You are on page 1of 6

TUGAS

SITEM POLITIK INDONESIA


FUNGSI INPUT DAN OUTPUT

DI SUSUN OLEH :
NAMA : SITI KIRANNIA ODE

NIM : 2022165201031

MATA KULIAH : SISTEM POLITIK

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SORONG
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
PRODI ILMU PEMERINTAHAN
FUNGSI
INPUT DAN OUTPUT
SOAL!
 FUNGSI INPUT POLITIK
1. Sosialisasi politik
2. Rekrutmen politik
3. Artikulasi kepentingan
4. Agregasi kepentingan
5. Komunikasih politik

 FUNGSI OUPUT
1. Pembuatan kebijakan
2. Penerapan kebijakan
3. Penghakiman kebijaka

JAWABAN :
FUNGSI INPUT POLITIK
1. Sosialisasi politik
Sosialisasi politik merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-
nilai politik, sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau yang
dianut oleh suatu Negara.
Pembentukan sikap-sikap politik atau untuk membentuk suatu sikap
dan kenyakinan politik dibutuhkan waktu yang panjang melalui
proses yang berlangsung tanpa henti. Menurut Gabriel Almound,
dalam sosialisasi politik, terdapat hal yang penting yaitu : sosialisasi
politik berjalan terus menerus selama hidup seseorang. Sikap-sikap
dan nilai-nilai yang didapatkan dan terbentuk pada masa kanak-
kanak akan selalu disesuaikan atau akan diperkuat sementara ia
mengalami berbagai pengalaman social . pendidikan sekolah ,
pengalaman keluarga dan pengaruh pergaulan berperan dalam
memperkuat kenyakinan tetapi dapat pula mengubahnya secara
drastis . sosialisasi politik dapat berwujud tranmisi dan pengajaran.
Artinya dalam sosialisasi itu terjadi interaksi anatar suatu sikap dan
kenyakinan politik yang dimiliki oleh generasi tua terhadap generasi
muda yang cenderung masih flessibel menerima pengaruh ajaran.
Tranmisi dan pengajaran tersebut dapat bewujud, interaksi langsung
yaitu berupa pengajaran formal ataupun doktrinasi suatu ideology.
Sosialisasi politik dijalankan melalui bermaca –macam lembaga antar
lain: keluarga, sekolah, kelompo pergaulan , pekerja dan media
massa. Sosialisasi politik tidak pernah tetapi berlangsung terus
sepanjang usia. Begitu kita melihat atau melibatkan diri dalam
kelompok-kelompok dan perana-perana social yang baru yang
berbeda dengan pengalaman hidup yang kita alami cenderung
mengubah perpektif politik social.

2. Rekrutmen Politik
Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi atau rekrutmen
anggota-anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam
jabatan-jabatan administratif maupun politik. Setiap sistem politik
memiliki system atau prosedur-prosedur rekrutmen yang berbeda.
Anggota kelompok yang rekrut/diseleksi adalah yang memiliki suatu
kemampuan atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan
atau fungsi politik.
Setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang berbeda. Pola
perekrutan anggota partai disesuaikan dengan system politik yang
dianutnya. Diindonesia , perekrutan politik berlangsung melalui
pemilu setelah setiap calon peserta yang diusulkan oleh partainya
diseleksi secara ketat oleh suatu badan resmi. Seleksi ini dimulai dari
seleksi administratif, peneliti khusus (litsus) yaitu menyangkut
kesetiaan pada ideology Negara.

3. Artikulasi kepentingan
Artikulasi kepentingan adalah suatu proses pengimputan berbagai
kebutuhan, tuntutan dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok
yang masuk dalam lembaga legislatif, agar kepentingan, tuntutan dan
kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi dalam
kebijkasanaan pemerintahan. Pemerintah dalam mengeluarkan
suatu keputusan dapat bersifat menolong masyarakat dan bias juga
dinilai sebagai kebijakan yang justru menyulitkan masyarakat.
Bentuk artikulasi yang paling umum di semua system politik adalah
pengajuaan permohonan secara individual kepada para anggota
dewan (legislative), atau kepada kepalah daerah, kepalah desa dan
seterusnya. Kelompok kepentingan yang ada untutk lebih
mengefektifkan tuntutan dan kepentingan kelompoknya,
mengelompokan kepentingan , kebututhan dan tututan kemudian
menyeleksi sampai dimna hal tersebut bersentuhan dengan
kelompok yang diwakilinya.

