You are on page 1of 7

ISSN 0975-2366

DOI:https://doi.org/10.31838/ijpr/2020.12.04.478
Review Article

Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women


Readiness in Preparing for Childbirth: A Cross-
Sectional Study
HAMID MUKHLIS1*, EVA YUNITASARI1, HELLEN FEBRIYANTI1, NUR ALFI FAUZIAH1, MARGARETA
RINJANI2, RISKA HEDIYA PUTRI1
1
Universitas Aisyah Pringsewu, Indonesia.
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung, Indonesia.
Corresponding author e-mail: me@hamidmukhlis.id
Received: 01.04.20, Revised: 07.05.20, Accepted: 12.06.20

ABSTRACT
Childbirth is a physiological process experienced by the mother when the pregnancy is full-term. Still, it does
not rule out the possibility of various problems that cause the labor process to be a pathological condition.
Childbirth readiness is the planning process for normal labor and anticipation of actions needed in emergencies.
This study aims to determine the factors associated with labor readiness. This type of research is quantitative
with a cross-sectional approach. The population as third-trimester pregnant women. The sampling technique
with used a total sampling of 78 pregnan women the technique of collection data with a questionnaire. The
data analysis technique using the statistics test Gamma and Fisher. The results of the analysis showed that
there was no relationship between social support (p-value 0.863), selection of health workers (p-value 0.346),
pregnancy planning (p-value 0.606), and maternal psychological conditions (p-value 0.117) with labor readiness.
It is expected that pregnant women prepare their labor more in order to minimize the occurrence of
complications during pregnancy and childbirth.

Keywords: Childbirth Preparedness, Social Support, Health Personnel Selection, Pregnancy Planning,
Psychological condition

INTRODUCTION persalinan dan mengambil keputusan, terlambat


Persalinan merupakan proses fisiologis yang di dirujuk, terlambat ditangani oleh tenaga
alami ibu ketika kehamilannya sudah cukup kesehatan di fasilitas kesehatan dan empat
bulan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan terlalu, yaitu terlalu tua hamil (> 35 tahun),
timbul berbagai masalah yang menyebabkan terlalu muda untuk hamil (<20 tahun), terlalu
proses persalinan tersebut menjadi keadaan yang banyak (> 4 anak), dan terlalu dekat (jarak antar
patologis. Dibutuhkan pelayanan antenatal yang kelahiran < 2 tahun) (Depkes RI, 2011).
terpadu untuk memenuhi hak setiap ibu hamil Di Provinsi Lampung Angka Kematian Ibu (AKI)
memperoleh pelayanan antenatal yang sebanyak 146 per 151.254 kelahiran hidup dan
komprehensif dan berkualitas sehingga mampu paling banyak di sebabkan oleh perdarahan.
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pringsewu
dengan selamat dan melahirkan bayi dengan pada tahun 2016 adalah sebanyak 12 per 7.898
sehat (Depkes RI, 2010). kelahiran hidup (Dinas Provinsi Lampung, 2016).
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di Pada tahun 2013 puskesmas Pringsewu
dalam Safe Motherhood yang merupakan sarana mencapai angka tertinggi dari jumlah kasus
agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. kemtian ibu yaitu 4 orang dari 12 jumlah
Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan kematian ibu di kabupaten Pringsewu. Pada
menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tahun 2016 jumlah angka kematian ibu di
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian puskesmas Pringsewu yaitu 2 orang dari 11
Bayi (AKB). Faktor penyebab langsung kematian jumlah kematian ibu di kabupaten Pringsewu
ibu di Indonesia masih di dominasi oleh (Dinkes Kabupaten Pringsewu).
perdarahan, eklamsi, dan infeksi. Sedangkan Upaya penurunan AKI dan AKB dapat dilakukan
faktor tidak langsung penyebab kematian ibu melalui memberdayakan keluarga dan
karena masih banyaknya kasus tiga terlambat, masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
yaitu terlambat mengenali tanda dan bahaya dan kemandirian dengan membuat perencanaan

