installment payment obligations.

Keyword : Covid-19 pandemic, credit relief, LPD Kesiman Traditional Village

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi ekonomi, sosial, dan politik
pada seluruh negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak terutama
pada sisi ekonomi. Selama masa pandemi Covid-19 ini penurunan aktivitas masyarakat sangat
dirasakan. Hal tersebut saat ini sedang terjadi pada salah satu LPD yang ada di Bali yaitu LPD
Desa Adat Kesiman. Pada masa pandemi Covid-19, LPD Desa Adat Kesiman mengalami
penurunan tabungan dan deposito yang mengakibatkan penyaluran kredit menurun dan
terhambat. Karena wabah pandemi Covid-19 ini yang menyebabkan banyak masyarakat
mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan kehilangan penghasilan sehingga tidak
dapat menyisihkan penghasilannya untuk ditabung bahkan tidak dapat membayar kreditnya.
Maka dari itu dunia perbankan termasuk LPD didalamnya mengeluarkan kebijakan dalam
pemberian keringan kredit terhadap nasabahnya di masa pandemi Covid-19, salah satunya
LPD Desa Adat Kesiman. Adapun solusi yang dapat diberikan pada permasalahan yang

522
http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/ABDIDOS/issue/archive
terjadi di lokasi penelitian yaitu berdasarkan surat edaran pengumuman mengenai
pembayaran angsuran pinjaman bagi debitur yang terdampak Covid-19, LPD Desa Adat
Kesiman dapat (apabila diperlukan) memberikan kebijakan kepada nasabah debitur dalam
bentuk restrukturisasi kredit. Dengan adanya restrukturisasi kredit, merupakan upaya
perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami
kesulitan untuk memenuhi kewajiban pembayaran angsuran kreditnya.

Kata Kunci : Pandemi Covid-19, Keringanan Kredit, LPD Desa Adat Kesiman

PENDAHULUAN
Bali merupakan salah satu provinsi memerlukan pengelolaan yang baik oleh
yang dimiliki Indonesia yang terkenal pengurus dan badan pengawas (Darsana,
dengan kebudayaan yang beraneka ragam 2010). Menurut (Nurjaya, dkk, 2001), LPD
serta adat-istiadatnya. Pulau Bali juga adalah Lembaga Perkreditan Desa di Desa
memiliki atmosfer desa yang sungguh Pakraman dalam wilayah Provinsi Bali
menakjubkan sehingga banyak wisatawan yang oleh Peraturan Daerah (Perda) diakui
yang berkunjung ke pulau dewata ini. dan di kukuhkan dalam status hukum
Disamping itu, pembangunan daerah sebagai suatu bentuk usaha keuangan,
pedesaan khususnya pada pulau Bali masih dengan sifat yang bersifat khusus, karena
menjadi tantangan terberat untuk dihadapi. hanya menyelenggarakan kegiatan usaha
Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya dalam wilayah Desa. Tujuan dari pendirian
masyarakat yang berada di wilayah LPD adalah untuk menciptakan
pedesaan belum terjangkau oleh kebijakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi
pemerintah dengan alasan fisik lokasional. masyarakat di wilayah desa, meningkatkan
Dalam rangka meningkatkan daya beli serta melancarkan pembayaran
kesejahteraan rakyat pedesaan, langkah dan peredaran uang di desa, dan
yang dapat ditempuh yakni meningkatkan mendorong pembangunan ekonomi
kegiatan perkreditan di wilayah pedesaan. masyarakat khususnya di wilayah pedesaan
Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu melalui tabungan serta penyertaan modal,.
badan yang dapat mewadahi mengenai hal Pandemi Covid-19 memberikan
tersebut yaitu LPD atau Lembaga dampak yang sangat besar bagi ekonomi,
Perkreditan Desa. Dengan adanya LPD sosial, dan politik pada seluruh negara di
atau Lembaga Perkreditan Desa ini, dunia. Indonesia merupakan salah satu dari
diharapkan dapat menjadi peran penting sekian banyaknya negara yang ada di dunia
dalam pembangunan ekonomi di wilayah yang terdampak terutama pada sisi
pedesaan. Kini LPD atau Lembaga ekonomi. Indonesia yang didominasi oleh
Perkreditan Desa ini hampir ada disetiap usaha mikro, kecil, dan Menengah
desa pakraman di seluruh Bali. (UMKM) perlu diberikan perhatian khusus
LPD yang didirikan secara serentak terutama pada terhadap sektor tersebut
diseluruh desa pakraman di Bali mulai karena kontribusi UMKM terhadap
memberikan hasil dalam meningkatkan pereknomian nasional Indonesia ini cukup
perekonomian pada desa pakraman. LPD besar. Terlebih lagi pulau Bali yang roda
merupakan salah satu aset dan sumber perekonomiannya sangat tergantung pada
pendapatan desa adat sehingga sektor pariwisata kini mati dikarenakan

