You are on page 1of 11

UTS PENJASKES

Dosen Pengampun:

Disusun oleh

Nurul Nasrina : 202102106

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA MALANG

TAHUN

2020/2021
2. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sebagai penanaman budaya hidup sehat
Olahraga Prestasi
Olahraga Rekreasi
Olahraga Kesehatan
OlahragaPendidikan
Dalam kaitannya olahraga; OR rehabilitatif dan kuratif yang dilakukan terutama di
pusat-pusat rehabilitasi/rumah sakit sudah merupakan disiplin ilmu tersendiri yaitu :
Physiotherapi

OLAHRAGA KESEHATAN
Olahraga ditinjau dari jumlah peserta : perorangan 1-4 orang (tenis) kelompok 6-
22 orang (sepak bola, voli) massal lebih dari 22 orang
SIFAT OLAHRAGA KESEHATAN
Massal

Olahraga kesehatan harus mampu menampung sejumlah besar peserta secara bersama-
sama

Mudah

Gerakan olahraga yang mudah diikut seluruh peserta

Murah

Peralatannya sangat minim, bahkan tanpa peralatan sama sekali

Meriah

Mampu membangkitkan kegembiraan dan tidak membosankan

Manfaat dan Aman

Manfaatnya jelas dapat dirasakan dan save untuk dilakukan oleh setiap peserta dengan
tingkat umur dan derajat sehat dinamis yang berbeda-beda

SASARAN OLAHRAGA KESEHATAN

Sasaran Satu Memelihara kemampuan gerak

Sasaran Dua Memelihara kemampuan otot

Sasaran Tiga Memelihara kemampuan aerobik

DURASI LATIHAN
DURASI latihan inti berkisar antara 15 sampai dengan 60 menit (Blair, 1995). Durasi waktu
ini dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas fungsional tubuh.

UNTUK ORANG yang terbiasa dengan aktivitas yang rendah, durasi yang disarankan adalah
20 sampai dengan 30 menit dengan intensitas (40 sampai dengan 60% kapasitas
fungsional).

FREKUENSI LATIHAN

FREKUENSI LATIHAN YANG DAPAT DILAKUKAN sampai dengan 5 kali dalam seminggu
tergantung jenis latihan, keadaan fisik dan tujuan latihan (Kraemer et al., 2004).

JENIS LATIHAN

Latihan Fleksibilitas

Latihan Kekuatan dan Ketahanan Otot

Latihan Ketahanan Kardiorepirasi

DOSIS OLAHRAGA KESEHATAN

DOSIS OLAHRAGA adalah sejumlah tertentu kegiatan olahraga yang harus dilakukan
seseorang, sejumlah tertentu daya (energi) yang harus dihasilkan melalui metabolisme
dalam tubuhnya.

DAYA(ENERGI) tersebut digunakan untuk mewujudkan bermacam-macam gerakan dengan


intensitas & dalam durasi yang berbeda.

JIKA DURASI TINGGI intensitas rendah, demikian juga sebaliknya.

TERDAPAT HUBUNGAN yang terbalik antara intensitas dengan durasi.


3. Kapita Selekta keilmuan Pendidikan jasmani ,dan Kesehatan
PENDIDIKAN JASMANI dapat dipahami sebagai pendidikan tentang dan melalui
gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-
otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani
(exercise).
Pendidikan jasmani dapat
dikategorikan
ke dalam tiga kelompok
Media Fisikal
Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu: beberapa aktivitas
fisikal atau beberapa tipe gerakan tubuh.
Gross Motorik
Aktivitas jasmani meskipun tidak selalu, tetapi secara umum mencakup
berbagai aktivitas gross motorik dan keterampilan yang tidak selalu harus
didapat perbedaan yang mencolok
Non Fisikal
perkembangan intelektual, sosial, dan estetika, seperti juga perkembangan
kognitif dan afektif. Secara utuh, pemahaman yang harus ditangkap adalah:
Kesatuan unsur tubuh dan pikiran
Sesungguhnya, pendidikan jasmani mencoba membuktikan dan meyakinkan
setiap orang bahwa tubuh dan pikiran berpadu menjadi satu kesatuan dalam
konsep holism, meskipun pikiran berada di atas kedudukan tubuh.
Sejarah istilah Pendidikan Jasmani
Sejarah Istilah Pendidikan Jasmani Sejarah istilah pendidikan jasmani di Amerika
Serikat berawal dari istilah gymnastics, hygiene, dan physical culture Siedentop
(1972). Di tanah air, istilah pendidikan jasmani berawal dari istilah gerak
badan atau aktivitas jasmani. Dalam perjalanan sejarah juga pernah mengalami
istilah pendidikan olahraga, pendidikan jasmani kesehatan rekreasi, pendidikan
jasmani kesehatan, sebelum kembali pada istilah pendidikan jasmani sekarang
ini.
4 Pekembangan Gerak
FAKTOR UMUM YANG BERPENGARUH PADA GERAK

