You are on page 1of 22

491 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Kompensasi Rugi


Fiskal dan Struktur Kepemilikan Terhadap Tax Avoidance
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

Gusti Maya Sari


(Alumni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, e-mail :gustimayasari_maya@yahoo.co.id)

Abstract
Tax avoidance is the company's arrangements to minimize or eliminate the tax burden of the tax due
consideration. This study aims to test and provide empirical evidence of the influence of corporate governance,
firm size, fiscal lost compensation and institutional ownership to tax avoidance. The population in this study is
the Registered Manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange in 2008 until 2012 . Election samples by
purposive sampling method. The data used in this research is a secondary data obtained from www.idx.co.id.
Data collection techniques with engineering documentation. Data were analyzed using panel regresion analysis
with eviews 6.The results show that independent komisaries as measured by number of independent commisioner
has a significant negative effect on tax avoidance. Audit commiitee as measured by the dummy has no significant
effect on Tax avoidance. Firm size as measured by the log total asset has significant positive effect on tax
avoidance. Fiscal lost compensation as measured by the dummy has no signifikan effect on tax avoidance, and
ownership structure as mesuared by the pecentage of institutional ownership has no signifikan effect on tax
avoidance. Future research should add other variables that affect tax avoidance companies including
profitability, leverage, and the audit quality

Keywords: Tax avoidance, corporate governance ,firm size, fiscal lost compensation, and ownership structure

1. Pendahuluan timbul dengan memanfaatkan ketentuan


Pajak merupakan sumber pendapatan perpajakan yang dilakukan secara legal
bagi negara, sedangkan bagi perusahaan untuk meminimalkan kewajiban pajak.
pajak adalah beban yang akan mengurangi Secara hukum pajak tax avoidance tidak
laba bersih. Dalam pelaksanaannya terda dilarang meskipun seringkali mendapat
pat perbedaan kepentingan antara wajib sorotan yang kurang baik dari kantor pajak
pajak dengan pemerintah. Perusahaan be karena dianggap memiliki konotasi yang
rusaha untuk membayar pajak sekecil negatif.
mungkin karena dengan membayar pajak Dalam penelitian ini, tax avoidance
berarti mengurangi kemampuan ekonomis diukur menggunakan cast effective tax rate
perusahaan (Suandy, 2008). Kondisi itulah (CETR) merupakan rasio pembayaran pajak
yang menyebabkan banyak perusahaan secara kas atas laba perusahaan pajak
berusaha mencari cara untuk penghasilan. Pembayaran pajak secara kas
meminimalkan biaya pajak yang dibayar. terdapat pada laporan arus kas tahun berikut
Meminimalisasi beban pajak dapat pada pos pembayaran pajak penghasilan
dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari dalam arus kas untuk aktivitas operasi,
yang masih berada dalam bingkai peraturan sedangkan laba sebelum pajak penghasilan
perpajakan sampai dengan yang melanggar terdapat dalam laporan laba rugi tahun
peraturan perpajakan. Meminimalkan berjalan. Dari pengukuran tersebut
kewajiban pajak yang tidak melanggar diharapkan tindakan tax avoidance dapat
undang-undang sering di sebut dengan tax diidentifikasi, dan dapat diketahui apakah
avoidance. suatu perusahaan melakukan tindakan
Tax avoidance merupakan bagian dari meminimalkan pajak atau tidak.
tax planning yang dilakukan dengan tujuan Dari sisi struktur tata kelola
meminimalkan pembayaran pajak. Lim perusahaan corporate governance dalam
(2011) mendefinisikan pengertian tax suatu perusahaan bertujuan agar terciptanya
avoidance sebagai penghematan pajak yang suatu tata kelola perusahan yang baik,
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 492

efektif dan efisien. Dalam mekanisme depan dan laba perusahaan akan digunakan
corporate governance telah diatur untuk mengurangi jumlah kompensasi
penerapan-penerapan yang harus dilakukan kerugian tersebut. Akibatnya, selama lima
oleh perusahaan agar perusahaan dapat tahun tersebut, perusahaan akan terhindar
terus berkembang namun tidak melanggar dari beban pajak, karena laba kena pajak
aturan pemerintah, seperti tetap patuh akan digunakan untuk mengurangi jumlah
dalam hal pembayaran pajak. kompensasi kerugian perusahaan.
Corporate Governance (CG) Kompensasi rugi fiskal dapat diukur
menunjukkan perbedaan kepentingan antara menggunakan variabel dummy, yang akan
manajer dan pemilik suatu perusahaan yang diberikan nilai 1 jika terdapat kompensasi
berkaitan dengan keadaan baik buruknya rugi fiskal pada awal tahun t (Sari dan
tata kelola suatu perusahaan terhadap Martani, 2010).
tindakan pengambilan keputusan Selain faktor struktur tata kelola dan
perpajakannya. Dalam penelitian ini keuangan faktor lain yang mempengaruhi
corporate governance (CG) diukur dengan tax avoidance adalah komposisi
dua proksi, yakni proksi komposisi kepemilikan institusional dalam
komisaris independen (KOM) dan proksi perusahaan. Pada umumnya perusahaan di
keberadaan komite audit (AUD). Proksi negara berkembang dikendalikan oleh
komposisi komisaris independen (KOM) kepemilikan institusional. Kepemilikan
diukur menggunakan persentase jumlah institusional adalah kepemilikan saham
komisaris independen terhadap jumlah total oleh pemerintah, institusi keuangan,
komisaris dalam susunan dewan komisaris institusi berbadan hukum, institusi luar
perusahaan sampel tahun amatan negeri, dana perwalian dan institusi lainnya
(Andriyani, 2008). Proksi keberadaan pada akhir tahun. Adanya kepemilikan
komite audit (AUD) diukur dengan institusional di suatu perusahaan akan
menggunakan variabel dummy yang bernilai mendorong peningkatan pengawasan agar
1 jika ada komite audit, dan bernilai 0 jika lebih optimal terhadap kinerja manajemen,
tidak ada komite audit (Andriyani, 2008). karena kepemilikan saham mewakili suatu
Selain corporate governance, sumber kekuasaan yang dapat digunakan
meminimalkan pajak juga bisa muncul dari untuk mendukung atau sebaliknya terhadap
kestabilan dan kemampuan perusahaan kinerja manajemen. Penelitian yang
untuk membayar pajak yang dapat terlihat dilakukan oleh Khurana (2009) menyatakan
dari ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan besar kecilnya konsentrasi kepemilikan
adalah suatu skala dimana dapat diklasifi institusional maka akan mempengaruhi
kasikan besar atau kecil perusahaan kebijakan tindakan meminimalkan beban
menurut berbagai cara, antara lain: total pajak oleh perusahaan.
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain- Kasus tentang pajak telah banyak
lain. Ukuran Perusahaan (size) ditunjukkan dibicarakan, termasuk yang terkait dengan
melalui log total aktiva, karena ukuran ini penghindaran pajak. salah satu kasus
dinilai memiliki tingkat kestabilan yang penghindaran pajak yang terjadi
lebih dibandingkan proksi-proksi yang diindonesia adalah kasus Kaltim Prima
lainnya dan cenderung berkesinambungan Coal (KPC), yang melakukan skema
antar periode (Jogiyanto, Hm 2000:259). transaksi untuk meminimalkan beban
Faktor keuangan lain yang pajaknya dengan memanfaatkan
mempengaruhi tax avoidance yaitu kelemaham-kelemahan (loopholes)
kompensasi rugi fiskal. Perusahaan yang ketentuan perpajakan suatu negara.
telah merugi dalam satu periode akuntan
diberikan keringanan untuk membayar
pajaknya. Kerugian tersebut dapat
dikompensasikan selama lima tahun ke
493 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

