You are on page 1of 5

Jurnal Analogi Hukum, 2 (1) (2020), 12–16

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang


Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
Desak Made Setyarini *, Ni Luh Made Mahendrawati dan Desak Gde Dwi Arini

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*made.setyarini@gmail.com
How To Cite:
Setyarini, D, M., Mahendrawati, N, L, M., Arini, D, G, D.(2019). Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang Melakukan Perbuatan
Melawan Hukum. Jurnal Analogi Hukum. 2 (1). 12-16. Doi: http://dx.doi.org/10.22225/.2.1.1608.12-16

Abstract-Directors in a limited liability company can be likened to a life for the company. The Board of
Directors in carrying out their duties in managing a limited liability company has the possibility to carry out
acts against the law both civil and criminal in nature. However, acts against the law can be directly carried out
by the company through its organs, or vice versa, acts against the law are carried out by employees and the
company is responsible. Based on this, the problem is obtained: 1) what forms of unlawful actions by the
Board of Directors in managing a limited liability company (Corporation)? 2) What is the responsibility of the
Directors who commit illegal acts? This research method uses normative legal research, with literature studies
of primary and secondary legal materials. Based on research findings, it is known that: 1) Forms of unlawful
acts carried out by directors: using company money/ wealth for personal gain, company information for
personal gain, conducting related parties transactions with companies, prohibiting competition with the
company 2) Directors' responsibility for illegal acts is regulated in Law No. 40 of 2007 the directors are
responsible for managing the company where the management has to be done by each member of the board of
directors, in good faith and full of responsibility. From this, it is necessary to optimize the implementation and
supervision of the Corporation Law which substantially provides protection to business stakeholder and other
public rights.
Keyword: Accountability of Directors, Limited Liability Companies, Action against the Law

Abstrak-Direksi di dalam perseroan terbatas dapat diumpamakan sebagai nyawa bagi perseroan. Direksi
dalam menjalankan tugasnya mengelola perseroan terbatas memiliki kemungkinan untuk melakukan perbuatan
melawan hukum baik bersifat perdata maupun pidana. Akan tetapi, perbuatan melawan hukum itu dapat
langsung dilakukan oleh perusahaan melalui organ-organnya, atau sebaliknya perbuatan melawan hukum itu
dilakukan oleh pegawai dan perusahaan wajib mempertanggungjawabkan. Berdasarkan hal tersebut maka
didapatlah permasalahan yakni 1) Bagaimana bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Direksi
di dalam mengurus perseroan terbatas? 2) Bagaimana tanggung jawab Direksi Perseroan Terbatas yang
melakukan perbuatan melawan hukum? Metode penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif,
dengan studi kepustakaan dari bahan hukum primer dan sekunder. Berdasarkan temuan penelitian diketahui
bahwa: 1) Bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh direksi: mempergunakan uang/ kekayaan
perseroan untuk kepentingan pribadi, informasi perseroan untuk kepentingan pribadi, melakukan transaksi
dengan perseroan, larangan bersaing dengan perseroan 2) Pertanggungjawaban direksi atas perbuatan melawan
hukum diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 direksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan dimana
pengurusan itu wajib dilaksanakan setiap anggota direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Dari
hal tersebut sebaiknya Perlu optimalisasi pelaksanaan dan pengawasan UUPT yang secara substansial
memberikan perlindungan kepada pelaku bisnis dan hak-hak publik lainnya.
Kata Kunci: Pertanggungjawaban Direksi, Perseroan Terbatas, Melawan Hukum

1. Pendahuluan Komisaris. Perseroan Terbatas selaku subjek


hukum mandiri ialah artificial person, sesuatu
Perseroan Terbatas mempunyai beberapa yang bukan jelas atau tidak riil. Jadi Perseroan
organisasi yaitu RUPS, Direksi, dan Dewan Terbatas tidak dapat bertindak sendiri. Agar

