You are on page 1of 44

MODUL PRAKTIKUM CNC

LABORATORIUM CNC/CAD-CAM

TIM PENYUSUN

Dr. Eng. Suryadiwansa Harun, S.T., M.T.


Dr. Ir. Yanuar Burhanuddin

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PEMROGRAMAN NC

1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu membuat program NC untuk
pemesinan bubut (lathe machine) dan milling (milling machine).

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Struktur Pemrograman NC.
Program NC merupakan urutan dari instruksi pemesinan berbasis kontrol
numerik untuk menjalankan mesin CNC. Instruksi ini adalah kode yang berisi
semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu komponen (part). Kode
program NC terdiri dari beberapa blok (line), setiap blok terdiri atas perintah
tunggal untuk bergerak. Hanya saja seperti dengan mesin konvensional, satu
gerakan dibuat lebih dahulu sebelum gerakan berikutnya.
Secara umum ada dua jenis kode program NC yaitu kode G dan M. Kode G adalah
fungsi preparatory dimana berhubungan dengan gerak aktual pahat. Fungsi ini meliputi
gerak cepat pahat (rapid moves), feeding, radial feed, dwell, cycle raoughing dan profiling.
Sedangkan kode M adalah fungsi miscellaneous dimana termasuk fungsi yang penting
untuk pemesinan. Fungsi ini bukan untuk gerak aktual pahat tapi merupakan fungsi
tambahan seperti on/off spindle, tool changes, on/off coolant, stop program, dan fungsi
yang lain.
Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan program NC adalah sebagai berikut:
N Block number
G Fungsi preparatory
X Koordinat sumbu X
Y Koordinat sumbu Y
Z Koordinat sumbu Z
I Lokasi sumbu X dari pusat lingkaran
J Lokasi sumbu Y dari pusat lingkaran
K Lokasi sumbu Z dari pusat lingkaran
S Pengaturan kecepatan spindle
F Pengaturan Feedrate
T Jenis tool yang digunakan
M Fungsi Miscellaneous

2
Program NC mempunyai tiga bagian utama, berikut ini diperlihatkan contoh program
dengan tiga bagian tersebut, yaitu:
%
:1001
N5 G90 G20
N10 M06 T2
N15 M03 S1200
N20 G00 X1 Y1
N25 Z0.125
N30 G01 Z-0.125 F5
N35 G01 X2 Y2
N40 G00 Z1
N45 X0 Y0
N50 M05
N55 M30

Bagian utama 1 : Setup Program


% Mulai program
:1001 Nama program, Jumlah angka 4 digit
N5 G90 G20 Penggunaan unit absolut dan unit inchi
N10 M06 T2 Berhenti untuk ganti pahat, gunakan pahat #2
N15 M03 S1200 Putaran pahat CW dengan kecepatan 1200 rpm

Bagian utama 2 : Pemotongan Material

N20 G00 X1 Y1 Bergerak menuju (X1,Y1) dari titik awal


N25 Z0.125 Bergerak ke bawah menuju Z0.125
N30 G01 Z-0.125 F5 Pemakanan ke bawah menuju Z-0.125 pada 5 ipm
N35 G01 X2 Y2 Pemakanan diagonal menuju (X2,Y2)
N40 G00 Z1 Bergerak ke atas menuju Z1
N45 X0 Y0 Bergerak menuju X0,Y0

Bagian utama 3 : Sistem Shutdown

N50 M05 Putaran spinde berhenti


N55 M30 Akhir dari program

3
1.2.2 Kode Pemrograman CNC Bubut

Kode G Mesin Bubut.


G00 Positioning secara cepat, perintah ini digunakan untuk menggerakkan pahat ke dan
dari posisi pemotongan. Perintah ini sangat sering digunakan sebelum dan sesudah perintah
G01, G02, dan G03. Perintah ini juga dapat digunakan pada pengposisian pahat untuk
suatu pergantian pahat. Dengan G00 dapat mengontrol satu atau dua sumbu pada satu blok
kode. Pada saat pemrograman dua sumbu pada satu garis dimana beberapa pengontrol
akan menggerakkan pahat dalam satu garis lurus menuju titik endpoint, sedangkan
pengontrol yang lain akan menggerakan setiap motor sumbu koordinat. Akibatnya gerakan
akan membuat sudut 45o kemudian membuat garis lurus.

Format: N_ G00 X_ Z_
Contoh:
Gerakan posisi pahat secara cepat (mode rapid) dari lokasi awal menuju titik
tujuan (X…, Z….) seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.
…………
N20 G00 X20 (gerak cepat menuju X20)
N25 Z2 (gerak cepat menuju Z2)
………….

Gambar 3.1 Perintah G00, rapid position

G01 Interpolasi Linear, perintah ini mengeksekusi semua gerakan sepanjang garis lurus
pada gerak makan tertentu. Gerak makan ini memungkinkan pemotongan benda kerja pada

4
dua sunbu koordinat secara simultan. Perintah ini digunakan untuk proses turning, facing,
dan tapering.

Format: N_ G01 X_ Z_ F_

Contoh :
Pada contoh ini, gerak potong pahat adalah garis lurus (linear) dari titik yang
ditentukan menuju titik tujuan (dari titik 1 ke 2 dan titik 2 ke 3) pada feeding
tertentu, lihat gambar 3.2.

Pahat bergerak linear dari titik 1 ke 2.


………..
N25 G01 Z-30 F0.5; (gerak makan menuju Z-30 pada kecepatan makan
0.5mm/putaran)
……….

Pahat bergerak linear dari titik 2 ke 3.


……….
N90 X20 Z-50 F0.5; (gerak makan pahat menuju X20 Z-50 pada
kecepatan makan 0.5mm/putaran)
……….

Gambar 3.2 Perintah G02, Gerak Linear

G02 Interpolasi Circular (CW), perintah ini mengeksekusi semua gerakan circular atau
radial dalam arah putaran searah jarum jam (CW). Perintah ini diikuti oleh tiga perintah
yaitu gerakan pahat menuju titik tujuan (end-point), radius (jaraknya dari titik awal menuju
titik pusat), dan kecepatan makan (feed-rate atau feeding). Radius ditentukan melalui
definisi jarak dan arah dari titik awal lingkaran menuju titik pusat pada sumbu koordinat
(X, Y, Z).

5
Format: G02 X_ Z_ R_ F_

Contoh:
Pada contoh ini, lihat Gambar 3.3, pahat melakukan pemotongan melingkar searah
jarum jam (CW) dari lokasi yang ditentukan X20, Z-10 pada kecepatan makan 0.5
mm/putaran menuju titik akhir X0, Z0 dengan Radius R5.

