You are on page 1of 20

Makalah Konstruksi Tes Kognitif

“Penulisan Aitem dan Pembuatan Soal Tes Potensi”

Dosen Pengampu :
Prianggi Amelasasih, S.Psi., M.Si

Nama Kelompok:
Nur Rohadatul ‘Aisy Rusdi (200701002)

Anggita Putri Nur Sholichah (200701013)

Aslikhatul Aini (200701042)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah
Konstruksi Tes Kognitif yang berjudul “Penulisan Aitem dan Pembuatan Soal Tes Potensi”.
Makalah Konstruksi Tes Kognitif ini disusun guna menyelesaikan tugas dari ibu Prianggi
Amelasasih, S.Psi., M.Si. Pada mata kuliah Konstruksi Tes Kognitif di Universitas
Muhammadiyah Gresik.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Prianggi
Amelasasih, S.Psi., M.Si. Selaku dosen mata kuliah Konstruksi Tes Kognitif, yang telah
memberikan tugas kepada kami, untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Tak lupa
juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah “Penulisan Aitem dan Pembuatan
Soal Tes Potensi” ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan
saran dari pembaca atas makalah yang disusun oleh penulis untuk memperbaiki
penyusunanmakalah.

Gresik, 01 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB I.....................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang....................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................3

BAB II...................................................................................................................4

2.1 Penulisan Aitem Tipe Pilihan Ganda...................................................4

2.2 Penulisan Aitem Tipe Benar Salah....................................................11

2.3 Penulisan Aitem Tipe Jawaban pendek.............................................14

2.4 Penulisan Aitem Tipe Pasangan........................................................16

2.5 Penulisan Aitem Tipe Karangan......................................................18

BAB III................................................................................................................20

3.1 Kesimpulan...................................................................................................20

3.2 Saran..............................................................................................................20

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Aitem Tipe Pilihan Ganda

Aitem pilihan ganda umumnya terdiri atas satu kalimat pernyataan atau kalimat
pertanyaan, yang disebut stem, dan beberapa pilihan jawaban yang disebut alternatif atau
options. Salah satu di antara alternatif tersebut merupakan jawaban yang benar atau yang
terbaik dan disebut key atau kunci jawabann sedangkan alternatif-alternatif lainnya adalah
jawaban yang disebut distractor.
Aitem pilihan ganda dapat dikembangkan dari suatu problem atau dari suatu proposi.
Dikatakan bahwa aitem yang didasarkan pada proposisi umumnya mengukur pengetahuan.
Sebetulnya, perbedaannya tidak begitu jelas, karena setiap kemampuan kognitif tergantung
pada pengetahuan mengenai cara melakukan sesuatu dan setiap aitem yang didasarkan pada
proposisi akan menuntut kemampuan menilai kebenaran proposisi itu.
Pada umumnya, penulisan aitem dalam tes objektif tipe pilihan ganda banyak
didasarkan pada proposisi, yaitu suatu kalimat yang sederhana yang dapat dinyatakan sebagai
benar atau salah. Proposisi ini lalu dikembangkan sedemikian rupa sehingga dalam tipe
pilihan ganda jawabannya tidak sekedar benar dan salah akan tetapi berupa pilihan terhadap
pernyataan yang paling benar atau paling tepat.
Langkah awal dalam mengembangkan suatu aitem pilihan ganda yang didasarkan
pada proposisi adalah memilih suatu proposisi yang penting, yakni suatu proposisi yang
menyatakan ide atau gagasan tunggal yang benar akan tetapi dapat disangka salah. Kemudian
haruslah dicari beberapa alternatif yang berlawanan dengan proposisi itu.
Langkah berikutnya adalah menentukan kata kunci atau bagian kalimat yang menjadi
pokok proposisi, yang apabila diganti dengan kata alternatif, akan membuat proposisi itu
menjadi salah. Perhatikan contoh berikut.
“Magna Charta membatasi kekuasaan raja”
Dalam proposisi di atas, kata kunci adalah membatasi. Beberapa kata alternatif yang
baik, yang dapat menjadikan proposisi itu salah, antara lain adalah “memperluas”,
“memperkuat”, atau “menambah”. Dengan demikian, dalam bentuk aitem maka proposisi itu
dapat dikembangkan sebagai:
Dampak Magna Charta bagi kekuasaan raja adalah:
a. Membatasi c. memperkuat
b. Memperluas d. mengatur

Proposisi kadang-kadang dapat juga dinyatakan dalam bentuk jawaban terhadap


pertanyaan, yang kemudian dari sana dikembangkan suatu aitem.
Pertanyaan : “Apakah fotosistensis itu ?”