3501| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

persalinan diperlukan peran tenaga kesehatan dihormati, dicintai. Individu yang menerima
untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada dukungan sosial akan lebih percaya diri dalam
ibu hamil untuk dapat menjaga kehamilannya menghadapi persalinannya (Yuliana, 2015).
serta mempersiapkan persalinan sehingga dapat Pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong
mengantisipasi secara dini kegawatdaruratan persalinan yaitu pelayanan persalinan yang
(Kemenkes, 2009 dalam Sari, 2016). harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang dan ditangani oleh bidan. Pemilihan penolong
yang membuatnya siap untuk memberikan persalinan yang tepat akan menurunkan angka
respon atau di dalam cara tertentu terhadap kematian ibu. Kehamilan yang direncanakan
suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu bagaimanapun diperlukan untuk menjamin
saat akan berpengaruh atau kecenderungan penerimaan kehamilan, perencanaan kehamilan
untuk memberi respon. Kesiapan persalinan dan berhubungan dengan penerimaan ibu terhadap
penanganan komplikasi adalah proses kehamilannya, apabila ibu tidak
perencanaan untuk persalinan normal dan menginginkannya maka dampak yang terjadi ibu
antisipasi tindakan yang diperlukan dalam akan mengalami stress dan berakhirnya
keadaaan darurat (Hailu dkk, 2011 dalam kehamilan tersebut (Bobak, 2005). Keadaan
Gitanurani, 2017). Yang harus dipersiapkan ibu psikologi ibu yang akan menjalani persalinan
menjelang persalinan yaitu menghindari akan merasa cemas dan bisa berdampak pada
kepanikan dan ketakutan serta bersikap tenang, janin jika tidak dipersiapkan, untuk itu dalam
dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat mengatasi perasaan cemas dalam persalinan ibu
persalinan dengan baik dan lebih siap disamping dapat mempersiapkan semua nya dengan
meminta dukungan dari orang-orang terdekat, meminta suami atau keluarga untuk
karena perhatian dan kasih sayang tentu akan menemaninya.
membantu memberikan semangat untuk ibu Berdasarkan data dan fenomena tersebut peneliti
yang akan melahirkan (Agustina, 2017). menyimpulkan bahwa faktor yang belum pernah
Dari penelitian yang dilakukan Gitanuraini diteliti sebelumnya adalah faktor dukungan sosial,
(2017), menjelaskan bahwa banyak faktor yang pemilihan tenaga kesehatan, perencanaan
yang dapat mempengaruhi kesiapan persalinan kehamilan, dan keadaan psikologi ibu dalam
antara lain : faktor fisiologis, seperti usia, kesiapan persalinan, oleh sebab itu peneliti
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, serta faktor tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
psikologis seperti, dukungan sosial, peran suami “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
atau keluarga, paritas, pemilihan tenaga Kesiapan Ibu Hamil Trimester III Dalam
kesehatan, perubahan psikologis ibu serta Mempersiapkan Persalinan”.
perencanaan kehamilan. Berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh Puspitasari et,.al, 2012 yang METODE PENELITIAN
berjudul “hubungan antara peran suami dengan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian
kesiapan ibu hamil trimester III dalam kuantitaf adalah metode yang digunakan untuk
menghadapi persalinan di RB. Rahayu Ungaran menyelidiki objek yang dapat diukur dengan
Kabupaten Semarang”. Dengan menggunakan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti
jenis penelitian deskriptif korelasi dengan dapat di ukur dengan skala-skala atau tabel-
pendekatan cross sectional. Kesimpulan dalam tabel yang kesemuannya lebih banyak
penelitian ini dari hasil analisis data ada menggunakan ilmu pasti (Notoatmodjo, 2010).
hubungan yang sangat kuat, signifikan dan Penelitian ini menggunakan desain penelitian
searah antara peran suami dengan kesiapan ibu analitik, yaitu penelitian yang menyangkut
hamil trimester III dalam menghadapi persalinan pengujian hipotesis, yang mengandung uraian-
persalinan dengan nilai p value sebesar 0,011 uraian tetapi fokusnya terletak pada analisis
<0,05 dan nilai koefisien korelasi Kendall Tau hubungan antara variabel. Pendekatan penelitian
sebesar 0,932. yang digunakan adalah cross sectional.
Selain faktor peran suami ada faktor lain yang Penelitian cross sectional (potong silang) adalah
dapat mempengaruhi yaitu faktor dukungan suatu penelitian dengan cara pendekatan,
sosial, pemilihan tenaga kesehatan, perencanaan observasi atau pengumpulan data pada satu
kehamilan dan keadaan psikologi ibu dalam waktu (point time approach). Artinya setiap
kesiapan persalinan. Dukungan sosial subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja
merupakan bantuan atau dukungan yang positif dan pengukuran dilakukan terhadap status
yang diberikan orang-orang tertentu terhadap karakter subjek pada saat penelitian (Notoatmojo,
individu dalam kehidupannya serta dalam 2010).
lingkungan sosial tertentu sehingga individu yang Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata
menerima merasa diperhatikan, dihargai, kunjungan tiga bulan terakhir Ibu Hamil

