You are on page 1of 81

Pusat Kajian K3

Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja


Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Drs. H Munahar, M.si


Jln. Sulawesi No: 21 RT: 40 , Karangrejo, Balikpapan
HP : 0811-55-0709
E-mail : munaharg@yahoo.com

Pendidikan Formal : Pengalaman kerja bidadang K3 :


Fire & Safety, Akamigas Cepu Pertamina RU V Balikpapan
Pendidikan Ekonomi PT Badak NGL Bontang
Magister Administrasi Publik

Dosen pada program studi D IV - K3


Universitas Balikpapan
Mata kuliah :
Manajemen Kebakaran
Perancangan sistim proteksi kebakaran
Latihan dasar kebakaran
Advance fire drill
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Kursus : Lain-lain :

➢ Basic of Fire & Safety, Refinery ➢ Ahli K3 Umum ➢ Instruktur pada kursus : LNG Fire Fighting
➢ Fire & Safety Course Type “A” ➢ Scaffolding Inspection ➢ Instruktur pada kursus : Confined Space
➢ Crane & Rigging Inspection ➢ ISO-14001 ➢ Instruktur pada kursus : Scaffolding Safety
➢ LPG / DCS Training ➢ Instruktur pada kursus : Pemadam Kebakaran
➢ HAZOPS Leaders
➢ LPG Safety Course ➢ Instruktur pada kursus : Calon ahli K3 umum
➢ Chemical Safety & Major HC ➢ Noise Control Management
➢ Internal Auditor ISO 14001 PT Badak NGL Bontang
➢ Hyperkes Course ➢ Hearing Conservation Program
➢ Internal Auditor ISRS8 PT Badak NGL Bontang
➢ Alat Deteksi K3 ➢ OHSAS 18000 ➢ Hazops Team pada Fasilitas Kilang LNG PT Badak
➢ Lighting Protection Course ➢ LNG Safety NGL Bontang
➢ Professional Accident Invest. ➢ Internal Audit ISO 14001:1996 ➢ Review Fire Protection System di PLTU
➢ Traffic Light Control ➢ isrs6 Workshop PT Indonesia Power di Sanggau dan Barru
➢ SMK 3 ➢ Fire Risk Assessment di PLTU PT Indo Ridlatama
➢ isrs7 Course
➢ The Five Star Safety Audit Power di Muara jawa, Kutai Kartanegara
➢ CSMS
➢ Industrial Fire Journal
➢ Air Port Emergency Response ➢ Gas Detector Training for Trainer
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pasal 9 ayat (4).
Pengurus diwajibkan memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat
Pasal 3 ayat (1). dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
bagi usaha dan tempat kerja
Dengan peraturan perundangan yang dijalankannya
ditetapkan syarat syarat keselamatan
kerja untuk: Pasal 1 ayat (2).
Pengurus ialah orang yang mempunyai
➢ mencegah, mengurangi, dan tugas memimpin langsung sesuatu
tempat kerja atau bagiannya yang berdiri
memadamkan kebakaran,
sendiri
➢ mencegah, mengurangi Pasal 15 ayat (2).
DASAR HUKUM peledakan
Peraturan perundangan tersebut pada
➢ memberikan kesempatan jalan ayat (1) dapat memberikan

K3
PENANGGULANGAN ➢
menyelamatkan
bahaya kebakaran
diri dalam

pengendalian penyebaran asap,


ancaman pidana atas pelanggaran
peraturannya dengan hukuman
kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan
atau denda setinggitingginya
gas dan suhu Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).
KEBAKARAN
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

DASAR HUKUM

K3
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Pasal 6
2 orang untuk setiap
tenaga kerja 25 orang

Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I

REGU PEN. JAWAB


PETUGAS KOORD.
PENANGG. TEKNIK K3
PERAN UNIT
KEBAKARAN PENANGG.
KEBAKARAN PENANGG.
KEBAKARAN7
KEBAKARAN
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Sistem Proteksi Kebakaran


