You are on page 1of 11

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

TEKNIK KONSELING ASSERTIVE TRAINING UNTUK


MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB PRIBADI SISWA

Dety Anugrah Fajarwati


SMP Negeri 1 Batujajar Bandung

Abstrak

Faktor yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih kurangnya tanggung jawab pribadi
remaja awal sekolah menengah pertama. Masalah tersebut disebabkan masih kurangnya pemahaman
tentang tanggung jawab pribadi, kurangnya sikap kontrol diri, kepedulian terhadap orang lain,
keberanian, berperilaku jujur dan mempertahankan harga diri. Selain itu, belum adanya program
khusus layanan bimbingan dan konseling yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat meningkatkan
tanggung jawab pribadi. Penelitian bertujuan menguji keefektifan program layanan bimbingan dan
konseling menggunakan teknik konseling Assertive Training, untuk meningkatkan tanggung jawab
pribadi siswa di SMP Negeri 1 Batujajar. Prosedur penelitian melalui tiga tahap kegiatan, yaitu
mengumpulkan data awal, penyusunan program dan uji coba program menggunakan teknik konseling
Assertive Training dengan sampel penelitian berjumlah 15 orang siswa kelas VIII yang memiliki
tanggung skor terendah dari hasil penyebaran angket.Hasil penelitian menunjukkan program
menggunakan teknik konseling Assertive Training terbukti efektif untuk meningkatkan tanggung jawab
pribadi siswa di SMP Negeri 1 Batujajar. Dengan bersikap asertif siswa dapat lebih bertanggung
jawab. Rekomendasinya adalah pertama, guru BK seyogianya memahami kebutuhan serta
permasalahan terkini yang dialami siswa terkait dengan tanggung jawab pribadi. Kedua, hasil
penelitian dapat dijadikan bahan diskusi dan rujukan studi terkait dengan tanggung jawab pribadi
bagi jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan. Terakhir, berkenaan dengan penerapan program
bimbingan dan konseling menggunakan teknik konseling assertive training perlu disebarluaskan
dengan cakupan sekolah yang beragam.
Kata kunci: Tanggung Jawab Pribadi, Teknik Konseling Assertive Training.

I. Pendahuluan Studi pendahuluan tanggung jawab


A. Latar Belakang Penelitian pribadi siswa SMPN 1 Batujajar (sampel
Asertif dapat diartikan sebagai sebanyak 206 orang siswa dari seluruh populasi
kemampuan untuk menyatakan diri dengan siswa kelas delapan yang berjumlah 369
tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, orang). Secara umum berada dalam kategori
spontan, apa adanya, dan tepat tentang sedang (53, 88 %) artinya siswa SMPN 1
keinginan, pikiran, perasaan dan emosi yang Batujajar, sudah menunjukkan telah memiliki
dialami, apakah hal tersebut yang dianggap tanggung jawab pribadi namun belum
menyenangkan ataupun mengganggu sesuai konsisten dengan sikap yang ditunjukkan
dengan hak-hak yang dimiliki dirinya tanpa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, dari
merugikan, melukai, menyinggung, atau kriteria tersebut masih ada beberapa aspek
mengancam hak-hak, kenyamanan, dan yang perlu ditingkatkan. Maka dari itu data
integritas perasaan orang lain. Perilaku asertif tersebut sudah cukup untuk dijadikan alasan
tidak dilatarbelakangi maksud-maksud tertentu, melakukan penelitian di SMP Negeri 1
seperti untuk memanipulasi, memanfaatkan, Batujajar dengan mengusung judul “Teknik
memperdaya atau pun mencari keuntungan dari Konseling Assertive Training untuk
pihak lain. Meningkatkan Tanggung Jawab Pribadi Siswa
(Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas

119
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

VIII SMP Negeri 1 Batujajar Tahun Ajaran 4. mengetahui dampak program tersebut
2014/2015)”. terhadap peningkatan tanggung jawab
pribadi siswa.
B. Rumusan Masalah
Secara umum penelitian ini difokuskan D. Manfaat Penelitian
pada penggunaan dan pengembangan teknik Secara teoritis manfaat penelitian,
konseling assertive trainning untuk pertama adalah memberikan sumbangan dalam
meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa khazanah kelimuan tentang tindakan
sekolah menengah pertama. Secara khusus penanganan yang bervariatif dan inovatif dalam
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa di
ini diperinci dalam pertanyaan-pertanyaan sekolah menengah pertama sehingga dapat
sebagai berikut: disesuaikan dengan keragaman individu.
1. Seperti apa profil tanggung jawab pribadi Kedua, memberikan gambaran tentang
siswa di SMP Negeri 1 Batujajar? tindakan-tindakan yang dapat memfasilitasi
2. Bagaimana implementasi layanan peningkatan tanggungjawab pribadi siswa baik
bimbingan dan konseling dalam upaya di sekolah, maupun lingkungan masyarakat
meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa yang memiliki pengaruh dalam pembentukan
di SMP Negeri 1 Batujajar? karakter sehingga menjadi kepribadian yang
3. Seperti apa bentuk program bimbingan dan menetap pada siswa. Manfaat praktis yang
konseling menggunakan teknik konseling dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
assertive trainning sebagai strategi untuk a. Bagi guru bimbingan dan konseling,
meningkatkan tanggung jawab pribadi Guru BK dapat memanfaatkan hasil
siswa? penelitian ini untuk menambah pengetahuan
4. Bagaimana efektifitas penggunaan teknik sekaligus membuat program layanan
konseling assertive trainning untuk bimbingan yang paling tepat yang akan
meningkatkan tanggung jawab pribadi digunakan dalam menangani masalah-masalah
siswa? yang dihadapi siswa yang khususnya terkait
dengan tanggung jawab pribadi.
C. Tujuan Penelitian b. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Secara umum tujuan penelitian ini Bimbingan
adalah untuk menghasilkan program layanan Bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan
bimbingan dan konseling dengan menggunakan Bimbingan, hasil penelitian ini diharapkan
teknik konseling assertive trainning yang dapat dapat memperkaya khazanah keilmuan
meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa bimbingan dan konseling. Selain itu, hasil
sekolah menengah pertama. Sedangkan secara penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
khusus penelitian ini bertujuan untuk dalam pengembangan dan peningkatan
mengetahui: tanggung jawab pribadi siswa.
1. profil tanggung jawab siswa di SMP Negeri c. Bagi peneliti selanjutnya
1 Batujajar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. mengetahui implementasi program dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
bimbingan dan konseling yang ada selama berbagai implikasi isu multikultural dalam
ini untuk meningkatkan tanggung jawab layanan bimbingan dan konseling khususnya
pribadi siswa di SMP Negeri 1 Batujajar. peningkatan tanggung jawab dalam konteks
3. mengembangkan program dengan strategi yang lebih luas khususnya dalam penggunaan
layanan menggunakan teknik konseling teknik konseling assertive training.
assertive trainning untuk meningkatkan
tanggung jawab pribadi siswa.

120
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

E. Asumsi Penelitian Selanjutnya, Edwin membagi tanggung


1. tanggung jawab pribadi adalah sikap berani jawab menjadi lima aspek yang perlu dipelajari
menanggung segala hal yang telah dilakukan untuk membentuk sikap bertanggungjawab
atau diperbuatnya (Albert Ellis : 2011) pada anak diantaranya adalah:
2. tanggung jawab merupakan kebebasan 1. Menghargai dan memberikan perhatian
individu dalam menentukan pilihan dalam kepada orang lain (Respect and show
hidupnya (Mergler et al. : 2008) compassion for others)
3. kesadaran tanggung jawab dipengaruhi oleh 2. Berlatih sikap jujur (Practice honesty as
persepsi yang didasari oleh pengalaman, peran a matter of course)
dan resiko yang dihadapi (Lynn Clauder : 3. Keberanian berdiri pada prinsip-prinsip
2009). sendiri (Show courage in standing up for
4. teknik konseling assertive training our principles)
merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi 4. Mengembangkan kontrol diri dalam
siswa agar memiliki kebebasan dalam bertindak pada prinsip-prinsip sendiri
menentukan pilihan sekaligus memiliki kontrol (Develop self control in acting on our
diri dan ketegasan dalam menjalankan konsep principles)
dirinya. (Andrea Hercha-Schmook : 2011). 5. Mempertahankan harga diri (Maintain
5. tiap individu memiliki hak (tetapi bukan self-respect)
kewajiban) untuk menyatakan perasaan, 2. Assertive Trainning
pikiran, kepercayaan, dan sikap sesuai Sue Bishop dalam karyanya “Develop
keinginannya (Corey, Gerald). Your assertiveness” berpendapat bahwa:
“ ....It’s about being able to express
II. Kajian Pustaka yourself with confidence without having to
A. Tanggung Jawab resort to passive, aggressive or manipulative
1. Definisi Tanggung Jawab behaviour...It requires listening and responding
Menurut Edwin J. Delattre and Allice to the needs of others without neglecting your
B. Delattre “A responsible character is formed own interests or compromising your principles.
over time. Ii is made up of our outlook and It is about improving your interpersonal skills;
daily habits associated with feelings, thoughts, more effective communication; controlling
and actions... they do so because they stress through a better handling of problem
understand that it’s right and because they people and situations...”2
have courage and self-control to act decently, 3. Pentingnya Sikap Asertif dalam Aspek
even when tempted to do otherwise.”1 Dapat Pribadi Sosial Individu
diartikan karakter bertanggungjawab terbentuk Latihan asertif dapat meningkatkan
melalui penampilan dan kebiasaan sehari-hari perilaku asertif sehingga dapat mengurangi
yang merupakan gabungan dari perasaaan, kecemasan. Orang yang dapat mereduksi
pikiran dan tindakan. Orang yang bertanggung kecemasan adalah orang yang memiliki kontrol
jawab adalah orang melakukan setiap tindakan diri dalam mengatasi stres yang hadapi dalam
karena memahami itu benar, memiliki kehidupannya. Sedangkan seseorang yang
keberanian dan pengendalian diri dalam memiliki kontrol diri adalah salah satu indikasi
bertindak meskipun tanpa ada yang melihat orang yang memiliki tanggung jawab pribadi
atau bahkan ketika tergoda untuk melakukan maka dari itu perilaku asertif berkaitan erat
hal yang sebaliknya. dengan pengembangan tanggung jawab pribadi
dan sosial seseorang.
1
Delattre, Edwin J. dan Allice B.
Delattre.(2003). Helping Your Child Learn
2
Responsible Behavior. United State : Departement Bishop, Sue. (2007). Develop Your
of Education Office Of Educational Research and Assertiveness second Edition. London dan
Improvement. Philadelphia : Kogan Page. Hal 1.