4
Proposisi : “Fotosistensi adalah pembentukan karbohidrat pada
tumbuhan-tumbuhan hidup yang terjadi dari air dan
karbondioksida dikarenakan sinar matahari yang mengenai
kloroplas”
Hasil utama proses fotosistensis adalah :
a. Karbohidrat.
b. Klorofil.
c. Karbondioksida.
Berikut ini adalah ilustrasi penerapan cara penulisan aitem pilihan ganda. Setiap
nomor merupakan petunjuk teknik atau kaidah penulisan aitem, yang akan diikuti oleh contoh
aitem yang kurang baik, komentar mengenai aitem itu, dan contoh aitem yang lebih baik.

1. Aitem hendaklah menyakan hal yang penting untuk diketahui.


Kurang baik:
Berapa banyakkah ayat dalam Surah Al-Ikhlas?
a. Dua b. tiga c. empat d. lima
Komentar : Jumlah ayat dalam suatu surat Al-Qur’an merupakan hal yang terlalu
sepele untul diujikan. Adalah lebihan penting untuk mengetahui isi kandungan
surat yang bersangkutan.

Lebih baik:
Kandungan pokok surat Al-Ikhlas adalah mengenai:
a. Hubungan sesama manusia.
b. Keesaan tuhan.
c. Masalah ibadah.

2. Tulislah aitem yang berisi pernyatan pasti.

Kurang baik:
Penyakit dapat diketahui dari gejalanya yang:
a. Sedikit.
b. Banyak.
c. Berulang.

Komntar: Selain isi aitem yang tidak berarti, tetapi alternatif “sedikit” dan
“banyak” tidak merupakan pernyataan yang pasti mengenai penyebab penyakit.
Dalam hal aini, adalah lebih baik menanyakan penyebab penyakit tertentu.

Lebih baik:
Gejala diabetes disebabkan oleh defisiensi:
a. Adrenalin. d. insulin.
b. Asam amino. e. trigliserida.
c. Glukosa.

3. Utamakan aitem yang mengandung pernyataan umum yang bertahan lama.

Kurang baik:
Meninggalnya pangeran dipenogoro disebabkan oleh:
a. Serangan jantung.
b. Tertembak dalam peperangan.
c. Usia tua.

5
d. Penderitaan dalam penjara.

Komentar: suatu kejadian yang terlalu khusus, sekalipun menyangkut kematian


orang penting, tidak banyak signifikasinya dibandingkan kejadian yang umum dan
dapat menyangkut banyak orang.

Lebih baik:
Pada tahun-tahun terakhir ini, penyebab utama kematian dikalangan remaja
adalah:
a. Kecelakaan lalu lintas.
b. Serangan jantung.
c. Penyalahgunaan narkotika.
d. Bunuh diri.

4. Buatlah aitem yang berisi hanya satu gagasan saja.

Kurang baik:
Para guru hendaklah lebih banyak menggunakan tes objektif dan pengaruh
motivasi dalam tes haruslah:
a. Ditingkatkan.
b. Dikurangi.
c. Dihilangkan.

Komentar: Menyajikan lebih dari satu gagasan dalam suatu aitem tidak ada
gunanya, bahkan dapat membingungkan siswa dan menjadikan aitem itu tidak
efisien. Sebaiknya, nyatakan saja satu ide secara pasti.

Lebih baik:
Untuk mengungkap pengetahuan yang cakupan materinya sangat luas para guru
hendaknya lebih banyak menggunakan tes bertipe.
a. Esai.
b. Obejektif.
c. Gabungan esai dan objektif.

5. Buatlah aitem yang menyatakan inti pertanyaan dengan jelas. Gunakan


kalimat sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

Kurang baik:
Sebagai warga negara yang baik dan berPancasila, kita harus selalu tolong-
menolong dalam masyarakat, terutama dengan tetangga di lingkungan tempat
tinggal kita. Salah satu bentuk tolong-menolong itu adalah mengunjungi tetangga
yang sedang mendapat musibah. Hal ini merupakan perwujudan salah satu sila
dalam Pancasila, yaitu:
a. ketuhanan yang Maha Esa.
b. Keadilan sosial bagi seluurh rakyat Indonesia.
c. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Komentar: Penggunaan kata-kata yang berlebihan tidak akan memperjelas maksud


pertanyaan, bahkan hanya akan menghabiskan waktu siswa dalam membaca
aitem.

6
Lebih baik:
Mengunjungi tetangga yang sedang mendapat musibah adalah salah satu
perwujudan sila:
a. Ketuhanan yang Maha Esa.
b. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

6. Sebaiknya aitem tidak didasai oleh pernyataan negatif.

Kurang baik:
Tebakan yang dilakukan siswa dalam menjawab aitem tipe pilihan-pilihan ganda
tidak akan mengakibatkan realibilitas tes yang bersangkutan:
a. Naik.
b. Turun.
c. Berubah.

