Professional Documents
Culture Documents
Makalah Elemen Mesin. 3. Kaelani
Makalah Elemen Mesin. 3. Kaelani
ELEMEN MESIN 3
“JENIS – JENIS RODA GIGI”
OLEH:
MOHAMAD KAELANI : 191010351067
DWI PRAWOGA : 191010351103
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat.
Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh
gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Rodagigi sering digunakan karena dapat
meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada
menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu rodagigi juga memiliki
beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu :
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar.
Rodagigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua poros.
Di samping itu terdapat pula rodagigi yang perbandingan kecepatan sudutnya
dapat bervariasi. Ada pula rodagigi dengan putaran yang terputus-putus.
Dalam teori, rodagigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang hampir
tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.
2.2 Klasifikasi Rodagigi
Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :
Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan
dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses
pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini
cocok digunakan pada sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak
menimbulkan gaya aksial.
4. Rodagigi permukaan
Rodagigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu saling
berpotongan dengan sudut sebesar 90.
Rodagigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus,
tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat
kebisingannya rendah dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1.
Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada nilai i
antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk
mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya
hubungan seri dengan salah satu tingkat rodagigi lurus sebelum atau sesudahnya
untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.
Pemakaian dari rodagigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi
sampai daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil,
rangkaian kemudi kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai
sistim kemudi kendaraan.
2. E-worm
Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan antara
87sampai dengan 45 o .
3. K-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk
trapezoidal, menunjukkan dua kerucut.
4. H-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung.
Gambar 2.20 Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm) pada poros
penggerak dan n 2 (rpm) pada poros yang digerakkan, diameter lingkaran jarak
bagi d 1 (mm) dan d 2 (mm) dan jumlah gigi z 1 dan z 2 , maka perbandingan
n1 d1 m . z1 z1 1
putaran u adalah : u
n2 d 2 m . z 2 z 2 i
z1
i
z2
Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada rodagigi dan pinion, dikenal
juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan rodagigi. Perbandingan
ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal rodagigi lurus standar, dan dapat
diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada rodagigi miring ganda dapat
sampai 10.
Jarak sumbu poros aluminium (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d 1 dan d 2
(mm) dapat dinyatakan sebagai berikut :
(d1 d 2 ) m ( z1 z 2 )
a
2 2
2a
d1
i 1
2 a .i
d2
i 1
2.4 Nama-nama Bagian Rodagigi
Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan rodagigi
yang perlu diketahui yaitu :
(a)
(t)(X2)
(k)(b) (i) (h) Sisi kerucut
(i) Sudut poros
(l)(Hk) (j) Lubang poros
(n)(hf) (k) Lebar muka
(m)
(l) Kepala
(o)(d2)
(p)(dk2) (m) Lubang poros
(n) Kaki
(q) (r)
(o) Diameter pitch
(p) Diameter kepala
(q) Kerucut belakang
(r) Jarak kerucut belakang
(s) (t)Jarak puncak
ke puncak luar gigi
2.5. Differensial
2.5.1 Tujuan Differensial
Sebelum membahas tentang konstruksi,kita lihat dulu salah satu contoh mobil
yang membelok. Jika diperkirakan mobil membuat tikungan tajam kekiri,bagian
dalam roda belakang berbelok pada jari-jari 20 ft, bagian luar berjalan 31 ft pada
sudut 900. Bagian luar roda belakang sekitar 5 ft mendekati bagian dalam roda
belakang yang berbelok pada 24 2 3 ft radius dan berjalan 39 ft. Jika bagian poros
baling-baling (garis kemudi) dipindahkan kedua roda belakang, yang mana roda
mempunyai suatu penyangga rata-rata 4 ft untuk membuat satu belokan, sehingga
ban tidak akan bertahan lama. Yang lebih buruk lagi jika mobil tidak dapat
dikontrol selama belokan. Maka tugas differensial adalah untuk menghindari
masalah tersebut dengan cara salah satu roda belakang berbelok lebih cepat dari
yang lain ketika mobil berputar.
Untuk mempelajari konstruksi differensial, kita harus membahas satu persatu,
dimana differensial mempunyai bagian-bagian yaitu :
1. Drive pinion
2. Ring gear
3. Differential case
4. Differential side gear
5. Pinion gear
Kalau dilihat sistem differensial sederhana pada mobil, dua roda belakang
ditunggangi diatas poros. Pada bagian dalamnya terdapat poros yang berhubungan
dengan roda gigi kerucut yang disebut dengan “ Differential side gears “.Semua
giginya membentuk sudut.
Ketika dua buah roda gigi kerucut diletakkan berpasangan, maka yang
menggerakkan dan digerakkan berada pada sudut 90o. Differensial terdiri dari dua
axle dan bevel (differential side gears).
Differential case untuk memutar dua axle, kemudian kita tambahkan dua pinion
gearsdan didukung oleh shaft. Dua pinion gears tersebut terkait dengan bevel
gears.
Selanjutnya kita tambahkan lagi dengan ring gears yang diikat oleh differential
case dan ditambahkan lagi drive pinion di bagian ujung yang menggerakkan
propeller shaft. Bila propeller shaft berputar,drive pinion juga berputar dan akan
memutar ring gears.
Drive pinion pada ujung propeller shaft memutar ring gearsyang menyebabkan
differential case berputar. Dua pinion gears dan shaft bergerak membentuk
lingkaran terhadap differential case.
Karna dua differential side gears dikaitkan dengan dengan pinion gears maka
differential side gears harus berputar, akibatnya roda belakangjuga berputar. Saat
roda berbelok, mobil akan bergerak dimana satu roda bagian belakang berbelok
lebih lambat dari pada yang lainnya, sehingga mobil bergerak memutar.
Pada saat differential case berputar, pinion gears harus berjalan lebih lambat untuk
menggerakkan differential side gears. Hal ini berarti bahwa mereka mampu
menambah kecepatan putaran kebelokan yang lebih cepat pada roda luar yang
dibelokkan. Kecepatan differential case dianggap 100% sedangkan putaran pinion
gears mempunyai kecepatan 90%, karna putaran roda bagian dalamnya lambat. Ini
memberikan kecepatan putaran 110% lebih cepat pada roda bagian luar.
Dua pinion gears berputar pada porosnya dan memberikan putaran yang lebih
banyak ke roda bagian luar. Tapi bila mobil bergerak pada jalan lurus, pinion
gears tidak berputar pada porosnya. Pinion tersebut menggunakan torsi yang sama
pada bevel gears, sehingga kedua roda bagian belakang berputar pada kecepatan
yang sama.