Professional Documents
Culture Documents
Full
Full
SKRIPSI
Oleh:
BENEDIKTUS DWI KURNIAWAN
185214081
FINAL PROJECT
YOGYAKARTA
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kata kunci: semen, audit, efisiensi, energi, eksergi, vertical roller mill 362-
RM1
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
During the research, identification of used energy and exergy was carried
out based on the calculation of the energy and exergy balance analysis using the
mass balance as basis. The results of the data calculation of the mass balance were
obtained from the daily report data vertical roller mill period 1 – 18 August 2021.
Based on the analysis of data obtained, the intensity of electrical and heat energy
used by the system is kWh/ton raw meal. Then from the results of the balance
analysis, the system and product efficiency of the energy is 98.58% and 30.50%
and the system and product efficiency of the exergy is 44.40% and 6.66%,
respectively.
Key word: cement, audit, efficiency, energy, exergy, vertical roller mill 362-RM1
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan rahmat-Nya
yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi
mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Berkat
bimbingan, nasihat, dukungan, serta doa yang diberikan oleh berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala
hormat dan kerendahan hati, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Ir. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Budi Setyahandana, M.T., selaku ketua Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Doddy Purwadianto, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
memberikan semangat dan dukungan selama mengerjakan skripsi.
4. Andreas Prasetyadi, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan memberikan banyak masukan serta
dukungan kepada penulis hingga akhir penulisan skripsi ini selesai.
5. Gregorius Sihana (ayah), Widija Julianti (ibu), Antonius Eko Nugroho
(kakak), Chatarina Tri Rahmawati (adik), dan Daniel Dian Saputra (adik)
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
hal materi maupun moral selama masa kuliah hingga skripsi selesai.
6. Seluruh Dosen program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu kepada penulis
selama perkuliahan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.5. Manfaat ..................................................................................................... 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1. Penelitian Sebelumnya ............................................................................. 6
2.2. Proses Produksi Semen ............................................................................ 7
2.3. Karakteristik Bahan Baku ...................................................................... 10
2.4. Karakteristik Produk............................................................................... 15
2.5. Proses Penggilingan Raw Meal .............................................................. 17
2.6. Energi ..................................................................................................... 19
2.6.1. Konveksi ......................................................................................... 20
2.6.2. Radiasi ............................................................................................. 23
2.7. Eksergi .................................................................................................... 23
2.7.1. Eksergi Spesifik .............................................................................. 23
2.7.2. Eksergi Kalor .................................................................................. 24
2.7.3. Eksergi Listrik ................................................................................. 25
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 26
3.1. Alat Penelitian ........................................................................................ 26
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggilingan akhir (finish milling), serta pengepakan dan distribusi (packing &
distribution).
Setelah diketahui massa dan komposisi dari tiap-tiap umpan yang masuk
dan keluar, maka dapat dilakukan perhitungan analisis neraca energi. Dari analisis
perhitungan inilah didapatkan nilai efisiensi energi berdasarkan performa mesin
untuk menghasilkan produk tiap satuan massa. Kemudian perlu diperhitungkan
pula berapa besar peluang penghematan energi yang dapat dilakukan pada mesin
tersebut. Untuk menentukan hal tersebut, digunakanlah perhitungan analisis neraca
eksergi. Adapun salah satu tujuan dari analisis neraca eksergi adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan titik lemah dari suatu sistem produksi. Dari situ dapat ditentukan
apakah perusahaan perlu melakukan improvisasi/optimalisasi dari sistem yang
dianggap memiliki efisiensi eksergi yang kurang.
1. Berapa jumlah massa masuk dan keluar dalam setiap produk yang
dihasilkan pada unit raw mill?
2. Berapa jumlah energi yang diperlukan dalam setiap produk yang dihasilkan
pada unit raw mill?
3. Berapa besar efisiensi energi dan eksergi yang diperoleh pada unit raw mill?
1.3. Tujuan
1. Menghitung jumlah energi masuk dan keluar untuk setiap produk raw meal
yang dihasilkan.
2. Menghitung jumlah konsumsi energi spesifik tiap satuan kapasitas produksi
raw meal berdasarkan perhitungan analisis energi VRM 362-RM1 di PT.
Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5. Manfaat
Melalui kegiatan penelitian dari penulis, bahwa karya ini dapat bermanfaat:
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Universitas
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam proses pembuatan semen dapat dibagi menjadi 2 proses yang berbeda, yaitu
wet process dan dry process. Wet process merupakan penggilingan bahan baku
semen tanpa mengeringkan kadar air dalam kandungan material umpan, sedangkan
dry process merupakan proses penggilingan bahan baku semen dengan
mengeringkan kadar air dalam kandungan material umpan. Metode wet process
sempat banyak diterapkan dalam industri semen karena memudahkan pencampuran
bahan baku semen sehingga diperoleh material yang lebih homogen. Namun seiring
berjalannya waktu, metode tersebut mulai ditinggalkan dan banyak industri yang
lebih memilih menggunakan metode dry process terkait jumlah konsumsi bahan
bakar yang diperlukan serta biaya produksi yang tinggi. (Civiconcepts, 2019).
Dari Gambar 2.1, ada 2 jenis penggilingan dalam tahapan pembuatan semen,
yaitu raw milling dan finish milling. Raw milling merupakan proses penggilingan
bahan baku mentah (raw material) menjadi butiran serbuk putih yang lebih halus
berupa raw meal yang kemudian akan diumpankan ke dalam unit kiln. Sedangkan
finish milling merupakan proses penggilingan bahan baku hasil pembakaran dari
rotary menjadi semen. Di PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap, tahap
finish milling dibagi menjadi 2 tahapan lagi, yaitu proses pregrinding untuk
menghaluskan dan homogenisasi ukuran clinker dan cement milling sebagai proses
penggilingan akhir untuk menghasilkan semen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tipe LM 59.42
Produsen Fuller-Loesche
Jumlah roller 4 buah
Diameter rotating table 5,9 m
Diameter roller 2,7 m
Power drive 4000 kW, 900 rpm
Classifier drive 600 kW, 1750 rpm variable speed
Kapasitas 600 ton/jam
Fineness 12% residu dalam hasil pengayakan 90 μm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Komposisi
Komponen
(% wt.)
SiO2 7,80
Al2O3 0,76
Fe2O3 1,72
CaO 76,14
MgO 0,98
SO3
K2O 0,52
Na2O 0,48
Impuritas 0,52
H2O 11,08
Sumber: Lab. Quality Control, 1 – 18 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tanah liat diperoleh dengan cara penambangan yang terletak di Desa Tritih
Wetan, Jeruklegi Cilacap. Pengangkutan tanah liat ke pabrik bisa mencapai 800 –
1000 ton/hari dengan menggunakan dump truck.
Komposisi
Komponen
(% wt.)
