Professional Documents
Culture Documents
Basic Fire Fighting Training
Basic Fire Fighting Training
Kursus : Lain-lain :
➢ Basic of Fire & Safety, Refinery ➢ Ahli K3 Umum ➢ Instruktur pada kursus : LNG Fire Fighting
➢ Fire & Safety Course Type “A” ➢ Scaffolding Inspection ➢ Instruktur pada kursus : Confined Space
➢ Crane & Rigging Inspection ➢ ISO-14001 ➢ Instruktur pada kursus : Scaffolding Safety
➢ LPG / DCS Training ➢ Instruktur pada kursus : Pemadam Kebakaran
➢ HAZOPS Leaders
➢ LPG Safety Course ➢ Instruktur pada kursus : Calon ahli K3 umum
➢ Chemical Safety & Major HC ➢ Noise Control Management
➢ Internal Auditor ISO 14001 PT Badak NGL Bontang
➢ Hyperkes Course ➢ Hearing Conservation Program
➢ Internal Auditor ISRS8 PT Badak NGL Bontang
➢ Alat Deteksi K3 ➢ OHSAS 18000 ➢ Hazops Team pada Fasilitas Kilang LNG PT Badak
➢ Lighting Protection Course ➢ LNG Safety NGL Bontang
➢ Professional Accident Invest. ➢ Internal Audit ISO 14001:1996 ➢ Review Fire Protection System di PLTU
➢ Traffic Light Control ➢ isrs6 Workshop PT Indonesia Power di Sanggau dan Barru
➢ SMK 3 ➢ Fire Risk Assessment di PLTU PT Indo Ridlatama
➢ isrs7 Course
➢ The Five Star Safety Audit Power di Muara jawa, Kutai Kartanegara
➢ CSMS
➢ Industrial Fire Journal
➢ Air Port Emergency Response ➢ Gas Detector Training for Trainer
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pasal 9 ayat (4).
Pengurus diwajibkan memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat
Pasal 3 ayat (1). dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
bagi usaha dan tempat kerja
Dengan peraturan perundangan yang dijalankannya
ditetapkan syarat syarat keselamatan
kerja untuk: Pasal 1 ayat (2).
Pengurus ialah orang yang mempunyai
➢ mencegah, mengurangi, dan tugas memimpin langsung sesuatu
tempat kerja atau bagiannya yang berdiri
memadamkan kebakaran,
sendiri
➢ mencegah, mengurangi Pasal 15 ayat (2).
DASAR HUKUM peledakan
Peraturan perundangan tersebut pada
➢ memberikan kesempatan jalan ayat (1) dapat memberikan
K3
PENANGGULANGAN ➢
menyelamatkan
bahaya kebakaran
diri dalam
DASAR HUKUM
K3
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pasal 6
2 orang untuk setiap
tenaga kerja 25 orang
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
Pencegahan Kebakaran
Secara Teknis Secara Administrasi
6. Asuransi
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Combustion is chemical reaction , in which
heat and light are evolved. that for combustion
NATURE OF FIRE to occur three factor :
➢ Combustible substances ( Fuel )
➢ Air ( Oxygen )
➢ Source of ignition ( Heat )
Combustible substances
or Fuel Oxygen
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
HEAT
OUT PUT SEGITIGA API (FUEL-OXYGEN-HEAT)
Ketiga unsur tersebut harus memenuhi
syarat untuk terjadinya api
➢ FLAMMABLE RANGE
➢ FLASH POINT
➢ MINIMUM IGNITION ENERGY
➢ AIR ( > 17 % OXIGEN )
FEEDBACK
VAPOR
FIRE
? ?
FUEL
SOURCE ENERGY
12
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Classification of Fire
Class A
Ordinary combustibles such as wood, paper.
Wood, Paper,
Class B
Flammable and combustible liquids and gases. Flammable Liquids,
Plastic, Cloth
Grease, Gas
Class C
Energized electrical equipment.
Class D
Combustible metals.
Class K
Cooking Oils and Fats. Cooking media Combustible
Electrical
Metals
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Oxygen
Starvation :
Mengurangi bahan yang terbakar
Smothering (limitation of Fuel )
Smothering :
Starving Cooling Menghalangi udara agar tidak kontak
dengan objek yang terbakar
( limitation of Oxygen )
FIRE Cooling :
Mendinginkan objek yang terbakar
( limitation of Temperature )
Fuel Heat
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
B Liquids Grease
B Liquids Grease • Has pressure gauge to allow visual capacity
check.
C Electrical Equipment
• 5-20 ft. maximum effective range.
C Electrical Equipment
Dry Chemical
•Ordinary Base “BC”
•Sodium Bicarbonate
Stored pressure type •Potassium Bicarbonate
Cartridge type
•Potassium Chloride
Do not use on “A” fires, will put out only
surface area, heated core may re-ignite
•Multipurpose “ABC”
•Monoammonium Phosphate
•Ammonium Phosphate
•Barium Sulfate
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Alat Pemadan Api Ringan ( APAR )
CARBON DIOXIDE (CO2) • Class “B” or “C” fires.
