You are on page 1of 17

KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH

Oleh:

KELVIN ADITYA

POLITEKNIK UNGGUL LP3M


MEDAN, SUMATERA UTARA
SEPTEMBER, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
kehendak-Nya penulis menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah merubah paradigma umat
manusia.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga tulisan ini

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3. Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kewirausahaan ...................................................... 3
2.2. Tujuan Kewirausahaan ............................................................ 4
2.3. Manfaat Kewirausahaan .......................................................... 5
2.4. Ruang Lingkup Kewirausahaan............................................... 5
2.5. Karakteristik Wirausaha .......................................................... 6
2.6. Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha .............................. 11

BAB III PENUTUPAN


3.1. Kesimpulan ............................................................................. 13
3.2. Saran........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa sajakah tujuan dari kewirausahaan?
3. Apa sajakah manfaat melakukan kewirausahaan?
4. Apa sajakah ruang lingkup dalam kewirausahaan?
5. Bagaimanakah karakteristik seorang wirausaha?
6. Apa sajakah penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.


2. Mengetaehui tujuan kewirausahaan.
3. Mengetahui manfaat kewirausahaan.
4. Mengetahui ruang lingkup dalam kewirausahaan.

1
5. Mengetahui karakteristik seorang wairausaha.
6. Mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Negosiasi


Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan


sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam
melaksanakan usaha/kegiatan.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah


seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset
lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada
sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan
aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan

3
merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang
dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut
terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil
kreasi tersebut.

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang


diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam
kewirausahaan.

3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang
mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.

4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah


independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk
derajat kesuksesan usahanya.

2.2. Tujuan Kewirausahaan

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan


di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai
kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan
ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi
seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan
dari kewirausahaan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

4
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal,
dan unggul.
4. Menumbuh-kembangkan kesadaran dan orientasi Kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

2.3. Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:


1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan
misalnya: permintaan pelayanan sektor jasa meledak.
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih
banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin
fotokopi, laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.

2.4. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang


lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci
ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
a) Pertanian
b) Perkebunan dan kehutanan
2. Lapangan perikanan
a) Pemeliharaan ikan
b) Penetasan ikan
c) Makanan ikan
d) Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a) Bangsa burung atau unggas

5
b) Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
d) Pengrajin
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a) Sebagai pedagang perantara
b) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c) Sebagai pengusaha angkutan
d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran

2.5. Karakteristik Wirausaha


Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki
oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6)
mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :

6
No Ciri-Ciri Watak

Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan


1 Percaya diri
optimisme.

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,


Berorientasikan tugas memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
2
dan hasil yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.

Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka


3 Pengambil resiko
pada tantangan.

Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan


4 Kepemimpinan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang
membangun.

Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta


5 Keorisinilan
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
6
depan berorientasi pada masa depan.

Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan


7 Jujur dan tekun
kerja.

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7)


mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi:

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.


2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.

7
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Martin Zwilling, founder dan chief executive officer (CEO) Startup


Professionals, menjelaskan, setiap wirausaha memiliki DNA berbeda dan siap
membantunya untuk sukses. Setiap pengusaha harus mengoptimalkan DNA
tersebut untuk mengatasi setiap tantangan.
Zwilling membagi karakteristik wirausaha menjadi empat tipe, seperti
dilansir Young Entrepreneur:
1. Pembangun
Karakteristik wirausaha seperti ini adalah pemain utama dalam
sebuah permainan bisnis. Dengan DNA pembangun, maka para
pengusaha jenis ini selalu melihat dua-tiga langkah lebih maju dibanding
para kompetitornya. Karakter wirausaha pembangun selalu dikenal
dengan orang yang fokus, dingin, kejam, perhitungan, dan penentu arah.

2. Oportunis
Karakter oportunis adalah bagian spekulasi dari setiap diri
pengusaha. Bagian dari keberadaan seseorang yang menginginkan berada
di tempat yang tepat dengan waktu yang tepat, serta menggunakan waktu
yang tepat untuk mencetak uang sebanyak mungkin. Jika Anda merasa
tertantang untuk membuat kesepakatan cepat dalam mendapatkan uang,
seperti bermain saham dengan memanfaatkan momentum atau investasi dan
jual kembali rumah memanfaatkan kenaikan harga, Anda mungkin
termasuk dalam karakteristik oportunis.

3. Spesialis
Pengusaha jenis ini akan bertahan di perusahaan selama 15-30
tahun, membuat fondasi perusahaan yang kuat. Wirausaha dengan karakter
spesialis akan menonjol di tengah keramaian orang yang ramai dengan
pesaing. Jenis-jenis pengusaha tipe ini adalah ahli IT, pengacara, akuntan
independen, dan desainer grafis.

4. Inovator

8
Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti membuat
laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai rumus bisnis,
konsep, hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam perusahaan.
Tantangan terbesar karakteristik inovator adalah selalu berjuang walaupun
di tengah kesuksesan. Selalu memikirkan produk terbaru di tengah
peluncuran produk baru.

sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya


sehari-hari, sebagai berikut:
1. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah
ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap
waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap
waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda
pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat
menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat azaz. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang
telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan
yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan
sistem kerja.
2. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam

9
hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen,
dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai
target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut
sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama
ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi
oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius
yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya
adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
5. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang

10
wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam
setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya. Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-
masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.6. Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha


Dalam berwirausaha, tentunya mengalami pasang surut dalam
melaksanakannya. Adapun penyebab-penyebab suatu usaha mengalami kegagalan
adalah sebagai berikut:
1. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk
rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
2. Kurang tekun dan teliti.
3. Kurangnya pengawasan.
4. Kemacetan yang sering terjadi.
5. Pelayanan yang kurang baik.
6. Tidak jujur dan kurang cekatan.
7. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri
kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal,
karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.

11
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.

12
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan berasal
dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia
itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatkan produktivitas.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi Presiden
No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi empat tipe, yaitu
pembangun, oportunis, spesialis, dan inovator.

3.2. Saran
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari
apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu
untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ansyari, Isya. 2013. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://learnmine.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

Permana, Adam Gilang. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://adamgielank.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

Liya. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: http://liyabagi-


info.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

14

You might also like