Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus - Faradina Awalia
Laporan Kasus - Faradina Awalia
NERS
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN ASAM URAT DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWABUNTU
TANGERANG SELATAN TAHUN 2022
Oleh :
Faradina awalia
220510021
( ) ( )
2022
FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK
1. IDENTITAS
KLIEN
Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 82 Suku : Betawi
Alamat : Kp. Rawabuntu, Rt.08/002 Agama : islam
Pendidikan: - Status Perkawinan: cerai mati
Tgl masuk : - Pengkajian : 06 juli 2022
Panti werdha :
3. TINJAUAN
SISTEM
Penampilan umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. GCS : E4, V5, M6
KRITERIA SKOR GCS
Spontan 4
Dengan suara 3
E4
Dengan tekanan 2
EYE
Tidak terbuka 1
Normal 5 V5
VERBAL
Bingung 4
Berkata-kata 3
Erangan 2
Tidak ada suara 1
Mematuhi perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Fleksi 4
M6
Abnormal fleksi 3
MOTORIC
System pernafasan
a. RR : 20x/menit
b. Pola nafas : Teratur
c. Auskultasi : Vesikuler
d. Retraksi Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
System cardiovaskuler
TekananDarah : mmHg
a. Nadi : 90x/menit
b. Auskultasi : Tidak ada kelainan bunyi jantung
c. Irama : Reguler
System percernaan
a. Frekuensi Makan
frekuensi : 2-3x/hari (sedikit) kesulitan
menelan : Tidak ada mual muuntah :
Tidak ada berapa banyak : 1 piring
kebiasaan makan : 1 centong nasi
makanan pantangan : Tidak ada
makanan kesukaan : Apa aja suka
b. BAB
Frek : 1x/hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning kecoklatan
System musculoskeletal :
Skala Kenormalan Kekuatan (%) Ciri
0 0 Paralysis total
Tidak ada gerakan, teraba terlihat adanya
1 10%
konstraksi otot
Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat
2 25%
melawan gravitasi (hanya geseran)
Dapat melawan gravitasi, tetapi tidak dapat
3 50%
menahan/melawan tahanan pemeriksaan
Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa
4 75%
tetapi kekuatannya berkurang
Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan
5 100%
kekuatan maksimal
System integument
a. Mukosa : Lembab
b. Akral : Dingin
c. Lesi : Terdapat atrofi kulit
d. Turgor : ˃ 3detik
System perkemihan :
a. Frekuensi Minum :
frekuensi : ±1,5 liter/hari
kesulitan menelan : Tidak ada mual
muuntah : Tidak ada berapa banyak :
-
kebiasaan minum : Air putih, Teh manis
minuman pantangan : Tidak ada
minuman kesukaan : Teh manis
b. BAK :
Frek : 5-6x/hari warna :
Kuning jernih
kesulitan/nyeri : Tidak ada
4. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
4.1 PSIKOSOSIAL :
Klien mengatakan mengisi waktu luangnya dengan beristirahat dan mengobrol dengan cucu.
4.2 IDENTIFIKASI MASALAH EMOSIONAL
1) Status Emosional
d. Sering was-was/khawatir √
e. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan √
√
5. SPIRITUAL :
Masalah Keagamaan : Tidak ada masalah
Kegiatan Keagamaan : Sholat
Harapan – Harapan klien : Klien mengatakan tidak mempunyai harapan karena sudah tua.
6. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
6.1 KATZ INDEK :
Mandiri dalam makanan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan
1. A
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
2. Mandiri semua kecuali salah satu saja dari fungsi diatas B
3. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain C
4. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain D
5. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain E
Mandiri, kecuali mandi, berpakian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
6. F
yang lain
7. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas G
Keterangan : dalam kegiatan sehari-hari lansia melakukan aktivitas mandiri dengan bantuan
minimal, seperti, mandi, mengambil dan memakai baju secara mandiri, masuk dan keluar toilet
terkadang dibantu oleh keluarga, berpindah dari satu tempat ketempat yang lain menggunakan
bantuan tongkat, berkemih dan defekasi seluruhnya dikontrol sendiri, jika makan keluarga yang
memberikannya.
Kesimpulan : Lansia Ny. R termasuk kedalam kategori Indeks Karts B, yaitu mandiri semua
kecuali salah satu saja dari fungsi diatas.
Kriteria Dengan
No. Mandiri
Bantuan
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya 5 15
3. Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5
Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh,
4. 5 10
menyiram)
5. Mandi 0 5
6. Jalan dipermukaan datar 10 15
7. Naik turun tangga 5 10
8. Mengenakan pakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Control bowel (BAB) 5 10
10. Control Blader (BAK) 5 10
TOTA 65
L
K e t e r a n ga n :
a. 0-20: ketergantungan penuh
b. 21-61: ketergantungan berat
c. 62-90: ketergantungan sedang
d. 91– 99 : ketergantungan ringan
Kesimpulan : Lansia Ny. R memiliki skor 65, termasuk kedalam kategori lansia
berketergantungan sedang.
Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik 18-
22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan : Lansia memiliki total skor 15, yang termasuk kedalam kategori terdapat
kerusakan aspek fungsi mental berat
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS Hiperten ResikoPenurunanCurah
-: Klien si
mengataka Jantung
n
mempunya Peningkatan beban
i riwayat kerja
hipertensi.
-Klien mengatakan sering Hipertropi serabut
jantung
sakit dibagian tungkuk
leher. Gagal jantung kongesif
DO :
- Tekanan Darah 160/100 Penurunan oksigen ke organ dan
mmHg jaringan
- Nadi 90x/mnt
- RR 20x/mnt Penurunan perfusi
sesekali memegang
kepalanya. Penyumbatan pembuluh
- TD : 160/100 mmHg
Vasokontriksi
- RR : 20x/mnt
- N : 90x/mnt
Gangguan sirkulasi ke otak
Nyeri Akut
Resiko Jatuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai dengan
tekanan darah meningkat, Capillary refill time ˃ 3 detik, warna kulit pucat (D.0011)
2) Nyeri akut berhubungan dengan resistensi pembuluh darah di otak meningkat ditandai dengan mengeluh
nyeri, tampak meringis (D.0078)
3) Risiko jatuh berhubungan dengan usia >65 tahun. (D.0143)
4) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0111)
5) Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan ditandai dengan tidak mampu mengingat
informasi faktual (D.0062)
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. D.0011 Luaran Utama : Intervensi utama : Perawatan
Resiko penurunan Curah Jantung (L.02008) Setelah Jantung (I.02075) Observasi :
curah jantung dilakukan asuhan 1. Identifikasi tanda/gejala primer
berhubungan dengan keperawatan diharapkan curah penurunan curah jantung
perubahan afterload jantung meningkat dengan (meliputi dispnea,kelelahan)
ditandai dengan kriteria hasil : 2. Monitor tekanan darah
tekanan darah 1. Kekuatan nadi perifer ( termasuk tekanan darah
meningkat, Capillary meningkat ortostatik,jika perlu)
refill time ˃3 detik, 2. Kelelahan menurun 3. Monitor intake dan output
warna kulit pucat. 3. Edema menurun cairan
4. Tekanan darah membaik 4. Periksa tekanan darah dan
5. CRT membaik frekuensi nadi sebelum dan
sesudah beraktivitas
Terapeutik
5. Posisikan pasien semi fowler
atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
6. Fasilitasi pasien dan keluarga
untuk modifikasi gaya hidup
sehat
7. Berikan terapi rileksasi untuk
mengurangi stress,jika perlu
8. Berikan dukungan emosional
dan spiritual
Edukasi
9. Anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
10. Anjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap
11. Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
antiaritmia,jika perlu
13. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
membaik
13.Pertimbangkan jenis dan
25.Perilaku membaik
sumber nyeri dalam
26.Nafsu makan membaik pemilihan strategi
27.Pola tidur membaik meredakan nyeri
Edukasi :
14.Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
17.Ajarkan actor
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian actoric, jika
perlu
3. D.0143 Tingkat Jatuh (L14138) Pencegahan Jatuh (I.14540)
Risiko jatuh Setelah diberikan asuhan Observasi
berhubungan dengan usia keperawatan selama 3x24 jam, 1. Identifikasi Factor risiko jatuh
>65 tahun risiko jatuh dapat dihindari dengan (usia >65 tahun)
kriteria hasil : 2. Identifikasi risiko jatuh
1. Jatuh dari tempat tidur setidaknya sekali setiap shift
menurun atau sesuai dengan kebijakan
2. Jatuh saat berdiri institusi
menurun 3. Identifikasi Factor
3. Jatuh saat duduk lingkungan yang
menurun meningkatkan risiko jatuh
4. Jatuh saat berjalan (lantai licin, penerangan
menurun kurang)
5. Jatuh saat dipindahkan 4. Hitung risiko jatuh dengsn
menurun menggunakan skala (Fall
6. Jatuh saat naik tangga morse scale, humpty
menurun dumpty scale), jika perlu
7. Jatuh saat di kamar 5. Monitor kemampuan
mandi menurun berpindah dari tempat tidur ke
8. Jatuh saat membungkuk kursi roda dan sebaliknya
menurun Terapeutik
6. Orientasikan ruangan pada
pasien dan keluarga
7. Pastikan roda tempat tidur dan
kursi roda selalu dalam kondisi
terkunci
8. Pasang handrail tempat tidur
9. Atur tempat tidur mekanis
pada posisi terendah
10. Tempatkan pasien beresiko
tinggi jatuh dekat dengan
pantauan perawat dari nurse
station
11. Gunakan alat bantu berjalan
12. Dekatkan bel pemanggil
dalam jangkauan pasien
Edukasi
13. Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah
14. Anjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
15. Anjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan keseimbangan
saat berdiri
16. Ajarkan cara menggunakan
bel pemanggil untuk
memanggil perawat
2. Posisikan pasien semi fowler atau fowler S : klien mengatakan nyaman duduk dengan posisi
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman. semi fowler.
