Professional Documents
Culture Documents
Ektum C 1
Ektum C 1
POPULASI
KELOMPOK 1
Arzy Rizqy Putri Azzahra (A22120027)
Winanda (A22120064)
Muhammad Arihidayat (A22120065)
Susanti (A22120074)
Anni Batu (A22120110)
Bila studi dilakukan untuk mengetahui hubungan jenis serangga dengan lingkungannya,
kajian ini bersifat autekologi. Apabila studi dilakukan untuk mengetahui karakteristik
lingkungan dimana serangga itu hidup maka pendekatannya bersifat sinekologi.
Habitat merupakan tempat dimana organisme hidup dan berkembang biak. Secara
garis besar habitat organisme dapat dibagi menjadi dua yaitu habitat terrestrial (daratan)
dan aquatik (perairan), keadaan lingkungan dari habitat tersebut berbeda.
Relung (niche), dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu
spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di
dalam komunitasnya. Relung ekologi merupakan istilah dalam ekologi untuk
mendeskripsikan peranan suatu organisme dalam suatu ekosistem. Odum (1993)
menjelaskan, yang dikatakan relung ekologi adalah persaingan penggunaan habitat,
termasuk ruang fisik dan peran fungsional pada komunitas, serta posisi didalam gradien
suhu, kelembaban, pH, tanah dan keadaan lainnya. Aspek relung ekologi yang menyangkut
dimensi sumber daya atau hal mendasar untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan dari
suatu spesies harus berbeda (terpisah) dengan spesies lainnya, agar dapat berkoeksistensi
dalam habitat yang sama hingga waktu yang lama. Sebagai tambahan, Wirakusumah (2013)
menyatakan bahwa aspek waktu aktif juga termasuk sebagai pembeda atau pemisah relung
tersebut.
Ekotipe adalah bagian dari populasi suatu jenis yang menunjukan cirri-ciri
morfologi kimia, atau fisiologi yang mantap dan agaknya diatur oleh faktor-faktor genetika
yang berkorelasi dengan keadaan ekologi tertentu. Ekotipe merupakan bentuk genetic dari
suatu jenis dalam suatu populasi sebagai hasil adaptasinya terhadap lingkungan peralihan
antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda. Komunitas disini biasanya lebih
beranekaragam dibanding dengan komunitas yang mengapitnya. Hal ini yang disebut
dengan edge effect.
Bentuk dasar piramida umur akan berubah secara temporer karena pengaruh factor
mortalitas dan natalitas sampai terbentuk struktur umur yang stabil.
Demografi tumbuhan adalah perubahan dalam ukuran populasi menurut waktu.
Demografi dapat dipelajari dengan cara menentukan laju kelahiran dan kematian tiap umur
dalam populasi. Melalui demografi dapat diproyeksikan lama hidup suatu tumbuhan, kapan
bereproduksi, seberapa banyak jumlah anak, serta perubahan yang terjadi dalam populasi
dalam satuan waktu tertentu.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan yang terdiri dari individu-individu
atau bahkan satuan-satuan yang akan diteliti mengenai karakteristiknya. Kemudian,
individu atau satuan-satuan tersebut disebut dengan unit anilisis, dari unit analisis ini
dapat berbentuk keseluruhan benda-benda, orang-orang atau bahkan institusi-institusi
(Djarwanto, 1994: 420).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Pengertian Ekologi” diakses pada tanggal 9 Oktober 2022. Pada link
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Ekologi_0.pdf
Anonim. “Pendahuluan (relung ekologi)”. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2022. Pada link
http://scholar.unand.ac.id/73341/2/2.%20BAB%20I%20%28Pendahuluan%29.pdf
Anonim. “Definisi Ekotipe”. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2022. Pada link
https://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-
ekotipe.html?m=1#:~:text=Ekotipe%20adalah%20bagian%20dari%20populasi,be
rkorelasi%20dengan%20keadaan%20ekologi%20tertentu
Moh. Fahri Haruna1), Abdul Muin Kenta2), Siti Humaera Masso. (April, 2022). “POLA
PENYEBARAN TUMBUHAN AKUATIK DI SUNGAI BATU GONG DESA
TATABA KECAMATAN BUKO KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN”.