You are on page 1of 5

TUGAS BIOLOGI

PENGUJIAN ENZIM KATALASE

NAMA : LUH KADEK ANISA AYU DWIYANTI


NOMOR ABSEN : 12 (DUA BELAS)
KELAS : XII MIPA 4
1. PENDAHULUAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi (air) H2O
dan (oksigen) O2. Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan praktikum. Praktikum
dilakukan dengan menguji ekstrak hati ayam yang telah dicampurkan dengan hidrogen
peroksida (H2O2). Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.

Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Apabila senyawa ini tidak diuraikan maka, akan
menyebabkan kematian pada sel-sel. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan kanker serta arterosklerosis.

Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang bersifat
racun yang merupakan sisa/hasil sampingan dari proses metabolisme tubuh menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya api merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung.
Enzim katalase akan mengalami kerusakan (denaturasi) Ketika berada pada suhu tinggi
ataupun pada keadaan asam dan basa.

2. TABEL HASIL PENGAMATAN

BAHAN LARUTAN GELEMBUNG/BUSA NYALA API


Hati Normal H2O2 Banyak Besar
Hati (dipanaskan) H2O2 Tidak ada Tidak menyala
Hati H2O2 + NaOH Banyak Timbul bara api
Hati H2O2 + HCl Sedikit Tidak menyala
Hati (didinginkan) H2O2 Sangat banyak Besar

a. Ekstrak Hati Normal + H2O2


Saat ekstrak hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan dupa membara ke
dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan
menjadi oksigen (O2). Jumlah gelembung/busa banyak dan nyala api besar, artinya
dalam kondisi normal Enzim Katalase berfungsi secara optimal.

b. Ekstrak Hati Dipanaskan + H2O2


Saat ekstrak ini ditambahkan H2O2 ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat
bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan
karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Hal ini terjadi karena enzim
mengalami kerusakan saat dipanaskan atau terdenaturasi.

c. Ekstrak Hati + H2O2 + NaOH


Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang
lumayan banyak, tetapi saat dupa/bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi
nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara
optimal dalam kondisi terlalu basa. Dalam keadaan basa enzim katalase masih bisa
menguraikan H2O2 menjadi H2O namun tidak bisa menguraikan H2O2 menjadi O2
secara optimal.

d. Ekstrak Hati + H2O2 + HCl


Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak hati dalam keadaan
terlalu asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang
jumlahnya sangat sedikit, kemudian ketika dimasukkan dupa/bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja dalam kondisi terlalu asam. Dalam keadaan asam enzim katalase tidak
mampu menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

e. Ekstrak Hati Didinginkan + H2O2


Ekstrak hati yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sangat banyak kemudian saat bara api di masukkan
ke dalamnya ternyata menimbulkan nyala api. Enzim katalase yang terdapat di dalam
hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (gelembung udara) dan Nyala api besar
menandakan enzim katalase juga menguraikan H2O2 menjadi O2 (oksigen). Hal ini
disebabkan karena pada suhu 0 derajat Celsius enzim akan inaktif (tidak aktif
sementara. Dalam kondisi dingin enzim katalase masih bisa berfungsi dengan baik.

3. DISKUSI PERMASALAHAN
a. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung paling banyak?
Pembahasan:
Pembentukan gelembung atau busa paling banyak terjadi pada;
 Hati ayam yang Normal,
 Hati ayam yang ditambahkan larutan NaOH, dan
 Hati ayam yang Didinginkan.

b. Gas apakah yang terbentuk pada reaksi tersebut?


Pembahasan:
Gas yang terbentuk akibat reaksi tersebut adalah;
 Pada Ekstrak Hati Normal terbentuk gas O2 dan H2O
 Pada Ekstrak Hati yang Dipanaskan tidak terjadi tpembentukan gas
 Pada Ekstrak Hati + NaOH terbentuk gas H2O dan sedikit gas O2
 Pada Ekstrak Hati + HCl hanya terbentuk sedikit gas H2O
 Pada Ekstrak Hati yang Didinginkan terbentuk gas O2 dan H2O

c. Bagaimana keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi? Mengapa demikian?
Pembahasan:
Keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi adalah sebagai berikut;
 Pada tabung reaksi yang berisi Ekstrak Hati Normal + H2O2, bara apinya
menyala. Hal ini disebabkan karena adanya oksigen (O2) di dalam tabung
reaksi tersebut. Perlu diingat bahwa bara api hanya akan menyala apabila
terdapat oksigen (O2). Gas O2 dihasilkan oleh enzim katalase yang
berhasil menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O.
 Pada tabung reaksi yang berisi Ektrak Hati yang Dipanaskan + H2O2, bara
apinya mati. Hal ini dapat terjadi karena tidak ada oksigen (O2) di dalam
tabung reaksi tersebut. Artinya enzim katalase tidak berhasil menguraikan
H2O2 menjadi O2.
 Pada tabung reaksi yang berisi Ektrak Hati + H2O2 + NaOH, bara apinya
tidak menyala. Hal ini dikarenakan tidak terdapat oksigen (O2) di dalam
tabung reaksi tersebut. Enzim katalase tidak dapat menguraikan H2O2
menjadi O2 secara optimal. Namun pada tabung reaksi ini enzim katalase
berhasil menguraikan H2O2 menjadi H2O. Hal ini ditandai dengan
banyaknya gelebunng yang terbentuk.
 Pada tabung reaksi yang berisi Ektrak Hati + H2O2 + HCl, bara apinya
mati. Hal ini terjadi karena tidak ada oksigen (O2) di dalam tabung reaksi
tersebut. Artinya enzim katalase tidak berhasil menguraikan H2O2
menjadi O2.
 Pada tabung reaksi yang berisi Ektrak Hati yang Didinginkan + H2O2,
bara apinya menyala. Hal ini dikarenakan adanya oksigen (O2) di dalam
tabung reaksi tersebut. Gas O2 dihasilkan oleh enzim katalase yang
berhasil menguraikan H2O2 menjadi O2.

d. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
Pembahasan:
Berdasarkan percobaan factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah;
 Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi. Enzim akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan
suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan
ikatan lain yang merangkai molekul enzim sehingga enzim mengalami
denaturasi (rusaknya enzim oleh panas).
 Derajat keasaman (pH)
Enzim bekerja optimal pada pH netral. Pada kondisi asam atau basa,
aktivitas enzim mengalami penurunan sehingga kerja enzim terhambat.

You might also like