SiO2 45,17
Al2O3 14,30
Fe2O3 6,33
CaO 12,65
MgO 2,87
SO3 0,88
K2O 1,02
Na2O 0,87
Impuritas 1,54
H2O 14,37
Sumber: Lab. Quality Control, 1 – 18 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Komposisi
Komponen
(% wt.)
SiO2 84,76
Al2O3 7,56
Fe2O3 1,95
CaO 0,33
MgO 0,41
SO3 0,23
K2O 1,03
Na2O 0,14
Impuritas 0,82
H2O 2,77
Sumber: Lab. Quality Control, 1 – 18 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Komposisi
Komponen
(% wt.)
SiO2 24,59
Al2O3 5,17
Fe2O3 52,42
CaO 4,81
MgO 6,73
SO3 0,52
K2O 0,08
Na2O 0,24
Impuritas 0,29
H2O 5,14
Sumber: Lab. Quality Control, 1 – 18 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Fly ash
Fly ash adalah terak yang mengendap dapat digunakan untuk sebagai bahan
baku semen Portland karena memiliki sifat pozzolanic yang berfungsi menambah
kekuatan tekan (strength) semen. Fly ash diperoleh dari PLTU Cilacap dan Jepara
sebanyak + 10 ton/hari. Secara perlahan, fly ash mulai digunakan untuk
menggantikan penggunaan tanah liat (clay).
Komposisi
Komponen
(% wt.)
SiO2 33,16
Al2O3 12,65
Fe2O3 13,38
CaO 22,26
MgO 5,50
SO3 1,41
K2O 0,80
Na2O 1,23
Impuritas 1,76
Cl 0,01
H2O 7,84
Sumber: Lab. Quality Control, 1 – 18 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Hasil dari proses raw milling (penggilingan awal) berbentuk serbuk bubuk
berwarna putih yang disebut dengan tepung baku yang biasa disebut raw meal atau
farine seperti yang ditunjukkan Gambar 2.3 berikut. Raw meal merupakan salah
satu bahan terpenting untuk proses pembuatan clinker. Clinker sendiri merupakan
bahan setengah jadi utama yang nantinya akan diolah dalam proses cement milling
(finish milling) bersama dengan gypsum yang nantinya akan dihasilkan produk
semen Portland.
16
Komposisi
Komponen
(% wt.)
MgO 0,94
SO3 0,37
K2O 0,22
Na2O 0,01
Impurities 0,60
Cl 0,03
H2O 0,49
Faktor ini paling banyak digunakan dalam dunia industri semen modern.
Faktor ini mengindikasikan jumlah kandungan free lime yang dapat dihasilkan dari
kiln feed melalui proses pembakaran. Ketika nilai faktor LSF terlalu tinggi, kiln feed
sulit terbakar dan menghasilkan free lime yang berlebihan. Komponen free lime
sendiri dapat mengurangi kekuatan tekan serta setting time semen. Setting time
adalah waktu yang diperlukan untuk mengeraskan campuran semen dengan air
(Mtarfi, Rais, dan Taleb, 2017). Persamaan LSF ditunjukkan pada Persamaan 2.1
dan 2.2.
100(𝑌𝐶𝑎𝑂 + 0,75𝑌𝑀𝑔𝑂 )
𝐿𝑆𝐹 = (2.1)
2,8𝑌𝑆𝑖𝑂2 + 1,18𝑌𝐴𝑙2 𝑂3 + 0,65𝑌𝐹𝑒2𝑂3
100(𝑌𝐶𝑎𝑂 + 1,5)
𝐿𝑆𝐹 = (2.2)
2,8𝑌𝑆𝑖𝑂2 + 1,18𝑌𝐴𝑙2 𝑂3 + 0,65𝑌𝐹𝑒2𝑂3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dengan:
YX = fraksi massa komponen X
b. SM (silica modulus)
Kiln feed dengan nilai SM tinggi lebih sulit terbakar dan menghasilkan
lapisan coating yang buruk. Sedangkan kiln feed dengan nilai SM rendah sering
menimbulkan terjadinya pembentukan ring formation dan menghasilkan semen
dengan kekuatan yang rendah (pada hari 3 – 7). Persamaan SM ditunjukkan pada
Persamaan 2.3.
𝑌𝑆𝑖𝑂2
𝑆𝑀 = (2.3)
𝑌𝐴𝑙2𝑂3 + 𝑌𝐹𝑒2𝑂3
c. AM (alumina modulus)
𝑌𝐴𝑙2𝑂3
𝐴𝑀 = (2.4)
𝑌𝐹𝑒2𝑂3
18
Cara kerja roller mill ini terdiri dari 4 roller yang memiliki bentuk roller
grinding yang dapat menghasilkan kehalusan yang baik dan pada bagian atasnya
terdapat classifying part dari baling-baling berputar tipe separator dengan bagian
dalam berbentuk kerucut. Material yang akan digiling sekali melewati roller mill
akan dibawa oleh gaya sentrifugal yang dihasilkan dari putaran table dan digiling,
dikeringkan dan dibawa oleh aliran gas yang naik dari nozzle di luar table sehingga
dapat memasuki separator pada mill bagian dalam.
Raw material masuk dari bagian samping mill, material yang masuk akan
turun ke bawah dan melalui proses penggilingan karena adanya gaya tekan antara
roller dan material di meja penggiling yang berputar sehingga menjadi halus
(granular) lalu terbawa ke atas dengan memanfaatkan hembusan gas panas yang
berasal dari hasil pembakaran di suspension preheater dan rotary kiln. Gas panas
juga berfungsi untuk menghilangkan kadar air yang ada di dalam raw material. Di
bagian atas mill, terdapat classifier yang berfungsi untuk memisahkan material,
material yang sudah halus akan lolos dan terbawa menjadi umpan proses
selanjutnya bersama gas panas, sedangan material yang tidak lolos akan turun
kembali ke bawah untuk dan digiling kembali dalam roller. Material yang besar
terpental keluar dari table dan turun menuju reject bin kemudian di transportasikan
menggunakan belt conveyor dan bucket elevator untuk diumpankan kembali
menuju raw mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.6. Energi
Energi adalah besaran yang harus dipindahkan pada objek agar objek
tersebut dapat melakukan kerja atau agar objek tersebut dapat mengalami
pemanasan. Berdasarkan Hukum Pertama Termodinamika, atau Hukum Kekekalan
Energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dalam sebuah proses
namun mengalami perubahan bentuk. Secara umum persamaan energi didefinisikan
sebagai berikut:
∆𝐸 = ∆𝑄 − ∆𝑊 (2.5)
Dalam Cengel dan Boles (2015), persamaan energi untuk analisis sistem
aliran massa terbuka dituliskan sebagai
dengan:
Secara umum perubahan kerja (W) dan kalor (Q) pada sistem dijelaskan
pada Gambar 2.8 berikut. Jika sistem melepas kalor/kerja ke lingkungan maka nilai
20
2.6.1. Konveksi
Konveksi merupakan proses perpindahan panas yang disertai dengan
perpindahan molekul benda penghantar kalor. Konveksi terjadi antara permukaan
padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan media
penghantar berupa fluida (Incropera & DeWitt, 1996). Pada perpindahan kalor
konveksi berlaku:
dengan:
A = luas permukaan, m2
To = temperatur lingkungan, °C
Konveksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu konveksi bebas atau konveksi
alamiah dan konveksi paksa. Konveksi bebas atau konveksi alamiah terjadi apabila
pergerakan fluida disebabkan gaya apung (bouyancy force) akibat perbedaan
densitas fluida tersebut. Perbedaan kerapatan tersebut bisa terjadi karena perbedaan
temperatur akibat proses pemanasan. Pada konveksi paksa pergerakan fluida terjadi
akibat oleh gaya luar seperti dari kipas (fan) atau pompa.