SARANA PENYELAMATAN. pada bangunan
➢ Akses Eksit Koridor
➢ Tangga
➢ Jalur Terusan Eksit
➢ Iluminasi Sarana Jalan Ke Luar
➢ Pencahayaan Darurat
➢ Penandaan Sarana Jalan Ke Luar
➢ Sarana Penyelamatan Sekunder SISTEM PROTEKSI AKTIF
➢ Sistem Pipa Tegak
SISTEM PROTEKSI PASIF ➢ Sistem Springkler Otomatik
➢ Konstruksi tahan api ➢ Pompa Pemadam Kebakaraan
➢ Pintu dan jendela tahan api ➢ Penyediaan Air
➢ Bahan pelapis interior ➢ Alat Pemadam Api Ringan (Portable)
➢ Penghalang api ➢ Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran, dan Sistem
➢ Partisi penghalang asap Komunikasi
➢ Penghalang asap ➢ Ventilasi Mekanik dan Sistem Pengendalian Asap
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Manajemen Kebakaran
• Pencegahan kebakaran (Fire Prevention)
• Deteksi Kebakaran (Fire Detection and Alarm)
• Pemadaman Kebakaran (Fire Fighting)
• Penyelamatan manusia dan barang (Salvage and Resque)

Pra Kebakaran Saat Kebakaran Pasca Kebakaran

Pencegahan Penanggulangan Rehabilitasi


kebakaran kebakaran kebakaran

➢Deteksi dini Api ➢Memdamkan Api ➢Rehabilitasi kerusakan


➢Mencegah terjadinya api ➢Melokalisir api ➢Penyelidikan kebakaran
➢Minimisasi Api ➢Menyelamatkan manusia ➢Peningkatan sistem
dan harta
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Pencegahan Kebakaran
Secara Teknis Secara Administrasi

1. Mencegah terjadinya nyala api : 1. Kebijakan Manajemen


➢ Mengendalikan sumber penyalaan
➢ Mengendalikan bahan yang mudah terbakar 2. Organisasi dan Prosedur
2, Menyiapakan sarana dan prasarana pemadam 3. Pembinaan dan Pelatihan
kebakaran

3. Mengelola dampak kebakaran : 4. Indentifikasi Bahaya Kebakaran


➢ Memadamkan kebakaran secara cepat dan tepat
➢ Mengelola paparan panas akibat kebakaran 5. Pengedalian Bahaya

6. Asuransi
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Combustion is chemical reaction , in which
heat and light are evolved. that for combustion
NATURE OF FIRE to occur three factor :
➢ Combustible substances ( Fuel )
➢ Air ( Oxygen )
➢ Source of ignition ( Heat )

Source of Ignition The


or Heat Triangle Combustion.

Combustible substances
or Fuel Oxygen
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
HEAT
OUT PUT SEGITIGA API (FUEL-OXYGEN-HEAT)
Ketiga unsur tersebut harus memenuhi
syarat untuk terjadinya api

➢ FLAMMABLE RANGE
➢ FLASH POINT
➢ MINIMUM IGNITION ENERGY
➢ AIR ( > 17 % OXIGEN )
FEEDBACK

VAPOR
FIRE
? ?
FUEL

SOURCE ENERGY
12
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Classification of Fire
Class A
Ordinary combustibles such as wood, paper.
Wood, Paper,
Class B
Flammable and combustible liquids and gases. Flammable Liquids,
Plastic, Cloth
Grease, Gas
Class C
Energized electrical equipment.
Class D
Combustible metals.
Class K
Cooking Oils and Fats. Cooking media Combustible
Electrical
Metals
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Methods of Extinguishing Fire

Oxygen
Starvation :
Mengurangi bahan yang terbakar
Smothering (limitation of Fuel )

Smothering :
Starving Cooling Menghalangi udara agar tidak kontak
dengan objek yang terbakar
( limitation of Oxygen )

FIRE Cooling :
Mendinginkan objek yang terbakar
( limitation of Temperature )
Fuel Heat
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )


Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )

Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta


mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan
api pada mula terjadi kebakaran.

Jenis alat pemadam api ringan terdiri:


➢ Jenis air
➢ Jenis busa
➢ Jenis tepung kering
➢ Jenis gas / halogen
Jarak pengambilan maksimum 23 meter
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
PRESSURIZED WATER • Class “A” fires only.
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper

• 2.5 gal. water at 150-175 psi (up to 1 minute


discharge time).

B Liquids Grease
B Liquids Grease • Has pressure gauge to allow visual capacity
check.

• 30-40 ft. maximum effective range.


C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
• Extinguishes by cooling burning material
below the ignition point.
Taking away the heat element from the fire.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
• Class “A”, “B”, or “C” fires. On campus mostly
MULITPURPOSE DRY CHEMICAL A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper
Class ABC.

• 2.5-20 lb. dry chemical (ammonium


phosphate) pressurized to 50-200 psi by
nitrogen gas (8-25 seconds discharge time).
B Liquids Grease
B Liquids Grease

• Has pressure gauge to allow visual capacity


check.

