Professional Documents
Culture Documents
Sawi
Sawi
1 Juni 2011
ISSN: 1411-4372
Imanuel Montolalu*
Fakultas Pertanian Universitas Klabat
Respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau (Brassica juncea L) terhadap pemberian EM-4,.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau
terhadap pemberian EM-4, serta untuk mendapatkan dosis EM-4 yang tepat untuk pertumbuhan dan
produksi sawi hijau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima tingkat
perlakuan yaitu: E0 tanpa perlakuan EM-4 sebagai control, E1=5 ml EM-4/L larutan, E2=10 ml EM-4/L
larutan, E3=15 ml EM-4/L larutan, dan E4=20 ml EM-4/L larutan dan diulang sebanyak empat kali.
Dosis EM-4 mempengaruhi tinggi dan jumlah daun sawi hijau dan tidak mempengaruhi berat segar
sawi hijau. Dosis EM-4 yang terbaik adalah 20 ml EM-4/L larutan.
penanaman petsai/sawi di Sulut tahun ini Tabel 2. Luas Panen, Hasil per hektar dan
masih berada di tiga daerah kabupaten yaitu Porduksi Petsai/Sawi di Sulawesi
Minahasa, Minahasa Selatan dan Tomohon, Utara tahun 2009
untuk sentra produksi terbesar yaitu Kabupaten/Kota Luas panen Hasil Produksi
Minahasa Selatan sebesar 5.55 ton diikuti (Ha) (Ton/Ha) tahun
2009
Tomohon sebesar 309 ton (Tabel 2) (Anonim,
(Ton)
2011b). Bolaang Mongondow 0 0,00 0.00
Minahasa 24 5,08 122
Sangihe 0 0,00 0,00
Tabel 1. Produksi Petsai/sawi di Indonesia Talaud 0 0,00 0,00
tahun 1997-2009 Minahasa Selatan 370 14,99 5.55
Minahasa Utara 0 0,00 0,00
No Tahun Produksi/tahun (ton)
BolMut 0 0,00 0,00
1 1997 441. 856
Minahasa tenggara 0 0,00 0,00
2 1998 462. 384
Sitaro 0 0,00 0,00
3 1999 469. 996
BolTim 12 9,83 118
4 2000 454. 815
BolSel 0 0,00 0,00
5 2001 434. 043
Manado 0 0,00 0,00
6 2002 461. 069
Bitung 0 0,00 0,00
7 2003 459. 253
Tomohon 26 11,88 309
8 2004 534. 964
Kotamobagu 0 0,00 0,00
9 2005 548. 453
Total 432 6.097
10 2006 590. 402
Sumber: Dinas pertanian, 2011.
11 2007 564. 914
12 2008 565. 636
13 2009 562. 838
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Tabel 3. Zat-zat gizi yang terkandung dalam
Utara, 2011 sawi setiap 100 gr bahan yang
dapat dimakan.
No Jenis Zat Jumlah kandungan
Sawi hijau sebagai bahan makanan
gizi
mengandung protein, karbohidrat, lemak, 1. Food energy (kalori) 22, 00 kal
vitamin, mineral dan lain-lain (Tabel 3) 2. Protein 2,30 gr
(Cahyono, 2003). 3. Fat (lemak) 0,30 gr
Banyaknya manfaat dan kebutuhan 4. Carbohydrate 4,00 gr
5. (Karbohidrat) 1,20 gr
konsumen akan sawi hijau, maka komoditas
6. Fiber (serat) - gr
ini memiliki peluang bisnis yang baik, 7. Ash (abu) 220, 50 mg
sehingga apabila diusahakan dengan baik 8. Kalsium (Ca) 38, 40 mg
akan memberikan keuntungan yang baik 9. Fosfor (P) 2,90 mg
pula (Cahyono, 2003). Untuk itu perlu usaha 10. Besi (Fe) - mg
meningkatkan produksi salah satunya 11. Natrium (Na) 969, 00 SI
12. Vitamin A 0,09 mg
dengan pemupukan dan aplikasi inokulan 13. Thiamine (vitamin B1) 0,10 mg
seperti EM-4, tujuan penggunaan 14. Ribiflavin (Vitamin B2) 0,70 mg
Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia t 15. Niacin (Vitamin B3) 102,00 mg
anah. Meningkatkan produksi tanaman 16. Vitamin C -
dan menjaga kestabilan produksi. 17. Air - mg
Kalium (K)
Memfermentasi bahan organik tanah dan Sumber: Direktur gizi, Dep, Kes.RI. (1981), (Cahyono,
mempercepat dekomposisi. Menghasilkan 2003).
kualitas dan kuantitas hasil pertanian
berwawasan lingkungan. Meningkatkan Itulah sebabnya saya memilih
keragaman mikroba yang menguntungkan penelitian ini dengan judul “Respon
di dalam tanah. pertumbuhan dan produksi sawi hijau
terhadap pemberian EM-4.”
