You are on page 1of 9

LATIHAN UJI KOMPETENSI 2

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4205
Nama Tutor : Kusnadi M. Pd.

SILVI JUWITA
857161534

UPBJJ POKJAR PAKISJAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model jaringan
(networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia hanya 3
model pembelajaran yang ias terapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut
beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing
model.

Jawab:

Model pembelajaran terpadu yang tepat dikembangkan di sekolah dasar di Indonesia yaitu:

★ Model jaring laba-laba (webbed), model pembelajaran ini adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan
menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema, dengan
memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang terkait.
Kelebihan model webbed dalam proses pelaksanaan pembelajaran, antara lain:
1) Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk belajar,
2) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan
3) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide berbeda
yang terkait.

Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara
lain:

1) Sulit dalam menyeleksi tema,


2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan
3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.

Contoh penerapan pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan


menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Ibuku”.
Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada
beberapa mata pelajaran, misalnya:

1. Matematika

Sub tema: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam


Siswa diajarkan tentang pengukuran waktu melalui cerita “ibuku”
2. PKn

Sub tema : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
Siswa diajarkan tentang mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong. Misalnya tolong menolong pada cerita “ibuku”.
3. Bahasa Indonesia

Sub tema : melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat

Siswa belajar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Misalnya melengkapi
klos bergambar cerita “ibuku”.

4. SBK

Sub tema : Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana

Siswa menyanyikan lagu “kasih ibu”.

★ Model keterhubungan (connected), model pembelajaran terpadu yang secara sengaja


diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan
topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam
suatu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester selanjutnya.

Kelebihan model keterhubungan (connected)

1) Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu bidang studi,
peserta didik-peserta didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari
beberapa aspek tertentu mereka pelajari secara lebih mendalam
2) Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih dapat
dicerna oleh peserta didik
3) Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi memungkinkan
peserta didik untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan mengasimilasi gagasan
secara bertahap
4) Pembelajaran terpadu model keterhubungan tidak mengganggu kurikulum yang
sedang berlaku.
Kelemahan model keterhubungan (connected)

Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan


sebagai berikut :
1) Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
2) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap
saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
dan
3) Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
4) Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.

Contoh Aplikasi Model Keterhubungan dalam Pembelajaran di SD


Implementasi pembelajaran terpadu model Connected dikembangkan dalam bahasa dan
sastra Indonesia secara terpadu di Sekolah Dasar. Di dalam pembelajaran bahasa dan
sastra secara terpadu, yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa yang meliputi aspek
mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis dipayungkan kepada
pembelajaran apresiasi sastra.
● Aspek mendengarkan : mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
● Aspek berbicara : memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
● Aspek membaca : menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
● Aspek menulis : menulis dialog sederhana dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh (1) siswa mendengarkan
cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya, (2) siswa membaca cerita dan
menyimpulkan isi ceritanya, (3) siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai
dengan isi ceritanya, kemudian (4) siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh
ceritanya.

★ Model keterpaduan (integrated), model pembelajaran terpadu yang menggunakan


pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan
mata pelajaran melalui cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan
konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.

Kelebihan model keterpaduan antara lain


1) Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan diantara
berbagai mata pelajaran.
2) Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.
3) Mampu membangun motivasi.
Kelemahan model keterpaduan antara lain:
1) Model ini adalah model yang sangat sulit diterapkan secara penuh
2) Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep,
sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan
3) Model ini menghendaki tim antar mata pelajaran yang terkadangbsulit dilakukan,
baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan.

Contoh Model Pembelajaran Integrated


Kelas IV untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Matematika.

Tema : Diri Sendiri

KD Bahasa Indonesia
Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penejlasan cara membuat sesuatu
(menulis)

KD IPA
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.

KD IPS
Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten, kota, provinsi) dengan menggunakan
skala

KD Matematika
Melakukan operasi perkalian dan pembagian

KD Gabungan yang dapat didiskusikan adalah : Menulis petunjuk penggunaan alat


peraga struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya, dan menemukan skala antara alat
peraga dengan rata-rata tinggi badan siswa.

2. Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman


belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan
dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh guru dengan
mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan
inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda ajar.

Jawab:
Tema : Hidup Rukun (Tema 1)
Sub Tema : Hidup Rukun di Rumah (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, PPKN, PJOK

Kegiatan Inti :

1) Siswa mengamati gambar perisai burung Garuda yang terdapat simbol-simbol pada
Pancasila.
2) Siswa dibimbing guru untuk memahami simbol-simbol Pancasila.
3) Siswa mengamati simbol sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima. (Hots)
4) Siswa bersama-sama membaca teks Pancasila seperti terdapat pada Buku Siswa.
5) Siswa memasangkan simbol dengan bunyi sila-sila pada Pancasila.
6) Siswa mengamati gambar-gambar keluarga yang beribadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
7) Siswa menyebutkan bunyi sila pada Pancasila yang sesuai dengan gambar-gambar yang
ditunjukkan.
8) Siswa berpasangan dengan teman di sebelahnya memperagakan percakapan.
9) Sebelum bermain peran, siswa membaca terlebih dahulu teks percakapan.
10) Siswa dibimbing guru untuk memberikan penekanan pada ungkapan yang terdapat pada
teks percakapan. Siswa bermain peran, guru mengamati kemampuan siswa dalam
melakukan percakapan berdasarkan rubrik penilaian. Sikap yang diamati adalah percaya
diri.
11) Siswa mengamati gambar gerak dasar berjalan. Siswa memperhatikan guru
memperagakan gerak dasar berjalan (mengamati, menanya, dan menggali informasi).
12) Siswa memperagakan sesuai contoh guru (mencoba, menalar).

Kegiatan Bersama Orang Tua


● Siswa menceritakan kembali kepada orang tua mengenai ungkapan yang dipelajari di
sekolah. Siswa mencari ungkapan yang lain dengan dibimbing oleh orang tua, misalnya
mencari dari buku bacaan anak yang ada di rumah, kemudian membuat kalimat tentang
kerukunan di rumah menggunakan ungkapan tersebut.

3. Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku.

Jawab:

● Lembar Kerja I
Ayo Berlatih

Tahukah kamu nama-nama bagian tubuh?

Pasangkan nama bagian tubuh

1. Tarik garis sesuai gambar!

2. Pasangkan kata dengan huruf awalnya!

● Lembar Kerja II
Ayo berlatih!

Apakah kamu tahu guna anggota tubuhmu?

Tunjukan guna anggota tubuh berikut!

Berilah tanda (√) pada gambar yang benar

a. Kegiatan mana yang menggunakan kaki?

b. Kegiatan mana yang menggunakan mulut?

● Lembar Kerja III


Ayo Berlatih!

Berapa banyak jariku?

Pasangkan banyak jari dengan angka!

You might also like