You are on page 1of 10

Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

KAJIAN BIAYA OPERASI KERETA API


Oleh:
Jamaludin, API Madiun, Email: jamaludin@api.ac.id
Septiana Widi Astuti, API Madiun, Email: septiana@api.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang perhitungan biaya operasi kereta api, biaya operasi kereta api ini
sangat penting karena terkait dengan penetapan tingkat keuntungan dari penetapan sebuah tarif
pelayanan angkutan kereta api. Biaya operasi kereta api saat ini diindikasikan belum kompetitif
dibandingkan dengan biaya operasi moda yang sama di negara lain,penelitian ini melihat
komponen komponen penyusun biaya operasi kereta api berdasarkan regulasi yang telah
ditentukan. Berdasar hasil analisis perhitungan biaya operasi kereta api saat ini persentase biaya
langsung kereta api adalah 23% dan persentase biaya tidak langsung kereta api adalah 77%.
Prosentase biaya masih besar pada biaya tidak langsung yang mengakibatkan belum bisa
didapatkan biaya operasi yang kompetitif,sedangkan jika dibandingkan biaya operasi kereta api di
luar negeri,di Inggrisbiayaperawatan KA besarsekitar 16%- 30% sedangkan di
Indonesiahanyasekitar 6%. Biayaoperasi KA di Inggris 66%-73% sedangkan di Indonesia
mencapai sekitar 91%. Penulis mensarankan untuk memperkecil persentase biaya tidak langsung
dengan melakukan terobosan terobosan bisnis yang menguntungkan.

Kata kunci: Biaya operasi kereta api, biaya langsung, biaya tidak langsung, kompetitif dan bisnis

1. PENDAHULUAN penyelenggaraan angkutan kereta api yang


Transportasi adalah kegiatan pemindahan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan,
barang (muatan) dan penumpang dari suatu dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta
tempat ke tempat lain. Dalam transportasi api. Tarif angkutan kereta api terdiri dari tarif
ada dua unsur yang terpenting yaitu angkutan orang dan tarif angkutan barang.
pemindahan/pergerakan (movement) dan Pedoman tarif angkutan orang dan tarif
secara fisik mengubah tempat dari barang angkutan barang ditetapkan oleh Pemerintah.
(comodity) dan penumpang ke tempat lain. Pedoman penetapan tarif angkutan
(Salim : 2000). Perkeretaapian adalah satu berdasarkan perhitungan modal, biaya
kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, operasi, biaya perawatan, dan keuntungan.
sarana dan sumber daya manusia, serta Dalam Peraturan Menteri Perhubungan
norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur Nomor PM. 69 Tahun 2014 Tentang
untuk penyelenggaraan transportasi kereta Pedoman Perhitungan dan Penetapan Tarif
api (Undang-Undang Republik Indonesia Angkutan Orang Dengan Kereta Api,
No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian). Penghitungan tarif untuk pelayanan kereta
api penumpang ditetapkan dalam peraturan
Berdasarkan Undang-undangNomor 23 secara resmi oleh pemerintah, yaitu dalam
Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian, kereta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
api adalah sarana perkeretaapian dengan 69 Tahun 2014 Tentang Pedoman
tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun PerhitungandanPenetapanTarifAngkutan
dirangkaikan dengan saran perkeretaapian Orang Dengan Kereta Api. Kemudian
lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak dilakukan dua kali perubahan atas peraturan
di jalan rel yang terkait dengan perjalanan ini, yaitu menjadi Peraturan Menteri
kereta api. Fasilitas penunjang kereta api Perhubungan Nomor PM. 196 Tahun 2015
adalah segala sesuatu yang melengkapi Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
56
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2014 - Penelitian dan Pengembangan


