Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas 2 Sistem Ekonomi Indonesia
NIM : 043432117
UPBJJ : Bengkulu
1. Jawab :
grup perusahaan bisa mencapai tujuan bisnis secara lebih optimal dan efektif.
b. Melihat kontribusi BUMN yang masih rendah, pembenahan serta pemberdayaan pada
beberapa sektor BUMN harus lebih ditingkatkan lagi. Saat ini Pemerintah sedang
metode yang paling sesuai dalam pencapaian hasil, seperti efisiensi pengendalian
kebijakan dan memperkuat mata rantai aktivitas untuk mencapai peningkatan nilai
(merger dan akuisisi), penjualan saham kepada publik (IPO), penjualan mitra strategis
(strategic sale), penjualan kepada menejemen pengelola (MBO), Kontrak
BUMN adalah untuk optimalisasi manajemen3 . Jika beberapa BUMN pada sektor
sejenis akan disatukan dalam bentuk Holding Company maka akan ada share support
didalam holding tersebut, misalkan dalam hal distribusi, infomasi, komunikasi, dan
perusahaan bergerak sebagai pure corporate. Bentuk Holding ini dapat berupa
pembentukan Holding Company ini berbeda dengan perusahaan induk yang sudah
aktivitasnya.
2. Jawab :
a. Pemerintah membuat pedoman pembinaan BUMN yang mengatur secara rinci hal-hal
arahan yang lebih pasti mengenai sistem yang dipakai dalam upaya peningkatan
kinerja BUMN, yaitu berupa pemberlakuan mekanisme korporasi secara jelas dan
dan/atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati usaha swasta. Di
samping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan
penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen dan
usaha pada hampir seluruh sektor perekonomian, seperti sektor pertanian, perikanan,
dampak berupa PEN Investasi Pemerintah atau sering disebut dengan IP PEN.
3. Jawab :
Seharusnya Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian
insentif/stimulus kepada UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara lain
memberikan penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui
Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro, penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan
pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) Ditanggung Pemerintah.
Untuk korporasi, Pemerintah memberikan insentif pajak antara lain bebas PPh Pasal 22 impor,
pengurangan angsuran PPh Pasal 25 dan pengembalian pendahuluan PPN; menempatkan dana
Pemerintah di perbankan untuk restrukturisasi debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan
modal kerja untuk korporasi yang strategis, prioritas atau padat karya. Karena dengan
kredit baik perbankan maupun non perbankan. Maka dari itu, dalam rangka mengoptimalkan
beberapa poin permasalahan antara lain aspek hukum restrukturisasi BUMN melalui