Kometar: kata “tidak” dalam aitem di atas sama sekali tidak ada gunanya dan
bahkan dapat membingungkan siswa. Kalaupun kata “tidak” tersebut dihilangkan,
maksud pernyataan tidak berubah bahkan menjadi jelas.

Lebih baik:
Tebakan yang dilakukan siswa dalam menjawab aitem tipe pilihan ganda akan
mengakibatkan realibilitas tes yang bersangkutan:
a. Naik.
b. Turun.
c. Berubah.

7. Gunakan bahasa yang jelas, kata yang sederhana, dan pernyataan yang
langsung.

Kurang baik:
Pengendalian otot pada embrio berkembang:
a. Caudocephally.
b. Cephalocaudally.

Komentar: penggunaan bahasa teknik yang tinggi seperti di atas dapat


menghambat keluarnya jawaban benar pada siswa yang sebenarnya tahu, tetapi
lupa istilah. Bila yang ingin diungkap adalah pengetahuan mengenai istilah teknik,
hendak dibuatkan aitem khusus dan tidak dijadikan satu dengan aitem yang
mengungkap gagasan lain.

Lebih baik:
Pengendalian otot pada embrio berkembang:
a. Dari kepala ke ekor.
b. Dari ekor ke kepala.

Lebih baik :
Berapakah harga sebuah jeru, apabila dengan uang 20 rupiah dapat diperoleh 4
jeruk ?

8. Aitem harus memberikan alternatif bagi isi pernyataan yang paling penting.

7
Kurang baik:
Dibandingkan dengan tes esai, maka tes objektif dapat mengukur dengan lebih
cermat:
a. Informasi.
b. Pengetahuan.
c. Kemampuan.

Komentar: isi yang penting dalam pernyataan itu sebenarnya bukan mengenai
informasi atau pengetahuan yang diukur, akan tetapi mengenai apakah tes objektif
dapat mengukur lebih baik daripada tes esai.
Lebih baik:
Untuk mengungkap dengan cermat seberapa banyak pengetahuan seseorang
mengenai sesuatu, kebih baik menggunakan tes dalam format:
a. Esai.
b. Objektif.
c. Gabungan esai dan objektif.

9. Berikan alternatif jawaban yang jelas berbeda.

Kurang baik:
Tugas guru adalah membantu siswa dalam:
a. Memperoleh pengetahuan.
b. Belajar.
c. Menambah kecakapan.

Komentar: alternatif yang ditawarkan tidak dapat dibedakan dengan jelas. Istilah
belajar, memperoleh pengetahuan, dan menambah kecakapan, dapat dikatakan
serupa artinya.

Lebih baik:
Tugas utama seorang guru adalah membantu siswa dalam:
a. Menambah pengetahuan.
b. Belajar mengendalikan diri.

10. Alternatif yang ditawarkab hendaknya mempunyai struktur dan arti yang
sejajar atau dalam satu kategori.

Kurang baik:
Kebangkitan nasional bangsa indonesia diawali:

8
a. Di pulau jawa.
b. Dengan terbentuknya boedi oetomo.
c. Atas kesadaran para pemimpin gerakan kemerdekaan.

Komentar: ketiga alternatif yang ditawarkan menghendaki interpretasi yang


berbeda dari pihak siswa. Pernyataan yang sama dalam aitem tersebut dikaitkan
dengan lebih dari satu gagasan yang tampak dari alternatif jawaban dengan arti
yang tidak sekelas. Dari sana tidak jelas sebenarnya apa yang ingin diungkap oleh
aitem tersebut.

Lebih baik:
Awal kebangkitan nasional bangsa indonesia ditandai oleh:
a. Terbentuknya boedi oetomo.
b. Meletusnya perang dipenogoro.
c. Proklamasi kemerdakaan 1945.

11. Penggunaan alternatif yang semata-mata meniadakan atau bertentangan


dengan alternatif yang lain, haruslah dihindari.

Kurang baik:
Perbedaan-perbedaan skor tes diantara bangsa dan kelas sosial dalam suatu
masyarakat merupakan bukti:
a. Penyimpanagan hasil tes .
b. Ketidaksamaan prestasi.
c. Bukan penyimpangan hasil tes.
d. Bukan ketidaksamaan prestasi.

Komentar: alternatif c dan d sama sekali tidak ada gunanya. Andaikata salah
satu dari c atau d adalah jawaban yang benar, maka akan merupakan kunsi
jawaban yang buruk. Misalkan dengan mengetahui bahwa perbedaan hasil tes
memang bukan karena penyimpangan, tidak berarti kita memperoleh informasi
bahwa siswa mengetahui penyebab perbedaan hasil tes.

