You are on page 1of 31

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Post-Partum pada Ny M dengan Post-Sectio


Caesarea di Ruang Rawat Inap Jade
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pada Stase Keperawatan Maternitas
Program Profesi Ners XLIV

Ruang:

Jade

Dosen Pembimbing:

Dr. Yanti Hermayanti, S.Kp., M.Nm


Ermiati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat
Lilis Mamuroh., S.Kep., Ners., M.MKes

Gita Amoria Haelena Wibowo

220112220003

PROGRAM PROFESI NERS XLIV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2022/2023
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
1) Identitas Pasien

Nama : Ny.M

No RM : 01335058

Umur : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Staf Recepsionist Hotel

Alamat : Jl. Gunung Satria, No.1088, Garut

Status Pernikahan : Menikah

Pendidikan : D3

Bahasa Ibu : Bahasa Sunda

Warga Negara : Indonesia

Tanggal Masuk RS : 09 November 2022

Tanggal dikaji : 11 November 2022

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.K

Umur 25 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Hubungan dengan Klien : Suami


2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri pada luka Post-SC
b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 09 November 2022 pukul 18.30 WIB pasien dirujuk ke


RSUD Dr.Slamet dengan kondisi ketuban pecah disertai dengan gawat janin
karena janin tidak bergerak. Dihari yang sama pada pukul 21.00 dilakukan
tindakan pembedahan section caesarea dengan status cyto, oprasi
dilaksanakan hingga pukul 22.00 dengna kondisi ibu dan bayi dapat
diselamatkan. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 11 November 2022
diruang rawat inap Jade, pasien mengeluh nyeri pada area post-SC dan pasien
mengatakan masih takut untuk bergerak karena nyeri yang dirasakannya.
Selain itu, pasien juga mengatakan jika belum bisa bertemu bayinya dan
ASInya masih belum keluar.

c. Pengkajian Nyeri (PQRST)

P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan ketika pasien banyak


bergerak dan melakukan aktivitas, dan nyeri berkurang
ketika pasien tirah baring dan tidur

Q : Pasien mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan terasa


seperti ditusuk - tusuk

R : Nyeri timbul pada luka post-SC

S : Skala nyeri 6

T : Nyeri muncul ketika pasien sudah dilakukan tindakan SC

d. Riwayat Kesehatan Dahulu


Berdasarkan penuturan dari pasien dan keluarga tidak ada penyakit
tertentu yang diderita oleh pasien.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berdasarkan penuturan keluarga, mengatakan bahwa ayah pasien
menderita penyakit jantung dan sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu,
namun hingga saat ini pasien tidak memiliki penyakit yang sama dengan
ayahnya.
f. Riwayat Pemeriksaan ANC
Ny. M mengatakan selama kehamilan pemeriksaan dilakukan secara
rutin setiap bulan ke klinik, dokter dan bidan. Ny. M mengatakan sudah 9 kali
melakukan pemeriksaan dan rutin melakukan USG setiap bulannya.
g. Riwayat Infertilitas
Ny.I mengatakan bahwa tidak ada gangguan infertilitas selama masa
kehamilan.
h. Riwayat Menstruasi
Pasien menarche pada usia 16 tahun, menstruasi teratur setiap bulan,
lamanya menstruasi sekitar 1 minggu.
i. Taksiran Partus
HPHT : 26 Februari 2022
HPL : 5 November 2022
j. Riwayat Kehamilan Sekarang
Kehamilan pasien saat ini yaitu G1P0A0 dengan gravida 37 minggu,
pasien direncanakan melahirkan normal. Namun, akibat gawat janin pasien
dilakukan tindakan SC. Selama kehamilan yang sekarang Ny. M mengatakan
tidak terdapat keluhan-keluhan yang sampai mengganggu, hanya keluhan
mual dan muntah di trimester awal tetapi tidak mengganggu asupan nutrisinya.
k. Riwayat ADL

