Professional Documents
Culture Documents
Modul Praktikum CNC Lab CNC 2022
Modul Praktikum CNC Lab CNC 2022
LABORATORIUM CNC/CAD-CAM
TIM PENYUSUN
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu membuat program NC untuk
pemesinan bubut (lathe machine) dan milling (milling machine).
2
Program NC mempunyai tiga bagian utama, berikut ini diperlihatkan contoh program
dengan tiga bagian tersebut, yaitu:
%
:1001
N5 G90 G20
N10 M06 T2
N15 M03 S1200
N20 G00 X1 Y1
N25 Z0.125
N30 G01 Z-0.125 F5
N35 G01 X2 Y2
N40 G00 Z1
N45 X0 Y0
N50 M05
N55 M30
3
1.2.2 Kode Pemrograman CNC Bubut
Format: N_ G00 X_ Z_
Contoh:
Gerakan posisi pahat secara cepat (mode rapid) dari lokasi awal menuju titik
tujuan (X…, Z….) seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.
…………
N20 G00 X20 (gerak cepat menuju X20)
N25 Z2 (gerak cepat menuju Z2)
………….
G01 Interpolasi Linear, perintah ini mengeksekusi semua gerakan sepanjang garis lurus
pada gerak makan tertentu. Gerak makan ini memungkinkan pemotongan benda kerja pada
4
dua sunbu koordinat secara simultan. Perintah ini digunakan untuk proses turning, facing,
dan tapering.
Format: N_ G01 X_ Z_ F_
Contoh :
Pada contoh ini, gerak potong pahat adalah garis lurus (linear) dari titik yang
ditentukan menuju titik tujuan (dari titik 1 ke 2 dan titik 2 ke 3) pada feeding
tertentu, lihat gambar 3.2.
G02 Interpolasi Circular (CW), perintah ini mengeksekusi semua gerakan circular atau
radial dalam arah putaran searah jarum jam (CW). Perintah ini diikuti oleh tiga perintah
yaitu gerakan pahat menuju titik tujuan (end-point), radius (jaraknya dari titik awal menuju
titik pusat), dan kecepatan makan (feed-rate atau feeding). Radius ditentukan melalui
definisi jarak dan arah dari titik awal lingkaran menuju titik pusat pada sumbu koordinat
(X, Y, Z).
5
Format: G02 X_ Z_ R_ F_
Contoh:
Pada contoh ini, lihat Gambar 3.3, pahat melakukan pemotongan melingkar searah
jarum jam (CW) dari lokasi yang ditentukan X20, Z-10 pada kecepatan makan 0.5
mm/putaran menuju titik akhir X0, Z0 dengan Radius R5.
……….
G03 Interpolasi Circular (CCW), perintah ini mengeksekusi semua gerakan circular atau
radial dalam arah putaran berlawanan arah jarum jam (CCW). Perintah ini diikuti oleh tiga
perintah yaitu gerakan pahat menuju titik tujuan (end-point), radius, R (jaraknya dari titik
awal menuju titik pusat), dan kecepatan makan (feed-rate atau feeding). Radius ditentukan
melalui definisi jarak dan arah dari titik awal lingkaran menuju titik pusat pada sumbu
koordinat (X, Y, Z).
Format: N_ G03 X_ Z_ R_ F_
6
Contoh:
Pada contoh ini, lihat Gambar 3.4, pahat melakukan pemotongan melingkar
berlawanan arah jarum jam (CCW) dari lokasi yang ditentukan X0, Z0 pada
kecepatan makan 0.5 mm/putaran menuju titik akhir X20, Z-10 dengan Radius R5.
……….
G03 X20 Z-10 R5 F0.5; (pahat bergerak melingkar CCW dari titik
X0 Z0 menuju titik tujuan (endpoint) X20 Z-10
dengan R sama dengan 5 pada kecepatan
makan, F, 0.5 mm/putaran).
……….
G04 Dwell, perintah ini dirancang dimana pahat menunggu pada satu posisi tertentu dalam
periode waktu yang ditentukan. Perintah ini sangat sering digunakan dalam proses gurdi
(drilling). Pada proses ini, MCU menghentikan semua gerakan sumbu, kecuali spindle,
cairan pendingin, dan aksesoris yang lain akan terus beroperasi.
Format: N_ G04 P_
Contoh:
G04 P2; (Pada contoh ini, pahat berhenti sesaat pada lokasi tertentu dalam
periode waktu 2 detik).