……….

G02 X0 Z0 R5 F0.5; (pahat bergerak melingkar CW dari titik


X20 Z-10 menuju titik tujuan (endpoint) X0 Z0
dengan R sama dengan 5 pada kecepatan
makan, F, 0.5 mm/putaran).
……….

Gambar 3.3 Contoh Printah G02

G03 Interpolasi Circular (CCW), perintah ini mengeksekusi semua gerakan circular atau
radial dalam arah putaran berlawanan arah jarum jam (CCW). Perintah ini diikuti oleh tiga
perintah yaitu gerakan pahat menuju titik tujuan (end-point), radius, R (jaraknya dari titik
awal menuju titik pusat), dan kecepatan makan (feed-rate atau feeding). Radius ditentukan
melalui definisi jarak dan arah dari titik awal lingkaran menuju titik pusat pada sumbu
koordinat (X, Y, Z).

Format: N_ G03 X_ Z_ R_ F_

6
Contoh:
Pada contoh ini, lihat Gambar 3.4, pahat melakukan pemotongan melingkar
berlawanan arah jarum jam (CCW) dari lokasi yang ditentukan X0, Z0 pada
kecepatan makan 0.5 mm/putaran menuju titik akhir X20, Z-10 dengan Radius R5.

……….

G03 X20 Z-10 R5 F0.5; (pahat bergerak melingkar CCW dari titik
X0 Z0 menuju titik tujuan (endpoint) X20 Z-10
dengan R sama dengan 5 pada kecepatan
makan, F, 0.5 mm/putaran).
……….

Gambar 3.4 Contoh Perintah G03

G04 Dwell, perintah ini dirancang dimana pahat menunggu pada satu posisi tertentu dalam
periode waktu yang ditentukan. Perintah ini sangat sering digunakan dalam proses gurdi
(drilling). Pada proses ini, MCU menghentikan semua gerakan sumbu, kecuali spindle,
cairan pendingin, dan aksesoris yang lain akan terus beroperasi.
Format: N_ G04 P_

Contoh:
G04 P2; (Pada contoh ini, pahat berhenti sesaat pada lokasi tertentu dalam
periode waktu 2 detik).

G20 Unit Inchi, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit inchi
dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G20

Contoh:
N15 G20; (Pada contoh ini, MCU menerima semua data sebagai standar
7
unit Inchi)

G21 Unit Metric, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit metric
dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G21
Contoh:
N15 G21; (Pada contoh ini, MCU menerima semua data sebagai standar
Unit metric)

G28 Kembali ke titik nol secara otomatis, perintah ini digunakan untuk penggantian
pahat secara otomatis. Pada dasarnya, pahat yang ada diposisikan secara otomatis ke titik
nol (titik origin tool atau home position) melalui posisi intermediasi. Semua sumbu
koordinat diposisikan pada titik intermediasi pada setiap kecepatan gerak yang cepat, dan
kemudian dari titik intermediasi ke posisi titik origin tool (home position).

Format: N_ G28 U0 W0 atau N_ G28 X_ Z_

Contoh: Lihat Gambar 3.5


……..
N30 G28 U0 W0; (perpindahan secara cepat menuju posisi titik origin
tool)
……..

Gambar 3.5 Gerakan pahat kembali ke Zero Return Position (Home Position)

G29 Kembali dari posisi titik origin tool (home position), perintah ini digunakan segera
setelah perintah G28 untuk memindahkan pahat menuju titik tertentu (Endpoint) melalui
titik intermediasi.
8
Format: N_ G29 atau N_ G29 X_ Z_

Contoh: Lihat Gambar 3.6


………….
N50 G29 X25 Z0; (kembali dari posisi titik origin pahat atau zero
return position menuju titik endpoint X25 Z0 )
………….

Gambar 3.6 Gerakan pahat kembali dari Zero Return Position (Home Position)

G71 Turning Cycle, perintah ini adalah perintah untuk membaca segmen program dan
menentukan jumlah blok yang dilewati, deep of cut untuk setiap blok yang akan dilewati
(jika ada proses pemotongan pada sumbu koordinat yang ditentukan), dan jumlah
pengulangan setiap blok yang dilewati untuk setiap cycle.
Format : N_ G71_ P_ Q_ U_ W_ D_ F_
Keterangan: P = start block dari segmen
Q = end block dari segmen
U = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu X
W = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu Z
D = Deep of cut untuk setiap lintasan.
F = Feedrate untuk lintasan finishing

Perintah G71 dapat memotong empat pola sesuai tanda U dan W seperti terlihat pada
Gambar 3.7.

9
Gambar 3.7. Tanda U dan W

Contoh: Lihat Gambar 3.8

……..
N35 G71 P40 Q55 U0.5 W0.5 D500 F0.5; (MCU membaca data antara
N40 sampai N55 dan memotong material sesuai profil yang ditentukan.
Setiap cycle mempunyai deep of cut 0.5 untuk setiap blok yang dilewati
pada 0.5 mm/putaran. Stock yang tersisa adalah 0.5 mm).

N40 G01 X0 Z0;


N45 G03 X15 Z-10 R20;
N50 G01 Z-15;
N55 X30 Z-30;
……..

Gambar 3.8 Contoh Perintah G71

10
G72 Rough Facing Cycle, perintah ini adalah perintah otomatis untuk melakukan proses
rough facing sesuai dengan profil yang ditentukan.
Format : N_ G72_ P_ Q_ U_ W_ D_ F_
Keterangan: P = start block dari segmen
Q = end block dari segmen
U = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu X
W = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu Z
D = Deep of cut untuk setiap lintasan.
F = Feedrate untuk lintasan finishing

Contoh: Lihat Gambar 3.9

……..

N25 G72 P30 Q45 U0.5 W0.5 D500 F0.5; (MCU membaca data antara
N30 sampai N45, kemudian melakukan proses facing sesuai profil yang
ditentukan dengan deep of cut 0.5 untuk setiap blok yang dilewati pada 0.5
mm/rev).

N30 G01 X0 Z0.1;


N35 X10 Z-10;
N40 Z-20;
N45 X40 Z-30;
……..