• Menentukan sifat suhu fluida (dalam hal ini udara) pada keadaan suhu film
(Tf) yang besarnya dijabarkan oleh Persamaan 2.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
𝑇𝑠 + 𝑇∞
𝑇𝑓 = (2.9)
2
dengan:
To = temperatur lingkungan, °C
𝑉𝐷
Re = (2.10)
𝜐
dengan:
Re = bilangan Reynold
1 1 4
5 5
ℎ𝐷 (0,62𝑅𝑒 2 𝑃𝑟 3 ) 𝑅𝑒 8
Nu = = 0,3 + 1 [1 + ( ) ]
𝑘 2 4 282.000 (2.11)
0,4 3
[1 + ( 𝑃𝑟 ) ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Zukauskas dan Jakob juga menyatakan bahwa nilai bilangan Nusselt dapat
didekati berdasarkan persamaan-persamaan yang ditulis pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Persamaan bilangan Nusselt (Cengel & Ghajar, 2006)
dengan:
h = koefisien perpindahan kalor konveksi, W/m2.K
Nu = bilangan Nusselt
k = konduktivitas termal, W/m.K
D = diameter penampang raw mill, m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.6.2. Radiasi
Radiasi merupakan proses perpindahan panas yang terjadi karena
pancaran/sinar/radiasi gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan media
perantara. Dasar dari proses radiasi adalah hukum Stefan-Boltzman yang
didefiniskan dengan persamaan
dengan:
qrad = perpindahan kalor radiasi, W
ε = emisivitas
σ = konstanta Stefan-Boltzmann; σ = 5,67 x 10-8 W/m2.K4
A = luas permukaan, m2
Ts = temperatur dinding mill, K
To = temperatur lingkungan, K
2.7. Eksergi
Istilah eksergi pertama kali digunakan oleh Rant pada 1956 (Szargut, 2005).
Eksergi berasal dari bahasa Yunani yaitu ex (eksternal) dan ergos (kerja). Istilah
lain yang digunakan untuk mendeskripsikan eksergi adalah Energi Yang Tersedia
atau Ketersediaan. Istilah eksergi juga dikaitkan dengan Kerja Ideal, sedangkan
eksergi yang hilang dikaitkan sebagai Kerja Yang Hilang (Gundersen, 2009).
24
Pada penelitian ini, jenis eksergi spesifik yang ditinjau adalah eksergi
spesifik fisik sistem. Untuk besar eksergi spesifik kinetik dan potensial sendiri tidak
ditinjau karena tidak terjadi perubahan posisi dan kecepatan pada sistem. Eksergi
spesifik fisik adalah kerja yang diperoleh suatu senyawa ketika mengalami proses
reversible dari kondisi temperatur dan tekanan awal ke kondisi yang ditentukan
berdasarkan temperatur dan tekanan lingkungan. Persamaan eksergi spesifik fisik
didefinisikan dalam Persamaan 2.15.
dengan:
m = massa sistem, kg s = entropi sistem, kJ/kg.K
𝜓 = aliran eksergi, kJ/kg To = temperatur lingkungan, K
T = temperatur sistem, K ho = entalpi lingkungan, kJ/kg
h = entalpi sistem, kJ/kg so = entropi lingkungan, kJ/kg.K
𝑇0
𝐸𝑥𝑄 = (1 − )𝑄 (2.16)
𝑇
dengan:
ExQ = eksergi kalor, kJ T = temperatur, K
To = temperatur lingkungan, K Q = kalor, kJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
𝐸𝑥𝐿 = 𝑊𝐿 (2.17)
dengan:
ExL = eksergi listrik, kJ
WL = energi listrik, kJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. BAB III
METODE PENELITIAN
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
28
Pada analisis neraca massa ini, massa input ke dalam raw mill terdiri dari
bahan baku masukan, gas panas masuk, dan debu masuk. Sedangkan massa
keluaran yang dihasilkan terdiri dari massa produk (raw meal), massa gas keluar,
massa debu terbawa gas keluar, dan uap air yang keluar dari bahan baku.
Untuk menentukan massa umpan yang masuk ke dalam raw mill terlebih
dahulu menganalisis massa input yang berasal dari limestone storage dan clay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
storage. Bahan batu kapur ditransport dari limestone storage, sedangkan bahan-
bahan lainnya ditransport dari clay storage. Adapun Tabel 3.1 menunjukan besar
rata-rata umpan masuk raw mill.
3.4.2. Perhitungan Massa Gas Panas Masuk dan Keluar Raw Mill
Salah satu komponen penting dalam proses raw milling adalah gas panas
yang masuk. Fungsi utama dari gas panas adalah mengurangi kadar air (moisture)
dalam bahan baku. Proses ini pulalah yang menjadi karakteristik dari metode dry
process. Gas panas yang masuk ke dalam raw mill merupakan gas hasil pembakaran
yang berasal dari suspension preheater dan rotary kiln. Besarnya massa udara
pembakaran dapat ditentukan dengan perhitungan pembakaran batubara teoritis.
30
Fraksi Berat
Komponen massa molekul
(Y) (Mr)
O2 0,2314 32
N2 0,7551 28
Lainnya 0,0135 -
Total 1 28,55
𝐶𝑥 𝐻𝑦 𝑁𝑧 𝑆𝑝 𝑂𝑞 + 𝐴(𝑂2 + 3,73𝑁2 )
𝑦 𝑧 (3.6)
→ 𝑥𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂 + 𝑝𝑆𝑂2 + (3,76𝐴 + ) 𝑁2
2 2
di mana:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂
𝑥= 𝑧= 𝑞=
𝐴𝑟 𝐶 𝐴𝑟 𝑁 𝐴𝑟 𝑂
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑆
𝑦= 𝑝=
𝐴𝑟 𝐻 𝐴𝑟 𝑆
Jumlah mol udara yang diperlukan untuk proses pembakaran diperoleh
dengan menyamakan jumlah mol unsur-unsur kimia antara reaktan dengan produk
sehingga dapat dituliskan pada Persamaan 3.7 berikut.