2. Telaah Literatur Dan Pengembangan jumlah komisaris independen sekurang-


Hipotesis kurangnya 30% dari seluruh anggota
2.1 Tax Avoidance komisaris. Di samping itu, komisaris
Tax avoidance adalah suatu skema independen harus memahami undang-
transaksi yang ditujukan untuk memini undang dan peraturan yang bukan
malkan beban pajak dengan memanfaatkan merupakan pemegang saham pengendali
kelemahan-kelemahan (loophole) ketentu- dalam rapat umum pemegang saham
an perpajakan suatu negara. Menurut Lim (Pohan, 2008).
(2011) mendefinisikan tax avoidance Komisaris Independen adalah anggota
sebagai penghematan pajak yang timbul dewan komisaris yang tidak terafiliasi
dengan memanfaatkan ketentuan dengan direksi, anggota dewan komisaris
perpajakan yang dilakukan secara legal lainnya dan pemegang saham pengendali,
untuk meminimalkan kewajiban pajak. serta bebas dari hubungan bisnis atau
Mortenson dalam Zain (1988) hubungan lainnya yang dapat
menyatakan bahwa tax avoidance mempengaruhi kemampuannya untuk
merupakan pengaturan untuk bertindak independen atau bertindak
meminimalkan atau menghilangkan beban semata-mata demi kepentingan perusahaan.
pajak dengan mempertimbangkan akibat
pajak yang ditimbulkannya. Tax avoidance 2.4 Komite Audit
bukan pelanggaran undang-undang Daniri (2006) dalam Pohan (2008)
perpajakan karena usaha wajib pajak untuk menyebutkan sejak di rekomendasi CG di
mengurangi, menghindari, meminimalkan Bursa Efek Indonesia tahun 2000, komite
atau meringankan beban pajak dilakukan audit telah menjadi komponen umum dalam
dengan cara yang dimungkinkan oleh struktur corporate governance perusaahaan
Undang-Undang Pajak. publik. Komite ini berfungsi sebagai
pengawasan internal, karena BEI
2.2 Corporate Governance mengharuskan semua emiten untuk
Corporate Governance (CG) membentuk dan memiliki komite audit
didefinisikan sebagai sebuah efektivitas yang di ketuai oleh komisaris independen.
mekanisme yang dirancang bertujuan
meminimumkan konflik keagenan, dengan 2.5 Ukuran Perusahaan
penekanan khusus pada mekanisme legal Machfoedz (1994) dalam Suwito dan
yang mencegah dilakukannya ekspropriasi Herawati (2005) menyatakan bahwa ukuran
atas pemegang saham minoritas (Johnson perusahaan adalah suatu skala yang dapat
dkk, 2000 dalam Darmawati dkk, (2004). mengklasifikasikan perusahaan menjadi
perusahaan besar dan kecil menurut
2.3 Komisaris Independen berbagai cara seperti total aktiva atau total
Komisaris independen didefinisikan aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata
sebagai seorang yang tidak terafiliasi dalam tingkat penjualan, dan jumlah penjualan.
segala hal dengan pemegang saham Ukuran perusahaan umumnya dibagi dalam
pengendali, tidak memiliki hubungan 3 kategori, yaitu large firm, medium firm,
afiliasi dengan direksi atau dewan dan small firm. Tahap kedewasaan
komisaris serta tidak menjabat sebagai di perusahaan ditentukan berdasarkan total
rektur pada suatu perusahaan yang terkait aktiva, semakin besar total aktiva
dengan perusahaan pemilik menurut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
paraturan yang di keluarkan di BEI, jumlah prospek baik dalam jangka waktu yang
komisaris independen proporsional dengan relatif panjang.
jumlah saham yang di miliki oleh Tahap kedewasaan perusahaan
pemegang saham yang tidak berperan ditentukan berdasarkan total aktiva,
sebagai pengendali dengan ketentuan semakin besar total aktiva menunjukkan
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 494

bahwa pe- rusahaan memiliki prospek baik 2.7 Struktur Kepemilikan


dalam ja- ngka waktu yang relatif panjang. Kepemilikian institusional pada suatu
Hal ini juga menggambarkan bahwa lembaga yang memiliki kepentingan besar
perusahaan lebih stabil dan lebih mampu terhadap investasi yang dilakukan termasuk
dalam menghasilkan laba dibanding investasi saham. Sehingga biasanya institusi
perusahaan dengan total aktiva yang kecil menyerahkan tanggung jawab kepada divisi
(Indriani, 2005 dalam Rachmawati dan tertentu untuk mengelola investasi
Triatmoko, 2007). Selain itu Watts dan perusahaan. Keberadaan institusi yang
Zimmerman (1986) dalam Achmad et al. dapat memantau secara profesional
(2007) menyatakan bahwa manajer perkembangan setiap investasinya
perusahaan besar cenderung melakukan menyebabkan tingkat pengendalian
pemilihan metode akuntansi yang terhadap tindakan manajemen sangat tinggi
menangguhkan laba yang dilaporkan dari sehingga potensi dapat ditekan (Rahmy,
periode sekarang ke periode berikutnya 2013).
guna memperkecil laba yang dilaporkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Khurana (2009) adalah besar kecilnya
2.6 Kompensasi Rugi Fiskal konsentrasi kepemilikan institusional maka
Kompensasi kerugian dalam Pajak akan mempengaruhi kebijakan
Penghasilan diatur pada Pasal 6 ayat (2) meminimalkan pajak perusahaan.
Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17
tahun 2000. Adapun beberapa poin penting 2.8 Evaluasi Penelitian Terdahulu
yang perlu diperhatikan dalam hal Sari dan Martani (2010) yang
kompensasi kerugian ini adalah sebagai meneliti tentang pengaruh karakteristik
berikut. kepemil- ikan perusahaan, corporate
a. Istilah kerugian merujuk kepada governance terhadap tindakan pajak agresif.
kerugian fiskal bukan kerugian sampel 40 yang digunakan 40 diperusahaan
komersial. manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
b. Kerugian atau keuntungan fiskal adalah 2005-2008. Hasil penelitian ini
selisih antara penghasilan dan biaya menunjukkan bahwa tingkat keagresifan
biaya yang telah memperhitungkan pajak perusahaan keluarga lebih tinggi dari
ketentuan Pajak Penghasilan. pada perusahaan non-keluarga, pengaruh
c. Kompensasi kerugian hanya corporate governance terhadap tindakan
diperkenankan selama lima tahun ke pajak agresif tidak terbukti secara
depan secara berturut-turut. Apabila signifikan, pengaruh corporate governance
pada akhir tahun kelima ternyata masih terhadap hubungan kepemilikan keluarga
ada kerugian yang tersisa maka sisa dan tax avoidance juga tidak terbukti secara
kerugian tersebut tidak dapat lagi signifikan.
dikompensasikan. Penelitian Nuralifmida Ayu Nisa pada
d. Kompensasi kerugian hanya tahun 2010 meneliti tentang pengaruh
diperuntukan wajib pajak badan dan Corporate governance terhadap tax
orang pribadi yang melakukan kegiatan avoidance diperusahaan yang terdaftar di
usaha yang penghasilannya tidak BEI tahun 2008. Corporate governance
dikenakan PPh Final dan perhitungan diwakili oleh kepemilikan institusional,
pajak penghasilannya tidak dewan komisaris, kualitas audit, dan komite
menggunakan norma penghitungan. audit. Hasil menunjukkan bahwa
e. Kerugian usaha di luar negeri tidak kepemilikan institusional, dewan komisaris,
bisa dikompensasikan dengan komite audit tidak berpengaruh signifikan
penghasilan dari dalam negeri. terhadap tax avoidance, sementara hanya
kualitas audit yang berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance.
495 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

Selain itu Kurniasih, Tommy dan 2.9.2 Pengaruh Komite Audit terhadap
Maria ratna (2013) juga meneliti pengaruh Tax Avoidance
ROA, Leverage, Corporate Governance, Komite audit membantu dewan
Ukuran perusahaan dan kompensasi rugi komisaris untuk memenuhi tanggung jawab
fiskal terhadap tax avoidance dengan dalam memberikan pengawasan secara
sampel 72 perusahaan manufaktur periode menyeluruh. Sejak direkomendasikan GCG
2007-2010. Hasil penelitian menemukan di Bursa Efek Indonesia, komite audit telah
bahwa ROA, ukuran perusahaan, dan menjadi komponen umum dalam struktur
kompensasi rugi fiskal berpengaruh good corporate governance perusahaan
signifikan terhadap tax avoidance, publik. Pada umumnya, komite ini
sedangkan leverage dan corporate berfungsi sebagai pengawas proses
governance tidak berpengaruh signifikan pembuatan laporan keuangan dan
terhadap tindakan tax avoidance. pengawasan internal, karena BEI
mengharuskan semua emiten untuk
2.9 Hubungan Antar Variabel membentuk dan memiliki komite audit yang
2.9.1 Pengaruh Dewan Komisaris diketuai oleh komisaris independen (Pohan:
Independen terhadap Tax 2008).
Avoidance Sriwedari (2009) dalam penelitiannya
Dewan komisaris dalam menjalankan menjelaskan hubungan negatif antara
fungsi pengawasan dapat memeng- aruhi komite audit dengan tax avoidance,
pihak manajemen untuk menyusun laporan keberadaan komite audit yang fungsinya
keuangan yang berkualitas (Boed- iono, untuk meningkatkan integritas dan
2005:177). Komisaris Independen dapat kredibilitas pelaporan keuangan agar dapat
melaksanakan fungsi monitoring untuk berjalan dengan baik sehingga segala
mendukung pengelolaan perusahaan yang perilaku atau tindakan yang menyimpang
baik dan menjadikan laporan keuangan berhubungan terkait dengan laporan
lebih obyektif. keuangan bisa dihindari oleh perusahaan.
Kehadiran komisaris independen da
lam dewan komisaris mampu meningkatkan 2.9.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan
pengawasan kinerja direksi. Dimana dengan terhadap Tax Avoidance
semakin banyak komisaris independen Tahap kedewasaan perusahaan
maka pengawasan manajemen akan ditentukan berdasarkan total aktiva,
semakin ketat. Manajemen kerap kali semakin besar total aktiva menunjukkan
bersifat oportunistik dimana mereka bahwa perusahaan memiliki prospek baik
memiliki motif untuk memaksimalkan laba dalam jangka waktu yang relatif panjang.
bersih agar meningkatkan bonus. Laba Hal ini juga menggambarkan bahwa
selama ini dijadikan indikator utama perusahaan lebih stabil dan lebih mampu
keberhasilan manajer. Salah satu cara dalam menghasilkan laba dan membayar
meningkatkan laba bersih adalah dengan kewajibannya dibanding perusahaan dengan
mengurangi biaya-biaya termasuk pajak total aktiva yang kecil (Indriani, 2005
dengan begitu manajemen akan berusaha dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007).
untuk meminimalkan pajak yang harus Siegfried (1972) dalam Richardson
dibayarkan. Diharapkan semakin besar dan Lanis (2007) menyatakan hubungan
proporsi komisaris independen dapat negatif antara ukuran perusahaan dengan
meningkatkan pengawasan sehingga dapat tindakan meminimalkan pajak.,semakin
mencegah penghematan pajak perusahaan besar perusahaan maka akan semakin
yang dilakukan oleh manajemen rendah CETR yang dimilikinya, hal ini
(Wulandari: 2005) . disebabkan karena perusahaan besar lebih
mampu menggunakan sumber daya yang
dimilikinya untuk membuat suatu
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 496