Gambar 3.9 Contoh Perintah G72

G70 Finishing Cycle, perintah ini adalah perintah untuk finishing permukaan benda kerja.
Kode perintah ini adalah G70 diikuti oleh simbol P dan Q. Perintah ini digunakan setelah
perintah G71 dan G72.
11
Format: N_ G70

Contoh: Lihat Gambar 3.10


….
N40 G01 X0 Z0;
N45 G03 X15 Z-10 R20;
N50 G01 Z-15;
N55 X30 Z-30;
N60 X45;
……
N75 G70 P40 Q60 F0.1 (finish cycle dari N40 sampai N60)
……

Gambar 3.10 Contoh Perintah G70

G74 Peck Drilling Cycle, perintah ini adalah untuk mengeksekusi peck drilling cycle
dengan retracts secara otomatis dan deep of cut secara incremental. Simbol perintah ini
adalah G74 yang diikuti beberapa simbol yang lain, yaitu:
X0 X selalu bernilai 0
Z Tinggi total
K Tinggi peck
F Kecepatan makan (Feed rate)

Format: N_ G74 X0 Z_ K_ F_

Contoh: Lihat Gambar 3.11


……
G74 X0 Z-1.0 K0.125 F0.015; (Pada contoh ini, suatu lubang akan diproses
dengan peck drill untuk panjang total 1 in dan pemotongan deep of cut
0.125 in setiap peck, serta kecepatan makan (feeding) 0.015 ipr).
……

12
Gambar 3.11 Contoh Perintah G74

G75 Grooving Cycle, perintah ini digunakan untuk membuat alur groove.
Format: N_ G75 X_ Z_ P_ Q_ R_ F_
Keterangan: X diameter groove
Z Posisi Z dari groove
F Incremental retract
R Radius
P perpindahan sumbu X
Q perpindahan sumbu Z

Contoh: Lihat Gambar 3.12


……….
N25 G01 Z-22 F0.5; (Lebar pahat Groove adalah 4 mm jadi posisi pahat
dimulai dari Z-22).
N30 G75 R1; (Pahat retract 1 mm pertama kali R1),
N35 G75 X90 Z-60 P2000 Q3000 R0 F0.25; (Setiap Grooving cycle akan
berpindah dalam arah sumbu X sebesar 2 mm atau P2000 dan Y sebesar 3
mm atau P3000. Pahat bergerak linear atau R0 dan Increamental retract
sebesar 0.25 mm atau F0.25)
……….

Gambar 3.12 Contoh Perintah G75


13
G76 Threading Cycle, perintah ini adalah perintah yang menampilkan semua operasi
threading (ulir), dengan pengubahan ditinggi secara otomatis dan perhitungan lintasan
pahat. Kode perintah ini adalah G76 yang diikuti oleh beberapa perintah yang lain, yaitu:
Format: N_ G76 P0_ Q_
N_ G76 X_ Z_ P_ Q_ F_

Keterangan: X = diamter minor ulir


Z = posisi terakhir dari ulir (panjang ulir)
P = tinggi ulir yang dilewati pahat pertama kali
Q = depth of cut
F = pitch dari ulir (= 1/thread/in)
P0 = sudut pahat.
Catatan:
P = (Dmayor – dminor)/2 x 1000

Contoh: Lihat Gambar 3.13


……..
N15 G00 X30 Z0; (Titik X-Z Starpoint)
N20 G76 P031060 Q100 R100; (definisi ulir)
N25 G76 X18.2 Z-40 P900 Q200 F1.5 (thread cycle)
…….
Catatan:
P031060 = (03 = tiga kali finishing pass; 10 = tinggi
pahat ulir maksimum; 60 = sudut pahat
atau tool angle).
Q100 = minimum depth of cut per pass = 0.1 mm.
R100 = Finishing allowance = 0.1 mm.
P900 = tinggi ulir = (20 – 18.2)/2 x 1000 = 900
Q200 = Depth of cut untuk pass pertama
F1.5 = Pitch ulir = 1.5 mm

Gambar 3.13 Contoh Perintah G76

14
G90 Absolute Positioning, perintah ini adalah mengatur sistem untuk menerima semua
sistem koordinat sebagai data absolut.

Format: N_ G90

Contoh:
…….
N5 G90 (semua input data diset kedalam mode absolute)
…….

G91 Incremental Positioning, perintah ini adalah mengset sistem untuk menerima semua
sistem koordinat sebagai data inkremental.

Format: N_ G91

Contoh:
…….
N5 G91 (semua input data diset kedalam mode incremental)
…….

15
Kode M CNC Bubut (Turning).

Kode M adalah fungsi miscellaneous yang merupakan fungsi yang sangat dibutuhkan
dalam proses pemesinan tetapi bukan berhubungan dengan perintah gerak pahat. Fungsi-
fungsi tersebut adalah :

M00 Program Berhenti


M01 Program Optional Berhenti
M02 Akhir Program
M03 Spindle berputar searah jarum jam
M04 Spindle berputar berlawanan arah jarum jam
M05 Spindle Berhenti
M06 Penggantian Pahat
M07 Aktifkan Pendingin 1
M08 Aktifkan Pendingin 2
M09 Matikan Pendingin
M30 Program berakhir, setel kembali ke posisi awal.

Catatan : dua atau lebih perintah M tidak dapat dimasukkan dalam satu garis
perintah.

16
Latihan Pemrogram CNC Bubut (complete part)

1. Buat program NC Bubut untuk benda kerja akhir seperti pada gambar 3.14

Gambar 3.14 Bentuk akhir Benda kerja proses bubut

Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece).


Diameter 50 dan panjang 105

Langkah 2. Setup program.


% program start flag
1004 Nomor program
N05 G90 G21 G40; Absolut dan sistem satuan metrik.
N10 T0202; penggantian pahat dengan Tool #2
N15 M03 S500; putaran spindle 500 RPM searah jarum jam.
N20 M08; pompa cairan pendingin 1 on.

Langkah 3. Material removal.


N25 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N30 G01 X48 F0.5; (pemakanan arah sumbu X48)
N35 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N40 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N45 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N50 G01 X46 F0.5; (pemakanan arah sumbu X46)
N55 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N60 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N65 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N70 G01 X44 F0.5; (pemakanan arah sumbu X44)
N75 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N80 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)

17
N85 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N90 G01 X42 F0.5; (pemakanan arah sumbu X42)
N95 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N100 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N105 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N110 G01 X40 F0.5; (pemakanan arah sumbu X40)
N115 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N120 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N125 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N130 G28 U0 W0; (kembali ke home position)
Atau:
N25 G00 X50 Z0.5;
N30 G71 P35 Q50 U0.2 W0.2 D500 F0.5; (turning cycle)
N35 G01 X40 Z0.5; (pembuatan profil)
N40 Z-40; (pemakanan arah sumbu Z-40)
N45 X50 Z-55; (pemakanan diagonal menuju X50 dan Z-55)
N50 X55 ; (akhir pembuatan profil)
N55 G70 P35 Q50 F0.1; (finishing cycle)
N60 G00 X50 Z0.5;

Langkah 4. Perintah drill cycle.