121
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

4. Assertive Trainning untuk c. Mengembangkan ketegasan dengan


Mengembangkan Aspek Pribadi Sosial mengontrol ketegangan, Untuk mengatasi
Remaja Awal kecemasan sebagai efek yang diakibatkan
Perilaku asertif dibutuhkan oleh remaja dari bersikap asertif yang akan dialami
awal, terlebih apabila seorang remaja awal dalam berlatih asertif dapat dilakukan
berada dalam lingkungan yang kurang baik dengan mempelajari dan berlatih beberapa
seperti lingkungan perokok atau pecandu strategi coping yang tidak mengganggu dan
narkoba dalam konteks siswa terutama, banyak efektif dan dapat dilakukan dalam kondisi
pelajar yang kurang memiliki tanggungjawab apa pun. Selain itu, mengontrol diri dalam
pribadi sebagai seorang siswa yang perlu hal mengendalikan rasa marah adalah salah
belajar dengan baik dan berdisiplin, namun satu upaya mengembangkan tanggung
pada kenyataannya mereka tidak sanggup jawab pribadi.
untuk menolak ajakan teman-temannya untuk d. Sebagai tindak lanjut dari belajar
membolos, tidak mengerjakan tugas, ataupun mekanisme coping yang baik seperti yang
untuk tidak mematuhi tata tertib di sekolah disebutkan dalam tahap sebelumnya yaitu
karena pada satu sisi seorang remaja tidak ingin berpikir positif. Pelatihan ketegasan atau
kehilangan teman dan pada sisi lainnya seorang latihan asertif dapat dijadikan sebagai
remaja tidak ingin terjerumus pada hal-hal sarana untuk mengembangkan diri, orang
negatif. Oleh karena itu tidak sedikit siswa dengan keterampilan asertif yang baik akan
yang mengalami kecemasan baik dalam mengalami peningkatan kesadaran diri,
akademik maupun pergaulan dengan teman- keyakinan yang besar, berkomunikasi jujur,
temannya karena tidak dapat berperilaku asertif memiliki harga diri yang kuat dan
sehingga tidak dapat bertanggungjawab baik keterampilan yang efektif. Mereka dapat
terhadap diri sendiri maupun lingkungan menghormati diri mereka sendiri maupun
sosialnya. orang lain.
5. Program Menggunakan Teknik e. Latihan mendengarkan dan menumbuhkan
Konseling Assertive Trainning untuk keyakinan bahwa ada beberapa orang yang
Meningkatkan Tanggung jawab Pribadi memiliki keterampilan mendengarkan.
Siswa Untuk bisa memulai pembicaraan dengan
Assertive Trainning adalah teknik yang orang lain adalah belajar untuk
dilakukan oleh peneliti sebagai konselor untuk berkonsentrasi pada orang lain, mencari
meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa tahu tentang pengalaman, keyakinan dan
kelas VIII di SMP Negeri 1 Batujajar untuk sikap mereka., seni berkata-kata singkat,
dapat mengekspresikan sikap asertif melalui bahasa tubuh dan pemecahan masalah yaitu
latihan, atau meniru model-model sosial dengan berkomunikasi asertif dan asertif
melalui tahapan sebagai berikut. dalam situasi sulit. Dalam menghadapi
a. Menjelaskan kepada siswa tentang program situasi sulit orang yang asertif akan bersikap
bimbingan dan konseling dengan tenang, berpikir positif dan mengingat
pendekatan assertive training, membahas kebutuhan dan perasaan orang lain.
tentang tanggung jawab pribadi siswa dan III. Metode Penelitian
mempelajari dasa-dasar hak seseorang. Penelitian ini menggunakan
b. Pengkondisian perilaku dengan pendekatan penelitian kuantitatif yakni
mengajarkan dan melatih untuk pendekatan penelitian yang dirancang untuk
merasionalkan perkataan sebagai langkah menjawab pertanyaan penelitian dengan
awal membangun kebebasan individu dalam menggunakan data kuantitatif. Metode yang
mengekspresikan perasaan, diikuti dengan digunakan dalam penelitian ini adalah
tugas rumah. eksperimen semu (Quasi Eksperimental
Design) dengan desain non-equivalent control