𝑦 𝑞
𝐴=𝑥+ +𝑝− (3.7)
4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dengan menggunakan data dari Tabel 3.1 dan Persamaan 3.3 sampai 3.7,
dapat dituliskan massa gas hasil pembakaran (gas panas masuk raw mill) pada
Persamaan 3.8, 3.9, 3.10, dan 3.11.
Debu (dust) merupakan butiran material hasil proses produksi yang terbawa
oleh udara. Jumlah debu masuk unit raw mill sebesar 7% dari jumlah kiln feed
masuk rotary kiln. Sedangkan jumlah debu keluar hasil proses raw milling
ditentukan berdasarkan Persamaan 3.12.
32
33
Pada analisis neraca energi ini, entalpi input ke dalam raw mill terdiri dari
panas sensibel bahan baku masukan, panas sensibel gas panas masuk, serta panas
sensibel debu masuk. Sedangkan entalpi output yang dihasilkan terdiri dari panas
sensibel produk (raw meal), panas sensibel gas keluar, panas sensibel debu keluar,
dan panas sensibel uap air. Untuk bentuk energi panas yang dilepas sistem adalah
panas laten untuk penguapan air dan panas yang hilang sedangkan bentuk kerja
yang diterima adalah energi listrik.
Tabel 3.4. Nilai kapasitas panas umpan masuk kering raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
SiO2 0,76
Al2O3 0,80
Fe2O3 0,66
CaO 0,79
MgO 0,95
SO3 0,64
K2O 0,91
Na2O 1,13
Impuritas -
Cl 0,64
Kemudian dapat dituliskan persamaan entalpi umpan masuk kering pada
Persamaan 3.17.
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m1 = laju massa tiap komponen umpan masuk (kg/jam)
Cp1 = kapasitas panas tiap komponen umpan masuk (kJ/kg.K)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
mw1 = laju massa kadar air dalam umpan masuk (kg/jam)
Cpw = kapasitas panas air dalam umpan masuk = 4,18 kJ/kg.K
T1 = temperatur umpan masuk raw mill (K)
Tabel 3.5. Nilai kapasitas panas gas masuk raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
CO2 1,11
H2O (g) 0,74
SO2 2,07
N2 1,09
Impuritas -
Kemudian dapat dituliskan persamaan entalpi gas masuk pada Persamaan 3.19.
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m2 = laju massa tiap komponen gas masuk (kg/jam)
Cp2 = kapasitas panas tiap komponen gas masuk (kJ/kg.K)
T2 = temperatur gas masuk raw mill (K)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.6. Nilai kapasitas panas debu masuk raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
SiO2 1,13
Al2O3 1,15
Fe2O3 0,92
CaO 0,92
MgO 1,23
SO3 0,87
K2O 1,07
Na2O 1,42
Impuritas -
Cl 0,68
H2O (g) 2,07
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m3 = laju massa tiap komponen debu masuk (kg/jam)
Cp3 = kapasitas panas tiap komponen debu masuk (kJ/kg.K)
T3 = temperatur debu masuk raw mill (K)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
𝑊 = 3600 × 𝜂 × 𝑃 (3.21)
dengan :
W = laju kerja listrik (kJ/jam)
η = efisiensi = 0,95
P = daya listrik rerata harian yang digunakan (kW)
Tabel 3.7. Nilai kapasitas panas produk kering raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
SiO2 0,76
Al2O3 0,80
Fe2O3 0,66
CaO 0,79
MgO 0,95
SO3 0,64
K2O 0,91
Na2O 1,13
Impuritas -
Cl 0,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m4 = laju massa tiap komponen produk (kg/jam)
Cp4 = kapasitas panas tiap komponen produk (kJ/kg.K)
T4 = temperatur produk raw mill (K)
Sedangkan persamaan entalpi kadar air umpan ditulis pada Persamaan 3.23.
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
mw4 = laju massa air dalam produk (kg/jam)
Cpw4 = kapasitas panas air dalam produk = 4,20 kJ/kg.K
T4 = temperatur produk raw mill (K)
Tabel 3.8. Nilai kapasitas panas gas keluar raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
CO2 0,90
H2O (g) 2,01
SO2 0,66
N2 0,74
Impuritas -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m5 = laju massa tiap komponen gas keluar (kg/jam)
Cp5 = kapasitas panas tiap komponen gas keluar (kJ/kg.K)
T5 = temperatur gas keluar raw mill (K)
Tabel 3.9. Nilai kapasitas panas debu masuk raw mill (NIST, n.d.)
Komponen Cp (T)
SiO2 1,13
Al2O3 1,15
Fe2O3 0,92
CaO 0,92
MgO 1,23
SO3 0,87
K2O 1,07
Na2O 1,42
Impuritas -
Cl 0,68
H2O (g) 2,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dengan :
H = laju entalpi (kJ/jam)
m6 = laju massa tiap komponen debu keluar (kg/jam)
Cp6 = kapasitas panas tiap komponen debu keluar (kJ/kg.K)
T6 = temperatur debu keluar raw mill (K)
Terdapat entalpi sensibel dan entalpi laten pada massa air yang teruapkan.
Rumus persamaan entalpi proses penguapan air dituliskan pada persamaan 3.26.
dengan:
H = laju entalpi (kJ/jam)
mw7 = laju massa air yang teruapkan (kg/jam)
Cpw7 = kapasitas panas air sebelum menguap = 4,20 kJ/kg.K
T7 = temperatur didih air = temperatur uap air keluar raw mill (K)
hvap = entalpi penguapan air = 2313,41 kJ/kg.
Konsep neraca eksergi sama dengan neraca energi di mana jumlah eksergi
masuk harus sama dengan jumlah eksergi keluar. Namun pada kenyataannya,
jumlah eksergi yang keluar tidak sama dengan jumlah eksergi masuk dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
adanya besar eksergi yang terdestruksi. Perlu diketahui bahwa jumlah eksergi yang
terdestruksi ekuivalen dengan besar entropi yang dihasilkan antara sistem dengan
lingkungan untuk mencapai kondisi ideal. Besar eksergi yang terdestruksi juga
dapat didefinisikan sebagai nilai kerja yang hilang. Oleh karena itu, eksergi secara
singkat didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk melakukan kerja,
sedangkan entropi adalah ketidakmampuan sistem untuk melakukan kerja.
Pada penelitian ini, besar eksergi kinetik dan potensial diabaikan. Karena
besar eksergi kimia juga tidak diperhitungkan dalam penelitian ini, maka persamaan
kesetimbangan eksergi dapat dituliskan sebagai:
Pada analisis neraca eksergi ini, eksergi spesifik (aliran massa) input ke
dalam raw mill terdiri dari panas sensibel bahan baku masukan, panas sensibel gas
panas masuk, serta panas sensibel debu masuk. Sedangkan eksergi spesifik yang
dihasilkan terdiri dari panas sensibel produk (raw meal), panas sensibel gas keluar,
panas sensibel debu keluar, dan panas sensibel uap air. Untuk bentuk eksergi kalor
yang dilepas sistem adalah eksegi dari panas laten untuk penguapan air dan panas
yang hilang, lalu ada juga bentuk eksergi listrik yang diterima sistem.
