Professional Documents
Culture Documents
Arc. Com. Health
Arc. Com. Health
ABSTRAK
Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, penderita hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan terbanyak berada di Puskesmas Ubud I. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ubud I. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional dengan desain case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120
responden yang terdiri dari 60 sampel kasus dan 60 sampel kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Conditional
Logistic Regression. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan data Puskesmas Ubud
I sebagai data awal. Hasil analisis menunjukkan variabel konsumsi buah dan sayur (OR=4,517, 95% CI=1,775-
11,492, p=0,002), status obesitas (OR=4,238, 95% CI=1,878-9.562, p=0,001), dan kualitas tidur. (OR=2.881, 95%
CI=1.351-6.146, p=0.006) memiliki pengaruh terhadap hipertensi. Kesimpulan penelitian ini adalah secara statistik
ada hasil penelitian yang tidak dapat membuktikan pengaruh jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok,
konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan stres terhadap hipertensi. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian
berupa pemberian KIE kepada masyarakat, optimalisasi pemeriksaan kesehatan, dan modifikasi gaya hidup.
Kata Kunci: Hipertensi, faktor risiko, usia produktif, kasus kontrol, matching
ABSTRACT
Based on data obtained at the Gianyar District Health Office, the highest number of hypertension sufferers who
received health services was at the Ubud I Health Center. The purpose of this study was to determine the factors
that influence the incidence of hypertension in the working area of the Ubud I Health Center. This study is an
observational study with a case control design. The number of samples in this study were 120 respondents
consisting of 60 case samples and 60 control samples. The statistical test used was Conditional Logistic Regression.
Data collection was carried out using primary data with Ubud I Health Center data as initial data. The results of
the analysis show that variables fruit and vegetable consumption (OR=4,517, 95% CI=1,775-11,492, p=0,002), obesity
status (OR=4,238, 95% CI=1,878-9.562, p=0,001), and sleep quality. (OR=2.881, 95% CI=1.351-6.146, p=0.006) has an
effect on hypertension. The conclusion of this study is statistically there is the results of the study could not prove
the influence of gender, family history, smoking habits, alcohol consumption, physical activity, and stress on
hypertension. The suggestions given are based on research results in the form of providing IEC to the community,
optimizing health screening, and lifestyle modification.
Keywords: Hypertension, risk factor, productive age, case-control, matching
233
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
234
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
235
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
236
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
riwayat keluarga tidak berpengaruh secara berpeluang terkena hipertensi sebesar 4,517
signifikan terhadap status hipertensi kali dibandingkan dengan responden yang
dengan nilai OR=1,835, 95% CI = 0,887 – cukup mengonsumsi buah dan sayur.
3,796, p=0,101. Sebagian besar responden Sebagian besar penderita hipertensi
yang menderita hipertensi tidak pernah pada penelitian ini memiliki obesitas
merokok dengan persentase 63,33%. Hasil dengan persentase sebesar 53,33%. Hasil uji
uji statistik menunjukkan bahwa faktor statistik menunjukkan bahwa status
kebiasaan merokok tidak berpengaruh obesitas berpengaruh secara signifikan
secara signifikan terhadap status hipertensi terhadap status hipertensi dengan nilai
dengan nilai OR=0,485 95% CI = 0,195 – OR=4,238, 95% CI=1,878-9,562, p=0,001.
1,201, p=0,118. Nilai OR=4,238 artinya responden yang
Berdasarkan hasil wawancara dapat memiliki obesitas berpeluang terkena
diketahui bahwa sebagian besar penderita hipertensi sebesar 4,238 kali dibandingkan
hipertensi yang menjadi responden dengan responden yang tidak obesitas.
penelitian tidak pernah mengonsumsi Sebagian besar responden penelitian yang
alkohol dengan persentase sebesar 76,67%. menderita hipertensi memiliki kualitas
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidur yang buruk. Hasil uji statistik
faktor konsumsi alkohol tidak berpengaruh menunjukkan bahwa faktor kualitas tidur
secara signifikan terhadap status hipertensi berpengaruh secara signifikan terhadap
dengan nilai OR=0,838, 95% CI=0,368-1,910, status hipertensi dengan nilai OR=2,881, 95%
p=0,675. Pada penelitian ini sebagian besar CI=1,351-6,146 p=0,006. Nilai OR=2,881
responden penderita hipertensi kurang artinya responden dengan kualitas tidur
mengonsumsi buah dan sayur. Hasil uji yang buruk berpeluang terkena hipertensi
statistik menunjukkan bahwa faktor sebesar 2,881 kali dibandingkan dengan
konsumsi buah dan sayur berpengaruh responden dengan kualitas tidur yang baik.
