You are on page 1of 28
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 193/PMK.07/2018 tentang Pengelolaan Dana Desa, Bupati menetapkan Tata Cara Pembagian dan Mengingat PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 12 TBAHUN 2019 TENTANG ‘TATA CARA PEMBAGIAN DAN [PENETAPAN RINCIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA | BUPATI BEKASI, Penetapan Rincian Dana Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu [ditetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Tahun Anggaran 2019. 1, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ja Tahun 2003 Nomor 47, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); (Lembaran Negata Republik Indon 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor |9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang eal 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor $8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. il. 12. 13. 14. 15. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2018 Nomor 223); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negafa Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana tah diubah dengan Peraturan— Pemerintah Nomor 47 tahun|2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); Peraturan Pemetintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah dlubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Repub ions Nomor 5864); Peraturan Presiden Nomor 129 Tehun 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan| Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik|Indonesia Tahun 2018 Nomor 225); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul den Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158); 16. v7. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 8 __ Peraturan Menteti Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Noor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambllan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159); Peraturan vente Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Norpor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160); Peraturan Menteti Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelotaan,| dan Pembubaran Badan Usaha Milk Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 296); Peraturan Menteti Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611); Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1833); Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 193/ PMK.07/2018 tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1838); Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 26 Tahun 2001 tentang Penataan, Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2001 Nomor 12 seri D); Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2016 Nomor 6); Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Desa (Lembaran Daerch Kabupaten Bekasi Tahun 2016 Nomor 8); Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 8 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2018 Nomor 8); Peraturan Bupat| Bekasi Nomor 72 Tahun 2016 tentang, kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bekasi (Berita Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2016 Nomor 72). Menetapkan MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 | BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1, Daerah adalah Kabupaten Bekasi. 2, Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bekasi. 3. Bupati adalah Bupati Bekasi. 4, Dinas adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 5, Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 6. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabuapten Bekas! 7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan. digunakan untuk membiayai_penyelenggaraan _pemerintahan, pelaksanaan —pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. 9. Pemerintah Desa ladalah Kepala Desa yang dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 10, Jumlah Desa adalah jumlah Desa yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri. 11, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat ‘APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. BAB IL PENETAPAN RINCIAN DANA DESA Pasal 2 Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Bekasi Tahun ‘Anggaran 2019, dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan: a. Alokasi Dasar; b. Alokasi Afirmasi; dan c. Alokasi Formula. Pasal 3 ‘Alokasi dasar setiap \desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten dibagl jumlah desa. | | | Pasal 4 (1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. (2) Alokasi Afirmasi per Desa dihitung dengan rumus sebagai berikut: AAper Desa = Anan / {(2 * DST) + (1 * DT)} Keterangan: AAper Desa = Alokasi Afirmasi per Desa Ad xapyota r Alokasi Afirmasi Kab/Kota Dalam Lampiran | Perpres mengenai Rincian APBN TA 2018 DsT = Jumlah Desa Sangat Tertinggal yang memiliki | jumlah penduduk miskin tinggi | oT ‘= Jumlah Desa Tertinggal yang memiliki jumlah | penduduk miskin tinggi (3) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Tertinggel yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung sebesar 1 (satu) kali Alokasi Aftmasi per Desa. (4) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Sangat Tertinggal yang memilki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung sebesar 2 (dua) kali Alokasi Afirmasi per Desa, (5) Desa Tertinggal| dan Desa Sangat