3502| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

Trimester III di wilayah kerja Puskesmas sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Pringsewu Kabupaten Pringsewu yang berjumlah adalah total sampling yaitu mengambil semua
78 responden. Sampel yang diambil dalam sempel dari keseluruhan populasi. Penelitian ini
penelitian ini adalah semua Ibu Hamil Trimester dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu
III di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu dan dilakukan dari tangal
Kabupaten Pringsewu, metode pengambilan 04 Februari- 01 Maret 2019.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik Ibu hamil Timester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
Karakteristik f %
Usia
<20 Tahun 10 12,8
20-35 Tahun 55 70,5
>35 Tahun 13 16,7
Pendidikan
SD 11 14,1
SMP 35 44,9
SMA 26 33,3
Perguruan Tinggi 6 7,7
Dukungan Sosial
Rendah 10 12,8
Sedang 59 75,6
Tinggi 9 11,5
Pemilihan Tenaga Kesehatan
Percaya 76 97,4
Kurang Percaya 2 2,6
Perencanaan Kehamilan
Direncanakan 74 94,9
Tidak Direncanakan 4 5,1
Keadaan Psikologi Ibu
Sedang 74 94,9
Berat 4 5,1

Tabel 1 menunjukan bahwa usia ibu hamil (75,6%), pemilihan tenaga kesehatan percaya
trimester III di wilayah kerja puskesmas Pringsewu berjumlah 76 responden (97,4%), kehamilannya
mayoritas adalah usia 20-35 tahun yaitu direncanakan sebanyak 74 responden (94,9%),
berjumlah 55 orang (70,5%), pendidikan SMP dengan keadaan psikologi ibu sedang sebanyak
berjumlah 35 responden (44,9%), mendapat 74 responden (94,9%).
dukungan sosial sedang berjumlah 59 responden

Tabel 2. Dukungan Sosial dan Kesiapan Menghadapi Persalinan


Kesiapan Menghadapi Persalinan
Total p-value
Siap Tidak Siap
Dukungan Sosial n % n % n %
Rendah 7 70,0 3 30 10 100
Sedang 38 64,4 21 35,6 59 100 0.863
Tinggi 6 66,7 3 33,3 9 100
Total 51 65,4 27 34,6 78 100

Berdasarkan tabel 2 diatas tentang hubungan tidak siap, untuk responden yang dukungan
dukungan sosial dengan tingkat kesiapan ibu sosial nya sedang ada 64,4%% (38 responden)
hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas yang siap dan 35,6% (21 responden) tidak siap,
Pringsewu, diketahui dari responden yang sedangkan responden yang dukungan sosialnya
dukungan sosial nya rendah ada 70,0% (7 tinggi ada 66,7% (6 responden) yang siap dan
responden) yang siap dan 30,0% (3 responden) 33,3% (3 responden) yang tidak siap. Hasil uji

