1 and 5

You might also like

You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek

atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan / Locus Minoris

Resistentiae (LMR) baik bawaan maupun didapat. Hernia inguinalis lateralis adalah

suatu penonjolan dinding perut yang terjadi di daerah inguinal disebelah lateral

pembuluh epigastrika inferior. Penyebab terjadinya hernia inguinalis lateralis yaitu

karena anomali kongenital atau karena sebab yang didapat (Townsend & Courtney,

2004). Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari

lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan

isi hernia (Brunicardi, 2005).

Menurut kemenkes 2012, kasus hernia inguinalis dapat dijumpai pada segala

usia serta lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding pada perempuan. Penyebab

dari hernia adalah adanya peningkatan tekanan intra abdominal akibat adanya

tindakan valsava maneuver seperti batuk, mengejan,mengangkat benda berat atau

menangis. Pada umumnya keluhan orang dewasa berupa benjolan di inguinalis yang

timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat dan menghilang

pada waktu istirahat berbaring.

Tujuh puluh lima persen dari semua kasus hernia di dinding abdomen muncul

disekitar lipatan paha. Hernia indirect lebih banyak daripada hernia direct yaitu 2:1,
perbandingan pria:wanita pada hernia indirect adalah 7:1. Hernia femoralis

kejadiaanya kurang dari 10% dari semua hernia tetapi 40% dari itu muncul kasus

emergensi dengan inkaserasi atau strangulasi. Hernia femoralis lebih sering terjadi

pada lansia dan laki-laki yang pernah menjalani operasi hernia inguinal (Townsend &

Courtney, 2004).

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis

yang rasional. Indikasi operasi sudah ada saat diagnosis ditegakkan. Hernia inguinalis

lateralis pada anak-anak harus diperbaiki secara operatif tanpa penundaan, karena

adanya risiko komplikasi yang besar terutama inkarserata, strangulata, termasuk

gangren saluran cerna (usus), testis, serta peningkatan risiko infeksi dan rekurensi

yang mengikuti tindakan operatif (Sjamsuhidajat & De Jong, 2016).

Daftar Pustaka

Sjamsuhidayat R, Jong WD. 2016 editors. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ke-3.
Jakarta: EGC.
Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17th
Edition. Philadelphia. Elsevier Saunders. 1199-1217

Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias.  Schwartz’s Principles of Surgery.


Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill. 1353-1394.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari muskulus aponeurotik dinding perut.
Penyebab terjadinya hernia yaitu berupa kongenital dan didapat seperti peningkatan
tekanan intra abdomen dan kelemahan otot dinding perut (karena usia). Penegakan
diagnosis berupa anamnesis, pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi), pemeriksaan penunjang.

Penatalaksanaan dari hernia inguinalis lateralis yang paling rasional berupa


pembedahan berupa herniotomi dan hernioplasty baik dilakukan open hernia repair
maupun laparoscopy repair.

3.2 Saran

Penulisan laporan kasus ini masih memiliki kekurangan oleh sebab itu, kritik
dan saran diperlukan untuk memperbaiki makalah ini.

You might also like