523
adanya pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut menurun. Hal ini terjadi karena tidak
menyebabkan timbulnya permasalahan adanya masyarakat yang melakukan kredit
yang sangat dirasakan yaitu dari segi di masa pandemi Covid-19 atau dapat
ekonomi yang merugikan masyarakat Bali dikatakan bahwa permintaan kredit
khususnya bagi masyarakat yang ada di menurun.
wilayah pedesaan. Hal tersebut saat ini sedang terjadi
Selama masa pandemi Covid-19 ini pada salah satu LPD yang ada di Bali yaitu
penurunan aktivitas masyarakat sangat LPD Desa Adat Kesiman. Pada masa
dirasakan. Masa pandemi Covid-19 pandemi Covid-19, LPD Desa Adat
merupakan masa dimana masyarakat hanya Kesiman mengalami penurunan tabungan
mementingkan untuk memenuhi kebutuhan dan deposito yang mengakibatkan
sehari-hari mereka daripada menabung. penyaluran kredit menurun dan terhambat.
Oleh karena itu, kini lembaga keuangan Oleh karena itu, LPD Desa Adat Kesiman
termasuk LPD juga mengalami penurunan mengambil jalan lain agar dapat bertahan
drastis dikarenakan adanya perubahan dari dimasa pandemi ini dan tetap beroperasi
aktivitas masyarakat selama pandemi ini. dengan kebijakan yang diharapkan
Sebagai salah satu sektor perbankan di nantinya dapat memperpanjang alur
daerah pedesaan, LPD semestinya keuangan pada LPD ini. LPD Desa Adat
meningkatkan produktivitasnya agar Kesiman menekankan kebijakan tersebut
mampu menghasilkan laba dalam yang terkait dengan perkreditan dengan
meningkatkan pelayanan jasa kredit. harapan LPD Desa Adat Kesiman dapat
Namun, saat ini yang lumrah terjadi di meringankan nasabah dalam hal
LPD adalah ketika suku bunga kredit perkreditan ini.
menurun maka penyaluran kredit juga akan

METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan hal ini, metode langsung ke LPD Desa Adat Kesiman. Hal
penelitian yang digunakan adalah metode tersebut bertujuan untuk memperoleh data
penelitian dan pengembangan (Research yang benar, mendeskripsikan kegiatan,
and Development/R&D) dari buku waktu dan makna yang diberikan oleh
Prof.Sugiyono (2006:333). Pendekatan pimpinan perusahaan pada LPD Desa Adat
yang digunakan oleh penulis adalah Kesiman. Kegiatan selanjutnya adalah
deskriptif kualitatif, yaitu deskripsi wawancara, menurut Rustarmadi (2002:52)
berdasarkan hasil dari observasi, wawancara adalah suatu teknik penggalian
wawancara dan validitas, yang bertumpu data dengan cara mengajukan beberapa
pada proses pengeluaran kebijakan pertanyaan kepada sasaran atau responden,
keringanan kredit ini khususnya pada LPD dengan bernada informasi, dan tidak
Desa Adat Kesiman. Kegiatan yang menguji. Melalui wawancara penulis dapat
dilakukan pertama adalah observasi. langsung berinteraksi dengan responden
Observasi adalah suatu proses kompleks agar dapat mengumpulkan data-data yang
yang tersusun dari berbagai proses biologis dicari yang disusun secara sistematis dan
dan psikologis (Sugiyono, 2006:162). lengkap. Dengan melakukan wawancara,
Observasi yang dilakukan penulis adalah penulis dapat menjawab prediksi setelah
dengan mengambil data-data secara adanya observasi yang telah dilakukan.

