You are on page 1of 42

Pertemuan ke-4

14 Oktober 2020
STRUKTUR KRISTAL
 Di dalam logam padat, atom-atom tersusun
secara teratur dan berulang dalam pola tiga
dimensi. Struktur seperti itu disebut dengan
kristal
 Struktur kristal berpengaruh terhadap sifat
bahan
 Untuk mendeskripsikan struktur kristal,
atom dianggap sebagai bulatan (bola) padat
yang memiliki diameter tertentu
Contoh struktur kristal:
Sel satuan
Pengertian :
Pola geometri terkecil dan berulang
Jenis-jenis sel satuan

1. FCC (Face Centered Cubic)

the cube edge length a and the atomic


radius R are related through:
2. BCC (Body Centered Cubic)
3. Hexagonal Close Packed
Struktur kristal dari beberapa logam
Struktur Kristal susunan rapat
Sel satuan FCC dan HCP merupakan
kristal susunan rapat. Dapat
dideskripsikan di dalam bidang susunan
rapat. Jika pusat atom pada bidang
susunan rapat diberi label, maka
susunan kedua kristal (FCC & HCP)
dapat digambarkan sebagai berikut :
Susunan rapat FCC dan HCP

(a) FCC dengan susunan :


ABCABC….
(a) HCP dengan susunan :
ABAB…..
Susunan rapat FCC
Susunan rapat HCP
Butir

Kumpulan sel satuan yang mempunyai


orientasi sama
Kebanyakan kristal logam padat tersusun
atas sejumlah banyak butir, dimana bahan
seperti ini disebut dengan polikristal
Tahapan proses pembekuan yang menggambarkan
terbentuknya butir:
Butir dilihat di bawah mikroskup:

Pengamatan butir :
a. Permukaan yang sudah dipolish & dietsa terbentuk lekukan di batas
butir sehingga memberikan karekteristik pemantulan yang berbeda
b. Hasil foto spesimen paduan besi-kromium
Mekanisme penguatan logam

 Kekuatan logam dipengaruhi oleh mudah


tidaknya dislokasi bergerak pada saat
pembebanan
 Semakin dislokasi sulit bergerak maka
kekuatan logam akan semakin tinggi
 Penguatan logam dilakukan dengan cara
menghambat pergerakan dislokasi
Contoh metoda penguatan logam
a. Penghalusan ukuran butir
Batas butir merupakan penghambat
pergerakan dislokasi, karena :
- antar butir satu dengan yang lainnya
mempunyai arah kristalografi yang
tidak sama
- di batas butir, terdapat ketidakteraturan
susunan atom sehingga terbentuk
diskontinuitas sistem slip antar butir
Pergerakan dislokasi antar butir

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa


penguatan dapat dilakukan dengan cara menghaluskan
butir karena semakin halus ukuran butir menyebabkan
semakin banyaknya keberadaan batas butir di suatu logam
Hall-Petch equation—dependence of yield
strength on grain size:

In this expression, termed the Hall-Petch equation, d is the average grain


diameter, and and are constants for a particular material.
b. Penguatan/pengerasan regangan
- Logam meningkat kekerasannya jika menga-
lami pengerjaan dingin (deformasi plastis
yang dilakukan di bawah temperature
rekristalisasi)
- Peningkatan kekerasan tersebut disebabkan
karena pada saat pengerjaan dingin terjadi
peningkatan jumlah dislokasi.
Rapat dislokasi :
* sebelum = 104-106 dislokasi/mm2
* sesudah = 1010 dislokasi/mm2
- Tingginya peningkatan kekuatannya
dipengaruhi oleh besarnya deformasi
plastis
- Tingginya peningkatan kekuatannya
dipengaruhi oleh besarnya deformasi
plastis
It is sometimes convenient to express the
degree of plastic deformation as percent cold
work rather than as strain. Percent cold work
(%CW) is defined as:
Pengaruh besarnya deformasi plastis
terhadap kekuatan dan keuletan logam
PENGARUH PROSES PEMBENTUKAN
TERHADAP
SIFAT DAN STRUKTUR MIKRO LOGAM
Pengaruh Pembentukan Dingin Terhadap
Struktur Mikro dan Sifat Logam

 Pengertian pembentukan dingin


: Proses pembentukan yang dilakukan di bawah
temperatur rekristalisasi
 Proses pembentukan
: Proses produksi untuk merubah bentuk benda
kerja dengan cara mendeformasi plastis benda
kerja tersebut
Temperatur rekristalisasi = 0.4 s/d 0.5 T cair (K)
Pengaruh pembentukan dingin terhadap sifat logam

Catatan : Pengerasan regangan terjadi karena adanya


peningkatan jumlah dislokasi (sebelum pembentukan
dingin kerapatan dislokasi = 105 dislokasi/mm2 dan
setelah 1010 dislokasi/mm2)
Pengaruh pembentukan dingin terhadap struktur mikro
logam

Sebagai contoh proses pengerolan dingin :


Anil (Anil rekristalisasi)
Naiknya kekerasan dan kekuatan (akibat pembentukan
dingin) dapat dianggap hal yang positif. Tetapi hal
tersebut diikuti dengan turunnya keuletan logam (semakin
getas) sehingga logam menjadi semakin sulit untuk
dibentuk (dideformasi plastis)
Oleh karena itu, untuk mengembalikan logam ke sifat
semula yaitu lunak dan ulet maka perlu dilakukan proses
anil (anil rekristalisasi)
Anil : proses memanaskan logam (yang sebelumnya
mengalami pembentukan dingin) di atas temperatur
rekristalisasi
Fenomena yang Terjadi Pada Saat Anil
Recovery
: tahapan di mana terjadi pemulihan sifat fisik logam
(tanpa adanya perubahan struktur mikro yang berarti)
Rekristalisasi
: - terbentuknya butir baru (yang mempunyai rapat
dislokasi rendah) yang menggantikan butir lama
- rekristalisasi dimulai dari pengintian butir baru
dan kemudian inti butir baru tersebut tumbuh
membesar
- butir baru mempunyai bentuk ekuiaksial
- Pada tahap rekristalisasi, kekuatan logam mengalami
penurunan (keuletan meningkat) karena butir baru yang
terbentuk mempunyai rapat dislokasi rendah
- Ukuran butir hasil rekristalisasi dipengaruhi oleh besarnya
deformasi plastis (regangan)

Do
Ukuran butir hasil rekristalisasi
 Pengasaran butir
: Jika tahap rekristalisasi selesai, tetapi pemanasan terus
berlanjut maka dapat terjadi pengasaran butir (ukuran butir
bertambah besar)
Pengaruh Pembentukan Panas Terhadap
Struktur Mikro dan Sifat Logam
 Pengertian pembentukan panas
: proses pembentukan yang dilakukan di atas temperatur
rekristalisasi
 Keuntungan pembentukan panas :
: - gaya pembentukan relatif kecil, serta deformasi yang
dapat diberikan relatif besar
- terjadi perbaikan struktur mikro
 Pada proses pembentukan panas tidak terjadi pengerasan
regangan
Perbaikan struktur mikro pada proses
pembentukan panas
Benda kerja hasil pengecoran memiliki
beberapa kelemahan. Kelemahan ini dapat
diperbaiki oleh proses pembentukan panas,
diantaranya pada saat pembentukan panas :
Terjadi proses homogenisasi
Perubahan struktur kolumnar menjadi ekuiaksial
dan halus
Berkurangnya cacat rongga

You might also like