3503| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

statistik Gamma di peroleh nilai p-value 0.863 dukungan dalam kehamilan dan persalinannya,
(>0.05) yang berarti tidak ada hubungan antara jadi semakin tinggi dukungan sosial semakin siap
dukungan sosial dengan kesiapan perslinan ibu untuk mempesiapkan persalinannya.
sehingga Ha ditolak dan Ho diterima dan dapat Sarafino dan Smith (2014) dalam Gitanurani
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan (2017) mengatakan dukungan sosial adalah
dukungan sosial dengan kesiapan persalinan keberadaan, kesedihan kepedulian dari orang-
pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja orang yang dapat diandalkan, menghargai dan
puskesmas Pringsewu tahun 2019. menyayangi. Dukungan sosial merupakan
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian bantuan atau dukungan yang positif yang
Rahmadani (2017) dengan judul “Faktor-faktor diberikan oleh orang-orang tertentu terhadap
yang Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan individu dalam kehidupannya serta dalam
di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta” lingkungan sosial tertentu sehingga individu yang
menunjukan bahwa dukungan sosial baik menerima merasa diperhatikan, dihargai,
sebanyak 36 orang (90%) dengan nilai signifikan dihormati, dicintai.
0,026 yang berarti terdapat hubungan yang Dalam penelitian ini peneliti sependapat dengan
bermakna antara dukungan sosial dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa
kesiapan persalinan di puskesmas Banguntapan umur berhubungan dengan kesiapan persalinan
II Bantul Yogyakarta. Dalam penelitian ini selain yang menunjukan bahwa ibu hamil yang berada
faktor dukungan sosial faktor lain yang pada kategori umur tidak beresiko (20-35 tahun)
berhubungan dengan kesiapan persalinan yaitu memiliki kesiapan persalinan yang lebih tinggi
umur, paritas, pekerjaan dan dukungan sosial. dibandingkan dengan ibu hamil dengan kategori
Namun berbeda dengan penelitian peneliti yang umur beresiko (<20 atau >35 tahun) yang
menunjukan angka kesiapan dengan nilai memiliki kesiapan persalinan yang rendah. Ibu
dukungan sosial nya sedang yaitu 64,4% (38) hamil dengan umur tidak beresiko merupakan
dari 78 responden. Dukungan sosial berkaitan faktor yang mendukung ibu hamil untuk memiliki
dengan kesiapan ibu dalam menghadapi kesiapan persalinan yang baik, hal ini
persalinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dikarenakan umur 20-35 tahun ibu hamil
ibu kurang mendapatkan kesiapan psikologis memiliki kematangan dalam berpikir, sehingga
karena keluarga tidak membantu ibu ibu hamil akan lebih matang dalam
mempersiapkan persalinan. Hal ini tentunya mempesiapkan segala sesuatu untuk
membuat ibu merasa tidak mendapatkan menghadapi persalinan.

Tabel 3. Pemilihan Tenaga Kesehatan dan Kesiapan Menghadapi Persalinan


Kesiapan Menghadapi Persalinan
Total P Value
Siap Tidak Siap
Pemilihan Tenaga
n % n % n %
Kesehatan
Percaya 50 98,0 26 96,3 76 100 0.575
Kurang Percaya 1 2,0 1 3,7 2 100
Total 51 65,4 27 34,6 78 100

