Professional Documents
Culture Documents
Bab I, Ii, Iii
Bab I, Ii, Iii
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NATASYA V SAMPELAN
N.P.M 1217210167
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Pembatasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tetapi merupakan hak dari setiap warga untuk ikut berpartisipasi dalam
penerimaan negara. Ketentuan pemungut pajak telah diatur dalam pasal 23A
Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen III, yaitu pajak dan pungutan lain
dalam pasal 30 Ayat 9 (1) UUD 1945, tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara. Hanya dua pasal
itulah, disebutkan tentang kewajiban warga negara, yang perrtama adalah ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan negara dan kewajiban warga negara.
memiliki sumber daya yang melimpah, tetapi banyak terdapat kendala atau
adalah kasus dugaan agresivitas pajak pada tahun 2001-2008 yang dilakukan
oleh Bank Central Asia (BCA). Hal ini bermula dari koreksi pajak yang
dilakukan Direktorat Jendral Pajak (DJP). Hasil koreksi DJP terhadap laba
fiscal sebesar Rp6,78 triliun harus dikuirangi sebesar Rp 5,77 triliun. Alasan
BCA harus membayar sekitar 20 sampai 22 persen, bahkan pada tahun 2001
mereka perlu melakukan usaha dan strategi tersebut salah satunya, yaitu
perpajakan, jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
dilakukan oleh perusahaan seharusnya dilakukan dengan cara yang benar agar
tidak terjadi pelanggaran norma dan aturan perpajakan atau menjurus pada
yang cenderung merujuk pada pelanggaran pajak, dimana hal ini lebih dikeal
pajak perusahaan melalui kegiatan yang agresif terhadap pajak menjadi hal
atau merencanakan beban pajak yang harus dibayar (agresivitas pajak). Selain
asetnya pada asset tetap dan persediaan. Asset tetap yang dimaksud adalah
asset tetap yang dimiliki dan dikuasia oleh perusahaan. Hamper semua asset
dipengaruhi.
kecilnya ukuran skala perusahaan yang memiliki saham sebesar luas dan
tersebut didukung oleh asset yang besar sehingga kendala perusahaan yang
bahwa perubahaan besar memiliki jumlah laba sebelum pajak ynag besar dan
memiliki insentif serta sumber daya yang lebih besar untuk melakukan
manajemen pajak.
I. Identifikasi Masalah
pelanggaran perpajakan.
C. Tujuan Penelitian
pajak.
pajak.
D. Manfaat Penelitian
a. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman
b. Bagi Perusahaan
terhadap pajak.
c. Bagi Investor
A. Kajian Pustaka
1. Pajak
nasional. Salah satu peran pentingnya, yaitu kewajiban dan peran serta
awam tentang makna atau arti pajak yang sebenarnya. Untuk itu dalam
perpajakan, tetapi memiliki makna atau arti yang sama, yaitu sebagai
berikut :
rakyat.
berikut:
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
pengeluaran-pengeluaran umum.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pajak
b. Fungsi Pajak
c. Jenis Pajak
a) Pajak Langsung
atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak yang
kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi
2) Menurut Sifat
a) Pajak Subjektif
penghasilan (PPh).
b) Pajak Objektif
(PBB).
b) Pajak Daerah
dan Bangunan.
Pajak dapat dibagi menjadi tiga sistem (Resmi 2014: 11), yaitu
sebagai berikut:
aparatur perpajakan.
e. Pajak Penghasilan
pengaturan bersama.
pajak.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal
1 menyatakan bahwa :
kekayaan.
negeri yang diterima atau diperoleh laba kena pajak yang dapat
yaitu :
dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak
Indonesia.
b) Subjek pajak harta warisan belum dibagi, yaitu warisan dari
perundang-undangan.
fungsional negara.
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu
dua belas bulan atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan
berikut:
yaitu :
c) Laba usaha.
pengembalian utang.
g) Dividen dengan nama dan dalam bentuk apa pun termasuk dividen
n) Premi asuransi.
bebas.
p) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang
f. Profitabilitas
beban pajak, perusahaan yang memiliki tingkat laba yang besar akan
akan membayar pajak yang lebih rendah atau bahkan tidak membayar
nilai net income dan average assets, sedangkan Return On Equity (ROE)
keuntungan yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dari setiap satu rupiah
g. Ukuran Perusahaan
sudut pandang, salah satunya dinilai dari besar kecilnya aset yang
beban pajaknya.
h. Agresivitas Pajak
operasi perusahaan.
secara ilegal atau tidak sesuai dengan peraturan perpajakan dalam upaya
untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Cara
memiliki ETR yang mendekati nol. Semakin rendah nilai ETR yang
pajak (melalui bunga, kerugian pajak, dan biaya R&D) yang dapat
Beban pajak penghasilan terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak
beban pajak kini diperoleh dari pendapatan kena pajak dikalikan tarif pajak
1) Sanksi Administrasi
2) Sanksi Pidana
pidana, yaitu:
yang hanya diancam atau dikenakan kepada wajib pajak yang melanggar
dikenakan kepada wajib pajak, ada juga yang diancam kepada pejabat
pajak atau kepada pihak ketiga yang melanggar norma. Denda pidana
bersifat kejahatan.
b) Pidana kurungan hanya diancam kepada tindak pidana yang
ketiga.
yang ditujukan kepada pihak ketiga, tetapi ditujukan kepada pejabat dan
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
lainnya, BUMN atau BUMD dengan nama dalam bentuk apa pun, firma,
dan bentuk badan lainnya, termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk
usaha tetap.
tahun 1994, UU No. 7 tahun 1991 dan UU No. 7 tahun 1983 mengenai
barang kena pajak atau jasa kena pajak dan ekspor barang kena
menyelenggarakan pembukuan.
