You are on page 1of 16

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA PASIEN DAN


KELUARGA PASIEN DI PAVILIUN MAWAR
RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

FARADINA AWALIA 220210051


MIRNAWATI MARBUN 220510037
MEGA JAYATRI 220510016
RESTI RIZQIAH 22051008
SILVI TORYANI 220510008
SITI MAHLIKA 220510007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keselamatan pasien merupakahan hal yang utama dalam pelayanan di
Rumah Sakit. Jumlah kasus jatuh merupakan bagian yang bermakna
penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko
pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cedera jika
sampai jatuh. Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien
yang dirrawat di RS akan memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi
riwayat jatuh, status mental, efek samping obat, gaya berjalan, menggunakan
alat bantu jalan, serta kondisi penyakit. Sedangkan untuk anak-anak
pengkajian faktor resiko jatuh meliputi: umur, jenis kelamin, prilaku,
gangguan kogntif, faktor lingkungan, respon terhadap pembedahan,
penggunaan obat-obatan.

Berdasarkan National Database Of Nursing Quality Indicators (NDNQI)


salam penelitain Bouldin et al (2014), kejadian pasien jatuh meruapakan
kejadian yang tidak direncanakan dengan atau tanpa cedera di unti rawat inap.
Orang tua dan pasien yang lemah bukan satu-satunya yang beresiko jatuh
dirumah sakit. Setiap kelompok umur memiliki resiko jatuh karena adanya
kondisi fisiologis. Di Amerika Serikat indisiden jatuh di rumah sakit dan
pusat kesehatan dilaporkan sebanyak 1.000 pasien perharinya. Dari 345.800
kejadian jatuh yang terjadi di ruang rawat inap selama penelitian, 315.817
orang dialoprkan mengalami cedera (Bouldin al,2014). Rata-rata kejadian
jatuh terjadi pada pasien rumah sakit (KPPRS), di indonesia sendiri kejadian
resiko jatuh terbanyak terjadi di Provinsi DKI jakarta dengan 37,9% diikuti
dengan jawa tengah 15,9% dan DI Yogyakarta 13,8%. Kejadian ini paling
banyak ditemukan di unit rawat inap penyakit dalam, bedah, dan anak sebesar
56,7% (Ariastuti, 2013). Resiko jatuh juga termasuk dalam sasaran
keselamatan pasien, sasaran keselamatan pasien merupakan syarat yang harus
diterapkan di semua rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Penyusunan sasaran ini mengacu pada Nine
LifeSaving Patient Safety Solution dari WHO Patient Safety 2007, yang juga
digunakan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI ( KPPRS
PERSI) dan dari Joint Comission International (JCI). Maksud dari sasaran
keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien.

Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi pasien jatuh, contohnya


lantai kamar mandi licin, tempat tidur terlalu tinggi, pencahayaan kurang.
Sedangkan dampak dari insiden jatuh yang dialami pasien secara fisik adalah
cidera ringan, sampai dengan kematian, secara financial memperpanjang
waktu rawat dan tambahan biaya pemeriksaan penunjang (CT scan kepala,
rontgen, dll) yang seharusnya tidak perlu dilakukan, dan dari segi hukum
berisikountuk timbulnya tuntutan hukum bagi rumah sakit. Meski demikian,
resiko jatuh dapat di cegah dan banyak hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah pasien jatuh dan meminimalkan cidera akibat jatuh.

Dengan mengenali resiko jatuh maka akan dapat diprediksi resiko jatuh
seseorang, dan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Oleh karena itu,
memahami resiko jatuh, melakukan tindakan pencegahan, dan penangana
pasienjatuh, merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan
resiko jatuh dan cidera pada pasien yang dirawat. Resiko jatuh dapat dicegah,
namun mencegah resiko jatuh bukan berarti membatasi mobilitas dan
aktivitasnya (contohnya berjalan, mandi, BAB, BAK, dsb) dan mengharuskan
pasien untuk berada ditempat tidur saja. Oleh karena itu pencegahan resiko
jatuh membutuhkan intervensi dan modifikasi sesuai kebutuhan individual
pasien berdasarkan hasil pengkajian terhadapfaktor resiko jatuh pasien.

Sebagai upaya pengurangan resiko jatuh dan cidera yang ditimbulkan


akibat jatuh maka rumah sakit menetapkan langkah-langkah sebagai berikut :
mengenali faktor resiko jatuh dan melakukan penilaian resiko melalui
pengkajian awal dan pengkajian ulang, melakukan intervensi
pencegahan reisiko jatuh, memonitor resiko jatuh Penilaian resiko
jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa dan Penilaian
risiko jatuh neonatus. Penilaian meliputi berbagai aspek seperti
riwayat jatuh, menggunaan alat bantu jalan, kebiasaan berjalan,
kebiasaan berkemih, penyakit dan obat yang dikonsumsi, dan lain -
lain. Biasanya pasien diberikan tanda gelang kuning dan tanda yang
akan ditempel di dekat tempat tidur pasien yang menyatakan bahwa
pasien beresiko untuk jatuh. sehingga perawat melakukan intervensi
dan monitoring yang intensif terhadap pasien beresiko jatuh. Penilaian
terhadap resiko jatuh diharapkan dapat mengurangi resiko jatuh dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap pasien beresiko jatuh. Dengan
mengenali resiko jatuh maka akan dapat diprediksi resiko jatuh
seseorang, dan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Oleh
karena itu , memahami resiko jatuh , melukakn tindakan pencegahan,
dan penanganan pasien jatuh, merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk menurunkan resiko jatuh dan cidera pada pasien yang
dirawat.
2. Landasan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
penugasan Mahasiswa profesi Ners STIKes Banten pada stase anak.