Dari nilai efisiensi eksergi, dapat diketahui pula nilai ireversibilitas. Besar
ireversibilitas dituliskan sebagai berikut.
∑ 𝐸𝑥𝑑𝑒𝑠𝑡
𝐼= =1−𝜃 (3.30)
∑ 𝐸𝑥𝑖𝑛
dengan:
Exdest = laju eksergi yang terdestruksi (kJ/jam) I = ireversibilitas
Exin = laju eksergi masuk sistem (kJ/jam) θ = efisiensi eksergi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. BAB IV
INPUT OUTPUT
Massa
Komponen Massa (kg/jam) Komponen
(kg/jam)
1. Produk (raw 554.639,55
1. Umpan masuk
meal)
Limestone 433.954,04 2. Kadar air produk 2.737,54
Clay 31.458,70 3. Gas panas keluar 381.328,58
Silica sand 57.711,48 4. Debu keluar 32.135,05
Iron sand 2.279,56 5. Uap air 60.485,70
Fly ash 24.711,56
2. Kadar air umpan
Limestone 54.073,14
Clay 5.279,24
Silica sand 1.644,15
Iron sand 123,64
Fly ash 2.102,87
3. Gas panas masuk 381.328,58
4. Debu masuk 36.659,26
TOTAL 1.031.326,23 TOTAL 1.031.326,23
Dari Tabel 4.1, diketahui bahwa total massa masuk sistem dan total massa
keluar sistem sudah setimbang sebesar 1.033.419,44 kg/jam. Total umpan masukan
bahan baku berupa limestone sebesar 433.954,04 kg/jam, clay sebesar 31.458,70
kg/jam, silica sand sebesar 57.711,48 kg/jam, iron sand sebesar 2.279,56 kg/jam,
dan fly ash sebesar 24.711,56 kg/jam. Gas panas masuk sebesar 383.421,80 kg/jam
dimasukkan ke dalam vertical roller mill dengan tujuan untuk mengurangi kadar
air (moisture) dalam kandungan umpan masuk sebesar 63.223,04 kg/jam.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Debu yang terbawa masuk oleh gas panas masuk sebesar 36.659,26 kg/jam. Dari
proses grinding, diperoleh produk sebesar 554.639,55 kg/jam. Sedangkan dari
proses heating, jumlah kadar air yang terkandung dalam produk telah berkurang
menjadi 2.737,54 kg/jam sehingga jumlah air yang teruapkan (steam) sebesar
60.485,70 kg/jam. Adapun jumlah massa gas panas yang keluar serta massa debu
keluar bernilai sama dengan jumlah massa gas panas masuk dan debu masuk.
Diagram blok neraca massa dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Diagram blok aliran massa sistem vertical roller mill 362-RM1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dari Tabel 4.2, diketahui bahwa total energi masuk sistem sebesar
542.880.099,82 kJ/jam. Total energi dari umpan masukan bahan baku berupa
limestone sebesar 102.121.339,05 kJ/jam, clay sebesar 7.520.110,58 kJ/jam, silica
sand sebesar 13.480.915,53 kJ/jam, iron sand sebesar 505.159,50 kJ/jam, dan fly
ash sebesar 5.741.865,35 kJ/jam. Energi panas yang berasal dari gas panas dan
debu yang masuk sebesar 292. 530.905,83 kg/jam dan 15.960.126,94 kg/jam. Untuk
kerja dari energi listrik yang diberikan oleh motor ke sistem sebesar 24.292.260,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kg/jam. Adapun dari total energi yang masuk, total energi keluaran sistem sebesar
487.627.674,48 kJ/jam dengan total energi produk kering sebesar 155.118.134,85
kJ/jam. Besar energi keluaran yang digunakan untuk menguapkan kadar air dalam
umpan masuk sebesar 228.996.467,93 kJ/jam Diagram blok neraca energi sistem
dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2. Diagram blok aliran energi sistem vertical roller mill 362-RM1
Dari penelitian ini diperoleh dua jenis efisiensi energi, yaitu efisiensi energi
sistem dan efisiensi energi produk. Efisiensi energi sistem memperhitungkan
seluruh jumlah energi termanfaatkan untuk menghasilkan produk sedangkan
efisiensi energi produk hanya memperhitungkan jumlah energi yang terkandung
dalam produk saja. Dalam proses raw milling, keluaran yang dimanfaatkan adalah
massa produk basah dan massa debu sisa hasil penggilingan. Besar efisiensi energi
(η) pada unit vertical roller mill 362-RM1 sebagai berikut:
𝑄𝑖𝑛 − 𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠
𝜂𝑠𝑦𝑠𝑡 = × 100% (4.1)
𝑄𝑖𝑛
𝑄8 + 𝑄𝑤8 + 𝑄10
𝜂𝑝𝑟𝑜𝑑 = × 100% (4.2)
𝑄𝑖𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dari hasil ini, bisa dikatakan bahwa jumlah energi yang termanfaatkan oleh
sistem sebesar 98,58% dengan jumlah energi untuk menghasilkan produk yang
diharapkan sebesar 30,50%. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah pemanfaatan
energi yang dimiliki sistem sudah cukup baik jika dibandingkan dengan rujukan
penelitian-penelitian sebelumnya.