Pemeriksaan Sebelum Sakit

Nutrisi
● Makan 3x sehari

● Nasi, daging ayam, telur


● Sering merasa mual pada
trimester pertama

Cairan dan Elektrolit


Pasien dapat melakukan pemenuhan
cairan dan elektrolit secara mandiri

Pemenuhan cairan melalui Ciaran


elektrolit Ringer laktat yang
diberikan melalui infus

Eliminasi

● 1-2 kali sehari


● Konsistensi feses padat, lembek
● Warna feses kuning kecoklatan

BAK
● <5 kali sehari
● Frekuensi

● Keluhan

Istirahat dan Tidur


Pasien tidur dengan durasi 8 jam
(tidur pukul 9/10 malam, bangun
pukul 6 pagi)

Pasien masih bekerja saat usia


kehamilan semakin membesar
hingga usia 36 weeks

Personal Hygiene
● Mandi dan gosok gigi Mampu melakukan self – care secara
● Berpakaian mandiri
● Berhias
● Keluhan

l. Riwayat Kehamilan/Gestasi dan Persalinan


Tidak ada riwayat persalinan dikarnakan ini merupakan kehamilan yang
pertama.
Persalinan dilakukan melalui tindakan SC diakibatkan karena kondisi
gawat janin, kondisi bayi prematur , jenis kelamin laki-laki dengan berat
lahir 2 kg, panjang badan 43 cm.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
(1) Kesadaran : Composmentis
(2) Orientasi : orientasi penuh
b. Tanda – Tanda Vital

(1) Temperatur : 36,4 ºC

(2) Denyut Nadi : 82 x/menit

(3) Respirasi : 22 x/menit

(4) Tekanan Darah : 105/70 mmhg

(5) SpO2 : 99%

c. Antropometri

(1) Berat Badan Sebelum : 49 Kg


hamil

(2) Berat Badan hamil : 65 Kg

(3) Tinggi Badan : 158 cm

(4) Lingkar Lengan Atas : 26 cm

(5) Lingkar Panggul : 89 cm

d. Pemeriksaan persistem

1) Sistem Kardiovaskuler : Bentuk kedua belah dada


simetris, konjunctiva tidak
anemis, kulit tidak sianosis,
nyeri dada (-) jika batuk, TD
120/80 mmhg, irama jantung
regular, suara jantung normal
(S1/S2 tunggal)

2) Sistem Respirasi : Pergerakan dada simetris kiri


kanan, RR 26 x/menit, irama
napas ireguler, kesulitan
bernapas (-), retraksi dinding
dada (-), suara paru normal,
aerola hiperpigmentasi

3) Sistem Imun : Lesi pada kulit (+), memar (-),


purpura (-), dermatitis (-), rash
edema (-), pembesaran nodus
limpa dileher (-), nyeri kepala
(-), migraine (-), ataxia (-),
tetani (-), splenosis.

4) Sistem Hematologi : Konjungtiva tidak anemis

5) Sistem Endokrin : Struktur wajah normal, edema


periorbital (-), leher simetris,
hipopigmentasi (-),
hiperpigmentasi (-),
pertumbuhan rambut pada
wajah tidak berlebihan,
pembesaran tiroid (-),
pembesaran kelenjar getah
bening (-), refleks tendon
(biceps, trices, patella) normal,
sensitivitas terhadap nyeri,
suhu, dan sentuhan baik.

6) Sistem Pencernaan : Lesi di lidah (-), pergerakan


lidah normal, nyeri menelan (-),
kesulitan menelan (-),
pembesaran tonsil (-), tidak ada
lesi diperut, bising usus 15
x/menit, nyeri tekan abdomen
(+), nyeri tekan epigastric (-),
terdapat stretch mark pada area
abdomen, terdapat linea nigra
pada area abdomen, terdapat
luka post – SC dengan diameter
10 cm di atas simfisis pubis
dengan kondisi luka tampak
bersih, tidak berbau, tidak
bernanah, TFU teraba 2 jari
dibawah pusat

7) Sistem : Ukuran otot normal, suhu akral


Muskuloskeletal hangat, pergerakan sendi bebas,
kekuatan otot 5 (ekstremitas
atas bawah kanan kiri), nyeri
tulang (-), gerakan aktif dan
pasif, edema (-), pergerakan
ROM normal

8) Sistem Perkemihan : Kemampuan berkemih spontan,


nyeri CVA (-), kandung kemih
datar, nyeri tekan kandung
kemih (-)

9) Sistem Persepsi : Pendengaran normal,


Sensori penglihatan normal, penciuman
normal, pupil isokor, refleks
kedip (+), tidak ada lesi pada
kulit wajah, bentuk simetris.

