Professional Documents
Culture Documents
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi - LUSI ARIANI
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi - LUSI ARIANI
Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Guru jarang Materi Kelas 6 Berdasarkan kajian literatur dan
motivasi belajar menggunakan Tema 4 : Globalisasi hasil diskusi serta wawancara,
peserta didik model pembelajaran Subtema 2 : Globalisasi dan manfaatnya ditentukan alternatif solusi yang
yang menarik relevan dengan akar penyebab
Pembelajaran : 3
dalam masalah yaitu :
pembelajaran Materi : - Penghematan listrik
- Teks eksplanasi ilmiah 1. Menggunakan Model
Kompetensi Dasar Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Bahasa Indonesia Kekuatan : Pembelajaran
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah menyenangkan dan peserta didik
yang didengar dan dibaca menjadi lebih aktif dalam
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks pembelajaran.
penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan Kelemahan : Apabila pada suatu
visual dengan menggunakan kosakata baku dan nomor kurang maksimal
kalimat efektif
mengerjakan tugasnya, tentu saja
IPA
3.6 Memahami cara menghasilkan, menyalurkan, dan mempengaruhi pekerjaan pemilik
menghemat energy listrik. tugas lain pada nomor
4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara selanjutnya.
melakukan penghematan energy dan usulan sumber
alternative energy listrik. Adapun langkah-langkah
Kajian Literatur : pembelajaran NHT menurut Safitri
(2017 : 12) seperti berikut. a) Siswa
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe dibagi dalam kelompok dan setiap
NHT untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam setiap kelompok
Istiyati, dkk (2017:3) menyatakan bahwa salah satu
faktor rendahnya motivasi belajar pada siswa mendapat nomor. b) Guru
disebabkan oleh materi yang disampaikan oleh guru memberikan tugas dan tiap-tiap
tidak menarik. Dalam mengatasi masalah motivasi kelompok disuruh untuk
belajar siswa yang rendah, peneliti menemukan solusi mengerjakannya. c) Kelompok
pemecahannya yaitu dengan menggunakan model mendiskusikan jawaban yang
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran benar dan memastikan bahwa
kooperatif tipe NHT dalam mengajar, sebagai model
setiap anggota kelompok dapat
pembelajaran untuk memotivasi siswa dalam belajar
aktif, kreatif, dan berpikir kritis dalam kegiatan belajar mengerjakannya. d) Guru
mengajar. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered memanggil salah satu nomor siswa
Head Together atau NHT merupakan jenis dan siswa yang nomornya
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk dipanggil melaporkan hasil kerja
mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai alternatif sama mereka. e) Siswa lain diminta
terhadap struktur kelas
untuk memberikan tanggapan,
Penerapan model pembelajaran Problem Based kemudian menunjuk nomor lain. f)
Learning untuk meningkatkan motivasi belajar IPA Kesimpulan.6
Suari (2018 : 243) menyatakan bahwa berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dalam mata pelajaran
IPA khususnya di kelas VI, sebelum diberikan 2. Penerapan Model Problem Based
tindakan, kegiatan pembelajaran yang masih Learning
dilakukan hanya dengan metode ceramah dan siswa Kekuatan : Peserta didik lebih
pasif, kurang menggunakan media serta masih peka terhadap permasalahan
berpusat pada guru. Setelah diberikan Model Problem yang terjadi di lingkungan
Based Learning, motivasi siswa menjadi meningkat. sekitarnya
Model Problem Based Learning merupakan model Kelemahan : Kesulitan
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah jika
memecahkan masalah nyata. Model ini menyebabkan peserta didik tidak memiliki
motivasi dan rasa ingin tahu menjadi meningkat. kepercayaan bahwa masalah
Model PBL juga menjadi wadah bagi siswa untuk dapat tersebut bisa dipecahkan.