4. Agregasi kepentingan
Agregasi kepentingan merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan
yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda,
digabungkan menjadi alternative-alternatif kebijaksaan pemeintah.
Agregasi kepentingan dijalankan dalam “ sistem politik yang tidak
memperbolehkan persaingan partai secara terbuka, fungsi organisasi
itu terjadi di tingkat atas, mampu dalam birokrasi dan berbagai
jabatan militer sesuai dari kebutuhan rakyat dan konsumen”. Dalam
masyarakat demokratis, partai menawarka program politik dan
menyampaikan usul-usul pada badan legislative, dan calon-calon
yang diajukan untuk jabatan jabatan pemerintahan mengadakan
tawar-menawar (bargaining) pemenuhan kepentingan mereka kalau
kelompok kepentingan tersebut mendukung calon yang diajukan.
Agregasi kepentingan dalam sistem politik diindonesia berlangsung
dalam diskusi lembaga legislative. DPR bersama presidan memiliki
hak untuk mengesahkan undang-undang. Kedudukan DPR dan
presidan dalam fungsi agregasi kepentingan adalah sama, sebab
kedua lembaga ini berhak untuk menolak rancangan undang-undang
(RUU). Tentu saja akan terjadi persaingan ketat untuk mengangkat
gagasan dan memenuhi tuntutan-tuntutan kelompoknya, akan tetapi
dengan adanya prinsip musyawarah dan mufakat , sangat banyak
membantu persaingan antara wakil partai dalam agregasi
kepentingan.

5. Komunikasi politik
Komunikasi politik adalah salah satu fungsih di jalankan oleh partai
politik dengan segala struktur yang tersedia, mengadakan komunikasi
informasi, isu dan gagasan politik. Media-media masa banyak
berperan sebagai alat komunikasi politik dan membentuk
kebudayaan politik. Partai politik menjalankan fungsi sebagai alat
mengkomunikasikan pandangan dan prinsip-prinsip partai, program
kerja partai, gagasan partai dan sebagiannya. Agar anggota partai
dapat mengetahui prinsip partai, program kerja partai ataupun
gagasan partainya untuk menciptakan ikatan moral pada partainya,
komunikasi seperti ini menggunakan media partai itu sendiri atau
media masa yang mendukungnya.
Sistem komukasih politik diindonesia dikembangkan dengandasar
komplikasih yang bebas dan bertanggung jawab. Setiap media masa
bebas memberitakan suatu hal selama tidak bertentangan dengan
aturan yang berlaku, tidak membahayakan kepentingan Negara dan
masyarakat. Di samping itu media massa menyuarahkan suara
pembangunan dan program-program kerja pemerintah,
menyuarakan, membina tumbuhnya kebudayaan politik kemudian
memelihara dan mewariskan pada generasi pelanjut.

FUNGSI OUTPUT POLITIK


1. Pembuatan kebijakan
Pembuatan kebijakan adalah dalam hal ini terbentuk berdasarkan
tuntutan dan dukungan serta beraneka pengaruh lingkungan yang
ada kekuatan kebijakan meliputi pengkonversian rancangan
undang-undang menjdi udang-undang atau peraturan lain yang
sifat mengikat yang menjadi kebijakan umum. Pemebutan
kebijakan ini dilaksanakan oleh lembaga legislatif yang melipu
DPR, DPRD prov,DPRD kab/kota dan DPD sebagai yang mewakili
aspirasi daerah .

2. Penerapan kebijankan
Penerapan kebijakan dalam hal ini merupakan penerapan aturan
umum undang-undang dan peraturan lain tingkat warga neraga.
Hal ini dimaksudkan sebuah lembaga melakukan tindakan
administrasi guna mengimplentasikan peraturakn yang telah
dibuat kerana public. Fungsi penerapan kebijakan dilaksanakan
oleh badan eksekutif meliputi dari pemerintah pusat sampai
kepemerintah daerah

3. Ajudikasi kebijakan
Ajudikasi kebijakan dalam hal ini merupakan pengawan jalannya
penerapan undang-undang di kalangan warganegara. Dalam hal
ini ada lembaga khusus yang melakukan pengawasan dan
menyelesaikan persengketaan dalam hal pemebuatan dan
pelaksanaan peraturan. Fungsi ajudikasi kebijakan dilaksanakan
oleh badan peradilan yang meluputi MA,MK,Komisi Yudisial serta
badan-badan kehakiman.

You might also like