10) Sistem Integumen : Warna kulit sama dengan


bagian tubuh yang lain, lesi
pada kulit (-), kulit lembab,
memar pada kulit (-), suhu kulit
hangat, turgor kulit baik, pitting
edema (-), penyebaran rambut
merata, warna rambut hitam,
kepala tidak ada ketombe, nyeri
tekan kepala (-), rambut tidak
mudah rontok, bentuk kuku
normal, CRT < 2 detik.

e. Pemeriksaan Penunjang
- Haemoglobin : 14,6 gr/dl (N: 14 – 17,5)
- Hematokrit : 44% (N: 40% - 52%)
- Kreatinin : 1,08 mg/kg (N: 0,8 – 1,2)
- Natrium : 139 (N: 135 – 148)
- Kalium : 4,5 (N: 3,5 – 5,1)
- Kalsium : 8,5 (N: 8,1 – 10,4)
- Trombosit : 75.000 (N: 150.000 – 450.000)
- Leukosit : 11.000 (N: 7.500 – 10.000)
- Eritrosit : 3,70 (N: 4,76 -6,95)
f. Terapi
- Ketorolac 3x1
- Paracetamol 4x2 tab
- Tramadol 3x50 gram tab
- Cefadoxil 2x500 mg
- Mefenamat acid 3x500 mg
- RL + oxytoxin 20 tpm
- Methargine amp
B. ANALISA DATA

Data yang Menyimpang Etiologi Masalah Keperawat

DO: Tindakan SC Nyeri Akut


- Pasien terlihat
tegang dan gelisah Terdapat luka post-SC
- Terdapat luka post-
SC di kuadran Terputusnya
bawah abdomen inkontinuitas jaringan
dengan diameter 10
cm merangsang reseptor
DS: nyeri perifer
- Pasien mengatakan
nyeri pada area luka implus nyeri ke otak
post-SC
- Pasien mengatakan Nyeri Akut
nyeri yang dirasakan
bertambah jika
pasien banyak
melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan
nyeri berskala 6

DO: Tindakan SC Menyusui Tidak


- Tidak ada keluaran Efektif
ASI dari payudara Adaptasi post-partum
- Let down reflex (-)
DS: Fisiologis (Perubahan
- Pasien mengatakan hormonal)
jika ASInya tidak
keluar
- Pasien mengatakan Produksi prolactin
jika ASI sempat menurun/tidak adekuat
keluar pertama kali,
namun setelahnya Hambatan dalam
tidak dapat keluar produksi ASI
lagi
- Pasien mengatakan Menyusui Tidak
jika payudaranya Efektif
tidak terasa penuh

DO: Tindakan SC Resiko Infeksi


- Pasien terlihat
tegang dan gelisah Terdapat luka post-SC
- Terdapat luka post-
SC di kuadran
bawah abdomen proteksi kurang
dengan diameter 10
cm invasi bakteri
- Terlihat luka dibalut
dengan Resiko Infeksi
menggunakan kassa
anti air
DS:
- Pasien mengatakan
nyeri pada area luka
post-SC
- Pasien mengatakan
nyeri berskala 6
- Pasien mengatkaan
belum mengetahui
cara perawatan luka
yang baik dan benar

DO: Bayi baru lahir Defisit Nutrisi pada


- BBL 2.090 gram bayi
- Lahir dengan lahir premature
kondisi gawat janin
- Otot menelan organ pencernaan
lemah belum sempurna

DS:
sucking reflex belum
- sempurna,
ketidakadekuatan
pengeluaran ASI ibu

Defisit Nutrisi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
ditandai dengan ASI tidak memancar
3. Resiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasive
4. Deficit nutrisi pada bayi berhubungan dengan kondisi prematuritas ditandai
dengan sucking reflex lemah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(Nursing Care Plan)