Tentang Pedoman Perhitungan Dan (Litbang)
Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan - Pengembangan SDM
Kereta Api dan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 64 Tahun 2016 c. Biaya Perawatan Sarana
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan - Kereta
Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun - KRL
2014 Tentang Pedoman Perhitungan Dan
- Lokomotif Hidrolik/KRD
Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan
Kereta Api. Berdasarkan peraturan yang ada, - Lokomotif Elektrik
penghitungan tarif kereta api berdasarkan - Genset
banyak komponen, yaitu.
a. Modal d. Keuntungan, angka yang diharapkan
- Penyusutan Aset Tetap Sarana perusahaan untuk laba yang masuk demi
kelangsungan usaha.
Perkeretaapian
- Bunga Modal Aspek Teknis
- Sewa Guna Usaha Teori Ekonomi (Permintaan)
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa
b. Biaya Operasi yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen,
1) Biaya Langsung Tetap pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu
- Biaya Pegawai Awak Sarana KA tertentu. Pada sisi lain, permintaan adalah
- Biaya Penggunaan Prasarana KA keinginan konsumen membeli suatu barang
- Asuransi pada berbagai tingkat harga selama periode
2) Biaya Tidak Langsung Tetap waktu tertentu. Singkatnya permintaan
- Gaji Pegawai Non Awak KA adalah banyaknya jumlah barang yang
diminta pada suatu pasar tertentu dengan
- Tunjangan Kerja Operasi Non tingkat harga tertentu pada tingkat
Awak KA pendapatan tertentu dan dalam periode
- Biaya Umum Kantor tertentu.
- Pajak Perusahaan Hukum permintaan adalah hukum yang
3) Biaya Langsung Tidak Tetap menjelaskan tentang adanya hubungan yang
- BBM bersifat negative antara tingka harga dengan
jumlah barang yang diminta. Apabila harga
- LAA
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan
- Air Bersih apabila harga rendah jumlah barang yang
- On Train Cleaning (OTC) diminta meningkat. Dengan demikian hokum
- Customer Service On Train permintaan berbunyi:“Semakin turun tingkat
(CSOT) harga, maka semakin banyak jumlah barang
- Security Pengawalan Kereta yang tersedia diminta, dan sebaliknya
- Cucian Harian Sarana semakin naiktingkat harga semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia diminta.”Pada
- Fumigasi
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris
- Pest Control paribus, artinya hukum permintaan tersebut
- Pelumas berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain
- Tunjangan Kerja Operasi (TKO) harga tidak berubah atau dianggap tetap.
Awak Sarana KA Faktor-faktor yang mempengaruhi
4) Biaya Tidak Langsung Tidak Tetap permintaan sebagai berikut.
- Biaya Pemasaran 1. Harga barang tersebut
Harga suatu barang mempengaruhi
jumlah barang yang diminta/dibeli.
57
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