Berdasarkan tabel 3 diatas tentang hubungan hubungan pemilihan tenaga kesehatan dengan
pemilihan tenaga kesehatan dengan tingkat kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III
kesiapan ibu hamil trimester III di wilayah kerja di wilayah kerja puskesmas Pringsewu tahun
puskesmas Pringsewu, diketahui dari responden 2019.
yang percaya ada 98,0% (50 responden) yang Penelitian ini sejalan dengan penelitian
siap dan ada 96,3% (26 responden) yang tidak Hasibuhan (2012) dengan judul “Gambaran
siap dalam mempersiapkan persalinan, untuk Karakteristik Ibu dalam Pemanfaatan Penolong
responden yang kurang percaya ada 2,0% (1 Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung
responden) yang siap mempersiapkan persalinan Baringin Kecamatan Panyabungan Timur
sedangkan 3,7% (1 responden) tidak siap Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012”
mempersiapkan persalinan. Hasil uji statistik menunjukan sebagian besar kepercayaan
Fisher di peroleh nilai p-value 0.575 (>0.05) responden dalam pemanfaatan penolong
yang berarti tidak ada hubungan antara persalinan berada pada kategori tidak percaya
pemilihan tenaga kesehatan dengan kesiapan yaitu 22 orang (38,6%). Kepercayaan merupakan
perslinan sehingga Ha ditolak dan Ho diterima bentuk manifestasi lain dari modal sosial,
dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada kepercayaan tersebut mampu memfasilitasi

3504| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

masyarakat untuk saling bekerjasama dan tolong bahwa tidak terdapat hubungan antara
menolong. Budaya berpengaruh langsung pemilihan tenaga kesehatan dengan kesiapan
terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan, menghadapi persalinan karena kurang percaya
Karena kondisi-kondisi umum dari peristiwa nya responden terhadap penolong persalinan
kehamilan dan peristiwa kehamilan dan yang menunjukan angka kurang percaya
persalinan tersebut di interpretasikan berbeda responden sebesar 65,22% (51 responden) yang
menurut kebudayaan yang berbeda. Pengalaman siap menhadapi persalinan. Hal ini senada
persalinan sebelumnya dapat mempengaruhi ibu dengan penelitian yang dilakukan di Amerika
dalam memilih tenaga penolong persalinan, yang menunjukan bahwa tingginya tingkat
karena melalui pengalaman dapat timbul ketidak percayaan di masyarakat memiliki
persepsi yang positif tentang manfaat penolong hubungan yang signifikan dengan tingginya
persalinan. angka kematian (Kawachi I et all, 1997 dalam
Peneliti menyimpulkan dalam penelitian ini Hasibuhan 2012).

Tabel 4 Perencanaan Kehamilan dan Kesiapan Menghadapi Persalinan


Kesiapan Menghadapi Persalinan
Total P Value
Siap Tidak Siap
Perencanaan Kehamilan n % n % n %
Direncanakan 49 66,2 25 33,8 74 100
0.606
Tidak Direncanakan 2 50,0 2 50,0 4 100
Total 51 65,4 27 34,6 78 100

