You are on page 1of 3

Nama : Muhammad Naufal Al Faruq

Kelas : 2TB01
NPM : 20320229

Analisis dan Transformasi Rancangan Tapak


Proses perencanaan tapak merupakan observasi, penggambaran data, analisis kondisi,
analisis kegiatan, dan penyusunan alternatif rancangan untuk menghasilkan kualitas hidup
sehari-hari dan menyelesaikan konflik kepentingan yang terjadi dengan antarpengguna
dikarenakan perbedaan prioritas. Tahapan penting pada perencanaan tapak di antara lain :
perumusan masalah, tujuan dan konsep, analisis kondisi tapak, analisis kegiatan, dan
perumusan alternatif rancangan.

A. Perumusan Masalah, Tujuan, dan Konsep

Tujuan dan konsep perencanaan tapak dapat muncul pada berbagai tahapan kerja, mulai
dari tahapan awal berdialog dengan klien hingga tahap perumusan alternatif rancangan. Pada
dasarnya masalah dan tujuan mengarahkan proses pengerjaan menuju konsep atau tujuan akhir
perancangan.

Konsep atau tujuan perancangan dibagi 3, yaitu konsep filosofi, konsep suasana, dan
konsep spesifik.

Contoh Konsep Filosofis : Contoh Konsep Suasana :


• Tempat yang mencerminkan • Serius – Sunyi
kekuatan • Aktif – Terbuka
• Ruangan yang menonjolkan • Pasif – Memukau
teknologi
Contoh Konsep Spesifik
• Bangunan yang selaras dengan
lingkungan bersejarah, dll • Desain menanggul erosi
• Desain yang murah
• Desain yang hemat energi, dll

B. Analisis Program dan Kebutuhan Ruang


Analisis Kebutuhan Ruang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan klien
dengan menyesuaikan kondisi dan kemampuan tapak. Analisis ini dapat dibagi menjadi
beberapa tahapan, di antara lain :
1. Identifikasi jenis ruang
2. Persyaratan penempatan ruang/kegiatan baik kegiatan utama maupun penunjang
3. Hubungan antarruang

Analisis tadi bisa dilakukan dengan membuat matriks usulan kegiatan/fasilitas, yaitu
dengan membuat skoring pada kriteria-kriteria yang disesuaikan dengan tujuan, konsep, dan
keadaan tapak. Skoring tersebut dapat mengarah ke poin (1)dianjurkan, (2)diperbolehkan, dan
(3)tidak disarankan.

Penggambaran dengan bubble diagram

Setelah analisis kegiatan, maka dapat divisualisasikan dengan bubble diagram. Hal ini
dilakukan untuk menempatkan ruang-ruang yang akan didesain dengan mempertimbangkan
posisi, hubungan, dan perkiraan luasan pada lahan beserta persyaratannya.

Gambar 1 Contoh Visualisasi dengan Bubble Diagram

C. Analisis Kondisi Tapak


Analisis Kondisi Tapak dilakukan untuk menggambarkan potensi dan masalah yang ada pada
suatu tapak. Dalam analisis tapak, tahapan yang harus dilalui perencana antara lain :
1. Interpretasi dan penyimpulan parsial
Hasil dari interpretasi akan menghasilkan pemetaan lahan yang menggambarkan :
• Area stabil – kurang stabil • Area dengan view baik – kurang –
• Area bising – tenang buruk
• Area datar, landai, miring, dan • Pola aliran air
terjal • Pola aliran angin
• Area rawan genangan • Area dengan pencahayaan baik –
• Area dengan akses yang mudah – sedang – buruk dan hangat – panas
sulit – sangat panas
• Area publik – semipublik – privat • Area bervegetasi, konservasi, atau
• Area rawan erosi gersang
Gambar 2 Interpretasi Analisis Tapak

2. Penyimpulan Klasifikasi Lahan Terpadu


Hasil dari interpretasi dan penyimpulan parsial divisualkan dengan metode overlay
(tumpeng tindih), yaitu teknik menggabungkan berbagai peta untuk mendapatkan satu peta
baru dengan klasifikasi bagian dengan pertimbangan berbagai aspek.

Gambar 3 Teknik Overlay pada Analisis Tapak

You might also like