C Electrical Equipment
• 5-20 ft. maximum effective range.
C Electrical Equipment

• Extinguishes by smothering burning materials.


This separates the fuel from the oxygen in the
air.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )

Dry Chemical
•Ordinary Base “BC”
•Sodium Bicarbonate
Stored pressure type •Potassium Bicarbonate
Cartridge type
•Potassium Chloride
Do not use on “A” fires, will put out only
surface area, heated core may re-ignite

•Multipurpose “ABC”
•Monoammonium Phosphate
•Ammonium Phosphate
•Barium Sulfate
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
CARBON DIOXIDE (CO2) • Class “B” or “C” fires.
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper

• 2.5-100 lb. of CO2 gas at 150-200 psi (8-30


seconds discharge time).

B Liquids Grease
• Has NO pressure gauge--capacity verified
B Liquids Grease
by weight.

• 3-8 ft. maximum effective range.

C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
• Extinguishes by smothering burning
materials. Displaces oxygen.

• Effectiveness decreases as temperature of


burning material increases.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Foam Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )


Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
WET CHEMICAL • Class “K” fires.

• 1.5 gal. of stored pressure PRX wet


chemical extinguishing agent (40 sec.
discharge time).

K Cooking Media
• 10-12 ft. maximum effective
range.

• Extinguishes by cooling and forming a


foam blanket to prevent the fire from
reigniting.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )

Rating

10A:60B:C
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Hasil uji Rating


Alat Pemadan Api Ringan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Menghitung kebutuhan APAR Contoh : Luas suatu bangunan = 1500 m²
Unit APAR = Luas bangunan / Cakupan APAR
Hazard Classification L M H
Klasifikasi ( L ) dan Rating ( 2A )
Coverage / Unit “ A “ 278 m² 139 m² 93 m² 1500 m² / 556 m² = 2,7 → 3 unit APAR
Max. Coverage 1000 m² 1000 m² 1000 m²
Klasifikasi ( M ) dan Rating ( 2A )
Rating 2 A 556 m² 278 m² 186 m² 1500 m² / 278 m² = 5,4 → 6 unit APAR
Rating 3 A 834 m² 417 m² 279 m²
Klasifikasi ( H ) dan Rating ( 2A )
Rating 4 A 1000 m² *) 556 m² *372 m² 1500 m² / 186 m² = 8 → 8 unit APAR
*) Max. Coverage
Hazard Classification Klasifikasi ( L ) dan Rating ( 2A )
Rating APAR 1500 m² / 556 m² = 2,7 → 3 unit APAR
L M H
Rating 2 A 3 unit 6 unit 8 unit Klasifikasi ( L ) dan Rating ( 3A )
Rating 3 A 2 unit 4 unit 6 unit 1500 m² / 834 m² = 1,8 → 2 unit APAR

Rating 4 A 2 unit 3 unit 5 unit Klasifikasi ( L ) dan Rating ( 4A )


1500 m² / 1000 m² = 1,5 → 2 unit APAR
Jarak tempuh pengambilan APAR 23 m ( maximum )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
55 meter

Tugas :
Menghitung kebutuhan APAR
Luas bangunan : 2475 m²
Fire risk : L / M / H
Rating APAR : 2A / 3A / 4A
Jarang penganbilan APAR Max. 23 m
45 meter
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Hydrocarbon Characteristics

Physical
Flammable Limit
Flash Point / Fire Point
Auto Ignition Temperature
Minimum Ignition Energy
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Physical Characteristics
Hydrocarbon Form
Natural Gas Gas
Butane Liquid Gas / Gas
Crude Oil Volatile Liquid
Gasoline Volatile Liquid
Diesel Oil Nonvolatile Liquid
Fuel Oil Nonvolatile Liquid
Lube oil Nonvolatile Liquid
Petroleum Wax Nonvolatile Solid
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Batas Daerah Dapat Terbakar (Flammable Limit)
Garis batas campuran uap atau gas dengan udara, yang jika
diberikan nyala akan terbentuk api ditunjukan sebagai
“Batas dapat terbakar bawah” (lower flammable limits =
LFL) dan “Batas terbakar atas (upper flammable limits =
UFL), dan selalu dinyatakan didalam batasan-batasan
presentase isi (volume percentage) dari gas atau uap di
dalam udara.
PENGARUH KONSENTRASI OXYGEN
TERHADAP DAERAH YANG DAPAT TERBAKAR

