You are on page 1of 8

PAPER

MATERI BIDANG DIKLAT

“Kerangka Berpikir Ilmiah”

Nama : Lili Aulya Ramdani

NIM : 1965342012

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan tekhnik memperoleh
pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis
yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ilmiah ini adalah sebuah
prosedur yang digunakan para ilmuan dalam pencarian kebenaran baru.
Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru, dan
melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.
Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan bergerak
secara dinamik dan teratur. Kondisi alam yang diduga para filosof karena
adanya asas tunggal dari alam (natural law). Filosof yakin, bahwa natural
law telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam. Ketertiban
akan diangkat dan harus diletakkan sebagai objek ukuran dalam
menentukan kebenaran. Corak-corak metodis yang sandarannya pada
kondisi alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui telah meneyebabkan
lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang
positivistic. Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran yang konkrit
dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu berpikir ilmiah?
2. Apa saja sarana berpikir ilmiah?
3. Bagaiman langkah-langkah penyusunan dalam berpikir ilmiah?
C. Tujuan
Tujuan dari PAPER ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan
mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan
kecocokan kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan
kondisi tertentu.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berpikir Ilmiah


Berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan tekhnik memperoleh
pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis
yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ilmiah ini adalah sebuah
prosedur yang digunakan para ilmuan dalam pencarian kebenaran baru.
Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru, dan
melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.
Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang
dan tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi.
Kebenaran dan kecocokan kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu,
tempat dan kondisi tertentu.
Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan bergerak
secara dinamik dan teratur. Kondisi alam yang diduga para filosof karena
adanya asas tunggal dari alam (natural law). Filosof yakin, bahwa natural
law telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam. Ketertiban
akan diangkat dan harus diletakkan sebagai objek ukuran dalam
menentukan kebenaran. Corak-corak metodis yang sandarannya pada
kondisi alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui telah meneyebabkan
lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang
positivistic. Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran yang konkrit
dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi.
Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah
memperoleh gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan
model yang sama. Dengan ditemukannya metode berfikir ilmiah, secara
langsung telah menyebabkan terdinya kemajuan dalam ilmu pengetahuan.
Manusia bukan saja hidup dalam ritmis modernisasi yang serba mudah dan
menjanjkan. Lebih dari itu semua, manusia dapat menggapai sesuatu yang
sebelumnya seolah tidak mungkin. Manusia tidak lagi berpangku tangan,
terhadap apa yang menjadi kehendak alam.
B. Sarana Berpikir Ilmiah
1. Hakekat dan sarana berfikir Ilmiah
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu
kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya.
Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu
pula. Oleh sebab itulah maka sebelum kita mempelajari sarana-
sarana berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai
langkah-langkah dalam kegiatan langkah tersebut. Dalam proses
pendidikan, sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi
tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan 2 hal, yaitu :
a. Sarana ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, dalam
pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan
pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Secara lebih jelas dapat dikatakan bahwa ilmu mempunyai
metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuaannya
yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah.
b. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk
memungkinkan kita untuk menelaah ilmu secara baik.
Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk
dapat memecahkan masalah kita sehari-hari.

Jelaslah bahwa mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode


tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan
pengetahuaannya sebab fungsi sarana berpikir ilmiah adalah
membantu proses metode ilmiah dan bahkan merupakan ilmu
tersendiri. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan
baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika,
matematika, dan statistika. Untuk itu maka penalaran ilmiah
menyandarkan diri pada proses logika deduktif dan induktif.
Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung oleh
penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula. Salah satu
langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar
peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan
proses berpikir ilmiah.

2. Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah


Sarana ilmiah mempunyai fungsi yang khas, sebagai alat bantu
untuk mencapai tujuan dalam kaitan kegiatan ilmiah secara
keseluruhan.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang
pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya pada
dasarnya ada tiga:
a. Bahasa ilmiah. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir
ilmiah.
Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang
merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk
menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan, syarat-
syaratnya yaitu Bebas dari unsur emotif, Reproduktif,
Obyektif, dan Eksplisit.
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama
yakni, pertama, sebagai sarana komunikasi antar manusia,
dan kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan
kelompok manusia yang mempergunakan bahasa tersebut.
b. Matematika dan logika. Mempunyai peranan penting dalam
berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak
kembali kebenarannya. Matematika adalah pengetahuan
sebagai sarana berpikir deduktif yang memiliki sifat yaitu
Jelas, spesifik dan informatif, Tidak menimbulkan konotasi
emosional, dan Kuantitatif. Menurut Jujun, matematika
adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan. Logika lebih
sederhana penalarannya, sedang matematika sudah jauh
lebih terperinci.
c. Statistika. Mempunyai peranan penting dalam berpikir
induktifuntuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum.
Statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir
induktif yang memiliki sifat yaitu Dapat digunakan untuk
menguji tingkat ketelitian dan Untuk menentukan hubungan
kausalitas antar faktor terkait. Statistika merupakan ilmu
yang mempelajari tentang cara mendapatkan data,
menganalisis dan menyajikan data serta mendapatkan suatu
kesimpulan yang sah secara ilmiah.