Nama Pasien : Ny I Ruangan : Ponek


No Medrek : 736424 Nama Mahasiswa : Gita Amoria Haelena W

Diagnosa Perencanaan
No Implementasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. D. 0077 Manajemen Nyeri
Tindakan : Observasi
Setelah dilakukan Observasi
Observasi a. Mengkaji
Tindakan keperawat
a. Identifikasi lokasi, a. Untuk mengetahui lokasi,durasi,frekuensi,
Nyeri akut selama 2x24 jam
karakteristik, durasi, lokasi, durasi, karakteristik, kualitas, skala
diharapkan tingkat
berhubungan dengan frekuensi, kualitas, frekuensi, dan intensitas nyeri
nyeri berkurang dan
intensitas nyeri karakteristik, kualitas, b. Menilai keberhasilan terapi
agen pencedera fisik kontrol nyeri
b. Identifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri yang telah diberikan dan
meningkat dengan
ditandai dengan pasien c. Identifikasi respons pada pasien bertanya apakah nyeri
kriteria hasil:
nyeri non-verbal d. b. Untuk mengetahui berkurang
mengeluh nyeri
Identifikasi faktor yang skala nyeri pasien Terapeutik
memperberat dan c. Untuk megetahui a. Memberikan teknik non
a. Durasi, frekuensi, memperingan nyeri kondisi psikologis farmakologis berupa teknik
karakteristik, Terapeutik pasien relaksasi napas dalam
kualitas, dan a. Berikan teknik d. Untuk mengetahui b. Memberikan posisi semi
intensitas nyeri nonfarmakologis untuk kualitas nyeri yang fowler
berkurang mengurangi dirasakan c. Memfasilitasi pasien untuk
b. Nyeri terkontrol rasa nyeri (mis. TENS, istiharahat dan tidur
c. Pergerakan Terapeutik
hypnosis, akupresur,
ekstremitas terapi musik, a. Untuk mengurangi Edukasi
meningkat biofeedback, terapi rasa nyeri dan a. Menjelaskan strategi
d. Mampu pijat, aromaterapi, memberikan rasa meredakan nyeri berupa
menggunakan teknik imajinasi rileks pada pasien teknik relaksasi napas
teknik non terbimbing, kompres b. Untuk memberikan dalam, pursed lip breathing,
farmakologi hangat/dingin, terapi kenyamanan pada pijat punggung dan
bermain) pasien kompres air hangat
Kontrol lingkungan c. Untuk membantu a. Mengajarkan teknik
yang memperberat rasa pasien agar dapat relaksasi nafas dalambatuk
nyeri (mis. suhu istirahat dan tidur efektif
ruangan, pencahayaan, d. Untuk membantu
kebisingan) meredakan nyeri
Fasilitasi istirahat dan dengan menggunakan
tidur teknik yang tepat
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam Edukasi
pemilihan strategi a. Memberikan
meredakan nyeri. pemahaman terkait
Edukasi nyeri
a. Jelaskan penyebab, b. Memberikan
periode dan pemicu pemahanan terkait
nyeri manajemen nyeri
b. Jelaskan strategi c. Memberikan
meredakan nyeri pemahanan terkait
c. Anjurkan memonitor cara meredakan nyeri
nyeri secara mandiri melalui teknik non-
d. Anjurkan menggunakan farmakologi
analgetic secara tept
e. Ajarkan teknik non Kolaborasi
farmakologi untuk a. Untuk meredakan
mengurasi rasa nyeri nyeri secara
Kolaborasi farmakologi