Lebih baik:
Perbedaan-perbedaan skor tes diantara bangsa dan kelas sosial dalam suatu
masyarakat merupakan bukti:
a. Penyimpangan hasil tes.
b. Ketidaksamaan prestasi.
c. Tidak adanya tes yang bebas budaya.

12. Bilamana mungkin, susunlah alternatif jawaban dalam urutan besarnya atau
urutan logisnya.

9
Kurang baik:
Presentase pasien down’s syndrome yang menderita penyakit jantung kogential
adalah:
a. 5% c. 25 %
b. 35 % d. 15 %

Komentar: menyusun besarnya angka dalam urutan akan memudahkan


pemahaman dan menghindarkan kesalahan yang disebabkan kekurangtelitian
membaca.

Lebih baik:
Presentase pasien down’s syndrome yang menderita penyakit jantung kogenital
adalah :
a. 5 % c. 25 %
b. 15 % d. 35 %

13. Penyalahgunaan alternatif “bukan salah satu di atas” atau “semua yang di
atas” hanya baik apabila kebenaran bersifat mutlak dan bukan semata-mata
masalah lebih dan kurang baik atau masalah kebenaran relatif.

Kurang baik:
Dalam psikologi, istilah “lumbuh” berarti:
a. Berkembang. d. Semua yang di atas.
b. Belajar. e. Bukan salah satu di atas.
c. Matang.

Komentar: aitem yang menanyakan arti kata atau arti istilah biasanya tidak
memberikan alternatif kesamaan arti yang mutlak, karena itu lebih baik
ditanyakan melalui aitem yang menghendaki perbandingan arti dan bukan melalui
aitem yang menghendaki kebenaran mutlak. Jadi, alternatif d dan e seperti di atas,
lebih tepat bila digunakan dalam contoh aitem berikut.

Lebih baik:
Mana diantara nama di bawah ini yang termasuk tokoh aliran Gestalt?
a. Abraham Maslow.
b. Edward Thorndike.
c. Kurt Lewin.
d. Bukan salah satu di atas.

14. Jangan menjebak siswa dengan menyakan hal yang tidak ada jawabannya.

Kurang baik:
Tokoh Psikologi Amerika yang mengembangkan aliran Behaviorisme di Jepang
adalah:
a. B.F. Skinner.
b. J.B. Watson.
c. K.L. Rogers.
d. Bukan salah satu di atas.

10
Komentar: Pertannyaan semacam di atas tidak mempunyai jawaban karena tidak
ada tokoh psikologi Amerika yang mengembangkan suatu aliran di Jepang.
Jawaban d pun tidak dapat dianggap benar, karena alternatif d mengandung arti
adanya seseorang yang mengembangkan teori tersebut di jepang, hanya saja
bukan salah satu di antara a, b, atau pun c.

15. Hindari penggunaan kata-kata yang dapat dijadikan petunjuk oleh siswa
dalam menjawab.

Kurang baik:
Pengaruh motivasional dalam tes seringkali berakibat tidak baik karena itu guru
harus berusaha agar pengaruh tersebut:
a. Dikurangi.
b. Ditingkatkan.
c. Dibiarkan.

Komentar: Dengan membaca kalimat dalam aitem tersebut, jelas bahwa jawabannya
adalah alternatif a. Siapa pula yang akan mengatakan sesuatu yang tidak baik itu
hendaknya ditingkatkan atau dibiarkan?

Lebih baik:
Pengaruh motivasional dalam tes bersifat:
a. Mengurangi.
b. Merugikan.
c. Netral.

2.2 Penulisan Aitem Tipe Benar Salah


Aitem tipe benar salah berupa suatu pernyataan mengenai materi ukur yang diujikan, yang
diikuti oleh dua alternatif jawaban, yaitu benar dan salah.

Contoh :

Pertanyaan Jawaban
Apabila jari jari bumi diperpanjang 3 meter, maka keliling bumi pada B–S
garis katulistiwa akan bertambah sepanjang 19 Meter

11
Seorang siswa yang dihadapkan pada pernyataan ini akan mencoba memeriksa kebenaran isi
dari makna pernyataan tersebut Berdasarkan apa yang sudah dipelajari atau diketahuinya.
Kesimpulannya mengenai kebenaran pernyataan akan ditunjukan pada pilihan yang diambilnya pada
alternatif yang tersedia.

Tergantung pada tingkat kompetensi yang diungkap oleh isi pernyataan itu, untuk dapat
memberikan jawaban “benar” atau “Salah” dituntut kemampuan menurut tingkatan kompetensi yang
berbeda – beda. Seringkali, aitem tipe ini hanya menghendaki kemampuan siswa dalam mengingat
fakta – fakta saja. Walaupun sebenarnya dapat juga dibuat aitem – aitem tipe benar salah yang hanya
dapat dijawab apabila siswa mampu melakukan analisis problem atau bahkan evaluasi masalah.