524
Wawancara ini di lakukan penulis dengan data. Teknik ini mengutamakan efektifitas
pimpinan perusahaan yaitu ketua LPD dari proses dan hasil yang diinginkan.
Desa adat Kesiman sebagai Teknik tringulasi data dapat dilakukan
respondensnya. Setelah observasi dan dengan cara menguji apakah proses dan
wawancara, tahap selanjutnya adalah hasil metode sudah dilakukan serta apakah
validitas. proses dengan hasil metode sudah berjalan
Validitas adalah drajat ketepatan data dengan baik. Sugiyono (2011:372)
antara data yang terjadi pada objek mengatakan, tringulasi merupakan
penelitian dengan data yang dilaporkan pengecekan sebuah data dari berbagai
oleh penulis. Dengan kata lain, data valid sumber dengan berbagai cara dan waktu.
adalah data yang sama antar data yang Dalam tringulasi ini penulis
dilaporkan oleh penulis (Sugiyono, mengumpulkan data melalui sumber
2011:361). Untuk mendapatkan data yang informasi yaitu melalui wawancara kepada
valid maka diperlukan uji validitas pimpinan perusahaan yaitu ketua LPD
terhadap data tersebut. Uji validitas data Desa adat Kesiman yang diadakan secara
dapat dilakukan dengan cara tringulasi virtual melalui google meet.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Indonesia merupakan salah satu sehingga tidak dapat menyisihkan
negara yang ikut terpapar wabah pandemi penghasilannya untuk ditabung bahkan
Covid-19, pada tanggal 28 februari 2020 tidak dapat membayar kreditnya. Maka
tepatnya di akhir bulan februari wabah dari itu dunia perbankan termasuk LPD
pandemi Covid-19 mulai terdeteksi di didalamnya mengeluarkan kebijakan
Indonesia dengan penyebaran virus yang dalam pemberian keringan kredit terhadap
begitu cepat. Oleh karena itu, negara mulai nasabahnya di masa pandemi Covid-19,
menerapkan tindakan jaga jarak untuk salah satunya LPD Desa Adat Kesiman.
mengurangi dari penyebaran wabah LPD Desa Adat Kesiman sudah
pandemi Covid-19 di Indonesia. Saat ini menginventarisasi dengan menerapkan
sudah hampir 1 tahun Virus Covid-19 kebikan penundaan, penjadwalan ulang,
melanda Indonesia yang justru membuat pengurangan suku bunga, restrukturisasi
perekonomian Indonesia semakin lemah. setelah di evaluasi terdampak Virus Covid-
Dengan adanya wabah pandemi Covid-19 Selain itu, kebijakan relaksasi kredit
ini pula banyak masyarakat yang di PHK diberikan juga bagi nasabah LPD Desa
(Pemutusan Hubungan Kerja) dan Adat Kesiman yang terkena dampak dari
kehilangan pekerjaan serta penghasilan. Virus Covid-19. Kebijakan menyangkut
Dengan adanya permasalahan kredit yang direstrukturisasi akan
tersebut, banyak masyarakat khususnya ditetapkan sejak restrukturisasi dilakukan.
yang ada di wilayah pedesaan tidak bisa Penilaian kebijakan kredit akan diberikan
bertahan hidup bahkan melunasi hutang kepada nasabah LPD Desa Adat Kesiman
yang mereka punya. Terlebih lagi, karena yang terdampak Covid-19 pada saat
wabah pandemi Covid-19 ini yang nasabah mengajukan relaksasi.
menyebabkan banyak masyarakat LPD Desa Adat Kesiman
mengalami PHK (Pemutusan Hubungan mengindentifikasi usaha yang terkena
Kerja) dan kehilangan penghasilan imbas Covid-19 di antaranya dunia

