Professional Documents
Culture Documents
ISBD
ISBD
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT tuhan yang maha esa oleh
karena dengan rahmatnya kami mampu menyelesaikan modul dengan judul ILMU SOSIAL
BUDAYA DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN dalam bentuk yang sangat sederhana sekali.
Modul ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi dosen, mahasiswa, dan praktisi
kesehatan dan antropologi sebagai dasar dalam proses pembelajaran atau pemberian
materi kepada masyarakat. Buku referensi ini lebih ditujukan pada mahasiswa kedokteran,
keperawatan, kesehatan masyarakat, kebidanan, gizi serta semua bidang di area kesehatan.
Modul ini kami buat berdasarkan sumber beberapa buku yang kami temukan. Kami
sangat menyadari bahwa penulisan buku ini masih ada kekurangan yang tidak sesuai
dengan harapan bapak dan ibu pembaca. Segala macam masukan, koreksian, serta
pertanyaan sangat kami harapkan demi penyempurnaan buku selanjutnya.
TIM PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB I
BAB II
BAB III
A. Pengertian ......................................................................................................................... 12
Kebudayaan berasal dari kata budaya. Budaya sendiri berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Ada juga yang berpendapat bahwa budaya berasal dari kata
buda dan daya. Budi diartikan sebagai akal atau pikiran sedangkan daya diartikan
sebagai usaha. Budi diwakili oleh unsur rohani manusia, sedangkan daya diwakili
oleh unsur jasmani manusia. Sehingga dapat juga diartikan budaya sebagai hasil
dari budi dan daya yang berasal dari manusia.
Budaya yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai culture berasal dari
bahasa latin yaitu colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa
Belanda, cultuur disamakan dengan culture. Cultuur atau Culture dapat dijuga
diartikan sebagai mengolah tanah atau usaha bertani.
c.Menurut Herkovits, kebudayaan adalah sebagai suatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi lain, yan gkemudian disebut sebagai superorganik.
Dari berbagai definisi diatas dapat diperoleh pengertian dari kebudayaan yaitu hasil
pikir dan olah daya manusia atas alam.
1
Sistem kebudayaan juga miliputi sistem ide atau gagasan yang berasal dari
manusia. Sehingga, kebudayaan juga dapat bersifat abstrak atau tak terlihat.
A. Wujud gagasan
Gagasan dalam kebudayaan dapat berupa kumpulan ide, gagasan, nilai, norma,
kumpulan peraturan yang tidak dapat diraba atau terlihat (abstrak). Wujud gagasan
ini berasal dari hasil pikiran masyarakat. Sehingga, berbeda kumpulan masyarakat
akan menghasilkan gagasan atau ide yang beragam.
B. Wujud Aktivitas
Wujud aktivitas dalam kebudayaan dapat dilihat dari hasil tindakan yang berpola
dari masyarakat itu sendiri. Bentuk tindakan ini sering juga disebut sebagai sistem
sosial. Sistem sosial ini berasal dari hasil interaksi antar masyarakat yang memiliki
pola tertentu. Bentuknya dapat langsung terlihat dari kehidupan atau aktivitas
masyarakat sehari-hari.
Artefak diartikan sebagai bentuk kebudayaan yang berupa benda –benda hasil
karya manusia yang dapat diraba, dilihat atau didokumentasikan. bentuk artefak
dapat dikatakan paling konkret dibandingkan gagasan atau aktivitas. Wujud artefak
dapat dilihat pada hasil –hasil peninggalan hasil karya masyarakat seperti
bangunan, peralatan berburu, gerabah, peralatan tajam dan lain sebagainya.
Manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya. Manusia dikenal juga
sebagai makhluk budaya. Hal ini dikarenakan pola hubungan antar keduanya yang
tidak dapat dipisahkan.
2
Hal ini akan berbeda jika melihat pada kehidupan hewan dengan alam sekitarnya.