mengembangkan cara berpikir kritis dan keterampilan Adapun langkah-langkah PBL
berpikir yang lebih tinggi. menurut Nuraini (2017 : 372)
yaitu:
Penerapan model pembelajaran Make A Match
a) memberikan orientasi
dengan media kartu bergambar untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang permasalahannya
Fatimah (2017 : 35) menyatakan bahwa berdasarkan kepada siswa,
hasil observasi ditemukan guru masih cenderung b) mengorganisasikan siswa
konvensional dengan metode ceramah, tanya-jawab untuk meneliti,
klasikal, kadang-kadang saja guru melakukan diskusi c) membantu investigasi mandiri
kelompok. Buku teks masih menjadi acuan utama dan
guru sebagai sumber belajar. Setelah diberikan upaya
d) mengembangkan dan
penerapan pembelajaran model make a match dapat
meningkatkan hasil belajar IPS. Model ini menekankan mempresentasikan hasil,
adanya pembelajaran mengenai konsep dengan cara e) menganalisis dan mengevaluasi
mencari pasangan melalui media kartu bergambar. proses mengatasi masalah
Kelemahan
Metode ini bagi siswa yang
secara emosional belum terlatih
untuk berbicara dihadapan guru,
selain itu metode ini juga
membuat siswa tegang dan cemas
karena menunggu-nunggu giliran
tongkat jatuh pada giliran siswa
secara tidak terduga
Wawancara Kelemahan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan a) Metode ini lebih sesuai dengan
Kepada Ibu Fitri Dwi Utami, S.Pd (Guru Kelas di SDN pelajaran berdasar ilmu sains
Pasawahan Anyar) alternatif solusi untuk mengatasi dan teknologi.
akar penyebab masalah yaitu : b) Memerlukan fasilitas peralatan
Model yang tepat untuk materi percobaan membuat
dan bahan yang tidak selalu
magnet pada Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 3 yaitu
model pembelajaran Problem Based Learning. Model ini mudah diperoleh dan
merupakan model pembelajaran inovatif yang sesuai terkadang harganya cukup
dengan keterampilan abad 21, karena dengan model mahal.
ini siswa diarahkan untuk menemukan dan mencari c) Menguji kesabaran guru dan
masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari- siswa.
hari.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan 7. Penerapan media audio visual
Kepada Ibu Hj. Ida Hidayah Heriani, S.Pd (Pengawas Kekuatan : penggunaan media
Bina di Kecamatan Pasawahan) alternatif solusi untuk tidak membosankan dan hasilnya
mengatasi akar penyebab masalah yaitu : lebih mudah untuk dimengerti
1. Memaksimalkan waktu membiasakan diri untuk mempersiapkan alat, dan dipahami
bahan dan media atau tidak dadakan. Contohnya praktikum IPA tentang Kelemahan : suaranya kadang
cara membuat magnet tidak jelas, pelaksanaannya
2. Menguasai atau memperdalam langkah demi langkah model memerlukan waktu yang cukup
pembelajaran yang digunakan. Model yang digunakan untuk praktikum lama.
tersebut yaitu Discovery Learning.
3. Menggunakan model pembelajaran penemuan
(Discovery Learning) sangat tepat digunakan pada
materi percobaan membuat magnet pada Tema 5
Subtema 3 Pembelajaran 3, peserta didik dapat
menemukan sebuah penemuan yang mereka sendiri
dapatkan melalui serangkaian aktivitas sehingga
peserta didik akan berpikir secara kritis bagaimana
cara menyelesaikannya dan model ini merupakan
salah satu model inovatif.
3 Minimnya Materi kurang Kompetensi Dasar Berdasarkan kajian literatur dan
kemampuan disajikan secara 3.5.1 Menghitung keliling lingkaran hasil diskusi serta wawancara,
peserta didik dalam kontekstual. ditentukan alternatif solusi yang
mengerjakan soal 4.5.2 Menyelesaikan Masalah sehari-hari yang relevan dengan akar penyebab
cerita matematika berkaitan dengan lingkaran masalah yaitu :
4 Kurangnya Guru masih perlu Materi Kelas 6 Berdasarkan kajian literatur dan
penggunaan media meningkatkan Tema 5 : Wirausaha hasil diskusi serta wawancara,
pembelajaran pengetahuannya Subtema 2 : Usaha disekitarku ditentukan alternatif solusi yang
berbasis TIK tentang media relevan dengan akar penyebab
Pembelajaran : 1
pembelajaran masalah yaitu :
berbasis TIK. Materi : Mengidentifikasi benda magnetis dan 1. Media Audio Visual
benda non magnetis Kekuatan : penggunaan media
tidak membosankan dan hasilnya
Kompetensi Dasar lebih mudah untuk dimengerti
Bahasa Indonesia dan dipahami
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks formulir
Kelemahan : suaranya kadang
(pendaftaran, kartu anggota, pengiriman
tidak jelas, pelaksanaannya
uang melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
memerlukan waktu yang cukup
dsb.)
lama.