Dibandingkan dengan aitem dari tipe – tipe yang lain, aitem tipe benar-salah mempunyai
keunggulan dikarenakan efisiensinya, yaitu banyaknya jumlah aitem yang dapat diajukan dalam
waktu penyajian tes jauh lebih tinggi dari pada jumlah aitem yang dapat disajikan oleh aitem tipe lain
dalam batas waktu yang sama. Dengan demikian, maka cakupan bahan isi pelajaran yang dapat
ditanyakan juga akan lebih menyeluruh.

Keunggulan lain adalah kemudahan dalam penulisannya, dikarenakan karena aitem tipe benar
salah adalah deklaratif yang menyatakan sesuatu mengenai objek ukur, maka jelaslah penulisannya
jauh lebih mudah dari pada penulisan suatu pertanyaan atau pernyataan yang harus diikuti oleh pilihan
– pilihan jawaban. Sepanjang penulis mampu menyatakan sesuatu secara jelas dalam Bahasa
komunikasi yang baik, maka tidaklah akan sulit baginya untuk membuat pertanyaan pertanyaan
mengenai sesuatu secara tertulis. Walaupun demikian, memang tidak sembarang pernyataan dapat
dianggap sebagai aitem yang memenuhi kualitas sebagai bagian dari suatu tes prestasi.

Aitem – aitem tes yang bertipe benar-salah harus juga memenuhi beberapa kriteria sebagai
kaidah penulisan,agar syarat kualitas aitem dapat terpenuhi.

Berikut adalah petunjuk atau kaidah penulisan aitem tipe benar salah-salah seperti yang
dikemukakan oleh Ebel(1979).

1. AITEM HARUSLAH MENGUNGKAP IDE ATAU GAGASAN YANG PENTING


Kurang Baik :
Presiden Soekarno lahir di blitar.
Komentar :
Kecuali dalam konteks belajar sejarah, masalah tempat dimana seseorang dilahirkan,
sekalipun beliau orang penting. Hanyalah menarik untuk dijadikan topik pembicaraan sehari –
hari dan kurang berarti untuk dijadikan pertanyaan didalam tes yang seharusnya berisi tentang
hal hal yang tidak boleh untuk tidak diketahui. Masih banyak hal – hal lain mengenai presiden
Soekarno yang lebih patut diungkap.
Lebih baik :

12
Dwikora dikumandangkan oleh presiden Soekarno dalam rangka perjuangan permbebasan
irian barat.

2. AITEM TIPE BENAR SALAH HENDAKNYA MENGUJI PEMAHAMAN, JANGAN


HANYA MENGUNGKAP INGATAN MENGENAI SUATU FAKTA ATAU
HAFALAN
Kurang baik :
Kuadrat hipotenusa pada suatu segitiga siku – siku sama dengan jumlah kuadrat sisi – sisi
yang lain
Komentar :
Aitem seperti contoh diatas tidak lebih dari pada pengulangan apa yang sudah tertulis didalam
buku, karenanya, hanya akan mengkur kemampuan menghafal tanpa menambah pengertian.
Lebih Baik :
Apabila hipotenusa suatu segitiga siku – siku sama sisi adalah 7 cm, maka Panjang masing
masing sisi yang lain pasti kebih dari pada 5 cm.

3. KEBENARAN ATAU KETIDAKBENARAN SUATU AITEM HARUSLAH


BERSIFAT MUTLAK
Kurang baik :
Menambah jumlah aitem pada suatu tes akab meningkatkan reliabilitas tes tersebut
Komentar :
Jawaban terhadap aitem tersebut adalah B (Benar) apabila penjawab berasumsi bahwa aitem
yang ditambahkan adalah parallel atau homogen isinya dengan aitem yang sudah ada didalam
tes ity. Tetapi, mereka yang menjawab S (Salah) pun haruslah diberi angka, karena tanpa
disebutkan mengenai keadaan aitem yang ditambahkan, maka tidak ada keharusan untuk
berasumsi mengenai homogenitas aitem yang dimaksud.
Lebih Baik :
Suatu tes yang terdiri atas 40 aitem mempunyai reliabilitas r = 0,60. Apabila pada tes
tersebut ditambahkan 20 aitem lagi yang parallel isinya, maka estimasi reiabilitasnya adalah
r = 0,90

4. AITEM HARUS MENGUJI PENGETAHUAN YANG SPESIFIK DAN


JAWABANNYA TIDAK JELAS BAGI SEMUA ORANG, KECUALI BAGI MEREKA
YANG MENGUASAI PELAJARAN
Kurang baik :
Belajar yang kurang teratur dapat menyebabkan nilai ujian yang rendah
Komentar :
Aitem seperti itu terlalu umum dan terlalu jelas jawabannya bagi siapa saja, bai kia tahu
masalah maupun tidak memahami bahan pelajaran. Lebih baik menanyakan hal yang spesifik
berkenaan dengan teori tentang belajar.
Lebih Baik :
Menghafal tiga kali sehari masing masing selama 30 menit lebih baik hasilnya dari pada
menghafal satukali sehari selama 120 menit.