122
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

group design hal ini berdasarkan definisi yang A. Studi pendahuluan, kegiatan yang
dikemukakan oleh Borg dan Gall, yaitu dilakukan yaitu studi literatur berdasarkan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol teori-teori yang berkaitan dengan konsep
ditentukan tidak secara random dan keduanya diri, dan studi empiris berdasarkan fakta
diberikan pretest dan posttest Borg dan Gall3. lapangan tentang gambaran konsep diri
Untuk memperoleh gambaran tentang siswa serta deskripsi mengenai
efektifitas layanan bimbingan dan konseling pelaksanaan program bimbingan dan
menggunakan teknik konseling assertive konseling di SMA Negeri 6 Bandung.
trainning untuk meningkatkan tanggung jawab B. Penyusunan model hipotetik, kegiatan
pribadi siswa SMP Negeri 1 Batujajar. yang dilakukan yaitu menyusun model
Berikut dipaparkan rincian langkah- hipotetik berdasarkan gambaran yang
langkah penelitian: diperoleh dari lapangan.
Tahap I C. Validasi model untuk mengetahui
Mengumpulkan data awal dengan kelayakan model hipotetik. Validasi
menyebar instrumen penelitian untuk model ini dilakukan oleh pakar dan
mengetahui profil tanggung jawab pribadi praktisi BK.
siswa kelas VIII SMPN 1 Batujajar tahun D. Revisi model, yang dilakukan atas dasar
ajaran 2014/2015 serta memperoleh profil validasi oleh pakar dan praktisi BK.
program bimbingan dan konseling di sekolah E. Melaksanakan eksperimen. Pelaksanaan
saat ini serta kaitannya dengan peningkatan eksperimen meliputi tahapan prosedur
tanggung jawab pribadi siswa. yang tepat dengan pemilihan desain. Yang
Tahap 2 terdiri dari:
Membuat program bimbingan dan 1. Mengadministrasi pre test.
konseling menggunakan teknik konseling 2. Memberikan perlakuan eksperimen
assertive trainning untuk meningkatkan untuk kelompok eksperimen.
tanggung jawab pribadi siswa. Memperoleh 3. Mengontrol proses sehingga ancaman
masukan dari pakar dan praktisi untuk program terhadap validitas internal dapat
bimbingan dan konseling menggunakan teknik diminimalisir.
konseling assertive trainning. Menghasilkan 4. Mengadministrasi post test.
program bimbingan setelah mendapat masukan F. Mengorganisasi dan menganalisis data.
dan dilakukan revisi. Tiga aktivitas utama yang diperlukan
Tahap 3 dalam menyimpulkan eksperimen:
Uji coba program layanan bimbingan dan pengkodean data, analisis data, dan
konseling menggunakan teknik konseling penulisan laporan hasil eksperimen.
assertive trainning untuk mengetahui sejauh IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
mana keefektifan program layanan bimbingan A. Hasil Penelitian
dengan menggunakan teknik konseling 1. Profil Tanggung Jawab Pribadi Siswa
asssertive trainning dapat meningkatkan SMP Negeri 1 Batujajar
tanggung jawab pribadi siswa. Untuk Profil tanggung jawab pribadi siswa
selanjutnya revisi untuk pengembangan SMP Negeri 1 Batujajar kelas VIII yang
program layanan bimbingan dan konseling berlokasi di desa Batujajar kabupaten Bandung
menggunakan teknik konseling assertive Barat, secara umum menunjukkan sebanyak 45,
trainning yang lebih tepat. 15 % termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak
53, 88 % termasuk dalam kategori sedang dan
sebanyak 0,97 % termasuk dalam kategori
3
Gall, Meredith D., Joyce P. G., dan rendah tanggung jawab pribadinya.
Walter R. B. (2003). Educational Research and
introduction Sevent Edition. Pearson Education Inc. Berdasarkan hasil tersebut maka secara umum
: United States of America. Hal 402. profil tanggung jawab pribadi siswa SMPN 1

