You are on page 1of 3

LEMBAR KERJA PRATIKUM

Mata Kuliah/SKS Praktikum : Pendidikan Budaya Anti Korupsi/2


Judul Praktikum : Laporan Praktik gratifikasi
Tujuan Pembelajaran Praktikum : Mahasiswa mampu memahami pengendalian gratifikasi serta
berpikir kritis terhadap masalah korupsi
Nama Mahasiswa : Alica Ayu Kusuma Pertiwi
Tingkat/NIM : 1/ P17451223024
Hari/Tgl : Selasa 25 Oktober 2022

Langkah Kerja Praktikum :

Persiapan Alat/Bahan:
Tempat: Laboratorium Multimedi
Alat-alat/Sarana:
1. Komputer/PC
2. Internet
3. Aplikasi Ms. Word
4. Alat tulis menulis
Prosedur
1. Perkuliahan luring teori gratifikasi
2. Memahami teori gratifikasi
3. Pembuatan laporan

Ringkasan Hasil Kegiatan Praktikum (Product):


No NILAI ANTI PENJELASAN
KORUPSI
1 definisi gratifikasi adalah pemberian. gratifikasi tersebut baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik semua pemberian ini dikatakan gratifikasi jika
penerimanya adalah pegawai negeri atau penyelenggara negara
Definisi Gratifikasi gratifikasi yang dianggap suap adalah gratifikasi yang diperoleh
dari pihak yang berhubungan jabatan dengan penerima dan
penerimaan gratifikasi tersebut bertentangan dengan kewajiban
atau tugas penerima gratifikasi yang diterima tersebut tidak
dilaporkan kepada KPK dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak
tanggal gratifikasi diterima