Berdasarkan tabel 4 diatas tentang hubungan dukungan instrumental dan dukungan informasi
perencanaan kehamilan dengan tingkat kesiapan yang diberikan oleh suami, keluarga, teman serta
ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas tenaga kesehatan akan meningkatkan kesiapan
Pringsewu, diketahui dari responden yang ibu dalam menghadapi persalinan. Dalam
kehamilannya direncanakan ada 66,2% (49 penelitian ini selain faktor perencanaan
responden) yang siap dan 33,8% (25 responden) kehamilan factor lain yang berrhubungan
tidak siap dalam mempersiapkan persalinan, dengan kesiapan persalinan yaitu kelas ibu hamil,
untuk responden yang kehamilannya tidak perencanaan kehamilan, dan dukungan sosial.
direncanakan ada 50,0% (2 responden) yang Menurut Bobak (2005) perencanaan kehamilan
siap mempersiapkan persalinan sedangkan 50,0% bagaimanapun diperlukan untuk menjamin
(2 responden) tidak siap mempersiapkan penerimaan kehamilan. Kesiapan melahirkan
persalinan. Hasil uji statistik Fisher di peroleh dimaksudkan untuk mengadakan hubungan
nilai p-value 0.606 (>0.05) yang berarti tidak antara tanggung jawab pasangan. Perencanaan
ada hubungan antara perencanaan kehamilan kehamilan berhubungan dengan penerimaan ibu
dengan kesiapan perslinan sehingga Ha ditolak terhadap kehamilannya apabila ibu tidak
dan Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa menginginkan karena tidak direncanakan maka
tidak ada hubungan perencanaan kehamilan dampak yang terjadi ibu mengalami stress dan
dengan kesiapan persalinan pada ibu hamil berakhir pada hasil akhir kehamilan.
trimester III di wilayah kerja puskesmas Pringsewu Menurut Depkes (2010) kelas ibu hamil
tahun 2019. merupakan sarana belajar bersama dalam
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian bentuk tatap muka dalam kelompok yang
Gitanurani (2017) dengan judul “Faktor-faktor bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta Tahun perawatan kehamilan, persalinan, perawatan
2017” menunjukan bahwa ada hubungan nifas, perawatan bayi baru lahir dalam rangka
perencanaan kehamilan dengan kesiapan membentuk kesiapan ibu hamil dalam
persalinan di puskesmas Jetis Bantul dengan nilai menghadapi persalinan. Kelompok kelas ibu
p-value 0,046. Faktor yang mendukung adanya hamil ini berhubungan dengan adanya interaksi
hubungan yakni dukungan sosial yang sosial antar ibu hamil sehingga dapat berbagi
didapatkan ibu selama kehamilannya. Ibu hamil informasi mengenai kehamilan dan persalinan
yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi yang dinantikan. Kelas ibu hamil dapat
maka ibu yang sudah mempunyai perencanaan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
kehamilan kemudian mendapatkan dukungan sehingga dapat berubah prilaku ibu dan dapat
sosial berupa dukungan emosional, dukungan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
penghargaan, dukungan penghargaan, menghadapi persalinan, kesiapan tersebut

3505| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

meliputi aspek fisik, psikologis termasuk tingkat kesiapan persalinan, semakin tinggi dukungan
stress dan kecemasan. sosial yang didapatkan oleh ibu semakin siap
Peneliti menyimpulkan bahwa perencanaan juga ibu mempersiapkan persalinan, sebaliknya
kehamilan diperlukan untuk kesiapan persalinan. jika dukungan sosial rendah maka semakin
Tapi tidak di pungkiri bahwa dukungan sosial rendah ibu mempersiapkan persalinan.
juga berpengaruh besar dalam perencanaan dan

Tabel 5. Keadaan Psikologi Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan


Kesiapan Menghadapi Persalinan
Total P Value
Siap Tidak Siap
Keadaan Psikologi Ibu n % n % n %
Sedang 50 67,6% 24 32,4% 74 100,0%
0.117
Berat 1 25,0% 3 75,0 % 4 100,0%
Total 51 65,4% 27 34,6% 78 100,0%

