You are on page 1of 8

Farmakognosi

Senyawa Glikosida
Dosen Pengampu : Nurul Qamariah,M.Si
Apa Itu metabolit glikosida?
Glikosida adalah senyawa alami yang terdiri dari bagian karbohidrat dan bagian
bukan karbohidrat. Bagian bukan karbohidrat paling banyak ditemukan adalah
triterpen, steroid, dan flavanoid; sedangkan molekul karbohidrat yang paling banyak
ditemukan adalah glukosa, galaktosa, xilosa, dan arabinosa. Monosakarida tersebut
dapat terikat pada satu atau lebih atom C pada bagian bukan karbohidrat. Kata
glikosida bermakna karbohidrat atau gula yang umumnya bersifat oksidator yang
disebut dengan glikon, sedangkan bukan gula disebut dengan aglikon. Ikatan kimia
bentukan glikosida menyerupai eter sehingga secara kimiawi dalam proses
pembentukannya selalu melepaskan air atau H2O.

Glikosida merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang terdiri atas
gabungan dua bagian senyawa, yaitu glikon dan aglikon. Saponin merupakan
glikosida bagian aglikon yang termasuk kedalam golongan glikosida triterpena dan
sterol.

Kelompok 8
paradigma Islam, paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah
Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam –yang terwujud dalam apa-apa yang ada
dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits-- menjadi qa’idah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di
atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia.

Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam,
bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun (artinya): “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” (QS Al-‘Alaq [96] : 1). Ayat ini berarti manusia telah
diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala
pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika, yaitu
tetap berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah Islam (Al-Qashash, 1995:81).

Itulah paradigma yang dibawa Rasulullah SAW (w. 632 M) yang meletakkan Aqidah Islam yang berasas Laa
ilaaha illallah Muhammad Rasulullah sebagai asas ilmu pengetahuan. Beliau mengajak memeluk Aqidah
Islam lebih dulu, lalu setelah itu menjadikan aqidah tersebut sebagai pondasi dan standar bagi berbagai
pengetahun. Ini dapat ditunjukkan misalnya dari suatu peristiwa ketika di masa Rasulullah SAW terjadi
gerhana matahari, yang bertepatan dengan wafatnya putra beliau (Ibrahim). Orang-orang berkata.”Gerhana
matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim.” Maka Rasulullah SAW segera menjelaskan:
“Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang, akan
tetapi keduanya termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah. Dengannya Allah memperingatkan hamba-hamba-
Nya…” (HR. Al-Bukhari dan AnNasa`i).

Kelompok 8
SENYAWA GLIKOSIDA SEBAGAI BAHAN FARMASI
POTENSIAL SECARA KINETIK
Kinetika molekul xenobiotik dalam sel dipengaruhi reseptor enzim dan non-enzim serta sifat fisiko-
kimia dari molekul xenobiotik dan reseptor tersebut. Sifat fisik lipiditas reseptor sangat
berpengaruh terhadap kinetika sehingga berakibat pada laju molekul dalam proses pembentukan
efek dinamik maupun eliminasi. Rata-rata manusia mengandung 42 liter air yang menempati 3 liter
dalam darah dan 39 liter dalam sel. Aqua atau air tersebut sebagai media transport metabolisme
baik itu anabolisme maupun katabolisme metabolit dalam sel. Kandungan air dalam sel
menyebabkan sifat lipiditas reseptor sangat rendah atau memiliki sifat aqua sangat tinggi. Senyawa
glikosida memiliki sifat sangat polar mendekati air hingga menyerupai sifat lipiditas aqua. Sifat
fisika sangat polar yang dimiliki oleh senyawa glikosida mempermudah penyerapan dalam sel
sehingga memiliki laju pembentukan efek dinamik maupun eliminasi yang baik. Dengan demikian
senyawa glikosida sangat potensial sebagai bahan farmasi jika ditinjau dari kinetika
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu
dikembangkan secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan
rencana masa depan yang lebih baik, dengan kata lain bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa, agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku, sehingga bimbingan juga diadakan dalam rangka membantu
setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang di mana konselor melalui hubungan itu
dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konselig dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

Dapat disingkatkan bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
(face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan
yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan
rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya
sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah swt. atau dengan kata lain bimbingan dan konseling
Islam ditujukan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesulitan lahiriah maupun batiniah yang menyangkut
kehidupannya di masa kini dan masa datang agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk
mengarahkan dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

Terlihat jelas bahwa bimbingan dan konseling Islami adalah proses bimbingan dan konseling yang berorientasi pada ketentraman,
ketenangan hidup manusia di akhirat. Pencapaian rasa tentram tercapai melalui upaya pendekatan diri kepada Allah untuk
memperoleh perlindungan-Nya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bimbingan konseling Islami mengandung aspek
spiritual dan aspek material. Dimensi spiritual adalah membimbing manusia pada kehidupan rohaniah untuk beriman dan
bertakwa kepada Allah. Sedangkan, dimensi material adalah membantu manusia untuk dapat memecahkan masalah kehidupan
untuk mencapai kebahagiaan hidup selamanya.
Hubungan Antara Paradigma Islam Dengan Bimbingan Konseling

Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandaskan Al-Quran
dan As-Sunnah, Islam mengarahkan dan  membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk
kepribadian yang berakhlak karimah. Makhluk hidup diciptakan oleh Allah SWT memiliki tugas masing-masing. Sebagai
makhluk hidup yang sempurna, manusia diberikan akal agar bisa menjalani hidup sesuai fitrahnya. Islam merupakan
agama yang berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pengatur kehidupan yang membimbing manusia ke
arah lebih baik.

Bimbingan konseling sangat erat berkaitan dengan mencakup aspek-aspek psikologis, filosofis dan keterampilan teknis.
Secara umum bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.Kenyataan
menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti.
Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan
yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan
pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Khususnya
bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling sangat diperlukan.

Tidak sedikit orang yang melakukan bimbingan konseling, bahkan dilakukan oleh beragam kalangan usia dan beragam
agama. Islam merupakan salah satu agama yang melakukan bimbingan konseling secara tanpa disadari oleh
penganutnya. Hal ini dapat dikatakan sebagai bimbingan konseling secara rohaniah. Hubungan antara pandangan islam
dan bimbingan konseling saling bekaitan sangat erat. Hal ini dikarenakan dalam ayat-ayat yang Allah SWT turunkan dan
hadis
Sekian Dan Terimakasih

You might also like