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper
B Liquids Grease
• Has NO pressure gauge--capacity verified
B Liquids Grease
by weight.
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
• Extinguishes by smothering burning
materials. Displaces oxygen.
K Cooking Media
• 10-12 ft. maximum effective
range.
Rating
10A:60B:C
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Tugas :
Menghitung kebutuhan APAR
Luas bangunan : 2475 m²
Fire risk : L / M / H
Rating APAR : 2A / 3A / 4A
Jarang penganbilan APAR Max. 23 m
45 meter
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Hydrocarbon Characteristics
Physical
Flammable Limit
Flash Point / Fire Point
Auto Ignition Temperature
Minimum Ignition Energy
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Physical Characteristics
Hydrocarbon Form
Natural Gas Gas
Butane Liquid Gas / Gas
Crude Oil Volatile Liquid
Gasoline Volatile Liquid
Diesel Oil Nonvolatile Liquid
Fuel Oil Nonvolatile Liquid
Lube oil Nonvolatile Liquid
Petroleum Wax Nonvolatile Solid
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Batas Daerah Dapat Terbakar (Flammable Limit)
Garis batas campuran uap atau gas dengan udara, yang jika
diberikan nyala akan terbentuk api ditunjukan sebagai
“Batas dapat terbakar bawah” (lower flammable limits =
LFL) dan “Batas terbakar atas (upper flammable limits =
UFL), dan selalu dinyatakan didalam batasan-batasan
presentase isi (volume percentage) dari gas atau uap di
dalam udara.
PENGARUH KONSENTRASI OXYGEN
TERHADAP DAERAH YANG DAPAT TERBAKAR
UFL
KONSENTRASI DAERAH DAPAT TERBAKAR
Flammable Range
LFL
21 % 15 % 0%
KONSENTRASI OXYGEN DI UDARA ( % )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Minimum Ignition
Energy
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Misal ;
Gasoline / bensin : 257,2 oC
Kerosine : 228,9 oC
Butane : 405 oC
Propane : 460 oC
Acetylene : 335 oC
Parafin : 316 oC
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Sumber penyalaan
( Ignition Source )
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
TINGKAT KONDISI BERBAHAYA
Tingkat kondisi berbahaya dibagi 2 ( dua ) yaitu :
1. Divisi I :
Suatu kondisi daerah berbahaya dimana bahan yang
mudah terbakar selalu terlepas ke udara bebas dalam
situasi peralatan beroperasi normal, perbaikan,
pemeliharaan atau bocor.
2. Divisi II :
Suatu kondisi dimana bahan yang mudah terbakar dapat
terlepas keudara dalam situasi peralatan beroperasi tidak
normal atau ada kegagalan.
38
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
KLASIFIKASI DAERAH BERBAHAYA
Klasifikasi daerah berbahaya dibagi 3 (tiga) kategori utama :
1. Kelas I :
Dimana bahan yang mudah terbakar adalah berbentuk
gas / uap.
2. Kelas II.
Dimana bahan yang dapat terbakar berbentuk debu.
3. Kelas III.
Dimana bahan yang dapat terbakar berbentuk fiber yang
beterbangan.
39
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pencegahan Kebakaran secara teknis
1. Mencegah terjadinya nyala api :
Gas Proof
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pengendalian
Bahan yang mudah
terbakar
Sistem Proteksi Kebakaran
pada Tangki Bahan Bakar Minyak
Safety Can
42
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Gunakan peralatan elektronik
Pengendalian yang sesuai dengan klasifikasi daerah berbahaya
sumber penyalaan
Gas Proof
Explosion Proof
Intrinsically Safe
43
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pencegahan Kebakaran
Secara Administrasi
1. Kebijakan Manajemen
2. Organisasi dan Prosedur
3. Pembinaan dan Pelatihan
4. Indentifikasi Bahaya Kebakaran
5. Pengedalian Bahaya
6. Asuransi
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Fire Detection and Alarm System
SNI 04-0225-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Fire Detection and Alarm System
Yang dimaksud dengan alarm kebakaran adalah suatu alat
pengindera dan alarm yang dipasang pada bangunan gedung,
yang dapat memberikan peringatan atau tanda pada saat awal
terjadinya suatu kebakaran.