BIOMEKANIS

keterampilan gerak yang efektif

FISIOLOGIS

kebugaran jasmani dan bentuk tubuh

PSIKOLOGIS

berpengaruh secara positif dan negatif

SOSIOLOGIS

kelompok orang dan mobilitas sosial

KONSEP GERAK dibagi 4 yaitu

BODY AWARENESS

SPATIAL AWARENESS

QUALITIES OF MOVEMENT

RELATIONSHIP

PERILAKU GERAK

Perilaku gerak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Kontrol Gerak

Kontrol gerak adalah kajian faktor-faktor neurologis (syaraf) yang mempengaruhi gerakan
manusia.

Pembelajaran Gerak

Kontrol gerak adalah kajian faktor-faktor neurologis (syaraf) yang mempengaruhi gerakan
manusia.

Perkembangan Gerak

Perkembangan gerak adalah suatu bidang studi akademis yang bersumber dari berbagai
perilaku gerak

perkembangan motorik pada manusia meliputi dua unsur, yaitu: pengayaan gerak dan
kesadaran

PENGAYAAN GERAK

Gerak Kasar, Gerak Lokomotor, Gerak Non Lokomotor, & Gerak Mnipulatif
Gerak Halus Memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan, dll

KESADARAN GERAK

PANCA INDERA, KESEIMBANGAN, RUANG, TUBUH, WAKTU, ARAH

GERAK LOKOMOTOR

Gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain.

Macam-macam gerak lokomotor:

Jalan aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat
kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar pijakan

Lari aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat
kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar pijakan

Jingkat aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat menggunakan satu kaki, sedangkan satu
kaki yang lain ditekuk pada bagian lutut sehingga tidak menyentuh tanah

Meloncat gerakan memindahkan/ mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain dengan
menggunakan tumpuan dua kaki

Melompat gerakan memindahkan/ mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain dengan
menggunakan tumpuan satu kaki.

Merayap gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan,
tangan dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara bersama-sama, kemudian kaki
mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit diangkat untuk melihat ke depan

Memanjat gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan kedua tangan dan kaki.
Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat kontrol utama agar tidak jatuh

KESADARAN GERAK

Kesadaran gerak adalah kemampuan individu dalam mengendalikan aktivitas otot-otot


dan syaraf yang ada pada tubuhnya.

Panca Indera

panca Indera merupakan alat yang digunakan untuk mengenali lingkungan di sekeliling kita
sehingga dengan indera tersebut setiap manusia dapat berinteraksi secara baik.

Keseimbangan

keseimbangan adalah suatu keadaan seimbang antara tenaga yang berlawanan dengan
menjaga pusat berat badan.

Ruang

ruang adalah kemampuan memahami ruang eksternal sekitar kita dan memfungsikan
gerak melalui ruang tersebut seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, dan sebagainya.

Tubuh
tubuh artinya kemampuan untuk mengetahui dan memahami nama dan fungsi
macammacam bagian tubuh yang melekat pada diri kita seperti kaki, tangan, mata, telinga,
dan sebagainya.

Tubuh Arah

Arah artinya kemampuan memahami dan menerapkan konsep arah seperti atas, bawah,
depan, belakang, dan sebagainya.

Waktu

waktu artinya kemampuan menduga waktu kedatangan didasarkan pada ciri-ciri


kecepatan jalannya bola, berat, dan jarak bola. Dengan kata lain kemampuan individu
mengantisipasi sesuatu benda yang datang kepadanya.

PENDEKATAN INTERDISIPLINER TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK

Perkembangan motorik juga berinteraksi dengan banyak subdisiplin lainnya dalam


pengkajian mengenai gerak manusia.