perencanaan pajak yang baik (political mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer


power theory). sehingga kepemilikan institusional dapat
memaksa manajer untuk meminimalkan
2.9.4 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal tindakan tax avoidance. Kepemilikan
terhadap Tax Avoidance institusional berperan penting dalam
Perusahaan yang telah merugi dalam mengawasi kinerja manajemen yang lebih
satu periode akuntan diberikan keringanan optimal. Dengan tingginya tingkat
untuk membayar pajaknya. Kerugian kepemilikan institusional maka semakin
tersebut dapat dikompensasikan selama besar tingkat pengawasan kepada
lima tahun ke depan dan laba perusahaan manajerial sehingga mengurangi tindakan
akan digunakan untuk mengurangi jumlah meminimalkan beban pajak yang dilakukan
kompensasi kerugian tersebut. Akibatnya, oleh perusahaan.
selama lima tahun tersebut, perusahaan
akan terhindar dari beban pajak, karena laba 2.10 Kerangka Konseptual
kena pajak akan digunakan untuk Kerangka konseptual merupakan
mengurangi jumlah kompensasi kerugian konsep yang dibuat untuk menjelaskan,
perusahaan. mengungkapkan dan menentukan persepsi
Kurniasih, Tommy dan Maria Ratna keterkaitan antara variabel yang diteliti
(2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal berdasarkan rumusan masalah, keterkaitan
memiliki nilai positif terhadap tax maupun hubungan antar variabel yang
avoidance, karena kerugian tersebut dapat diteliti diuraikan dengan berpijak pada
mengurangi beban pajak pada tahun kajian teori di atas.
berikutnya. Berdasarkan pemaparan diatas dapat
Perusahaan yang merugi pada periode digambarkan hubungan kerangka
sebelumnya dapat meminimalkan beban konseptual seperti pada Gambar 1.
pajak pada periode berikutnya. Kerugian Kerangka Konseptual (lampiran).
yang ditanggung perusahaan dapat
dikompensasikan kepada laba yang diterima 2.11 Hipotesis Penelitian
selama 5 tahun berikutnya, sehingga pajak Adapun hipotesis yang akan diajukan
yang harus dibayarkan dapat diminimalkan adalah:
karena angka laba terutang menjadi kecil. H1: Kompensasi komisaris independen
berpengaruh negatif terhadap tax
2.9.5 Pengaruh Struktur Kepemilikan avoidance.
Terhadap Tax Avoidance H2: Keberadaan komite audit berpengaruh
Kepemilikan institusional berperan negatif terhadap tax avoidance
penting dalam mengawasi kinerja H3: Ukuran perusahaan berpengaruh
manajemen yang lebih optimal. Dengan negatif terhadap tax avoidance.
tingginya tingkat kepemilikan institusional H4: Kompensasi rugi fiskal berpengaruh
maka semakin besar tingkat pengawasan positif terhadap tax avoidance.
kepada manajerial sehingga mengurangi H5: Struktur kepemilikan institusional
tindakan pajak agresif yang dilakukan oleh berpengaruh negatif terhadap tax
perusahaan. Investor institusional dapat avoidance
mengurangi biaya hutang dengan
mengurangi masalah keagenan, sehingga 3. Metode Penelitian
mengurangi peluang terjadinya tindakan 3.1 Jenis Penelitian
meminimalkan beban pajak perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Menurut (Shleifer dalam Annisa: kausatif, yaitu penelitian yang didesain
2009) dalam penelitiannya menyatakan untuk untuk mengukur hubungan antara
bahwa pemilik institusional memainkan variabel riset, atau menganalisis pengaruh
peran penting dalam memantau, suatu variabel terhadap variabel lainnya
497 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

(Sekaran,2003:14). Pada penelitian ini yang dilakukan menggunakan perbedaan


penulis meneliti pengaruh corporate tetap maupun perbedaan temporer (Chen et
governance, ukuran perusahaan, al. 2010) dengan rumus sebagai berikut:
kompensasi rugi fiskal dan struktur
kepemilikan terhadap tax avoidance. sℎ id
CETR =
Pre tax income
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 3.4.2 Variabel Independen
perusahaan manufaktur yang terdaftardi BEI 3.4.2.1 Komisaris Independen
tahun 2008-2012 dengan jumlah populasi Proksi komposisi komisaris
sebanyak 80 perusahaan. Pengambilan independen (KOM) diukur menggunakan
sampel penelitian ini dilakukan dengan persentase jumlah komisaris independen
menggunakan teknik purposive sampling terhadap jumlah total komisaris dalam
yaitu melalui pengambilan sampel secara susunan dewan komisaris perusahaan
khusus berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. sampel tahun amatan (Andriyani, 2008).
Berdasarkan pada Tabel 1. Kriteria
Pemilihan Sampel (lampiran), maka 3.4.2.2 Komite Audit
perusahaan yang memenuhi kriteria dan Proksi keberadaan komite audit
dijadikan sampel dalam penelitian ini (AUD) diukur dengan menggunakan
berjumlah 46 perbankan dari 80 populasi variabel dummy yang bernilai 1 jika ada
selama 5 tahun sehingga menghasilkan 230 komite audit, dan bernilai 0 jika tidak ada
observasi yang ditunjukkan dalam Tabel 2. komite audit (Andriyani, 2008).
Daftar Perusahaan Sampel (lampiran)
3.4.2.3 Ukuran Perusahaan
3.3 Jenis dan Sumber Data Ukuran ditunjukkan melalui log total
Dalam penelitian ini jenis data yang aktiva, karena dinilai bahwa ukuran ini
digunakan adalah data dokumenter, yang memiliki tingkat kestabilan yang lebih
berupa laporan keuangan perusahaan dibandingkan proksi-proksi yang lainnya
manufaktur yang terdaftar di BEI pada dan cenderung berkesinambungan antar
tahun 2008- 2012. periode (Jogiyanto, 2000:259).
Sumber data dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang merupakan 3.4.2.4 Kompensasi Rugi Fiskal
sumber data penelitian yang diperoleh Kompensasi rugi fiskal dapat diukur
secara tidak langsung melalui media menggunakan variabel dummy, yang akan
perantara. Variable yang diteliti tersedia diberikan nilai 1 jika terdapat kompensasi
dengan lengkap dalam pelaporan keuangan rugi fiskal pada awal tahun t (Sari dan
tahun 2008 – 2012. Sumber data diperoleh Martani, 2010).
dari website IDX (www.idx.co.id)
3.4.2.5 Struktur Kepemilikan
3.4 Jenis dan Pengukuran Variabel Institusional
3.4.1 Variabel Dependen Struktur kepemilikan institusional
Variabel dependen dalam penelitian dapat diukur menggunakan prosentase
ini adalah tax avoidance, yang diukur cash kepemilikan institusional dan akan
effective tax rate (CETR). CETR dilambangkan dengan INSTit (Khurana dan
merupakan pembayaran pajak secara kas Moser, 2009).
atas laba perusahaan sebelum pajak
penghasilan. 3.5 Teknik Analisis Data
Cash Effective Tax Rate (CETR) 3.5.1 Analisis Deskriptif
yang diharapkan mampu mengidentifikasi Teknik deskriptif yang dimaksudkan
keagresifan perencanaan pajak perusahaan dalam penelitian ini adalah untuk
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 498

