You are on page 1of 8

Perdebatan tentang eksistensi manusia, tujuan hidup, dan sebagainya merupakan bagian dari ilmu

filsafat. Dalam Dictionary of Philosophy, filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari
dua kata, yakni philos yang berarti “cinta” dan sophia yang artinya “kebijaksanaan”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Aristoteles berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.

Socrates menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan
realitas ada dengan mengandalkan akal budi

Menurut Al-Farabi, filsafat adalah ilmu mengenai yang ada, yang tidak bertentangan dengan agama,
bahkan sama-sama bertujuan mencari kebenaran.

Rene Descartes menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam
maujud yang sebenarnya.

Menurut Al-Farabi, filsafat adalah ilmu mengenai yang ada, yang tidak bertentangan dengan agama,
bahkan sama-sama bertujuan mencari kebenaran.

Rene Descartes menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam
maujud yang sebenarnya.

Filsafat diartikan sebagai “science of science” yang bertugas memberi analisis secara kritis terhadap
asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu, serta mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian
pengetahuan.

Dalam pengertian yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang
berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan
makna hidup.

Ada beberapa definisi filsafat yang dikemukakan Harold Titus, yaitu:

Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.

Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian penalaran.


Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah.

Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir.

Pertanyaan filsafat ilmu dari Harold Titus meliputi:

Apakah akal manusia? Dapatkan akal manusia mengetahui apa yang ingin diketahuinya?

Dari apa sumber pengetahuan itu?

Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang?

Asal Usul

Sepintas jika dilihat dari akar katanya, bisa ditebak kalau “filsafat” berasal dari peradaban Yunani.
Namun sejatinya bukan orang Yunani yang merintis pemikiran filsafat di dunia. Ternyata di negeri-negeri
lain, seperti Mesir, Cina dan India sudah lama mempunyai tradisi filsafat semasa atau sebelum orang
Yunani kuno, walau mereka tidak mempergunakan kata philosophia untuk maksud yang sama. (6)

Menurut dosen STF Driyarkara Prof K. Bartens, ada setidaknya tiga faktor yang mendahului dan seakan-
akan mempersiapkan lahirnya “filsafat” di Yunani:

1.Di Yunani terdapat mitologi yang kaya serta luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat. Bangsa Yunani telah mengadakan usaha untuk menyusun mitos-mitos yang beredar
di masyarakatnya menjadi suatu bangunan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah tampak sifat
rasional bangsa Yunani. (7)

2.Peran sastra Yunani dalam bentuk syair-syair yang digunakan untuk buku pendidikan bagi masyarakat
Yunani. Misalnya peranan syair Homeros yang digemari masyarakat Yunani untuk dibaca dalam rangka
mengisi waktu luang. Syair ini mengandung nilai edukasi. (8)

3.Faktor ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Yunani. Bangsa Yunani berutang budi kepada
bangsa lain, misalnya Mesir untuk ilmu ukur dan ilmu hitung, serta ilmu astronomi yang dipengaruhi
oleh bangsa Babylonia. (9)
Para filosof Yunani di masa awal kemunculan filsafat rata-rata punya latar belakang sebagai ahli
matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Karena itu, para filosof
Yunani yang merintis “filsafat” disebut sebagai filosof-filosof alam. Mereka berfikir tentang alam: apa
hakekatnya, bagaimana kemunculannya dan apakah sifat-sifatnya yang paling hakiki. Dengan demikian,
filsafat yang pertama lahir adalah filsafat alam. (10)

Dalam perjalanannya ketika ditinggal mati para filosof-filosofnya seperti Socrates, Plato hingga
Aristoteles, kajian filsafat menjadi meredup. Sekitar tahun 529 M. Raja Justinianus memerintahkan
bawahannya supaya menutup seluruh akademi-akademi filsafat dan menyingkirkan para filsof dari bumi
Yunani. Sikap raja lebih dikarenakan kefanatikannya terhadap agama Kristen.

Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata filosofein yang berarti mencintai
kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja
philein yang berarti mencintai atau philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata
tersebut lahirlah kata Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai

gcinta kearifan

h.Filsafat berawal dari orang-orang Yunani yang mula-mula berfilsafat di Barat mengatakan bahwa
filsafat timbul karena ketakjuban. Ketakjuban di sini adalah ketakjuban menyaksikan keindahan dan
kerahasiaan alam semesta ini lantas menimbulkankeinginan untuk mengetahuinya. Berhadapan dengan
alam yang indah, luas, bagus, dan ajaib pada pada saat malam hari, timbul di hati mereka keinginan
hendak mengetahui rahasia alam ini. Lalu timbul pertanyaan di dalam hati mereka, dari mana datangnya
alam ini?, bagaimana terjadinya!, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya!. Demikianlah
selama beratus tahun alam ini menjadi pertanyaan yang memikat perhatian para ahli pikir atau filusuf.
Akan tetapi, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat
bukanlah pertanyaan yang sembarangan. Pertanyaan yang dangkal seperti

gApa rasa gula?

h akan dapat dijawab oleh lidah, kemudian pertanyaan

gPada tahun keberapa tanaman kopi berbuah?


h tidak akan menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan yang dalam,
ultimate, dan bobotnya berat itulah yang akan menimbulkan filsafat bila jawabannya dijelaskan secara
serius dan detail. Contohnya seperti pertanyaanThales,

gWhat is the nature of the world stuff?

h apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Indera tak dapat menjawabnya, sains juga terdiam. Thales
menjawab air, iamendasari jawabannya dengan dasar bahwa

gWater is the basic principle of the universe

h prinsip dasar alam semesta adalah air karena air dapat berubah menjadi berbagai wujud. Selain
Thales, banyak juga filusuf yang mengemukakan jawabannya. Ada yang menemukan empat unsur yaitu
tanah, air, udara, dan api. Ada yang menemukan apeiron yang cirinya mungkin sama dengan Tuhan.
Jadi, pertnyaan itulah yang menimbulkan filsafat. Berikut ini akan kami coba untuk memaparkan
beberapa pemikiran dari para tokoh filsafat mengenai asal-usul munculnya filsafat.1. Thales (624 ? 546
SM)Orang Miletus digelari

gBapak Filsafat

h karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Seperti yang telah kami paparkan di atas tadi gelar itu
diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar yang jarang diperhatikan orang
zaman sekarang

gWhat is the nature of the world stuff?

h apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air. Thales mengambil air sebagai asal
alam semesta karena ia melihtanya sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, dan dia
juga berpendapat bahwa bumi
ASAL USUL MUNCULNYA FILSAFAT

Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata filosofein yang berarti mencintai
kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja
philein yang berarti mencintai atau philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata
tersebut lahirlah kata Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai cinta kearifan

.Filsafat berawal dari orang-orang Yunani yang mula-mula berfilsafat di Barat mengatakan bahwa filsafat
timbul karena ketakjuban. Ketakjuban di sini adalah ketakjuban menyaksikan keindahan dan
kerahasiaan alam semesta ini lantas menimbulkankeinginan untuk mengetahuinya. Berhadapan dengan
alam yang indah, luas, bagus, dan ajaib pada pada saat malam hari, timbul di hati mereka keinginan
hendak mengetahui rahasia alam ini. Lalu timbul pertanyaan di dalam hati mereka, dari mana datangnya
alam ini?, bagaimana terjadinya!, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya!. Demikianlah
selama beratus tahun alam ini menjadi pertanyaan yang memikat perhatian para ahli pikir atau filusuf.
Akan tetapi, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat
bukanlah pertanyaan yang sembarangan. Pertanyaan yang dangkal seperti

Apa rasa gula?

akan dapat dijawab oleh lidah, kemudian pertanyaan

Pada tahun keberapa tanaman kopi berbuah?

tidak akan menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan yang dalam,
ultimate, dan bobotnya berat itulah yang akan menimbulkan filsafat bila jawabannya dijelaskan secara
serius dan detail. Contohnya seperti pertanyaanThales, What is the nature of the world stuff? apa
sebenarnya bahan alam semesta ini? Indera tak dapat menjawabnya, sains juga terdiam. Thales
menjawab air, iamendasari jawabannya dengan dasar bahwa Water is the basic principle of the universe
prinsip dasar alam semesta adalah air karena air dapat berubah menjadi berbagai wujud. Selain Thales,
banyak juga filusuf yang mengemukakan jawabannya. Ada yang menemukan empat unsur yaitu tanah,
air, udara, dan api. Ada yang menemukan apeiron yang cirinya mungkin sama dengan Tuhan. Jadi,
pertnyaan itulah yang menimbulkan filsafat. Berikut ini akan kami coba untuk memaparkan beberapa
pemikiran dari para tokoh filsafat mengenai asal-usul munculnya filsafat

