You are on page 1of 7

KAJIAN DRAMA

‘’Menganalisis film mengejar embun sampai ke eropa dengan pendekatan mimesis’’

RIDWAN

A1M120066

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Film
Mengejar Embun ke Eropa dengan Pendekatan Mimesis” . Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah kajian drama dan juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
menambah wawasan mengenai kajian drama terutama materi mengenai Analisis Film Mengejar
Embun ke Eropa dengan Pendekatan Mimesis. kami berharap pembaca dapat memberikan kritik
dan saran agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
2.1 Bagaimana realitas sosial dalam film mengejar embun ke Eropa
2.2 Bagaimana realitas tokoh dalam film mengejar embun ke Eropa
2.3 Bagaimana gambaran Kebudayaan Muna dalam film mengejar embun ke Eropa
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan
gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui
peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi
yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Drama merupakan sebuah karya yang
memuat nilai artistik yang tinggi. Sebuah drama mengikuti struktur alur yang tertata. Struktur
yang tertata akan membantu penonton menikmati sebuah drama yang dipentaskan. Struktur
drama memuat babak, adegan, dialog, prolog dan epilog. Babak merupakan istilah lain dari
episode.Setiap babak memuat satu keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama.
Dengan kata lain, babak merupakan bagian dari naskah drama yang merangkum sebuah
peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak, merupakan
serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar
bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan
berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Proses pembuatan film
merupakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan
sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model "miniatur" menggunakan teknik
animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik
yang ada dan efek visual lainnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mimesis adalah tiruan perilaku atau peristiwa
antarmanusia. Mimesis biasa juga di sebut mimetik. Mimesis atau mimetik ini merupakan salah
satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis karya sastra ataupun film. Pendekatan
mimetik adalah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra berupa memahami hubungan
karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Kata mimetik berasal dari kata mimesis (bahasa
Yunani) yang berarti tiruan. Dalam pendekatan ini karya sastra dianggap sebagai tiruan alam
atau kehidupan (Abrams, 1981).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana realitas sosial dalam film mengejar embun ke Eropa
1.2.2 Bagaimana realitas tokoh dalam film mengejar embun ke Eropa
1.2.3 Bagaimana gambaran Kebudayaan Muna dalam film mengejar embun ke Eropa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana realitas sosial dalam film mengejar embun ke Eropa
Acara adat tradisional seperti tari Lulo dan modero yang ditampilkan dalam film masih banyak
ditemukan di masyarakat sampai sekarang. Terutama tari Lulo, yang biasa di gelar saat ada acara
pernikahan maupun syukuran, walaupun sekarang diiringi dengan musik modern.
kedisiplinan Ir Puro saat menjabat sebagai ketua jurusan, membuat banyak dari kalangan dosen
yang sering lalai dalam tugas nya sebagai pendidik tidak menyukai Ir Puro. Hal seperti tidak
hanya tidak terjadi di dalam film ataupun novel saja. Dalam kehidupan nyata juga ada, contoh
kecilnya guru yang rajin dan disiplin serta tegas, biasanya tidak disukai oleh siswanya, lain
halnya dengan guru yang malas-malasan dan dengan asal memberi nilai yang bagus pada siswa,
akan menjadi guru favorit.
Saat Ir Puro berada di eropa , beliau bertemu dengan beberapa orang Indonesia yang belajar di
sana, Ir Puro cukup akrab dengan teman-teman baru nya yang sama-sama berasal dari Indonesia.
Seperti kebanyakan yang terjadi di masyarakat, bila kita berada di suatu daerah yang asing atau
baru, kita akan merasa asing dan apabila bertemu dengan orang yang berasal dari daerah yang
sama dengan kita, walaupun sebelumnya tidak saling mengenal, kita akan dengan mudah
mengakrabkan diri, terlebih bila orang tersebut ramah.
2.2 Bagaimana realitas tokoh dalam film mengejar embun ke Eropa
Anak-anak Pulau Muna yang tinggal di daerah krisis air, memulai kehidupannya dengan mandi
embung sebelum pergi ke sekolah. Puro adalah salah satu anak laki-laki Muna yang masa
kecilnya hanya bisa mandi kalau ada air embung. Demikian juga Ani anak perempuan Muna
yang juga mengalami mandi embung. Mereka berlarian di antara tanaman singkong untuk
mendapatkan embung pagi. Mereka adalah anak-anak para peladang yang hidupnya sederhana.
Saat dewasa, dalam suatu acara tarian adat perayaan syukuran mereka bertemu. Cinta mereka
akhirnya berpadu dalam sebuah pernikahan. Sebuah keluarga yang harmonis penuh kemesraan.
Nasib mengantarkan Puro menuju Eropa. Di Roma, Vatikan, Padua, Napoly, Pompeii, dan
Leiden, selain menemukan kekayaan budaya yang indah, Ir. Puro, M.S juga bertemu Roberta
gadis Belanda yang cantik. Namun Ir.Puro,M.S tetap menjaga kesetiaan pada Dra. Ani istrinya
yang tinggal di Kendari.
Tokoh Dra. Ani atau istri dari Prof. Dr.Ir. Puro, M.S, yang sering ditinggal di rumah karena Ir
Puro terlalu sibuk bekerja. Terkadang DRA. Ani merasa kesal terhadap Ir Puro yang kadang
sampai lupa pulang karena sibuk bekerja. Tetapi ia tetap sabar dan pada akhirnya ikut membantu
sang suami membangun kampus UDPA yang lebih baik.
Kesabaran Ir Puro menghadapi tantangan dan ujian dalam sepak terjang karirnya. Beliau juga
tetap sabar memberi pengertian kepada istrinya.
2.3 Bagaimana gambaran Kebudayaan Muna dalam film mengejar embun ke Eropa

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa berdasarkan pendekatan mimesis atau mimetik, karya
sastra adalah tiruan atau gambaran dalam masyarakat yang dimuat dalam sebuah tulisan.
Pembahasan dalam makalah ini merupakan salah satu pembuktian bahwa karya sastra maupun
drama dan film adalah tiruan atau gambaran masyarakat itu sendiri. Hal itu dapat dilihat pada
pembahasan makalah ini yang berisi tentang realitas sosial, realitas tokoh dan juga gambaran
Kebudayaan Muna dalam film mengejar embun ke Eropa.
3.2 Saran
Saran dari kami kelompok 6 kajian drama yaitu :
Tonton film atau baca karya sastra yang akan dianalisis berulang-ulang hingga anda paham betul
dengan isinya
Gunakan referensi sebanyak mungkin dalam melakukan penelitian
Jangan ragu untuk bertanya pada orang / masyarakat disekitar anda
Lakukan riset dasar terhadap apa yang akan dianalisis
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Drama#:~:text=Drama%20merupakan%20genre%20(jenis)
%20karya,khusus%20ditujukan%20untuk%20pementasan%20teater.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Film.

You might also like