Dari ketiga persamaan di atas dan data-data yang telah diperoleh, maka
dapat diketahui bahwa:
162.303,55 kWh/hari
𝐾𝐸𝐿𝑆 = = 12,74 kWh/ton produk
12.736,06 ton raw meal/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1.884.064,22 kWh/hari
𝐾𝐸𝑃𝑆 = = 144,79 kWh/ton produk
12.736,06 ton produk/hari
14.014,78 ton umpan/hari ton umpan
𝑅= = 1,10
12.736,06 ton produk/hari ton produk
4.5. Hasil Analisis Neraca Eksergi Pada Vertical Roller Mill
Hasil perhitungan neraca eksergi ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Neraca eksergi pada vertical roller mill 362-RM1
INPUT OUTPUT
Eksergi Eksergi
Komponen Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
1. Umpan masuk 1. Produk (Ex8) 6.799.891,75
2. Kadar air produk
Limestone (Ex1) 502.788,09 55.167,74
(Exw8)
3. Gas panas keluar
Clay (Ex2) 44.662,93 20.251.744,24
(Ex9)
Silica sand (Ex3) 101.051,13 4. Debu keluar (Ex10) 275.846,59
Iron sand (Ex4) 3.226,86 5. Uap air (Ex11) 20.753.155,73
6. Eksergi terdestruksi
Fly ash (Ex5) 33.817,21 60.408.025,77
(Exdest)
2. Kadar air
umpan
Limestone (Exw1) 203,31
Clay (Exw2) 19,85
Silica sand
6,18
(Exw3)
Iron sand (Exw4) 0,46
Fly ash (Exw5) 7,91
3. Gas panas
78.338.794,64
masuk (Ex6)
4. Debu masuk
5.445.942,08
(Ex7)
5. Eksergi listrik
24.292.260,00
(ExL)
TOTAL 108.643.958,37 TOTAL 108.643.958,37
Dari Tabel 4.3, diketahui bahwa total eksergi masuk sistem sebesar
112.624.860,48 kJ/jam. Total eksergi dari umpan masukan bahan baku berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
limestone sebesar 380.968,58 kJ/jam, clay sebesar 47.650,56 kJ/jam, silica sand
sebesar 101.052,63 kJ/jam, iron sand sebesar 3.228,82 kJ/jam, dan fly ash sebesar
33.823,35 kJ/jam. Eksergi panas yang berasal dari gas panas dan debu yang masuk
sebesar 82.319.696,75 kg/jam dan 5.445.942,08 kg/jam. Untuk eksergi listrik yang
diberikan ke dalam sistem sebesar 24.292.260,00 kg/jam. Adapun dari total eksergi
yang masuk, total eksergi keluaran sistem sebesar 34.234.063,10 kJ/jam dengan
total eksergi produk kering sebesar 6.800.849,97 kJ/jam. Besar eksergi keluaran
yang digunakan untuk menguapkan kadar air dalam umpan masuk sebesar
20.753.155,73 kJ/jam. Diagram blok neraca eksergi sistem dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3. Diagram blok aliran eksergi sistem vertical roller mill 362-RM1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Sama seperti analisis efisiensi energi, dari penelitian ini diperoleh dua jenis
efisiensi eksergi, yaitu efisiensi eksergi sistem dan efisiensi eksergi produk.
Efisiensi eksergi sistem memperhitungkan seluruh jumlah eksergi termanfaatkan
untuk menghasilkan produk sedangkan efisiensi eksergi produk hanya
memperhitungkan jumlah eksergi yang terkandung dalam produk saja. Besar
efisiensi eksergi (θ) dan ireversibilitas (I) pada unit vertical roller mill 362-RM1
sebagai berikut:
𝐸𝑥𝑖𝑛 − 𝐸𝑥𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜃𝑠𝑦𝑠𝑡 = × 100% = 44,40% (4.1)
𝐸𝑥𝑖𝑛
𝐸𝑥8 + 𝐸𝑥𝑤8 + 𝐸𝑥10
𝜃𝑝𝑟𝑜𝑑 = × 100% = 6,66% (4.2)
𝐸𝑥𝑖𝑛
𝐸𝑥𝑑𝑒𝑠𝑡
𝐼𝑠𝑦𝑠𝑡 = × 100% = 55,60% (4.3)
𝐸𝑥𝑖𝑛
𝐸𝑥𝑖𝑛 − (𝐸𝑥8 + 𝐸𝑥𝑤8 + 𝐸𝑥10 )
𝐼𝑝𝑟𝑜𝑑 = × 100% = 93,34% (4.4)
𝐸𝑥𝑖𝑛
108.643.958,37 − 60.408.025,77
𝜃𝑠𝑦𝑠𝑡 = × 100% = 44,40% (4.1)
108.643.958,37
6.799.891,75 + 55.167,74 + 275.846,59
𝜃𝑝𝑟𝑜𝑑 = × 100% = 6,66% (4.2)
108.643.958,37
60.408.025,77
𝐼𝑠𝑦𝑠𝑡 = × 100% = 55,60% (4.3)
108.643.958,37
108.643.958,37 − (6.799.891,75 + 55.167,74 + 275.846,59)
𝐼𝑝𝑟𝑜𝑑 =
108.643.958,37 (4.4)
× 100% = 93,34%
Dari hasil ini, bisa dikatakan bahwa peluang penghematan energi yang
dapat dilakukan sistem sebesar 44,40% dengan peluang penghematan energi untuk
menghasilkan produk yang diharapkan sebesar 6,66%. Hasil ini juga menunjukkan
bahwa angka peluang penghematan energi yang dimiliki sistem sudah cukup baik
jika dibandingkan dengan rujukan penelitian-penelitian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Total aliran massa masuk sistem dan total massa keluar sistem sudah
setimbang sebesar 1.033.419,44 kg/jam. Total umpan masukan bahan baku
kering berupa limestone sebesar 433.954,04 kg/jam, clay sebesar 31.458,70
kg/jam, silica sand sebesar 57.711,48 kg/jam, iron sand sebesar 2.279,56
kg/jam, dan fly ash sebesar 24.711,56 kg/jam. Sedangkan untuk massa
produk kering sendiri sebesar 554.639,55 kg/jam.
2. Pada sistem ini terhitung jumlah KELS sistem sebesar 12,74 kWh/ton
produk dan KEPS sistem sebesar 144,79 kWh/ton produk serta rasio
penggunaan bahan baku sebesar 1,10 ton umpan/ton produk.
3. Dari total energi sistem sebesar 541.360.669,96 kJ/jam, diperoleh efisiensi
sistem dan efisiensi produk sebesar 98,58% dan 30,50% dengan panas yang
hilang sebesar 1,42%. Sedangkan untuk total eksergi sistem sebesar
108.643.958,37 kJ/jam, diperoleh efisiensi sistem dan efisiensi produk
sebesar 44,40% dan 6,66% dengan ireversibilitas sistem dan ireversibilitas
produk sebesar 55,60% dan 93,34%.
5.2. Saran
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Atmaca, A., & Kanoglu, M. (2012). Reducing energy consumption of a raw mill in
cement industry. Energy, 42(1), 261–269.
https://doi.org/10.1016/j.energy.2012.03.060
BPPT. (2012). Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi 2012. Retrieved from
www.bppt.go.id
Cengel, Y. A., & Ghajar, A. J. (2006). Heat and Mass Transfer: A Practical
Approach. McGraw-Hill Inc., New York.
Civiconcepts. (2019). Wet Process of Cement. Retrieved December 20, 2021, from
https://civiconcepts.com/blog/manufacturing-of-cement-by-wet-process
Farisi, Muhammad Salman Al; Toyyiba, N. (2020). Analisis Energi dan Eksergi
Pada Sistem Rotary Kiln RKC-2 PT. Semen Gresik Pabrik Tuban. Universitas
Internasional Semen Indonesia.
Incropera, F. P., & DeWitt, D. P. (1996). Fundamentals of Heat and Mass Transfer
(p. 890). p. 890. https://doi.org/10.1016/j.applthermaleng.2011.03.022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mtarfi, N. H., Rais, Z., & Taleb, M. (2017). Effect of clinker free lime and cement
fineness on the cement physicochemical properties. Journal of Materials and
Environmental Science, 8(7), 2541–2548.