Interaksi hewan tidak menghasilkan sebuah kebudayaan hanya menghasilkan
kebiasaan yang berlaku di kelompok hewan tersebut. Hal ini dikarenakan binatang
tidak dibekali dengan akal atau pikiran, tetapi hanya memiliki nafsu atau insting
binatang untuk bertahan hidup dilingkungannya.
Manusia Kebudayaan
Oleh karena itu, karena manusia adalah pencipta budaya maka manusia
disebut juga sebagai makhluk berbudaya. Wujud kebudayaan yang ditunjukkan
oleh manusia merupakan bentuk eksistensi manusia di dunia. Berdasarkan pada
hasil atau peninggalan budaya manusia dunia dapat melakukan rekam jejak atas
sejarah panjang perjalanan manusia di dunia sehingga dapat diketahui oleh
generasi penerus manusia.
C. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
3
Kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat di wilayah tertentu dapat
membentuk ciri dan menjadi pembeda antara kelompok masyarakat. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan identitas dari
persekutuan hidup suatu kelompok manusia.
Dewasa ini, banyak problematika yang terjadi terkait dengan isu kebudayaan.
Beberapa hal tersebut yaitu :
3.Munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Budaya
baru ini bisa jadi akan dianggap lebih sesuai dengan dinamina atau kondisi
masyarakat saat itu sehingga penerimaan masyarakat akan lebih terbuka pada
datangnya budaya baru bagi mereka.
4
Selain difusi, akulturasi dan asimilasi merupakan bentuk lain dari adanya
kontak kebudayaan. Akulturasi berarti pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih
yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antarkebudayaan, namun masing-
masing masih memperlihatkan unsur-unsur kebudayaan aslinya. Sedangkan
asimilasi diartikan sebagai peleburan antar kebudayaan yang bertemu. Asimilasi ini
terjadi karena adanya proses yang berlangsung lama dan intensif antar masyarakat
yang berlainan latar belakang, suku, ras atau bangsa. Sehingga hasil dari adanya
asimilasinya ini pada umumnya akan menghasilkan suatu kebudayaan baru.
5
BAB II
1.Manusia memiliki terdiri dari 2 unsur penyusun yaitu jiwa dan raga
2.Memiliki 2 peran sekaligus yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia
sebagai makhluk sosial
3.Manusia memiki 2 kodrat yaitu manusia yang berdiri sendiri disatu sisi serta
manusia sebagai hamba atau makhluk tuhan.
Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang
secara hakiki memiliki sifat sosial.
Individu berasal dari bahasa Latin yaitu Individuum yang berarti tidak dapat
dibagi. Kata individu merujuk pada perseorangan manusia.. Makna tak dapat dibagi
dalam konteks manusia ini merujuk pada unsur yang dimiliki oleh manusia yaitu
jiwa dan raga yang mana keduanya. tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki fungsi yang saling mendukung dan tidak akan saling tumpang
tindih karena keduanya memiliki peran masing-masing.
6
2.Manusia sebagai Makhluk Sosial
Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan manusia yang selalu membutuhkan
bantuan orang lain. Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup
bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat
dalam naluri manusia, misalnya :
Adapun insting tersebut sudah ada pada diri setiap manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Makan dan minum merupakan kebutuhan utama yang tidak dapat
diabaikan, dan membutuhkan orang lain untuk mencukupinya. Sehingga untuk
mencukup keperluan hidupnya sehari-hari manusia selalu membutuhkan bantuan
orang lain. Hidup dan mencukupi kebutuhan secara personal. Tentunya akan
menimbulkan kesulitan dan sesuatu yang mustahil terjadi.
7
Dapat kita simpulkan bahwasannya manusia sebagai makhluk sosial adalah
manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lainnya atau hidup bermasyarakat.
Manusia tidak mampu mewujudkan potensi atau kebutuhan dirinya seorang diri.
Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencukupi kebutuhannya.
Setiap individu memiliki harkat dan martabat yang mulia dan harus dihormati.
