You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengangkutan yang ada di Indonesia terdiri dari pengangkutan darat, laut dan udara.

Pengangkutan udara dalam Ordonansi pengangkutan Udara (OPU) dipergunakan suatu istilah

pengangkut sebagai salah satu pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan. Dalam

konvensi Warsawa 1929, menyebut pengangkut udara dengan istilah carrier, akan tetapi

konvensi Warsawa tidak memberitahu suatu batasan atau definisi tertentu tentang istilah

pengangkut udara atau carrier ini1

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa definisi pengangkutan udara adalah

orang atau badan hukum yang mengadakan perjanjian angkutan untuk mengangkut

penumpang dengan pesawat terbang dan dengan menerima suatu imbalan. Pengangkutan

udara diatur dengan undang-undang No 15 Tahun 1992 Tentang Penerbangan. Angkutan

udara diadakan dengan perjanjian antara pihak pihak. Tiket penumpang atau tiket bagasi

merupakan tanda bukti telah terjadi perjanjian pengangkutan dan pembayaran biaya

angkutan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian transportasi, transportasi udara dan jasa cargo udara?

b. Apa contoh transportasi udara?

c. Apa saja jenis-jenis barang pengiriman via cargo?

d. Bagaimana tata cara dan prosedur pengiriman barang impor melalui udara?

i
e. Prosedur pengiriman via udara?

f. Apa saja resiko pengangkutan barang barang melalui udara?

g. Apa saja kelebihan dan kekurangan transportasi udara?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian transportasi, transportasi udara dan jasa cargo udara.

b. Mengetahui contoh transportasi udara.

c. Mengetahui saja jenis-jenis barang pengiriman via cargo

d. Memahami tata cara dan prosedur pengiriman barang impor melalui udara

e. Memahami pengiriman via udara

f. Mengerti apa saja resiko pengangkutan barang barang melalui udara

g. Memahami apa saja kelebihan dan kekurangan transportasi udara.

ii

You might also like