UFL
KONSENTRASI DAERAH DAPAT TERBAKAR

Flammable Range

LFL

21 % 15 % 0%
KONSENTRASI OXYGEN DI UDARA ( % )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

TITIK NYALA (Flash Point) TITIK BAKAR (Fire Point)


Titik nyala adalah temperatur terendah dari cairan yg
Titik bakar adalah temperatur terendah dari
dapat memberikan cukup uap dan
cairan di dalam wadah terbuka, yang
bercampur dengan udara membentuk suatu
mengeluarkan uap cukup cepat untuk mendukung
campuran yang dapat terbakar di dekat permukaan
terjadinya pembakaran terus-menerus.
cairan, dan akan menyala sekejab bila diberikan
sumber penyalaan.
Fire Point umumnya beberapa derajat diatas Flash
Point
Titik nyala tiap zat berbeda, misalnya :
Gasoline / bensin : - 43 oC
Kerosine : 38 – 73 oC
Butane : - 60 oC
Propane : -104 oC
Acetylene : - 18 oC
Ethanol : -18 oC
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Minimum Ignition
Energy
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Auto Ignition Temperature


Temperatur penyalaan sendiri adalah
temperatur minimum suatu zat (padat, cair
atau gas) yang dipanaskan sampai
menyebabkan zat tersebut terbakar dengan
sendirinya.

Misal ;
Gasoline / bensin : 257,2 oC
Kerosine : 228,9 oC
Butane : 405 oC
Propane : 460 oC
Acetylene : 335 oC
Parafin : 316 oC
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Sumber penyalaan
( Ignition Source )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
TINGKAT KONDISI BERBAHAYA
Tingkat kondisi berbahaya dibagi 2 ( dua ) yaitu :

1. Divisi I :
Suatu kondisi daerah berbahaya dimana bahan yang
mudah terbakar selalu terlepas ke udara bebas dalam
situasi peralatan beroperasi normal, perbaikan,
pemeliharaan atau bocor.

2. Divisi II :
Suatu kondisi dimana bahan yang mudah terbakar dapat
terlepas keudara dalam situasi peralatan beroperasi tidak
normal atau ada kegagalan.
38
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
KLASIFIKASI DAERAH BERBAHAYA
Klasifikasi daerah berbahaya dibagi 3 (tiga) kategori utama :

1. Kelas I :
Dimana bahan yang mudah terbakar adalah berbentuk
gas / uap.

2. Kelas II.
Dimana bahan yang dapat terbakar berbentuk debu.

3. Kelas III.
Dimana bahan yang dapat terbakar berbentuk fiber yang
beterbangan.
39
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pencegahan Kebakaran secara teknis
1. Mencegah terjadinya nyala api :

➢ Mengendalikan bahan yang mudah terbakar


➢ Mengendalikan sumber penyalaan

2, Menyiapakan sarana dan prasarana pemadam kebakaran

3. Mengelola dampak kebakaran :


Explosion Proof
➢ Memadamkan kebakaran secara cepat dan tepat Intrinsically Safe
➢ Mengelola paparan panas akibat kebakaran

Gas Proof
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Pengendalian
Bahan yang mudah
terbakar
Sistem Proteksi Kebakaran
pada Tangki Bahan Bakar Minyak

Safety Can

42
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Gunakan peralatan elektronik
Pengendalian yang sesuai dengan klasifikasi daerah berbahaya
sumber penyalaan

Gas Proof

Explosion Proof
Intrinsically Safe

43
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pencegahan Kebakaran
Secara Administrasi

1. Kebijakan Manajemen
2. Organisasi dan Prosedur
3. Pembinaan dan Pelatihan
4. Indentifikasi Bahaya Kebakaran
5. Pengedalian Bahaya
6. Asuransi
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Fire Detection and Alarm System

SNI 04-0225-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Fire Detection and Alarm System
Yang dimaksud dengan alarm kebakaran adalah suatu alat
pengindera dan alarm yang dipasang pada bangunan gedung,
yang dapat memberikan peringatan atau tanda pada saat awal
terjadinya suatu kebakaran.