menginterpretasikan pengaruh masing- Uji Hausman


masing variable terhadap tax avoidance Uji Hausman dapat didefinisikan
perusahaan di Indonesia. sebagai pengujian statistik untuk memilih
apakah model Fixed Effect atau Random
3.5.2 Analisis Induktif Effect yangpaling tepat digunakan.
3.5.2.1 Model Regresi Panel Pengujian uji Hausman dilakukan dengan
Model yang akan digunakan dalam hipotesis berikut:
analisis penelitian ini yaitu: H0: Random Effect Model
H1: Fixed Effect Model
Yit=β0 +βiX1it+ β2X2it + β3X3it +
β4X4it +β5X5it + Uit 3.5.2.3 Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Dimana ; Pengujian ini bertujuan untuk
Log Yit = Tax Avoidance (CETR) mengetahui apakah distribusi pada data
X1it = KOM sudah mengikuti atau mendekati distribusi
X2it = Komite Audit yang normal.
X3it = Ukuran Perusahaan
X4it = Kompensasi Rugi Fiskal Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
X5it = Struktur Kepemilikan
menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu
3.5.2.2 Model Estimasi Regresi Panel
pada periode t dengan kesalahan
Common Effect Model (CEM)
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Merupakan pendekatan model data
panel yang paling sederhana karena hanya
Uji Heterokedastisitas
mengkombinasikan data time series dan
Uji heteroskedastisitas bertujuan
cross section.
menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu
Fixed Effect Model (FEM)
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
Model ini mengasumsikan bahwa
varian dari residual satu pengamatan ke
perbedaan antar individu dapat
pengamatan lain tetap, maka disebut
diakomodasi dari perbedaan intersepnya.
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.
Random Effect Model (REM)
Model ini akan mengestimasi data
Uji Multikolonieritas
panel dimana variabel gangguan mungkin
Uji multikolonieritas bertujuan untuk
saling berhubungan antar waktu dan antar
menguji apakah model regresi ditemukan
individu.
adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).
3.5.2.3 Pemilihan Model
Uji Chow
3.5.2.4 Uji Model
Chow test atau uji chow yakni
pengujian untuk menentukan model Fixed Uji Koefisien Determinasi (R2)
Effet atau random effect yang paling tepat Uji ini digunakan untuk menguji
digunakan dalam mengestimasi data panel. goodness-fit dari model regresi dimana
Hipotesis dalam uji chow adalah: untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi
H0: Common Effect Model atau pooled variabel dependen maka dapat dilihat
OLS dari nilai adjusted R2.
H1: Fixed Effect Model
499 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

Uji F (Simultan) meminta kalangan luar dengan berbagai


Uji F dilakukan untuk menguji keahlian, pengalaman, dan kualitas lain
apakah model yang digunakan signifikan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
atau tidak, sehingga dapat dipastikan komite audit.
apakah model tersebut dapat digunakan
untuk memprediksi pengaruh variabel Ukuran Perusahaan
independen secara bersama-sama terhadap Ukuran perusahaan adalah suatu skala
variabel dependen. Jika Fhitung lebih besar yang dapat mengklasifikasikan perusahaan
dari Ftabel, maka model regresi linear menjadi perusahaan besar dan kecil
berganda dapat dilanjutkan atau diterima. menurut berbagai cara seperti total aktiva
atau total aset perusahaan, nilai pasar
3.5.3 Uji T-Test (Hipotesis) saham, rata-rata tingkat penjualan, dan
Uji ini dapat dilakukan dengan cara jumlah penjualan.
membandingkan nilai t hitung dengan t
tabel, (1) Jika t hitung ≥t tabel, maka H0 Kompensasi Rugi Fiskal
ditolak dengan kata lain hipotesis diterima Kompensasi kerugian fiskal
dan (2) Jika t hitung <t tabel, maka H0 merupakan kompensasi yang dilakukan
diterima dengan kata lain hipotesis ditolak oleh wajib pajak yang berdasarkan
. pembukuannya mengalami kerugian dan
3.5.4 Definisi Operasional kompensasi akan dilakukan pada tahun
3.5.4.1 Tax Avoidance berikutnya berturut-turut sampai dengan
Tax avoidance merupakan lima tahun berturut-turut. Kerugian atau
pengaturan untuk meminimalkan atau keuntungan fiskal adalah selisih antara
menghilangkan beban pajak dengan penghasilan dan biaya-biaya yang telah
mempertimbangkan akibat pajak yang memperhitungkan ketentuan Pajak
ditimbulkannya. Tax avoidance bukan Penghasilan. Kompensasi kerugian hanya
pelanggaran undang-undang perpajakan diperkenankan selama lima tahun ke depan
karena usaha wajib pajak untuk secara berturut-turut.
mengurangi, menghindari, meminimalkan,
atau meringankan beban pajak dilakukan Struktur Kepemilikan
dengan cara yang dimungkinkan oleh Struktur kepemilikan institusional
Undang-Undang Pajak. merupakan suatu negara berkembang yang
masih memiliki kepemilikan saham di
3.5.4.2 Corporate Governance perusahaan. Kepemilikan saham di negara
Komisaris Independen berkembang sebagian besar dikontrol
Komisaris independen adalah kepemilikan termasuk perusahaan
anggota dewan komisaris yang tidak diindonesia, bahwa struktur kepemilikan
terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan perusahaan lebih efisien dan dapat
Komisaris lainnya dan pemegang saham meningkatkan profitabilitas didalam
pengendali, serta bebas dari hubungan perusahaan.
bisnis atau hubungan lainnya yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk 4. Hasil Dan Pembahasan
bertindak independen atau bertindak 4.1 Perkembangan Bursa Efek Indonesia
semata-mata demi kepentingan perusa- (BEI)
haan. PT Bursa Efek Jakarta didirikan
berdasarkan Akta Pendirian Nomor 27,
Komite Audit dibuat dihadapan Ny. Siti Poerbaningsuh
Komite audit adalah suatu komite Adiwarsih SH Notaris di Jakarta pada
yang beranggotakan satu atau lebih tanggal 4 Desember 1991 dengan 221
anggota Dewan Komisaris dan dapat perusahaan efek sebagai pemegang
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 500

sahamnya dan modal dasar sebesar Rp 15 2008-2012 sehingga data untuk 5 periode
miliar serta modal disetor Rp 11.280 juta. sebesar 230 sampel.
Kedudukan perseroan sebagai badan hukum
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. 4.4 Statistik Deskriptif
C2-8146 HT.01.01 pada tanggal 26 Pada analisis data ini akan dijelaskan
Desember 1991 dan dimuat dalam Berita tentang gambaran umum dari data-data
Negara RI No 1355 pada tanggal 27 Maret yang diperoleh dari penelitian. Dalam
1992. perseroan resmi mendapat izin usaha penelitian ini terdapat satu variabel Y dan 5
dari Menteri Keuangan RI berdasarkan SK variabel X. Variabel terikatnya yaitu tingkat
No 323/KMK 010/1992 pada tanggal 18 tax avoidance (Y), sedangkan variabel
Maret 1992. penyerahan pengelolaan bursa bebasnya yaitu komisaris independen (X1),
dari Badan Pegawas Pasar Modal komite audit (X2), ukuran perusahaan (X3),
dilaksanakan pada tanggal 16 April 1992, kompensasi rugi fiskal (X4), dan struktur
dengan Akta Notaris No 68. Peresmian kepemilikan institusional (X5). Tabel 8.
swastanisasi perseroan dilakukan oleh Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Menteri Keuangan pada tanggal 13 Juli (lampiran).
1992 di Jakarta. Pada tabel 8 menjelaskan deskriptif
variabel-variabel dalam penelitian ini. Tax
4.2 Gambaran Umum Perusahaan avoidance memiliki rata-rata 0,3297 diukur
Manufaktur dengan Cash Efective Tax Rate (CETR)
Perusahaan adalah suatu organisasi yang terjadi pada perusahaan manufaktur.
dimana sumber daya (input) dasar seperti Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
bahan dan tenaga kerja dikelola serta besarnya pembayaran pajak perusahaan
diproses untuk menghasilkan barang atau sampel dari tahun 2008 hingga 2012
jasa (output) kepada pelanggan. Jenis sebesar 32,97% dari laba sebelum pajak.
perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: Tax voidance tertinggi terjadi pada angka
perusahaan manufaktur, perusahaan 0,9880 dan terendah pada angka 0,3297.
dagang, dan perusahaan jasa. Disini yang Variabel Komisaris Independen
menjadi objek penelitian adalah perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,000.
manufaktur. Komisari Independen tertinggi terjadi pada
Perusahaan manufaktur adalah angka 1,000 dan terendah pada angka
perusahaan yang memproses barang dasar 0,3358. Variabel komite audit memiliki
hingga berubah menjadi barang yang siap nilai rata-rata sebesar 0,000 dengan. Komite
untuk dipasarkan. Semua proses yang audit tertinggi terjadi pada angka 1,0000
terjadi di industri ini umumnya melibatkan dan nilai terendah terjadi pada angka
berbagai peralatan yang modern. 0,3604.
Karakteristik utama kegiatan perusahaan Variabel ukuran memiliki nilai rata-
manufaktur adalah mengolah sumber daya rata sebesar 27,92049. Ukuran perusahaan
menjadi barang jadi melalui proses tertinggi terjadi pada angka 32,83653 dan
pabrikan. nilai terendah pada angka 24,96867.
Variabel kompensasi rugi fiskal memiliki
4.3 Gambaran Umum Obyek Penelitian nilai rata-rata sebesar 0,000. Kompensasi
Penelitian ini dilakukan pada pe rugi fiskal tertinggi terjadi pada angka
rusahaan yang terdaftar di Bursa Efek 1,0000 dan nilai terendah pada angka
Indonesia (BEI) dan konsisten listing dari 0,3000. Variabel struktur kepemilikan
tahun 2008-2012. Berdasarkan metode institusional memiliki nilai rata-rata sebesar
purposive sampling, maka jumlah sampel 0,1313. Struktur kepemilikan tertinggi
yang digunakan dalam penelitian ini terjadi pada angka 0.4759 dan nilai terendah
berjumlah sebanyak 46 perusahaan. Periode pada angka 0,004.
pengamatan yang dilakukan pada tahun
501 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