Tertinggal dengan Jumlah Penduduk Miskin Tinggi adalah Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, Pasal ‘Alokasi Formula sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 huruf c, dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan _urusan pemerintahan di bidang statistik. | Pasal 6 Penghitungan Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 dilakuken dengan menggunakan formula sebagai berikut: AF Desa = {(0,10 * Z1) + (0,50 * 22) + (0,15 * 23) + (0,25 * 24)} * AF Kab/Kota Keterangan: AF Desa Alokasi Formula setiap Desa Z1 rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa kabupaten/kota, 22 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa kabupaten/kota. 2B = fasio luas wilayah setiap Desa terhedap total luas wilayah Desa kabupaten/kota, z4 = fasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa kabupaten/kota. ‘AF Kab/Kota = Alokasi Formula kabupaten/kota. Pasal 7 Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, BAB IIT PENYALURAN DANA DESA Pasal 8 (1) Penyaluran Dana Desa dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya dilakukan pemindahbukuan dari RKUD ke RKD. (2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut: a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling lambat minggu ketiga bulan Juni sebesar 20% (dua puluh persen); b. tahap II paling cepat bulan Maret dan paling lambat minggu keempat bulan|Juni sebesar 40% (empat puluh persen); dan c. tahap II paling cepat bulan Juli sebesar 40% (empat puluh persen). (3) Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas ‘Umum Desa dilakukan_paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di |Rekening Kas Umum Daereh setelah persyaratan penyaluran telah dipenuhi. (4) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap I dilaksanakan setelah Bupati menerima: | a. Peraturan Desa mengenai APBDes; dan b. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun anggara sebelumnya, dari Kepala Desa. (5) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap II dlilaksanakan setelah Bupati menerima laporan realisasi penyerapan dan capaian ‘output Dana Desa tahap I dari Kepala Desa. (6) Laporan realisasi| penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap T sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan paling kurang sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan rata-rata capaian output menunjukkan paling kurang sebesar 50% (lima puluh persen). (7) Capaian output Sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) dihitung berdasarkan rata-rata persentase capaian output dari seluruh kegiatan. | (8)Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capalan output sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan ayat (5) dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan, uraian output, volume output, cara pengadaan, dan capaian output. (9) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud pada ayat (8) belum memenuhi kebutuhan input data, Kepala desa dapat memutakhirkan tabel referensi data dengan mengacu pada peraturan yang diterbitkan oleh kementerian/lembaga terkalt. BAB IV PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA | Pasal 9 (1) Penggunaan Dana Desa lpriortaskan untuk _membiaya pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk -membiayai_pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang bersifat lintas bidang. (2) Priortas penggunaan dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Han ayat (2), diharapken dapat _memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi masyarakat Desa berupa peningkatan kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan dan penanggulangan_kemiskinan serta_peningkatan_pelayanan publik di tingkat Desa. Bagian Kesatu Bidang Pembangunan Desa Pasal 10 (1) Peningkatan Kualitas hidup masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pelayanan sosial dasar yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat. (2) Kegiatan pelayanan sosial dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) |meliputi : a. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, — dan pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutn: 1) Lingkungan pemukiman; 2) Transportasi; 3) Energi;dan 4) Informasi dan komunikasi, b. Pengatiaan, —pembangunan, —pengembangan, —_ dan pemellharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk jpemenuhan kebutuhan: 1) kesehatan masyarakat; dan 2) _pendidikan dan kebudayaan. c. Pengadaan, pembangunan, —pengembangan, dan pemelharaan sarana prasarana ekonomi masyarekat Desa meliputi: q@) 2) » lav pertanian untuk ketahanan pangan; 2) Usaha ekonoml pertanian berskala produktif meliput aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang Gifokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; dan 3) Usaha ekonomi non pertanian berskala produktit meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan. d. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan saranaprasaranalingkungan untuk pemenuhan kebutuhan: 1) kesiapsiagaan menghadepi bencana alam dan konflk sosial; 2) pehanganan bencana alam dan bencana sosial; dan 3) pelestarian lingkungan hidup. (3) Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur dan sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan melalui musyawarah Desa. | Pasal 11 Peningkatan [pelayanan publ ditingkat Desa sebagalmana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), yang diwujudkan dalam upaya peningkatan \gizi masyarakat serta pencegahan anak kerdil (stunting). kegiatan pelayanan gizi dan pencegahan anak kerdil (stunting) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. _penyediaan air bersih dan sanitasi; b. pemberian makanan tambahan dan bergizi untuk balita; cc. pelatihan pemantauan perkembangan kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui; d, bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan pemeriksaan berkala kesehatan ibu hamil atau ibu menyusul; fe. pengembangan apotik hidup desa dan produk hotikultura untuk memenuhi kebutuhan giz ibu hamil atau ibu menyusui; f.pengembangan ketahanan pangan di Desa; dan g. Kegiatan penanganan kualitas hidup lainnya yang. sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa. | | Pasal 12 (4) Peningkatan Kesejahteraan masyarekat Desa _lutamakan membiayai [pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) dan ayat |(3) untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, meningkatkan pendapatan ekonomi bagi keluarga miskin dan meningkatkan pendapatan asli Desa. (2) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain|bidang kegiatan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama, embung/penampungan air kecil lainnya, serta sarana olahraga Desa sesuai dengan kewenangan Desa. @) Pembangurjan sarana olahraga Desa sebagaimana dimaksud pada ayat| (2) merupakan unit usaha yang dikelola oleh BUMDesa atau BUMDesa bersama. (4) Kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan melalui musyawarah Desa. Pasal 13, (1) Penanggulangan kemiskinan di Desa sebagalmana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) diutamakan membiayat pelaksanaan program dan kegiatan padat karya tunal untuk menyediekan lapangan kerja bagi masyarakat desa yang menganggur, setengah menganggur, keluarga miskin, dan stunting. (2) Kegiatan padat karya tunai sebagaimana dimaksud pada pada ayat (1) |dilakukan secara swakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumberdaya alam, teknologi dan sumberdaya manusia di Desa. (@) Pendayagunaan sumberdaya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan Dana Desa untuk bidang pembangunan Desa paling sedikt 30% (tiga _puluh persen) digunakanmembayar__upah masyarakat Desa dalam rangka menciptakan lapangan kerja. (4) Upah kerja dibayar secara arian atau mingguan dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayal dengan Dana Desa. (5) Pelaksanaen kegiatan padat karya tunal tidak dikerjakan pada saat musi panen. Pasal 14 Desa dalam penetapan prioritas penggunaan Dana Desa, dapat mempertimbangkan tipologi Desa berdasarkan tingkat perkembangan Desa, meliputi: ‘a. Desa Tertinggal dan/atau Desa Sangat_Tertinggal memprirtaskan keglatan pembangunn Dese pad: 1. pengadaan, pembangunan, —_pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur dasar; dan pembangunan, pengembangan dan _pemeliharaan infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran yang diarahkan pada upaya pembentukan usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi pertanian untuk ketahanan pangan| dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan. b. Desa Berkembang memprioritaskan kegiatan pembangunan Desa pada; 1. pembangunan, pengembangan dan _pemeliharaan Infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran untuk mendukung penguatan usaha ekonomi pertanian berskala_produktif, usaha [ekonomi untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang aifokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau_produk unggulan kawasan perdesaan; 2. pengadaan sarana prasarana sosial dasar dan lingkungan yang diarahkan pada upaya mendukung pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar_ dan lingkungan; dan; 3. pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur dasar. c. Desa Ma dan/atau Desa Mandiri memprioritaskan kegiatan pembanguhan pada: 1. pembangunan, pengembangan dan __pemeliharaan Infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran untuk mendukung perluagan/ekspansi usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi untuk ketahanan pangan dan usaha| ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; 2. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sosial dasar serta | pengadaan sarana prasarana sosial dasar dan lingkungan yang diarahkan pada upaya_mendukung peningkatan kualitas pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar dan lingkungan; dan 3. pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur dasar. Bagian Kedua | Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pasal 15 (1) Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa dalam =10- (2) penerapan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat| guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanys sendiri. Kegiatan pemberdayaan masyarakat. Desa yang diprioritaskan antara lain: ‘a. peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa; b. pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang dilaksenakan di Desa setempat; ._pengembangan ketahanan masyarakat Desa; d. pengembangan ketahanan keluarga; fe. pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Desa melalui pengembangan kapasitas dan pengadaan aplkasi perangkat lunak (software) dan perangkat eras (hardware) komputer untuk pendataan dan penyebaran informasi pembangunan dan pemberdayaan masyarekat Desa yang dikelola secara terpadu; f. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar oi bidang pendidikan, Kesehatan, pemberdayaan warga miskin, pemberdaygan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyaraket marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas; g. dukungan pengeblen kegiatan pelestarian lingkungan hidup; h. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan Konflik sosial serta penanganannya; 1. dukungan | permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama; | dukungan | pengelolaan usaha ekonomi oleh _kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya; k. pendayagunaan sumberdaya alam untuk kemandirian Desa dan peningkatan kesejahteran masyarakat; |. penerapan teknologi tepat guna untuk pendayagunaan sumberdaya alam dan peningkatan usaha ekonomi pertanian berskala produktif; m. pengembangan kerja sama antar Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga; dan n. kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang sesual dengan kewenangan Desa dan diputuskan melalui musyawarah Desa. (3) Pengembangan kapasitas masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf (b) wajib dilakukan secara swakelola oleh Desa atau badan Kerja sama antar-Desa dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Me Pasal 16 Prioritas penggunsen Dana Desa untuk program dan kegiatan bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan 10 sebagaimana tercantum Lampiran I dan Lampiran IL menjadi pedoman umum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. | Pasal 17 Desa dalam perencanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat [Desa yang dibiayai Dana Desa, dapat mempertimbangkan tipologi Desa berdasarkan —_tingkat perkembangan kemajuan Desa, yang melipu a. Desa Teltinggal dan/atau Desa Sangat _Tertinggal memprioritaskan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa yang melipLiti: 1, pemnbentukan BUMDesa dar/atau BUMDesa Bersama mela penyertdan modal, pengelolaan produksi, distribusi dan pemasaran bagi usaha ekonomi pertanian berskala produktif dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau, produk unggulan kawasan perdesaan. pembentukan usaha ekonomi warga/kelompok, Koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya melalui akses permodalan yang dikelola BUMDesa dan/atau BUMDese, pengelolaan produksi, distribusi dan_pemasaran bagi usaha ekonomi pertanian berskala produktif dan usaha ‘ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; pembentukan usaha_ekonomi_melalui _pendayagunaan sumberdaya alam dan penerapan teknologi tepat guna; dan 4, pembukaan lapangan kerja untuk pemenuhan kebutuhan dup beai masyarakat Desa secara berkelanjutan b. Desa Berkembang memprioritaskan Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa yang meliputls i Penguatan BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama melalui penyertaan modal, pengelolaan produksi, clstribust dan pemasaran bagi usaha ekonomi pertanian berskela produktif dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; 2. penguatan usaha ekonomi warga/kelompok, koperasi danjatau lembaga ekonomi masyarakat Desa leinnya melalui akses permodalan yang dikelola BUMDesa dan/atau BUMDesa, pengelolaan produksi, distribusi dan pemasaran 212+ © bagi usaha ekonomi pertanian berskala produktif dan usaha ‘ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; 3. penguatan dan pengembangan usaha ekonomi melalui pendayagunaan sumberdaya alam dan penerapan teknolog| tepat guna; 4a peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja terampil dan pembentukan wirausahawan di Desa; dan 5. pengembangan lapangan kerja_untuk — pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Desa secara berkelanjutan. Desa Maju|dan/atau Desa Mandiri memprioritaskan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa untuk _ meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa yang meliputi: 1. perluasan usaha BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama melalui penyertaan modal, pengelolaan produksi, distribusi dan pemasaren bagi usaha ekonomi pertanian berskala produktif dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk unggulan Kawasan perdesaan; 2. periuasan usaha ekonomi warga/ kelompok, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya melaluil akses permodalan yang dikelola BUMDesa dan/atau BUMDesa, pengelolaan produksi, dstribusi dan pemasaran bagi usaha ekonomi pertanian berskala produktif dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan. 3, perluasanusaha ekonomi melalul_pendayagunaan sumbetdaya alam dan penerapan teknologi tepat guna; 4. peningkatan kualitas dan Kuantitas tenaga kerja ali di Desa; dan 5. perluasan/ekspansi lapangan kerja untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Desa secara berkelanjutan. Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju dan Desa Manditi memprioritaskan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa yang meliputi : 1. pengelolaan secara partisipatif Kegiatan pelayanan sosial dasar| di bidang pendidikan, Kesehatan, pemberdayean wargal miskin, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas; 2. pengelolaan secara partisipatif_Keglatan pelestarian lingkungan hidup; 3. pengelolaan Kesiapsiagaan menghadap! bencana alam dan konflik sosial, penanganan bencana alam dan konflk sosial, serta cite kejadian luar biasa lainnya; 4, pengembangan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa agar mampu berpartisipasi dalam penggunaan Dana Desa yang dikelola secara transparan dan akuntabel; dan 5. peningkatan partisipatif masyarakat dalam memperkuat tata kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial. 6. Desa |Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju dan Desa Mandiri memprioritaskan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa| untuk memperkuat sosial budaya Desa yang meliput : 1. penyusunan produk hukum di Desa yang dikelola secara demokratis dan partisipatif; 2. pembentukan | dan pengembangan budaya hukum serta menegakkan peraturan hukum di Desa; 3. pembentukan {dan pengembangan keterbukaan informasi_ untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat Desa; 4. penguatan ketahanan masyarakat Desa melalui penerapan ila nilai Pance 5. penguatan addtitiadat, seni, tradisi dan budaya Desa. Bagian Ketiga Publikasi | Pasal 18 (4) Prioritas penggunaan Dana Desa di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 wajib dipublikasikan oleh Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa di ruang publik yang dapat diakses masyarakat Desa. (2) Publikasi penggunaan Dana Desa sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara swakelola dan partisipatif dengan melibatkan peran serta masyarakat Desa. (3) Dalam hal Desa tidak mempublikasikan penggunaan Dana Desa di ruang| publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota _memberikan sanksi administrasi sesual dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, BAB IV MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 19 (2) Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa sesuei, dengan prosedur perencanaan pembangunan Desa yang dilaksanakan berdasarkan Kewenangan Desa. (2) Kewenangan| Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdir -14- dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Penetapan priortes penggunaan Dana Desa dilaksanakan dalam penyusunan RKP Desa. Pasal 20, (1) Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan secara terpadu dengan perencanaan pembangunan nasional, provinsi, dan Kabupaten/ Kota. (2) Keterpaduan perencanaan pembangunan nasional, provinsi, dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ilaksanakan | oleh pemerintah _kabupaten/kota_ dengan menginformasikan kepada Desa sebagai berikut: a. pagu indikatif Dana Desa sebagai dasar penyusunan RKP Desa; dan b. program/kegiatan pembangunan Desa yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, dan/atau APBN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Desa; Pasal 21 (1) Prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan sebagai prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Desa wajib dibahas dan disepakati melalui Musyawarah Desa. (2) Hesil Keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar penyusunan RKP Desa. (3) Prioritas kegigtan pembangunan yang dibiayai Dana Desa yang telah ditetapkan dalam RKP Desa wajib dipedomani dalam penyusunan |APB Desa yang dituangkan dalam Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa. Pasal 22 (1) Rancangan APB Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3), di evaluasi oleh Bupati/Wallkota. (2) Dalam hal hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan rencana penggunaan Dana Desa tidak sesual dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tngsh, Bupati/Wallkotamemberikan penjelasan secara tertulls kepada Desa tentang latar belakang dan alasan ketidaksetujuan ates rencana penggunaan Dana Desa. (3) ketidaksetujuan atas rencana penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desa menyampaikan kepada masyarakat Desa melalui BPD dalam musyawarah Desa. | -15- Pasal 23 (1) Dalam hal pemetaan tipologi Desa berdasarkan _tingkat perkembangan Desa untuk penyusunan prioritas penggunaan Desa, Pemerin lh Desa menggunakan data Indeks Desa Membangun (IDM). (2) Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan evaluasi terhadap tingkat perkembangan |Desa berdasarkan data IDM. (3) Hasil evaluasi tingkat perkembangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat selesai sebelum dimulainya peenyusunan RKP Desa Tahun berkenan. (4) Hasil evaluasi tingkat perkembangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus diinformasikan secara terbuka oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa. BAB VI PELAPORAN Pasal 24 (1) Bupati/Walikota_menyampalkan laporan_penetapan_prioritas penggunaan dana Desa disertal dengan soffcopy kertas kerja penghitungan Dana Desa setiap Desa kepada Menteri c.q. Direktur |Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. (2) Laporan [penetapan prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesual dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Penyampa dilakukan ditetapkan. ian Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 1 (satu) bulan setelah APB Desa BAB VII PARTISIPASI MASYARAKAT Pasal 21. (1) Masyarakat dapat ikut serta memantau dan mengawasi penetapan prioritas penggunaan Dana Desa yang akuntabel dan transparan dengan care:| ‘a, menyampeikan pengaduan masalah penetapan prioritas penggunaan Dana Desa; -16- b. melakukan pendampingan kepada Desa dalam menetapkan prioritay penggunaan Dana Desa sesual_ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau C melakukan studi dan publikasi_ penerapan _prioritas penggunaan Dana Desa. (2) Pengaduan masalah penetepan priortas penggunaen Dana Desa dilakukan melalui ‘a. Pejabat|Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan TTransmjorasi dengan alamat pengaduan sebagai berikut: 1. Layanan telepon : 1500040 2. Layanan SMS Center: 087788990040, 681288990040 3. Layanan PPID : Gedung Utama, Biro Humas tan Kerjasama Lanta 1 4, Layanan Sosial Media: @Kemendesa_ (twitter) kemendesa (Facebook) 5, website LAPOR Kantor Staf Presiden (KSP).. BAB VI PELAPORAN DANA DESA. Pasal 17 (1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa} setiap tahap penyaluran kepada Bupati. (2) Laporan realisas|_penyerapan dan capaian output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun anggaran sebelumnya; dan b. laporanrealisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sempal dengen tahap I. (3) Laporan realisasi| penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling lambat tanggal 7 Januari tahun anggaran berjalan. (4) Laporan realisasi| penyerapan dan capaian output Dana Desa sampai dengan tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b disampaikan paling lambat tanggal 7 Juni tahun anggaran berjelan. (5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala Desa dapat menyampaikannya pemutakhiran capaian ‘output kepada Bupati untuk selanjutnya dilakukan pemutakhiran data pada aplikasi Software. (© Bupati dapat mendorong proses percepatan penyampaian laporan realisasi penyerapan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa. -17- BAB VII SANKSI Pasal 18 (1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal: ‘a. Bupati belum menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) atau Pasal 8 ayat (5); b. Terdapat Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh persen); dan/atau c. terdapat Rekomendasi yang disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di daerah. (2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dliakukan terhadap penyaluran Dana Desa tahap TI tahun anggaran berjalan| sebesar Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya. (3) Dalam hal Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih besar dari jumlah| Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap 11, penyaluran Dana Desa tahap Il tidak dilakukan. (4) Dalam hal sampail dengan minggu Kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebin besar dari 30% (tiga puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD. (6) Bupati melaporkeh Dana Desa yang tidak dlsalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) kepada Kepala KPPN selakuu KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. (6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun anggaran berikutnya. (7) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan oleh) aparat pengawas fungsional di daerah dalam hal terdapat potensi atau telah terjadi penyimpangan penyaluran dan/atau penggunaan Dana Desa. (8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisk dan Dana Desa sebelum batas waktu tahapan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. Pasal 19 (1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam hal: a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat|(1) huruf a telah diterima; b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya kurang dari atau sama dengan 30%; dan c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2)Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a dan huruf c berlangsung sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD. (3) Bupati melaporkan sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. (4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang bersangkutan mengenai Dand Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana -18- dimaksud pada ayat (3) paling lambat akhir bulan November tahun anggaran berjalan| dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan ‘APBDesa tahun anggaran berikutnya. (©) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBD tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (6) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD belum disalurkan dari RKUD ke RKD sampai dengan akhir bulan Februari tahun anggaran berjalan, sisa Dana Desa tersebut diperhitungkan sebagai _pengurang dalam penyaluran Dana Desa tahap Il dari RKUN ke RKUD tahun anggaran berjalan. (7)Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran sebelum minggu kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan, Bupati menyampaikan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap II yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat minggu kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan. (8) Berdasarkan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap I dari bupati, Kepala KPPN selaku KPA penyaluran DAK Fisik dan Dana desa menyalurkan sisa|Dana Desa tahap II yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD paling lambat bulan Juni tahun anggaran berjalan. (9) Dalam hal bupati/wali kota tidak menyampaikan permintaan penyaluran Dana Desa tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (7), sisa Dana Desa tahap II yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), menjadi Sisa Anggaran Lebih pada RKUN. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 20 (1) Bupati/walikota metalukan pemantauan dan evaluasi penggunaan prioritas Dana Desa. (2) Pemantauan dan| evaluasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diimpahkan kepada OPD yang menangani urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; (3) Pemantauan dan) evaluasi penggunaan Dana Desa sebagalmana dimaksud pada ayat (2) dapat dilimpahkan kepada OPD yang menangani urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; (4) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan penilaian oleh OPD yang berwenang dan disampaikan kepada Bupati dan Menteri melalui sistem pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (6) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melekukan tugas pembinaan dan pengawasan dalam penetapan prioritas penggunaan dana Desa melalui fasiitasl penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif dan program pemberdayaan masyarakat Desa, (6) Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meleksanakan tugas pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa, dibahas dalam Musyawarah Desa disesuaikan dengan format laporan Desa ps yang berlaku secara berkala; (7) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan penilaian oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan disampaikan kepada Bupati dan Menteri melalui sistem pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. ‘Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bekasi Ditetapkan di Cikarang Pusat pada tanggal ; 5 HARET 2019 Pit, BUPATI BEKASI Ttd H. EKA SUPRIA ATMAJA, SH Diundangkan di Cikarang Pusat Pada tanggal + 5 HARET 2019 {SEXRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI, ah H. U. BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2019 NOMOR12 ; LAUPRAN I: KEPUTUSAN BUPATIEKAS! wowor 1 12 TAHUN2019 TANGGAL ‘smaner2019 a renTan ! TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RNCAN DANA DESA TAHUN ANGARAN 2048 INIA DANA DESA BAGIDESADESADKABUPATEN BEKASITAHUN ANGGARAN 2019 We. Antec Dest ctatonen | ASH JA Bactetan) yoann prone a emia z a a a m ram t Pea SEPIA + fcxermaar amet Sa sea coor ifeewuane epee —t ‘az ss| —ay oe or] tatoo [rosa mar eeatier| =| sss] tas [ as Peas eater] =] | tse e| —— rr ‘fein Saniora ar Saeaor i fesana 7 a A fara atiort —t ‘Sigrt——taer rata a teaieot—t Ssiase| — “sae ann aca} asso — aauseee| ——amtnae| prison aan t : d fiw aaa} —t Tao] — tears] —— Toor i finer Seaiga| | eee — tarts am Ta aS seatier| =| tase] tena] —— ts fare eater —t Eran] —taseo]| tno fearon Santee [1 =| —sester| teres por| rar ease fasior| —t es enurr| —tenesarr| ——rbooe ie feonanne eatin —t taucuae| — tater] —— taboo an] a9 — susan] sheet pes| rion same. + - s 7avounant aaa} — saener| Teer Taso Tae sae | | — res | tanto] ast feo perfor] —1 arise] — tasers | Tanto fea tater | — ere —t pr] tooo fase ert| —1 od te ffearea tian | — | — seen] tartar —— arn #faiwneit tate [1 ecare| —tanecae] tatoo soma] —ars0| —1 sous] dist] ——s {ase t ; ; t ian sea} — arse] —— reese] —— Tro Brana seatgr| —1 aeaza| trast] tamer fanaa Sigs 1 —— eraser} tian se| roo {evan Sear — iinger| —taoseast| room fr fenasat Se aso] nears | tor ifeanar sreion[ Siete] ——1aoonor #-{aioeor tain —t Siewes| —tamantes| sens mr} —anestto | seni] taney] —— ssc foo t 2 ; A afar a Si fenton Seatior| =] tests |——tatopnatr| tooo fermen sation] 1] — set tenor] toon ofan Sation{ —t Titer —t eee ——t ros steno eaine|—| Taser —taieenr| ——to sr Sean ea sean] —taraceno| ——Teornor Sanat Seater] | —twer| —tarigetor| tatoo ST Sater] —-—-|- eer ——toaisse| tatoo Jauci| saree} eens] — reser rss [wooreecra i a =m ae cs TORE foun tena | | — seis] —towerssr| Tore en oe A aa cerca a Soa era a it veassi earl —1 ‘ete tomer] ——ttooma 2 oa RST erates Set| taster zomg ‘fanaa eat — tsar] —tereren| ——ta nr fame tate 1 Este ——teeratoe[ — seo | antes —T esas] ears] torn cer + : ; : afar aaa || —— een] — rere —— rear feta Seer —e| — tests] tatoo fr Sent —anas| tat ten ears —— soar al tate —t ‘eaer| ——turrear| ton ifn ea —1 sa ies|——}sissps[ ——— Toe sean tater —t ‘raor| ——tuviener| tiem ac] — asso —taes| — arene] — Treason sommoemar : : : rou aa] =| aon | rae] raat Efieomar te|—1 Saaee| onus | too —innascr epi 1 Sot] —taeserr| —— tomo Senitsom tear 1 Sour —— snus a eee a So renter pei] 1 Sout tases Sener feo tat 1 Soutair| —sserarr| ——rooomor eau tee —1 foeee| — lates] ——1 sor ete einer —1 saute] ——tamaetna| ——— tomer epaaoa 7 sc} — aston tt — stn] repr rio = ‘Aiokasi_| Alokasi Berdasarkan fe ‘Nama Kecamtan dan Desa Aisa Motat Bente gu Dan Dos pocdess ro a a @ a a [RAS OAR, i a a 35 JenaracKora eae sea, Tae TSR RAGA rzaa1 gon] 1 347355 7 rom, 0 00.00, TS [KARANGASHE 7224000 | 1 amar 50325425 00000000 6 [WALLY rz g00 | 1 365051 257 rg 2a2 62 os00n0000 07 RRR 72240 1 T7970, a 38070, 44000000. BH [PASIRGONBONG e720 [1 9261 28h LOD S228 20000900 a__[SWPanaR e724zig00| 1 aris08a78 ae a2T aT 140 0,90 70 [TaRGUNGSA 7242900] —1 B16 007 isessaeor 7.130 0,90 TH HARE 724000] STES0a0E iba 751908 -racoan 90 7 MexR e7242q00] —1 SHES2ate 058 853.09 710796000 7 [WANNA 72a a0o| HTD HE gem "Laz 000 mas | 7395991900 Eee zg TATaLAT3 Fz 000.00 aman CR H 7 - 7 TH [SURARAYA aaa] =| rae Tas ean 15 RAR GRA erzazi goo | 1 ay 19 31028 480000000 Te KARANGSET 57242000] 1 SO TST 30000000 Tr KARINA e7242ig00| —1 S50 Te S621 18 53001000 7a KaRANGEAHAG 5722 O00 BA BE 7s. 0000.00 7a RARANGSENTOSI 72421900 1 Sis o7286 Lies 1s 90 a aRANGSATU 72 O00 Tent 26002517 206 90 i RARANGHOKT 7742 oo 541485 SS seo 00 mia | 537034800. Tassie] e557 79 72500, cana Ta fi : 7 Tz ranvuNsne Sra = aT, TST Teme 63 _[opavUNG 672A 00 B16 554057398 000000 Ee HEGARUANT 6722100 TEL AS83T6 oes 400000900 5 —[ATREIA e721 00 E00 SH 7620 509 soon ee aTBaRU 724000 50003880, Aaa 00,00 BT —[LABANSART 572 O00 THESIS 27 a0a94 27 0 000800 BE ARANGSART B72 O00 TPEBST 62 1a, 162 750. 