Smoke Detector Manual Alarm

Fix Temperature Fixed / ROR Heat


Heat Detector Detector
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

135°F (57°C) fixed-temperature heat detector

15°F (8°C) per minute rate-of-rise heat detector

IR Flame Detector UV–IR Flame Detector UV Flame Detector


Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Zone system
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Heat Detector Fixed / ROR Heat Detector

Testing Procedure
Hold the heating device approximately 3-inches from the
Max. Spacing of head detector 50 ft ( 15,3 m ) detector. Turn the blower on at its highest setting. The
detector should alarm within 10 to 15 seconds and the
red LED should illuminate.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Smoke Detector

Testing Procedure

Activate smoke detectors using a chemical smoke


aerosol spray tester or a smoke generator.
Max. Spacing of smoke detector 30 ft ( 9 m )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Water Sprinkler System
Sprinkler adalah suatu sistim pemancar air yang bekerja
secara otomatis bilamana suhu ruangan mencapai suhu
tertentu yang menyebabkan pecahnya tabung/tutup
kepala sprinkler sehingga air memancar ke luar.

Water Sprinkler System

SNI 03-3989-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Water Sprinkler System

Pemakaian :
a) Untuk bangunan kelas A mulai dari lantai 4 (empat) ke atas
atau ketinggian 14 m pertama harus memakai sprinkler. 1. Hunian Pertemuan dengan jumlah >100 hunian seperti :
b) Untuk bangunan kelas B mulai dari lantai 8 (delapan) ke atas ➢ Bar dengan hiburan langsung
atau ketinggian 40 m ke atas harus memakai sprinkler. ➢ Ruang dansa
c) Dalam hal unit Pemadam Kebakaran setempat belum ➢ Diskotik
memiliki tangga pemadaman setinggi 40 m, maka ketentuan ➢ Kelab malam
mulai dipakainya instalasi sprinkler harus disesuaikan dengan ➢ Hunian pertemuan dengan susunan kursi pesta.
tinggi tangga maksimum unit pemadam kebakaran yang 2 Hunian Perawatan Kesehatan
dimiliki daerah tersebut. 3 Hunian Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan
4 Hotel , Asrama dan Apartemen
Bangunan Kelas A terdiri dari : 5 Hunian Perdagangan dengan luas > 1400 m²
➢ Hotel 6 Bangunan gedung Bawah Tanah
➢ Pertokoan dan Pasar-raya 7 Gudang (Penyimpanan) dengan luas > 232 m²
➢ Perkantoran
➢ Rumah Sakit dan Perawatan 8 Gedung Bertingkat Tinggi.
➢ Bangunan Industri
➢ Tempat Hiburan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

½S 

 S

L
½L  
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Q = 0,15 gpm/ feet² x 180 feet² = 27 gpm ( 102 liter/ menit ) Menentukan laju aliran air / Flow ( Q )
Q = q x A …gpm
V = 27 gpm x 30 menit = 810 gallon = 3.065 liter dan ketersediaan air ( V )

27 ² = 23 psi ( 1,58 bar )


P= ( ---
5,6 )
A = 15 feet x 12 feet = 180 feet²
q = 0,15 gpm / feet²


feet²  S A

L S = 15 feet
  L = 12 feet
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
SNI 03-3989-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
SNI 03-3989-2000

Hunian bahaya kebakaran ringan Bahaya kebakaran ringan


seperti :
➢ Tempat Ibadat Penyediaan air harus mampu mengalirkan air dengan
➢ Perkantoran kapasitas 225 liter/menit dan bertekanan 2,2 kg/cm2
➢ Klub ditambah tekanan air yang ekivalen dengan perbedaan
➢ Perumahan tinggi antara katup kendali dengan springkler tertinggi.
➢ Pendidikan
➢ Restoran ( ruang makan ).
➢ Perawatan
➢ Perhotelan
➢ Lembaga
➢ Rumah sakit
➢ Perpustakaan
➢ Penjara.
➢ Museum.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Fire Hydrant

Berdasarkan lokasi :
Hydrant Gedung
➢ Hydrant Kota
➢ Hydrant Halaman
➢ Hydrant Gedung
Hydrant Gedung

Hydrant Halaman
Hydrant Kota Hydrant Halaman
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Hydrant Kota Hydrant Kota


> 50 m

Perlu dipasang
Hydrant halaman
Jarak > 50 m dari
Hydrant Kota
Hydrant Halaman

Bangunan / gedung Tidak perlu dipasang


Hydrant halaman
Bangunan / gedung
Jarak < 50 m dari
Hydrant Kota
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Hydrant Gedung

Hydrant Gedung

Bangunan Kelas A terdiri dari :


➢ Hotel
➢ Pertokoan dan Pasar-raya
➢ Perkantoran
➢ Rumah Sakit dan Perawatan
➢ Bangunan Industri
➢ Tempat Hiburan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Sarana penyelamat diri ( Fire Exit )


Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Menetukan jumlah unit yang diperlukan Menetukan jumlah Fire Exit


U = N / ( 40 x T ) 0,3 > 1 E=(U/4)+1 0,75 > 1

1 Unit = 525 mm Kelas Waktu evakuasi Bahan bangunan


Kelas A : 3 menit Bahan tidak mudah terbakar
Kelas B : 2,5 menit Bahan campuran
Kelas C : 2 menit Bahan mudah terbakar
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Permen PU No: 26/PRT/M/2008


tentang Persyaratan teknis sistem
proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Karakteristik Kebakaran
1. Kebakaran di Perumahan
2. Kebakaran di Tempat Umum
3. Kebakaran di Industri
4. Kebakaran di Gedung Bertingkat
5. Kebakaran di rumah Sakit
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Kebakaran 1. Penyebab Kebakaran :


di Perumahan ➢ Peralatan Listrik
➢ Alat Memasak
➢ Perilaku penghuni
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran “ A “
➢ Api Terbuka
➢ Kurangnya fasilitas Pemadam
➢ Terbatasnya akses Mobil Pemadam
➢ Penduduk beragam
3. Upaya Penanggulan :
➢ Organisasi Masyarakat
➢ Penyuluhan
➢ Sarana Penanggulangan dini
➢ Menggunakan peralatan standar
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Kebakaran 1. Penyebab Kebakaran :


di Tempat Umum ➢ Peralatan Listrik
➢ Alat Memasak
➢ Perilaku penghuni
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran “ A “
➢ Api Tertutup
➢ Fasilitas Pemadam tersedia
➢ Terbatasnya kemampuan Mobil Pemadam
➢ Korban lebih banyak
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Pendidika dan Latihan
➢ Sarana Poteksi kebakaran
➢ Membentuk regu penanggulan kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Kebakaran
1. Penyebab Kebakaran :
di Tempat Industri ➢ Pengendalian Bahan Bakar
➢ Pengendalian sumber penyalaan
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran “ B “
➢ Kebakaran Skala Besar
➢ Fasilitas Pemadam tersedia
➢ Memiliki Organisi penanggulan Kebakaran
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Pendidika dan Latihan
➢ Sarana Poteksi kebakaran
➢ Membentuk regu penanggulan kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Kebakaran
di gedung bertingkat
1. Penyebab Kebakaran :
➢ Faktor Teknis
➢ Faktor Manusia
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran campuran
➢ Kebakaran sulit ditanggulangi
➢ Penyebaran cepat
➢ Banyak korban
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Sistim proteksi kebakaran
➢ Sarana Penyelamat diri
➢ Sistim Manajemen Kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Kebakaran di
Rumah Sakit 1. Penyebab Kebakaran :
➢ Faktor Teknis
➢ Faktor Manusia
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran campuran
➢ Evakuasi sulit dilakukan
➢ Kepanikan tinggi
➢ Sarana penyelamat diri tidak banyak
membantu
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Sistim proteksi kebakaran
➢ Regu evakuasi
➢ Sistim Manajemen Kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
EMERGENCY RESPONSE PROSEDURE
 Adalah suatu koodinasi tugas dan tanggung jawab untuk
masing-masing Bagian di dalam menanggulangi Keadaan
Darurat yang mungkin terjadi di daerah tersebut
 Meliputi :

 Indentifikasi scenario yang berpotensi Emergency


 Mengenali bahaya dan akibatnya
 Tugas dan tanggung jawab dalam Organisasi
 Training personel atau petugas
 Sarana yang ada
 dan lain-lain

76
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

EMERGENCY DI SASTER
¤ Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di _ Adalah suatu kejadian besar atau bencana
dalam Daerah atau Unit itu sendiri yang yang bisa datang dari dalam atau luar Unit
disebabkan oleh sesuatu dari dalam atau luar, tersebut yang mengancam nyawa, harta,
dimana sumber daya manusia dan sarana dari benda dimana sumber daya manusia dan
Unit tersebut mampu untuk menanggulangi akibat sarana yang ada tidak cukup atau mampu
dari kondisi yang tidak normal itu dengan untuk menanggulanginya
prosedure yang ada.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

• Fire
• Medical
• Hazardous Chemical Release
• Bomb Threat
• Violence
• Weather Events
• Power/utility failure
• Natural disasters
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan

Terima Kasih

You might also like