You are on page 1of 11

PRAKTIKUM ALAT PERAGA MATEMATIKA

PRAKTIKUM – KE XIII
PRAKTIKUM BANGUN RUANG ( KUBUS )

OLEH : KELOMPOK 10
Nama / NIM : 1.Rahmi Radita Nst (4213111080)
2. Rukiyah Br Rambe (4212111003)
3. Samudera Efendi Marpaung (4211111031)
Kelas : PSPM 21 F

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
I. Judul Praktikum : Praktikum Bangun Ruang Kubus
II. Tujuan : 1. Untuk mengetahui konsep Bangun Ruang Kubus
2. Untuk mengetahui fungsi utama alat peraga Bangun
Ruang Kubus
3. Dapat mengaplikasikan alat peraga Bangun Ruang
Kubus
III. Tinjauan Teoritis : Media pendidikan adalah perangkat “software” dan
atau “hardware” yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat
bantu belajar. Sedangkan media pendidikan matematika
yang lebih cenderung disebut alat peraga (manipulative
materials) matematika dapat didefinisikan sebagai suatu
alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan
tujuan dan isi pengajaran yang telah dituangkan dalam
GBPP bidang studi matematika dan bertujuan untuk
mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. Dengan
kata lain alat peraga matematika adalah alat yang digunakan
untuk mempermudah menjelaskan konsep matematika.
Dengan demikian alat peraga dalam pembelajaran
matematika berfungsi sebagai :
1) Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi
peserta didik akan dapat timbul minat belajar sehingga
tercapainya tujuan belajar
2) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk
konkrit sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih
rendah
3) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan
benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami
dengan jelas
4) Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk
konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat
dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk
meneliti ide-ide baru dan relasi baru.

Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada


fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber
belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat
bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media
bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau
kegiatan.

BANGUN RUANG KUBUS

Kubus merupakan suatu bidang banyak yang terbentuk dari


enam buah daerah persegi yang berukuran sama. Jika sisi
setiap persegi pembentuk suatu kubus berukuran 𝑠, maka
kubus demiklian ini dikatakan berukuran/berdimensi 𝑠 × 𝑠
× 𝑠.

Kubus pada Gambar 7 di atas dinamai 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻.


Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dapat juga ditulis 𝐸𝐹𝐺𝐻. 𝐴𝐵𝐶 .

Pada sebuah kubus, setiap tiga buah rusuk bertemu pada


sebuah sebuah titik, yang dinamakan titik sudut kubus.
Karena setiap tiga bidang sisi kubus bertemu di satu titik
sudut kubus, maka setiap titik sudut kubus juga merupakan
titik sudut ruang dalam kubus. Sebuah kubus memiliki 8
buah titik sudut kubus.
Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dibentuk oleh 6 daerah persegi, yaitu
daerah persegi 𝐴𝐵𝐶𝐷

(bidang sisi 𝐴𝐵𝐶𝐷), daerah persegi 𝐴𝐷𝐻𝐸 (bidang sisi


𝐴𝐷𝐻𝐸), daerah persegi 𝐴𝐵𝐹𝐸 (bidang sisi 𝐴𝐵𝐹𝐸), daerah
persegi 𝐵𝐶𝐺𝐹 (bidang sisi 𝐵𝐶𝐺𝐹), daerah persegi 𝐷𝐶𝐺𝐻
(bidang sisi 𝐷𝐶𝐺𝐻), dan daerah persegi 𝐸𝐹𝐺𝐻 (bidang sisi
𝐸𝐹𝐺𝐻). Setiap dua bidang sisi pada sebuah kubus yang
tidak bertemu, dikatakan dua bidang sisi yang berhadapan,
dan kedua bidang sisi yang berhadapan tersebut saling
sejajar. Dari Gambar tersebut, bidang sisi ABFE
berhadapan dengan bidang sisi 𝐷𝐶𝐺𝐻, bidang sisi 𝐴𝐷𝐻𝐸
berhadapan dengan bidang sisi 𝐵𝐶𝐺𝐹, bidang sisi 𝐴𝐵𝐶𝐷
berhadapan dengan bidang sisi 𝐸𝐹𝐺𝐻.