secara signifikan terhadap status hipertensi Sebagian besar responden pada penelitian
dengan nilai OR=4,517, 95% CI=1,775-11,492, ini khususnya penderita hipertensi kurang
p=0,002. Nilai OR=4,517 artinya responden melakukan aktivitas fisik dengan nilai
yang kurang mengonsumsi buah dan sayur OR=1,578, 95% CI=0,775-3,212 p=0,208.
Tabel 3. Analisis Conditional Logistic Regression Faktor Risiko Hipertensi dengan Metode
Backward
Model Awal Model Akhir
Faktor Risiko
OR 95% CI OR p-value OR 95%CI OR p-value
Jenis Kelamin
Perempuan Reff
Laki-laki 2,535 1,032-6,224 0,042
Riwayat Keluarga
Tidak Ada Reff
237
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
238
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
239
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
pepaya dan tomat mudah ditemui responden yang obesitas memiliki risiko
dengan harga terjangkau oleh seluruh 3,5 kali terkena hipertensi usia produktif
kalangan masyarakat. Bagi peneliti dibandingkan responden yang tidak
selanjutnya disarankan untuk obesitas.
melakukan penelitian serupa dengan Obesitas menyebabkan terjadinya
menelusuri lebih lanjut jenis-jenis buah hipertensi dari berbagai mekanisme.
dan sayur yang dikonsumsi serta Secara langsung obesitas menyebabkan
kandungan gizinya. meningkatnya cardiac output. Semakin
b. Pengaruh Status Obesitas Terhadap besar massa tubuh maka semakin
Status Hipertensi banyak jumlah darah yang beredar dan
Obesitas adalah penumpukan lemak menyebabkan curah jantung meningkat.
yang berlebihan akibat ketidak Secara tidak langsung, obesitas terjadi
seimbangan asupan energi yang masuk melalui perangsangan aktivitas sistem
dengan energi yang digunakan dalam saraf simpatis dan Renin Angiotensin
waktu lama. Obesitas dapat disebabkan Aldosteron System (RAAS) oleh
oleh beberapa faktor yaitu faktor mediator-mediator seperti, sitokin,
genetik, lingkungan, konsumsi obat- hormon dan adipokin. Hormon
obatan dan pengaruh hormon. aldosteron merupakan salah satu yang
Pada penelitian ini terdapat 32 berkaitan erat dengan retensi air dan
responden hipertensi dengan obesitas natrium yang mengakibatkan volume
dan 28 responden hipertensi tanpa darah meningkat. Seseorang yang
obesitas. Hasil uji statistik menunjukkan mengalami obesitas akan memerlukan
nilai OR = 4,238, 95% CI = 1,878 – 9,562 lebih banyak darah untuk bekerja
p=0,001. Dapat diinterpretasikan bahwa menyuplai makanan dan oksigen ke
status obesitas memiliki pengaruh jaringan tubuh. Hal tersebut
secara signifikan terhadap status mengakibatkan volume darah yang
hipertensi. Nilai OR=4,238 artinya beredar melalui pembuluh darah akan
responden yang obesitas memiliki meningkat, kerja jantung meningkat
peluang terkena hipertensi sebesar 4,238 dan tekanan darah juga akan ikut
kali dibandingkan dengan responden meningkat (Tiara, 2020).