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


12
Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum

dapat melakukan perbuatan dalam hukum, Berdasarkan rumusan Pasal 92 ayat (1)
Perseroan Terbatas dijalankan oleh organisasi- UUPT bisa dikatakan jika organ perseroan yang
organisasi yang berperan memangku Perseroan berfungsi menjalankan pengurusan perseroan
Terbatas tersebut yang memerlukan Direksi ialah direksi. Setiap bagian anggota direksi
menjadi wakilnya. Bisa dikatakan bahwa harus menggunakan itikad baik dan penuh rasa
perseroan terbatas tidak dapat beroperasi dan tanggung jawab melakukan kewajiban untuk
menyelenggarakan hak dan kewajibannya tanpa keperluan dan usaha dalam perseroan. "Hal ini
andil dari Direksi (Widjaja, 2008). membawa konsekuensi hukum bahwa setiap
anggota direksi bertanggung jawab secara
Direksi di dalam perseroan terbatas dapat pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau
diumpamakan sebagai nyawa bagi perseroan. lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan
Tidak diperbolehkan suatu perseroan tidak dan usaha perseroan" (Widjaja, 2008).
memiliki Dewan Direksi. Sebaliknya, tidak
dimungkinkan adanya Direksi tanpa adanya Aktivitas direksi dalam mengatur
perseroan. Kehadiran Direksi ialah untuk perseroan tidak hanya bersumber pada aturan
mengurusi perseroan sesuai dengan maksud dan yang ada di UUPT dan pada anggaran dasar
tujuan perseroan beserta itikad baik dan penuh perseroan yang berkaitan. Aktivitas direksi pun
rasa tanggung jawab. oleh sebat itu kehadiran harus memandang ketetapan fiduciary duty dan
Direksi sangat penting bagi perseroan. Didalam business judgment rule. Fiduciary duty adalah
menjalankan perseroan tidaklah hal mudah. pendelegasian kewenangan oleh perseroan pada
Oleh sebab itu, supaya perseroan itu bisa direksi untuk mengurusi PT, meskipun business
berjalan sesuai dengan maksud dan tujuan judgment rule merupakan doktrin guna
pembentukan perseroan, maka untuk menjabat mencegah ketidakmampuan dari direksi PT
Direksi perlu persyaratan dan keahlian yang yang diakibatkan oleh adanya keterbatasan pada
bagus. manusia.
Direksi ialah organisasi perseroan yang Dari uraian latar belakang tersebut, maka
berkewajiban penuh atas pengelolaan perseroan terdapat 2 (dua) permasalahan yang ditemukan
untuk kebutuhan dan keinginan perseroan serta dalam topik tersebut, yaitu: 1) Bagaimana
mewakili perseroan baik di dalam atau di luar bentuk perbuatan melawan hukum yang
pengadilan berpatutan dengan ketentuan dilakukan oleh Direksi dalam mengurus
Anggaran Dasar. perseroan terbatas? dan 2. Bagaimana tanggung
jawab Direksi Perseroan Terbatas yang
Terpaut pada perbuatan melawan hukum, melakukan perbuatan melawan hukum?
korporasi atau perseroan jadi subjek hukum
dapat melaksanakan perbuatan melawan hukum 2. Metode
baik bersifat perdata atau pidana (civil and
criminal wrongs). Umumnya pengurus yang Metode penelitian menjabarkan perolehan
harus bertanggung jawab atas aksi melawan informasi dan data dalam penelitian ini yang
hukum tersebut. Melainkan, aksi melawan diawali dengan pencarian, pengumpulan dan
hukum itu bias langsung dilaksanakan oleh analisis bahan hukum yang sifatnya ilmiah.
perusahaan melalui organ-organnya, atau Perlu sebuah metode dalam penelitian karena
sebaliknya perangai melawan hukum itu pada dasarnya merupakan operasinalisasi dari
dilakukan oleh karyawan perusahaan dan metode keilmuan untuk menjabarkan analisis
perusahaan yang dalam langkah-langkah sitematis dan konsisten.
mempertanggungjawabkannya. Adapun metode penelitian dijabarkan sebagai
berikut:
Perseroan selaku Badan Hukum yang
dibebani hak dan tanggung jawab sebagaimana Tipe penelitian ini tergolong penelitian
manusia pada umumnya. Didalam Perseroan hukum normatif, pendapat Soejono Soekanto
Terbatas terdapat 3 (tiga) organ, yakni RUPS, bahwa penelitain tersebut merupakan penelitian
Direksi dan Komisaris. Direksi ialah satu- terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap
satunya organ dalam perseroan yang mengelola sistematika hukum dan penelitian terhadap
kewajiban pengurusan perseroan. Ada 2 (dua) sinkronisasi hukum.
fungsi utama mengenai direksi suatu perseroan, Pada penelitian ini, menggunakan bahan
yakni fungsi manajemen, didalam artian direksi hukum yang diperoleh dari penelitian
melaksanakan kewajiban memimpin kepustakaan (library research), yaitu : 1) Bahan
perusahaan dan fungsi representasi, didalam arti Hukum Primer meliputi Undang-Undang Dasar
direksi mewakili perusahaan di dalam maupun Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Kitab
di luar pengadilan (Fuady, 2002). Undang-Undang Hukum Perdata,Undang-