antaranya :
penghasilan orang lain (PPh pasal 21/26, PPh pasal 22, PPh
j. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
hasil telaah teoretis seperti yang telah dituliskan di atas. Oleh karena itu,
Profitabilitas (X1)
Capital Intessity
(X3)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
sebagai berikut :
pajak dapat terjadi karena perusahaan yang besar memiliki ruang yang
lebih besar untuk perencanaan pajak dengan tujuan menurunkan tarif
pajak efektifnya. Hal ini terjadi karena perusahaan yang besar tentunya
dan Setyadi 2019). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran
berikut :
METODE PENELITIAN
A. Kategori Penelitian
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
(2014:13) ialah :
ini adalah data sekunder, yakni data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung atau data yang diperoleh melalui perantara. Data dalam penelitian
ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs
BEI, yaitu www idx.com. Data tersebut akan digunakan untuk mengetahui
2021.
B. Operasionalisasi Variabel
konsep, indikator, satuan ukuran, serta skala pengukuran yang akan dipahami
berikut :
a. Profitabilitas (X1)
laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang
Ekuitas . Return On Asset (ROE) itu sendiri adalah rasio profitabilitas untuk
perusahaan (size) yang diproksi dengan log total aktiva dinilai lebih baik
(X3). Capital intensity adalah salah satu rasio yang menghitung dan
Tabel 3.1
1 Agresivitas rasio
Pajak (Variabel Beban Penghasilan Pajak
ETR=
Dependen) Laba bersih sebelum pajak
2 Profitabilitas rasio
a. Return On Laba Bersih setelah pajak
ROE=
Equity Total Ekuital Pemegang Saham
(Variabel
Independen)
b. Return On
Asset Laba Bersih setelah pajak
ROA=
(Variabel Total Aset
Independen)
3 Ukuran rasio
Perusahaan SIZE = LOG(Total Asset)
(Variabel
Independen)
4 rasio
Capital Total Asset Tetap
CIR=
Intensity Total Aset
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis menguji data yang diperoleh dari
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2021. Data tersebut
data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang
b. Sampel
tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah ditentukan
5) Total sampel.
Tabel 3.2
Keterangan Jumlah
Perusahaan
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek 20
Indonesia 2018-2021
Perusahaan Perbankan yang tidak memiliki laporan (0)
keuangan berturut-turut periode 2018 – 2021.
Perusahaan Perbankan yang memperoleh laba negatif (0)
atau mengalami kerugian selama periode 2018 – 2021.
Jumlah sampel yang dipilih 20
Tahun pengamatan 4 Tahun
Jumlah sampel total selama periode pengamatan 80
Sumber : Data diolah, 2019.
3. Objek Penelitian
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2018 – 2021 dan telah
mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode
pengamatan sampel.
Tabel 3.3
(Objek Penelitian)
Sumber : idx.co.id.
sebagai berikut :
1. Kepustakaan (Library)
penelitian ini.
2. Dokumentasi
salinan dari data yang sudah ada. Pemerolehan data berasal dari
Universitas Pancasila.
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu data melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
(Rosadi, 2012).
dan selanjutnya dibuat dalam bentuk persamaan regresi yang paling tepat
a. Uji Chow
model fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan.
Effect (PLS). Apabila hasilnya signifikan > 0,05 maka model yang
2018 – 2021.
merupakan kumpulan data yang terdiri atas data time series dan data
cross section. Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
adalah data yang memiliki objek banyak pada tahun yang sama atau
α = Konstanta
X1 = Profitabilitas
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Capital Intensity
e = Error Term
a. Uji Normalitas
bebas dua. Jika hasil uji Jarque-Bera lebih besar dari nilai chi-
square pada α = 5%, maka hipotesis nol diterima yang berarti data
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji glejser ini hanya berlaku pada fixed effect model dan common
effect model, apabila model yang terpilih adalah random effect maka
sebagai berikut:
1) Jika nilai prob. masing-masing variabel < 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
6. Uji Hipotesis
1) Jika nilai prob. t < 0,05 maka H1 diterima, artinya secara parsial
2) Jika nilai prob. t > 0, 05 maka H1 ditolak, artinya secara parsial tidak
menaksir nilai aktual secara statistik. Model goodness of fit dapat diukur
1) Jika nilai prob. F < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa uji model ini
2) Jika nilai prob. F > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa uji model ini
Ari Wahyu, dkk. (2019) . Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap
Agresivitas Pajak. Jurnal Akuntansi Vol.5 No. 4.
Adnyani, Ni Kadek Ari, and Ida Bagus Putra Astika. "Pengaruh Profitabilitas, Capital
Intensity, dan Ukuran Perusahaan pada Tax Aggressive." E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana (2019): 594-621.
Elvira. (2017). Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap Agresivitas Pajak. Skripsi.
Program Sarjana Akuntansi. Jakarta : Universitas Pancasila.
Fitri. (2014). Pengertian Ukuran Perusahaan. Jurnal Akuntansi Pajak Dewantara Vol.1
No. 2
Mustika, M., Ratnawati, V., & Silfi, A. (2019) .Pengaruh Corporate Social
Responsibility, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Capital Intensity dan
Kepemilikan Keluarga terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris pada
Perusahaan Pertambangan dan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
P. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 1886-
1900.
Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Rochmat Soemitro (2014). Asas dan Dasar Perpajakan 1 dan 2. Bandung: PT Refika
Aditama.
Siregar, Rifka dan Dini Widyawati. (2016.) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 5. No. 2.
Setyadi, A., & Ayem, S. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Komite
Audit dan Capital Intensity terhadap Agresivitas Pajak (Studi pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2017). Jurnal Akuntansi
Pajak Dewantara, 1(2), 228-241.