yang tidak obesitas. Kementrian kesehatan sesuai
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan kewenangan, tugas pokok dan
penelitian (Agustina & Raharjo, 2015), fungsinya membuat Buku Panduan
menyebutkan bahwa berdasarkan hasil Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan
uji statistic Chi Square menunjukkan Angka Obesitas (GENTAS) guna
bahwa terdapat hubungan yang pengendalian obesitas yang
signifikan antara kejadian obesitas bekerjasama dengan lintas program,
dengan hipertensi usia produktif lintas sektor, organisasi profesi,
dengan nilai p=0,038 (p<0,05). Dari hasil lembaga swadaya masyarakat dan
analisis didapatkan nilai OR=3,5, artinya dunia usaha. Panduan pengendalian
*) e-mail korespondensi : desakwidyanthini@unud.ac.id
240
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
obesitas ini diharapkan dapat menjadi penelitian Alfi and Yuliwar (2018),
acuan dalam pelaksanaan progran PTM menyatakan bahwa sebagian besar
khususnya pengendalian obesitas. pasien hipertensi memiliki kualitas
Pesan GENTAS yaitu atur pola makan tidur yang kurang, sebagian besar
dan aktif bergerak (Kementerian responden didominasi oleh pasien
Kesehatan RI, 2017). Berdasarkan hipertensi derajat 3. Hasil analisis
kondisi tersebut perlu dilakukan upaya didukung oleh uji koefisien kontingensi
dalam mengendalikan kejadian obesitas yang menunjukkan bahwa terdapat
pada masyarakat guna menurunkan hubungan yang kuat antara kualitas
angka kejadian hipertensi. Upaya yang tidur dengan tekanan darah.
dilakukan dapat berupa edukasi atau Tidur berperan penting dalam
penyuluhan tentang risiko obesitas dan menjaga sistem imunitas tubuh, sistem
cara menjaga berat badan agar tetap metabolisme, daya ingat, serta fungsi
ideal dimana Buku Panduan penting lainnya. Aktivitas seseorang
Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan dipengaruhi oleh baik atau buruknya
Angka Obesitas (GENTAS) dapat kualitas tidur yang dimiliki. Orang
digunakan sebagai acuan. Pada masa dengan kualitas tidur yang buruk akan
pandemi Covid-19 ini edukasi dapat menjadi kurang fokus saat beraktivitas,
dilakukan menggunakan media poster merasa mudah lelah, serta memiliki
publik dan bekerja sama dengan suasana hati yang buruk. Kualitas tidur
pengurus banjar/dusun yang ada di yang buruk dalam jangka panjang akan
wilayah kerja Puskesmas Ubud I untuk berdampak pada meningkatnya
menyebarkan pesan edukasi tersebut tekanan darah (Chen et al., 2015).
pada masyarakat melalui Group Berdasarkan kondisi tersebut perlu
Whatsapp yang ada di masing-masing diadakan edukasi kepada masyarakat
banjar/dusun. terkait dengan pentingnya memiliki
c. Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap kualitas tidur yang baik guna mencegah
Status Hipertensi terjadinya hipertensi. Berdasarkan
Berdasarkan hasil uji statistik anjuran Kemenkes RI waktu tidur yang
didapatkan nilai OR=2,881, 95% diperlukan pada usia produktif yaitu 7-
CI=1,351-6,146, p=0,006. Dapat 8 jam perhari. Edukasi dapat dilakukan
diinterpretasikan bahwa secara statistik dengan media poster publik dengan
kualitas tidur memiliki pengaruh menggunakan materi poster Kemenkes
terhadap status hipertensi. Nilai RI sebagai acuan. Pemberian poster
OR=2,94 artinya responden dengan dapat dilakukan dengan kerjasama
kualitas tidur yang buruk memiliki dengan pengurus banjar/dusun
peluang terkena hipertensi sebesar 2,94 setempat. Sehingga pemberian pesan
kali dibandingkan dengan responden edukasi dapat dilakukan melalui Group
dengan kualitas tidur yang baik. Whatsapp dengan masyarakat pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan banjar/dusun tersebut.
*) e-mail korespondensi : desakwidyanthini@unud.ac.id
241
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
242
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
243
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
244
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
245
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
aerobik sedang selama 30 menit sehari dan aritmia. Selain respon fisiologis
selama beberapa hari setiap minggu pelepasan hormon adrenalin sebagai
dapat menurunkan tekanan darah. Jenis akibat stress berat bisa mengakibatkan
latihan yang dapat mengontrol tekanan naiknya tekanan darah dan pembekuan
darah adalah berjalan kaki, bersepeda, darah (Ardian, 2018).
