Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Naufal Al Faruq - 20320229 - 2TB01 - Perencanaan Drainase Dan Cross Section
Muhammad Naufal Al Faruq - 20320229 - 2TB01 - Perencanaan Drainase Dan Cross Section
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
TEKNIK ARSITEKTUR
2021/2022
1. Konsep Perencanaan Drainase
1. Surface detention/retention
Pengelolaan limpasan air dengan wadah yang berada di atas permukaan tanah baik
alami maupun buatan untuk menyerap air. Contohnya ialah kolam kering maupun basah,
paving blok di area parkir, dan kolam di atap
2. Subsurface detention/retention
Pengelolaan limpasan air yang berada pada wadah tertutup. Contohnya tangki
terpendam, sumur resapan, pipa, dll.
Gambar 7 Saluran Beton Precast Gambar 8 Saluran Beton Precast Gambar 6 Saluran Batu Kali
Persegi Bulat
Pada perencanaan drainase dapat dilakukan pemodelan untuk analisis limpasan dan
genangan air dengan bantuan komputer. Pemodelan dilakukan menggunakan ArcGIS
(perangkat lunak berbasis GIS) dengan data penunjang berupa :
• Peta kontur
• Peta elevasi (ketinggian)
• Peta tutupan lahan
• Peta jenis tanah
• Peta intensitas hujan
Pemodelan tersebut dapat dilakukan dengan overlay atau peta tumpang tindih yang
bertujuan untuk melihat fenomena baru dari gabungan beberapa fenomena yang ada dengan
menggunakan data penunjang di atas tadi. Sehingga hasilnya akan terlihat seperti gambar di
bawah ini :
Metode cross section ialah metode grading dengan cara mengiris sebuah tapak menjadi
beberapa potongan dengan interval yang sama. Kemudian volume di antara dua irisan
diestimasi dengan mengalikan luas rata-rata dari area cut atau area fill. Volume total akan
didapat dengan menjumlahkan tiap pasang volume irisan.
Metode ini sangat tergantung pada interval jarak antarpotongan, semakin rapat
intervalnya maka hasilnya akan semakin akurat.
1. Menggambarkan garis potongan pada rencana tapak garis potongan dengan interval
yang teratur digambarkan pada peta rencana tapak, yang di dalamnya sudah
tergambarkan juga lokasi-lokasi rencana grading.
2. Menggambarkan potongan Potongan topografi alami dari masing-masing garis
digambarkan.
3. Menandai area cut and fill yang direncanakan juga digambarkan, luas area cut dan luas
area fill diidentifikasi
4. Menghitung luas area cut dan luas area fill. Dapat dilakukan dengan menggunakan grid
bantu.
5. Menghitung volume di antara dua irisan dengan berbekal hasil perhitungan luas area
cut dan luas area fill pada sepasang potongan, volume cut dan fill di antara kedua
potongan tersebut dapat diperkirakan.