Berbagai perbedaan yang melandasi hidup manusia seperi ras, agama, suku dan lain
sebagainya tidak lantas menghilangkan persamaan harkat dan martabat manusia.
Oleh karena itu penghargaan atas harkat dan martabat manusia mutlak diperlukan.
Terkait dengan peran manusia sebagai makhluk individu, hal ini sangat
berkorelasi dengan hasrat manusia untuk memenuhi kebuthan atau mengejar
kebahagiaan sendiri. Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan jasmani dan rohani.
Artinya kebutuhan untuk raga perlu diraih dan juga kepuasan atau kebutuhan
rohani juga diperlukan. Karenanya kepentingan manusia untuk meraih hal-hal
tersebut memunculkan sifat individualistik dalam diri pribadi yang bersangkutan.
8
a.Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat dirinya.
Namun, meskipun demikian tak jarang kita temui dalam proses pemenuhan
akan kepentingan tersebut menjadikan sesorang memiliki sifat individualistik yang
menjadikannya egois dan apatis pada kondisi sekitarnya. Seseorang dapat bersikap
tak berempati, acuh, egois atau bahkan tak mau membantu sesama karena khawatir
tidak terpenuhi kebutuhannya.
9
Kebutuhan manusia dapat terpenuhinya melalui adanya interaksi sosial dengan
manusia atau kelompok lainnya. Interaksi ini pada akhirnya akan membentuk
kehidupan berkelompok pada manusia. Berbagai jenis kelompok sosial tumbuh dan
berkembang seiring dengan kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi.
Bila kita mengingat kembali maka akan kita temukan fakta tidak ada satupun
hal didunia ini yang kita peroleh atau berhasil dilakukan tanpa bantuan orang lain.
Sejak manusia dilahirkan bahkan sampai seseorang mengembuskan nafas
terakhirnya tetap akan membutuhkan bantuan manusia lainnya. Seperti halnya
kegiatan yang kita lakukan sehari hari seperti makan, bekerja, bergaul, dan lain
sebagainya.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik atau resiprokal. Hal ini berarti
ada hubungan yang saling mempengaruhi terkait dengan manusia dengan
kelompok. Interaksi sosial dimaknai ketika adanya hubungan ‘saling’yang
melibatkan individu dengan individu, individu dengan kelompok atau bahkan
kelompok dengan kelompok. Hal ini disebut juga sebagai adanya aksi dan reaksi.
3. Adanya maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya maksud dan tujuan
tersebut
10
4. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang
berlangsung.
1.Kontak primer, berupa kontak langsung seperti berjabat tangan, berbicara, saling
memeluk, tersenyum dan lain sebagainya.
2.Kontak sekunder, berupa kontak yang terjadi dengan bantuan perantara seperti
berbicara melalui telepon, berkomunikasi melalui media sosial dan lain sebagainya.
1. Imitasi adalah proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain baik sikap,
perbuatan, penampilan, dan gaya hidup.
3.Identifikasi adalah upaya yang dilakukan individu untuk menjadi identik dengan
individu yang ditirunya.
4. impati adalah proses kejiwaan seorang individu yang merasa tertarik dengan
individu atau kelompok karena sikap, penampilan, atau perbuatannya.
6.Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang
lain baik suka maupun duka.
11
BAB III
KONSEP ANTROPOLOGI
A.PENGERTIAN
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos
yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia
yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya dsb.
Menurut Keesing antropologi merupakan studi mengenai manusia, baik dalam
kedudukannya sebagai bagian dari dunia binatang maupun dalam kedudukannya
sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
Cabang Antropologi:
12
1.Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai
suatu pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut
ciri-ciri tubuhnya. Antropologi fisik terdiri dari:
A .Paleoantropologi yaitu ilmu bagian yang meneliti asal- usul atau terjadinya dan
evolusi manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu
(fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh
si peneliti dengan berbagai metode penggalian. Singkatnya paleoantropologi
adalah ilmu antropologi yang mempelajari asal-usul masyarakat atau masyarakat
terdahulu melalui peninggalannya.