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


13
Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum

Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang 8Ganti rugi didalam rupa uang kepada
Perseroan Terbatas. 2) Bahan Hukum Sekunder mennyusutnya asset harta kekayaan akibat
meliputi literatur, artikel, hasil-hasil penelitian, adanya tindakan/perbuatan melawan hukum
dan lain-lain (Ganti kerugian Materiil, dan paling banyak
dituntut didalam praktik).
Pengumpulan bahan hukum dilakukan
dengan cara memeriksa, mengumpulkan dan Perbaikan didalam keadaan seperti semula.
menelusuri dokumen kepustakaan dengan
pencatatan yang kemudian dijadikan bahan Pengembalian biaya-biaya demi pemulihan
sebagai analisis permasalahan menggunakan didalam keadaan seperti semula.
argumentasi berdasarkan logika deduktif dan Penggantian kerugian uang atas adanya
induktif dituangkan secara deskriptif dalam penderitaan dan kesusahan seseorang/ nama
bentuk skripsi yang baik tercemar atas karena tindakan/
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan perbuatan melanggar hukum (penggantian
kerugian Immateriil).

Bentuk Perbuatan Melawan Hukum Yang Yang harus dihindari oleh anggota Direksi
Dilakukan Oleh Direksi Dalam Mengurus antara lain:
Perseroan Terbatas Tidak memakai uang dan kekayaan dari
Secara sederhana dapat dikatakan perseroan untuk keperluan pribadi. bila
perbuatan melawan hukum adalah suatu dilanggar akan mengakibatkan kerugian pada
perbuatan secara nyata melanggar peraturan perseroan.
perundang-undangan yang berlaku. Artinya, Menggunakan informasi perseroan demi
setiap orang atau pelaku usaha melanggar kepentingan pribadi. Tindakan ini digolongkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berbuat pelanggaran pada kewajiban yang
berlaku dapat dikatakan suatu perbuatan diyakini.
melawan hukum. Pada pasal 1365 KUHPerdata
ditentukan, maka tindakan melawan hukum Menggunakan posisi untuk mendapatkan
adalah setiap perbuatan yang membuat keuntungan pribadi semacam terima sogokan.
penderitaan pada orang lain, dan orang yang
mengakibatkan kerugian kepada orang lain, dan Menghalangi atau merebut sebahagian
orang yang mengakibatkan kerugian diwajibkan atas keuntungan perseroan untuk kepentingan
memberikan ganti rugi kepada orang yang pribadi. Tindakan tersebut menggambarkan
mengalami kerugian tersebut (Silalahi, 2005). perbuatan yang menyembunyikan keuntungan
dari anggota direksi yang berkaitan.
Unsur perbuaan melawan hukum ialah
sebagai berikut: Membuat transaksi pada perseroan.