Berdasarkan tabel 5 diatas tentang hubungan persalinan. Saat kecemasan dan distress
keadaan psikologi ibu dengan tingkat kesiapan meningkat dalam menghadapi persalinan, ibu
ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas hamil akan mengadopsi prilaku atau tehnik
Pringsewu, diketahui dari responden yang tingkat tertentu sebagai koping terhadap peristiwa yang
keadaan nya sedang ada 67,6% (50 responden) sedang terjadi (Handerson, 2005 dalam
yang siap dan 32,4% (24 responden) tidak siap Simanjuntak, 2011).
dalam mempersiapkan persalinan, untuk Peneliti menyimpulkan dalam penelitian ini tidak
responden yang keadaaannya berat ada 25,0% ada hubungan antara keadaan psikologi ibu
(1 responden) yang siap mempersiapkan dengan kesiapan mempersiapkan persalinan di
persalinan sedangkan 75,0% (3 responden) tidak wilayah kerja puskesmas Pringsewu tahun 2019.
siap mempersiapkan persalinan. Hasil uji statistik Pada dasarnya kecemasan terjadi karena
Fisher di peroleh nilai p-value 0.117 (>0.05) ketidakmampuan ibu beradaptasi pada kondisi
yang berarti tidak ada hubungan antara keadaan actual (kehamilan) dan potensial (menghadapi
psikologi ibu dengan kesiapan perslinan proses persalinan).
sehingga Ha ditolak dan Ho diterima dan dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan KESIMPULAN DAN SARAN
keadaan psikologi ibu dengan kesiapan Hasil penelitian dan pembahsahan dapat diambil
persalinan pada ibu hamil trimester III di wilayah kesimpulan sesuai tujuan penelitian pada
kerja puskesmas Pringsewu tahun 2019. distribusi frekuensi faktor-faktor yang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayat berhubungan dengan kesiapan persalinan pada
(2014) dengan judul “Kecemasan Ibu Hamil ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas
Dalam Menghadapi Proses Persalinan di Polindes Pringsewu tahun 2019 yaitu dukungan sosial
Anggrek Desa Pabean Kecamatan Kota sedang berjumlah 59 responden (75,6%),
Kabupaten Sumenep tahun 2014” menunjukan pemilihan tenaga kesehatan percaya berjumlah
bahwa sebagian besar dari 23 responden 76 responden (97,4%), perencanaan kehamilan
mengalami kecemasan sedang dalam direncanakan berjumlah 74 responden (94,9%),
menghadapi proses persalinan sebanyak 69,6% keadaan psikologi ibu sedang yaitu berjumlah 74
dan sebagian kecil responden pada kategori responden (94,9%). Hasil penelitian menunjukkan
tidak cemas dan kecemasan ringan masing- bahwa tidak ada hubungan dukungan sosial
masing sebanyak 8,7%. Penelitian Mansell et al. dengan kesiapan persalinan di wilayah kerja
(2017) dalam Gitanurani (2017) puskesmas Pringsewu dengan nilai p-value 0.863
mengungkapkan bahwa kesehatan mental ibu (>0.05), tidak ada hubungan pemilihan tenaga
selama hamil berkaitan dengan menghasilkan kesehatan dengan kesiapan persalinan di
keturunan yang sehat. wilayah kerja puskesmas Pringsewu dengan nilai
Ibu yang mengalami kecemasan dalam p-value 0.575 (>0.05), tidak ada hubungan
menghadapi proses persalinan adalah perencanaan kehamilan dengan kesiapan
faktualisasi sikap skeptic terhadap kondisi persalinan di wilayah kerja puskesmas Pringsewu
kesehatan yang diinginkan dan kurang berdasar dengan nilai p-value 0.606 (>0.05), tidak ada
pada pemahaman. Ketakutan yang berlebih hubungan keadaan psikologi sosial dengan
terhadap rasa sakit, kematian, dan responsibilitas kesiapan persalinan di wilayah kerja puskesmas
dekstruktif terhadap keluarga merupakan hal Pringsewu dengan nilai p-value 0.117 (>0.05).
yang selalu terjadi pada ibu setiap menghadapi

3506| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4
Hamid Mukhlis et al/ Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women Readiness in Preparing for
Childbirth: A Cross-Sectional Study