123
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

Batujajar termasuk dalam kategori sedang. masalah-masalah siswa lebih spesifik


Sesuai dengan norma kategori tanggung jawab contohnya seperti layanan bimbingan dan
pribadi yang telah ditentukan pada bab tiga. konseling yang bertujuan untuk meningkatkan
Kategori tanggung jawab sedang tanggung jawab pribadi siswa. Adapun
berarti siswa SMP Negeri 1 Batujajar sudah pembahasan tentang tanggung jawab masih
memiliki tanggung jawab pribadi namun, tertuju pada permasalahan-permasalahan siswa
belum menunjukkan kemampuan yang terkait dengan kewajiban siswa dalam
mengaktualisasikan dirinya secara optimal dan mematuhi tata tertib sekolah dan penuntasan
konsisten menjalankan tanggung jawab nilai-nilai mata pelajaran yang belum
pribadinya dalam kehidupan sehari-hari. memenuhi standar capaian nilai setiap bidang
2. Program Layanan Bimbingan dan studi yang telah ditetapkan oleh departemen
Konseling di SMPN 1 Batujajar. pendidikan dan kebudayaan.
Pelaksanaan pelaksanaan program b. Efektivitas Teknik Konseling Assertive
bimbingan dan konseling dengan pendekatan Training
asertif training untuk meningkatkan tanggung Program yang dibuat fleksibel
jawab pribadi siswa SMP N 1 Batujajar disesuaikan dengan kondisi di SMP Negeri 1
dilakukan selama 7 sesi. Setiap sesi dilakukan batujajar yang tidak memiliki jam masuk ke
intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan kelas bagi guru BK. Maka program dapat
siswa dari hasil penyebaran instrumen yaitu dilaksanakan pada saat kegiatan pengembangan
berdasarkan aspek-aspek yang paling rendah diri yang dilakukan setelah jam mata pelajaran
kategorinya yaitu terdiri dari lima aspek berakhir untuk jangka waktu pelaksanaan satu
diantaranya; (1) persepsi tanggung jawab; (2) semester atau dapat disesuaikan dengan
keberanian; (3) kontrol diri; (4) kepedulian kebutuhan siswa yang mendesak. Sedangkan
terhadap orang lain; dan (5) berperilaku jujur. untuk uji coba program dalam penelitian ini
Kemudian dilanjutkan dengan tugas berupa dilakukan selama tujuh sesi sepeti yang telah
latihan di rumah untuk menerapkan materi dicantumkan dalam program.
yang diperoleh dari setiap pertemuan. Hasil perbandingan skor rata-rata
Selanjutnya dilaporkan pada sesi berikutnya pretest dan postest menunjukkan adanya
untuk didiskusikan kendala-kendala yang perbedaan yang cukup signifikan skor rata-rata
dialami serta solusi untuk mengatasinya posttes lebih besar dari pada skor rata-rata
sebelum melakukan intervensi selanjutnya. pretest yang berarti bahwa program bimbingan
3. Pembahasan dan konseling menggunakan teknik konseling
a. Pembahasan Hasil Penelitian dan assertive training untuk meningkatkan
Refleksi Efektivitas Program tanggung jawab terbukti efektif untuk
Data hasil penelitian jika dikaji lebih meningkatkan tanggung jawab pribadi siswa
dalam berdasarkan aspek-aspek yang SMP Negeri 1 Batujajar. Karena program yang
mempengaruhi tanggung jawab pribadi yaitu dibuat telah sesuai mengikuti prosedur
persepsi tentang tanggung jawab, memiliki pembuatan program seperti ketentuan program
keberanian, mengembangkan sikap kontrol bimbingan dan konseling komprehensif yang
diri, bersikap jujur , peduli terhadap orang lain dikemukakan oleh Suherman yang memuat
dan mempertahankan harga diri. Hasil unsur-unsur pelaksanaan bimbingan dan
menunjukkan aspek ke enam yang masuk konseling di sekolah seperti: (1) visi dan misi,
dalam kategori tinggi yaitu mempertahankan (2) tujuan, (3) kegiatan, (4) strategi dan atau
harga diri. Hal ini merupakan hal yang biasa teknik, (5) pelaksana dan penanggung jawab,
terjadi pada kalangan remaja. (6) waktu, (7) tempat, (8) biaya dan fasilitas
Secara keseluruhan pelayanan dan
pelaksanaan program masih bersifat umum
belum ada program khusus yang menangani

