Professional Documents
Culture Documents
Percobaan 2
Percobaan 2
TAHUN 2022
A. TUJUAN
1. Mampu melakukan analisa kualitatif kation golongan IV dan V
2. Mengetahui kation apa saja yang termasuk dalam golongan IV dan V
3. Mengetahui reagensia yang digunakan dalam analisa kation golongan IV dan V
B. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
2. BAHAN
C. CARA KERJA
1. Kation golongan IV
a) Larutan BaCL2/Ba2+
Dicatat dan amati perubahan yang terjadi pada setiap tabung reaksi
c) Larutan Ca2+
Dicatat dan amati hasil reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung
2. Larutan golongan V
a) Larutan Mg2+
Dicatat dan amati hasil reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung
b) Larutan NH4+
Dicatat dan amati hasil reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung
D. HASIL PENGAMATAN
1. Kation golongan IV
a) Larutan Ba2+
b) Larutan Sr3+
3. Sr3+ + H2SO4 encer + Putih pekat Putih pekat Endapan putih Endapan
H2SO4 pekat putih
c) Larutan Ca2+
No. Pereaksi Hasil pengamatan Warna endapan Foto hasil pengamatan
Ca2+ Ca2+ Ca2+
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum ditabmah Setelah ditambah
ditambah ditambah ditambah ditambah pereaksi pereaksi lalu di
pereaksi pereaksi lalu di pereaksi pereaksi lalu di didihkan
didihkan didihkan
1. NH4OH 1N Putih bening Putih bening Endapan putih Endapan putih -
2. Kation golongan V
a) Larutan Mg2+
2. Na2HPO4 + CH3COOH -
3. HCL + NH4CO3 -
4. NH4CO3 -
b) Larutan NH4+
2. Na2HPO4 + CH3COOH -
3. (NH4)2CO3 -
4. (NH4)2CO3 + HCL -
E. PEMBAHASAN
1. Kation golongan III (A dan B)
Analisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi
atau mengetahui keberadaan kandungan suatu unsur kimia pada suatu zat atau senyawa
yang tidak diketahui komposisinya. Metode analisis kualitatif menggunakan pereaksi
golongan selektif dan pereaksi spesifik. Dimana penggunaan pereaksi ini bertujuan
untuk mengetahui kation dan anion yang terdapat dalam suatu larutan. Analisis kualitatif
adalah metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi atau mengetahui keberadaan
kandungan suatu unsur kimia pada suatu zat atau senyawa yang tidak diketahui
komposisinya, analisis kualitatif merupakan salah satu metode yang cukup efektif untuk
mempelajari unsur-unsur atau senyawa serta ion-ion di dalam suatu larutan, untuk
mengetahui apa saja reaksi kimianya dilakukan salah satunya adalah analisi kation. Pada
percobaan sampel yang digunakan berasal dari kation golongan III, kation golongan III
dibagi menjadi kation golongan IIIa (besi) yaitu: Besi (II) Fe2+, Besi (III) Fe3+,
Aluminium Al3+, dan Kromium (III) Cr3+. dan kation golongan IIIb (zink) yaitu: Nikel
(II), Ni2+, Kobalt (II) Co2+, Mangan (II), Mn2+ dan Zink Zn2+. Pada percobaan akan
dilakukan yaitu identifikasi warna, untuk mengidentifikasi warna diperlukan reagen atau
pereaksi, pereaksi ini digunakan untuk melihat apakah ada reaksi kimia ketika 2 larutan
tersebut dicampurkan. disini digunakan NaOH1N, NH 4OH, HCL1N, NaOH3COOH,
(NH4)2S, (NH4)2CO3, Na2HPO4.
Logam-logam golongan III tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk
golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya amonium klorida, oleh
hidrogen sulfida dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan amonia. Logam-
logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang
diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam
larutan air. Besi, aluminium, dan kromium (sering disertai sedikit mangan) juga
diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida,
sedang logam-logam lain dari golongan ini tetap berada dalam larutan dan dapat
diendapkan sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida. Pada percobaan pertama akan
dilakukan identifikasi warna untuk kaltion golongan IIIa (besi).