3. Tujuan Kegiatan
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan :
1. Klien dan keluarga mengetahui definisi resiko jatuh

2. Klien dan keluarga mengetahui faktor resiko jatuh

3. Klien dan keluarga mengetahui pencegahan jatuh

4. Klien dan keluarga mengetahui cara pengurangan resiko jatuh pada


pasien di Rumah Sakit

4. Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamakan “Penyuluhan Resiko Jatuh”

5. Tema Kegiatan
Pencegahan resiko jatuh
6. Bentuk Kegiatan
Pendidikan Kesehatan

7. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi

8. Media
1. Leaflet
2. Poster / lembar balik

9. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Agustus 2022
Pukul : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : Paviliun Mawar

10. Sasaran Kegiatan


Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini antara lain adalah keluarga
pasien

11. Rencana Kegiatan


Waktu (Tanggal) – November 2022
No Kegiatan
14 15 16 17 18 19

Persiapan Proposal
1.

Persiapan Media
2.

Pelaksanaan Kegiatan
3.
12. Rincian Biaya
Poster = Rp. 55.000
Lefleat = Rp. 60.000
Snak dan gift = Rp. 50.000
Jumlah = Rp. 165.000

13. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.
b) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Peserta berperan aktif selama kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a) Orang tua mampu memahami definisi resiko.
b) Orang tua mampu mengetahui cara pengurangan resiko jatuh pada
pasien di Rumah Sakit
14. Penutup
Demikianlah proposal kegiatan “Penyuluhan Pencegahan Resiko Jatuh
Pasien”. Besar harapannya kami agar Ibu dapat menyetujui kegiatan ini
dengan baik dan semoga sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah
ditetapkan dan Allah SWT memberikan petunjuk dan meridhoi segala amal
baik kita dalam pelaksanaan kegiatan ini.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA ANAK DI ANYELIR ATAS

Hari/Tanggal : Rabu, 16 November 2022


Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat/Ruang : Paviliun Mawar
Sasaran : Kelurga Pasien
Pelaksana : Mahasiswa Ners STIKes Banten
1. Faradina Awalia
2. Mirnawati Marbun
3. Mega Jayatri
4. Resti Rizqiah
5. Silvi Toriyani
6. Siti Mahlika
Topik Pendidikan Kesehatan : Pencegahan Resiko
Jatuh

I. Tujuan Institusional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan pencegahan resiko jatuh diharapkan pasien
dan keluarga di Anyelir Atas dapat mengetahui dan mencegah terjadinya
resiko jatuh.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan pencegahan resiko jatuh sebanyak 1 kali 30
menit, diharapkan pasien dan keluarga :
1. Memahami pengertian jatuh
2. Memahami bagaimana cara mencegah
3. Memahami apa akibat jatuh
4. Memahami faktor resiko jatuh
III. Materi
Pokok Bahasan : penyuluhan
resiko jatuh

Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian jatuh
2. Faktor resiko jatuh
3. Akibat jatuh
4. Pencegahan jatuh
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab / Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Poster / Lembar Balik
VI. Pengorganisasian
Moderator : Faradina Awalia
Penyaji :
1. Silvi toriyani
2. Siti mahlika
3. Mega jayatri
4. Resti rizqiah
5. Mirnawati marbun

VII. Daftar Rencana Proses Penyuluhan

Tahap
No W Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Kegiatan
1 Pembukaan 5 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tentang tujuan menyimak
pokok materi 3. Bertanya mengenai
4. Menyampaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
5. Menyampaikan kontrak waktu jelas
2 Isi 20 Proses: Memperhatikan dan
Menit bermain bersama dengan
1. Menjelaskan materi tentang
resiko jatuh antusias dan
mengungkapkan
a. Pengertian jatuh perasaannya
b. Faktor resiko jatuh
c. Akibat jatuh
d. Pencegahan jatuh

3 Evaluasi 5 Menit Melakukan evaluasi Sasaran dapat


1. Menyampaikan kesimpulan 1. Bertanya
materi
2. Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya 2. Menjawab
3. Menanyakan kembali tentang
materi yang akan disampaikan

4 Penutup 2 menit Memberi salam 1. Menjawab salam

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan mampu:
a. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
b. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan memahami tentang materi
penyuluhan.
2. Evaluasi Struktur
a. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan.
b. Pelaksana siap melakukan Penyuluhan resiko jatuh
PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA ANAK DI RUMAH SAKIT

I. Konsep resiko jatuh


A. Pengertian
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat
kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring, terduduk dilantai/
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa menimbulkan luka, trauma serius,
seperti nyeri, kelumpuhan bahkan kematian.

