Professional Documents
Culture Documents
Bab2.,wisnu Adhi Atmaja - H 0207075
Bab2.,wisnu Adhi Atmaja - H 0207075
id 4
digilib.uns.ac.id
A. Tinjauan Pustaka
1. Pupuk organik
Sumber pupuk organik berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman,
dan limbah, misalkan : pupuk kandang (ternak besar dan kecil), hijauan
tanaman rerumputan semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman (jerami
padi, batang jagung, sekam padi dll), dan limbah agroindustri. Tanah yang
dibenahi dengan pupuk organik mempunyai struktur tanah yang baik dan
tanah yang kecukupan bahan organik mempunyai kemampuan mengikat
air lebih besar daripada tanah yang kandungan bahan organiknya rendah
(Sutanto 2002).
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik
dan alami daripada bahan pembenah tanah buatan/sintetis. Pada umumnya
pupuk organik mengandung hara makro N, P, K rendah, tetapi
mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan
pertumbuhan tanaman. Sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik
mencegah terjadinya erosi, pergerakan permukaan tanah (crusting), dan
retakan tanah, mempertahankan kelengasan tanah serta memperbaiki
pengatusan dakhil (internal drainage) (Sutanto 2002).
Penggunaan pupuk kimia yang terus menerus telah mengakibatkan
dampak negatif bagi tanah dan lingkungan. Dampak negatif yang timbul
merusak struktur (fisik) tanah dan lingkungan karena tanah menjadi keras
pada musim kering dan lengket pada musim hujan, mengakibatkan
porositas tanah menurun. Pupuk anorganik tidak mempunyai sifat yang
dapat memperbaiki sifat dan fungsi fisik tanah serta fungsi biologi tanah
secara langsung (Hong, 1991, Karama et al, 1991).
Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur
hara makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu
commit
meningkatkan kapasitas tukar to user
kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
commit tosecara
tersedia dalam tanah, berlangsung user perlahan-lahan. Di antara jenis
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
pupuk kandang, pupuk kandang sapilah yang mempunyai kadar serat yang
tinggi seperti selulosa, pupuk kandang sapi dapat memberikan beberapa
manfaat yaitu menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman,
menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur dan struktur tanah,
meningkatkan porositas, aerase dan komposisi mikroorganisme tanah,
memudahkan pertumbuhan akar tanaman, daya serap air yang lebih lama
pada tanah. Tingginya kadar C dalam pupuk kandang sapi menghambat
penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan
pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan terjadi karena
mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk
mendekomposisi bahan organik tersebut menyebabkan tanaman utama
akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pupuk kandang
sapi harus dilakukan pengomposan dengan rasio C/N di bawah 20.
Adapun komposisi unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik yang
berasal dari kompos ternak sapi yaitu : N (0,7 – 1,3 %), P2O5 (1,5 – 2,0 %),
K2O (0,5 – 0,8 %), C organik (10,0 – 11,0 %), MgO (0,5 – 0,7 %), dan C/N
ratio (14,0 – 18,0 %) (Anonim 2003).
3. Serbuk gergaji
Penambahan serbuk gergaji pada pembuatan pupuk organik, hal itu
berfungsi sangat baik karena serbuk kayu merupakan salah satu bahan
organik yang memiliki kandungan karbon tinggi yang berguna untuk
perkembangan mikroorganisme tanah. Selain itu, serbuk kayu juga
mengandung unsur nitrogen dan kalsium relatif tinggi yang baik untuk
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, serbuk kayu sering digunakan
sebagai bahan campuran pupuk kompos dengan takaran sekitar 5-7 persen
(Komarayati 1993).
Limbah serbuk grgaji kayu menimbulkan masalah dalam
penanganannya, yaitu dibiarkan membusuk, di tumpuk, dan di bakar yang
kesemuanya berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
5. Dolomit
Dolomit merupakan pupuk yang berasal dari endapan mineral
sekunder yang banyak mengandung unsur Ca dan Mg dengan rumus kimia
CaMg (CO3)2. Pupuk dolomit di samping menambah Ca dan Mg dalam
tanah juga memperbaiki keasaman tanah serta meningkatkan ketersediaan
unsur yang lain misalnya Mo dan P (Anonim 1982, Wibowo 1983).