4.5 Analisis Induktif b. Koefisien Regresi (β) X1


4.5 1 Analisis Model Regresi Panel Nilai koefisien regresi komisaris
Uji Chow independen adalah -0.264257. Hal ini
Chow test atau uji chow yakni menandakan bahwa setiap kenaikan satu
pengujian untuk menentukan model Fixed satuan komisaris independen akan
Effet atau RandomEffect yang paling tepat mengakibatkan penurunan tingkat tax
digunakan dalam mengestimasi data panel. avoidance sebesar 0.264257.
Hipotesis dalam uji chow adalah:
c. Koefisien Regresi (β) X2
H0 : Common Effect Model atau pooled Nilai koefisien regresi komite audit adalah
OLS 0.006506. Hal ini menandakan bahwa
H1 : Fixed Effect Model. setiap kenaikan satu satuan ukuran
perusahaan akan mengakiba- tkan kenaikan
Berdasarkan hasil uji chow test tingkat tax avoidance sebesar 0.006506.
dengan menggunakan eviews, di dapat
probability sebesar 0,000, nilai probability d. Koefisien Regresi (β) X3
lebih besar dari level signifikan (α = 0,05), Nilai koefisien regresi ukuran perusahaan
maka H0 untuk model ini di tolak dan Ha adalah -0.125782. Hal ini menandakan
diterima, sehingga estimasi yang lebih baik bahwa setiap kenaikan satu satuan ukuran
digunakan dalam model ini adalah fixed perusahaan akan mengakibatkan penurunan
effect model (FEM). Tabel 12. Hasil Uji tax avoidance sebesar -0.125782.
Normalitas (lampiran).
e. Koefisien Regresi (β) X4
4.5.2 Model Regresi Panel Nilai koefisien regresi kompensasi rugi
Analisis ini digunakan untuk fiskal adalah -0.025012. Hal ini
membahas pengaruh variable independent menandakan bahwa setiap kenaikan satu
(bebas) terhadap variable dependent satuan kompensasi rugi fiskal akan
(terikat) dalam bentuk gabungan data runtut mengakibatkan penurunan tax avoidance
waktu (time series) dan runtut tempat sebesar -0.025012.
(cross section). Dari pengolahan data
statistik di atas tabel 11 (lampiran) maka f. Koefisien Regresi (β) X5
diperoleh persamaan regresi data panel Nilai koefisien regresi struktur kepemilikan
sebagai berikut: adalah 0.051558. Hal ini menandakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan struktur
Y= 4.049238-0.264257 (X1) + 0.006506 kepemilikan akan mengakibatkan kenaikan
(X2) - 0.125782 (X3) - 0.025012 (X4) + tax avoida- nce sebesar 0.051558. Karena
0.051558 (X5) model yang digunakan pada penelitian
menggunakan fixed effect model, maka
Hasil yang diperoleh dari pengujian dilakukan uji asumsi klasik.
diatas, adalah sebagai berikut:
a. Konstanta (α) 4.5.3 Uji Asumsi Klasik
Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 4.5.3.1 Uji Normalitas
4.049238 yang berarti jika variabel Dari Tabel 12 (lampiran) di atas dapat
komisaris independen, komite audit, dilihat bahwa residual data belum
ukuran perusahaan, kompensasi rugi fiskal, terdistribusi dengan belum normal dimana
dan struktur kepemilikan tidak ada atau nilai Jarque-Bera (11.57666) > 2 dan nilai
bernilai 0, maka besarnya tax avoidance probabilitas 0.003063 < 0.05. Gujarati
yang terjadi adalah sebesar 4.049238. (2007) menyatakan bahwa asumsi
normalitas mungkin tidak terlalu penting
dalam set data yang besar, yaitu jumlah
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 502

data lebih dari 30. Dalam penelitian ini berarti atau tidak memiliki masalah
jumlah observasi 92, dimana 46 perusahaan multikolonialitas.
dikali 2 tahun. Jadi, sesuai dengan
pernyataan Gujarati (2007) maka penelitian 4.6 Uji Model
ini berada diatas set data yang besar karena 4.6.1 Uji F
besar dari 30 data, sehingga asumsi Uji F dilakukan untuk menguji
normalitas dalam penelitian ini tidaklah apakah secara serentak variabel independen
terlalu dipermasalahkan. mampu menjelaskan variabel dependen
dengan baik. Kriteria pengujiannya adalah
4.5.3.2 Uji Autokorelasi sig < 0,05. Berdasarkan Tabel 11 (lampiran)
Uji autokorelasi bertujuan untuk dapat dilihat bahwa hasil uji F mempunyai
melihat apakah dalam sebuah model signifikansi sebesar 0,0000 dimana sig
regresi linear terdapat korelasi antara 0,0000 < 0,05, hal ini berarti bahwa
kesalahan pengganggu pada periode t persamaan regresi yang diperoleh dapat
dengan kesalahan pengganggu pada diandalkan atau model yang digunakan
periode t-1 pada data yang tersusun dalam sudah fix.
rangkaian waktu (time series). Pengujian
autokorelasi dilakukan dengan metode 4.6.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin- Uji ini digunakan untuk menguji
Watson yang dihasilkan berada dalam goodness-fit dari model regresi dimana
rentang 1.55 – 2.46, maka dapat dinyata- untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
kan bahwa model yang digunakan model dalam menerangkan variasi
terbebas dari gangguan autokorelasi. Pada variabel dependen maka dapat dilihat
Tabel 11 (lampiran), terlihat nilah
Durbin-Watson sebesar 2.068382, maka dari nilai adjusted R2. Hasil estimasi
dapat dinyatakan bahwa model yang pada Tabel 11 (lampiran), diketahui bahwa
digunakan terbebas dari gangguan nilai AdjustedR2 yang diperoleh sebesar
autokorelasi karena berada diantara nila 0.520267. Hal ini mengindikasikan bahwa
1.55-2.46. kontribusi variabel independen terhadap
variabel dependen sebesar 52.03% dan
4.5.3.3 Uji Heterokedastisitas sebesar 47.97% ditentukan oleh variabel
Dalam uji ini, apabila hasilnya sig > lain yang tidak dianalisis dalam pada
0,05 maka tidak terdapat gejala penelitian ini.
heteroskedastisitas, model yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.6.3 Uji Hipotesis (t)
13 (lampiran), dapat dilihat nilai sig Pada Tabel 11 di atas dapat dilihat
0.8663 untuk variabel KOM, 0.2756 untuk hasil uji t (pengaruh variabel X secara
variabel komite Audit, 0.8698 untuk ukuran parsial terhadap variabel Y) sebagai
perusahaan, 0.6904 untuk kompensasi rugi berikut:
fiskal, dan 0.4697 untuk struktur a. Pengaruh komisaris independen (X1)
kepemilikan. Maka disimpulkan bahwa terhadap tax avoidance (Y). Dari olahan
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada data diperoleh pada sig 0.0000 < 0,05
penelitian ini. dan β = - 0.264257, artinya terdapat
pengaruh signifikan negatif.
4.5.3.4 Uji Multikolonialitas b. Pengaruh komite audit (X2) terhadap
Dari Tabel 14 (lampiran), terlihat tax avoidance (Y). Dari olahan data
bahwa seluruh variabel bebas memiliki nilai diperoleh pada sig 0.7422 > 0,05 dan β
korelasi yang lebih kecil dari 0,08 maka = 0.006506 artinya tidak signifikan.
variabel-variabel pada penelitian ini tidak c. Pengaruh ukuran perusahaan (X3)
memiliki masalah kolinearitas yang tidak terhadap tax avoidance (Y). Dari olahan
503 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