5. AITEM HARUS DINYATAKAN SECARA JELAS


Kurang baik :
Belajar dengan prinsip 2x4 adalah lebih baik dari 4x2 ini sejalan dengan prinsip “the law of
effect” nya thorndike
Komentar :

13
Ada beberapa hal yang menyebabkan aitem itu dianggap aitem buruk. Pertama, prinsip 2x4
tersebut tidak dapat diterapkan pada semua jenis belajar. Jadi, kebenaran aitem tersebut masih
diperdebatkan. Kedua, tidak jelas sebenarnya apa yang ingin di uji oleh penulis aitem.
Pengetahuan mengenai prinsip belajarkah atau pengetahuan mengenai siapa tokoh dibalik
prinsip belajar tersebut. Ataukah kecocokan antara prinsip dengan teori thorndike? Ketiga,
aitem tersebut mengandung dua gagasan atau lebih yang keduanya dapat hanya benar salah.
Satunya saja, sehingga tidak berisi ide yang tunggal dan spesifik.
Lebih Baik :
Menurut Thorndike,agar bahan pelajaran tidak mudah melupakannya, kita harus sering
mengulanginya.

2.3 Penulisan Aitem Tipe Jawaban pendek

Aitem tipe jawaban pendek berupa kalimat pertanyaan yang harus dijawab dengan
jawaban singkat yang umumnya tidak lebih dari satu atau dua kata, atau berupa kalimat
pernyataan yang belum selesai sehingga siswa harus mengisikan kata untuk melengkapi
kalimat tersebut.

Biasanya, aitem tipe jawaban pendek dimaksudkan untuk mengukur tingkat


kompetensi knowledge.

Contoh:

1. Siapa penentu insulin sebagai chet diabetes?

2. Kota suci utama umat Islam adalah...

Aitem tipe jawaban pendek tidak selalu berisi hanya nama orang atau nama tempat,
tetapi dapat juga dibuat pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa angka.

Keunggulan aitem tipe ini sebetulnya terletak pada kemudahan penulisannya serta
banyaknya jumlah aitem yang dapat dicakup dalam setiap penyajian tes. Hanya saja, biasanya
aitem tipe jawaban pendek sulit untuk digunakan mengungkap taraf kompetensi yang tinggi
dan karenanya lebih cocok untuk di kenakan pada siswa dari tingkat pendidikan yang dasar.

Ebel (1979) juga mengemukakan beberapa petunjuk dalam penulisan aitem tipe jawaban
pendek agar dapat dicapai kualitas aitem yang baik. Petunjuk itu antara lain yaitu....

1. Pertanyaan atau pernyataan aitem harus ditulis dengan hati-hati sehingga dapat
dijawab dengan hanya satu jawaban yang pasti.

14
Kurang baik :

Sapi adalah hewan....

Komentar : Jawaban pendek terhadap aitem ini sangat banyak yang dapat dianggap benar,
tergantung pada bagaimana siswa menangkap maksud aitem, yang sangat mungkin tidak
sesuai dengan keinginan penulis aitem. Walaupun penulis aitem menghendaki satu jawaban
yang benar, akan tetapi jawaban seperti “pemamah biak” , “berkaki empat” , “pemakan
rumput” , “vertebrata” , “piaran” , “berguna” , “jinak” , dan sebagainya, semuanya tidak
dapat disalahkan.

Lebih baik :

Menurut ordonya, sapi termasuk hewan....

Lebih baik :

Sistem pencernaan pada cacing hati disebut....

2. Sebaiknya rumuskan jawabannya lebih dahulu baru kemudian menulis


pertanyaan.

Petunjuk ini sesuai dengan sifat aitem tipe jawaban pendek yang memang memusat pada
jawaban yang diinginkan. Dengan menulis pertanyaan sambil memperhatikan jawaban yang
kita kehendaki maka dapat dijaga bahwa hanya akan ada satu jawaban yang layak diberikan
terhadap aitem.

3. Gunakan pertanyaan langsung, kecuali bilamana model kalimat tak selesai akan
memungkinkan jawaban yang lebih jelas.

Baik :

Oleg Tambulilingan adalah tarian daerah....