4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu anggota,
Adapun langkah-langkah dalam
pengiriman uang melalui bank/kantor pos, daftar
penggunaan media audio visual
riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk pengisiannya.
menurut Syaribuddin, dkk (2017 :
107) yaitu:
IPA
a. Persiapan materi. Dalam hal ini,
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam
seorang guru harus menyiapkan
kehidupan sehari-hari.
4.5 Membuat laporan hasil percobaan tentang sifat- unit pelajaran terlebih dahulu,
sifat magnet dan penerapannya dalam kehidupan setelah itu baru menetapkan
sehari-hari. media audio visual yang tepat
untuk mencapai tujuan
IPS pengajaran yang diharapkan.
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam b. Durasi media, Seorang guru
kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, harus menyesuaikan durasi
teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN. media dengan jam pelajaran.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran c. Persiapan kelas Persiapan ini
Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, meliputi persiapan siswa dan
sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam persiapan alat.
lingkup ASEAN. d. Tanya jawab, setelah
penggunaan media audio visual
Kajian Literatur guru melakukan refleksi dan
tanya jawab dengan siswa,
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based tujuannya untuk mengetahui
Learning (PBL) dengan Media Audio Visual sejauh mana pemahaman siswa
terhadap Penguasaan Konsep Peserta Didik terhadap materi yang
Syaribuddin, dkk (2017 : 104) menyatakan bahwa disampaikan.
pembelajaran PBL yang digunakan dalam penelitian ini
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik 2. Multimedia Power Point
dapat secara aktif menemukan dan membangun Kekuatan : menampilkan slide
konsep yang sedang dipelajari. Media audio visual yang materi yang akan diajarkan dan
digunakan yaitu video pembelajaran dan animasi dapat digunakan secara berulang-
untuk membuat materi menjadi menarik. Penerapan ulang.
Model PBL dengan media audio visual berpengaruh Kelemahan : Ketergantungan arus
signifikan terhadap penguasaan konsep peserta didik. listrik, harus terhubung proyektor
Terbukti dari nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dan hanya bisa digunakan pada
dibandingkan sebelumnya. microsoft.
Adapun langkah-langkah
membuat media pembelajaran
Keefektifan Model Project Based Learning
dengan Microsoft Power Point
Berbantu Multimedia Power Point Terhadap Hasil
menurut Cahyaningsih, dkk.
Belajar IPA
(2020 : 40) yaitu :
Cahyaningsih, dkk. (2020 : 38) menyatakan bahwa
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan a) Bukalah program Microsoft
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Power Point dikomputer.
Based Learning dengan multimedia Power Point efektif b) Mulailah dengan New file.
terhadap hasil belajar IPA kelas V SD Negeri 1 Pasar c) Pilih slide design yang
Banggi Rembang. Hal ini berdasarkan hasil penelitian diinginkan.
menggunakan uji t diperoleh thitung > ttabel artinya d) Inputlah judul utama materi
model pembelajaran Project Based Learning efektif persentasi yang akan
terhadap hasil belajar IPA kelas V SD Negeri 1 Pasar disampaikan di slide pertama.
Banggi Rembang. Penggunaan multimedia power point
dalam pembelajaran dikelas mampu meningkatkan 3. Media Berbasis ICT
pemahaman siswa terhadap materi yang telah Kekuatan : Tersedianya informasi
diajarkan serta kreativitas yang dibangun melalui secara luas, cepat dan tepat.
pembuatan proyek. Kelemahan : Keterbatasan akses
internet, individu menjadi malas
untuk bersosialisasi secara fisik.
Peranan Guru Dalam Penggunaan Media Langkah-langkah mengajar dengan
Pembelajaran Berbasis Information And dan melalui ICT adalah :
Communication Technology (ICT) Di SDN RRI a) Menerapkan alat
Cisalak produktivitas; Ketika guru
Menurut Lestari (2018 : 142) guru di SDN RRI Cisalak pertama kali mulai menggunakan
memiliki peran yang penting dalam penggunaan media ICT, mereka umumnya
pembelajaran berbasis TIK. Hal ini karena guru yang menggunakan alat produktivitas
langsung berinteraksi dengan siswa melakukan proses seperti pengolah kata, program
pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan media untuk membuat presentasi
pembelajaran berbasis TIK tentunya akan visual, spreadsheet, basis data,
meningkatkan kualitas, kreativitas dan profesionalisme dan email.