12 Jurnal Ilmiah Unklab
Besi penting dalam sintesis protein, klorosisn pada daun-daun tua, warna daun
kelompok lain dari senyawa yang menjadi hijau tua dan tebal (Foth, 1988).
mengandung besi adalah sitoktom yang EM-4 (Effective Microorganisms).
mempunyai peranan pentingn dalam EM-4 mampu meningkatkan dekomposisi
transfer hydrogen dan penerima hydrogen limbah dan sampah organik, meningkatkan
ke molekul oksigen . gejalah kekurangan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan
besi, daun menjadi terang (Dwidjoseputro, aktivitas serangga hama dan
1983). mikroorganisme patogen. EM-4 diaplikasi
Mangan (Mn). Diabsorbsi akar sebagai inokulan untuk meningkatkan
tanaman dalam bentuk Mn++. Mn berperan keragaman dan populasi mikroorganisme di
dalam metabolisme nitorgen dan asam dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya
organik fotosintesis (asimilasi CO2). Gejalah dapat meningkatkan kesehatan,
defisiensi yaitu tanaman menjadi klorosis, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas
pada daun terdapat warna kekuningan produksi tanaman secara berkelanjutan. EM-
sampai merah (Dwidjoseputro, 1983). 4 juga dapat digunakan untuk mempercepat
Tembaga (Cu). Diabsorbsi akar pengomposan sampah organik atau kotoran
tanaman dalam bentuk Cu+ dan Cu++. Cu hewan, membersihkan air limbah, serta
bertindak sama dengan Fe. Defisiensi unsur meningkatkan kualitas air pada tambak
ini menyebabkan ujung-ujung daun menjadi udang dan ikan (Anonim,2011). Teknologi
kusut dan merana akhirnya daun-daun EM dikembangkan untuk menunjang
tersebut menjadi gugur (Agustina, 1990 dan pembangunan pertanian ramah lingkungan,
Dwidjoseputro, 1983). menekan penggunaan pupuk kimia dan
Seng (Zn). Seng diabsorbsi akar pestisida dengan sistem alami yang
tanaman dalam bentuk Zn++. Seng ini akhirnya dapat meningkatkan produktivitas
berguna untuk pembentukan hormon tanah, mengurangi biaya produksi dan
katalis, pembentukan protein, dan menghasilkan bahan pangan yang bebas
pematangan biji. (Alfianus, 2009). bahan kimia sehingga bersih dan sehat
Klor (Cl). Klor diabsorbsi dalam untuk di konsumsi. Teknologi EM yang
bentuk Cl+. biasanya dialam, klor banyak sudah mulai akrab dengan masyarakat
diuapkan dari air laut, kemudian dibawah adalah Effective Microorganisms 4 biasa
angin yang akhirnya masuk kedalam tanah disingkat EM-4 adalah suatu kultur
bersama air hujan. Jumlah klor yang campuran beberapa mikroorganisme yang
dibawah air hujan berkisar antara 12-35 kg dapat digunakan sebagai inokulan mikroba
Cl/Ha. Oleh karena ion tersebut tidak yang berfungsi sebagai alat pengendali
diserap oleh liat dan banyak larut dalam air biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi
hal ini menyebabkan klor muda tercuci dari dalam lingkungan hidup tanaman sebagai
permukaan laut. Pertumbuhan akar penekan dan pengendali perkembangan
tanaman terhambat dan berpengaruh hama dan penyakit. EM-4 mengandung
terhadap figor bila tidak ada klor (Alfianus, bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus,
2009). jamur fermentasi, Actinomycetes, Bakteri
Molydenum (Mo). Diabsorbsi dalam fotofsintetik dan Ragi (Anonim, 2011).