Adanya tindakan/ perbuatan, yang disebut Pantangan bersaing pada perseroan.


pada tindakan/ perbuatan ini adalah yang Contoh kasus perbuatan melawan hukum
bersifat positif atau bersifat negative, berartia yang dilakukan oleh Direksi dalam mengurus
setiap perangai berbuat atau tidak berbuat; perseroan terbatas : Kasus korupsi pengucuran
Tindakan/ Perbuatan itu melanggar hukum; kredit usaha kecil dan menengah yang
melibatkan PT Bahana Pembinaan Usaha
Adanya kehilangan/ kerugian; Indonesia (BPUI) Sudjiono Timan menjabat/
berkedudukan selaku Direktur PT Bahana
Adanya hubungan sebab akibat tindakan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), yaitu
melawan hukum itu sendiri dengan sebuah perseroan sekuritas nasional didirikan
mengakibatkan kerugian; untuk menopang para pengusaha kecil maupun
Adanya kekeliruan/ kesalahan. menengah. Namun, dalam memberikan bantuan
modal tersebut ternyata Sudjiono Timan selaku
Dialam perbuatan/ tindakan melawan Direktur PT. Bahana tersebut beserta dengan
hukum, gugatan ganti rugi berpatutan pada direksi yang lain, yaitu Hadi Rusli, Witjaksono
ketetapan Pasall 1365 KUHPerdata,tidak usah Abadiman, Haria Suprobo, dantelah melakukan
untuk mengatakan ganti rugi bagaimana penyimpangan dalam pemberian modal kepada
tatanannya, tidak usah mendetail dan patut pengusaha kecil dan menengah.
menggantikan kerugian idiil. Bentuk ganti
kerugian perbuatan melawan hukum: Penyimpangan yang dilakukan adalah
menyelewengkan dana PT Bahana atas