Kolaborasi pemberian
analgetik (jika perlu)
2. D. 0029 Konseling Laktasi
Setelah dilakukan Observasi Observasi
Menyusui tidak efektif
Tindakan keperawat
berhubungan dengan selama 2x24 jam a. Identifikasi Observasi a. mengidentifikasi
diharapkan status permasalahan yang ibu permasalahan yang ibu alami
ketidakadekuatan alami selama proses a. Untuk mengetahui selama proses menyusui
menyusui membaik kondisi psikologis
suplai ASI ditandai dengan kriteria hasil: menyusui b. ,mengidentifikasi keinginan
b. Identifikasi keinginan ibu, sebab kondisi dan tujuan menyusui
dengan ASI tidak dan tujuan menyusui psikologis akan c. mengidentifikasi keadaan
c. Identifikasi keadaan mempengaruhi emosional ibu saat akan
memancar a. Perlekatan hormon pada ibu
emosional ibu saat akan dilakukan konseling
bayi pada dilakukan konseling b. Untuk mengetahui menyusui
payudara ibu menyusui antusias ibu
meningkat dalam menyusui Terapeutik
b. Pancaran ASI Terapeutik c. Untuk mengetahui
meningkat kondisi psikologis a. memberikan support dan
c. Suplai ASI a. Gunakan Teknik ibu pujian terhadap prilaku ibu
adekuat mendengar aktif yang benar
b. Berikan pujian terhadap Terapeutik b. mengajarkan ibu cara untuk
prilaku ibu yang benar pijat payudara
c. Ajarkan ibu cara untuk a. Agar komunikasi
pijat payudara efektif dapat terjalin Edukasi
dengan baik
Edukasi sehingga ibu dapat a. mengajarkan ibu teknik
memahami maksud menyusui yang tepat sesuai
a. Ajarkan Teknik yang disampaikan dengan kebutuhan ibu
menyusui yang tepat b. Untuk memberikan b. menganjurkan ibu untuk
sesuai dengan dukungan kepada ibu mengkonsumsi makanan
kebutuhan ibu c. Untuk membantu yang dapat membantu
b. Anjurkan ibu untuk memperlanjar proses memperlancar asi
mengkonsumsi pengeluaran asi dan
makanan yang dapat merangsang tubuh
membantu untuk mengeluarkan
memperlancar asi hormone aksitoksin
untuk membantuk
mengeluarkan ASI
Edukasi
a. Memberikan
informasi terkait
Teknik menyusui
yang benar
b. Memberikan
informasi kepada ibu
dan keluarga tentang
makanan yang baik
bagi ibu menyusui

3. D.0142 Pencegahan Infeksi


Observasi Observasi
Resiko infeksi ditandai Setelah dilakukan
dengan efek prosedur tindakan keperawatan a. Monitor tanda dan Observasi a. Monitoring tanda dan gejala
gejala infeksi (local & infeksi (local & sistemik)
invasif selama 2x24 jam sistemik) Untuk mengetahui resiko b. Monitoring TTV
b. Monitor TTV serta tanda gejala dari
diharapkan tingkat terjadinya infeksi Terapeutik
infeksi menurun Terapeutik
Terapeutik a. Mencuci tangan sebelum
dengan kriteria hasil: a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
dan sesudah kontak a. Untuk pasien dan lingkungan
dengan pasien dan meminimalisir pasien
a. tidak ada tanda terjadinya infeksi
lingkungan pasien b. Mempertahankan teknik
– tanda infeksi b. Pertahankan Teknik atau masuknya aseptic
aseptik mikroorganisme c. Melakukan perawatan luka
pada area luka dari tangan
c. Lakukan perawatan dengan benar sesuai dengan
post – SC luka dengan benar b. Untuk menjaga agar SOP dan prinsip
sesuai dengan SOP kondisi luka tetap
b. Kadar leukosit steril Edukasi
dan prinsip
ada dalam nilai c. Untuk menghindari
Edukasi terjadinya infeksi a. Menjelaskan tanda dan
normal dan mempercepat gejala infeksi
a. Jelaskan tanda dan proses b. Mengajarkan cara mencuci
gejala infeksi penyembuhan luka tangan yang benar
b. Ajarkan cara mencuci c. Mengajarkan cara
tangan yang benar Edukasi memeriksa kondisi luka
c. Ajarkan cara a. Agar pasien dan d. Mengajarkan cara
memeriksa kondisi keluarga dapat melakukan perawatan luka
luka segera melapor jika e. Mengajarkan cara
d. Ajarkan cara terjadi infeksi meningkatkan asupan
melakukan perawatan b. Untuk menghindari nutrisi yang baik
luka terjadinya resiko
e. Ajarkan cara infeksi
meningkatkan asupan c. Untuk menghindari
nutrisi yang baik terjadinya infeksi
dan mempercepat
proses
penyembuhan luka
d. Memberikan asupan
energi pada pasien
dan membantu
mempercepat proses
penyembuhan luka