berenang, dan aerobik. Hasil penelitian ini menunjukkan
Hasil penelitian ini tidak dapat bahwa sebagian besar responden
membuktikan adanya pengaruh penelitian tidak mengalami stress yang
aktivitas fisik terhadap hipertensi. terdiri dari 78,33% kelompok kasus dan
Namun berdasarkan pada teori yang 85% kelompok kontrol. Hasil uji statistik
dikemukakan oleh Palmer & Wiliams menunjukkan nilai OR=1,211, 95%
(2007), disarankan pada masyarakat CI=0,460-3,189, p=0,698. Dapat
untuk meluangkan waktu minimal 30 diinterpretasikan bahwa secara statistik
menit dalam satu hari untuk melakukan stress tidak memiliki pengaruh secara
aktivitas fisik seperti jalan kaki, signifikan terhadap status hipertensi.
bersepeda, aerobik, dan aktivitas Hasil penelitian ini tidak sejalan
lainnya yang dapat dilaksanakan di dengan hasil penelitian Amir, Ningsih,
rumah. Astuti, & Akbar (2021), hasil uji statistik
i. Pengaruh Stress Terhadap Status chi square diperoleh nilai p=0,025
Hipertensi (p<0,05). Hal ini berarti terdapat
Stress yang sifatnya konstan dan hubungan antara faktor stress usia
berlangsung lama bisa meningkatkan produktif terhadap kejadian hipertensi
saraf simpatis yang dapat memicu pada masyarakat di Desa Dumoga
meningkatnya tekanan darah. Jika Kabupaten Bolaang Mongondow. Hasil
keadaan seringkali emosi dan berpikir penelitian ini juga tidak sejalan dengan
negatif secara perlahan dan tidak penelitian Agustina & Raharjo (2015),
disadari akan muncul gejala fisik seperti berdasarkan hasil uji statistik chi square
hipertensi. Kondisi psikis seseorang menunjukkan bahwa terdapat
memang berbeda jika kondisi psikis hubungan antara stress psikis dengan
seseorang dapat memengaruhi tekanan kejadian hipertensi usia produktif (25-
darah. Stress juga dapat mengakibatkan 54 tahun) dengan nilai p=0,002 (p<0,05).
peningkatan aliran darah ke ginjal, kulit Dari hasil analisis diperoleh nilai
dan saluran pencernaan. Tubuh akan OR=6,4 dengan interval 2,084-19,755
semakin banyak menghasilkan hormon (tidak mencakup angka 1) artinya
adrenalin, hal tersebut mengakibatkan penderita yang mengalami stress psikis
sistem jantung akan bekerja semakin memiliki risiko 6,4 kali mengalami
kuat dan cepat Helvy Subrata & hipertensi dibandingkan dengan
Wulandari (2020). Secara fisiologis penderita yang tidak mengalami stress
stress bisa meningkatkan bertambahnya psikis.
denyut nadi, tekanan darah, pernapasan Perbedaan hasil penelitian dapat
*) e-mail korespondensi : desakwidyanthini@unud.ac.id
246
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
247
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
Tekan Angka Obesitas (GENTAS) dapat terima kasih kepada seluruh pihak yang
digunakan sebagai acuan. terlibat dan membantu kesuskesan dari
Perlu diadakan edukasi kepada penelitian ini mulai penyusunan proposal
masyarakat terkait dengan pentingnya hingga penyusunan hasil penelitian.
memiliki kualitas tidur yang baik. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Berdasarkan anjuran Kemenkes RI waktu penelitian ini dengan baik dan tepat pada
tidur yang diperlukan pada usia produktif waktunya.
yaitu 7-8 jam perhari. Pada masa pandemi DAFTAR PUSTAKA
Covid-19 ini edukasi dapat dilakukan Agustina, R., & Raharjo, B. B. (2015). Faktor
menggunakan media poster publik dan Risiko Yang Berhubungan Dengan
bekerja sama dengan pengurus Kejadian Hipertensi Usia Produktif
(25-54 Tahun). Unnes Journal of Public
banjar/dusun yang ada di wilayah kerja
Health, 4(4), 146–158.
Puskesmas Ubud I untuk menyebarkan
https://doi.org/10.15294/ujph.v4i4.9690
pesan edukasi tersebut pada masyarakat
melalui Group Whatsapp yang ada di Amir, H., Ningsih, S. R., Astuti, W., & Akbar,
masing-masing banjar/dusun. H. (2021). Hubungan Kebiasaan Merokok
dan Faktor Stres pada Usia Produktif
Skrining kesehatan dioptimalkan
terhadap Kejadian Hipertensi pada
pada kelompok yang rentan terkena
Masyarakat di Desa Dumoga Kabupaten
hipertensi seperti masyarakat yang Bolaang Mongondow. 3(1), 9–17.
memiliki riwayat hipertensi, memiliki
riwayat merokok, sering mengonsumsi Anwar, R. (2014). Konsumsi Buah dan Sayur
alkohol sehingga kejadian hipertensi dapat Serta Konsumsi Susu Sebagai Faktor
Risiko Terjadinya Hipertensi di
dideteksi lebih awal.