.1. Thales (624 ? 546 SM)

Orang Miletus digelari Bapak Filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Seperti yang telah
kami paparkan di atas tadi gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar
yang jarang diperhatikan orang zaman sekarangWhat is the nature of the world stuff? apa sebenarnya
bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air. Thales mengambil air sebagai asal alam semesta
karena ia melihtanya sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, dan dia juga
berpendapat bahwa bumi ini terapung di atas air. Pertanyaan itu dijawabnya dengan menggunakan akal
bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya.Alasannya karena air penting bagi kehidupan dan
dari sinilah akal mulai digunakan lepas dari keyakinan.

2. Anaximenes

Mengenai tanggal lahirnya diketahui bahwa ia lebih muda dari Anaximandros (610-540 SM). Menurut
Anaximenes prinsip yang merupakan asal usul segala sesuatu adalah udara. Udara melahirkan semua
benda dalam alam semesta karena suatu proses pemadatan dan pengenceran (condensation and
rarefaction). Kalau udara semakin bertambah kepadatannya maka muncullah berturut-turut angin, air,
tanah, dan akhirnyabatu. Sebaliknya, kalau udara itu menjadi lebih encer yang timbul ialah api.
Pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya, dia berpendapat bahwa bumi itu berupa meja
bundar yang melayang di atas udara. Demikian pun matahari, bulan, dan bintang-bintang laksana sehelai
daun. Badan-badan jagat raya itu tidak terbenam di bawah bumi akan tetapi mengelilingi bumi yang
datar itu. Matahari lenyap padawaktu malam, karena tertutup di belakang bagian-bagian tinggi.

3. Herakleitos (544-484 SM)

Herakleitos menyataka You can not step twice into the same river for the freshwaters are ever flowing
upon you ,engkau tidak dapat terjun ke sungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir.
Menurut Herakleitos alam semestaini selalu dalam keadaan berubah, sesuatu yang dingin berubah
menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Herakleitos juga berbicara tentang kehidupan
dalam suatu konteks kosmologis. Dalam kosmologinya Herakleitos mengatakan bahwa kosmos selalu
berubah dari api menjadi air lalu menjadi tanah dan sebaliknya dari tanah menjadi air lalu menjadi api
lagi. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmos itu
dinamis. Kosmos tidak pernah berhenti, ia selalu bergerak dan berubah. Itulah sebabnya ia sampai pada
kongklusi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan (stuff) nya seperti yang
dinyatakan oleh Thales, melainkan prosesnya.

4. Pythagoras (572-497 SM)

Ia dilahirkan di pulau Samos, Ionia. Pemikirannya substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala
gejala alam merupakan pengungkapan pengungkapan inderawi dari perbandingan-perbandingan
matematis. Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the
universe = bilangan memerintahjagad raya). Pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa
setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri, seperti Tuhan
adalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan itu bilangan empat. Pythagoraslah yang
mengatakan bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis
seperti dalam musik.

5. Leukippos

Leukippos adalah pendasar aliran atomisme. Ia beraal dari kota Miletos, tetapi ada juga yang
mengatakan bahwa ia berasal dari kota Elea. Filusuf-filusuf atomisberpendapat bahwa rea;itas
seluruhnya bukanlah satu melainkan terdiri dari banyak unsur. Oleh karena itu unsur-unsur itu diberi
nama atom (atomos terdiri atas dua suku kata Yunani yaitu a yang berarti tidak dan tomos yang berarti
terbagi).Atom-atom itu merupakan bagian-bagian materi yang begitu kecil sehingga mata tidak mampu
mengamatinya. Menurut Leukippos jumlah atom tidak terhingga, para atomis menyangka bahwa atom-
atom selalu bergerak ke semua jurusan dan para atomis tidak merasa perlu untuk menunjukkan suatu
penyebab khusus yang mengakibatkan gerak itu. Bagi para atomis adanya ruang kosong sudah cukup
sebagai syarat yang memungkinkan gerak atom. Atom-atom mulai bergerak dengan gerak puting
beliung, makinlama makin banyak atom mengambil bagian dalam gerak itu. Leukippos berpikir bahwa
dengan cara ini banyak dunia ditimbulkan.