G20 Unit Inchi, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit inchi
dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G20
Contoh:
N15 G20; (Pada contoh ini, MCU menerima semua data sebagai standar
7
unit Inchi)
G21 Unit Metric, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit metric
dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G21
Contoh:
N15 G21; (Pada contoh ini, MCU menerima semua data sebagai standar
Unit metric)
G28 Kembali ke titik nol secara otomatis, perintah ini digunakan untuk penggantian
pahat secara otomatis. Pada dasarnya, pahat yang ada diposisikan secara otomatis ke titik
nol (titik origin tool atau home position) melalui posisi intermediasi. Semua sumbu
koordinat diposisikan pada titik intermediasi pada setiap kecepatan gerak yang cepat, dan
kemudian dari titik intermediasi ke posisi titik origin tool (home position).
Gambar 3.5 Gerakan pahat kembali ke Zero Return Position (Home Position)
G29 Kembali dari posisi titik origin tool (home position), perintah ini digunakan segera
setelah perintah G28 untuk memindahkan pahat menuju titik tertentu (Endpoint) melalui
titik intermediasi.
8
Format: N_ G29 atau N_ G29 X_ Z_
Gambar 3.6 Gerakan pahat kembali dari Zero Return Position (Home Position)
G71 Turning Cycle, perintah ini adalah perintah untuk membaca segmen program dan
menentukan jumlah blok yang dilewati, deep of cut untuk setiap blok yang akan dilewati
(jika ada proses pemotongan pada sumbu koordinat yang ditentukan), dan jumlah
pengulangan setiap blok yang dilewati untuk setiap cycle.
Format : N_ G71_ P_ Q_ U_ W_ D_ F_
Keterangan: P = start block dari segmen
Q = end block dari segmen
U = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu X
W = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu Z
D = Deep of cut untuk setiap lintasan.
F = Feedrate untuk lintasan finishing
Perintah G71 dapat memotong empat pola sesuai tanda U dan W seperti terlihat pada
Gambar 3.7.
9
Gambar 3.7. Tanda U dan W
……..
N35 G71 P40 Q55 U0.5 W0.5 D500 F0.5; (MCU membaca data antara
N40 sampai N55 dan memotong material sesuai profil yang ditentukan.
Setiap cycle mempunyai deep of cut 0.5 untuk setiap blok yang dilewati
pada 0.5 mm/putaran. Stock yang tersisa adalah 0.5 mm).
10
G72 Rough Facing Cycle, perintah ini adalah perintah otomatis untuk melakukan proses
rough facing sesuai dengan profil yang ditentukan.
Format : N_ G72_ P_ Q_ U_ W_ D_ F_
Keterangan: P = start block dari segmen
Q = end block dari segmen
U = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu X
W = Besarnya stock yang tersisa untuk finishing
arah sumbu Z
D = Deep of cut untuk setiap lintasan.
F = Feedrate untuk lintasan finishing
……..
N25 G72 P30 Q45 U0.5 W0.5 D500 F0.5; (MCU membaca data antara
N30 sampai N45, kemudian melakukan proses facing sesuai profil yang
ditentukan dengan deep of cut 0.5 untuk setiap blok yang dilewati pada 0.5
mm/rev).
G70 Finishing Cycle, perintah ini adalah perintah untuk finishing permukaan benda kerja.
Kode perintah ini adalah G70 diikuti oleh simbol P dan Q. Perintah ini digunakan setelah
perintah G71 dan G72.
11
Format: N_ G70
G74 Peck Drilling Cycle, perintah ini adalah untuk mengeksekusi peck drilling cycle
dengan retracts secara otomatis dan deep of cut secara incremental. Simbol perintah ini
adalah G74 yang diikuti beberapa simbol yang lain, yaitu:
X0 X selalu bernilai 0
Z Tinggi total
K Tinggi peck
F Kecepatan makan (Feed rate)
Format: N_ G74 X0 Z_ K_ F_
12
Gambar 3.11 Contoh Perintah G74
G75 Grooving Cycle, perintah ini digunakan untuk membuat alur groove.
Format: N_ G75 X_ Z_ P_ Q_ R_ F_
Keterangan: X diameter groove
Z Posisi Z dari groove
F Incremental retract
R Radius
P perpindahan sumbu X
Q perpindahan sumbu Z
14
G90 Absolute Positioning, perintah ini adalah mengatur sistem untuk menerima semua
sistem koordinat sebagai data absolut.