525
pariwisata, pusat-pusat perbelanjaan, sebagian kredit menjadi perusahaan
restoran, pelaku UMKM dan sektor (Hermansyah,2007:71-72).
informal seperti nelayan, pengemudi ojek Penyelesaian kredit bermasalah dapat
daring maupun driver daring. Dengan ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan
diberikan kebijakan restrukturisasi dimana penyelesaian kredit dan penyelamatan
bagi nasabah yang terkena dari dampak kredit. Penyelesaian kredit adalah suatu
pandemi Covid-19, dengan diberikan langkah penyelesaian kredit bermasalah
kebijakan keringanan oleh LPD Desa Adat melalui lembaga hukum. Penyelamatan
Kesiman dimana dilakukan penundaan kredit adalah suatu langkah penyelesaian
pembayaran kredit atau perpanjangan kredit bermasalah melalui perundingan
jangka waktu kredit sampai tahun depan kembali antara bank (kreditur) dengan
atau sampai pulihnya perekoniman di masa nasabah (debitur). Lembaga hukum dalam
wabah pandemi Covid-19. hal ini adalah Panitia Urusan Piutang
Sebagai dukungan LPD Desa Adat Negara dan Direktorat Jenderal Piutang
Kesiman terhadap arahan pemerintah dan Lelang Negara, badan peradilan, dan
perihal relaksasi bagi pelaku UMKM arbitrase atau badan alternatif penyelesaian
khususnya yang berada di lingkungan Desa sengketa.
Kesiman, berikut informasi mengenai Ketentuan Pasal 1 Peraturan Bank
pembayaran angsuran pinjaman : Indonesia No: 7/2/PBI/2005 Tentang
 LPD Desa Adat Kesiman Penilaian Kualitas Aktiva menyebutkan
memberikan keringanan kepada bahwa restrukturisasi kredit merupakan
nasabah yang terdampak Covid- upaya perbaikan yang dilakukan bank
19 dalam bentuk penundaan dalam kegiatan perkreditan terhadap
pembayaran kewajiban. debitur yang mengalami kesulitan untuk
 Bentuk keringanan memenuhi kewajibannya, yang dilakukan
(restrukturisasi) yang diberikan antara lain melalui :
kepada nasabah yang terdampak  penurunan suku bunga;
pandemi Covid-19. Hal ini  perpanjangan jangka waktu
bertujuan untuk memudahkan kredit;
debitur dalam membayarkan  pengurangan tunggakan bunga
kewajibannya. kredit;
 pengurangan tunggakan pokok
Pengertian restrukturisasi jika kredit;
dikaitkan dengan perbankan menurut  penambahan fasilitas kredit;
Hermansyah dalam bukunya “Hukum  konversi kredit menjadi
Perbankan Indonesia” adalah penyertaan modal sementara.
Restruktursasi kredit merupakan penataan
kembali mengenai perubahan syarat-syarat Ketentuan dalam Pasal 51
perjanjian kredit atau persyaratan kredit Peraturan Bank Indonesia No:
yang telah dibuat antara pihak bank dengan 7/2/PBI/2005 Tentang Penilaian Kualitas
kreditur. Perubahan persyaratan kredit ini Aktiva menyatakan bahwa restrukturisasi
berupa perpanjangan waktu kredit, kredit hanya dapat dilakukan terhadap
pemberian tambahan kredit atau debitur yang memenuhi kriteria sebagai
melakukan konversi atas seluruh atau