Juga baik :

Tarian daerah manakah Oleg Tambulilingan itu?

Kadang-kadang, aitem dengan model pertanyaan akan minta jawaban yang agak panjang
dan bervariasi sehingga lebih baik menggunakan model kalimat yang tak selesai.

Kurang baik :

Mengapa USA menyatakan perang terhadap Jepang pada tahun 1941?

Komentar : Jawaban terhadap pertanyaan ini akan bervariasi dan biasanya panjang
sehingga sulit untuk dinilai.

Lebih baik :

Penyebab langsung kenyataan perang USA kepada Jepang di tahun 1941 adalah....

15
4. Usahakan agar dalam pertanyaan tidak terdapat petunjuk yang mungkin
digunakan oleh subjek dalam jawaban aitem.

Kurang baik :

Mesin uap dijalankan oleh mesin yang digerakkan oleh tenaga....

Komentar : Untuk mengetahui jawaban pertanyaan seperti demikian, seseorang yang


tidak belajar dapat memanfaatkan kata-kata yang memberi petunjuk. Karena namanya mesin
uap, tentu saja digerakkan oleh tenaga uap.

5. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang langsung dikutip dari buku.

Kurang baik :

Jumlah skor dibagi oleh banyaknya skor adalah...

Komentar : kalimat diatas tidak lebih daripada kutipan batasan pengertian harga rata-rata
atau mean. Pertanyaan demikian itu hanya mengungkapkan kemampuan kemampuan
menghafal dan tidak mengukur pengertian.

Lebih baik :

Lima orang siswa mempunyai uang 270 rupiah. Berapa uang seorang siswa rata-rata?

2.4 Penulisan Aitem Tipe Pasangan

Aitem tipe pasangan agak menyerupai aitem item pilihan ganda dalam arti tugas
penjawab adalah memilih di antara beberapa pilihan yang cocok untuk dipasangan dengan
stimulus yang ada. Aitem tipe pasangan lebih mudah dibuat dan lebih efisien karena
memungkinkan dimuatnya banyak aitem dalam suatu bentuk tes yang tidak terlalu panjang
waktu pengerjaannya.

Aitem tipe pasangan disajikan dalam dua kelompok atau bagian, disebelah kiri adalah
kumpulan stimulus yang disebut premis, dan disebelah kanan adalah kumpulan respons yang
harus dipasangkan dengan premisnya yang sesuai. Dalam hal ini, setiap premis merupakan
satu nomor aitem yang responnya dapat dipilih dari kumpulan respons yang disediakan.

Contoh :

Pada tempat kosong kiri setiap gelar, isikan huruf di depan nama orang yang
memilikinya!

16
___ 12. Pahlawan Kemerdekaan a. Ahmad Yani

___ 13. Pahlawan Laut Aru b. Aru Palaka

___ 14. Pahlawan Proklamator c. Bung Hatta

___ 15. Pahlawan Revolusi d. Gatot Subroto

e. Teuku Umar

f. Yos Sudarso

Beberapa diantara petunjuk teknik atau kaidah penulis aitem pasangan adalah sebagai
berikut :

1. Premis dan respons hendaknya dibuat dalam jumlah yang tidak sama.
Biasanya, respon dibuat dalam jumlah yang lebih banyak daripada premis, sehingga
walaupun siswa tinggal menjawab satu premis terakhir saja lagi, ia masih dihadapkan pada
lebih dari satu pilihan respons.
Variasi lain, dapat pula dibuat premis lebih banyak daripada respons, sehingga satu
respons dapat digunakan untuk menjawab lebih dari satu premis.
2. Baik premis maupun respon haruslah berisi hal yang homogen, yaitu sejenis
kategori isi.
Kurang baik :
____ 4. Pahlawan Revolusi a. 17-08-1945
____ 5. Nama Jakarta Tempo Dulu b. Ahmad Yani
____ 6. Proklamasi Kemerdekaan RI c. 1825
d. Batavia
Komentar : Kesemua aitem ini mungkin memang menguji pengetahuan mengenai
Sejarah Indonesia tetapi kategori premis dan respons yang berbeda-beda itu sangat
memudahkan siswa menebak jawabannya. Mana mungkin nama Jakarta dulu adalah Ahmad
Yani dan lebih mustahil lagi nama Jakarta dulu adalah 1895 ataupun 17-08-1945.

3. Usahakan agar premis dan responnya berisi kalimat-kalimat atau kata yang
pendek.

4. buatlah petunjuk pemasangan yang jelas, sehingga siswa mengetahui dasar


apakah yang harus digunakan dalam memasangkan premis dan responnya.