Semen Gresik. (n.d.). Flow Proses Produksi Semen. Retrieved December 30, 2021,
from https://semengresik.sig.id/id/prosesproduksi
Utlu, Z., Sogut, Z., Hepbasli, A., & Oktay, Z. (2006). Energy and exergy analyses
of a raw mill in a cement production. Applied Thermal Engineering, 26(17–
18), 2479–2489. https://doi.org/10.1016/j.applthermaleng.2005.11.016
Wuryanti, S. (2016). Neraca Massa dan Energi (p. 67). p. 67. Retrieved from
http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-
gdl-sriwuryant-5326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Waktu
Umpan masuk Laju umpan masuk
Tanggal operasional
(ton) (kg/jam)
(jam)
01.08.2021 00:00 23,33 13.014 557.822,55
02.08.2021 00:00 24 15.085 628.541,67
03.08.2021 00:00 9,63 6.237 647.663,55
04.08.2021 00:00 22,85 12.906 564.814,00
05.08.2021 00:00 24 14.671 611.291,67
06.08.2021 00:00 24 15.840 660.000,00
07.08.2021 00:00 24 14.604 608.500,00
08.08.2021 00:00 24 13.732 572.166,67
09.08.2021 00:00 23,65 12.790 540.803,38
10.08.2021 00:00 20,63 11.916 577.605,43
11.08.2021 00:00 24 15.144 631.000,00
12.08.2021 00:00 24 15.342 639.250,00
13.08.2021 00:00 24 15.626 651.083,33
14.08.2021 00:00 23,45 15.039 641.321,96
15.08.2021 00:00 24 15.010 625.416,67
16.08.2021 00:00 24 14.198 591.583,33
17.08.2021 00:00 24 13.547 564.458,33
18.08.2021 00:00 23,7 12.341 520.717,30
Rata-rata 601.891,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu
Umpan masuk Laju umpan
Tanggal operasional
(ton) masuk (kg/jam)
(jam)
01.08.2021 00:00 23,33 12672 528.000,00
02.08.2021 00:00 24 12676 528.166,67
03.08.2021 00:00 9,63 11358 473.250,00
04.08.2021 00:00 22,85 12640 526.666,67
05.08.2021 00:00 24 12815 533.958,33
06.08.2021 00:00 24 12928 538.666,67
07.08.2021 00:00 24 12851 535.458,33
08.08.2021 00:00 24 12653 527.208,33
09.08.2021 00:00 23,65 12670 527.916,67
10.08.2021 00:00 20,63 12537 522.375,00
11.08.2021 00:00 24 12743 530.958,33
12.08.2021 00:00 24 12433 518.041,67
13.08.2021 00:00 24 12141 505.875,00
14.08.2021 00:00 23,45 12520 521.666,67
15.08.2021 00:00 24 12928 538.666,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu
Umpan keluar Laju umpan keluar
Tanggal operasional
(ton) (kg/jam)
(jam)
01.08.2021 00:00 23.30 12,231.00 524,935.62
02.08.2021 00:00 24.00 14,072.00 586,333.33
03.08.2021 00:00 9.60 5,906.00 615,208.33
04.08.2021 00:00 22.90 12,194.00 532,489.08
05.08.2021 00:00 24.00 13,611.00 567,125.00
06.08.2021 00:00 24.00 14,295.00 595,625.00
07.08.2021 00:00 24.00 13,295.00 553,958.33
08.08.2021 00:00 24.00 12,568.00 523,666.67
09.08.2021 00:00 23.70 11,699.00 493,628.69
10.08.2021 00:00 20.60 11,246.00 545,922.33
11.08.2021 00:00 24.00 14,144.00 589,333.33
12.08.2021 00:00 24.00 14,236.00 593,166.67
13.08.2021 00:00 24.00 14,364.00 598,500.00
14.08.2021 00:00 23.50 13,691.00 582,595.74
15.08.2021 00:00 24.00 13,696.00 570,666.67
16.08.2021 00:00 24.00 12,937.00 539,041.67
17.08.2021 00:00 24.00 12,646.00 526,916.67
18.08.2021 00:00 23.70 11,700.00 493,670.89
Rata-rata
Dari Tabel 2-6 dan 2-7 serta menggunakan Persamaan 2-1 sampai 2-4, maka
diperoleh besar komposisi CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Dengan asumsi bahwa
CaO = a, SiO2 = b, Al2O3 = c, dan Fe2O3 = d didapatkan:
100(𝑎 + 0,75 × 0,94)
101,1 = (4-1)
2,8𝑏 + 1,18𝑐 + 0,65𝑑
𝑏
2,23 = (4-2)
𝑐+𝑑
𝑐
1,63 = (4-3)
𝑑
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 = 97,34% (4-4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
𝑐 = 1,63𝑑 (4-5)
𝑏 = 5,84𝑑 (4-6)
𝑎 = 18,43𝑑 (4-7)
Maka besar komposisi CaO = 66,7%, SiO2 = 21,14%, Al2O3 = 5,88%, dan
Fe2O3 = 3,62%.
