Professional Documents
Culture Documents
Makalah Mohamad Kaelani.
Makalah Mohamad Kaelani.
OLEH:
MOHAMAD KAELANI
191010351067
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karya
ilmiah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Judul karya ilmiah kami
adalah " Pembangkit Listrik Tenaga Boimassa ".
Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, banyak bimbingan dan saran telah
kami dapatkan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu. Untuk itu ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada :
1. Ibu, NAILUL ATIFAH ST,M.Eng Dosen Teknik Mesin Universitas Pamulang
Rangkasbitung, 20 Juni 22
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 4
Keuntungan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa ....................................................... 4
Perkembangan Pengembangan Sisten Pembangkit Listrik Energi Biomassa ............................ 6
Gassifikation........................................................................................................................... 7
Anaerobic Digestion ............................................................................................................. 10
LandFill ................................................................................................................................ 11
Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif Biomassa ................................................................. 14
Kayu Sisa ............................................................................................................................. 14
Sisa Pertanian ....................................................................................................................... 16
Kotoran Hewan ..................................................................................................................... 17
Prinsip Kerja Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa .................................................... 18
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya selalu
menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi di
kota-kota besar dan daerah-daerah pedesaan yang ada di Indonesia pada
umumnya. Rata-rata di setiap harinya orang-orang menghasilkan sampah
yang lumayan banyak dan akan terus meningkat tiap tahunnya dengan
jumlah yang sangat besar, bahkan dapat pula melebihi jumlah popularitas
dari manusia itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
suatu usaha untuk dapat mengolah sampah tersebut menjadi suatu barang
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan sampah dapat
dilakukan dengan cara mendaur-ulang sampah tersebut menjadi barang-
barang kerajinan atau pun barang-barang jadi lainnya sehingga dengan cara
tersebut maka diharapkan jumlah sampah diminimalisasikan walaupun tidak
seberapa besarnya.
Pemanfaatan limbah sampah tidak hanya dapat dilakukan dengan
cara mendaur-ulang sampah tersebut menjadi barang kerajinan ataupun
barang jadi lainnya, melainkan dapat pula dengan memanfaatkannya untuk
membuat bahan bakar dan juga sebagai sumber pembangkit listrik dengan
memanfaatkan energi biomassa itu sendiri. Berbagai alternatif energi telah
banyak ditemukan pada saat ini, misalnya penggunaan tenaga angin, tenaga
matahari, dan lain-lain termasuk yang sampai saat ini masih cukup
kontroversial yaitu tenaga nuklir. Limbah biomassa atau sampah menjadi
salah satu pilihan sumber energi alternatif tersebut.
Biomassa secara umum lebih dikenal sebagai bahan kering material
organik atau bahan yang tersisa setelah suatu tanaman atau material organik
dihilangkan kadar airnya (dikeringkan). Material organik hidup seperti
tumbuhan, hewan dan kotorannya, umumnya mengandung 80-90% air,
namun setelah kering akan mengandung senyawa hidrokarbon yang sangat
vi
Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang didapatkan dari penulisan makalah ini,
diantaranya :
1. Apa saja keunggulan dari Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa
bila dibandingkan dengan Sistem Pembangkit lainnya?
2. Bagaimana perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa sekarang ini?
3. Bagaimana prinsip kerja dari Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa tersebut?
Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan disampaikan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keunggulan dari Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa dibnadingkan dengan sistem pemabngkit lainnya.
2. Untuk mengetahui perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa sekarang ini.
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari Sistem Pembangkit
Listrik Energi Biomassa itu.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penulisan makalah ini turut dapat memberikan
sumbangsih bagi keberhasilan mahasiswa dalam dunia pendidikan
sehingga penulis bisa turut serta dalam usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penulis dan para pembaca makalah ini dapat
meningkatkan pola pikir mengenai Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa.
viii
BAB II
PEMBAHASAN
pembuangan akhir (TPA) Kab. Lebak dan akan menghasilkan produk utama
energi listrik. Bila investasi yang melibatkan investor dari Inggris ini berhasil
dilaksanakan, Banten merupakan provinsi yang pertama memanfaatkan
teknologi mengubah sampah menjadi listrik di Indonesia. Pengunaan
teknologi GALFAD oleh PT Navigat Organic Energi Indonesia (NOEI) ini
akan mengolah sampah lama maupun sampah baru. Tentunya perlakuan
untuk kedua jenis sampah ini berbeda mengingat karakteristik yang dimiliki.
Namun yang jelas, kedua-duanya akan diolah untuk menghasilkan energi
listrik yang bisa dijual kembali guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Teknologi GALFAD
(Gassification, Landfill and Anaerobic Digestion) yang dilakukan di Banten
dan berpusat di TPA kab. Lebak
Gassification
Anaerobic Digestion
Landfill
Sisa Pertanian
Sekam padi, merang dan batang padi, bonggol jagung,
daun dan batang jagung, batok kelapa, pohon kacang danumbi-
umbian merupakan sumber energi alternatif masa depan dan
merupakan jenis energi yang unggul, karena merupakan
sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.