guru dalam pengajaran. b) Meningkatkan pengajaran
tradisional; Setelah
memperkenalkan alat
Pemanfaatan Media Youtube untuk Meningkatkan produktivitas untuk mengajar,
Hasil Belajar pada Siswa Kelas VB SD Negeri langkah selanjutnya umumnya
Mentasan 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah menggunakan perangkat
Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap. lunak pembelajaran berbantuan
komputer sebagai tambahan
Siwi (2021 : 87) menyatakan bahwa penggunaan media
youtube sangat berpotensi meningkatkan hasil belajar untuk pengajaran reguler dalam
siswa. Siswa yang belajar menggunakan Youtube berbagai mata pelajaran
paling tidak ada dua hal yang dimanipulasi yang dapat kurikulum.
mempengaruhi perhatian seseorang, yaitu warna dan c) Memfasilitasi pembelajaran
gerakan. Warna dan gerakan (animasi) di dalam menggunakan instruksi
pembuatan PPt akan mempengaruhi tingkat perhatian multimodal; Melibatkan guru
siswa. Bila perhatian siswa meningkat, hasil pasti akan menggunakan berbagai alat
meningkat. Adapun hasil penelitian tindakan kelas multimedia untuk membantu
pada siswa kelas Vb SD Negeri Mentasan 02 pembelajaran siswa mereka.
Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap dengan d) Menciptakan dan mengelola
penggunaan media Youtube dapat meningkatkan hasil lingkungan belajar yang
belajar. inovatif dan
terbuka; Melibatkan spesialisasi
Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS dalam penggunaan ICT untuk
Ditinjau dari Minat Siswa Kelas IV SD Sathya Sai menciptakan lingkungan belajar
Denpasar yang inovatif yang pada
Menurut Darmayoga, dkk (2017) Mind mapping adalah waktunya mengubah
cara mencatat yang kreatif, efektif, dan memetakan pembelajaran di kelas.
pikiran-pikiran kita, secara menarik, mudah dan
berdaya guna. Metode ini relevan bagi anak-anak usia
dini sampai usia orang dewasa. Oleh karena itu, 4. Media Youtube
metode ini dirasa cukup tepat dikembangkan dalam Kekuatan : praktis mudah
pembelajaran IPS bagi anak-anak sekolah dasar kelas digunakan dan semua kalangan
IV di SD Sathya Sai. Mind Mapp adalah alat pikir bisa mengakses terutama peserta
organisasional yang hebat, cara mencatat yang kreatif, didik dan pendidik. Memberikan
efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran- perkembangan informasi dari
pikiran kita dengan sangat sederhana. berbagai ilmu.
Kelemahan : membuat peserta
Wawancara didik lupa waktu karena terlalu
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan banyak fitur yang ada di youtube
Kepada Ibu Lupiya Saniawati, S.Pd (Guru Kelas SDN dan terlalu banyak konten
Cidahu) alternatif solusi untuk mengatasi akar sehingga sulit untuk benar-benar
penyebab masalah yaitu : memilih mana yang layak
Media yang tepat untuk materi benda magnetis dan ditonton.
benda non magnetis yaitu menggunakan power point
karena siswa lebih tertarik dengan apa yang Adapun langkah-langkah
dilihatnya, bisa juga menyisipkan video untuk lebih membuat video pembelajaran
memahamkan kembali materi pelajaran. melalui kanal YouTube yaitu :
a) Membuat konsep video
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan b) Buat video
Kepada Bapak Acep Rohmat, M.Pd (Dosen STKIP Pelita c) Edit video
Nusa) alternatif solusi untuk mengatasi akar penyebab Di tahap editing ini bisa
masalah yaitu : ditambahkan berbagai komponen
1. Guru harus memiliki kesadaran diri untuk yang mendukung isi dari video.
mempelajari lebih mendalam mengenai media TIK yang Mulai dari backsound, text, gambar
digunakan di sekolah dasar. dan lain sebagainya.