C. Langkah-langkah Penyusunan dalam Berpikir Ilmiah


1. Menentukan sebuah variabel yang lebih detail
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang peneliti adalah
menetapkan sebuah variabel data yang lebih rinci. Apabila seorang
peneliti ingin mendapatkan berbagai macam teori yang nantinya akan
dicari untuk mendukung terbentuknya kerangka berpikir yang lebih
jelas. Oleh sebab itu, seorang peneliti harus menentukan variabel data
terlebih dahulu. Berikut beberapa cara untuk menentukan variabel data
yang lebih detail, yaitu :
 Pertama, perhatikan terlebih dahulu judul yang kalian baut.
 Kemudian, tentukan variabel-variabel data dari dari judul
tersebut.
 Lalu tuliskan semua variabel data yang sudah kamu tentukan.
2. Membaca buku-buku hasil penelitian
Apabila hal yang pertama sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya
adalah kalian harus membaca buku-buku dari hasil penelitian yang
lebih relevan. Buku yang dimaksud disini dapat berupa ensiklopedia,
kamus, atau buku teks yang lainnya. Sedangkan untuk mempelajari
tentang hasil dari penelitian yang dibaca dapat meliputi jurnal ilmiah,
laporan penelitian, tesis, skripsi, maupun disertasi.
3. Deskripsikan teori dan hasil penelitian
Jika membaca buku-buku dari hasil penelitian sudah dilakukan, maka
langkah selanjutnya adalah kalian dapat mengungkapkan teori-teori
yang berhubungan dengan variabel data yang aka diteliti.
4. Menganalisis teori dan juga hasil penelitian secara kritis
Pada tahap yang keempat ini yang harus kalian lakukan adalah
menganalisis teori serta hasil penelitian secara kritis. Namun, didalam
proses menganalisis, seorang peneliti dapat mengkaji teori yang sudah
ditetapkan sesuai dengan objek penelitian tersebut atau tidak.
Sebab, sering terdapat teori yang berasal dari luar negeri yang tidak
sesuai dengan penelitian yang terdapat didalam negeri.
5. Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian
Pada tahap yang kelima ini, kalian harus melakukan sebuah analisis
serta komparasi dengan cara membandingkan teori yang satu dengan
yang lainnya. Dari hasil tersebut, seorang peneliti dapat
menggabungkan teori yang satu dengan yang lainnya ataupun dengan
cara mereduksi jika hasil analisis tersebut dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Jika kalian sudah melakukan beberapa tahap diatas, selanjutnya yang
harus kalian lakukan adalah seorang peneliti dapat melakukan sebuah
sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa yang terjadi
antar variabel akan menghasilkan beberapa kerangka berpikir yang
kemudia dapat digunakan untuk merumuskan sebuah hipotesis.
7. Kerangka Berpikir
Apabila sintesa kesimpulan tersebut sudah dilakukan, maka tahap yang
terakhir adalah kalian sudah dapat menyusun skema dari kerangka
berpikir, terdapat dua macam kerangka berpikir yaitu kerangka
asosiatif atau komparatif.
PENUTUP

1. Kesimpulan

Berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan tekhnik memperoleh


pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis
yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan dari penggunaan metode ilmiah
ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan mampu menjawab
berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan kecocokan kajian
ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu.
sarana berpikir ilmiah terdiri dari Hakekat dan sarana berfikir Ilmiah dan
Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah. Selain itu, dalam berpikir ilmiah memiliki
langkah-langkah yaitu Menentukan sebuah variabel yang lebih detail,
Membaca buku-buku hasil penelitian, Deskripsikan teori dan hasil
penelitian, Menganalisis teori dan juga hasil penelitian secara kritis,
Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian, Sintesa
Kesimpulan, dan Kerangka Berpikir.

2. Saran

Demikianlah PAPER ini, apabila masih terdapat kesalahan atau


kekurangan dalam pembahasan makalah ini, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan juga saya harapkan teguran yang sehat sekiranya
dapat membangun dalam perbaikan makalah ini.

You might also like