N65 T0303; (pahat drill diameter 10)
N70 G00 X0 Z0.1; (gerak cepat menuju X0 dan Z0.1)
N75 G74 Z-40 K0.25 F0.5;

Langkah 5. Program shutdown


N80 G00 Z2 M09 (gerak cepat menuju X4,Z3 dan coolant off)
N85 G28 U0 W0;
N85 T0303 M05 (spindle off)
N90 M30

18
2. Buatlah Program NC bubut untuk benda kerja akhir seperti Gambar 3.15

Gambar 3.15
Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece).
Diameter 20 dan panjang 55

Langkah 2. Setup program.


% program start flag
1004 Nomor program
N05 G90 G21 G40; Absolut dan sistem satuan metrik.
N10 T0202; penggantian pahat dengan Tool #2
N15 M03 S500; putaran spindle 500 RPM searah jarum jam.
N20 M08; pompa cairan pendingin 1 on.

Langkah 3. Material removal (Membuat Profil).


N25 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)
N30 G01 X18 F0.5; (pemakanan arah sumbu X18)
N35 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N40 G03 X20 Z-44 R4; (pemakanan melingkar CCW menuju X20 dan Z-44)
N45 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)
N50 G01 X16 F0.5; (pemakanan arah sumbu X16)
N55 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N60 G03 X20 Z-44 R4; (pemakanan melingkar CCW menuju X20 dan Z-44)
N65 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)

Atau:
N25 G00 X20 Z0.5;
N30 G71 P35 Q50 U0.2 W0.2 D500 F0.5; (Turning cycle)
N35 G01 X16 Z0.5; (pembuatan profil)
N40 Z-40; (pemakanan arah sumbu Z-40)
N45 G03 X20 Z-44 R4; (pemakanan melingkar CCW menuju X20 dan Z-44)
N50 X25 ; (akhir pembuatan profil)
19
N55 G70 P35 Q50 F0.1; (finishing cycle)
N60 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N75 G28 U0 W0;

Langkah 4. Material removal (Membuat Grooving).


N65 T0404; (pahat alur lebar 2)
N70 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat menuju X0 dan Z0.1)
N75 G01 Z-17 F0.5; (Z= 15 + lebar pahat, pemekanan arah sumbu Z-17)
N80 G75 R0.5; (Pahat groove retract pertama kali dalam arah sumbu
X sebesar 0.5 mm)
N85 G75 X12 Z-25 P700 Q200 R0 F0.1;
N90 G00 X20;

Langkah 5. Program shutdown


N95 G00 Z0.5 M09; (gerak cepat menuju X4,Z3 dan coolant off)
N100 G28 U0 W0; (gerak pahat menuju titik home position pahat)
N110 M30; (spindle off)

20
3. Buat Program NC bubut untuk benda kerja akhir seperti gambar 3.16.

Gambar 3.16 Bentuk akhir benda kerja

Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece).


Diameter 20 dan panjang 60

Langkah 2. Setup program.


% program start flag
1005 Nomor program
N05 G90 G21 G40 Absolut dan sistem satuan metrik.
N10 T0101 penggantian pahat dengan Tool #1
N15 M03 S250; putaran spindle 250 RPM searah jarum jam.
N20 M08; coolant off
Langkah 3. Material removal.
N25 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)
N30 G01 X18 F0.5; (pemakanan arah sumbu X18)
N35 Z-45; (pemakanan lurus arah sumbu Z-45)
N40 X20; (pemakanan arah sumbu X20)
N45 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)
N50 G01 X16 F0.5; (pemakanan arah sumbu X16)
N55 Z-45; (pemakanan lurus arah sumbu Z-45)
N60 X20; (pemakanan arah sumbu X20)
N65 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X20 dan Z0.5)
N70 G28 U0 W0; (kembali ke home position)

Atau:
N25 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat menuju X2.05,Z0.05)
N30 G71 P35 Q45 U0.5 W0.5 D500 F0.2; (turning cycle)
N35 G01 X18 Z0.05; (gerak makan menuju X18 dan Z0.5)
21
N40 Z-45; (gerak makan menuju Z-45 )
N45 X25; (gerak makan menuju X25)
N50 G70 P30 Q40 F0.006; (finishing cycle)
N55 G28 U0 W0; (gerak cepat menuju home position pahat)

Langkah 4. Perintah threading cycle


N75 T0500; (ganti pahat Tool#5 pahat ulir)
N80 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat menuju X1.5,Z0.05)
N85 G01 Z0 F0.5; (gerak makan menuju Z0)
N90 G76 P031060 Q50 R0.2; (threading cycle)
N100 G76 X13.55 Z-40 P1000 Q200 F2; (threading cycle)
N105 G00 X20 Z0.5 M09 (gerak cepat menuju X20,Z0.5 dan coolant of)

Langkah 5. Program shutdown.


N110 G28 U0 W0; (gerak pahat menuju titik home position pahat)
N115 M30; (program berakhir)

22
1.2.3 Kode Pemrograman CNC Miling

Berikut ini akan dijelaskan fungsi kode G yang dipergunakan dalam proses pemesinan
milling.

G00 Rapid Tool Move, perintah ini digunakan ketika pahat bergerak secara linear dari
suatu posisi menuju posisi yang lain tanpa pemotongan material (lihat gambar 4.1)
Format: N_ G00 X_ Y_ Z_
Contoh:
…….
N25 G00 X2.5 Y4.75 (gerak cepat menuju posisi
X2.5,Y4.75)
N30 Z0.1 (gerak cepat menuju Z0.1)
…….

Gambar 4.1 Perintah G00 proses milling

G01 Interpolasi Linear, perintah ini digunakan secara khusus untuk pemotongan material
secara linear dan gerakan ini merupakan kombinasi sumbu X-, Y-, atau Z- (lihat gambar
4.2)

Format: N_ G01 X_ Y_ Z_ F_

Contoh:
…..
N30 G01 Z-0.125 F5 (pemakanan ke bawah menuju Z-0.125 pada
5 ipm)
N35 X3 Y2 F10 (pemakanan diagonal menuju X3,Y2 pada 10
ipm)
…….