data diperoleh pada sig 0,0000 < 0,05 bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
dan β = -0.125782 artinya pengaruhnya signifikan negatif terhadap tax avoida-
signifikan negatif. nce dan hipotesis 3 diterima.
d. Pengaruh kompensasi rugi fiskal (X4) 4. Hipotesis keempat adalah Kompensasi
terhadap tax avoidance (Y). Dari olahan rugi fiskal berpengaruh signifikan
data diperoleh pada sig 0.2133 > 0,05 positif terhadap tax avoidance. Hasil
dan β = -0.025012 artinya tidak analisis pada tabel 11 (lampiran)
signifikan. menunjukkan bahwa nilai signifikansi
e. Pengaruh struktur kepemilikan kompensasi rugi fiskal (X4) terhadap
institusional (X5) terhadap tax tax avoidance (Y) pada sig 0.2133 >
avoidance (Y). Dari olahan data 0,05 dan β = -0.025012. Jadi dapat
diperoleh pada sig 0.0057 < 0,05 dan β = disimpulkan bahwa kompensasi rugi
0.051558 artinya pengaruhnya signifikan fiskal tidak berpengaruh signifikan
positif. terhadap tax avoidance dan hipotesis 4
ditolak.
4.6.4 Pengujian Hipotesis 5. Hipotesis kelima adalah Struktur
Berdasarkan hasil olahan data kepemilikan berpengaruh signifikan
statistik, maka dapat dilihat pengaruh antara negatif terhadap tax avoidance. Hasil
variabel independen terhadap dependen analisis pada tabel 11 (lampiran)
secara parsial adalah sebagai berikut: menunjukkan bahwa nilai signifikansi
1. Hipotesis pertama berpengaruh struktur kepemilikan (X5) terhadap tax
signifikan negatif terhadap tax avoidance (Y) pada sig 0,0057 < 0,05
avoidance. Hasil analisis pada tabel 11 dan β = 0.051558. Jadi dapat
(lampiran) menunjukkan bahwa nilai disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
signifikansi komisaris independen (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap
terhadap tax avoidance (Y) diperoleh tax avoidance dan hipotesis 5 ditolak.
pada sig 0.0000 < 0,05 dan β = -
0.264257. Jadi dapat disimpulkan bahwa 4.7 Pembahasan
komisaris independen berpeng- aruh 4.7.1 Pengaruh Komisaris Independen
signifikan negatif terhadap tax terhadap Tax Avoidance
avoidance dan hipotesis 1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian melalui
2. Hipotesis kedua adalah Komite audit pengolahan data Eviews6 dapat dilihat
berpengaruh signifikan negatif pengujian hipotesis pertama komisaris
terhadap tax avodiance. Hasil analisis independen berpengaruh signifikan negatif
pada tabel 11 (lampiran) menunjukkan terhadap upaya meminimalkan pajak
bahwa nilai signifikansi komite audit perusahaan (tax avoidance). Dari hasil
(X2) terhadap tax avoidance (Y) pada pengolahan data terlihat bahwa nilai
sig 0.7422 > 0,05 dan β = 0.006506. Jadi signifikansi 0.0000 < 0,05 dan
dapat disimpulkan bahwa komite audit menunjukkan nilai yang negatif dengan
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai thitung = - 0.264257.
tax avoidance dan hipotesis 2 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel
3. Hipotesis ketiga adalah Ukuran komisaris independen berpengaruh
perusahaan berpengaruh signifikan signifikan terhadap variabel taxavoidance
negatif terhadap tax avoidance. Hasil perusahaan, sehingga hipotesis yang telah
analisis pada tabel 11(lampiran) dirumuskan sama dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai signifikansi bahwa H1 diterima. Pengaruh komisaris
ukuran perusahaan (X3) terhadap tax independen terhadap tindakan
avoidance (Y). Dari olahan data meminimalkan pajak perusahaan dapat
diperoleh pada sig 0,0000 < 0,05 dan β dijelaskan semakin banyak jumlah
= -0.125782. Jadi dapat disimpulkan komisaris independen maka semakin
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 504

besar pengaruhnya untuk melakukan Penelitian ini sejalan dengan


pengawasan kinerja manajemen. penelitian Nuralifmida Ayu Nisa (2010)
Pengawasan ini dapat mengurangi yang menyatakan bahwa komite audit tidak
masalah agensi yang timbul seperti sikap berpengaruh signifikan negatif terhadap tax
oportunistik manajemen terhadap bonus, avoidance. Reputasi auditor yang baik pada
sehingga manajemen yang berkepentingan masa lalu bisa dimanfaatkan oleh klien
untuk mengurangi pembayaran pajak untuk yang memiliki aktivitas dengan resiko
memaksimalkan bonus yang diterima tinggi, dengan begitu pemilihan auditor
manajemen. Dengan pengawasan yang dengan rekam jejak baik dapat menutupi
semakin besar, manajemen akan berhati- kepentingan terselubung yang dilakukan
hati dalam mengambil keputusan dan perusahaan Widiastuty dan Febrianto
transparan dalam menjalankan perusahaan (2010). Dari penjelasan tersebut dapat
sehingga tax avoidance dapat disimpulkan pemilihan auditor yang
diminimalkan. Secara aktif komisaris berkualitas menutupi tindakan manajemen
independen dapat mendorong manajemen untuk memaksimalkan keuntungan, salah
untuk mematuhi peraturan perundangan satu caranya dengan meminimalkan
pajak yang berlaku dan mengurangi resiko pembayaran pajak. Maka dengan pemili han
seperti rendahnya kepercayaan investor. auditor yang baik perusahaan dapat
Penelitian ini berbeda dari penelitian meyakinkan investor bahwa informasi yang
sebelumnya Sari dan Martani (2010) dan dihasilkan reliabel, meskipun tidak semua
Nuralifmida Ayu Nisa (2010) yang tindakan manajemen yang dapat dideteksi
menyatakan hasil yang tidak signifikan oleh auditor.
antara corporate governance yang diwakili
komisaris independen dengan tax 4.7.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan
avoidance, perbedaan ini terjadi karena terhadap Tax Avoidance
dari hasil penelitian didapatkan perusahaan Berdasarkan hasil analisis statistik
cenderung tidak melakukan tindakan yang dalam penelitian ini, ditemukan bahwa
meminimalkan pembayaran pajak. hipotesis ketiga (H3) diterima. Dari hasil
pengolahan data terlihat bahwa yang
4.7.2 Pengaruh Komite Audit Terhadap menjadi proksi untuk ukuran perusahaan
Tax Avoidance berpengaruh signifikan positif terhadap tax
Berdasarkan hasil analisis statistik avoidance, dengan nilai signifikansi 0,0000
dalam penelitian ini, ditemukan bahwa < 0,05 dan menunjukkan nilai yang negatif
hipotesis kedua (H2) ditolak. Hal ini berarti dengan nilai thitung= 5.137855. Sehingga
bahwa variabel komite audit tidak hipotesis yang telah dirumuskan sesuai
berpengaruh signifikan terhadap variabel dengan hasil penelitian bahwa H3 diterima.
tax avoidance perusahaan. Sehingga Penelitian ini mendukung peneli- tian
hipotesis yang telah dirumuskan berbeda Indriani (2005 dalam Rachmawati dan
dengan hasil penelitian bahwa H2 ditolak. Triatmoko, 2007), yang menyatakan
Hasil penelitian ini menolak logika perusahaan dengan ukuran besar lebih stabil
yang menyatakan bahwa komite audit dan lebih mampu dalam menghasilkan laba
berperan melakukan pengawasan dan dan membayar kewajibannya dibanding
membantu dewan komisaris dalam perusahaan dengan total aktiva yang kecil.
melakukan yang menuntut maka
manajemen akan menghasilkan informasi 4.7.4 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal
yang berkualitas dan dapat melakukan terhadap Tax Avoidance
pengendalian untuk meminimalisir Berdasarkan hasil analisis statistik
terjadinya konflik kepentingan dalam penelitian ini ditemukan bahwa
diperusahaan yang salah satunya adalah hipotesis kedua (H4) ditolak. Dari hasil
penghematan pajak berupa tax avoidance. pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
505 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh adanya tekanan dari pihak institusional
signifikan terhadap tax avoidance, dengan kepada manajemen perusahaan untuk
nilai signifikansi 0.2133 > 0,05 dan melakukan kebijakan pajak agresif untuk
menunjukkan nilai yang negatif dengan memaksim- alkan perolehan laba untuk
nilai thitung = -1.249010 Hal ini berarti investor institusional.
bahwa variabel kompensasi rugi fiskal tidak
berpengaruh signifikan terhadap 5. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran
variabel tax avoidance perusahaan. 5.1 Kesimpulan
Sehingga hipotesis yang telah dirumuskan Kesimpulan penelitian ini adalah
berbeda dengan hasil penelitian bahwa H4 sebagai berikut:
ditolak. 1. Komisaris independen berpengaruh
Hasil ini berbeda dari pernyataan signifikan positif terhadap tax avoida-
Kurniasih, Tommy dan Maria Ratna (2013) nce pada perusahaan manufaktur yang
yang mengatakan kompensasi rugi fiskal terdaftar pada BEI selama tahun 2008-
memiliki nilai positif terhadap tax 2012.
avoidance, karena kerugian tersebut dapat 2. Komite audit tidak berpengaruh signifi-
mengurangi beban pajak pada tahun kan terhadap tax avoidance pada
berikutnya. Hasil ini mendukung pendapat perusahaan manufaktur yang terdaftar
Anderson dan Reeb (2003) dan Chen et pada BEI selama tahun 2008-2012.
al.(2010) yang menyatakan bahwa 3. Ukuran perusahaan berpengaruh
perusahaan yang memiliki profitabilitas signifikan positif terhadap tax avoida-
yang lebih baik serta perusahaan yang nce pada perusahaan manufaktur yang
memiliki nilai kompensasi rugi fiskal yang terdaftar pada BEI selama tahun 2008-
lebih sedikit, terlihat memiliki nilai Cash 2012.
Effective Tax Rates (CETR) yang lebih 4. Kompensasi rugi fiskal tidak
tinggi. berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance pada perusahaan manufaktur
4.7.5 Pengaruh Struktur Kepemilikan yang terdaftar pada BEI selama tahun
Institusional terhadap Tax 2008-2012.
Avoidance 5. Struktur kepemilikan institusional tidak
Berdasarkan hasil analisis statistik berpengaruh signifikan terhadap tax
dalam penelitian ini, ditemukan bahwa avoidance pada perusahaan manufaktur
hipotesis ketiga (H5) ditolak. Dari hasil yang terdaftar pada BEI selama tahun
pengolahan data dapat disimpulkan bahwa 2008-2012.
untuk struktur kepemilikan institusional
berpengaruh signifikan positif terhadap 5.2 Keterbatasan Penelitian
tindakan tax avoidance, dengan nilai Keterbatasan yang terdapat dalam
signifikansi 0.0057 < 0,05 dan penelitian ini adalah:
menunjukkan nilai yang positif dengan nilai 1. Sebagaimana diuraikan dimuka bahwa
thitung = 2.800907 Hal ini berarti bahwa hasil penelitian ini terbatas pada
variabel struktur kepemilikan institusional pengamatan yang relatif pendek yaitu
tidak berpengaruh signifikan terhadap selama 5 tahun dengan sampel yang
variabel tax avoidance perusahaan. terbatas pula (46 sampel).
Sehingga hipotesis yang telah dirumuskan 2. Masih ada sejumlah variabel lain yang
berbeda dengan hasil penelitian bahwa H5 belum digunakan sedangkan variabel
ditolak. tersebut memiliki kontribusi dalam
Penelitian ini sejalan dengan mempengaruhi tax avoidance.
3. Selain menggunkan Cash Effective Tax
penelitian Nuralifmida Ayu Nisa (2011)
keberadan struktur kepemilikan Rate (CETR) masih ada jenis alat ukur
institusional tersebut mengindikasikan lain yang dapat digunakan untuk
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 506