00 aaa | ares sa7 00. ESE 32875800, 3.0, 00 REDONGARNG : F TE ARANSSAVEING. Ta 7 aa Tara PTOI S0_—[WARINGIIAVA 672A 00 7 T5227 399.1590 0000000 G1 —RARANGERAR 722 00 = Tar asat6 TO on0060 57 EKA s724aigoo| 7.1 86 7 se0.05 63 380 0,90 55 KARANGHARTRT er2aa.cno | oss 1265257319 Tom 00 et _[oaroNGsaRt, 7242000 aia a5 65121 400900000 35 REDUNGHARTOR 720 TOR 8 are T1959 sooo RA [705307900 1 E0357 H ASS BBIO06 465 370.0000 Pe r ei - 7 ea ARTR Teo) | arr ToeoaROTT Tes 57 —[KARANGSEGAR rz goo T5251 8 12,55 1490000000 38 | SURBERUR ezazigin | erat SROOGIG 33001000 Sa [SURE srze2100[ SOTO SII oa mn0.00 oo fanaa 7242000 easT6307 776399507 A 0,00 “at aRANGIATR 72000 | 755 58 ZOSSSD BH Zon 00 02_SUOERSAR erzanigbo| 1 Sora 030010 S60. 00 03_HARANGPATRT e72azig00 | 1 —-| tors assez 15315592 Teen000 00 10 ARNG e721 gon| 1 55539130 812290 03000000 05 [KERTAIAYA e7zadigo0 | 1 O86 63a, 965 1590000000. 05 [BOTARSAR, erzazigo0 | 1 =| rose TSB 7a on0.000 7 [saa erzazio00[ 1725 20,760 23974170, Ze 0000 Toma | — sen 052000 — 25700820 | Too soo. 20 osenowop00 [Sua i Ts |soeauce, waar] 1 Tas Tae Toa ASOD 095A e72aiato | 1 ie Zee 1210000, 70_SueaNaRe rz goo |= TEAS OH 1A0377501 4400.00. Tit [SURALAKSANE e727 go0 | 1 eso 52 89055 130000000 12 SURAD. rz gon 1 SETTLES, TORS 530000000 is SUAS 224 g00 [1 aes TAO 7648 1078000 iSO ‘er2d21000[ 1 BiBSO7 THE sz s18 Tie S200, 90 RAR | ao 947 900 | ESTTSaS PEE 580.7800 SRT, H 7 = = Tsuna ae Tans, TeoaRET FESO io [suRaaNa 67242 gon | TALOET 504757. 90 sco 7 [SUR eraoigo0 [1 3500738 624 5 620000000 ia[suRaAS rz go | TESSIS RET Tate 2000000 1a SUKARUMUT e72aaicn0| 1 Tra ase 52218 AS00900 120 Jawuasare 72aot ano | Zit [Taam 88 srasTi seh arom. 00 7 sue 672% 0 Hid 1.085 7,087 os, 90 HORTA | 05 oo [ares | sass 00] zreones isn a0.00 [cxSANoONGRT ri = zi Te invasae Ta, maT Tee TT Tama 2A e722 m0 578397110 50818 7 25000000 7at_[SHOANSART eran 0 TEASE 35.5030 ao0mn0.00 725 _[SHOANGIAVA 7200 Biz 1254 st606 7380080, 00 725 SETALAKSA B72 ono 73551, 61 154565517 3800.00 137 [SETIAIYA, 672A : ERE 2a 6 00.00 125 [LENGGARIAVA 672 00 7 SOUT TSSSBUST oroano.000 $23 _[ENGOARSAR 7200 =] —aarrsraes SAS 7ET ES 650000000. Tama] — 5379358000 Suesoubez7 | ——To7e5 354077 o.70000000| We. nana Kecanan an Dee tsi usr | Aas | Asa! Bevan aguana besa peers Zi x Zi x s a Zi RASHES : : : = pene EBS ee Tao ea Sts | aia | — ferro | — taste Tae pore a Testo aaa RRA et eo Se pai caer Sear a THe t ee ato Tues [fae Tee ancs| — abetted] —sereanes| vse Se Sa i : : z Teo rasa | Are] —— aes | — caro Ta aoa Seaigar| tase] — seen | —— nz Tn Tease aa Ce TE Te ieee Seria eels {tater ar Sor Tosa Sate ‘Sharh Hae He oa aes Seno] tae THEE Hep Tiates ‘ean — tana Ha a fovaracai Sato erris| tant Tero Ta oueO tee aie] — ase ie irate Thos Hates ere] Lise ae 1a Hear foeses| tenes Teast sau] — Tae sta] — ae] foam SECT : = : : arfeaere aes Saas | reararre aS ioe See — seer —— tone ea ene Searieor| 1} —— ese] —— ra igner poe reign] 1 | —seaisar| ese aie fears Seater} settee | ova imtoo pee ge | | stg r nese pea eres ort sare tar} —eseetnon| |g | T Tat ST t : 2 mee aa] — a Ta 2 Soto Ste a eT Teen a Sets | hae [toe teen 7a es esis eeenieo|—— tere Hen ‘stan Sete | Serger] — tort asin 1 aRT OS a A Tae sama — aes] aestesaie| Erna HBT Seca t : : 2 Ta feos qe | ris |e aE i fentare Sort —r eoetes| ae a 1a fea font —1 Suse ara eens isha atest — Sesser] — Laer Tae a hinanorra wate —t Spat — fare ian afar Spt — ol eC Teens oon Spat Hear] —— Lacan ter 7a eau ass] —— snes et saci pares Samer | aber] sano en t : : : Te femuane areiga| | — | —— rare ei iene Sear —-—|——erors| tas ean Tao Se eo eas ering] tsar arises eR era Tate Teen eee | ehees|—— tener Bion 1 eesaueae a eT ene Ti foramen Sr} eres |e Tare Souci} — atte —as| anes |—— brat Haare Scone ; ; 2 Te econ aes saris] —— Ta TE Hossa eer —t Sos | peas Geet Tessa io Sense] — tran ees Ti eae Seat Satnet| frat Hines ema Seaioer| 1 Satan Ten Tes erate el as Souci aso | santa] rat TE Ta AoE rear] re snanine|_— setae on | ror TORTROL PTTUNAN Tabet ota Tapa sas rama 1 108 eT ask ban abate ios 183 reste at os fap BSE Hose aes Paso eos tauptn Stas ere it tng cas Anas Kabupaten Bea 1857 | Plt. BUPATI BEKASI Faget ror absent oe a ee TT ta [2umiah Desa cl Diundangkan di ikarang Pusat H. EKA SUPRIA ATMAJA, SH Pada tanggal: § Maret 2019 {sei fp/aras DAERAH KABUPATEN BEKAST,W/ #, BERKDA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2019 NOMOR ene ee UTE eee eet eet eee cee eee eae | _ AWPRADL: KEPUTUSAN BUPAT BEKASI . NowOR sranun 2019 TaNGCAL 2 $ Maner 2019 TENTANG | TATACARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN INCIAN DANA DDESA TAHUN ANGGARAN 2019, FINCIAN DANA DESA BAGIDESADESA O KABUPATEN BEKASI TAHUN ANGGARAN 2019 Sa eel ERE ee =: ara ‘ai aaa a wutswa | 2 ssa] oe = om E vim tar] = pit. BUPATI BEKASI agin Denton E319 tt rh gerhoas oasnan waoraren next, (ee AY HLEKA SUPRIA ATAA, SH DBERRTp oaeean KaBuPa! Jun 2019 noon 12:

You might also like