6. Democritos (460-370 SM)

Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Pemikirannya sama dengan pemikiran
Leukippos bahwa realitas bukanlah satu tetapi terdiri dari banyakunsur dan jumlahnya tak terhingga.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materiyang sangat kecil sehingga indera tak mampu
mengamatinya dan tidak dapat dibagilagi. Unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai atom. Menurut
pendapatnya atom-atom itu selalu bergerak berarti harus ada ruang kosong sebab atom hanya dapat
bergerak dan menduduki satu tempat saja. Sehingga Democritos berpendapat bahwa realitas itu ada
yaitu: atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).

7. Empedocles (490-435 SM)Lahir di Akragos pulau Sicilia. Empedocles berpendapat bahwa alam
semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru dan tidak ada hal yang hilang. Realitas
tersusun oleh empat unsur, yaitu api, udara, tanah, dan air kemudian empat unsur tersebut
digabungkan dengan unsur yang berlawanan sehingga penggabungan dari unsur-unsur yang berlawanan
tersebut akan menghasilkan satu benda dengan kekuatan yang sama, tidak berunah walaupun dengan
komposisi yang berbeda. Dia juga berpendapat bahwa terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-
perubahan di alam semesta ini yaitu cinta dan benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan dan benci
mengatur ke arah perceraian dan perubahan. Dengan demikian, dalam kejadian dialam semesta unsur
cinta dan benci selalu menyertai. Proses penggabungan dan perceraian tersebut juga berlaku untuk
melahirkan makhluk-makhluk hidup.

8. Socrates (469-399 SM)

Ia anak seorang pemahat Sophroniscos dan ibunya bernama Phairnarete yang bekerja sebagai seorang
bidan. Isterinya bernama Xantipe yang dikenal sebagai seorang yang judes (galak dan keras). Ia dari
keluarga yang kaya dengan mendapatkan pendidikan yang baik, kemudian ia menjadi perajurit Athena.
Karena ia tidak suka terhadap urusan politik, maka ia lebih senang memusatkan perhatiannya kepada
filsafat yang akhirnya ia dalam keadaan miskin. Ajarannya berisi bahwa semua kebenaranitu relatif telah
menggoyahkan teori-teori sains yang telah mapan dan menggucangkan keyakinan agama. Ia
berpendapat bahwa tidak semua kebenaran itu relatif, sebagian kebenaran memang relatif tetapi tidak
semuanya. Dia meyakini bahwa menegakkan moral merupakan tugas filosof berdasrkan idea-idea
raisional dan keahlian dalam pengetahuan.9. Plato (427-347 SM)Plato adalah pengikut Socrates yang
taat diantara para pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Ia lahir di Athena dengan nama asli
Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates, ibunya bernama Periktione. Sebagai orang yang dilahirkan
dalam lingkungan bangsawan ia mendapatkan pendidikan yang baik dari seorang bangsawan bernama
Pyrilampes. Sejak anak-anak ia telah mengenal Socrates dan kemudianmenjadi gurunya selama 8 tahun.
Plato memperkuat pendapat Socrates dalam menghadapi kaum Sofis bahwa kebenaran umum itu
memang ada, bukan dibuat melainkan sudah ada di dalam idea. Plato juga berpendapat bahwa selain
kebenaran yang umum ituada kebenaran yang khusus yaitu kongkretisasi idea di alam ini.10. Aristoteles
(384-322 SM)Ia dilahirkan di Stageira Yunani Utara pada tahun 384 SM. Ayahnya adalah seorang dokter
pribadi raja Macedonia Amyntas. Karena hidupnya di lingkungan istana, ia mewarisi keahlian dalam
penegtahuan empirisdari ayahnya. Pada usia 17 tahun iadikirim ke Athena untuk belajar di Akademia
Plato selama kira-kira 20 tahun hingga Plato meninggal. Dalam dunia filsafat, Aristoteles terkenal
sebagai Bapak Logika. Aristoteles dalam metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat mencapai
kebenaran. Aristoteles percaya adanya Tuhan, bukti adanya Tuhan menurutnya ialah Tuhan sebagai
penyebab gerak. Tuhan menurut Aristoteles berhubungan dengan dirinya sendiri, Tuhan dicapai dengan
akal.

You might also like