124
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

lainnya, (9) rencana evaluasi4. Sedangkan 3. Program BK menggunakan teknik


pedoman assertive training yang digunakan konseling Assertive Training dimulai dari
merupakan hasil adaptasi dari program rasional sampai kepada evaluasi program
assertive training yang dikemukakan oleh sebagai dasar untuk mengembangkan
Bishop dan bukunya yang berjudul “Develop program selanjutnya. Sedangkan assertive
Your Assertiveness” yaitu: (1) pengkondisian training dilakukan melalui tahapan
perilaku, (2) mempersiapkan diri untuk dapat seperti; (1) pemberian materi tentang
menilai diri sendiri, (3) latihan berpikir rasional tanggung jawab pribadi, (2) pengkondisian
(4) mempelajari hak dasar seseorang, (5) perilaku, (3) mengembangkan ketegasan
menilai seberapa asertif diri, (6) latihan dengan mengontrol ketegangan, (4)
mendengarkan, seni berkata singkat dan berpikir positif, (5) latihan mendengarkan
pemecahan masalah, (7) latihan bahasa tubuh, dan menumbuhkan keyakinan baha ada
berkomunikasi asertif dan asertif dalam situasi beberapa orang yang memiliki
sulit5. keterampilan mendengarkan.
3. Keterbatasan Penelitian 4. Program BK dengan penggunaan asertive
Penelitian ini terbatas pada ruang training terbukti efektif meningkatkan
lingkup satu sekolah saja yaitu SMP Negeri 1 tanggung jawab pribadi siswa, khususnya
Batujajar. Budaya masyarakat sekitar, pola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batujajar
asuh orang tua, teman sepermainan, intelegensi Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini
siswa, kondisi ekonomi, status pernikahan dibuktikan dengan adanya peningkatan
orang tua juga diabaikan dalam penelitian ini. skor pada posttest melalui uji t dan adanya
perubahan tingkah laku yang ditunjukkan
V. Kesimpulan dan Rekomendasi siswa setelah mengikuti treatment.
A. Kesimpulan B. Rekomendasi
1. Profil tanggung jawab pribadi siswa Pada bagian ini disajikan sejumlah
SMPN 1 Batujajar kelas VIII yang rekomendasi penelitian berdasarkan
berlokasi di Desa Batujajar Kabupaten kesimpulan penelitian yang telah diutarakan
Bandung Barat menunjukkan variasi sebelumnya.
kategori sedang, berdasarkan dimensi, 1. Bagi Guru BK
aspek maupun indikatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
2. Selama ini, layanan BK di SMPN 1 dimensi pikiran lebih mendominasi profil
Batujajar dijalankan secara administratif tanggung jawab pribadi siswa, oleh karena itu
dan normatif. Administratif, kegiatan yang guru BK seyogianya menggunakan program
diselenggarakan lebih banyak fokus pada yang dikembangkan ini untuk mengembangkan
penyelesaian administrasi kegiatan sekaligus menangani masalah-masalah yang
layanan BK. Normatif, sebab program dihadapi siswa terkait tanggung jawab pribadi
yang dikembangkan belum pernah ada dengan selalu memperhatikan hal-hal sebagai
yang dikhususkan untuk meningkatkan berikut.
tanggung jawab pribadi siswa, yang ada a. Mengetahui kebutuhan siswa yang terkait
adalah rancangan program yang dengan peningkatan tanggung jawab pribadi
substansinya lebih pada hal-hal umum serta isu-isu yang berkembang dikalangan
saja. remaja yang up to date.
b. Melakukan inovasi-inovasi dalam
4
Suherman, Uman. (2007). Manajemen pemberian layanan bimbingan dan
Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani konseling pada setiap aspek-aspek yang
Production. Hal 74. mempengaruhi peningkatan tanggung jawab
5
Bishop, Sue. (2007). Develop Your
Assertiveness second Edition. London dan pribadi siswa agar layanan tidak monoton
Philadelphia : Kogan Page. sehingga siswa cepat merasa bosan.