Para ahli perkembangan motorik sering dapat melakukan evaluasi secara lebih akurat
melalui kerjasama dengan para spesialis dari bidang-bidang lain, karena perbedaan gerak
yang sangat kecil akan dapat dideteksi dan dianalisis dengan mempergunakan teknologi
termutakhir dari bidang tersebut

5. Brain Based Learning dalam aktivitas fisik


Problem

pendidikan jasmani kurang memiliki nilai pendidikan dibandingkan mata pelajaran umum ,
pengurangan waktu instruksional yang konstan, serta menurunnya self efficacy siswa
sehingga mempengaruhi minimnya keterlibatan siswa dalam pendidikan jasmani.

Ideal Conditions

program sekolah/lembaga yang didasarkan pada penelitian ilmiah terbaru terkait


bagaimana otak belajar, faktor perkembangan kognitif, bagaimana siswa belajar secara
berbeda saat mereka bertambah usia, tumbuh, dan dewasa secara sosial, emosional,
kognitif

Solution

Pendekatan brain-based learning (BBL) dalam pendidikan jasmani bisa memberikan


alternatif baru bagi siswa. Brainbased learning membuat siswa bisa merepresentasikan
berfikir secara visual dan kinestetik

Methods

Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
sekolah menengah atas kelas XI sejumlah 90 siswa

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dengan indikator pengukuran
kebutuhan pendekatan pembelajaran
Hasil dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan presentase.

Diskusi

54% siswa yang menyatakan mata pelajaran pendidikan jasmani sangat penting.

Kegiatan pendidikan jasmani yang dilakukan siswa berdasarkan hasil penelitian adalah
92,4% dilakukan secara praktik di lapangan.

Sebanyak 83,5% siswa tidak mengetahui tentang brain-based learning. Siswa juga tidak
mengetahui bahwa brain-based learning dapat meningkatkan prestasi akademik .

Menurut 70,6% siswa, sangat perlu dikembangkan pendekatan brain-based learning dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.

Kesimpulan

kebutuhan siswa terhadap pendekatan brain-based learning dalam pendidikan jasmani


tergolong tinggi sebanyak 70,6%. Namun kebutuhan tersebut masih belum bisa terpenuhi
dikarenakan belum digunakannya pendekatan brain-based learning dalam kegiatan
pendidikan jasmani yang selama ini siswa ikuti. Diperlukan kajian dan riset lebih lanjut
terkait pendekatan brain-based learning dalam pendidikan jasmani. Supaya kendala-
kendala yang selama dialami oleh siswa dalam pendidikan jasmani bisa diminimalisir dan
bisa memberikan efek yang positif bagi aktivitas siswa di sekolah maupun di lingkungan
keluarga dan masyarakat.

6. Pertolongan pertama &pencegahan dan perawatan cedera olahr

Olahraga adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga tubuh tetap
sehat, kuat dan bugar. Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh dimana
daya tahan tubuh akanmeningkat sehingga sulit untuk terkena penyakit. Namun,
banyak orang yang tidak menyadari pentingnya berolahraga dengan baik agar
terhindar dari cedera. Banyak factor yang membuat orang jara memperhatikannya,
setiap orang harusnya memiliki kesadaran dari diri masing-masing.
PERTOLONGAN PERTAMA SAAT CIDERA OLAHRAGA
Menurut dokter spesialis ortopedi dari RS Premier Bintaro, Sapto Adji Hardjosworo,
apabila terjadi cedera, maka perlu ditangani secepatnya. Jika kondisinya belum
sanggup untuk meminta bantuan tenaga medis profesional, maka cara yang bisa
dilakukan adalah berprinsip pada metode RICE. Apa itu? "Metode RICE adalah
kepanjangan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Metode ini sudah lama
dikenal untuk mengatasi cedera olahraga, dan bisa dilakukan sebelum meminta
bantuan profesional," ujarnya.
METODE “RICE”
Rest (istirahat)
Saat timbul cedera, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghentikan
aktivitas olahraga sesegera mungkin. Namun banyak orang tidak mengindahkan
saran ini karena merasa masih kuat untuk melanjutkan olahraga. 
Ice (es)
Pengaplikasian es dapat mengurangi rasa nyeri yang terjadi dari cedera olahraga. Ini
perlu diberikan sesegera mungkin saat terjadi cedera. Maka Adji menyarankan
sebelum olahraga, sebaiknya orang menyediakan kotak pendingin untuk menyimpan
es yang dapat digunakan sewaktu-waktu terjadi cedera olahraga.
Compression (kompres)
Kompres dilakukan dengan es yang dibalut kain dan ditempelkan di daerah tubuh
yang nyeri. Kompres es juga dapat mengurangi bengkak. Sayangnya, sebagian orang
justru mengoleskan bagian yang cedera dengan peram kocok atau balsam yang
bersifat panas. Padahal hal itu dapat membuka pembuluh darah sehingga
membuatnya bertambah bengkak.
Elevation (pengangkatan)
Yang dimaksudkan dengan pengangkatan adalah menahan bagian yang cedera
berada di posisi lebih tinggi daripada tubuh yang sedang berbaring. Tujuannya
adalah untuk mengurangi nyeri dan mengurangi aliran darah ke bagian tersebut yang
menambah parah inflamasi (peradangan) yang terjadi.