Pemberian dolomit dapat menambah ketersediaan Ca dan Mg dalam
tanah, dengan meningkatnya Ca dan Mg memacu turgor sel dan
pembentukan khlorofil menyebabkan proses fotosintesis menjadi lebih
meningkat, produk dari fotosintesis juga meningkat. Pemberian dolomit di
samping menambah unsur hara Ca dan Mg juga dapat meningkatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
7. Tepung kanji
Kanji merupakan produk olahan berupa tepung yang diperoleh dari
ubi ketela pohon. Kanji dikenal juga sebagai aci atau tapioka. Kanji
merupakan salah satu bahan yang tersedia di alam secara melimpah, dapat
diperbaharui dan merupakan sumber yang tak terbatas. Kanji dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagi macam produk, seperti makanan,
bahan perekat kertas / lem, konveksi dan farmasi. Kanji yang sudah
dijadikan lem akan berubah dalam bentuk gel. Gel adalah koloid yang
setengah kaku (antara padat dan cair). Penggunaan kanji sendiri
mempunyai beberapa karaketristik yang baik antara lain: viskositas rekat
tinggi, kejernihan tinggi, dan stabilitas pembekuan tinggi (Anonim 2007).
Ukuran dan bentuk granul merupakan sifat yang khas yaitu bentuk
granul mempengaruhi sifat gelatinisasi atau penggumpalan (Haris 2001).
Penambahan tepung kanji (tapioka) pada pupuk organik yang merupakan
salah satu jenis pengikatcommit to user organik, yaitu termasuk dalam
atau perekat
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
golongan dextrin. Dextrin sendiri merupakan salah satu jenis dari golongan
karbohidrat yang memiliki formulasi yang mirip dengan tepung kanji
(tapioka) namun memiliki susunan molekul yang lebih kecil dan lebih
kompleks. Dextrin juga termasuk jenis selulosa yaitu karbohidrat rantai
panjang (Restiani 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
yang mendisosiasi proton (H+) dan kemudian di ubah menjadi ion HPO42-
(Donahue et al. 1987).
Fungsi P dalam tanaman yaitu sebagi zat pembangun yang terikat
dalam senyawa organis. Bagian-bagian tubuh tanaman yang bersangkutan
dengan pembiakan generatif, seperti daun-daun bunga, tangkai-tangkai
sari, kepala-kepala sari, butir-butir tepung sari, daun buah serta bakal biji
semua mengandung P. Jadi dapat diketahui bahwa P membantu
pembentukan bunga dan buah. Selain itu P juga membantu pertumbuhan
akar semai serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa (Mulyani dan Sutedjo 2008).
Fosfor berfungsi mempercepat pembentukan bunga, pematangan biji
dan buah. Unsur hara diserap tanaman dalam bentuk ion bermuatan (kation
dan anion). Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat primer
(H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO42-). Penyerapan ion ortofosfat
primer lebih besar daripada ion ortofosfat sekunder. Fosfor bersifat mobile
dalam jaringan tanaman. Kadar optimal fosfor dalam tanaman pada saat
pertumbuhan vegetatif adalah 0,3-0,5% dari berat kering tanaman
(Rosmarkam dan Yuwono 2002).
Fosfor di dalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu
dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpan energi,
pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman
lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat
penting dalam pembentukan biji. Selain itu P sangat penting dalam transfer
sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor
membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan,
meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas produksi hasil panen
(Winarso 2005).
Batuan Fosfat mengandung 28% fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk
ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk serbuk agak halus
commit
berwarna kuning kecoklatan. to user
Sifatnya agak sulit larut di dalam air dan
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
commit
Alfisol di Indonesia sekitar 7 juta to user tersebar di Pulau Jawa dan Nusa
hektar
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
Tenggara (Takala 1997). Namun demikian berapa luas lahan kering Alfisol
yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan belum
diperoleh data yang jelas.
Alfisol merupakan tanah yang subur, banyak digunakan untuk
pertanian, rumput ternak, atau hutan. Dengan pengairan yang cukup,
Alfisols baik dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura, tanaman
semusim dan tanaman tahunan (Munir 1996).
Alfisols merupakan jenis tanah yang terbentuk di bawah kondisi
hutan gugur. Walaupun biasanya alfisols memiliki epipedon okrik karena
humus dari seresah atau daun-daun yang tidak tebal, alfisols bisa sewaktu-
waktu memiliki epipedon umbrik. Pada umumnya alfisols merupakan
tanah yang subur, dengan kejenuhan basa lebih dari 35%. Sub
permukaannya dicirikan dengan adanya horizon argilik atau natrik. Suhu
lebih dari 8oC dan ini merupakan suhu dimana biasanya tanah alfisols
terbentuk (Coyne and Thompson 2006).
Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang
terdapat penimbunan liat di horison bawah (terdapat horison argilik) dan
mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman
180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison bawah ini
berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan
gerakan air. Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk
tanah Mediteran Merah Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik
Merah Kuning (Madjid 2009).
Alfisol merupakan tanah yang telah berkembang dengan
karakteristik profil tanah membentuk sekuen horison A/E/Bt/C, yang
terbentuk melalui proses kombinasi antara podsolisasi dan laterisasi pada
daerah iklim basah dan biasanya terbentuk dibawah tegakan hutan berkayu
keras dan warna tanah Alfisol pada lapisan atas sangat bervariasi dari
coklat abu-abu sampai coklat kemerahan. Kandungan unsur P dan K pada
tanah Alfisol umumnya rendah (Tan 1998).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
11. Bayam
Klasifiksai tanaman bayam adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Upfamily : Amaranthoidoae
Genus : Amaranthus L
(Bandini dan Aziz 2001).
Bayam yang terkenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp banyak
dipromosikan sebagai sayuran daun yang banyak mengandung gizi bagi
penduduk di negara yang sedang berkembang. Karena kandungan gizinya
yang tinggi, maka sayuran bayam yang sering disebut sebagai raja sayuran
atau king of vegetable (Rahardi 1993).
Tanaman bayam mempunyai struktur batang, daun, bunga, dan alat
reproduksi. Batang bayam banyak mengandung air (herbaceou), tumbuh
tinggi di atas permukaan tanah. Bayam tahun kadang-kadang batangnya
mengeras berkayu, dan bercabang banyak. Percabangan akan melebar dan
tumbuh tunas baru bila dilakukan pemangkasan (Bandini dan Aziz 2001).
Jenis ini memang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi karena
rasa daunnya enak, empuk, dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi.
Selain itu, daunnya yang segar serta mempunyai nilai komersial yang
tinggi. Jenis bayam yang telah banyak dibudidayakan di antaranya adalah
bayam cabut (A. tricolor L) dan bayam petik/bayam tahunan (A. hybridus
L) (Bandini dan Aziz 2001).
Bayam (Amaranthus sp) banyak dipromosikan sebagai sayuran daun
sumber gizi bagi penduduk di negara berkembang. Bayam mengandung
gizi yang tinggi dan komposisinya sangat lengkap. Kandungan zat nutrisi
pada tanaman bayam dalam per 100 gram porsi bayam adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.1. Kandungan zat nutrisi pada tanaman bayam dalam per 100 gram
porsi bayam
No Mineral Berat
1 Kalsium, Ca 99 mg
2 Besi, Fe 2,71 mg
3 Magnesium, Mg 79 mg
4 Phospor, P 49 mg
5 Potassium, K 558 mg
6 Sodium, Na 79 mg
7 Seng, Zn 0.53 mg
8 Tembaga, Cu 0.13 mg
9 Mangan, Mn 0.897 mg
Sumber: Departemen Kesehatan RI, 1981.
Tabel 2.2. Serapan unsur hara essensial pada tanaman bayam disajikan
sebagai berikut:
No Mineral Berat
1 Hasil 5,60 ton/ha
2 Serapan N 56,00 kg/ha
3 Serapan P 7,80 kg/ha
4 Serapan K 28,00 kg/ha
5 Serapan Ca 13,40 kg/ha
6 Serapan Mg 5,60 kg/ha
7 Serapan S 4,50 kg/ha
8 Serapan Co 0,022 kg/ha
9 Serapan Mn 0,112 kg/ha
10 Serapan Zn 0,112 kg/ha
Sumber : Madjid, 2009
Pada tanah yang ber – pH di atas atau di bawah kisaran tertentu,
tanaman bayam sukar tumbuh. Kisaran derajat kisaran (pH) tanah yang
baik bagi pertumbuhan bayam antara 6 – 7. Jenis bayam tertentu masih
dapat tumbuh pada tanah – tanah alkalin (basa). Tanaman akan
menunjukkan pertumbuhan yang merani bila pH tanah di bawah 6. Begitu
pula pada pH di atas 7, tanaman bayam akan mengalami gejala klorosis
(Gembong 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Berpikir
Kebutuhan
Bayam Terus Bayam
Meningkat
A B C D E F G H I J
Produktivitas Meningkat
C. Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah ;
Hi : Formula pupuk super organik mampu meningkatkan kualitas serta
memberikan pengaruh yang nyata terhadap tanaman bayam.
commit to user