2.Antropologi sosial-budaya
13
1.Kelompok kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks kehidupan manusia.
3.Kelompok kebudayaan sebagai cara dan aturan termasuk cita- cita, nilai-nilai dan
kelakuan.
2.Evolusi (Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang
berlangsung secara bertahap. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa
bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai
transformasi dan modifikasi yang tidak pernah putus, pada umumnya diterima
sebagai awal landasan berfikir mereka.)
3.Daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki
sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya.
14
8.Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari
suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan
kepercyaan yang secara turun-temurun.
9.Ras dan etnik (ras : ciri fisik yang khas ; etnik : ciri budaya yang unik)
11.Kekerabatan
12.Magis (Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B Tylor
dalam Primitive Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu khayalan
paling merusak yang pernah menggrogoti umat manusia)
13.Tabu (Istilah tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara
spesifik, apa yang dikatakan terlaranag adalah persentuhan antara hal-hal duniawi
dan hal yang keramat, termasuk yang suci)
15
C.PERAN DAN FUNGSI ANTROPOLOGI
1 .Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota
kelompok masyarakat.
4. Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial masyarakat yang
makin kompleks.
D.PENDEKATAN ANTROPOLOGI
1.Pendekatan holistic
16
2. Pendekatan komparatif
3.Pendekatan historic
1.Teori Evolusi Deterministrik, adalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh
pertama dalam antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewishenry
Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum
(aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan
manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan
fase- fase yang sudah pasti.
17
3.Teori Fungsionalisme, teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-
1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri bersama penduduk asli pulau
Trobrian untuk mempelajari cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi
berperanserta (participant observation). Dia mengajukan teori fungsionalisme, yang
berasumsi bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang
berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain,
pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-
laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu
masyarakat, memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
2.Agama, menurut Emile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem
yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan
hal yang suci. Agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, dan Konghucu.
3.Religi, menurut Gazalba (Rohilah,2010), bahwa religi berasal dari bahasa latin
religio yang berasal dari akar kata religare yang berarti mengikat. Religi adalah
kecenderungan rohani manusia untuk berhubungan dengan alam semesta, nilai
yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, dan hakekat dari semuanya.
4.Tradisi, ini adalah ( Bahasa Latin: traditio, “diteruskan” ) atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling
mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke
generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu
tradisi dapat punah.
18
5.Bahasa adalah penyambung komunikasi antara masyarakat satu dengan
masyarakat lainnya. Hampir tiap daerah mempunyai bahasa daerah sendiri-sendiri
dan biasanya disertai dengan logat atau dialek yang berbeda-beda. Hal itu
menunjukkan ciri khas masing-masing daerah. Tetapi sebagai bahasa pemersatu
antar daerah yaitu bahasa Indonesia atau bahasa nasional yang sebagian besar
masyarakat Indonesia mengetahui bahasanya. Indonesia mempunyai keragaman
bahasa seperti Bahasa Jawa, Bahasa Makassar, Bahasa Sunda, Bahasa Sasak, Bahasa
Bali, Bahasa Madura, Bahasa Bugis dan sebagainya.
19
KONSEP ILMU SOSIAL BUDAYA DAN ANTROPOLOGI DALAM MASYARAKAT
Penulis
Narasumber
Annisa
Remalia Pudes
Rani Anggraini
Putri Marlini
Tata Letak
Desain Sampul
Siti Fatimah
Buku
Antropologi fisik” di: Britannica. Diperoleh ke: 06 Juli 2018 dari Britannica:
britannica.com.
“Antropologi biologi” di: Wikipedia. Diperoleh ke: 06 Juli 2018 dari Wikipedia:
en.wikipedia.org.
Abdulkarim Muhammad. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung : Citra Aditya
Bakti.