23
Gambar 4.2 Perintah G01

G02 Interpolasi circular, perintah ini khusus untuk gerak makan secara radial dengan
arah searah jarum jam. Perintah ini terdiri atas quadratic arcs, partial arcs, atau lingkaran
penuh (lihat Gambar 4.3).

Format: N_ G02 X_ Y_ Z_ I_ J_ K_ F_ (I,J,K menunjukkan radius)


atau N_ G02 X_ Y_ Z_ R_ F_ (R menunjukkan radius)

Contoh: G02 X10 Y7 I-5 J-10


Perintah G02 membutuhkan endpoint dan radius untuk memotong
bentuk lingkaran (arc). Titik awal dari lingkaran adalah X5, Y12 dan titik akhir
adalah X10,Y7. Radius diukur dari titik awal sampai titik tengan sumbu X dan
Y. Supaya penamaan kode tidak membingungkan maka variabel radius ini
diberi nama I dan J. Penentuan nilai I dan J diperoleh sebagai berikut:
(centre point) = X0,Y2
starting point = X5,Y12
I-5, J-10.

24
Gambar 4.3 Perintah G02 proses milling

Atau contoh: G02 X10 Y7 R10


Perintah G02 membutuhkan titik awal X10 dan Y7 serta radius R10

G03 Interpolasi circular (CCW), adalah sama dengan perintah G02, hanya saja perintah
ini untuk gerak yang berlawanan jarum jam (lihat Gambar 4.4).
Format: N_ G03 X_ Y_ Z_ I_ J_ K_ F_ (I,J,K menunjukkan radius)
atau N_ G03 X_ Y_ Z_ R_ F_ (R menunjukkan radius)

Contoh: G03 X0 Y7 I0 J-5


Perintah G03 membutuhkan endpoint dan radius untuk memotong
bentuk lingkaran (arc). Titik awal dari lingkaran adalah X5, Y12 dan titik akhir
adalah X0,Y7. Radius diukur dari titik awal sampai titik tengan sumbu X dan
Y. Supaya penamaan kode tidak membingungkan maka variabel radius ini
diberi nama I dan J. Penentuan nilai I dan J diperoleh sebagai berikut:
(centre point) = X5,Y7
starting point = X5,Y12
I0, J-5

25
Gambar 4.4 Perintah G03 proses milling

G04 DWELL, perintah G04 memberikan perintah penghentian semua gerakan sumbu
dalam selang waktu tertentu, tetapi putaran spindle tetap berjalan. Perintah ini banyak
digunakan dalam proses driling dan diberi notasi P.

Format: N_ G04 P_
Contoh:
………
N30 G04 P0.5 (Dwell untuk 0.5 detik)
………
N45 G04 P0.5 (Dwell untuk 0.5 detik)
………

G17 Bidang XY, perintah G17 adalah setup sistem untuk default (bawaan) bidang X dan
Y sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.

Format: N_ G17

Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..

26
Gambar 4.5 Perintah G17, G18, dan G19 proses milling

G18 Bidang XZ, perintah G18 adalah set sistem untuk default (bawaan) bidang X dan Z
sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.

Format: N_ G18

Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..
N40 G18 G02 X2 Z0 I1 K0 (set bidang XZ).
……..

G19 Bidang YZ, perintah G19 adalah set sistem untuk default (bawaan) bidang Y dan Z
sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.

Format: N_ G19

Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..
N40 G19 G03 Y1 Z0 J0.5 K0 (set bidang YZ).
……..

27
G20 atau G70 Unit Inchi, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit
inchi dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.

Format: N_ G20

Contoh:
……..
N5 G90 G20 (set ke mode inchi)
…….

G21 atau G71 Unit Metric, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem
unit metric dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.

Format: N_ G21

Contoh:
……..
N5 G90 G21 (set ke mode inchi)

G28 Gerak kembali secara otomatis menuju titik reference, perintah ini digunakan
perubahan pahat secara otomatis. Pada saat menjalankan perintah ini disarankan untuk
meniadakan perintah tool offset atau kompensasi pahat.

Format: N_ G28 atau N_ G28 X_ Y_ Z_

Contoh:
……..
N35 G28 X0 Y2.5 Z1 (kembali ke titik reference melalui X0 Y2.5 Z1)
……..

G29 Gerak kembali secara otomatis dari titik reference, perintah ini digunakan segera
setelah perintah G28. Fungsinya untuk menggerakkan pahat kembali pada titik tertentu
melewati titik intermediate yang nilainya ditentukan sebelum perintah G28.

Format: N_ G29 atau N_ G29 X_ Y_ Z_

Contoh:
……..
N35 G29 X2 Y2 Z0.1 (kembali dari titik reference melalui X2 Y2 Z0.1)
……..
28
G40 Pembatalan Kompensasi Pahat, perintah ini adalah untuk membatalkan semua
kompensasi pahat yang diterapkan pada pahat selama pemrograman.

Format: N_ G40

Contoh:
…….
N5 G90 G20 G17 G40 (G40 adalah pembatalan kompensasi)
……
N30 G01 G42 X0 Y0 D2 (G42 adalah kompensasi sisi kanan)
……
N55 G00 G40 X-0.5 Y-0.5 (G40 adalah pembatalan kompensasi)
……

G43 Kompensasi Panjang Pahat (Plus), perintah kompensasi ini untuk panjang pahat
arah positip (lihat gambar 4.6). Perintah ini penting untuk merealisasikan bahwa perbedaan
panjang pahat akan disesuaikan panjangnya dan pada saat perubahan pahat dalam program,
variasi panjang akan dikompensasi sesuai panjang pendek pahat. Perintah ini menggunakan
registrasi offset pada menu setup. Blok number memakai alamat H. Pada saat offsetting
cutter untuk perbedaan panjang pahat, perpedaan antara panjang harus diukur secara akurat
kemudian perbedaan nilainya dimasukan kedalam offset register.

Format: N_ G43 H_
Contoh :
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#12, 3/8” HSS Drill, 2” length
Tool#10, 3/8” HSS Drill, 1.5” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 13 0.5”
……..
N85 G43 H13 (Kompensasi pahat 0.5”).
……..

29
Gambar 4.6 Perintah G43, kompensasi panjang pahat

G44 Kompensasi Panjang Pahat (Minus), perintah kompensasi ini untuk panjang pahat
arah positip (lihat gambar 4.7). Perintah ini penting untuk merealisasikan bahwa perbedaan
panjang pahat akan disesuaikan panjangnya dan pada saat perubahan pahat dalam program,
variasi panjang akan dikompensasi sesuai panjang pendek pahat. Perintah ini menggunakan
registrasi offset pada menu setup. Blok number memakai alamat H. Pada saat offsetting
cutter untuk perbedaan panjang pahat, perpedaan antara panjang harus diukur secara akurat
kemudian perbedaan nilainya dimasukan kedalam offset register.