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


14
Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum

pengucuran dana pada perusahaan tidak nyata Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas
kinerjanya. Selain itu, dalam pengucuran dana Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
tersebut juga tidak didukung dengan adanya
perjanjian yang jelas antara PT Bahana dan Setiap jabatan mendapat tugas, kewajiban,
perusahaan tersebut. Diantaranya yang dan wewenang. Sudah pasti tugas, kewajiban
bermasalah adalah Kredit Asia finance Ltd., dan kewenangan itu harus dilaksanakan dengan
sebuah perusahaan yang berbasis di Hongkong, baik. Bila tugas serta tanggung jawab tersebut
tetapi dijalankan di Jakarta. dilalaikan ataupun wewenang jabatan
disalahgunakan, kemudian membawa efek pada
Total Kerugian negara akibat perbuatan aparat yang melakukannya. Aparat itu mesti
menyimpang yang dilakukan oleh Sudjono bertanggung jawab pada kelalaian dan
Timan dalam memberikan kredit bukan kepada penyelewengan kekuasaannya. Begitu juga
usaha kecil dan menengah mencapai Rp 2,2 perihal pada kedudukan anggota Direksi
triliun. Dalam persidangan tahap pertama di perseroan (Sjahdeini, 2001).
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Sudjino
Tirman diputus bebas oleh pengadilan, dengan Di dalam hukum perseroan, dikenal
pertimbangan hukum yang pada dasarnya pertanggungjawaban perseroan. Artinya bahwa
menyatakan perkara ini murni perdata bukan setiap konsekuwensi yuridis pada sikap
perkara pidana. Dan atas putusan bebas tersebut perseroan, baik ataupun buruk akan dipikul
maka jaksa penuntut umum telah mengajukan sendiri pada perseroan itu. UUPT menentukan
upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung RI. dan mengatur luasnya kekuasaan dan
kewenangan seorang Direksi. Dengan
Ternyata, hakim tingkat kasasi yang kekuasaannya yang sangat besar ada
memeriksa dan mengadili perkara Sudjino kemungkinan akan merugikan perseroan.
Timan ini berpendapat lain sehingga Namun dalam UUPT tidak ada diatur dengan
mengurungkan putusan Pengadilan Negeri tegas sebagaimana kalau alih-alih pengurus
Jakarta Selatan pada tanggal 25 November 2002 membuat perbuatan yang melebihi atau
dan mengadili sendiri dengan menjatuhkan berlawanan dengan anggaran dasar.
hukuman kepada Sudjino Timan selama 15
tahun kurungan lalu mengganti uang sebesar Rp Sudah merupakan asas yang umum,
369 miliar oleh Mahkamah Agung RI karena apabila pengurus membuat tindakan yang
terbukti melakukan tindakan korupsi (Yunara, melawati batas kewenangan ataupun
2005). berlawanan pada anggaran dasar, dan tindakan
itu dipandang semata-mata bagi prilaku pribadi
Pasal 1 angka 5 UUPT, menentukan pada pengurus, dan tidak perbuatan dari
bahwa : perusahaan. Konsekwensinya perseroan tidak
betanggung jawab, melainkan hanya jadi
Direksi ialah organ Perseroan yang tanggung jawab pribadi sepenuhnya oleh
berwenang dan bertanggung jawab seluruhnya pengurus (Prasetya, 2004). Hal ini berarti
atas manajemen Perseroan untuk keperluan bahwa PT tidak terikat atas semua tindakan
Perseroan, sesuai pada maksud dan tujuan dari organnya yang bertindak di luar batas
Perseroan beserta mewakili Perseroan, baik kewenangan.
dalam ataupun diluar pengadilan selaras pada
ketentuan anggaran dasar. Direksi dapat digugat dengan perbuatan
melawan hukum apabila merugikan. upaya-
Pada pemahaman termaktub, dari upaya hukum tersebut antara lain:
prinsipnya termuat 2 (dua) kewenangan utama
Direksi, yakni mengurusi dan mewakili Menganjurkan gugatan lewat PN pada
Perseroan Terbatas. Wewenang Direksi itu anggota Direksi ataupun anggota Dewan
diberikan dan dibatasi UUPT beserta aturan Komisaris lantaran pelanggaran ataupun
perundang-undangan lainnya yang terkait kelalaiannya mengakibatkan kerugian PT.
sasaran dan tujuan PT , anggaran dasar PT.
Implementasi kewajiban Direksi bagi Perseroan Mengajukan gugatan melalui Pengadilan
secara rutin dilengkapi serta wewenang yang Negeri karena Perseroan Terbatas dianggsip
ditetapkan dalam UUPT. Hal ini sejalan pada tidak adil dan tanpa alasan wajar dalam
anggapan jika Direksi memerlukan mengambil keputusan baik dalam RUPS,
kewenangannya supaya dapat menepati maupun dalam forum Direksi, dan atau Dewan
kewajiban dan melaksanakan fungsi-fungsinya Komisaris.
(Fuady, 2002). Mengajukan pemeriksaan perseroan pada
Pengadilan Negeri atas dugaan perbuatan
melawan hukum.
Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019. CC-BY-SA 4.0 License
15
Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum

Direksi yang lalai atau salah dalam sehingga menimbulkan kerugian terhadap
mengurus perseroan dan mengakibatkan perseroan sendiri maupun pihak diluar
kerugian harus bertanggung jawab. empat cara perseroan karena yang akan bertanggungjawab
untuk lepas dari tanggung jawab, yaitu atas kerugian tersebut adalah direksi secara
noodweer atau pembelaan diri, overmacht atau pribadi baik berupa materi maupun immaterial.
keadaan memaksa, noodtoestand dan
pembayaran ganti rugi. Keempat hal ini disebut 4. Simpulan
sebagai alasan-alasan pembenar Dari hasil penelitian yang telah diuraikan,
(rechtvaardigingsgrond) untuk menghilangkan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1) Bentuk
sifat melawan hukum dari satu perbuatan. -bentuk perbuatan melawan hukum yang
Noohveer atau pembelaan diri, Direksi dapat dilakukan oleh direksi dalam mengurus
menggunakan Pasal 97 ayat 5 UUPT. perseroan adalah: mempergunakan aset,uang
Pembelaan diri atau noodweer merupakan dan kekayaan dari perseroan untuk keperluan
pembuktian bahwa seseorang sudah membuat pribadi (korupsi). menerapkan informasi
tugasnya penuh "itikad baik" atau "hati-hati". perseroan untuk keperluan pribadi, membuat
Overmacht atau keadaan memaksa dapat bisnis dan transaksi dengan perseroan,
bersifat mutlak (absolute) atau tak mutlak pembatasan bersaing pada perseroan. 2)
(relative). Kondisi memaksa yang bersifat Pertanggungjawaban direksi akibat perbuatan
mutlak adalah bahwa setiap orang dalam dari melawan hukum yang dilakukan didalam
keadaan tersebut dapat dipastikan akan terpaksa mengelola perseroan ditetapkan didalam pasal
melakukan perbuatan melawan hukum. Untuk 97 ayat (1) dan (2) UU No. 40 Tahun 2007
kondisi memaksa relatif, timbul bila seorang yang menentukan bahwa direksi berkewajiban
membuat tindakan melawan hukum yang dalam pada pengelolaan perseroan dimana pengurusan
kondisi tertentu yang sebetulnya dapat itu harus dilakukan setiap anggota direksi serta
dihindari, tetapi karena kedudukannya pada itikad baik dan penuh rasa tanggung
perbuatan melawan hukum terpaksa dilakukan. jawab.
Dalam ha1 ini kewajibannya untuk menghindari
dianggap hilang. Apabila Direksi mengambil
Daftar Pustaka
kebijakan tertentu karena keadaan terpaksa baik Fuady, M. (2002). Doktrin-doktrin Modern
mutlak maupun relatif, dan tidak ada jalan lain, dalam Corporate Law dan
maka Direksi harus dibebaskan dari tanggung Eksistensinya dalam Hukum Indonesia.
jawab. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Noodtoestand merupakan tindakan yang Prasetya, R. (2004). Kedudukan Mandiri
bersifat penyelamatan akan kepentingan Perseroan Terbatas. Bandung: Citra
tertentu dengan cara melakukan pelanggaran Aditya Bakti.
hukum. Dalam ha1 ini tidak ada kewajiban
mengganti rugi, karena perbuatan tersebut tidak Silalahi, J. M. U. (2005). Badan Hukum
onrechtmachtig. Upaya penyelamatan disini Organisasi Perusahaan. Jakarta:
adalah penyelamatan perseroan dari kerugian Iblam.
yang lebih besar. Secara pribadi, mengenai
Piercing The Corporate Veil yaitu: Bagi Sjahdeini, S. R. (2001). Tanggung Jawab
perseroan yang berbentuk Badan Hukum, lalu Pribadi Direksi dan Komisaris. Jurnal
menurut hukum dari prinsipnya harta benda itu Hukum Bisnis. Jakarta.
terbagi dari harta pendiri ataupun pemiliknya, Widjaja, G. (2008). 150 Tanya Jawab tentang
dengan itu tanggungjawab menurut hukum pula Perseroan Terbatas. Jakarta: Forum
dibedakan dari harta benda pribadi pemilik Sahabat.
perseroan tersebut. Jika suatu PT memulai
perbuatan pada pihak lain, yang menerima Yunara, E. (2005). Korupsi dan
konsekuen ialah perseroan itu dan bertanggung Pertanggungjawaban Pidana
jawabnya sebatas harta benda yang dimiliki. Korporasi Berikut Studi Kasus.
Menurut doktrin ini, didalam situasi tersendiri Bandung: Citra Aditya Bakti.
pemegang saham boleh bertanggung jawab
pada perseroan atau pemegang sahamnya tidak Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
bisa disita maupun digugat untuk untuk Undang-Undang Dasar Negara Republik
diberatkan pada tanggungjawab PT itu. Indonesia Tahun 1945.
Pendapat tersebut tidak berlaku ketika direksi
dalam melaksanakan perusahaan telah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
melanggar atau melampaui batas kewenangan Perseroan Terbatas.

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


16

You might also like