Pada sampel yang pertama, NaOH 1N sebanyak 5 tetes dimasukan ke dalam
tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan FeCL 3 sebanyak 0,5 ml menggunakan
pipet tetes, FeCL3 ketika ditambahkan dengan reagen NaOH 1N akan terbentuk reaksi
kimia sebagai berikut
Fe3+ + NaOH 1N→ Fe (OH) + 3Na → Coklat merah
Pada sampel kedua, NH4OH sebanyak 5 tetes dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang sebelumnya sudah diisi larutan FeCL3sebanyak 0,5ml menggunakan pipet tetes,
ketika FeCL3 ditambahkan dengan reagen NH4OH akan terbentuk reaksi kimia sebagai
berikut
Fe3+ + NH4OH → Fe (OH)3 + NH4CL→ Coklat merah agak keruh
Pada sampel ketiga, HCL 1N sebanyak 5 tetes dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang sebelumnya sudah diisi FeCL3larutan sebanyak 0,5ml menggunakan pipet tetes,
ketika FeCL3 ditambahkan dengan reagen HCL 1N akan terbentuk reaksi kimia sebagai
berikut
Fe3+ + HCL 1N→ 3FeCl+ 3H2 → kuning muda
Pada sampel keempat NaOH3COOH sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam
tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan FeCL3 sebanyak 0,5ml menggunakan
pipet tetes, ketika FeCL3 ditambahkan dengan reagen NaOH3COOH akan terbentuk reaksi
kimia sebagai berikut
Fe3+ + NaOH3COOH→ Fe (CH3COOH)3→ merah kecoklatan
Pada sampel kelima, (NH4)2S sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang sebelumnya sudah diisi larutan FeCL 3 sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet tetes,
ketika FeCL3 ditambahkan dengan reagen (NH4)2S akan terbentuk reaksi kimia sebagai
berikut
Fe3+ + (NH4)2S→ Fe2S3 + NH4CL→ kuning
Pada sampel keenam, (NH4)2CO3 sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam tabung
reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan FeCL3 sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet
tetes, ketika FeCL3 ditambahkan dengan reagen (NH4)2CO3 akan terbentuk reaksi kimia
sebagai berikut
Fe3+ + (NH4)2CO3→ Kuning kecoklatan
Sub-golongan kation yang selanjutnya akan digunakan pada percobaan adalah
kation golongan IIIb (zink), pada sampel yang pertama NaOH 1N sebanyak 5 tetets
dimasukan ke dalam tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan ZnCL 2 sebanyak
0,5 ml menggunakan pipet tetes, ketika ZnCL 2 ditambahkan dengan reagen NaOH 1N
akan terbentuk reaksi kimia sebagai berikut:
Zn2+ + NaOH 1N→ Na2ZnO2 + H2 → Putih gelatin
Pada sampel kedua, NH4OH sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang sebelumnya sudah diisi larutan ZnCL2sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet tetes,
ketika ZnCL2 ditambahkan dengan reagen NH4OH akan terbentuk reaksi kimia sebagai
berikut:
Zn2+ + NH4OH→ Zn (OH)2 + 2NH3 + H2→ putih
Pada sampel ketiga, (NH4)2S sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang sebelumnya sudah diisi larutan Zn2+ sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet tetes,
ketika Zn2+ ditambahkan dengan reagen (NH4)2S akan terbentuk reaksi kimia sebagai
berikut:
Zn2+ + (NH4)2S→ ZnS + 2NH3 + H2 → Bening
Pada sampel ke-empat, Na2HPO4 sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam tabung
reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan Zn2+ sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet
tetes, ketika Zn2+ ditambahkan dengan reagen Na2HPO4 akan terbentuk reaksi kimia
sebagai berikut:
Zn2+ + Na2HPO4→ 4Na3PO4 + Zn2(PO4)2 + 3H2 → bening
Pada sampel ke-empat, NaOH3COOH sebanyak 5 tetets dimasukan ke dalam
tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi larutan Zn2+ sebanyak 0,5 ml menggunakan
pipet tetes, ketika Zn2+ ditambahkan dengan reagen NaOH3COOH akan terbentuk reaksi
kimia sebagai berikut:
Zn2+ + NaOH3COOH→ Zn (CH3COOH)2→ bening
Kation golongan 3 merupakan kation yang mengendap dengan NaOH 1N dan NH 4OH,
dan dipisahkan lagi untuk golongan A dan golongan B berdasarkan kelarutannya terhadap HCL
10%. Endapan sulfide yang larut disebut golongan IIA sedangkan yang tidak disebut golongan
IIB. Pada umumnya pengujian kation menggunakan kation golongan IIIA dengan pereaksi
NaOH1N, NH4OH, HCL1N, NaOH3COOH, (NH4)2S, (NH4)2CO3. memberikan warna yang realtif
spesifik pada uji kation, sedangkan untuk golongan IIIB tidak memberikan warna yang spesifik
ketika direaksikan dengan NaOH1N, NH4OH, (NH4)2S, Na2HPO4, dan NaOH3COOH.