bentuk MoO4=. Mo dibutuhkan tanaman Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudo
untuk mereduksi nitrat, meningkatkan monas spp.). Bakteri ini membentuk
pengikatan nitrogen oleh bakteri simbiotik. senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi
Kekurangan Mo akan mengakibatkan akar tumbuhan, bahan organik dengan sinar
pertumbuhan tanaman terganggu matahari dan panas bumi sebagai sumber
(Dwidjoseputro, 1983). energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk
Boron (B). Boron diabsorbsi dalam antara lain, asam amino asam nukleit, zat
bentuk Bo3-. Boron berperan dalam bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi
pembentukan protein, metabolisme nitrogen mempercepat pertumbuhan. Hasil
dan karbohidrat, dan pengembangan akar. metabolisme ini dapat langsung diserap
Kekurangan unsur ini mengakibatkan tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi
Imanuel Montolalu | Respon Pertumbuhan 15
Gambar 1. Rata-rata tinggi tanaman sawi hijau pada berbagai dosis (cm)
5
4.5
Tinggi Tanaman (cm)
4
3.5
3 E0
2.5 E1
2 E2
1.5
E3
1
0.5
E4
0
1 mst 2 mst 3 mst
Umur Tanaman (MST)
Jumlah Daun. Hasil pengamatan berbeda nyata pada umur 1 MST dan
jumlah daun dan analisis sidik ragam dapat berbeda sangat nyata pada umur 2 MST dan
dilihat pada lampiran 2. Hasil analisis sidik 3 MST. Data hasil pengamatan rata-rata
ragam jumlah daun menunjukkan tidak
18 Jurnal Ilmiah Unklab
jumlah daun dengan dosis EM-4 yang maksimal terhadap perlakuan yang
berbeda dapat kita lihat tabel 6. diberikan dan tanaman baru menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru. Menurut
Tabel 6. Rata-rata jumlah daun tanaman Jumin (1998), bahwa tanaman perlu adaptasi
sawi hijau pada berbagai dosis dan terhadap lingkungan untuk dapat
Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) bertumbuh.
Perlakuan Umur Tanaman (MST) Pada umur 2 MST dan 3 MST ada
1 2 3 perbedaan nyata karena tanaman telah
E0= kontrol 5,35 5,85 a 6,8 a memberikan respon terhadap perlakuan
E1= 5 ml EM-4/L larutan 5,25 6,0 a 7,0 a
E2= 10 ml EM-4/L larutan 5,35 6,25 a 7,1 a yang diberikan E1 dan E2 tidak berbeda
E3= 15 ml EM-4/L larutan 5,35 7,30 b 7,65 b dengan kontrol tetapi E3 dan E4 berbeda
E4= 20 ml EM-4/L larutan 5,45 7,85 b 7,95 b dengan kontrol. Ini menunjukan bahwa EM-
4 dengan dosis 15 dan 20 memberi pengaruh
Ket. Angka yang diikuti oleh huruf yang
yang sangat nyata terhadap jumlah daun
sama pada satu kolom menunjukkan tidak
pada umur 2 MST dan 3 MST. Pertumbuhan
ada perbedaan.
jumlah daun dapat dilihat pada gambar 2.
Jumlah daun tertinggi pada umur 3 MST
Jumlah daun pada umur 1 MST tidak
dengan dosis 20 ml EM-4/L larutan, diikuti
berbeda nyata karena membutuhkan waktu
dosis 15 ml EM-4/ L larutan, 10 ml EM-4/ L
untuk penguraian senyawa-senyawa kimia
larutan, 5 ml EM-4/ L larutan dan kontrol.
oleh mikroorganisme yang ada pada EM-4,
tanaman belum memberikan respon yang
Gambar 2. Rata-rata jumlah daun tanaman sawi hijau pada berbagai dosis
9
Jumlah Daun per tanaman
8
7
6 E0
5
E1
4
3 E2
2 E3
1 E4
0
1 mst 2 mst 3 mst
Umur Tanaman (mst)
Gambar 3. Rata-rata berat segar tanaman sawi hijau pada berbagai dosis.
30
25
Berat segar (gr)
20
15
10
5
0
Kontrol 5 ml 10 ml 15 ml 20 ml
Perlakuan
Rubatzky, V.E dan M Yamaguchi. 1998. Susanto, E. 2010. Budidaya Sawi Organik
Sayuran Dunia 2. ITB Bandung http://blog.ub.ac.id/ekosusanto/2010/05
Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. /27/budidaya-sawi-organik-htl
Kanisius. Yogyakarta Diakses tanggal 15 Februari 2011
Sunarjono. 2008. Bertanam Sawi
Sumber Website: http://4m3one.wordpress.com/2010/12/
Anonim. 2011c. Budidaya Sawi Hijau 21teknik budidaya+/htl
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/0 Diakses tanggal 17 Februari 2011
3/09/195/433053/sawi-hijau-cegah- Wididana, G.N. 2010. Teknologi, EM-
kanker. Diakses tanggal 23 Maret 4 Dimensi Baru Dalam Pertanian Mode
2011 rn
Anonim. 2011d. Effective Microorganisme 4. http://fortuneowner.wordpress.com/201
http://www.em4indonesia.com/ 0/08/03/pembuatan-em-4-effective
Diakses tanggal 10 Februari 2011 micro-organism-4/ Diakses tanggal 17
Margiyanto, E. 2008. Budidaya Tanaman Sawi. Februari 2011
http://zuldesains.wordpress.com.Diakse
s tanggal 12 Februari 2011