526
berikut :  Bentuk-bentuk lain yang tidak
 Debitur mengalami kesulitan bertentangan dengan pelunasan
pembayaran pokok dan atau perundang-undangan yang
bunga kredit; berlaku
 Debitur memiliki prospek Jadi, solusi yang dapat diberikan
usaha yang baik dan mampu bagi permasalahan ini yaitu :
memenuhi kewajiban setelah 1. Terkait pandemi Covid-19 LPD
kredit di restrukturisasi. Desa Adat Kesiman memberikan
kebijakan keringan kredit kepada
Restrukturisasi Kredit merupakan para nasabah LPD Desa Adat
upaya yang dilakukan dalam rangka Kesiman.
perbaikan dalam kegiatan perkreditan 2. Berdasarkan surat edaran
terhadap debitur yang mengalami pengumuman mengenai
kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. pembayaran angsuran pinjaman
Dalam praktik perbankan, restrukturisasi bagi debitur yang terdampak
utang dapat mengambil salah satu atau Covid-19, LPD Desa Adat
lebih bentuk-bentuk sebagai berikut : Kesiman dapat (apabila diperlukan)
 Penjadwalan kembali pelunasan memberikan kebijakan kepada
utang (rescheduling), termasuk nasabah debitur dalam bentuk
pemberian masa tenggang yang restrukturisasi kredit.
baru atau pemberian moratorium 3. Dalam upaya kebijakan keringanan
kepada debitur. kredit di LPD Desa Adat Kesiman
 Persyaratan kembali perjanjian memberikan keringanan kepada
utang (reconditioning); nasabah yang terdampak Covid-19
 Pengurangan jumlah utang dalam bentuk penundaan
pokok (haircut) pembayaran kewajiban.
 Pengurangan atau pembebasan 4. Bentuk Keringanan
jumlah bunga yang tertunggak, (Restrukturisasi) yang diberikan
denda, dan biaya-biaya lain; kepada debitur yang terdampak
 Penurunan tingkat suku bunga; pandemi Covid-19. Hal ini
 Pemberian utang baru bertujuan untuk memudahkan
debutir dalam membayar
 Konversi utang menjadi modal;
kewajibannya.
 Penjualan aset yang tidak
5. Dengan menyiapkan relaksasi
produktif atau yang tidak
proses restrukturisasi kredit, salah
langsung diperlukan untuk
satunya dengan melakukan
kegiatan usaha perusahaan
restrukturisasi lebih awal kepada
debitur untuk melunasi utang;
debitur yang membutuhkan.

527
Gambar 1. Surat berupa pengumuman mengenai kebijakan keringanan kredit LPD Desa Adat Kesiman
Sumber : lpdkesiman.com

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tujuan debitur yang mengalami kesulitan untuk
utama dari analisis ini adalah melihat memenuhi kewajiban pembayaran
dampak dari Covid-19 bagi perekonomian angsuran kreditnya, sepanjang debitur
khususnya di Indonesia. Di tengah kondisi masih memiliki itikad baik dalam
ekonomi yang cukup memperihatinkan memenuhi kewajiban kepada LPD Desa
bagi negara Indonesia, yang disebabkan Adat Kesiman. Dalam pemberian
oleh adanya pandemi virus Covid-19, LPD keringanan restrukturisasi kredit kepada
Desa Adat Kesiman hadir memberikan nasabah dapat membantu di masa pandemi
suatu solusi kepada nasabah yang terkena Covid-19. Dengan adanya restrukturisasi
efek pelemahan ekonomi akibat pandemi kredit, merupakan perbaikan yang
Covid-19 ini yang pada akhirnya dilakukan dalam kegiatan perkreditan
berdampak pada usaha dan kondisi terhadap debitur yang mengalami kesulitan
keuangannya. Atas dasar kondisi tersebut, untuk memenuhi kewajibannya, antara lain
LPD Desa Adat Kesiman memberikan : (1) Penurunan Suku Bunga, (2)
kesempatan kepada nasabah agar dapat Perpanjang jangka waktu kredit, (3)
mengajukan restrukturisasi kredit kepada Pengurangan tunggakan bunga kredit, (4)
LPD Desa Adat Kesiman. Pengurangan tunggakan pokok kredit, (5)
Restrukturisasi kredit merupakan Penambahan fasilitas kredit, (6) Konversi
suatu upaya perbaikan yang dilakukan kredit menjadi penyerta modal sementara.
dalam kegiatan perkreditan terhadap