Format: N_ G90
Contoh:
…….
N5 G90 (semua input data diset kedalam mode absolute)
…….
G91 Incremental Positioning, perintah ini adalah mengset sistem untuk menerima semua
sistem koordinat sebagai data inkremental.
Format: N_ G91
Contoh:
…….
N5 G91 (semua input data diset kedalam mode incremental)
…….
15
Kode M CNC Bubut (Turning).
Kode M adalah fungsi miscellaneous yang merupakan fungsi yang sangat dibutuhkan
dalam proses pemesinan tetapi bukan berhubungan dengan perintah gerak pahat. Fungsi-
fungsi tersebut adalah :
Catatan : dua atau lebih perintah M tidak dapat dimasukkan dalam satu garis
perintah.
16
Latihan Pemrogram CNC Bubut (complete part)
1. Buat program NC Bubut untuk benda kerja akhir seperti pada gambar 3.14
17
N85 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N90 G01 X42 F0.5; (pemakanan arah sumbu X42)
N95 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N100 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N105 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N110 G01 X40 F0.5; (pemakanan arah sumbu X40)
N115 Z-40; (pemakanan lurus arah sumbu Z-40)
N120 X50 Z-55; (pemakanan diagonal/miring menuju X50 dan Z-55)
N125 G00 X50 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N130 G28 U0 W0; (kembali ke home position)
Atau:
N25 G00 X50 Z0.5;
N30 G71 P35 Q50 U0.2 W0.2 D500 F0.5; (turning cycle)
N35 G01 X40 Z0.5; (pembuatan profil)
N40 Z-40; (pemakanan arah sumbu Z-40)
N45 X50 Z-55; (pemakanan diagonal menuju X50 dan Z-55)
N50 X55 ; (akhir pembuatan profil)
N55 G70 P35 Q50 F0.1; (finishing cycle)
N60 G00 X50 Z0.5;
18
2. Buatlah Program NC bubut untuk benda kerja akhir seperti Gambar 3.15
Gambar 3.15
Langkah 1. Setup benda kerja (workpiece).
Diameter 20 dan panjang 55
Atau:
N25 G00 X20 Z0.5;
N30 G71 P35 Q50 U0.2 W0.2 D500 F0.5; (Turning cycle)
N35 G01 X16 Z0.5; (pembuatan profil)
N40 Z-40; (pemakanan arah sumbu Z-40)
N45 G03 X20 Z-44 R4; (pemakanan melingkar CCW menuju X20 dan Z-44)
N50 X25 ; (akhir pembuatan profil)
19
N55 G70 P35 Q50 F0.1; (finishing cycle)
N60 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat pahat menuju X50 dan Z0.5)
N75 G28 U0 W0;
20
3. Buat Program NC bubut untuk benda kerja akhir seperti gambar 3.16.
Atau:
N25 G00 X20 Z0.5; (gerak cepat menuju X2.05,Z0.05)
N30 G71 P35 Q45 U0.5 W0.5 D500 F0.2; (turning cycle)
N35 G01 X18 Z0.05; (gerak makan menuju X18 dan Z0.5)
21
N40 Z-45; (gerak makan menuju Z-45 )
N45 X25; (gerak makan menuju X25)
N50 G70 P30 Q40 F0.006; (finishing cycle)
N55 G28 U0 W0; (gerak cepat menuju home position pahat)
22
1.2.3 Kode Pemrograman CNC Miling
Berikut ini akan dijelaskan fungsi kode G yang dipergunakan dalam proses pemesinan
milling.
G00 Rapid Tool Move, perintah ini digunakan ketika pahat bergerak secara linear dari
suatu posisi menuju posisi yang lain tanpa pemotongan material (lihat gambar 4.1)
Format: N_ G00 X_ Y_ Z_
Contoh:
…….
N25 G00 X2.5 Y4.75 (gerak cepat menuju posisi
X2.5,Y4.75)
N30 Z0.1 (gerak cepat menuju Z0.1)
…….
G01 Interpolasi Linear, perintah ini digunakan secara khusus untuk pemotongan material
secara linear dan gerakan ini merupakan kombinasi sumbu X-, Y-, atau Z- (lihat gambar
4.2)
Format: N_ G01 X_ Y_ Z_ F_
Contoh:
…..