Hubungan antara harga dan permintaan mengenai pemicu biaya (costdriver) dalam
barang itu adalah berbanding terbalik. transportasi menjadi penting. Tarif
Semakin murah harga maka jumlah transportasi ditentukan oleh berbagai faktor.
barang yang diminta akan semakin Faktor utama yang memengaruhi tarif
banyak. transportasi adalah jarak (distance), berat
2. Harga barang substitusi (weight), dan densitas (density).Jarak
Barang substitusi adalah barang lain atau merupakan faktor utama yang menentukan
pengganti yang jenis atau tujuannya biaya transportasi. Umumnya biaya-biaya
adalah sama. Jadi apabila terjadi kenaikan transportasi dipicu oleh jarak. Jarak
harga barang substitusi maka transportasi akan berkontribusi secara
mengakibatkan kenaikan pada permintaan langsung terhadap biaya variabel seperti
atas barang tersebut. tenaga sopir, biaya bahan bakar dan minyak
3. Pendapatan (fuel), dan biaya pemeliharaan kendaraan.
Bila pendapatan seseorang meningkat, Dalam menentukan tarif jasa angkutan
berarti orang itu memiliki kemampuan beberapa hal berikut patut menjadi dasar
yang lebih besar untuk membeli barang pertimbangan(Warpani, 2002):
yang akhirnya menyebabkan permintaan 1. Kelangsungan hidup dan pengembangan
akan barang menjadi meningkat. usaha jasa angkutan:
4. Ekspektasi harga di masa yang akan 2. Daya beli masyarakat pada umumnya;
datang 3. Tingkat bunga modal;
Bila semua masyarakat beranggapan 4. Jangka waktu pengembalian modal;
bahwa di masa yang akan datang akan 5. Biaya masyarakat yang ditimbulkan
terjadi kenaikan harga pada suatu barang, karena operasi jasa angkutan.
maka permintaan akan barang tersebut
akan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk:
5. Jumlah konsumen 1. Mengetahui metode perhitungan biaya
Apabila jumlah konsumen atau pembeli operasi kereta api.
bertambah, maka semakin banyak 2. Menjelaskan komponen komponen biaya
permintaan akan barang tersebut. operasi kereta api.
6. Selera (trend) 3. Menganalisis prosentase komponen
Bila suatu barang menjadi mode atau komponen biaya operasi kereta api.
trend dikalangan masyarakat, maka 4. Menilai tingkat kesehatan dan kompetitif
permintaan atas barang tersebut biaya operasi kereta api
meningkat dengan pesat.
7. Jumlah penduduk
8. Fluktuasi ekonomi 2. METODE PENELITIAN
9. Faktor lain (harapan, hubungan sosial,
politik) Data yang dibutuhkan yaitu berupa data
komponen biaya operasi kereta api,
Penetapan Tarif Transportasi perhitungan biaya komponen, dan data data
Strategi penetapan harga (pricingstrategy) lainnya terkait perhitungan biaya operasi
menjadi isu penting dalam bisnis. Harga kereta api. Selanjutnya data ini akan
merupakan salah satu pertimbangan penting dianalisis lebih lanjut terkait prosentase
bagi konsumen dalam memutuskan masing masing komponen dengan
pembelian jasa transportasi, selain menggunakan analisis grafis, data data
pertimbangan kinerja operasi transportasi analisis tersebut juga akan di bandingkan
dan kualitas pelayanan. Umumnya strategi dengan dengan prosentase komponen biaya
penetapan harga transportasi didasarkan pada operasi pada moda sama di luar negeri untuk
biaya. Biaya menjadi faktor penting dalam mendapatkan kaji banding yang obyektif.
pembentuk harga atau tarif transportasi yang Data data sekunder juga perlu
dibebankan ke konsumen. Pemahaman dipertimbangkan terkait dengan ketentuan
58
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