Zone system
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Heat Detector Fixed / ROR Heat Detector
Testing Procedure
Hold the heating device approximately 3-inches from the
Max. Spacing of head detector 50 ft ( 15,3 m ) detector. Turn the blower on at its highest setting. The
detector should alarm within 10 to 15 seconds and the
red LED should illuminate.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Smoke Detector
Testing Procedure
SNI 03-3989-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pemakaian :
a) Untuk bangunan kelas A mulai dari lantai 4 (empat) ke atas
atau ketinggian 14 m pertama harus memakai sprinkler. 1. Hunian Pertemuan dengan jumlah >100 hunian seperti :
b) Untuk bangunan kelas B mulai dari lantai 8 (delapan) ke atas ➢ Bar dengan hiburan langsung
atau ketinggian 40 m ke atas harus memakai sprinkler. ➢ Ruang dansa
c) Dalam hal unit Pemadam Kebakaran setempat belum ➢ Diskotik
memiliki tangga pemadaman setinggi 40 m, maka ketentuan ➢ Kelab malam
mulai dipakainya instalasi sprinkler harus disesuaikan dengan ➢ Hunian pertemuan dengan susunan kursi pesta.
tinggi tangga maksimum unit pemadam kebakaran yang 2 Hunian Perawatan Kesehatan
dimiliki daerah tersebut. 3 Hunian Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan
4 Hotel , Asrama dan Apartemen
Bangunan Kelas A terdiri dari : 5 Hunian Perdagangan dengan luas > 1400 m²
➢ Hotel 6 Bangunan gedung Bawah Tanah
➢ Pertokoan dan Pasar-raya 7 Gudang (Penyimpanan) dengan luas > 232 m²
➢ Perkantoran
➢ Rumah Sakit dan Perawatan 8 Gedung Bertingkat Tinggi.
➢ Bangunan Industri
➢ Tempat Hiburan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
½S
S
L
½L
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Q = 0,15 gpm/ feet² x 180 feet² = 27 gpm ( 102 liter/ menit ) Menentukan laju aliran air / Flow ( Q )
Q = q x A …gpm
V = 27 gpm x 30 menit = 810 gallon = 3.065 liter dan ketersediaan air ( V )
feet² S A
L S = 15 feet
L = 12 feet
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
SNI 03-3989-2000
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
SNI 03-3989-2000
Fire Hydrant
Berdasarkan lokasi :
Hydrant Gedung
➢ Hydrant Kota
➢ Hydrant Halaman
➢ Hydrant Gedung
Hydrant Gedung
Hydrant Halaman
Hydrant Kota Hydrant Halaman
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Perlu dipasang
Hydrant halaman
Jarak > 50 m dari
Hydrant Kota
Hydrant Halaman
Hydrant Gedung
Hydrant Gedung
Karakteristik Kebakaran
1. Kebakaran di Perumahan
2. Kebakaran di Tempat Umum
3. Kebakaran di Industri
4. Kebakaran di Gedung Bertingkat
5. Kebakaran di rumah Sakit
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Kebakaran
1. Penyebab Kebakaran :
di Tempat Industri ➢ Pengendalian Bahan Bakar
➢ Pengendalian sumber penyalaan
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran “ B “
➢ Kebakaran Skala Besar
➢ Fasilitas Pemadam tersedia
➢ Memiliki Organisi penanggulan Kebakaran
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Pendidika dan Latihan
➢ Sarana Poteksi kebakaran
➢ Membentuk regu penanggulan kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Kebakaran
di gedung bertingkat
1. Penyebab Kebakaran :
➢ Faktor Teknis
➢ Faktor Manusia
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran campuran
➢ Kebakaran sulit ditanggulangi
➢ Penyebaran cepat
➢ Banyak korban
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Sistim proteksi kebakaran
➢ Sarana Penyelamat diri
➢ Sistim Manajemen Kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Kebakaran di
Rumah Sakit 1. Penyebab Kebakaran :
➢ Faktor Teknis
➢ Faktor Manusia
2. Karakter Kebakaran :
➢ Kelas Kebakaran campuran
➢ Evakuasi sulit dilakukan
➢ Kepanikan tinggi
➢ Sarana penyelamat diri tidak banyak
membantu
3. Upaya Penanggulan :
➢ Menegakan Ketentuan & Peraturan
➢ Sistim proteksi kebakaran
➢ Regu evakuasi
➢ Sistim Manajemen Kebakaran
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
EMERGENCY RESPONSE PROSEDURE
Adalah suatu koodinasi tugas dan tanggung jawab untuk
masing-masing Bagian di dalam menanggulangi Keadaan
Darurat yang mungkin terjadi di daerah tersebut
Meliputi :
76
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
EMERGENCY DI SASTER
¤ Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di _ Adalah suatu kejadian besar atau bencana
dalam Daerah atau Unit itu sendiri yang yang bisa datang dari dalam atau luar Unit
disebabkan oleh sesuatu dari dalam atau luar, tersebut yang mengancam nyawa, harta,
dimana sumber daya manusia dan sarana dari benda dimana sumber daya manusia dan
Unit tersebut mampu untuk menanggulangi akibat sarana yang ada tidak cukup atau mampu
dari kondisi yang tidak normal itu dengan untuk menanggulanginya
prosedure yang ada.
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
• Fire
• Medical
• Hazardous Chemical Release
• Bomb Threat
• Violence
• Weather Events
• Power/utility failure
• Natural disasters
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Pusat Kajian K3
Program Studi Diploma IV Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Terima Kasih