Format : N_ G44 H_
Contoh :
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#4, 1/2” Slot Drill, 1.75” length
Tool#12, 1/2” HSS Drill, 2” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 11 0.25”
……..
N50 G44 H11 (Kompensasi pahat#4 - 0.25”).
……..

Gambar 4.7 Perintah G44, kompensasi panjang pahat (minus)

30
G49 Pembatalan Kompensasi Panjang Tool, perintah ini adalah perintah pembatalan
offser panjang pahat. Karena perintah G43 dan G44 adalah modal, perintah ini masih akan
tetap aktif sampai diberi perintah G49.

Format: N_ G49
Contoh:
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#4, 1/2” Slot Drill, 1.75” length
Tool#12, 1/2” HSS Drill, 2” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 11 0.25”
……..
N5 G90 G49 G20 (Pembatalan Kompensasi Pahat).
……..

G80 Pembatalan Canned Cycles, perintah ini adalah perintah pembatalan semua perintah
canned cycles sebelumnya. Karena perintah canned cycle adalah modal, perintah ini masih
akan tetap aktif sampai diberi perintah G80. Canned cycle terdiri atas proses tapping,
boring, spot facing, dan drilling.

Format: N_ G80

Contoh :
……..
N5 G90 G80 G20 (Pembatalan canned cycle)
……..
N40 G80 G00 Z1 (Pembatalan canned cycle)
……..

G81 Drilling Cycle, perintah ini menyatakan bahwa putaran drill berada pada lokasi yang
ditentukan. Perintah G81 ini digunakan untuk membuat lubang, pola drill. Karena
perintah ini adalah modal maka akan tetap aktif sampai diberi perintah gerak yang lain atau
perintah G80.

Format: N_ G81 Z_ R_ F_
Contoh:
N5 G00 X0 Y0 Z1
N10 X1 Y1 Z0.5
N15 G81 Z-0.25 R0.125 F5 (drill cycle)
…….
31
N60 G80 G00 Z1 (pembatalan canned cycle)
……..

Gambar 4.8 Perintah G81, drilling cycle.

G82 Counter Boring Cycle, perintah ini sama dengan perintah G81 hanya saja
ditambahkan perintah dwell yaitu perintah berhenti dalam waktu singkat pada saat sumbu Z
berhenti bergerak, tetapi spindle tetap berputar (lihat gambar 4.9).

Format: N_ G82 Z_ R_ P_ F_
Contoh:
…….
N30 G82 Z-0.25 R0.125 P1 F5 (G82)
…….

Gambar 4.9 Perintah G82, Counter boring cycle.

32
G83 Deep Hole Drilling Cycle, perintah ini adalah gerakan makan dalam setiap operasi
drilling. Pada saat perintah ini dijalankan, posisi pahat itu sendiri sebagai perintah G81 drill
cycle dan gerak makan (feed) dalam jarak tertentu (deep of cut) yang diberi simbol Q (deep
of cut secara incremental), kemudian bergerak cepat menuju kembali koordinat sumbu Z.
Gerakan makan pahat kemudian melubangi banda kerja secara incremental. Proses ini
diulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.

Format: N_ G83 Z_ R_ Q_ F_
Contoh:
……..
N25 G83 Z-0.75 R0.125 Q0.0625 F5 (G83 cycle).
……..

G90 Absolute Positioning, perintah ini merupakan default sistem untuk menyetel semua
sistem koordinat sebagai koordinat absolut yaitu diukur dari titik origin yang tetap
(X0,Y0,Z0).

Format: N_ G90
Contoh:
……
N5 G90 G20 (set ke model absolute)
……

G91 Incremental Positioning, perintah G91 ini merupakan default sistem untuk menyetel
semua sistem koordinat sebagai koordinat incremental yaitu diukur dari titik sebelumnya
(dari titik ke titik).

Format: N_ G91
Contoh:
…….
N35 G91 X1 Y1 (set ke mode incremental)
…….

G98 Set Initial Plane Rapid Default, perintah ini adalah perintah kepada pahat untuk
kembali ke posisi semula (sumbu Z) setelah melakukan operasi drilling, perintah ini
digunakan untuk benda kerja yang dicekam.

33
Format: N_ G98
Contoh:
……..
N30 G98 G81 Z-0.25 R0.25 F3 (set initial plane pada Z0.5)
……..

G99 Gerakan Cepat Menuju Bidang Retract, perintah ini adalah memerintahkan pahat
untuk krmbali ke bidang retract secara cepat setelah melakukan opersi drilling. Perintah ini
digunakan pada benda kerja yang permukaannya tidak terhalang.

Format: N_ G99
Contoh:
…….
N30 G99 G81 Z-0.25 R0.25 F3 (set rapid menuju retract plane)
…….

Kode M CNC Milling.

Kode M adalah fungsi miscellaneous yang merupakan fungsi yang sangat dibutuhkan
dalam proses pemesinan tetapi bukan berhubungan dengan perintah gerak pahat. Fungsi-
fungsi tersebut adalah :

M00 Program Berhenti


M01 Program Optional Berhenti
M02 Akhir Program
M03 Spindle berputar searah jarum jam
M04 Spindle berputar berlawanan arah jarum jam
M05 Spindle Berhenti
M06 Penggantian Pahat
M08 Aktifkan Pendingin
M09 Matikan Pendingin
M10 Clamp on
M11 Clamp off
M30 Program berakhir, setel kembali ke posisi awal.

34
Latihan Pemrogram NC Milling (complete part)
1. Latihan membuat program NC benda kerja pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Bentuk akhir benda kerja


Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece) dengan ukuran X4,Y4, dan Z2
dalam dimensi inchi.

Langkah 2. Setup parameter.


% program start flag
:1004 program number
N5 G90 G20 kordinat absolut dan satuan inchi
N10 M06 T4 Penggantian pahat dan pahat #4
N15 M03 S1200 Spindle berputar CW pada 1200 rpm

Langkah 3. Material removal, proses pemotongan benda kerja dengan


menggunakan G00, G01, G02, dan G03.