N30 G01 Z-0.125 F5 (pemakanan ke bawah menuju Z-0.125 pada
5 ipm)
N35 X3 Y2 F10 (pemakanan diagonal menuju X3,Y2 pada 10
ipm)
…….
23
Gambar 4.2 Perintah G01
G02 Interpolasi circular, perintah ini khusus untuk gerak makan secara radial dengan
arah searah jarum jam. Perintah ini terdiri atas quadratic arcs, partial arcs, atau lingkaran
penuh (lihat Gambar 4.3).
24
Gambar 4.3 Perintah G02 proses milling
G03 Interpolasi circular (CCW), adalah sama dengan perintah G02, hanya saja perintah
ini untuk gerak yang berlawanan jarum jam (lihat Gambar 4.4).
Format: N_ G03 X_ Y_ Z_ I_ J_ K_ F_ (I,J,K menunjukkan radius)
atau N_ G03 X_ Y_ Z_ R_ F_ (R menunjukkan radius)
25
Gambar 4.4 Perintah G03 proses milling
G04 DWELL, perintah G04 memberikan perintah penghentian semua gerakan sumbu
dalam selang waktu tertentu, tetapi putaran spindle tetap berjalan. Perintah ini banyak
digunakan dalam proses driling dan diberi notasi P.
Format: N_ G04 P_
Contoh:
………
N30 G04 P0.5 (Dwell untuk 0.5 detik)
………
N45 G04 P0.5 (Dwell untuk 0.5 detik)
………
G17 Bidang XY, perintah G17 adalah setup sistem untuk default (bawaan) bidang X dan
Y sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.
Format: N_ G17
Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..
26
Gambar 4.5 Perintah G17, G18, dan G19 proses milling
G18 Bidang XZ, perintah G18 adalah set sistem untuk default (bawaan) bidang X dan Z
sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.
Format: N_ G18
Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..
N40 G18 G02 X2 Z0 I1 K0 (set bidang XZ).
……..
G19 Bidang YZ, perintah G19 adalah set sistem untuk default (bawaan) bidang Y dan Z
sebagai sumbu utama bidang pemesinan untuk gerak interpolasi circular dan/atau
kompensasi pahat, lihat Gambar 4.5.
Format: N_ G19
Contoh:
……..
N5 G90 G20 G17 (set bidang XY)
……..
N40 G19 G03 Y1 Z0 J0.5 K0 (set bidang YZ).
……..
27
G20 atau G70 Unit Inchi, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem unit
inchi dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G20
Contoh:
……..
N5 G90 G20 (set ke mode inchi)
…….
G21 atau G71 Unit Metric, perintah ini adalah perintah default (bawaan) untuk sistem
unit metric dimana semua koordinat sistem memakai sistem ini.
Format: N_ G21
Contoh:
……..
N5 G90 G21 (set ke mode inchi)
G28 Gerak kembali secara otomatis menuju titik reference, perintah ini digunakan
perubahan pahat secara otomatis. Pada saat menjalankan perintah ini disarankan untuk
meniadakan perintah tool offset atau kompensasi pahat.
Contoh:
……..
N35 G28 X0 Y2.5 Z1 (kembali ke titik reference melalui X0 Y2.5 Z1)
……..
G29 Gerak kembali secara otomatis dari titik reference, perintah ini digunakan segera
setelah perintah G28. Fungsinya untuk menggerakkan pahat kembali pada titik tertentu
melewati titik intermediate yang nilainya ditentukan sebelum perintah G28.
Contoh:
……..
N35 G29 X2 Y2 Z0.1 (kembali dari titik reference melalui X2 Y2 Z0.1)
……..
28
G40 Pembatalan Kompensasi Pahat, perintah ini adalah untuk membatalkan semua
kompensasi pahat yang diterapkan pada pahat selama pemrograman.
Format: N_ G40
Contoh:
…….