TIPS MENCEGAH TERJADINYA CIDERA


A. Pilih jenis olahraga yang tepat
Salah satu cara terbaik untuk menghindari cedera adalah mengetahui kondisi tubuh
Anda. Usia pun bahkan ikut menjadi pertimbangan untuk menentukan olahraga yang
sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, pilihan ragam jenis olahraga untuk anak-anak
muda yang bertubuh atletis tentu berbeda dengan pilihan olahraga untuk lansia.
B. Gunakan peralatan olahraga yang tepat
Setiap jenis olahraga memiliki peralatan yang berbeda. Pastikan sepatu olahraga
Anda sesuai dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Contohnya begini: meski
sama-sama main bola, sepatu bola dan sepatu futsal memiliki fungsi dan
karakteristik yang berbeda. Beda jenis larinya pun, jenis sepatu lari yang dipakai
berbeda. Jika Anda berniat angkat besi untuk pertama kalinya, ukur dulu berapa
berapa berat beban yang ideal agar tidak menyebabkan cedera.
C. Lakukan pemanasan dan pendinginan
Pemanasan sebelum berolahraga membuat darah Anda mengalir lancar dan
melemaskan otot-otot tubuh Anda. Bila Anda akan berlari, contoh pemanasan
sederhananya adalah memutarkan pergelangan kaki. Kemudian, lakukan jalan cepat
selama lima sampai 10 menit. Setelah selesai, jangan lupa melakukan pendinginan
untuk menormalkan kembali otot dan tubuh Anda.
D. Jangan berlebihan
Saat melakukan olahraga, tubuh Anda perlu beristirahat. Begitu juga dengan
pengaturan waktu Anda berolahraga; seberapa intens dan berapa lama durasinya.
Tubuh Anda sudah bekerja setiap hari, ada baiknya bila rutinitas olahraga Anda
divariasikan.
E. Cukupi kebutuhan minum
Di manapun olahraga Anda, di gym ber-AC atau lapangan bermandikan panas terik
matahari, selalu siap sedia botol minum. Ini berguna untuk mencegah dehidrasi yang
bisa menurunkan fokus Anda, dan menyebabkan cedera.
F. Mendapat bimbingan dari ahlinya
Khususnya bila Anda seorang pemula, sebaiknya minta panduan dari orang yang
lebih ahli atau dapatkan pelatih pribadi yang profesional. Ini bahkan tetap penting
apabila Anda sudah mengetahui dan mempelajari teknik-teknik dasarnya.
G. Hubungi dokter
Bila Anda mengalami pusing, sakit dada, nafas yang tidak normal, atau bahkan
pingsan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera

PERAWATAN SAAT TERJADI CIDERA


A. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs)
Obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan
bengkak, contohnya aspirin atau ibuprofen.
B. Imobilisasi
Ini adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk
melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang
lebih parah.
C. Operasi
Pada kondisi teretentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk
memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera  tendon robek,
ligamen, dan fraktur (patah tulang).
D. Terapi
Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu Arus listrik ringan (electrostimulation),
gelombang suara (ultrasound) dan pijat (massage). Selanjutnya pemulihan cedera
masuk ke tahap poliferasi, yaitu tahap dimana jaringan otot yang rusak sudah
berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit.
Pertumbuhan jaringan baru ini berlangsung hingga jaringan terbentuk dengan
sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.

You might also like