Penentuan reaksi kation dapat diketahui dengan melakukan uji menggunakan pereaksi yang
spesifik, meskipun sulit untuk mendapatkan pereaksi yang spesifik untuk setiap kationnya, maka
dari itu dilakukankanlah penggolongan kation. Tujuan dilakukannya penggolongan kation pada
setiap percobaan untuk mencari reaksi yang terjadi adalah untuk melihat apakah kation ini bisa
didasarkan atas perbedaan kelarutannya dari klorida, sulfide dan karbonat.
F. KESIMPULAN
Pada percobaan digunakan metode analisis kualitatif, dimana analisis kualitatif
merupakan metode metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan
anion dalam bidang kimia. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, pada
percobaan dilakukan analisis kualitatif kation golongan 3 dengan menggunakan pereaksi
NaOH1N, NH4OH, HCL1N, NaOH3COOH, (NH4)2S, (NH4)2CO3, Na2HPO4. Kation
golongan III dibagi menjadi dua sub-golongan yaitu sub-golongan besi (IIIa) dan sub-
golongan zink (IIIb). Sub-golongan besi terdiri dari: (1) Besi (II), Fe2+ ; Besi (III), Fe3+ .
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat, serta melebur
pada suhu 1535°C. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer dapat
melarutkan besi; (2) Aluminium, Al3+. Aluminium merupakan logam putih yang liat dan
dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Aluminium melebur pada 659°C; (3)
Kromium (III), Cr3+ . Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan
dapat ditempa dengan berarti. Kromiun melebur pada 1765 °C. Logam ini larut dalam
asam klorida encer atau pekat. Sedangkan sub-golongan zink terdiri dari: (1) Nikel (II),
Ni2+. Nikel merupakan logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa
dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455°C, dan bersifat sedikit magnetis; (2)
Kobalt (II), Co2+. Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, dan bersifat
sedikit magnetis. Kobalt melebur pada suhu 1490°C; (3) Mangan (II), Mn2+. Mangan
adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi-tulang. Mangan melebur
pada suhu kira-kira 1250 °C; (4) Zink, Zn2+. Zink merupakan logam yang putih-
kebiruan. Logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada suhu 110-150 °C. Zink melebur
pada 410 °C dan mendidih pada 906 °C.
DAFTAR PUSTAKA
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta
Khopkar, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:UI:press
Svehla. G. 1985. Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro Dan Semi Makro Edisi Ke Lima. Jakarta: PT: Kalman Media Pustaka.
W.Haryadi,1990 Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia
Roth, J. H. dan Blascke . 1994. Analisis Farmasi Gadjah Mada Press: Yogyakarta.
Sauri, Sofyan dan Farid Hardiana. 2006. Analisis jenis. Bogor: SEKOLAH
MENENGAH ANAILISIS KIMIA BOGOR (SMAKBO)
Sutanto dan Ade Mulyati. (2010). Penuntun praktikum kimia analitik I. Bogor:
UNIVERSITAS PAKUAN
Dr. Ir. Sahirman, MP, PPPPTK Pertanian Cianjur. (2013) Analisis Kimia Dasar.
Jakarta.
LAMPIRAN