N5 G90 G20 G17 G40 (G40 adalah pembatalan kompensasi)
……
N30 G01 G42 X0 Y0 D2 (G42 adalah kompensasi sisi kanan)
……
N55 G00 G40 X-0.5 Y-0.5 (G40 adalah pembatalan kompensasi)
……
G43 Kompensasi Panjang Pahat (Plus), perintah kompensasi ini untuk panjang pahat
arah positip (lihat gambar 4.6). Perintah ini penting untuk merealisasikan bahwa perbedaan
panjang pahat akan disesuaikan panjangnya dan pada saat perubahan pahat dalam program,
variasi panjang akan dikompensasi sesuai panjang pendek pahat. Perintah ini menggunakan
registrasi offset pada menu setup. Blok number memakai alamat H. Pada saat offsetting
cutter untuk perbedaan panjang pahat, perpedaan antara panjang harus diukur secara akurat
kemudian perbedaan nilainya dimasukan kedalam offset register.
Format: N_ G43 H_
Contoh :
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#12, 3/8” HSS Drill, 2” length
Tool#10, 3/8” HSS Drill, 1.5” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 13 0.5”
……..
N85 G43 H13 (Kompensasi pahat 0.5”).
……..
29
Gambar 4.6 Perintah G43, kompensasi panjang pahat
G44 Kompensasi Panjang Pahat (Minus), perintah kompensasi ini untuk panjang pahat
arah positip (lihat gambar 4.7). Perintah ini penting untuk merealisasikan bahwa perbedaan
panjang pahat akan disesuaikan panjangnya dan pada saat perubahan pahat dalam program,
variasi panjang akan dikompensasi sesuai panjang pendek pahat. Perintah ini menggunakan
registrasi offset pada menu setup. Blok number memakai alamat H. Pada saat offsetting
cutter untuk perbedaan panjang pahat, perpedaan antara panjang harus diukur secara akurat
kemudian perbedaan nilainya dimasukan kedalam offset register.
Format : N_ G44 H_
Contoh :
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#4, 1/2” Slot Drill, 1.75” length
Tool#12, 1/2” HSS Drill, 2” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 11 0.25”
……..
N50 G44 H11 (Kompensasi pahat#4 - 0.25”).
……..
30
G49 Pembatalan Kompensasi Panjang Tool, perintah ini adalah perintah pembatalan
offser panjang pahat. Karena perintah G43 dan G44 adalah modal, perintah ini masih akan
tetap aktif sampai diberi perintah G49.
Format: N_ G49
Contoh:
Workpiece Size: X4,Y3,Z1
Tool: Tool#4, 1/2” Slot Drill, 1.75” length
Tool#12, 1/2” HSS Drill, 2” length
Tool Star Position: X0,Y0,Z1
Register: Number 11 0.25”
……..
N5 G90 G49 G20 (Pembatalan Kompensasi Pahat).
……..
G80 Pembatalan Canned Cycles, perintah ini adalah perintah pembatalan semua perintah
canned cycles sebelumnya. Karena perintah canned cycle adalah modal, perintah ini masih
akan tetap aktif sampai diberi perintah G80. Canned cycle terdiri atas proses tapping,
boring, spot facing, dan drilling.
Format: N_ G80
Contoh :
……..
N5 G90 G80 G20 (Pembatalan canned cycle)
……..
N40 G80 G00 Z1 (Pembatalan canned cycle)
……..
G81 Drilling Cycle, perintah ini menyatakan bahwa putaran drill berada pada lokasi yang
ditentukan. Perintah G81 ini digunakan untuk membuat lubang, pola drill. Karena
perintah ini adalah modal maka akan tetap aktif sampai diberi perintah gerak yang lain atau
perintah G80.
Format: N_ G81 Z_ R_ F_
Contoh:
N5 G00 X0 Y0 Z1
N10 X1 Y1 Z0.5
N15 G81 Z-0.25 R0.125 F5 (drill cycle)
…….
31
N60 G80 G00 Z1 (pembatalan canned cycle)
……..
G82 Counter Boring Cycle, perintah ini sama dengan perintah G81 hanya saja
ditambahkan perintah dwell yaitu perintah berhenti dalam waktu singkat pada saat sumbu Z
berhenti bergerak, tetapi spindle tetap berputar (lihat gambar 4.9).
Format: N_ G82 Z_ R_ P_ F_
Contoh:
…….
N30 G82 Z-0.25 R0.125 P1 F5 (G82)
…….
32
G83 Deep Hole Drilling Cycle, perintah ini adalah gerakan makan dalam setiap operasi
drilling. Pada saat perintah ini dijalankan, posisi pahat itu sendiri sebagai perintah G81 drill
cycle dan gerak makan (feed) dalam jarak tertentu (deep of cut) yang diberi simbol Q (deep
of cut secara incremental), kemudian bergerak cepat menuju kembali koordinat sumbu Z.