4. D.0019 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


tindakan keperawatan Observasi Observasi
Deficit nutrisi
selama 2x24 jam a. Identifikasi status Observasi a. Mengidentifikasi status
berhubungan dengan
diharapkan nutrisi a. Untuk mengetahui nutrisi
kondisi prematuritas b. Identifikasi b. Mengidentifikasi kebutuhan
ekspektasi status status nutrisi bayi
ditandai dengan kebutuhan kalori dan b. Untuk mengetahui kalori dan jenis nutrient
nutrisi membaik jenis nutrient kebutuhan nutrisi c. Monitoring asupan nutrisi
sucking reflex lemah
dengan kriteria hasil: c. Monitor asupan yang dibutuhkan d. Monitoring berat badan
nutrisi oleh bayi
c. Untuk mengetahui Terapeutik
a. Kekuatan otot d. Monitor berat badan
perkembangan dan a. Memberikan asupan
menelan Terapeutik pertubuhan bayi nutrisi melalui susu
meningkat a. Berikan asupan formula atau
Terapeutik
b. Serum albumin nutrisi melalui susu menganjurkan ibu untuk
formula atua ASI Memberikan asupan memberikan ASI secara
meningkat nutrisi kepada bayi agar
secara kontinue continue
c. Berat badan dapat tumbuh dan
b. Berikan asupan b. Memberikan asupan
berkembang dengan baik
membaik nutrisi melalui TPN nutrisi melalui TPN
Edukasi
Edukasi Edukasi
Memberikan informasi
a. Anjurkan ibu untuk kepada ibu agar dapat Menganjurkan ibu untuk terus
terus memberikan berkontribusi secara aktif memberikan asupan nutrisi
asupan nutrisi kepada dalam proses tumbuh kepada bayinya, khususnya
bayinya, khususnya kembang anaknya melalui ASI
melalui ASI
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.I Ruangan : Ponek


No Medrek : Nama Mahasiswa : Gita Amoria Haelena W

No Tanggal No Implementasi Respon Paraf


DX
1. 11,12 November 1 - Mendengarkan
2022 Observasi - Memahami
a. Mengkaji - Mempraktekkan
lokasi,durasi,frekuensi,
karakteristik, kualitas, skala
dan intensitas nyeri
b. Menilai keberhasilan terapi
yang telah diberikan dan
bertanya apakah nyeri
berkurang
Terapeutik
a. Memberikan teknik non
farmakologis berupa teknik
relaksasi napas dalam
b. Memberikan posisi semi
fowler
c. Memfasilitasi pasien untuk
istiharahat dan tidur
Edukasi
a. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri berupa
teknik relaksasi napas
dalam, pursed lip breathing,
pijat punggung dan kompres
air hangat
a. Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalambatuk efektif
2. 11,12 November 2 - Mendengarkan
2022 - Memahami
Observasi - Mempraktekkan
a. mengidentifikasi
permasalahan yang ibu
alami selama proses
menyusui
b. ,mengidentifikasi keinginan
dan tujuan menyusui
c. mengidentifikasi keadaan
emosional ibu saat akan
dilakukan konseling
menyusui
Terapeutik
a. memberikan support dan
pujian terhadap prilaku ibu
yang benar
b. mengajarkan ibu cara untuk
pijat payudara
Edukasi
a. mengajarkan ibu teknik
menyusui yang tepat sesuai
dengan kebutuhan ibu
a. menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan
yang dapat membantu
memperlancar asi
3. 11, 12 November 3 - Mendengarkan
2022 - Memahami
Observasi - Mempraktekkan
a. Monitoring tanda dan
gejala infeksi (local &
sistemik)
b. Monitoring TTV
Terapeutik
a. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
b. Mempertahankan teknik
aseptic
c. Melakukan perawatan luka
dengan benar sesuai
dengan SOP dan prinsip
Edukasi
a. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Mengajarkan cara mencuci
tangan yang benar
c. Mengajarkan cara
memeriksa kondisi luka
d. Mengajarkan cara
melakukan perawatan luka
e. Mengajarkan cara
meningkatkan asupan
nutrisi yang baik
4. 11,12 November 4 - Mendengarkan
2022 - Memahami
Observasi - Mempraktekkan
a. Mengidentifikasi status
nutrisi
b. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient
c. Monitoring asupan nutrisi
d. Monitoring berat badan
Terapeutik
a. Memberikan asupan nutrisi
melalui susu formula atau
menganjurkan ibu untuk
memberikan ASI secara
continue
b. Memberikan asupan nutrisi
melalui TPN
Edukasi
Menganjurkan ibu untuk terus
memberikan asupan nutrisi
kepada bayinya, khususnya
melalui ASI
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny.M Ruangan : Jade