Komposisi kering raw meal
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN NERACA EKSERGI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI - - 308 302 - -
SiO2 0,0877 38.073,65 0,76 0,75 308 302 7,37 0,02 68.857,80
Al2O3 0,0085 3.698,04 0,80 0,79 308 302 7,45 0,02 6.017,93
Fe2O3 0,0194 8.413,28 0,66 0,65 308 302 5,96 0,02 10.923,49
CaO 0,8562 371.562,69 0,77 0,76 308 302 5,80 0,02 283.367,91
MgO 0,0110 4.762,77 0,95 0,94 308 302 7,80 0,02 6.173,16
SO3 0,64 0,64 308 302 5,60 0,01 0,00
K2O 0,0059 2.557,26 0,91 0,90 308 302 6,70 0,02 2.161,50
Na2O 0,0054 2.329,10 1,13 1,12 308 302 9,01 0,02 3.466,79
Impurities 0,0059 2.557,26 - - 308 302 - -
Cl 0,63 0,63 308 302 4,25 0,01
TOTAL 1 433.954,31 380.968,58
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 54.073,14 4,18 4,18 308 302 24,83 0,08 203,31
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI - - 308 302 - -
SiO2 0,5275 16.594,53 0,76 0,75 308 302 7,37 0,02 30.011,90
Al2O3 0,1670 5.253,53 0,80 0,79 308 302 7,45 0,02 8.549,22
Fe2O3 0,0739 2.325,51 0,66 0,65 308 302 5,96 0,02 3.019,36
CaO 0,1477 4.647,35 0,77 0,76 308 302 5,80 0,02 3.544,25
MgO 0,0335 1.054,38 0,95 0,94 308 302 7,80 0,02 1.366,61
SO3 0,0103 323,29 0,64 0,64 308 302 5,60 0,01 366,74
K2O 0,0119 374,73 0,91 0,90 308 302 6,70 0,02 316,73
Na2O 0,0102 319,62 1,13 1,12 308 302 9,01 0,02 475,74
Impurities 0,0180 565,76 - - 308 302 - -
Cl 0,63 0,63 308 302 4,25 0,01
TOTAL 1 31.458,70 47.650,56
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 5.279,24 4,18 4,18 308 302 24,83 0,08 19,85
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI - - 308 302 - -
SiO2 0,8717 50.309,83 0,76 0,75 308 302 7,37 0,02 90.987,46
Al2O3 0,0778 4.487,29 0,80 0,79 308 302 7,45 0,02 7.302,29
Fe2O3 0,0201 1.157,43 0,66 0,65 308 302 5,96 0,02 1.502,77
CaO 0,0034 195,87 0,77 0,76 308 302 5,80 0,02 149,38
MgO 0,0042 243,36 0,95 0,94 308 302 7,80 0,02 315,42
SO3 0,0024 136,52 0,64 0,64 308 302 5,60 0,01 154,86
K2O 0,0106 611,36 0,91 0,90 308 302 6,70 0,02 516,75
Na2O 0,0014 83,10 1,13 1,12 308 302 9,01 0,02 123,69
Impurities 0,0084 486,72 - - 308 302 - -
Cl 0,63 0,63 308 302 4,25 0,01
TOTAL 1 57.711,48 101.052,63
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 1.644,15 4,18 4,18 308 302 24,83 0,08 6,18
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI - - 308 302 - -
SiO2 0,2593 124,14 0,76 0,75 308 302 7,37 0,02 1.068,88
Al2O3 0,0545 1.259,80 0,80 0,79 308 302 7,45 0,02 202,01
Fe2O3 0,5527 115,66 0,66 0,65 308 302 5,96 0,02 1.635,68
CaO 0,0507 161,78 0,77 0,76 308 302 5,80 0,02 88,21
MgO 0,0710 12,46 0,95 0,94 308 302 7,80 0,02 209,68
SO3 0,0055 1,99 0,64 0,64 308 302 5,60 0,01 14,14
K2O 0,0009 5,73 0,91 0,90 308 302 6,70 0,02 1,69
Na2O 0,0025 6,98 1,13 1,12 308 302 9,01 0,02 8,53
Impurities 0,0031 591,02 - - 308 302 - -
Cl 0,63 0,63 308 302 4,25 0,01
TOTAL 1 2.279,56 3.228,82
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 123,64 4,18 4,18 308 302 24,83 0,08 0,46
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI - - 308 302 - -
SiO2 0,3598 8.890,83 0,76 0,75 308 302 7,37 0,02 16.079,44
Al2O3 0,1373 3.392,43 0,80 0,79 308 302 7,45 0,02 5.520,60
Fe2O3 0,1452 3.587,26 0,66 0,65 308 302 5,96 0,02 4.657,56
CaO 0,2415 5.968,45 0,77 0,76 308 302 5,80 0,02 4.551,77
MgO 0,0597 1.475,10 0,95 0,94 308 302 7,80 0,02 1.911,92
SO3 0,0153 377,28 0,64 0,64 308 302 5,60 0,01 427,98
K2O 0,0086 213,38 0,91 0,90 308 302 6,70 0,02 180,36
Na2O 0,0134 330,89 1,13 1,12 308 302 9,01 0,02 492,52
Impurities 0,0191 473,15 - - 308 302 - -
Cl 0,0001 2,78 0,63 0,63 308 302 4,25 0,01 1,18
TOTAL 1 24.711,56 33.823,35
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 2.102,87 4,18 4,18 308 302 24,83 0,08 7,91
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
CO2 0,2616 100,305.66 1,11 0,85 672 302 491,69 0,78 25.678.244,06
H2O (g) 0,0454 17,410.56 2,07 1,92 672 302 811,69 0,06 13.817.009,47
SO2 0,0003 103.55 0,79 0,62 672 302 340,80 0,16 17.727,96
N2 0,6853 262,777.93 1,09 1,04 672 302 418,95 0,89 38.825.813,15
Impuritas 0,0074 2,824.10 - - 672 302 - -
TOTAL 1 383,421.80 78.338.794,64
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
LOI 0,3473 12.731,15 - - 672 302 - -
SiO2 0,1324 4.853,06 1,13 0,75 672 302 531,98 0,75 1.483.990,30
Al2O3 0,0377 1.380,69 1,15 0,79 672 302 532,48 0,78 408.092,97
Fe2O3 0,0233 853,45 0,92 0,65 672 302 422,48 0,63 198.865,51
CaO 0,4273 15.664,36 0,92 0,76 672 302 390,93 0,68 2.915.160,44
MgO 0,0094 343,99 1,23 0,94 672 302 538,35 0,87 94.287,74
SO3 0,0039 142,97 0,87 0,64 672 302 393,14 0,60 30.258,55
K2O 0,0022 80,85 1,07 0,90 672 302 448,15 0,79 16.989,55
Na2O 0,0001 4,89 1,42 1,12 672 302 617,60 1,01 1.524,16
Impurities 0,0060 218,73 - - 672 302 - - 0,00
Cl 0,0004 13,03 0,68 0,63 672 302 269,02 0,51 1.481,28
H2O (g) 0,0102 372,09 2,07 - 672 302 811,69 0,06 295.291,58
TOTAL 1 36.659,26 5.445.942,08
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 2.737,54 4,20 4,18 351 302 51,74 0,13 55.167,74
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umpan
Fraksi Cp Cp0 T T0 Δh Δs Exph
Komponen masuk
massa (kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (K) (K) (kJ/kg) (kJ/kg.K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l) 1 60.485,70 4,20 4,18 351 302 210,16 0,63 1.219.015,54
Umpan
Fraksi hvap Qvap T T0 ExQ
Komponen masuk
massa (kJ/kg) (kJ/jam) (K) (K) (kJ/jam)
(kg/jam)
H2O (l→g) 1 60.485,70 2313,41 139.928.228,74 351 302 19.534.140,20
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN PANAS HILANG
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10 𝑚⁄𝑑𝑒𝑡)(8 𝑚)
𝑅𝑒 = = 2,68 × 107
1,793 × 10−5 𝑚2 ⁄𝑑𝑒𝑡
4
1 1 5 5
(0,62(2,68 × 107 )2 (0,7729)3 ) 2,68 ×
107 8
𝑁𝑢 = 0,3 + 1 [1 + ( ) ] = 13.222,07
2 4 282.000
0,4 3
[1 + ( ) ]
(0,7729)
Setelah itu, dari hasil perhitungan sebelumnya dapat dicari nilai perpindahan
kalor konveksi fluida.
(13.222,07)(0,02731 𝑊 ⁄𝑚 ∙ ℃)
ℎ= = 15,04 𝑊 ⁄𝑚2 ∙ ℃
8𝑚
Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa bahan dinding terbuat dari baja
teroksidasi. Adapun berikut merupakan parameter-parameter diketahui untuk
perhitungan jumlah perpindahan panas secara radiasi.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90