Gerakan makan pahat kemudian melubangi banda kerja secara incremental. Proses ini
diulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
Format: N_ G83 Z_ R_ Q_ F_
Contoh:
……..
N25 G83 Z-0.75 R0.125 Q0.0625 F5 (G83 cycle).
……..
G90 Absolute Positioning, perintah ini merupakan default sistem untuk menyetel semua
sistem koordinat sebagai koordinat absolut yaitu diukur dari titik origin yang tetap
(X0,Y0,Z0).
Format: N_ G90
Contoh:
……
N5 G90 G20 (set ke model absolute)
……
G91 Incremental Positioning, perintah G91 ini merupakan default sistem untuk menyetel
semua sistem koordinat sebagai koordinat incremental yaitu diukur dari titik sebelumnya
(dari titik ke titik).
Format: N_ G91
Contoh:
…….
N35 G91 X1 Y1 (set ke mode incremental)
…….
G98 Set Initial Plane Rapid Default, perintah ini adalah perintah kepada pahat untuk
kembali ke posisi semula (sumbu Z) setelah melakukan operasi drilling, perintah ini
digunakan untuk benda kerja yang dicekam.
33
Format: N_ G98
Contoh:
……..
N30 G98 G81 Z-0.25 R0.25 F3 (set initial plane pada Z0.5)
……..
G99 Gerakan Cepat Menuju Bidang Retract, perintah ini adalah memerintahkan pahat
untuk krmbali ke bidang retract secara cepat setelah melakukan opersi drilling. Perintah ini
digunakan pada benda kerja yang permukaannya tidak terhalang.
Format: N_ G99
Contoh:
…….
N30 G99 G81 Z-0.25 R0.25 F3 (set rapid menuju retract plane)
…….
Kode M adalah fungsi miscellaneous yang merupakan fungsi yang sangat dibutuhkan
dalam proses pemesinan tetapi bukan berhubungan dengan perintah gerak pahat. Fungsi-
fungsi tersebut adalah :
34
Latihan Pemrogram NC Milling (complete part)
1. Latihan membuat program NC benda kerja pada Gambar 4.10.
N40 X2
N45 Y2
N50 Y1
N55 X3
N60 X4
N65 Y2
N70 Y3
N75 X3
N80 Y2
N85 G00 Z1 (gerak cepat menuju Z1)
N87 X0 Y0 (gerak cepat menuju X0,Y0)
37
II. MANUAL PENGOPERASIAN MESIN CNC BUBUT (CYCLONE TU-150P)
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin CNC bubut;
2. Mahasiswa mampu membuat komponen dengan proses pemesinan pada mesin CNC
bubut.
38
Z 0.000
i) Pada kondisi ini mesin siap digunakan.
Gambar 3. Posisi pahat relatif terhadap Facing benda kerja dalam arah sumbu Z
40
Gambar 4. Memasukkan posisi sumbu Z pahat relatif terhadap benda kerja
Memasukkan nilai posisi relatif pahat terhadap benda kerja dalam arah
sumbu Z. Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [SETTING] dan
[W.SHFT]. Pindahkan kursor ke posisi pahat yang akan diset, yaitu posisi
sumbu Z. Ketik nilai work shift sumbu Z yang sudah dicatat pada Shift
Value, misalnya Z59.891 lalu Tekan [INPUT], serta pastikan nilai Z
pengukuran (MEASUREMENT) bernilai 0, jika tidak maka ketik nilai 0
pada sumbu Z pengukuran (MEASUREMENT) lalu Tekan [INPUT] (lihat
Gambar 4). Sekarang titik nol Z untuk pemrograman telah diset.
Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].
41
c) Set titik nol benda kerja sumbu X.
Gerakkan pahat ke arah sumbu Z dan X dengan cara Tekan [MPG] lalu
Tekan [-Z] untuk gerakan pahat sumbu Z atau [-X] untuk gerakan pahat
sumbu X, lalu putar hand wheel ke arah kiri (-) sampai pahat menyentuh
permukaan benda kerja (lihat Gambar 5). Untuk memudahkan proses ini
biasanya memakai sobekan kecil kertas tipis atau filler gauge, kemudian
kertas digerakkan maju mundur, sementara pahat digerakkan. Bila ujung
pahat sudah menyentuh kertas, dan kertas tidak dapat digerakkan lagi
dengan mudah.