2. Membuat media berbasis TIK untuk menjelaskan d) Unggah video
Setelah proses editing selesai,
materi pembelajaran atau objek yang abstrak menjadi
saatnya mengunggah video ke kanal
konkrit. YouTube. Jangan lupa untuk
3. Guru harus terampil menggunakan media TIK, salah menambahkan judul dan deskripsi
satu media yang sesuai dengan karakteristik peserta pada video, agar pencarian lebih
didik sekolah dasar yaitu media video pembelajaran, optimal nantinya.
karena dengan video, materi yang abstrak bisa e) Sosialisasikan
divisualisasikan ke dalam bentuk gambar bergerak
5. Penerapan metode mind mapping
dengan disisipkan audio yang menarik sehingga Kekuatan
pembelajaran menjadi bermakna dan materi tentang Lebih mudah melihat gambaran
benda magnetis dan benda non magnetis akan lebih keseluruhan, membantu otak
dipahami oleh peserta didik. untuk mengatur, mengingat,
membandingkan dan membuat
hubungan, memudahkan
penambahan informasi baru,
pengkajian ulang dapat dilakukan
lebih cepat, setiap peta memiliki
sifat yang unik
Kelemahan
Waktu terbuang untuk mencari
kata kunci pengingat, karena kata
kunci pengingat terpisah oleh
jarak, waktu terbuang untuk
menulis kata-kata yang tidak
berhubungan dengan ingatan,
waktu terbuang untuk membaca
kembali kata-kata yang tidak
penting
DAFTAR PUSTAKA
Afrilia, dkk. (2022). Penggunaan Media Power Point Untuk Menunjang Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Nglorog 1 Sragen.
Journal of Education Research. 4(2)1-7.
Aini, dkk. (2017). Penggunaan Media Konkrit Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. PGSD,
FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Amris & Desyandri. (2021). Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model Problem Based Learning di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu. 5 (4) 2171 – 2180.
Armiyanti. (2019) Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Sd. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. 2 (2) 111 – 114
Astuti. (2019). Model Problem Based Learning dengan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA Abad 21. Proceeding of Biology
Education. 3 (1) 64 – 73.
Ayustina. S, Ahmad. S. (2020). PengaruhModel PolyaTerhadap Hasil Belajar Soal Cerita di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Tambusai. 4 (3). 1768 – 2778.
Cahyaningsih. R.N, Siswanto. J, Sukamto. (2020) Keefektifan Model Project Based Learning Berbantu Multimedia Power Point
Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 4 (1). 34 – 40.
Dahlan, K. (2017). Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika melalui Model Matematika Realistik pada
Murid Kelas V SD Hang Tua Makassar. Jurnal Pendidikan. 68-74.
Darmayoga. I, Lasmawan, Marhaeni. (2017). Pengaruh Implementasi Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Ips Ditinjau
Dari Minat Siswa Kelas Iv Sd Sathya Sai Denpasar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Fatimah. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Make A Match dengan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2 (1) 28 – 37.
Hartini. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sekolah Dasar. 1 (2a) 2597 – 4122.
Istiyati. S, Dakir. A, Isep. Jenny. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar. Jurnal Program PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2-11.
Khalida, dkk. (2021). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD. JURNAL
ILMIAH PENDIDIKAN PROFESI GURU. 4 (2) 182 -189.
Lestari, I.D. (2018). Peranan Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Information And Communication Technology
(ICT) Di SDN RRI Cisalak. Jurnal SAP. 3 (2). 137 – 142.
Muckromin. A, Fatoni. A. (2022). Peningkatan Kemampuan Mengerjakan Soalceritamatematika Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas V SD. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha. 9 (2).
Nugroho. (2020). Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Talking Stick Tema Cita-Citaku
Kelas Iv Sd Negeri 2 Simo Tahun Pelajaran. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nuraini, Fivi. (2017). Penggunaan Model Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD.
E-jurnalmitrapendidikan. 1 (4) 369 – 379.
Safitri, Maya. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Dengan Media Gambar Pada
Pembelajaran Ips Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVB SD Negeri 2 Sumber Bahagia. Skripsi,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bandar Lampung. 10 – 31.
Siwi, R. (2021). Pemanfaatan Media Youtube untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VB SD Negeri Mentasan 02
Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap. Journal of Education Research. 3 (3). 83 – 87.
Suari, Ni Putu. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. 2 (3) 241 – 247.
Sutijan. (2018). Efektivitas Penerapan Model-Model Pembelajaran Inovatif dalam Pencapaian Basic Learning Skill di Sekolah
Dasar. Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2 – 26.
Syaribuddin, dkk. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Audio Visual terhadap
Penguasaan Konsep Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 4 (2). 96 - 105
Tibahary & Muliana. (2018). Model-model Pembelajaran Inovatif. Journal of Pedagogy. 1 (1) 54 – 64.
Wote. A.Y.V, Sasingan. M, Kitong. O.E. (2020) Efektivitas Penggunaan Model Quantum Teachingdalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPA. Journal of Education Technology. 4 (2) 96 – 102.