5. Sedapat mungkin susunlah premis dan respons masing-masing scara alfabetik


atau menurut besaran kuantitatifnya.
Menyajikan premis dan respons dalam urutan alfabet akan memudahkan siswa dalam
memasangkan jawabannya. Apabila respons terdiri atas angka-angka, sebaiknya disusun
menurut urutan besarnya angka tersebut.

2.5 Penulisan Aitem Tipe Karangan

17
Aitem tipe karangan, dari segi pemberian skornya, biasanya tidak digolongkan
sebagai aitem tipe objektif. Tipe ini sangat populer dikarenakan mudahnya ditulis dan bagi
sementara orang dianggap sebagai cara terbaik untuk mengungkapkan kemampuan
mengorganisasikan fikiran dan menyatakan pengetahuan secara lengkap.

Aitem tipe karangan berbentuk suatu pertanyaan atau perintah, biasanya dalam
kalimat pendek, yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban yang terurai.

Beberapa petunjuk penulisan berikut ini kiranya akan bermanfaat :

1. Berikan pertanyaan atau tugas yang menghendaki siswa agar menunjukkan


penguasaan pengetahuan yang penting.

Untuk dapat menyusun pertanyaan demikian, janganlah menanyakan fakta-fakta atau


generalisasi dangkal yang ada dalam buku. Cobalah mengarahkan pertanyaan pada situasi
baru yang menuntut penerapan pengetahuan atau menuntut daya analisis dari fihak siswa.

Kurang baik :

Sebutkan macam-macam teknik pengambilan sampel!

Lebih baik :

Sebutkan paling tidak dua situasi di mana pengambilan sampel secara random tidak
perlu dilakukan.

2. Buatlah pertanyaan yang arah jawabannya jelas, sehingga para ahli dapat
setuju bahwa satu jawaban akan lebih baik daripada yang lainnya.

Kurang baik :

Terangkan apa yang kamu ketahui mengenai cacing tambang!

Komentar : Pertanyaan seperti ini tidak memberikan arah jawaban yang dikehendaki
oleh penguji. Penguji tidak boleh berasumsi bahwa semakin lengkap jawaban yang diberikan
akan semakin tinggi nilainya, dikarenakan relativitas pengertian lengkap itu tidak dapat
dijadikan sandaran penilaian. Disamping itu, jawaban yang terlalu terbuka seperti itu
memberi kesempatan bagi siswa yang “kurang tahu” untuk menggertak dengan memberikan
uraian panjang yang sebetulnya hanya berputar sekitar masalah tanpa memberikan jawaban
tepat, apalagi bila siswa mempunyai kemmapuan ekspresi tulis yang baik maka pemeriksa
akan muah secara tidak sadar menganggap jawaban siswa sebagai benar.

Lebih baik :

18
Terangkan siklus kehidupan cacing tambang.

Juga baik :

Terangkan bahaya cacing tambang bagi kesehatan.

3. Jangan menanyakan sikap atau pendapat.

Kurang baik :

Jelaskan pendapatmu mengenai sastra Indonesia.

Komentar : Pendapat atau sikap merupakan perasaan positif atau negatif, setuju atau
tidak setuju terhadap sesuatu objek secara subjektif. Karena itu, sikap tidak dapat dianggap
benar atau salah. Kalau yang dikehendaki oleh penulis aitem adalah menguji pengetahuan
siswa mengenai kelebihan dan kekurangan sastra Indonesia menurut kriteria tertentu,
hendaknya tidak menanyakan sikap individual.

Lebih baik :

Bandingkan ciri-ciri sastra Indonesia kontemporer dan sastra Indonesia lama.

4. Sebaiknya pertanyaan diawali oleh kata-kata seperti, “Bandingkan ...” ,


“Berikan alasan ....” , “Jelaskan mengapa ...” , “Beri contoh ....” , dan
semacamnya.

5. Jangan beri kesempatan siswa untuk memilih dan menjawab hanya sebagian
di antara nomor pertanyaan yang disediakan.

Seringkali penulis aitem meminta siswa menjawab, misalnya, hanya empat di antara
lima pertanyaan yang ada. Penelitian menunjukkan bahwa cara ini akan mempersempit
variasi skor siswa dan karena itu dapat merendahkan reliabilitas tes. Disamping itu tentu akan
mempersulit pemeriksa dalam membandingkan skor siswa karena tidak semua siswa akan
menjawab aitem pada nomor-nomor yang sama.

6. Sebaiknya, tulis lebih dahulu satu jawaban ideal yang dikehendaki, baru
kemudian menyusun pertanyaannya.

Cara ini akan banyak menolong menghindari penulisan pertanyaan yang kurang
terarah atau pertanyaan yang mengandung lebih dari satu jawaban terbaik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

19

You might also like