You are on page 1of 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 840 Date August 04,2020

Characters 6488 Exclude Url

8% 92% 3 34
Plagiarism Unique Plagiarized Unique Sentences
Sentences
Content Checked For Plagiarism

Dalam UU TA Pasal 1 bahwa Pengampunan pajak atau Tax Amnesty (TA) didefinisikan sebagai “penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana dibidang perpajakan, dengan cara
mengungkap harta dan membayar uang tebusan. Ada beberapa tipe pengampunan pajak (TA) menurut Sawyer (2006) yaitu: 1.
Filling Amnesty. Pengampunan bagi wajib pajak yang tidak pernah mengisi SPT (non-filers), pengamunan diberikan jika mereka
mau mulai mengisi SPT. 2. Record-keeping Amnesty. Pengampunan diberikan jika wajib pajak untuk selanjutnya dapat
memelihara dokumen perpajakannya.Dokumen yang dimaksud apabila dokumen hilang/rusak. 3. Revision Amnesty.
Merupakan suatu kesempatan untuk memperbaiki SPT di masa lalu dan pembayaran pajak yang belum di bayarkan tanpa
dikenakan sanksi atau diberikan pengurangan sanksi. 4. Investigation Amnesty. Pengampunan yang diberikan untuk harta-
harta yang tidak terlaporkan dengan manfaat tidak ada penyelidikan atas sumber dari penghasilan tersebut. 5. Prosecution
Amnesty. Pengampunan yang diberikan dengan membayarkan sejumlah kompensasi. Pelakasanaan tax amnesty yang
diundangkan tahun 2016 dan berakhir 31 maret 2017 ditujukan untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak dan
menarik dana WP yang disimpan di luar negeri. Menurut pendapat (Mukarromah dkk, 2016) Tax Amnesty adalah salah satu
upaya yang dilakukan oleh otoritas pajak suatu negra untuk memberikan kesempatan kepada WP yang selama ini tidak patuh
untuk melaporkan penghasilannya dan membayar pajak secara sukarela melalui pemberian insentif. Beberapa Indikator tax
amnesty antara lain: (Suyanto, 2016) 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses
sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam
terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017). Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang dimilikinya. Pancaindra manusia guna
pengindraan terhadap objek yakni penglihatan, pendengaran,penciuman, rasa dan perabaan. Pada waktu pengindraan untuk
menghasilkan pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan
seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo, 2014). Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal.
Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif Kedua aspek ini akan
menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap semakin
positif terhadap objek tertentu (Notoatmojo, 2014). 2. Pemahaman Pemahaman menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Menurut Winkel dan Mukhtar dikutip dalam buku
Sudaryono (2012). Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari,
yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu
ke bentuk yang lain. 3. Pemanfaatan Pemanfaatan adalah aktivitasa menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi
pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan atau system pembelajaran
(Yusufhadi, 2014). Kepatuhan Wajib Pajak Beberapa tingkat kepatuhan wajib pajak yang harus dipenuhi antaralain, Kepatuhan
memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung dari self assesment system yang merupakan
menghitung sendiri kewajiban perpajakan secara tepat dan tepat waktu dalam membayar dan melaporkan pajaknya. Menurut
Safri Nurmantu yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010), menyatakan bahwa: “Kepatuhan perpajakan dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya”.
kepatuhan Wajib Pajak Menurut Chaizi Nasucha yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010), antara lain: 1. Kewajiban Wajib
Pajak dalam mendaftarkan diri. 2. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat pemberitahuan. 3. Kepatuhan dalam
perhitungan dan pembayaran pajak terutang. 4. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. Sedangkan menurut Keputusan
Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000 dalam Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006), menyatakan bahwa: “Kepatuhan
Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000 dalam Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006), menyatakan bahwa: “Kepatuhan
perpajakan adalah tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, istilah kepatuhan berarti sifat patuh, ketaatan. Kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau
organisasi untuk berbuat sesuai dengan aturan yang ditetapkan (Fajriyan, 2015). Dalam pajak, aturan yang berlaku adalah
undang-undang perpajakan. Kepatuhan pajak merupakan kepatuhan seseorang, dalam hal ini adalah wajib pajak, terhadap
peraturan atau undang-undang perpajakan (Tiraada, 2013). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 74/PMK.03/2012
tentang tata cara penetapan wajib pajak dengan kriteria tertentu dalam rangka pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak Bab II pasal 2, yang termasuk dalam kriteria wajib pajak patuh, yakni: (1) tepat waktu dalam menyampaikan
surat pemberitahuan untuk semua jenis pajak, (2) tidak mempunyai tunggakan pajak, kecuali tunggakan pajak yang telah
memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak, (3) laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau
lembaga pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,
dan (4) tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang
telaaah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka 5 (lima) tahun terakhir. Jadi semakin tinggi tingkat kebenaran
menghitung dan memperhitungkan. ketepatan menyetor, serta mengisi dan memasukkan surat pemberitahuan wajib pajak,
maka diharapkan semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan dan memenuhi kewajiban pajaknya.
Menurut (Sony dan Siti, 2006) jenis-jenis kepatuhan Wajib Pajak antara lain : 1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan
dimana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang perpajakan.

Sources Similarity

Petunjuk Pengisian SPT 1770 S


kementerian keuangan republik indonesia. direktorat jenderal pajak.101 : utang bank / lembaga keuangan
bukan bank (kpr, leasing kendaraan bermotor, danatau disahkan oleh pemerintah sesuai dengan bukti 3%
setoran yang sah (peraturan pemerintah nomor 60...
https://www.scribd.com/doc/257620122/Petunjuk-Pengisian-SPT-1770-S

17 Dalam kaitannya dengan akuntansi maka kepatuhan wajib pajak...


menyetor, serta mengisi dan memasukkan surat pemberitahuan (SPT) wajib pajak, maka diharapkan semakin
tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan dan memenuhi kewajiban pajaknya. 2.1.4. Sikap
Wajib Pajak Sikap sebagai pre disposis tingkah laku manusia... 3%
https://www.coursehero.com/file/p25812m/17-Dalam-kaitannya-dengan-akuntansi-maka-kepatuhan-
wajib-pajak-mengandung/

Pengertian Tax Evasion


jenis-jenis kepatuhan wajib pajak adapun jenis-jenis kepatuhan wajib pajak menurut siti kurnia rahayu
(2010:138) adalah: 1. kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban 3%
secara formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang perpajakan.
https://www.scribd.com/document/221305485/Pengertian-Tax-Evasion

You might also like