125
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

c. Melakukan evaluasi pada setiap kegiatan Tersedia:http://www.anneahira.com/pe


program yang telah dilaksanakan dan nelitian-deskriptif-kualitatif.htm [10
digunakan sebagai alat ukur untuk menilai Juli 2011]
efektifitas dan pengembangan program
selanjutnya. Bishop, Sue. (2007). Develop Your
2. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Assertiveness second Edition. London
Bimbingan dan Philadelphia : Kogan Page.
Bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, hasil penelitian ini dapat dijadikan Branden, Nathaniel. (2012) All About
bahan diskusi dan rujukan studi terkait dengan Responsibility. [Online].
materi-materi kuliah pengembangan diri siswa, Tersedia:http://nathanielbranden.com/c
khususnya tentang bentuk-bentuk aktivitas atau atalog/pdf/all_about_responsibility.pdf[
program BK yang menyentuh wilayah aspek 23 Mei 2012]
tanggung jawab pribadi siswa di sekolah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Chesterfield County Public Schools. (2011).
Penggunaan teknik konseling assertive Curriculum Overview Elementary
training untuk meningkatkan tanggung jawab School Counseling Program
pribadi perlu untuk diujicobakan ke sekolah- Personal/Social Development Domain.
sekolah dengan cakupan yang lebih luas baik [Online].Tersedia:http://chesterfield.k1
jenjang maupun disesuaikan dengan kondisi 2.va.us/CCPS/instruction/guidance/Ele
sekolah masing-masing. Selain itu perlu juga P [10 Juli 2011]
dikembangkan lebih lanjut pada cakupan Delattre, Edwin J. dan Allice B.
lingkungan sekitar sekolah termasuk pola asuh Delattre.(2003). Helping Your Child
orang tua maupun teman sepergaulan siswa Learn Responsible Behavior. United
yang kemungkinan besar menjadi salah satu State : Departement of Education
faktor yang dapat mempengaruhi tanggung Office Of Educational Research and
jawab pribadi siswa berdasarkan hasil temuan- Improvement.
temuan di lapangan yang diabaikan dalam
penelitian ini. Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Rambu-Rambu Penyelenggaraan
DAFTAR PUSTAKA Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Pendidikan Formal.
A, Kimberley Moore et. all. (2011). The Jakarta:Departemen Pendidikan
Relationship between Assertiveness Nasional
and Social Anxiety in College Students.
[Online]. Tersedia : http ://www. kon. Durkin Kevin, (2012). “Adolescence and
org/urc/v6/moore.html [29 september Adulthood”. [On Line]. tersedia
2011] http://www.blackwellpublishing.com/i
ntropsych/pdf/chapter10.pdf [05
Akhmad Sudratajat. (2008). Pendekatan Desember 2012]
Konseling Behavioral. [On Line].
Tersedia: Encheva, Iv. (2010). Assertiveness In The
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2 Personal Of Adolescents. [Online].
008/01/23/pendekatan-konseling- Tersedia: http://www.uni-sz.bg [5
behavioral/. [3 Januari 20112] oktober 2011]

Anne Ahira. (2011). Penelitian Deskriptif Escarti, Amparo. et al. (2010). “Implentation of
Kualitatif. [Online]. the Personal and Sosial Responsibility

126
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

Model to Improve Self Efficacy during


Physical Educattion Classes for Hornby, Garry, Carol H. dan Eric H. (2003).
Primary School Children”. Counseling Pupils In School. London:
International Journal of Psychological Routledge Falmer
Therapy. 10, (3), 387-402.
Iskandarsyah, Aulia. (2006). Perspektif
Fisher, Douglas dan Nancy Frey. (2011). Better psikologi terhadap permasalahan
Learning Trough Structured Teaching. remaja dalam bidang pendidikan. [On
Alexandria, Virginia USA: Association Line]. Tersedia:
for Supervision and Curriculum http://resources.unpad.ac.id/unpadconte
Development nt/uploads/publikasi_dosen/MAKALA
H%20AULIA-1.pdf. [3 Januari 2012]
Flagnagan, John S. dan Rita Sommers
Flagnagan. (2004). Counseling and Jewishealing. (2011). Living Responsibly.
Psychotherapy Theories in Context and [Online]. Tersedia:
Practice. New Jersey: Jhon Wiley & http://www.jewishealing.com/living_r
Sons, Inc. esponsibly.html [30 Juni 2011]

G, Stephen. (2011). Self Responsibility is The Lange, A dan Jakubowski, P. 1978.


Key to Freedom. [Online]. Tersedia: Responsible Assertive Behavior:
http://www.articleflame.com/Art/2523 Cognitive Behavior Procedures for
7/140/Self-Responsibility-Is-The-Key- Trainners. USA: Research Press.
To-Freedom.html [30 Juni 2011] Langer, Ellen J. & Judith Rodin. “The Effect of
Choice and Enchanced Personal
Gall, Meredith D., Joyce P. G., dan Walter R. Responsibility for the Age: A Field
B. (2003). Educational Research and Experiment in an Institutional Setting”.
introduction Sevent Edition. Pearson Journal of Personality and Social
Education Inc. : United States of Psychology. 34, (2), 191-198.
America
Li,Weidong. et al. (2008) “Measuring
Galston, William dan Vivian Berryhill. (2009). Student’s Perceptions of Personal and
Rethinking Responsibility: Reflections Social Responsibility and the
on Sex and Accountability.Washington, Relationship to Intrinsic Motivation in
DC: The National Campaign to Prevent Urban Physical Education”. Journal of
Teen and Unplanned Pregnancy Teaching in Physical Education. 27,
167-178.
Gunadarma. (2012). Manusia dan tanggung
Jawab. [Online]. Little, Getrude G. (1978). The Impact of
Tersedia:http://elearning.gunadarma.ac. Assertive Training on The Anxiety and
id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab9- Symptomyzatio of Women Referred by
manusia_dan_tanggung_jawab.pdf [2 Physicians. Desertasi Doktor pada
desember 2011] Universitas Florida : tidak diterbitkan