Adapun kekurangan dari pemanfaatan limbah pertanian
tersebut diantaranya :
1. Bentuknya yang tidak teratur sehingga menyulitkan saat
penggunaan dan pengangkutan.
2. Dalam setiap meter kubiknya banyak celah-celah atau
ruang kosong sekitar 30 %, maka jumlah kalorinya dalam
setiap meter kubiknya menjadi berkurang.
3. Jarak antara sumber produksi bahan bakar dengan pusat
pembangkit tenaga listriknya tidak selalu dekat.
4. Antara waktu puncak produksi (panen) dengan waktu
penggunaan bahan bakar mempunyai rentang waktu yang
panjang. Maka perlu suatu sistem penyimpanan sehingga
bahan bakar itu tidak hancur percuma.
5. Kadar kandungan airnya yang harus dikurangi.
xxii
Kotoran Hewan
Energi Biomassa dari kotoran hewan lebih dikenal
sebagai energi Biogas. Prinsip kimia yang berhubungan
dengan pembentukan biogas adalah prinsip terjadinya
fermentasi dari karbohidrat, lemak dan protein dan bakteri
metan. Bila tidak dicampur dengan udara, satu gram bahan
selulosa menghasilkan 825 cm3 gas bertekanan atmosferik
yang terdiri dari 68 % CH4 dan 32 % CO2.
Secara sederhana, pembuatan biogas adalah sebagai
berikut :
1. Tinja dimasukkan ke dalam tangki setelah dicampur air.
2. Tangki penampung gas akan menerima gas yang terjadi
dan akan terdorong ke atas.
3. Bilamana banyak gas terbentuk, letak tangki gas akan
semakin tinggi.
4. Gas dipakai melalui kran
5. Apabila gas berkurang tangki penampung gas akan
turun.
6. Tangki akan naik kembali apabila gas kembali
terbentuk.
7. Proses itu terjadi berulang-ulang
8. Posisi tangki penampung menunjukkan jumlah gas di
dalam tangki.
9. Apabila tinja tidak mengeluarkan gas lagi, tangki
penampung gas tidak akan bergerak.
10. Selanjutnya tinja harus diganti.
xxiii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Maka kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa memiliki
keunggulan diantaranya: Dibandingkan dengan sistem pembangkit
lainnya Biomassa merupakan sumber energi yang murah karena untuk
memperoleh bahan bakunya sangat mudah. Dengan pengembangan
sistem pembangkit energi bimassa ini maka jumlah sampah dapat
diminimalisasikan sehingga pengaruh GRK terhadap suhu permukaan
bumi dapat dikurangi. Selain itu Biomassa dapat mengurangi jumlah
sampah yang dapat mencemarkan lingkungan sekitar, mempunyai
sumber yang selalu baru (merupakan jenis energi terbarukan), sumber
energi mempunyai jumlah cadangan sangat besar, teknologi
pengolahannya tidak terlalu rumit.
2. Perkembangan sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa di
negaranegara maju sekarang ini semakin berkurang karena semakin
banyaknya berkembang industri-industri sebagai alternative pengganti
Energi Biomassa.
3. Pemanfaatan teknologi GALFAD (Gassification, Landfill and
Anaerobic Digestion) untuk mengubah sampah menjadi energi yang
bernilai ekonomis ini baru akan dilakukan di Bali melalui pembangunan
instalasi pengolahan sampah terpadu (IPST) di TPA Kab. Lebak yang
melibatkan 4 Kecamatan Muara Ciujung Barta, Rangkasbitung,
Cibadak dan Cikulur
4. Dengan kapasitas pengolahan sampah TPA Kab. Lebak yang mencapai
500 ton perhari dapat dihasilkan listrik berkisar antara 5-8 MW secara
kontinyu.
5. Prinsip kerja sistem pembangkit listrik energi biomssa secara
konvensional, sampah digunakan untuk memanaskan kompor atau
xxvi
tungku yang diatasnya terdapat ketel sebagai tempat air, dimana pada
bagian atas ketel tersebut terdapat saluran pipa sebagai keluaran dari
proses pemanasan air berupa uap air, dimana uap air yang keluar dari
ketel tersebut akan mendorong dan memutar turbin kemudian akan
memutar generator sebagai pembangkit listrik.
Saran
Beberapa saran yang penulis sampaikan diantaranya:
a. Demi kesempurnaan penyusunan makalah ini maka penulis
mengharapkan masukan-masukan yang bersifat membangun baik itu
berupa saran-saran ataupun kritikan-kririkan, sehingga makalah ini
menjadi lebih sempurna.
b. Untuk dapat memahami lebih jelas mengenai sistem pembangkit,
sebaiknya dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
mendidik seperti melakukan kunjungan ke tempat-tempat dimana
terdapat sistem pembangkit.
xxvii
DAFTAR PUSTAKA