You are on page 1of 6

.

Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun, dirawat di Ruang Rawat Inap Seruni
kelas II dengan keluhan kepala terasa pusing dan lemas sehingga tidak dapat
beraktivitas seperti biasa, istri pasien mengatakan bahwa semenjak di diagnosis
hipertensi pasien sering terlihat stress akibat memikirkan penyakit yang di derita.
Selama ini pasien hanya diberi obat pusing yang dibeli dari warung, namun
demikian kondisi pasien tidak membaik dan pasien terus mengeluh kepalanya
pusing . Dilihat dari riwayat kesehatan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi dan diabetes. Klien adalah bekerja sebagai pegawai
pabrik dan sekarang punya 2 anak. Pasien belum pernah masuk rumah sakit dan
tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
pasien tampak lemah, seperti TTV TD : 150/95 mmHg, Nadi : 105x /menit, RR
22x/menit, suhu 36,8 C, BB : 70 kg, TB: 170 cm .
Hasil pemeriksaan head to toe terdapat kantong mata, anemis (-), mukosa bibir
kering , kesulitan untuk melakukan aktivitasnya secara mandiri, seluruh ADL nya
dibantu perawat dan keluarga karena pasien merasa lemas. Pasien mendapatkan
diet DASH, namun hanya menghabiskan ¼ dari porsi makannya. Jam tidur pasien
berkurang, yakni 5 jam perhari akibat pusing .
Pasien mendapat terapi obat Amlodipin 5 mg perhari, Captropil 6.25 mg,
Angiotensin II Receptor Blocker 10 mg sehari sekali, pasien terpasang infus
Natrium Chloride 0.9% 100 ml. Saat ini pasien mengatakan siap menjalani
pengobatan dan ingin cepat sembuh agar bisa sehat dan bekerja kembali.

I. Identitas Klien
Nama : Tn.y No. RM : 00142760007
Umur : 50 tahun Pekerjaan : Pengawai pabrik
Jenis Kelamin : laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 9 Oktober 2021
Pendidikan : SMA Tanggal : 10 Oktober 2021
Pengkajian
Alamat : Malang Sumber Informasi : Pasien dan keluarga

1. Diagnosa Medik:
Hipertensi
2. Keluhan Utama:
Pasien mengeluh kepalanya terasa pusing dan lemas

Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke IGD bersama keluarganya dengan keluhan kepala terasa pusing
dan lemas sehingga tidak dapat beraktivitas seperti biasa , istri pasien
mengatakan bahwa semenjak di diagnosis hipertensi pasien sering terlihat stress
akibat memikirkan penyakit yang di derita..
Saat ini pasien menjalani rawat inap di ruang seruni kelas II dan mendapatkan
beberapa tindakan untuk menunjang kondisi pasien seperti TTV, pemeiiksaan
fisik. TD : 150/95 mmHg, Nadi : 105x /menit, RR 22x/menit, suhu 36,8 C, BB : 70
kg, TB: 170 cm Pasien terpasang terpasang infus Natrium Chloride 0.9% 100 ml
dan mendapat terapi obat tablet Amlodipin 5 mg perhari, Captropil 6.25 mg,
Angiotensin II Receptor Blocker 10 mg sehari sekali .

Riwayat kesehatan terdahulu :


a. Penyakit yang pernah dialami:
Tidak ada
Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tidak terkaji
b. Imunisasi:
Tidak terkaji
c. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Tidak terkaji
d. Obat-obat yang digunakan:
Obat pusing yang di beli diwarung

3. Riwayat penyakit keluarga:


Tidak ada

Genogram:

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
- Selama ini pasien hanya minum obat pusing warung saja, namun demikian
kondisi pasien tidak membaik dan masih mengeluh pusing.
- Saat ini pasien mengatakan siap menjalani pengobatan dan ingin cepat
sembuh agar bisa sehat dan bekerja kembali.
Interpretasi :
Saat ini pasien berobat agar kembali sehat dan bekerja kembali.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
a. Antropometri :
TB : 170 cm
BB : 70 cm
Interpretasi :
b. Biomedical sign :
Tidak ada
Interpretasi :
-
c. Clinical Sign :
Terdapat kantong mata, anemis (-), mokusa bibir kering kesulitan melaukan
aktivitasnya secara mandiri.
Interpretasi :
Mulai muncul gejala pada pasien
d. Diet Pattern :
Pasien mendapatkan diet DASH, namun hanya menghabiskan ¼ dari porsi
makannya.
Interpretasi :
, Asupan garam pada pasien dibatasi
Pola eliminasi:
BAK
a. Frekuensi :
Tidak terkaji
b. Jumlah :
Tidak terkaji
c. Warna :
Tidak terkaji
d. Bau :
Tidak terkaji
e. Karakter :
Tidak terkaji
f. BJ :
Tidak terkaji
g. Alat Bantu :
Tidak terkaji
h. Kemandirian : dibantu perawat dan keluarga
i. Lain :

BAB
a. Frekuensi :
Tidak terkaji
b. Jumlah :
Tidak terkaji
c. Warna :
Tidak terkaji
d. Bau :
Tidak terkaji
e. Karakter :
Tidak terkaji
f. BJ :
Tidak terkaji
g. Alat Bantu :
Tidak terkaji
h. Kemandirian : dibantu perawat dan keluarga
i. Lain :
Interpretasi :
Pasien melakukan toileting dibantu perawat dan keluarga
j. Pola aktivitas & latihan
Tidak terkaji
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan:
0 = ketergantungan total, tidak dapat berpartisipasi dalam aktivitas
1 = membutuhkan pertolongan orang lain dan peralatan atau alat bantu
2 = membutuhkan pertolongan orang lain untuk bantuan, pengawasan,
pendidikan
3 = membutuhkan peralatan atau alat bantu
4 = mandiri penuh
Status Oksigenasi :
RR 22x/mnt
Fungsi kardiovaskuler : TD 150/95 mmHg, Frekuensi nadi 105x/mnt,
Terapi oksigen :
Tidak ada
Interpretasi :
Pernapasan diatas rentang normal, nadi di bawa rentang normal , TD di rentang
tidak normal
k. Pola tidur & istirahat
a. Durasi :
5 jam
b. Gangguan tidur :
Sulit tidur akibat merasa pusing
c. Keadaan bangun tidur :
Tidak terkaji
d. Lain-lain:
Tidak terkaji
Interpretasi : pasien mengalami gangguan tidur karena merasa pusing
l. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori:
Tidak terkaji
Fungsi dan keadaan indera :
Tidak terkaji
Interpretasi :
Tidak terkaji
Pola persepsi diri
a. Gambaran diri :
Tidak terkaji
b. Identitas diri :
Tidak terkaji
c. Harga diri :
Tidak terkaji
d. Ideal Diri :
Ingin cepat sembuh agar bisa sehat dan bekerja kembali.
e. Peran Diri :
Tidak terkaji
f. Interpretasi :
m. Pola seksualitas & reproduksi
a. Pola seksualitas :
Tidak terkaji
b. Fungsi reproduksi :
Tidak terkaji
Interpretasi :
Tidak terkaji
n. Pola peran & hubungan
Tidak terkaji
o. Pola manajemen koping-stress
Tidak terkaji
p. System nilai & keyakinan
Tidak terkaji
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Pasien terlihat lemas
Pasien terpasang infus
Tanda vital:
a. Tekanan Darah : 150/95 mm/Hg
b. Nadi : 105 X/mnt
c. RR : 22 X/mnt
d. Suhu : 36,8 o
C
Interpretasi :
Tekanan darah diatas rentang tidak normal, nadi di bawa rentang normal, pernapasan
diatas rentang normal, suhu tubuh normal

Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada lesi dan benjolan
2. Mata
Inspeksi : terdapat kantong mata, Anemis (-)
3. Telinga
Tidak terkaji
4. Hidung
Inspksi :
5. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering
6. Leher
Inspeksi :
7. Dada
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Askultasi :
8. Abdomen
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
9. Urogenital
Tidak terkaji
10. Ekstremitas
Tidak terkaji
11. Kulit dan kuku
Tidak terkaji
12. Keadaan lokal
V. Terapi
Natrium Chloride 0.9% 100 ml.
Amlodipin 5 mg perhari, Captropil 6.25 mg, Angiotensin II Receptor Blocker 10 mg sehari
sekali

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium

You might also like