Professional Documents
Culture Documents
Pengenalan Batuan Beku Dan Batuan Piroklastik
Pengenalan Batuan Beku Dan Batuan Piroklastik
Nomor Tugas : 06
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Dasar
LAPORAN AKHIR
PENGENALAN BATUAN BEKU DAN BATUAN
PIROKLASTIK
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sholawat serta
salam tidak lupa penulis ucapkan kepad nabi Muhammad SAW yang menjadi
teladan bagi kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini
dengan tepat waktu.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada para
instruktur Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung yang telah
memberikan ilmu serta wawasannya sehingga penulis dapat memahami dan
mengerti mengenai apa yang telah dijelaskan, sehingga akhirnya tersusunlah
laporan akhir. Hal ini penulis lakukan untuk memenuhi tugas laporan akhir
Terlepas dari semua itu, saya penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya
dalam pembuatan laporan akhir ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari
pembaca sangat berguna untuk pembuatan laporan ke depannya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Zahra Dilla
10070121013
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum ................................................................. 2
1.2.1 Maksud ........................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3
2.1 Batuan ..................................................................................................... 3
2.2 Batuan Beku ............................................................................................ 3
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Genesa Batuan Beku .................................. 5
2.4 Mineral Penyusun Batuan Beku ............................................................... 6
2.4.1 Mineral Utama............................................................................. 6
2.4.2 Mineral Tambahan ...................................................................... 6
2.4.3 Mineral Sekunder ........................................................................ 6
2.5 Serie Bowen ............................................................................................. 6
2.6 Batuan Piroklastik .................................................................................... 8
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 10
3.1 Tugas ..................................................................................................... 10
3.2 Pembahasan .......................................................................................... 10
3.2.1 Deskripsi Batuan Beku .............................................................. 10
3.2.2 Deskripsi Batuan Piroklastik ...................................................... 12
3.2.3 Manfaat Batuan Beku dan Batuan Piroklastik............................ 14
3.2.4 Genesa batuan piroklastik ......................................................... 16
3.2.5 Orogenesa, Serie Bowen, Tubuh Batuan Beku, Rock Cycle ..... 17
BAB IV ANALISIS ............................................................................................. 23
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
FORM PENILAIAN LAPORAN ........................................................................ 26
LAMPIRAN........................................................................................................ 27
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Dengan perkembangan nya zaman yang semakin maju, mineral-mineral itu dapat
di manfaatkan sesuai dengan bahan mineral itu sendiri yang bisa dimanfaatkan
untuk apa saja.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum
1.2.1 Maksud
Maksud dilakukannya pembuatan laporan ini yaitu agar dapat mengenal
pengetahuan mengenai ilmu keterbentukkannya batuan beku dan batuan
piroklastik.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian batuan beku
2. Mengetahui pengertian batuan piroklastik
3. Dapat mendeskripsikan batuan beku dan batuan piroklastik
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Batuan
Batuan merupakan padatan alami yang terbentuk secara alami yang juga
terdiri dari satu atau lebih mineral yang terkandung di dalamnya terikat menjadi
satu. Batuan merupakan unsur penyusun kerak bumi di alam dengan
keterbentukkan batuan yang di sebut dengan siklus, sehingga pembentuknya
tidak terputus.
Semua batuan yang terbentuk di alam terbentuk dari magma, batuan lain
selanjutnya pun terbentuk atau kembali ke batuan induk atau magma. Batuan
yang pertama kali terbentuk yaitu batuan beku yang kemudian mengalami
pelapukan di alam dengan melalui proses pengendapan membentuk batuan
sedimen, kemudian melalui proses metamorf dan proses pembekuan sehingga
menghasilkan batuan metamorf. Batuan piroklastik yaitu batuan yang terbentuk
dari hasil ledakan gunung api akibat dari adanya gaya energi endogen dari
dalam bumi dan pada akhirnya kembali menjadi magma akibat dari proses
tertentu maka dalam pembentukan batuan terjadi secara siklus. Batuan itu
sendiri dapat dibedakan menjadi 4 jenis batuan yang saling betkaitan dan
pembentukkannya, yakni batuan beku, batuan piroklastik, batuan sedimen, dan
batuan metamorf.
3
4
Batuan beku memiliki tekstur tertentu yang dimana dapat mengetahui letak
suatu magma membeku. Tekstur ini dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau
hubungan era tantara mineral yang merupakan bagian dari batuan dan anatara
5
Olivin yaitu mineral mafik sebelah kiri yang pertama kali terbentuk dengan
tekanan yang tinggi yang dimana ketika selesai pembentukkannya akan
bereaksi dnegan larutan sisa pembentuk piroksen. Maka Olivin dan Piroksan
adalah pasangan “Incongruent Melting”. Biotit terbentuk pada tekanan suhu yang
rendah, maka Biotit termasuk mineral yang terbentuk paling akhir.