Pahat diberhentikan atau pahat jangan digerakkan.
Ukur diameter benda kerja (lihat Gambar 5), misalnya 21.102. Nilai ini
harus dicatat untuk nanti dimasukkan ke nilai work shift.
Memasukkan nilai posisi relatif pahat terhadap benda kerja dalam arah
sumbu X. Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [SETTING] dan
[W.SHFT]. Pindahkan kursor ke posisi pahat yang akan diset, yaitu posisi
sumbu X. Ketik nilai diameter yang sudah dicatat, misalnya X21.102 pada
sumbu X pengukuran (Measurement) lalu Tekan [INPUT] (Lihat Gambar
6). Sekarang titik nol X untuk pemrograman telah diset.
Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].
42
B. Kompensasi Pahat
a) Menghilangkan OFFSET pahat yang ada (existing). Tekan
[OFFSET/SETTING] kemudian [OFFSET]. Arahkan kursor ke OFFSET pahat
yang akan dihapus pada baris X dengan menggunakan tombol kursor atau .
Ketik X0 kemudian tekan [INPUT]. Kemudian geser kursor kearah kanan ke
baris Z ketik Z0 lalu tekan [INPUT].
b) Ulangi untuk pahat lain.
c) Setelah OFFSET pahat lama terhapus (periksa) putar knob pemilih pahat
(bagian bawah panel) ke posisi pahat yang diset offsetnya. Kemudian tekan
tombol kotak hijau yang ada di sampingnya.
d) Tekan tombol [MDI], tekan [PROG], kemudian ketik M03 S1000 lalu tekan
tombol [EOB] dan [INSERT].
e) Tekan tombol [CYCLE START].
f) Tekan tombol [JOG] lalu [-Z] sampai ujung pahat kira-kira 5cm dari ujung
benda kerja. Perhatikan bila dari tombol pahat berhenti.
g) Tekan tombol [MPG] lalu putar hand wheel ke arah kiri (-) sampai pahat
memotong ujung permukaan benda kerja ±0.5mm (tergantung kondisi
permukaan) dimulai dari tengah hingga ke pinggir lingkaran benda kerja.
h) Pahat diberhentikan. Spindel dihentikan dengan menekan tombol [SPINDEL
STOP].
i) Tekan tombol [OFFSET/SETTING], lalu [OFFSET] dan [GEOM]. Pindahkan
kursor ke posisi pahat yang akan diset. Ketik MZ0 diikuti tombol [INPUT].
Sekarang titik nol Z untuk pemrograman telah diset.
j) Kembalikan posisi pahat ke nol absolut [HOME].
k) Ulangi langkah c sampai j untuk pahat lain.
l) Tekan tombol {POS} kemudian {REL}, layar akan menampilkan posisi ujung
pahat terhadap pahat acuan, misalnya Z-20.153. Posisi ini harus dicatat untuk
dimasukkan ke nilai offset pahat.
m) Tekan tombol {OFFSET/SETTING}, kemudian {OFFSET}, arahkan kursor ke
offset no. 1 atau dengan cara ketik 1 kemudian tekan {NO.SRH}.
n) Ketik nilai Z yang terbaca pada layar, tekan {OPRT} dan tekan {INPUT}.
o) Ulangi langkah bagian f sampai dengan l untuk pahat berikutnya.
43
3. Memasukkan/Mengedit/Menghilangkan Program
a). Memasukkan program baru (manual)
(1) Tekan tombol [EDIT] kemudian [PROG];
(2) Ketik nomor program (4 digit) dengan dimulai huruf Oxxx;
(3) Tekan [INSERT].
Catatan : untuk memudahkan pencarian file kembali, biasanya setelah nomor
program diberi komentar dengan mengetikkan (komentar) nama.
b). Mengedit program lama
(1) Tekan tombol [EDIT] kemudian [PROG];
(2) Tekan tombol [DIR/DIR+] pada pinggir bawah layar;
(3) Tekan tombol [ page] atau [ page] untuk mencari program yang diedit;
(4) Setelah program yang dicari didapat, ketik nomor program;
(5) Tekan tombol [ page].
c). Menghilangkan program
(1) Tekan [EDIT] [PROG];
(2) Masukkan nomor program yang akan dihilangkan Oxxx;
(3) Tekan [DELETE].
44