menghitung nilai tax avoidance seperti, Arifin, Z. (2003). Masalah Agensi dan
Efectif Tax Rate (ETR) dan Book Tax Mekanisme Kontrol pada Peru-
Gap. sahaan dengan Struktur Kepemil- ikan
Terkonsentrasi yang Dikontrol
5.3 Saran Keluarga: Bukti dari Perusahaan
Saran untuk penelitian serupa Publik di Indonesia. Unpublished
dimasa datang adalah : Dissertation, FEUI Graduate Program
1. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik in Management.
meneliti judul yang sama, diharapkan Bovi, Maurizio. 2005. Book-Tax Gap, An
mampu menambah sampel penelitian Income Horse Race.Working Paper
misalnya menambah kategori perusahaan No. 61, Desember 2005.
yang terdaftar di BEI. Boediono, Gideon Sb. 2005. Kualitas
2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
meneliti judul yang sama agar dapat Corporate Governance dan Dampak
mempertimbangkan faktor-faktor lain Manajemen Laba dengan
yang mempengaruhi tax avoidance Menggunakan Analisis Jalur.
seperti kualitas audit. Simposium Nasional Akuntansi
3. Untuk metode pengukuran tax avoidance VII. Bali.
peneliti berharap peneliti selanjutnya Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., Shevlin, T.
dapat menggunakan model pengukuran 2010. Are Family Firms More Tax
lainnya seperti Efectif Tax Rate (ETR) Aggressive Than Non-Family Firms?
dan Book Tax Gap. Journal of Financial Economics. 95,
41-61.
Daftar Pustaka Desai M. A., and D. Dharmapala, (2006).
Amri, G. 2013.” Komisaries independen “Corporate tax avoidance and high-
dan GCG”. http//:www. Gusti Amri powered incentives”. Journal of
GCG.htm. Diakses tanggal 8 Financial Economics 79: 145-179.
november 2013. Dyreng, Scott D.; Hanlon, Michelle;
Anderson, Ronald, C., Mansi, A., Sattar, Maydew Edward L, 2008, Long- Run
& Reeb, David, M. (2003). Founding Corporate Tax Avoidance, The
family ownership and firm Accounting Review, 83, 61-82.
performance: evidence from the S&P Fadhilah, Rahmy. 2014. Pengaruh
500. Journal of Finance 58, 1301- corporate governance terhadap tax
1328. avoidance. skripsi universitas negeri
Andriyani, Ni Ketut. 2008. Pengaruh padang.
Investment Opportunity Set (IOS), Fama, Eugene F. dan Jensen, Michael C.
Mekanisme Corporate Governance, (1983). Separation of Ownership and
Ukuran Perusahaan dan Leverage Control.Journal. of Law and
pada Kualitas Laba (Studi pada Economics, Vol. 26, No. 2,
Perusahaan Manufaktur yang Corporations and Private Prope- rty:
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia AConference Sponsored by the
Periode 2003-2007). Skripsi Fakultas Hoover Institution, pp. 301- 325.
Ekonomi Universitas Udayana. Forum for Corporate Governance in
Annisa, Nuralifmida Ayu., Kurniasih Indonesia (FCGI). (2003). Indonesia
Lulus. 2012. Pengaruh Corporate Company Law.
Governance terhadap Tax http://www.fcgi.org.id. Diakses
Avoidance. Jurnal Akuntansi dan tanggal : 2 september 2013.
Auditing Volume 8/No. 2. 95- Friese, A., Link, S., dan Mayer, S. (2006).
199. “Taxation and Corporate
Governance”. Working paper, Max
507 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

Planck Institute for Intellectual Kurniasih,Tommy.,Sari Maria M. Ratna.