Plagioklas yaitu mineral yang paling banyak dan tersebar luas hingga dapat
mewakili mineral yang berada di sebelah kanan. Pada batuan beku seperti
Basalt dan Gabro terdapat Anorthite yang merupakan mineral yang pertama kali
terbentuk karena suhu yang tinggi. Albit yaitu mineral yang terbentuk paling akhir
dengan suhu yang rendah yang tersebar pada batian asam seperti granit. “Solid
Solution” yaitu reaksi kontinue pada plagioklas.
Mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan mineral kuarsa akan
mepertemukan mineral sebelah kanan dan sebelah kiri. Mineral yang paling
stabil diantara semua mineral felsic dan Mafik adalah mmineral kuarsa,
sedangkan mineral yang tidak stabil yaitu mineral yang terbentuk pertama kali
yang mudah berubah menjadi mineral lain. Dua jalur/deret pembentukkan yang
berbeda dapat di gambarkan dengan “Y” pada lengan bagian atas. Deret
Continous (Reaksi yang berkelanjutan) berada pada lengan kanan atas yang
dapat diwakili dengan pembentukkan feldspar plagioklas, dan lengan kiri atas
8
3. Debu vulkanik
Debu vulkanik ini akan memadat dan membatu yang dinamakan tufa yang
mengandung beberapa fragmen dengan ukuran yang besar (lapilli atau
breksi). Biasanya memiliki fragmen yang berukuran kurang dari 2mm
hingga menjadi ukuran debu.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. Deskripsikan 4 batuan beku.
2. Deskripsikan 3 batuan piroklastik.
3. Manfaat batuan beku dan batuan piroklastik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jelaskan dan gambarkan genesa batuan piroklastik.
5. Gambarkan dan jelaskan Orogenesa, Serie Bowen, Tubuh Batuan Beku
dan Rock Cycle.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Deskripsi Batuan Beku
Parameter Deskripsi
Kode LG/BB/144/2022
Warna Silver
Granularitas Faneritik
Komposisi Mineral Biotite
Ganesa Batuan Instrusif
Jenis Batuan Asam
Nama Batuan Diatomite
Sketsa Foto
10
11
Parameter Deskripsi
Kode LG/BB/021/2022
Warna Dimgray
Granularitas Faneritik
Komposisi Mineral Plagioclasa
Ganesa Batuan Ekstrusif
Jenis Batuan Intermediet
Nama Batuan Peridotite
Sketsa Foto
Parameter Deskripsi
Kode LG/BB/885/2022
Warna Black
Granularitas Afanitik
Komposisi Mineral Pyroxene
Ganesa Batuan Instrusif
Jenis Batuan Basa
Nama Batuan Pyroxene
Sketsa Foto
12
Parameter Deskripsi
Kode LG/BB/003/2022
Warna Rosy Brown
Granularitas Afanitik
Komposisi Mineral Orthoclase
Ganesa Batuan Ekstrusif
Jenis Batuan Asam
Nama Batuan Ironstone
Sketsa Foto
Parameter Deskripsi
Kode LG/BP/811/2022
Warna Blanched Almond
Ukuran Butir Debu/Tufa
Bentuk Butir Membundar
Kompaksi Mudah Hancur
Genesa Batuan Fall
Jenis Batuan Piroklastik
Nama Batuan Chalck
Sketsa Foto
13
Parameter Deskripsi
Kode LG/BP/559/2022
Warna Silver
Ukuran Butir Debu/Tufa
Bentuk Butir Menyudut
Kompaksi Udah hancur
Genesa Batuan Flow
Jenis Batuan Piroklastik
Nama Batuan Batulapili
Sketsa Foto
Parameter Deskripsi
Kode LG/BP/811/2022
Warna Rosy Brown
Ukuran Butir Debu/Tufa
Bentuk Butir Membundar
Kompaksi Mudah Hancur
Genesa Batuan Fall
Jenis Batuan Epiklastik
Nama Batuan Lamprophyre
Sketsa Foto
14
Gambar 3.1
Genesa Batuan Piroklastik
Gunung api yang mengeluarkan magma dari dalam bumi yang disebabkan
oleh energi yang sangat besar yaitu gaya endogen dari pusat bumi yang
merupakan proses di mana awalnya terbentuk batuan piroklastik. Magma
membeku dan membentuk gumpalan yang mengeras disebabkan magma
dikeluarkan oleh gunung itu terlepas ke udara lalu menjadi sebuah batu.
Gumpalan-gumpalan itu memiliki tekstur dan struktur tertentu. Sedangkan batu
yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) oleh angin dan air,
batu itu disebut batuan epiklastik.