No Medrek : Nama Mahasiswa : Gita Amoria Haelena W

No Tanggal No DX SOAP Paraf


1. 12 November 2022 1
S:
- Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala
nyeri 3
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas
sedikit – sedikit
- Pasien mengatakan sering melakukan mika miki
O:
- Tampak lebih tenang
- Pasien mampu melakukan nafas dalam
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
2 12 November 2022 2 S:
- Pasien mengatakan sudah mecoba untuk
melakukan pijat payudara dan akan
mengaplikasikannya ketika nanti di rumah
- Pasien mengatakan ASI mulai keluar sedi
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Pasien mengikuti apa yang telah diintruksikan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjurkan di rumah (rencana discharge
planning)
3 12 November 2022 3 S:
- Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham
terkait tanda dan gejala infeksi
- Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham
terkait cara perawatan luka yang baik dan benar
O:
- Luka tampak bersih
- Tidak terdapat tanda – tanda infeksi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
4 12 November 2022 4 S:
-
O:
- Bayi tampak diberikan susu formula secara
continue diruang perinatology
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Evidance Based Practice

No Nama Peneliti, Judul Penelitian Jenis Penelitian Sampel Hasil


Tahun

1. Zakaria dkk Pengaruh Pemberian double blind randomized Subjek penelitian ini Rata-rata volume
(2016) Ekstrak Daun Kelor kontroled design adalah ibu menyusui ASI meningkatkan
Terhadap Kuantitas satu minggu setelah secara nyata pada
Dan Kualitas Air Susu melahirkan normal yang responden penelitian
Ibu (Asi) Pada Ibu diambil secara yang diberikan
Menyusui Bayi 0-6 purposive berdasarkan asupan dengan
Bulan kriteria inklusi oleh ekstrak daun kelor,
petugas lapangan dan peningkatan ASI
peneliti sekitar ±40,8 ml

2. Rahayu dkk Produksi Asi Ibu quasi eksperimen dengan Teknik pengambilan Hasil penelitian
(2015) Dengan Intervensi rancangan pre-post test sampel adalah dapat diketahui
Acupresure Point For design with control group consecutive sampling, bahwa Acupressure
Lactation Dan Pijat sebanyak 27 ibu Points for Lactation
Oksitosin postpartum primipara, dapat meningkatkan
dibagi 3 kelompok comfort dan
(kelompok acupressure produksi ASI pada
points for lactation, pijat ibu postpartum di
oksitosin, dan kelompok RSUD Kabupaten
kontrol) Kediri. Tindakan ini
dapat digunakan
sebagai intervensi
alternatif dalam
melakukan
perawatan pada Ibu
Postpartum. Perawat
perlu mengajarkan
teknik ini kepada Ibi
Postpartum agar
lebih mandiri dalam
mengatasi masalah
laktasi
Referensi:

PPNI, P. I. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. In academia.edu.


https://www.academia.edu/download/64914656/adoc.pub_standar_diagnosis_keperaw
atan_ indonesia.pdf

Rahayu, D., Santoso, B., & Yunitasari, E. (2015). Produksi asi ibu dengan intervensi
acupresure point lactation dan pijet oksitosin (The difference in breastmilk production
between acupresure point for lactation and oxytocin massage). Jurnal ners, 10(1).

Zakaria, Z., Hadju, V., As' ad, S., & Bahar, B. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun
Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu Ibu (Asi) Padaibu Menyusui Bayi 0-
6 Bulan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 161-169

You might also like