528
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Ketut. 2012. Sejarah LPD Kesiman. Purba, Tiara Sydney. 2021. Strategi Bisnis
Diakses pada tanggal 15 Juli 2021, PT. Bank Rakyat Indonesia
dari http://lpdkesiman.com/page/abo (PERSERO) Tbk, Kantor Cabang
ut_us/4. Jambi Dalam Penyaluran Kredit Di
Masa Pandemi. Skripsi. Jambi:
Darmadha, I Nyoman. 2018. “Pelaksanaan Universitas Jambi.
Pemberian Kredit Bagi Nasabah
Yang Berasal Dari Luar Desa Purnawan, Komang Edi. 2017. “Analisis
Pakraman Oleh Lpd Kesiman Dilihat Pengungkapan Sistem Pemberian
Dari Perspektif Hukum Perjanjian”. Kredit Pada LPD Desa Pakraman
Jurnal Ilmu Hukum (Semayakertha). Muntigunung Berlandaskan Kearifan
6(7), 8-11. Lokal”. Jurnal Akuntansi Program S1
UNDIKSHA. 8(1), 1-3.
Devi Pratiwi, Ni Made. 2020. “Dampak
Penurunan Suku Bunga Kredit Putri, Dwi Narita. 2015. “Manajemen
terhadap Penyaluran Kredit di LPD Risiko Kredit Pada Lembaga
Kuta Saat Pandemi Covid-19”. Perkreditan Desa (LPD) Desa Lebu
Jurnal Widya Manajemen. 2(2), 81- Sidemen Karangasem tahun 2015”.
84. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi
(JJPE). 5(1), 2-3.
Hariputri, Putu Utami. 2018. “Pengaruh
Pertumbuhan Kredit Terhadap Sudiyani, Nyoman. 2018. “Fungsi Sistem
Profitabilitas dengan Tingkat Pengendalian Intern Dalam
Kolektibilitas Kredit Sebagai Mencegah Kredit Macet Pada
Pemoderasi Pada Lembaga Lembaga Perkreditan Desa (Studi
Perkreditan Desa”. Jurnal Akuntansi Kasus Pada LPD Pakraman Bitera
Universitas Udayana. 24(1), 399- Kabupaten Gianyar)”. Jurnal Riset
400. Akuntansi (Juara). 8(2), 112-114.

Muhammad, Djumhana. 2012. Hukum Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian


Perbankan di Indonesia. Bandung: Kualitatif, Cetakan Ketujuh,
PT. Citra Aditya Bakti. Bandung : Alfabeta.

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1988 Tungga Atmadja, Anantawikrama. 2011.


Tentang Lembaga Perkreditan Desa “Penyertaan Modal Sosial Dalam
Struktur Pengendalian Intern
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Tentang Desa Pekraman (Studi Kasus pada LPD Desa
Pakraman Penglatan, Kecamatan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2002 Buleleng, Kabupaten Buleleng,
Tentang Lembaga Perkreditan Desa Propinsi Bali)”. Jurnal Ekonomi
UNDIKSHA. 4(2), 2-4.

529

You might also like