Endapan piroklastik awalnya terjadi karena adanya jatuhan pada saat
gunung api meletus dan pengendapan yang memiliki ukuran ketebalan yang
sama pada endapannya. Adanya penebalan apabila pada proses dan piroklastik
aliran akan membentuk piroklastik surge.
1. Fall (Piroklastik Jatuhan)
Endapan jatuhan piroklastik mempunyai suatu tebalan yang berukuran
sama disebabkan oleh letusan gunung api yang meledak melemparkan
pada suatu permukaan.
2. Flow (Piroklastik Aliran)
Endapan aliran piroklastik ini berisi batu yang memiliki ukuran atau abu
atau bongkahan yang pada dasarnya saat gunung api meletus dengan
17
Gambar 3.2
Orogenesa
a. Lipatan
Saat kedua lempeng kerak bumi yang saling berhadapan ini
bertabrakan, maka akan menyebabkan lipatan. Pelipatan lapisan
batuan disebabkan karena lapisan batuan pada kerak bumi yang
memperoleh tekanan hebat. Proses pelipatan lapisan batuan ini
merupakan awal pembentukkan pegunungan lipatan. Tekanan dengan
tingkat tenaga yang berlainan pada lapisan batuan dapat membentuk
lipatan yang berbeda. Contohnya pembentukkan pegunungan
Himalaya.
b. Patahan
Patahan dapat disebabkan oleh tekanan dalam bumi jika bekerja pada
lapisan batuan yang tidak elastis atau keras yang bisa mengakibatkan
kerak bumi retak kemudian patah. Pada patahan tersebut terdapat
bagian yang turun, yaitu yang biasa disebut graben (slenk). Graben
18
Gambar 3.3
Serie Bowen
Olivin yaitu mineral mafik sebelah kiri yang pertama kali terbentuk dengan
tekanan yang tinggi yang dimana ketika selesai pembentukkannya akan
bereaksi dnegan larutan sisa pembentuk piroksen. Maka Olivin dan Piroksan
adalah pasangan “Incongruent Melting”. Biotit terbentuk pada tekanan suhu yang
rendah, maka Biotit termasuk mineral yang terbentuk paling akhir.
Plagioklas yaitu mineral yang paling banyak dan tersebar luas hingga dapat
mewakili mineral yang berada di sebelah kanan. Pada batuan beku seperti
Basalt dan Gabro terdapat Anorthite yang merupakan mineral yang pertama kali
terbentuk karena suhu yang tinggi. Albit yaitu mineral yang terbentuk paling akhir
19
dengan suhu yang rendah yang tersebar pada batian asam seperti granit. “Solid
Solution” yaitu reaksi kontinue pada plagioklas.
Mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan mineral kuarsa akan
mepertemukan mineral sebelah kanan dan sebelah kiri. Mineral yang paling
stabil diantara semua mineral felsic dan Mafik adalah mmineral kuarsa,
sedangkan mineral yang tidak stabil yaitu mineral yang terbentuk pertama kali
yang mudah berubah menjadi mineral lain. Dua jalur/deret pembentukkan yang
berbeda dapat di gambarkan dengan “Y” pada lengan bagian atas. Deret
Continous (Reaksi yang berkelanjutan) berada pada lengan kanan atas yang
dapat diwakili dengan pembentukkan feldspar plagioklas, dan lengan kiri atas
terdapat Deret Discontinous (reaksi yang terputus-putus/tak berlanjut) yang dapat
diwakili dengan formasi mineral ferro-magnesium silikat.
3. Tubuh Batuan Beku
Gambar 3.4
Tubuh Batuan Beku
Gambar 3.5
Rock Cycle
a. Pembekuan Magma
Proses penghabluran pada erupsi gunung berapi yang
menyebabkan pembekuan magma dalam bentuk lelehan silikat dan
adanya pendinginan akan membentuk batuan beku.
b. Pelapukan Batuan Beku
Batuan beku akan mengalami pelapukan hingga hancur saat keluar
dari gunung berapi yang membuat tersingkap pada permukaan
bumi dan bersentuhan dengan atmosfer/hidrosfer.
c. Pergerakan Batuan
Pergerakan atau perpindahan batuan beku yang hancur akan terjadi
terus-menerus akibat aliran air atau angin.
d. Sedimentasi
Adanya perekatan mineral pada batuan yang bergerak tersebut
akan mengendap di suatu tempat sehingga menumpuk dan
mengeras kembali yang menghasilkan batuan sedimen.
22
e. Metamorfosis
Ketika adanya peningkatan tekanan dan suhu maka akan terjadi
pengendapan dengan penyesuaian lingkungan dan berubah
menjadi batuan metamorf. Batuan metamorf akan mengalami
kenaikan suhu dan tekanan yang akan meleleh dan menjadi magma
kembali.
BAB IV
ANALISIS
23
BAB V
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
FORM PENILAIAN
LAPORAN
Laporan Akhir
Total Nilai
26
LAMPIRAN
27