Bagi ibu hamil diharapkan ibu hamil lebih 12. Janah, N. (2012). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan,
mempersiapkan persalinannya dengan tujuan Kehamilan. Yogyakarta : Andi.
untuk memperkecil terjadinya komplikasi pada 13. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
saat kehamilan maupun persalinan. Bagi institusi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
stikes aisyah pringsewu diharapkan khususnya 14. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian
untuk perpustakaan sehingga dapat dijadikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
sumber data, informasi dan bahan bacaan bagi 15. Puspitasari, R., Susanti, R., Mardiyaningsih, E.
mahasiswa/i dalam rangka pengembangan (2013). Hubungan Antara Peran Suami Dengan
proses belajar. Bagi puskesmas diharapkan Kesiapan Ibu Hamil Trimester III Dalam
supaya dapat meningkatkan kualitas tenaga Menghadapi Persalinan Di RB. Rahayu Ungaran
Kabupaten Semarang. Prosiding Seminar Ilmiah
kesehatan agar dapat mengurangi angka
Nasional Kesehatan, ISSN : 2338-2694
kejadian kematian ibu. Bagi peneliti selanjutnya
16. Putra, E., F., M. (2018). Hubungan Antara
diharapkan juga untuk menyempurnakan
Dukungan Sosial Dengan Breastfeeding Self
penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor lain Efficacy Pada Ibu Hamil.
yang dapat mempengaruhi kesiapan ibu hamil 17. Putranti, Visi, P., T., (2014). Hubungan
trimester III. Pengetahuan Dan Sikap Tentang Persalinan
Dengan Kesiapan Primigravida Menghadapi
REFERENCES Persalinan. Perpustakaan.uns.ac.id.
1. Agustina, R., Utami, F., S. (2017). Faktor-faktor 18. Rahmadani, R. (2017). Faktor-faktor Yang
Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan
Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan di
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kasihan I Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta.
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Naskah Publikasi UNISA.
UNISA.
19. Sari, Y., M. (2016). Hubungan Pengetahuan
2. Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2005). Buku Ajar
Tentang Persalinan Dengan Kesiapan Ibu
Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan Di
3. Departemen Kesehatan RI. (2011). Profil BPM Suprihatin Wates Kabupaten Pesawaran
Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta. Tahun 2016. (Skripsi tidak dipublikasikan).
4. Departemen Kesehatan RI. (2010). Profil Program Studi DIV STIKes Aisyah Pringsewu
Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta Lampung.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu. (2017). 20. Simanjuntak, F. E. J. L. (2011). Tingkat Kecemasan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten dan Koping Ibu Hamil Yang Berlatar Belakang
Pringsewu Tahun 2017-2022. Pringsewu Pendidikan Medis dan Non Medis dalam
6. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2016). Profil
Menghadapi Persalinan di Kota Pematang Siantar.
Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2016. Bandar Jurnal Universitas Sumatera Utara.
Lampung.
21. Warosa, S. (2014). Faktor-faktor Yang
7. Fitriani, M. (2013). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Pemilihan Penolong
mempengaruhi Ibu Hamil Trimester III Terhadap Persalinan Di Desa Sidoharjo Kecamatan
Persiapan Persalinan Di Puskesmas Bineh Krueng
Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus.
Kecamatan Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat
(Skripsi tidak dipublikasikan). Program Studi D4
Daya Tahun 2013.
STIKes Aisyah Pringsewu Lampung.
8. Gitanurani, Y., Utami, F., S. (2017). Faktor-faktor 22. Yuliana, A. (2015). Dukungan Suami Pada Ibu
Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan Hamil Dalam Menghadapi Masa Persalinan Di
Di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta. Naskah Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Jurnal
Publikasi UNISA. Kebidanan dan Ilmu Kesehatan. ISSN : 2407-2656.
9. Hasibuhan, W. A. (2012). Gambaran 2 (2).
Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaatan Penolong
Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung
Baringin Kecamatan Paguyuban Timur Kabupaten
Mandailing Natal. Jurnal Universitas Sumatera
Utara.
10. Heri, M. (2010). Hubungan Karakteristik dan
Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester
III dengan Persiapan Menghadapi Persalinan Di
Wilayah Puskesmaas Kecamatan Kembang
Kabupaten Jepara. UNIMUS Digital Library.
11. Hidayat, S. (2015). Kecemasan Ibu Hamil Dalam
Menghadapi Proses Persalinan. Jurnal Kesehatan
“Wiraaraja Medika”.

3507| International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec 2020 | Vol 12 | Issue 4

You might also like