ketentuan legaslitas seperti yang diatur dalam 3.1 Hasil


undang-undang yang berlakuyaitu Undang- Perhitungan biaya operasi kereta api di
Undang Republik Indonesia Nomor 23 indonesia adalah mengikuti regulasi yang
Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. ditetapkan oleh kementerian perhubungan,
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dalam penelitaian ini akan kami berikan
Nomor PM 69 Tahun 2014 Tentang gambaran perhitungan biaya operasi kereta
Pedoman Perhitungan Dan Penetapan Tarif api berdasar simulasi perhitungan dan
Angkutan Orang Dengan Kereta Api, berdasarkan data sekunder yang penulis
penentuan tarifnya dihitung denganrumus dapatkan
sebagai berikut.
Simulasi perhitungan biaya operasi kereta
TarifDasar KA LintasPelayanan (TD1) api ( kereta api regional jarak pendek)
TD1 =
( % )×( ) Karakteristik umum dari biaya operasi ini
= adalah komponen yang sering keluar dalam
( × × )
Rp/pnp Km penghitungan masing-masing komponen
JumlahBiayaPokok = Biaya Modal + penyusun biaya operasi. Karakteristik
BiayaOperasi + BiayaPerawatan dibawah ini adalah komponen yang mengacu
pada kondisi lapangan perjalanan.
TarifDasar KA yang 1. Jarak tempuh : 125,032
MenggunakanSarana KRL (TD2) 2. Waktu tempuh (WT) : 2,21
∑ 3. Jumlah lintas :2
TD2 = = Rp/pnp Km
4. Jumlah sarana1 :4
5. Hari kerja2 : 304
TarifJarak (TJ) 6. Utilisasi sarana : 15,27
TJnon-KRL = TD1 x JarakTempuh = 7. Km KA Total : 21 x 125,032 x 365 =
Rp/lintas 273820,08
TJKRL = TD2 x JarakTempuh = Rp/lintas Keterangan:
- 6 adalah jumlah perjalanan satu
Selain rumus di atas, penghitungan tarif
rangkaian dalam 1 hari.
berdasarkan Peraturan Menteri
PerhubunganNomorPM 69 Tahun 2014 - 125,032 adalah jarak antara stasiun
Tentang Pedoman Perhitungan Dan awal dan stasiun akhir.
Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan - 365 adalah jumlah hari dalam satu
KeretaApi dengan Peraturan Menteri tahun.
Perhubungan Nomor PM 64 Tahun 2016 8. Kapasitas : 1104 penumpang3
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan (rata-rata)
Menteri Perhubungan NomorPM 69 Tahun 9. Load Factor (LF) : 62%
2014 Tentang Pedoman Perhitungan Dan 10. Keuntungan : 10%
Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan 11. Umur ekonomis (ue) : 30
Kereta Api. Berikut ini adalah rumusnya.
Modal
TD KA Penugasan Pemerintah Berikut ini adalah penghitungan modal yang
∑(Biaya pokok + Keuntungan) hanya terdiri dari biaya penyusutan aset per
=
Penumpang × Jarak Tempuh lintas karena dianggap tidak ada peminjaman
modal dari bank.
1. Harga perolehan :
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Rp67.600.000.000,00

1 Jumlah sarana dianggap 4 sarana karena 3


Berdasarkan data KRL KFW PT. Inka (Persero).
penghitungannya dialam 1 trainset terdapat 4 kereta.
2 Dihitung jeda hari untuk perawatan.

59
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

- Berat rangkaian = 436,72 ton (2 TC


2. Nilai sisa = Rp67.600.00,00 × 1,5% = dan 2 M)
Rp1.014.000.00,00 - Koefisien toleransi (kw) = 1
LA = std LAA × tarif listrik
Penyusutan (harga perolehan – A × berat rangk × jarak
Aset nilai sisa) × wt tempuh × kw
=
(ue × utilisasi sarana × = 0,0657 × 603,75 ×
hari kerja) 268,72 × 125,032 × 1

(Rp67.600.000.000 – = Rp1.332.734,63
Rp1.014.000.000) ×
b. On Train Cleaning (OTC)
= 2,21
Biaya = jumlah pegawai OTC
(30 × 15,27 × 304) OTC × biaya OTC × wt

Rp147.155.060.000,00 = 2 × Rp37.173 × 2,21


= = Rp239.304,66
139262,4
c. Security
= Rp1.056.674,74 Biaya = jumlah security ×
securi biaya security × wt
ty
Penyusutan aset = 2 × Rp58.827× 2,21
Penyusutan
= = Rp260.015,34
Aset/lintas Jumlah lintas
Rp1.056.674,74 d. Cucian sarana harian
Biaya = tarif cucian × jumlah
= cuci sarana
2
harian
= Rp528.337,37 = Rp70.522,00 × 4 =
Rp282.208,00
Biaya Operasi e. Pest Control
1. Biaya Langsung Tetap frek. PC × tarif PC ×
a. Biaya pegawai awak sarana KA = 2 x jumlah sarana
Rp150.382 x 2,21 = Rp664.688,44 Biaya
=
Keterangan: PC Utilisasi sarana × hari
- 2 = jumlahawaksarana KA kerja
- Rp150.382 = biayapegawai/jam
Rp3.500,00 × 24 × 4
- 2,21 = waktutempuh
=
b. Biaya penggunaan prasarana KA = 15,27 × 304
Rp764.418,00
Terdiri dari penggunaan jalur, stasiun, = Rp159,96
dan fasilitas operasi.
c. Asuransi = Rp45.430,00 f. Tunjangan Kerja Operasional (TKO)
2. Biaya Langsung Tidak Tetap Awak KA
a. Listrik Aliran Atas (LAA) TKO = jml awak sarana ×
Keterangan: awak biaya TKO × wt
- Standar daya LAA = 0,0657 sarana
- Tarif listrik = 603,75 kwh