Puskesmas S.Parman Kota
Diharapkan masyarakat dapat
Banjarmasin. Jurnal Skala Kesehatan,
memodifikasi gaya hidup seperti tidak 5(1), 1–8. Retrieved from
merokok, tidak mengonsumsi alkohol http://www.ejurnalskalakesehatan-
berlebihan, menjaga berat badan tetap ideal, poltekkesbjm.com/index.php/JSK/artic
melakukan aktivitas fisik secara teratur, le/view/11/24
mengonsumsi buah dan sayur yang cukup,
Ardian, I. (2018). Signifikansi Tingkat Stres
memiliki kualitas tidur yang baik guna Dengan Tekanan Darah Pada Pasien
mengendalikan angka kejadian hipertensi. Hipertensi. Unissula Nursing Conference
Bagi peneliti selanjutnya disarankan Call for Paper & National Conference, 1(1),
untuk melakukan penelitian serupa dengan 152–156.
metode yang berbeda dan menelusuri lebih
Arifin, M., Weta, I. W., & Ayu Ratnawati, N.
lanjut terkait faktor konsumsi buah dan L. K. (2016). Faktor-Faktor Yang
sayur yaitu jenis-jenis buah dan sayur yang Berhubungan Dengan Kejadian
dikonsumsi serta mengukur kandungan Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia
gizinya. Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas
UCAPAN TERIMA KASIH Petang I Kabupaten Badung Tahun
2016. E-Jurnal Medika Udayana, 5(7).
Penulis menyampaikan ucapan
*) e-mail korespondensi : desakwidyanthini@unud.ac.id
248
Arc. Com. Health • Agustus 2022
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 9 No. 2: 233 - 250
Kalangi, J. A., Umboh, A., & Pateda, V. Sari, D. W. R., & Savitri, M. (2018). Faktor-
(2015). Hubungan Faktor Genetik Faktor yang berhubungan dengan
Dengan Tekanan Darah Pada Remaja. Pemanfaatan POSBINDU Penyakit
E-CliniC, 3(1), 3–7. Tidak Menular (PTM) di Wilayah Kerja
https://doi.org/10.35790/ecl.3.1.2015.66 PUSKESMAS Kecamatan Setia Budi
02 Kota Jakarta Selatan Tahun 2018. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI, 7(2),
Kemenkes RI. (2014). Pusdatin Hipertensi. 49–56. Retrieved from
In Infodatin. https://journal.ugm.ac.id/jkki/article/vi
https://doi.org/10.1177/1090198174002 ew/36849
00403
Sartik, S., Tjekyan, R. S., & Zulkarnain, M.
Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis (2017). Risk Factors and the Incidence
Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. of Hipertension in Palembang. Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(3), 180–
Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional
191.
Riset Kesehatan Dasar. In Kementerian
https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.3.
Kesehatan RI.
180-191
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan
Tiara, U. I. (2020). Hubungan Obesitas
Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian
Dengan Kejadian Hipertensi. Journal of
Kesehatan RI.
Health Science and Physiotherapy, 2(2),
167–171.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Panduan
https://doi.org/10.35893/jhsp.v2i2.51
Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan
Angka Obesitas (GENTAS).
Tina Astiari, N. P. (2016). Faktor-Faktor Yang
Http://P2Ptm.Kemkes.Go.Id/Dokumen-
Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada
Ptm/Panduan-Gentas, pp. 6–16.
Laki-Laki Dewasa Di Puskesmas Payangan,
Retrieved from
Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar.
http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-
ptm/panduan-gentas Widiyanto, A., Tri Atmojo, J., Sani Fajriah, A.,
Irene Putri, S., & Soultoni Akbar, P.
Kurniasih, I., & Setiawan, M. R. (2013).
(2020). Pendidikan Kesehatan
*) e-mail korespondensi : desakwidyanthini@unud.ac.id
249
Dewi & Widyanthini Vol. 9 No. 2: 233 - 250
250