N20 G00 Z0.25 (gerak cepat menuju Z0.25)


N25 G01 Z0 F5 (pemakanan kebawah menuju Z0 pada 5 ipm)
N30 G18 G02 X4 Z0 I2 K0 (interpolasi circular menggunakan G18 pada
bidang lingkaran X dan Z)

N35 G19 G03 Y4 Z0 J2 K0 (interpolasi circular menggunakan G19 pada


bidang lingkaran Y dan Z)
N40 G18 G03 X0 Z0 I-2 K0 (interpolasi circular menggunakan G18 pada
bidang lingkaran X dan Z)
35
N45 G19 G02 Y0 Z0 J-2 K0 (interpolasi circular menggunakan G19 pada
bidang lingkaran Y dan Z)

N50 G00 X1 Y2 Z0.25 (gerak cepat ke atas menuju X1,Y1,Z0.25


N55 G01 Z-0.25 (pemakanan menuju Z-0.25 pada 5 ipm)
N60 G17 G02 I1 J0 F10 (interpolasi circular pada bidang lingkaran X
dan Y dengan menggunakan perintahn G17)
N65 G00 Z1 (gerak cepat menuju Z1)
N67 X0 Y0 (gerak cepat menuju X0, Y0)

Langkah 4. Program shutdown.

N70 M05 (hentikan putaran spindle)


N75 M30 (akhir dari program)

2. Latihan membuat program NC benda kerja pada Gambar 3.10

Gambar 4.11 Bentuk akhir kenda kerja


Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece) dengan ukuran X5,Y4, dan Z1
dalam dimensi inchi.

Langkah 2. Setup parameter.


% program start flag
:1005 program number
N5 G90 G20 kordinat absolut dan satuan inchi
N10 M06 T7 Penggantian pahat dan pahat #7
N15 M03 S1000 Spindle berputar CW pada 1000 rpm

Langkah 3. Material removal.

N20 G00 X1 Y1 (gerak cepat menuju X1,Y1)


N22 Z0.25 (gerak cepat menuju Z0.25)
36
N25 G98 G81 X1 Y1 Z0.25 R0.25 F3
(G81 drill cycle dengan proses pelubangan pertama pada X1,Y1,Z-0.25
dan retract pada Z0.25)

N30 Y2 (drill bergerak menuju Y2 dan melakukan proses drill


dengan kedalaman -0.25 kemudian retract kembali menuju
Z0.25)
N35 Y3 (bagian dari drill cycle)

N40 X2

N45 Y2
N50 Y1
N55 X3
N60 X4
N65 Y2
N70 Y3
N75 X3
N80 Y2
N85 G00 Z1 (gerak cepat menuju Z1)
N87 X0 Y0 (gerak cepat menuju X0,Y0)

Langkah 4. Program shutdown.

N70 M05 (hentikan putaran spindle)


N75 M30 (akhir dari program

37
II. MANUAL PENGOPERASIAN MESIN CNC BUBUT (CYCLONE TU-150P)

2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin CNC bubut;
2. Mahasiswa mampu membuat komponen dengan proses pemesinan pada mesin CNC
bubut.

2.2 Pengoperasian Mesin CNC Bubut (CYCLONE TU-150 P)


1. Start-up
a) Hidupkan kompresor, buang air dari regulator dimangkuk kaca pada mesin
CNC, serta periksa tekanan udara sudah mencapai 6 bar.
b) Hidupkan mesin dengan memutar saklar di bagian belakang mesin ke posisi
“ON”.
c) Periksa :
 Tombol emergency stop yang berwarna merah agar tidak tertekan, bila
tertekan putar sambil ditarik searah jarum jam.
 Saklar “feed override” pada posisi 100%.

d) Tekan tombol kotak berwarna hijau untuk menghidupkan komputer. Biarkan


beberapa saat sampai tombol berkedap-kedip (tanda sistem penggerak belum
berfungsi). Tekan sekali lagi tombol kotak hijau untuk mengaktifkan sistem
penggerak.
e) Prosedur untuk mengecek posisi absolut mesin [HOME POSITION]. Tekan
tombol [POS] pada panel komputer, kemudian tekan {REL} pada tepi bawah
layar monitor untuk menampilkan koordinat mesin.
f) Tekan tombol [JOG] pada panel. Kemudian [-X] sampai posisi X-25mm
terlihat pada layar. Tekan [-Z] sampai posisi Z-25mm terlihat.
g) Kemudian ke posisi Home dengan menekan tombol [HOME] pada panel.
Kemudian tekan tombol [+X], pahat akan bergerak pada posisi absolut mesin
[HOME], ulangi dengan menekan [+Z].
h) Tekan tombol [POS], kemudian [ALL]. Lihat pada posisi relatif dan absolut :
X 0.000

38
Z 0.000
i) Pada kondisi ini mesin siap digunakan.

2. Prosedur Pengesetan Titik Nol Benda Kerja dan Kompensasi Pahat


A. Pengesetan Titik Nol Benda Kerja
a) Pilih pahat yang akan diset posisinya relatif ke titik nol benda kerja. Cara
pemilihan pahat adalah sebagai berikut:
 Secara Manual:
Putar knob pemilih pahat (bagian bawah panel, lihat Gambar 1) ke posisi
pahat yang dipilih. Tekan tombol warna hijau (samping knob pemilih pahat)
untuk mengset pahat yang dipilih.

Gambar 1. Knob pemilih pahat.


 Secara program (otomastis) :
Tekan tombol [MDI], tekan [PROG], kemudian ketik M06 T0101 (misalnya
Pahat No 1) lalu tekan tombol [EOB] dan [INSERT]. Tekan tombol
[CYCLE START].

Gambar 2. Pahat menyentuh Facing

b) Set titik nol benda kerja sumbu Z.


39
 Gerakkan pahat ke arah sumbu Z dan X dengan cara Tekan [MPG] lalu
Tekan [-Z] untuk gerakan pahat sumbu Z atau [-X] untuk gerakan pahat
sumbu X, lalu putar hand wheel (lihat Gambar 1) ke arah kiri (-) sampai
pahat menyentuh facing (sisi samping) benda kerja (lihat Gambar 2). Untuk
memudahkan proses ini biasanya memakai sobekan kecil kertas tipis atau
filler gauge, kemudian kertas digerakkan maju mundur, sementara pahat
digerakkan. Bila ujung pahat sudah menyentuh kertas, dan kertas tidak dapat
digerakkan lagi dengan mudah.
 Pahat diberhentikan atau tidak digerakkan.