Hilton, Karen L. (2011). Self Responsibility Novianti, Christina. (2010). “Assertive


and Social Responsibility. [Online]. Behavior on Early Teen”. [On Line].
Tersedia:http Tersedia://http:papers.gunadarma.ac.i
://www.unce.unr.edu/publications/files/ d/index.php/psychology/article/view/.../
cy/other/fs9396.pdf. [21 Juni 2011] 209/ [10 Desember 2011]

127
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

(Metode, Teknik dan Aplikasi).


Novianti, Made C. dan Awaluddin Tjalla. Bandung: Rizqi Press
(2008). Perilaku Asertif pada Remaja Santrock, John W. (2002). Edisi Kelima Life-
Awal. Universitas Gunadarma. Span Development. Jakarta : Erlangga
[Online]. Tersedia:
http://www.gunadarma.ac.id [20 Juni Schmook, Andrea H. (2011). Self
2012] Responsibility and Recovery. [Online].
Tersedia:http://akmhcweb.org/recovery
Nystul, Michael S. (2011). “Introduction to /responsibility-recv.htm [30
Counseling an Art and Science Juni 2011]
Perspective Fourth Edition”. New
Mexico State University: Pearson Sisdiknas. (2012).Undang-Undang Sistem
Education Inc. Pendidikan Nasional. [On Line].
Tersedia:http:// www.sisdiknas.pdf [1
O’Neil, Nancy. (2012). “Promising Practices Juli 2012]
for Personal and Social Responsibility
Finding Form a National Research Sudrajat Akhmad. (2010). Tentang Pendidikan
Collaborative”. Amerika: Association Karakter. [Online]. Tersedia:
of American Colleges and Universities. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2
Pittsylvania County Schools. (2008). 010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/
Guidance and Counseling Program. [4 Maret 2012]
[Online].
Tersedia:http://www.pcs.k12.va.us/poli Suherman, dan Nandang B. (2011). Pendidikan
cy/ij_pc.pdf- -1k. dalam Perspektif Bimbingan dan
[8 Agustus 2008] Konseling. Bandung: UPI Press

Pledge, Deanne. (2011). Ensiklopedia Mental Suherman, Uman. (2007). Manajemen


Disorder Asertif Training. [On Line]. Bimbingan dan Konseling. Bekasi:
Tersedia: Madani Production
http://www.minddisorders.com/A-
Br/Assertiveness-training.html [20 Sunardi, (2010). Makalah: Latihan Asertif.
September 2011] Bandung: PLB FIP UPI

Qohar, Wahidil. (2010). Manusia dan Suwarjo dan Eva Imania E. (2010). 55
Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia: Permainan (Games) dalam Bimbingan
http dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra
://wahidilqohar.Webnode.com/news/ma Publishing
nusia-dan-tanggung-jawab/. [03
May 2010] Tracy, Brian. (2011). Taking Personal
Responsibility.[On Line]. Tersedia:
Quotelady. (2011). Responsibility. [Online]. http://Brian_-
Tersedia:http://www.quotelady.com/su _Taking_Personal_Resposibility.pdf.
bjects/responsibility.html [30 [26 Desember 2011]
Juni 2011]
Y, Zahra. (2011). Bab 1 Pendahuluan. Latar
Rusmana, Nandang. (2009). Bimbingan dan Belakang Masa Remaja. [On Line].
Konseling Kelompok di Sekolah Tersedia:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12

128
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

3456789/23382/4/Chapter%20I.pdf. [3
Januari 2012]

Yusuf, Syamsu LN. dan A. Juntika N. (2009).


Landasan Bimbingan Dan Konseling.
Bandung : Rosda Karya

Yuwono, Joko. (2011). Dimension of Effective


Counseling. [Online].. Tersedia:
http://www.jokoyuwono.com/index.ph
p?option=com_content&view=article&
id=94:dimensions-of-effective-
counseling-pengarang-allen-dan-
whiteley-1968&catid=39:roctab [30
Juni 2011]

129

You might also like