Property, Competition and Tax Law, 2013. Pengaruh Return On Assets,
Munich, Germany. Leverage, Corporate Governance,
Hardika, Nyoman Sentosa. 2007. Ukuran Perusahaan dan Kompensasi
Perencanaan Pajak sebagai Strategi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance.
Penghematan Pajak. Jurnal Bisnis Fakultas Ekonomi, Universitas
dan Kewiraus- ahaan. Volume 3 Udayana.
No.2. 103-112. Khurana, I. K. dan W. J. Moser. 2009.
Haackston, D, and M. Milne. 2001 . ”Some Institutional Ownership and Tax
Determinants of Social and Aggressiveness.www.ssrn.com
Environmental Reporting:A La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., &
Review of The Literature and A Shleifer, A. (1999). Ownership
longitudinal Study of UK around the World.The Journal of
Disclosure.” Accounting, Finance, Vol. 54, No. 2, pp. 471-
Auditing, and Accountability 517.
Journal 28, no. 3 Lestari, Maharani Ika., Sugiharto, Toto.
Hasnati, SH., MH., (2005), Analisis 2007. Kinerja Bank Devisa Dan
Hukum Komite dalam Organ Bank Non Devisa Dan Faktor-
Perseroan Terbatas Menuju Good Faktor Yang Mempengaruhinya.
Corporate Governance, Jurnal Proceeding PESAT (Psikologi,
Hukum Bisnis 2, 16-24 Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil).
Hidayanti, Afliyani Nur. 2013.” Pengaruh 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas
Antara Kepemilikan Keluarga dan Ekonomi,Universitas Gunadarma.
Corporate Governance Terhadap Lim, YD. (2011). Tax avoidance, cost of
Tindakan Pajak Agresif”. debt and shareholder activism:
Universitas Diponegoro: Semarang. Evidence from Korea. Journal of
Hiro Tugiman, (1995), Komite audit, PT. Banking & Finance 35, 456–470.
Eresco, Bandung , (1999), Sekilas: Mardiasmo. 2002. Perpajakan. Edisi
Komite Audit, PT. Eresco,Bandung. Revisi Tahun 2002. Yogyakarta :
Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofolio Andi
dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Mayangsari,Sekar. 2003. Analisis
BPFE. Pengaruh Independensi, Kualitas
Judi Budiman, Setiyono. 2012. Pengaruh Audit, serta Mekanisme Corporate
Karakter Eksekutif Terhadap Governance terhadap Integritas
Penghindaran Pajak (Tax Laporan Keuangan. Simposium
Avoidance). Nasional Akuntansi VI. Surabaya.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Minick, K.and T. Noga. “Do corporate
Pasar Modal Nomor:Kep- governance charateristics influence
41/PM/2003 tax management?” journal of
Keputusan Menteri Badan Usaha corporate finance 16, 703-718.
Milik Negara Nomor:Kep- Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset
103/MBU/2002. Untuk Bisnis & Ekonomi:
Kirchler, E., Maciejovsky, B., and Bagaimana Meneliti & menulis
Schneider, F. (2003). Everyday tesis Jakarta: Erlangga.
Representations of Tax Avoidance, Pohan, H. T. 2008. Pengaruh Good
Tax Evasion, and Tax Flight: Do Corporate Governance, Rasio
Legal Differences Matter? Journal Tobin’s q, Perata Laba terhadap
of Economic Psychology, 24(4):535- Penghindaran Pajak pada Pe-
553. rusahaan Publik. http://hotman-
pohan. blogspot.com.
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 508

Sari, D.K., dan Martani, D., (2010) Size, Profitabilitas Perusahaan


“Ownership Characteristics, terhadap Tax Avoidance. Skripsi
Corporate Governance and Tax UNS
Aggressiveness”, The 3rd Watts, R., Zimmerman, J. 1986. Towards a
International Accounting Positive Theory of Accounting.
Conference & The 2nd Doctoral New Jersey: Prentice-Hall.
Colloquium. Bali. Warsono, dkk. (2010).Corporate Govern-
Sekaran, Umar. 2006. Metodologi ance Concept and Model.Edisi
Penelitian Untuk Bisnis. Jilid 2. Pertama. UGM: Yogyakarta.
Edisi 4. Salemba Empat: Jakarta. Waluyo. 2010. Perpajkan Indonesia. Edisi
Sillagan, H., dan M. Machfoedz. 2006. 9. Jakarta : Salemba Empat
Mekanisme Corporate Governa- Wing Wahyu Winarno. 2009. Analisis
nce, Kualitas Laba dan Nilai Ekonometrika dan Statistika
Perusahaan.Simposium Nasional dengan Eviews. Yogyakarta:
Akuntansi IX. 24-25 Agustus Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
2006. Padang. YKPN.
Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, www.cti.org
(2005), Good Corporate Govern- Xynas, Lidia, 2011, Tax Planning,
ance (Tata Kelola Perusahaan Yang Avoidance and Evasion in
Sehat), cetakan pertama, PT. Australia 1970-2010: The
Damar Mulia Pustaka. Regula- tory Responses and
Siegfried, J. 1972. The relationships Taxpayer Compliance, Revenue
between economic structure and the Law Journal, 20-1.
effect of political influence: Zain, Mohammad. 2003.
empirical evidence from the federal Manajemen Perpajakan. Jakarta:
corporation income tax program. Salemba Empat.
Ph.D. dissertation. University of Zimmerman, J. 2003. Taxes and Firm
Wisconsin, dalamRichardson Size. Journal of Accounting an
G., & Lanis, R. (2007). Economics, 5 (2), 119-149.
Determinants of the variability in
corporate effective tax rates and tax
reform: Evidence from
Australia.Journal of
Accounting and Public Policy, 26
(2007), 689-704.
Sriwedari, Tuti. 2009. Mekanisme Good
Corporate Governance,
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan
Pajak. Edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat
Suandy, Erly. 2011. Manajemen
Perpajakan. Yogyakarta: Andi.
Timothy, Young Chi Kwan, (2010), “
Efects of corporate governance on
tax aggressiveness”, Hong Kong
Baptis University.
Undang-Undang no.17 tahun 2000 tentang
pajak penghasilan.
Utami, Nurindah Wahyu. 2013. Pengaruh
Struktur Corporate Governance,
509 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

LAMPIRAN

Gambar 1 : Kerangka Konseptual

Komite Audit

KOMITE AUDIT

UKURAN TAX AVOIDANCE


PERUSAHAAN

KOMPENSASI
RUGI FISKAL

STRUKTUR
KEPEMILIKAN

Tabel 8. Deskriptif Statistik


Minim Maxi Mean
Tax Avoidance um
0.0085 mum
0.988 0.3297
Komisaris Independen 0.0000 0
1.000 0.3425
Komite Audit 0.0000 0
1.000 0.3250
Ukuran Perusahaan 24.968 0
32.83 27.9204
Kompensasi Rugi Fiskal 67
0.0000 653
1.000 9
0.3000
Struktur kepemilikan 0.004 0
0.475 0.1313
Sumber : Data olahan data eviews6 2014 9

Tabel 9
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.738667 (45,179) 0.0000

Sumber : Data olahan data eviews6 2014


Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 510

Tabel 10. Hasil Estimasi Regresi Panel


Dependent Variable: CETR
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 07/10/14 Time: 15:24
Sample: 2008 2012
Periods included: 5
Cross-sections included: 46
Total panel (balanced) observations: 230
Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KOM -0.264257 0.045136 -5.854683 0.0000


KOMITE 0.006506 0.019753 0.329393 0.7422
SIZE -0.125782 0.024481 -5.137855 0.0000
KOMPENSASI -0.025012 0.020026 -1.249010 0.2133
LOG(STRUKTUR) 0.051558 0.018408 2.800907 0.0057
C 4.049238 0.674624 6.002219 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.625012 Mean dependent var 0.581166


Adjusted R-squared 0.520267 S.D. dependent var 0.512428
S.E. of regression 0.153646 Sum squared resid 4.225695
F-statistic 5.966980 Durbin-Watson stat 2.068382
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data olahan data eviews6 2014

Tabel 11. Uji Normalitas


28

24
Series: Standardized Residuals
Sample 2008 2012
20
Observations 230
16

12
Mean 8.93e-18
8

4
Median -0.036276

0 Maximum 0.283693
-0.2 -0.1 -0.0 0.1 0.2 0.3
Minimum -0.266205

Std. Dev. 0.137966

Skewness 0.409677

Kurtosis 2.267439

Jarque-Bera 11.57656

Probability 0.003063
511 Gusti Maya Sari: Pengaruh Corporate Governance...

Tabel 12. Uji Heterokedastisitas


Dependent Variable: RESID^2
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 07/10/14 Time: 15:40
Sample: 2008 2012
Periods included: 5
Cross-sections included: 46
Total panel (balanced) observations: 230
Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.002035 0.004064 0.500646 0.6172


KOM -4.85E-05 0.000288 -0.168598 0.8663
KOMITE -8.89E-05 8.13E-05 -1.093575 0.2756
SIZE -2.37E-05 0.000144 -0.164115 0.8698
KOMPENSASI -2.96E-05 7.43E-05 -0.398892 0.6904
STRUKTUR 0.000509 0.000703 0.724558 0.4697
Sumber : Data olahan data eviews6 2014

Tabel 13. Uji Multikolonialitas


KOM KOMITE SIZE KOMPENSASI STRUKTUR
KOM 1.000000 0.096829 -0.034679 -0.098484 0.000950
KOMITE 0.096829 1.000000 0.029760 -0.186115 0.007187
SIZE -0.034679 0.029760 1.000000 -0.184377 -0.137533
KOMPENSASI -0.098484 -0.186115 -0.184377 1.000000 0.190023
STRUKTUR 0.000950 0.007187 -0.137533 0.190023 1.000000
Sumber : Data olahan data eviews6 2014
Jurnal WRA, Vol 2, No 2, Oktober 2014 512

Halaman ini sengaja dikosongkan

You might also like