60
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

= 2 × Rp33.264,00 × ΣBiaya = (PH×304)+(P1×8)


2,21 Perawata +(P3×2)+(P6)+(P
n A×0,5)
= Rp147,026,88
= Rp52.703.264+Rp
3. Biaya Tidak Langsung Tetap 37.277.568+Rp19.
a. Gaji pegawai non awak KA = 529.964+
Rp1.511.124,00 Rp46.328.036+Rp
b. Biaya umum kantor = Rp409.963,00 426.595.041
c. Pengembangan SDM =
Rp3.072.085,00 = Rp582.433.873
4. Biaya Tidak Langsung Tidak Tetap
a. Biaya pemasaran Biaya 4 ×
∑Biaya biaya pemasaran × Perawata Rp582.433.873
Pemasara jarak n = × 2,21
n = tempu
15,27 × 304
km KA total h
= Rp1.109.139,75
Rp57.825.609,9 ×
= 6 125,0
958370,28 32 Total Biaya operasi Kereta Api
Total biaya merupakan hasil
= Rp7.544.110,89
penjumlahan seluruh biaya yang dibutuhkan
b. Pengembangan SDM = Rp25.698,00 untuk operasional kereta api. Berikut ini
Biaya Perawatan adalah hasil penghitungan biaya operasional
Biaya Jml sarana × yang dibutuhkan.
Perawatan (((PH×304)+(P1×
Tabel : Penghitungan BO Kereta api
8)+(P3×2)+(P6)+(
Komponen
= PA×0,5) ×wt) No
Biaya
Jumlah
utilisasi sarana × 1. Modal Rp528.337,37
hari kerja 2. BiayaOperasi
a. Biaya
Berikutiniadalahhasilbiayaperawatanuntukk Langsung Rp664.688,44
ereta KFW i9000. Tetap
a. Perawatan harian = b. Biaya Rp764.418,00
Rp173.366,00 x 304 = Rp52.703.264 pegawai
b. Perawatan 1 bulan awak sarana Rp45.430,00
= Rp4.659.696,00 x 8 = Rp37.277.568 KA Rp1.474.536,44
Perawatan 3 bulan = Rp9.764.982,00 x c. Biaya
2 = Rp19.529.964 penggunaan
c. Perawatan 6 bulan = Rp46.328.036,00 prasarana
x 1 = Rp46.328.036 Asuransi
d. Perawatan akhir = Rp853.190.082,00 x TOTAL
0,5 = Rp426.595.041
e. Waktu tempuh = 2,21 d. Biaya
f. Jumlah sarana =4 Langsung
g. Utilisasi sarana = 15,27 Tidak Tetap Rp1.332.734,63
h. Hari kerja = 304 LAA Rp239.304,66
Sehingga, OTC Security Rp260.015,34
Cuci Sarana
Harian Rp282.208,00
61
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