Gambar 3. Posisi pahat relatif terhadap Facing benda kerja dalam arah sumbu Z

 Tekan tombol [POS] kemudian [REL], layar akan menampilkan posisi


ujung pahat terhadap facing (sisi samping) benda kerja dalam arah sumbu Z,
misalnya W-59.891 (lihat Gambar 3). Posisi ini harus dicatat untuk nanti
dimasukkan ke nilai work shift (shift value). Catatan untuk nilai relatif ini
akan dimasukkan ke work shift adalah bernilai positip (+) atau 59.891.

40
Gambar 4. Memasukkan posisi sumbu Z pahat relatif terhadap benda kerja

 Memasukkan nilai posisi relatif pahat terhadap benda kerja dalam arah
sumbu Z. Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [SETTING] dan
[W.SHFT]. Pindahkan kursor ke posisi pahat yang akan diset, yaitu posisi
sumbu Z. Ketik nilai work shift sumbu Z yang sudah dicatat pada Shift
Value, misalnya Z59.891 lalu Tekan [INPUT], serta pastikan nilai Z
pengukuran (MEASUREMENT) bernilai 0, jika tidak maka ketik nilai 0
pada sumbu Z pengukuran (MEASUREMENT) lalu Tekan [INPUT] (lihat
Gambar 4). Sekarang titik nol Z untuk pemrograman telah diset.
 Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].

Gambar 5. Pahat menyentuh permukaan benda kerja

41
c) Set titik nol benda kerja sumbu X.
 Gerakkan pahat ke arah sumbu Z dan X dengan cara Tekan [MPG] lalu
Tekan [-Z] untuk gerakan pahat sumbu Z atau [-X] untuk gerakan pahat
sumbu X, lalu putar hand wheel ke arah kiri (-) sampai pahat menyentuh
permukaan benda kerja (lihat Gambar 5). Untuk memudahkan proses ini
biasanya memakai sobekan kecil kertas tipis atau filler gauge, kemudian
kertas digerakkan maju mundur, sementara pahat digerakkan. Bila ujung
pahat sudah menyentuh kertas, dan kertas tidak dapat digerakkan lagi
dengan mudah.
 Pahat diberhentikan atau pahat jangan digerakkan.
 Ukur diameter benda kerja (lihat Gambar 5), misalnya 21.102. Nilai ini
harus dicatat untuk nanti dimasukkan ke nilai work shift.
 Memasukkan nilai posisi relatif pahat terhadap benda kerja dalam arah
sumbu X. Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [SETTING] dan
[W.SHFT]. Pindahkan kursor ke posisi pahat yang akan diset, yaitu posisi
sumbu X. Ketik nilai diameter yang sudah dicatat, misalnya X21.102 pada
sumbu X pengukuran (Measurement) lalu Tekan [INPUT] (Lihat Gambar
6). Sekarang titik nol X untuk pemrograman telah diset.
 Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].

Gambar 6. Memasukkan posisi sumbu X pahat relatif terhadap benda kerja

42
B. Kompensasi Pahat
a) Menghilangkan OFFSET pahat yang ada (existing). Tekan
[OFFSET/SETTING] kemudian [OFFSET]. Arahkan kursor ke OFFSET pahat
yang akan dihapus pada baris X dengan menggunakan tombol kursor  atau .
Ketik X0 kemudian tekan [INPUT]. Kemudian geser kursor kearah kanan ke
baris Z ketik Z0 lalu tekan [INPUT].
b) Ulangi untuk pahat lain.
c) Setelah OFFSET pahat lama terhapus (periksa) putar knob pemilih pahat
(bagian bawah panel) ke posisi pahat yang diset offsetnya. Kemudian tekan
tombol kotak hijau yang ada di sampingnya.
d) Tekan tombol [MDI], tekan [PROG], kemudian ketik M03 S1000 lalu tekan
tombol [EOB] dan [INSERT].
e) Tekan tombol [CYCLE START].
f) Tekan tombol [JOG] lalu [-Z] sampai ujung pahat kira-kira 5cm dari ujung
benda kerja. Perhatikan bila dari tombol pahat berhenti.
g) Tekan tombol [MPG] lalu putar hand wheel ke arah kiri (-) sampai pahat
memotong ujung permukaan benda kerja ±0.5mm (tergantung kondisi
permukaan) dimulai dari tengah hingga ke pinggir lingkaran benda kerja.
h) Pahat diberhentikan. Spindel dihentikan dengan menekan tombol [SPINDEL
STOP].
i) Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [OFFSET] dan [GEOM]. Pindahkan
kursor ke posisi pahat yang akan diset. Ketik MZ0 diikuti tombol [INPUT].
Sekarang titik nol Z untuk pemrograman telah diset.
j) Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].
k) Ulangi langkah c sampai j untuk pahat lain.
l) Tekan tombol {POS} kemudian {REL}, layar akan menampilkan posisi ujung
pahat terhadap pahat acuan, misalnya Z-20.153. Posisi ini harus dicatat untuk
dimasukkan ke nilai offset pahat.
m) Tekan tombol {OFFSET/SETTING}, kemudian {OFFSET}, arahkan kursor ke
offset no. 1 atau dengan cara ketik 1 kemudian tekan {NO.SRH}.
n) Ketik nilai Z yang terbaca pada layar, tekan {OPRT} dan tekan {INPUT}.
o) Ulangi langkah bagian f sampai dengan l untuk pahat berikutnya.

43
3. Memasukkan/Mengedit/Menghilangkan Program
a). Memasukkan program baru (manual)
(1) Tekan tombol [EDIT] kemudian [PROG];
(2) Ketik nomor program (4 digit) dengan dimulai huruf Oxxx;
(3) Tekan [INSERT].
Catatan : untuk memudahkan pencarian file kembali, biasanya setelah nomor
program diberi komentar dengan mengetikkan (komentar) nama.
b). Mengedit program lama
(1) Tekan tombol [EDIT] kemudian [PROG];
(2) Tekan tombol [DIR/DIR+] pada pinggir bawah layar;
(3) Tekan tombol [ page] atau [ page] untuk mencari program yang diedit;
(4) Setelah program yang dicari didapat, ketik nomor program;
(5) Tekan tombol [ page].
c). Menghilangkan program
(1) Tekan [EDIT]  [PROG];
(2) Masukkan nomor program yang akan dihilangkan Oxxx;
(3) Tekan [DELETE].

4. Prosedur Mematikan Mesin


(1) Matikan kompressor, kran diputar ke posisi SHUT;
(2) Tekan tombol EMERGENCY STOP;
(3) Tekan tombol kotak merah disebelah kanan bawah panel untuk mematikan
komputer.
(4) Putar knob di bagian belakang mesin ke posisi “OFF”.

44

You might also like