EF : Klien dapat mengikuti tindakan yang O : klien tampak nyaman,
perawat ajarkan.
A : Resiko penurunan curah jantung.
masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
2. Kamis Nyeri Akut 1. Melakukan relaksasi nafas dalam. S : klien mengatakan nyeri dibagian belakang atau
4 November EF : Klien dapat mengikuti tindakan yang tungkuk leher berkurang.
2021 perawat ajarkan. O:
11:15 WIB skala nyeri 3
A : Nyeri akut.
masalah nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. mengidentifikasi lokasi, frekuensi, kualitas, S : klien mengatakan nyeri terasa dibagian belakang
intensitas nyeri, skala nyeri. atau tungkuk leher.
O : skala nyeri 3
A : Nyeri akut.
masalah nyeri teratasi sebagian P :
lanjutkan intervensi
: Nyeri akut.
masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3. Kamis Resiko Jatuh 1. menjelaskan faktor lingkungan yang S : klien mengatakan pencahayaan dikamar
4 November meningkatkan risiko jatuh (lantai licin, mandi kurang tetapi lampu sudah diganti.
2021 penerangan kurang) O:
11:35 WIB EF : Klien dapat mengurangi faktor resiko pencahayaan didalam ruangan
jatuh. kurang.
2. Pemberian obat antihipertensi (Catrofil & S : klien mengatakan sudah meminum obat
amlodipin) secara rutin.
EF : Klien dapat meminum obat secara rutin. O:
TD : 140/90 mmHg
N : 90x/menit
RR : 24x/menit
A : Resiko penurunan curah jantung.
Masalah teratasi sebagian P :
intervensi dilanjutkan.
5. Sabtu Defisit 1. menyediakan materi dan media pendidikan S : klien mengatakan sudah mengetahui tentang
6 November Pengetahuan kesehatan tentang hipertensi. Definisi, penyakitnya.
2021 Penyebab, Tanda dan gejala, Bahaya dan O : klien tampak mengerti penjelasan yang diberikan
11.45 WIB pencegahan hipertensi. perawat.
EF : Klien dan keluarga dapat mengerti A : Defisit pengetahuan.
pendidikan kesehatan yang perawat masalah teratasi
berikan. P : intervensi dihentikan.
6. Rabu Gangguan 1. menstimulasi menggunakan memori pada S:
10 November Memori peristiwa yang baru terjadi. klien mengatakan lupa menaruh
2021 EF : Klien dapat mengingat kejadian yang obat setelah meminum nya.
10.00 WIB baru terjadi.
Klien mengatakan ingat jika tadi pagi
olahraga dan berjemur didepan rumah
O:
klien tampak bingung saat ditanya.
NO HARI /
CATATAN PARAF
DX TANGGA PERKEMBANGAN
L
S:
klien mengatakan sakit di kepala bagian belakang atau tungkuk leher.
klien mengatakan nyaman duduk dengan posisi semi fowler.
klien mengatakan sering berjalan olahraga mondar mandir di depan rumah.
O:
TD : 180/100 mmHg
N : 90x/menit
RR : 22x/menit
Rabu
1 klien tampak nyaman
10 November 2021
Saat bertemu klien sedang berjemur di depan rumah nya sambil menggerakan tangan dan kakinya.
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
2. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
3. Berikan terapi rileksasi untuk mengurangi stress,jika perlu
4. Berikan dukungan emosional dan spiritual
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antihipertensi
E : pasien mampu melakukan posisi semi fowler yang sudah diajarkan dan memahami cara aturan minum obat. R :-
S:
klien mengatakan nyeri dibagian belakang atau tungkuk leher berkurang.
klien mengatakan sudah mengerti penyebab nyeri kepalanya. O :
skala nyeri 3
Nyeri akut.
masalah nyeri teratasi sebagian P :
lanjutkan intervensi
I:
Terapeutik :
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat, relaksasi nafas dalam)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri E : klien
mampu melakukan relaksasi nafas dalam
R:-
S:
klien mengatakan pencahayaan dikamar mandi kurang tetapi lampu sudah diganti.
klien mengatakan sekarang sudah menggunakan alas kaki jika ke kamar mandi agar tidak jatuh lagi
O:
pencahayaan didalam ruangan kurang.
A : Resiko jatuh.
masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan
I :-
Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
3. Pasang handrail tempat tidur
4. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
5. Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dari nurse station
6. Gunakan alat bantu berjalan
7. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
E : pasien tampak mengerti, memahami menganai edukasi resiko jatuh yang telah disampaikan R :-