Komponen
No Jumlah
Biaya
Pest Control Rp159,96
TKO Awak
Sarana KA Rp147.026,88
TOTAL Rp2.261.449,47

e. Biaya Tidak
Langsung
Tetap Rp1.511.124,00 Gambar 1 Grafik Prosentase Biaya
Gaji Pegawai Langsung Tetap
Non Awak KA Rp409.963,00 Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya
Biaya Umum langsung tidak tetap prosentase terbesar
Kantor adalah biaya penggunaan prasarana sebesar
Pelayanan 52 % dan prosentase terkecil adalah biaya
Penumpang di Rp3.072.085,00 asuransi sebesar 3 %.
Stasiun Rp4.993.172,00
TOTAL 2. Biaya langsung tidak tetap

f. Biaya Tidak
Langsung
Tidak Tetap Rp7.544.110,89
Biaya
Pemasaran
Pengembangan Rp25.698,00
SDM Rp7.569.808,89
TOTAL

Biaya Perawatan Gambar 2 Grafik Prosentase Biaya


3. Rp1.109.139,75 Langsung Tidak Tetap
Sarana
Rp17.936.443,9
TOTAL BIAYA
2 Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya
langsung tidak tetap prosentase terbesar
Sumber: Data Analisis, 2017
adalah biaya penggunaan LAA sebesar 59 %
dan prosentase terkecil adalah pest control
Berdasarkan data analisis diatas maka dapat
sebesar 0,00007 %.
dilakukan analisis prosentase biaya operasi
kereta api, yaitu prosentase komponen biaya
1. Biaya langsung tetap dan tidak tetap
langsung dan tidak langsung.
a. Komponen biaya langsung
Biaya langsung operasi kereta api terdiri
beberapa sub komponen yaitu biaya lansung
tetap dan biaya langsung tidak tetap,
prosentase masing masing komponen dapat
dilihat pada grafik berikut:
1. Biaya langsung tetap

Gambar 3 Grafik Prosentase Biaya


Langsung dan Tidak Tetap

62
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya


langsung tetap adalah sebesar 39 % dan biaya
langsung tidak tetap adalah 61 %.
b. Komponen biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung operasi kereta api
terdiri beberapa sub komponen yaitu biaya
tidak lansung tetap dan biaya tidak langsung
tidak tetap, prosentase masing masing
komponen dapat dilihat pada grafik berikut:
1. Biaya tidak langsung tetap Gambar 6: Grafik Prosentase Biaya
Tidak Langsung

Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya


tidak langsung tetap adalah sebesar 40 % dan
biaya langsung tidak tetap adalah 60 %.
c. Komponen biaya langsung dan tidak
langsung KA
Biaya operasi kereta api terdiri dari biaya
langsung dan biaya tidak langsung,
Gambar 4: Grafik Prosentase Biaya Tidak prosentase masing masing komponen dapat
Langsung Tetap dilihat pada grafik berikut:

Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya


tidak langsung tidak tetap prosentase
terbesar adalah biaya pelayanan penumpang
di stasiun sebesar 62 % dan prosentase
terkecil adalah biaya umum kantor sebesar 8
%.
1. Biaya tidak langsung tidak tetap

Gambar 7: Grafik Prosentase Biaya


Langsung dan Biaya Tidak Langsung

Berdasarkan grafik diatas terlihat prosentase


biaya langsung kereta api adalah 23 % dan
prosentase biaya tidak langsung kereta api
adalah 77 %.
d. Komponen modal,biaya operasi dan
Gambar 5: Grafik Prosentase Biaya perawatan kereta api
Tidak Langsung Tdk Tetap
Biaya pokok kereta api terdiri dari biaya
Berdasarkan grafik diatas prosentase biaya modal,biayaoperasidanperawatankeretaapi,
tidak langsung tidak tetap prosentase prosentase masing masing komponen dapat
terbesar adalah biaya pengembangan SDM dilihat pada grafik berikut:
sebesar 99,99 % dan prosentase terkecil
adalah biaya pemasaran sebesar 0,008 %.
1. Biaya tidak langsung tetap dan tidak
tetap

63
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

Berdasarkan grafik diatas terlihat prosentase


biaya sebuah pelayanan kereta api oleh
sebuah operator kereta api di inggris, biaya
perawatan 30 %,biaya non perawatan 4
%,biaya operasi KA 52 % dan biaya
Administrasi umum 14 %