Pada kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 pad Gambar 9 di atas, ruas garis


EB dan A̅F̅ merupakan diagonal sisi dalam bidang sisi
ABFE. 𝐷̅𝐺̅ dan 𝐶𝐻̅ merupakan diagonal sisi dalam bidang
sisi 𝐷𝐶𝐺𝐻.
𝐴𝐺, 𝐷𝐹̅, 𝐶𝐸̅,dan 𝐻𝐵̅, merupakan diagonal-diagonal ruang
kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻. Diagonal ruang juga merupakan
diagonal sisi dari bidang diagonal suatu kubus. Dalam
kubus berdimensi s, bidang diagonal kubus dibatasi oleh
persegipanjang dengan ukuran s × s√2 . Oleh karena itu
panjang diagonal ruangnya adalah s√3 .

IV. Kelebihan dan Kekurangan :

Kelebihan :
1. Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena
pelajaran menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga
peserta didik lebih mudah memahaminya
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga
peserta didik tidak akan mudah bosan
4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar
seperti : mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan sebagainya.

Kekurangan :

1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak


menuntut guru.
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3. Perlu kesediaan berkorban secara materi
V. Tanggal Praktikum : Rabu , 09 November 2022
VI. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Gunting
2. Spidol / pulpen
3. Penggaris

Bahan :

 Kardus
 Lem
 Kertas karton warna ( biru,pink dan kuning)
VII. Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan

2. Gambar jaring-jaring Kubus pada kertas karton


a. Jaring-jaring Kubus dengan panjang rusuk 15 cm
pada kertas karton berwarna biru
b. 27 jaring-jaring kubus dengan panjang rusuk 5 cm
(13 pada kertas karton berwarna pink dan 14 pada
kertas karton berwarna kuning)
3. Gambar trapesium disamping jaring-jaring kubus
sebagai tempat lem

4. Gunting pola jaring-jaring yang telah dibuat


sebelumnya.

5. Lipatlah jaring-jaring yang telah dibuat sesuai harus


pola.

6. Rekatkan masing-masing sisi kubus menggunakan lem


ditempat yang sudah disediakan. Untuk kubus berukuran
15cm pada bagian tutup tidak perlu di lem.
7. Alat peraga selesai, dan dapat digunakan.

VIII. Kesimpulan :
1. Kubus merupakan suatu bidang banyak yang terbentuk
dari enam buah daerah persegi yang berukuran sama.
Jika sisi setiap persegi pembentuk suatu kubus
berukuran 𝑠, maka kubus demiklian ini dikatakan
berukuran/berdimensi 𝑠 × 𝑠 × 𝑠.
2. Fungsi utama alat peraga kubus itu sendiri adalah untuk
memperjelas keabstrakan konsep kubus yang diberikan
oleh guru agar siswa mampu menangkap arti dari konsep
abstrak tersebut dengan lebih mudah, dan dapat
menemukan rumus rumus dari kubis seperti luas
permukaan dan juga volume kubus. Serta membantu
siswa memahami bagian-bagian dari kubus seperti
rusuk, sisi, sudut dan diagonal kubus.
3. Cara penggunaan alat peraga kubus

Penggunaan alat peraga untuk mencari luas


permukaan kubus yaitu dengan menggunakan jaring-
jaring kubus kertas karton berwarna biru. Dengan
memisalkan tiap jaring-jaring kubus itu adalah persegi
dan kemudian didapat luas tiap persegi kemudia di
jumlahkan sehingga didapatkan kesimpulan luas kubus
adalah 6 S2
Cara penggunaan alat peraga mencari volume kubus

Pada penggunaan alat peraga mencari volume kubus


kubus yang kecil yang berukuran 5 cm dimasukkan ke
dalam kubus yang besar yang berukuran 15 cm. Kubus-
kubus tersebut dimasukkan ke dalam kubus yang lebih
besar disusun sedemikian sehingga kubus yang besar itu
penuh dan didapat kesimpulan atau kubus yang besar
penuh diisi oleh 27 kubus kecil sehingga didapatkan
kesimpulan bahwa volume kubus adalah s×s×s
IX. Daftar Pustaka :

Arfianti Lababa, M. (2019). Pembelajaran


Geometri Ruang .
Nasaruddin, N. (2015). Media Dan Alat Peraga
Dalam Pembelajaran Matematika. Al-Khwarizmi: Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
3(2), 21-30.

X. Nama Asisten Laboratorium : Putri Khairiah


Nim : 4191111029

Medan, 15 November 2022

Dosen Pengampu Praktikan

Kairuddin, S.Si., M.Pd. Kelompok 10

NIP. 197707112005011003
XI. Lampiran :
a. Buku

b. Jurnal
c.

You might also like