II. Faktor Resiko Jatuh Pada Pasien


The Royal Childern’s Hospital Melbourne , faktor-faktor yang mempengaruhi pasien risiko
jatuh pada klien meliputi
1. Lingkungan , seperti sisi pengaman ranjang yang tidak terpasang, lantai yang
basah, lokasi tombol bantuan yang terlalu jauh dari pasien
2. Usia
3. Diagnosa klinis dimana kondisi klinis pasien yang berbeda sesuai dengan
diagnosisi masing-masing pada pasien yang mana mempengaruhi meningkatnya
resiko jatuh
4. Status mental
5. Gangguan mobilitas
6. Pengunaan medikasi
III. Pencegahan Resiko Jatuh Yang di lakukan Keluarga
1. Keluarga memastikan keamanan pasien selama menjalani perawatan ditempat
tidur
2. Keluarga memastikan lingkungan dan keadaan lantai tidak licin, pencahayaan
yang cukup
3. Keluarga memastikan pengaman/pagar tempat tidur terpasang denga baik
4. Keluarga memastikan rem pada roda tempat tidur dapat terkunci dan berfungsi
dengan baik
5. Keluarga dapat bertanya mengenai pemakaian gelang resiko jatu yang diberikan
petugas kesehatan

IV. Pencegahan Khusus Resiko Jatuh Pada Klien


1. Gunakan tanada visual untuk memberitahukan resiko jatuh (seperti: tanda yang
dipasang di pintu kamar pasien/ di dalam kamar pasien, gelang penanda.
2. Dampingi pasien saat ke kamar mandi
3. Tanyakan apakah pasien ingin ke kamar mandi setiap 2 jam sekali (jika pasien
dalam keadaan sadar)
4. Gunakan tempat tidur yang rendah.

Standar Resiko Rendah ( skor 7-11)


5. Posisi tempat tidur rendah dan ada rem nya
6. Ada pengaman/ pagar samping tempat tidur. Mempunyai luas tempat tidur yang
cukup untuk mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain terjepit
7. Hindari memakai alas kaki licin
Standar Resiko Tinggi (skor >12)
1. Memakai gelang resiko jatuh berwarna kuning
2. Terdapat tanda peringatan resiko jatuh
3. Cek pasien menimal setiap satu jam
4. Bed pasien letakan dekat nurse station
5. Perbandingan pasien dan perawat 1:3 libatkan keluarga pasien sementara
perbandingan belum memadai.
V. Menurunkan Resiko Jatuh Dengan Checklist Assesment
Kurangi resiko pasein jatuh dengan mengidentifikasi pasien dengan cara sebagai berikut:
a. Seluruh pasien harus dikaji mengenai resiko jatuh pada saat :
- Saat masuk keruang perawatan (baik itensif maupun biasa)
- Setiap hari ada perubahan status klinis pengobatan dan sebab lainnya.
b. Pengkajian resiko jatuh dilakukan oleh perawat menggunakan skala penilian resiko jtuh
(More Scale Humpty Dumpty) pada anak.
Derajat resiko jatuh pasien terdiri dari resiko rendah (low), resiko sedang (moderate), dan
resiko tinggi (high)
a. Derajat resiko jatuh pasien didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
b. Derajat resiko jatuh pasien dituliskan pada papan diatas bed
c. Derajat resiko jatuh dan upaya pencegahan jatuh di informasikan dan diedukasi kepada
pasien dan keluatga/ penunggu pasien
VI. Akibat Jatuh
a. Perlukaan (injury)
Perlukaan (injury) mengakibatka rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit
berupa robek atau tertariknya jaringan otot.

b. Disabilitas
Disabilitas mengakibatkan penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan
fisik dan penurunan monilitas akibat jatuh yaitu kehilangan kepercayaan diri dan
pembatasan diri
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Memberikan keselamatan kepada pasien merupakan hal yang sangat
penting. Dan untuk mencapai keselamatan pasien diperlukan sasaran-
sasaran keselamatan pasien, salah satunya adalah mengurangi resiko
pasien cedera karena jatuh. Bila resiko pasien cedera karna jatuh ini
 bisa dikurangi, maka proses penyembuhan klien akan lebih cepat.
Tanggung jawab sasaran ini terutama ada pada rumah sakit selaku
penyedia fasilitas, namun segala komponen yang terkait
 juga punya tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan pasien

B. Saran 
Sebagai seorang mahasiswa harus lebih banyak lagi belajar dan
bertanya agar lebih bisa mengerti dan memahami tentang keselamatan
pasien ini. Karena ini merupakan salah satu hal
 pokok yang harus dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Irwan.(2016). Buku Ajar Managemen Keselamatan Pasien. Jakarta


Albyn Faiqh dkk. (2022). Keselamatan Pasien Dan Keselamatan Kerja. Bandung
https://www.rsudbanyumas.my.id/2021/03/cara-pencegahan-resiko-jatuh-bagi.html?m=1
)s

You might also like