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa biaya operasi
kereta api dengan mengambil contoh biaya
Gambar 8: Grafik Prosentase Biaya
operasi kereta api regional jarak pendek,
Moda, Biaya Operasi KA dan Biaya
terdapat temuan hasil analisa terkait
Perawatan
prosentase biaya operasi kereta api sebagai
berikut:
Berdasarkan grafik diatas terlihat prosentase
a. Prosentase biaya tidak langsung terhadap
biaya modal 3 %,biaya operasi 91 % dan
biaya biaya operasi kereta api sangat besar
prosentase biaya perawatan adalah 6 %.
yaitu 77 %, kondisi ini menggambarkan
bisnis pelayanan kereta api ini
Sebagai pembanding, kami tampilkan
mempunyai beban perusahaan yang
prosentase biaya operasi pelayanan kereta api
besar,yang berpotensi untuk
di luar negeri. Struktur dan prosentase biaya
memperlambat laju pertumbuhan daya
operasi kereta api adalah sebagai berikut:
saing perusahaan,karena perusahaan jasa
transportasi akan dapat bersaing dengan
baik salah satu syaratnya adalah beban
biaya tidak langsung tidak besar.
b. Prosentase biaya langsung terhadap biaya
operasi kereta api sebesar 23 %, nilai
prosentase ini jauh lebih kecil
dibandingan biaya tidak langsung, nilai
prosentase yang kecil ini nantinya akan
dianalisis lebih lanjut terkait biaya
Gambar 9: Grafik Prosentase Biaya pelayanan kereta api sebagai dasar
Operasi Pelayanan KA Di Inggris penentuan tarif kereta api.
c. Jika kita bandingkan dengan struktur dan
Berdasarkan grafik diatas terlihat prosentase prosentase biaya operasi kereta api di luar
biaya sebuah pelayanan kereta api di inggris, negeri,yaitu di negera Inggris,terda pat
biaya perawatan 16 %,biaya non perawatan perbedaan yang besar, di Inggris biaya
11 %,biaya operasi KA 27 % dan biaya perawatan KA besar sekitar 16% - 30 %
Administrasi umum 46 %. sedangkan di indonesia hanya sekitar 6 %.
Biaya operasi KA di Inggris 66 % - 73 %
sedangkan di indonesia mencapai sekitar
91 %.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan tersebut,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prosentase biaya langsung kereta api
adalah 23 % dan prosentase biaya tidak
Gambar 10: Grafik Prosentase Biaya langsung kereta api adalah 77 %
Operasi Pelayanan KA Di Inggris 1

64
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 1 Maret 2018 ISSN 2550-1127

2. Prosentase biaya langsung tetap adalah


sebesar 39 % dan biaya langsung tidak
tetap adalah 61 %.
3. Prosentase biaya tidak langsung tetap
adalah sebesar 40 % dan biaya langsung
tidak tetap adalah 60 %.
4. Biaya operasi kereta api tersebut kurang
kompetitif karena prosentase biaya tidak
langsung sangat besar
5. Prosentase biaya operasi kereta api di
luar negeri,yaitu di negera Inggris, biaya
perawatan KA besar sekitar 16% - 30 %
sedangkan di indonesia hanya sekitar 6
%. Biaya operasi KA di Inggris 66 % -
73 % sedangkan di indonesia mencapai
sekitar 91 %
6. Untuk meningkatkan daya saing, perlu
terobosan bisinis untuk memperkecil
prosentase biaya tidak langsung.

5. DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian.
PM 64 Tahun 2016 Tentang Penetapan Tarif
Angkutan Orang Dengan Kereta Api
Leland blank, anthony tarquin. Engineering
economy,New York, 2012
Eko. (2016). Teori Ekonomi Permintaan Dan
Penawaran
Federal railroad administration, birmingham
to monthgomery passengger rail
feasibility study, 2013.

65

You might also like