2 Dalam pandangan agama islam saling memberi hadiah pada


hakikatnya dianjurkan sepanjang dalam mennyambung
silaturahmi, mempererat kasih sayang atau membalas kebaikan
Gratifikasi Menurut orang lain akan tetapi, hadiah bisa menjadi haram jika bertujuan
melanggar hokum syariat, mempengaruhi kebijakan dsb. Adannya
Pandangan Agama
hadiah kepada pejabat sebagai wujud terima kasih. Dapat merusak
amanah dan keadilan karena itu, guna menegakkan keadilan di
tengan masyarakat, islam mengharamkan pemberian hadiah
kepada pejabat.
Dalam ajaran Kristen dan katolik pemberian suap juga dilarang
seperti tertuang dalam ulangan 16;19 “janganlah
memutarbalikkan keadillan, janganlah memandang bulu, dan
janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-
orang bijaksana dan memutar balikkan perkataan orang-orang
yang benar”
gratifikasi yang dianggap suap merupakan sesuatu yang dilarang
sesuai ajaran yang tertera pada sarassamuscaya, dalam mencari
sarana hidup dan penghidupan apakah berupa harta ataupun
pemenuhan keinginan, manusia tidak boleh menyimpang dari
darma. Perbuatan seperti menerima gratifikasi, yang
mempengaruhi pengambilan keputusan hingga merugikan orang
banyak melanggar norma hokum dan norma agama, ini sangat
dilarang oleh ajaran hindu karena termasuk dalam adharma yang
bertentangan dengan darma
Dalam ajaran buddha dikenal konsep berdana atau danaparanittha,
pemberian tanpa pamrih dengan harapan melepas keterikatan
demi kebahagiaan semua makhluk. Pemberian ini adalah wujud
kedermawanan atau kemurahan hati yang didasari sifat luhur.
yang mendorong seseorang untuk beramal atau berkorban demi
kepentingan kemanusiaan. memberikan gratifikasi tidak termasuk
berdana karena pemberi mengharapkan sesuatu yang menambah
keterikatan nafsu(lobbha) atau keserakahan yang akan
mengecangkan keterikatan.
Pandangan dari berbagai agama pun telah menunjukkan bahwa
menerima gratifikasi yang dianggap suap tidak dapat dibenarkan
karena termasuk dalam perbuatan korupsi.
3 Dari sektor pemerintahan gratifikasi membuat pegawai negeri dan
penyelenggara negara rentan berbuat tidak adil pejabat yang
menerima gratifikasi dari korporasi Bisa terjebak dalam konflik
kepentingan karena merasa harus membalas budi. Masyarakat
akan terkena dampak buruk dari praktik gratifikasi fasilitas publik
yang dibangun tidak berasal dari proses tender yang transparan
dan bisa merugikan masyarakat. Ada banyak pelayanan publik
yang lambat, pengurusan berkas yang seharusnya bisa selesai
Dampak Gratifikasi cepat menjadi tertunda alhasil praktek gratifikasi masih dilakukan
untuk mendapatkan pelayanan yang seharusnya.
Dari sektor ekonomi gratifikasi menciptakan iklim bisnis yang
tidak sehat para pelaku usaha akan berada di kompetisi bisnis yang
tidak adil akibat adanya pihak-pihak yang diutamakan karena
memberi gratifikasi dan titik akhir dari semua ini adalah terjadinya
korupsi yang akan mengganggu stabilitas ekonomi makro para
pemodal akan ragu untuk berinvestasi pendapatan negara
berkurang karena kaget pajak tidak tercapai
Tenaga kesehatan boleh menerima pemberian sponsorship untuk
meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan akuntabel sesuai
ketentuan yang berlaku dan tidak terdapat konflik kepentingan
Mekanisme penerimaan sponsorship tersebut; sponsorship dapat
Gratifikasi pada diberikan kepada nakes, institusi, organisasi fasyankes atau
4
Sector Kesehatan organisasi profesi Sebagai penyelenggara jika memenuhi prinsip
berikut, yaitu; (1) tidak mempengaruhi independensi dalam
pemberian pelayanan kesehatan (2) tidak dalam bentuk uang atau
setara uang (3) tidak diberikan secara langsung kepada individu
(4) sesuai dengan bidang keahlian (5) diberikan secara terbuka (6)
dikelola secara akuntabel dan transparan.
Sponsorship dapat diberikan kepada nakes yang menjadi peserta,
narasumber atau moderator dalam suatu kegiatan yang diciptakan
untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan. Khusus untuk
pembicara atau moderator sponsorship dapat diberikan berupa
uang atau setara uang sebagai honor, sesuai dengan standar biaya
yang berlaku. Sponsorship yang diberikan kepada nakes pada
suatu institusi wajib diberikan melalui institusinya dengan
menyertakan penugasan dari pimpinan sedangkan sponsorship
kepada nakes praktik perorangan harus diberikan sesuai dengan
bidang keahliannya. Pihak pemberi institusi penerima atau tenaga
kesehatan praktik perorangan wajib melaporkan pemberian atau
penerimaan sponsorship pada KPK melalui email sponsorship
@kpk.co.id dan kepada Kementerian Kesehatan melalui
sponsorship@kemkes.go.id dalam waktu 30 hari kerja setelah
pemberian atau penerima sponsorship sedangkan pemberi
sponsorship harus melaporkan kepada KPK dalam bentuk
rekapitulasi pemberian sponsorship selama periode satu bulan
berjalan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Kalau ada
pelanggaran mereka akan mendapatkan sanksi administratif
berupa teguran lisan, teguran tertulis, atau bahkan pencabutan izin.
Peraturan ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan umum
dan keterbukaan serta sistem yang adil dalam sektor kesehatan itu
sendiri
• Gratifikasi:
o Tidak ada permintaan dari penerima
o Bersifat tanam budi
o Berhubungan dengan jabatan
Perbedaan Gratifikasi, o Tidak butuh kesepakatan
5 Suap, dan Pemerasan • Suap:
o Ada kesepakatan
o Biasanya dilakukan secara tertutup
• Pemerasan:
o Adanya permintaan dari penerima

Saran/Evaluasi/Catatan Dosen Pembimbing/Instruktur Lab:

Dosen,

Nilai/Rekomendasi Dosen:

( ___________________ )
Instruktur,

( ___________________ )

You might also like